Nurrahmawati, M, Pd
Disusun Oleh :
NIM : (2030007)
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb...
Dengan mengucapkan segenap do’a dan ridhonya atas titipan kehadirat tuhan yang
maha kuasa terselenggarakanlah untuk dapat menyelesaikan penulisan ini dengan
tema sebaik baiknya Bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
Sebagaimana menyatakan bahwa penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk
segala participan yang terlibat untuk memberikan inti, saran, serta kritikan secara
langsung ataupun tidak langsung kepada penulis semoga dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembacanya.
Desember 2022
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3
D. Hipotesis..............................................................................................................7
C. Hasil Belajar..........................................................................................................27
1. Pengertian Hasil Belajar.......................................................................................27
2. Klasifikasi Hasil Belajar.......................................................................................28
3. Faktor-Faktor Yang Mampu Mempengaruhi Hasil Belajar..................................29
D. Matematika............................................................................................................30
1.Pengertian Matematika..........................................................................................30
2.Keliling Luas Persegi.............................................................................................30
3. Keliling Dan Luas Persegi Panjang......................................................................31
iii
4.Keliling Dan Luas Segitiga ...................................................................................31
E. Penelitian Terdahulu..............................................................................................32
F. Kerangka Berfikir Penelitian.................................................................................38
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................................40
A. Rancangan Penelitian...........................................................................................40
1. Pendekatan Penelitian..........................................................................................40
2. Jenis Penelitian.....................................................................................................40
B. Variabel Penelitian...............................................................................................43
C. Ppopulasi, Sampling Dan Sampel Penelitian.......................................................44
D. Kisi Kisi Instrumen..............................................................................................45
E. Instrumen Penelitian............................................................................................46
F. Data Dan Sumber Data........................................................................................50
G. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................51
H. Analisis Data........................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tidak terlepas dari adanya matematika.
Dengan memiliki kemampuan dalam matematika, seseorang dapat membentuk pola pikir
sistematis, melakukan penalaran, membuat dugaan, mengambil keputusan secara cermat,
bersikap teliti, memiliki rasa ingin tahu, kreatif, dan inovatif. Selain itu, matematika
merupakan alat yang digunakan untuk mendukung ilmu-ilmu pengetahuan, baik dalam bidang
sosial, ekonomi, maupun sains.
Berdasar pada pentingnya penguasaan matematika maka mata pelajaran matematika
diberikan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi, menyatakan bahwa
mata pelajaran matematika tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan agar siswa
memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antar-konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian
dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tingkat SMP tersebut, prestasi belajar,
kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa merupakan kemampuan yang harus
diperhatikan dalam pembelajaran matematika. Prestasi belajar merupakan bagian penting yang
harus ditingkatkan dalam pendidikan, hal ini sejalan dengan Lovat, Dally, Clement, &
Toomey (2011, p. 6) yang menyatakan bahwa sejak awal 1990-an, banyak usaha yang
bertujuan untuk memaksimalkan prestasi belajar siswa dalam pendidikan dan menguatkan
kelemahan dari kegagalan. Prestasi yang dimaksudkan juga termasuk prestasi belajar
matematika.
Prestasi merupakan hasil dari usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang dimiliki oleh
individu-individu dengan tujuan meraih kesuksesan dalam setiap tugas yang diberikan.
Menurut Nitko & Brookhart (2011, p. 497) bahwa “achievement is knowledge, skills, and
abilities that students have developed as a result of instruction”. Prestasi adalah pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang telah dikembangkan siswa sebagai suatu hasil
pembelajaran. Lebih lanjut prestasi
1
belajar merupakan kemampuan siswa mencapai pengetahuan atau tingkat kompetensi pada
mata pelajaran di sekolah yang diukur dengan tes standar yang biasanya dirancang oleh guru
sebagai hasil pembelajaran.
Matematika tidak hanya berisi materi berhitung, namun juga memuat pernyataan-
pernyataan benar dan salah, menyusun bukti, serta memberikan kesimpulan dari suatu
pernyataan yang memerlukan kemampuan penalaran. Kemampuan penalaran matematis
merupakan bagian penting dalam memahami matematika (The National Council of Teachers
of Mathematics, 2009, Melalui pembelajaran matematika cara berpikir siswa diharapkan dapat
berkembang dengan baik karena matematika memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan
jelas antara konsep-konsep. Demikian maka matematikan sangat memungkinkan untuk dapat
meningkatkan kemampuan penalaran. Menurut The National Council of Teachers of
Mathematics (2000, p. 262) bahwa, reasoning is an integral part of doing mathematics.
Students should enter the middle grades with the view that mathematics involves examining
patterns and noting regularities, making conjectures about possible generalizations, and
evaluating the conjectures. Pernyataan tersebut bermakna penalaran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari matematika. Siswa pada tingkat sekolah menengah harus berpandangan
bahwa matematika melibatkan kegiatan memeriksa pola dan mencatat keteraturan, membuat
dugaan tentang kemungkinan generalisasi, dan mengevaluasi dugaan.
Berdasarkan hasil penelitian Mutia (2017:84) bahwa siswa mengalami kesulitan pada
materi ajar yang berhubungan dengan materi yang objeknya abstrak seperti geometri. Salah
satunya pada materi kubus dan balok. Pada materi kubus daan balok siswa tidak perlu
menjelaskan keabstrakan benda tersebut , siswa hanya perlu menjelaskan definisi-definisi
tanpa menunjukkan keberadaan benda-benda secara langsung akrenaa siswa akan mengalami
kesulitan. Menurut Ainun (2015:56) proses pembelajaran yang dilaksanakan masih banyak
yang menggunakan pembelajaran konvensional dan modern, model pembelajaran secara
langsung yang hanya menekankan pada tuntutan kurikulum sehingga dalam prakteknya siswa
bersifat pasif dalam proses belajar. Keterlibatan siswa cenderung terminimalisir sehingga
mengakibatkan kemampuan penalaran matematis siswa kurang dikembangkan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti akan mengadakan penelitian tentang “
Pengaruh Pendekatan Pembelajran Matematika Realistik dan Saintifik Terhadap
Prestasi Belajar, Kemampuan Penalaran Matematis dan Minat Belajar”
2
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Apakah ada pengaruh kelas pendekatan pembelajaran realistik dan saintifik
terahadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis dan minat belajar
siswa?
2. Apakah Ada perbedaan keefektifan antara pendekatan pembelajaran realistik
dibandingkan dengan saintifik terhadap prestasi belajar, kemampuan
penalaran matematis dan minat belajar siswa?
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh ada pengaruh kelas pendekatan pembelajaran
realistik dan saintifik terahadap prestasi belajar, kemampuan penalaran
matematis dan minat belajar siswa
2. Untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara pendekatan pembelajaran
realistik dibandingkan dengan saintifik terhadap prestasi belajar, kemampuan
penalaran matematis dan minat belajar siswa.
C. Hipotesis
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimental). Desain
yang digunakan adalah desain pretest-posttest non-equivalent group design. Tiga kelompok
yang sudah ada diberi pretest, diberi perlakuan (treatment) dan diberi posttest. Ketiga
kelompok dipilih karena setara dengan karakteristik siswa dan mendekati sama, yang
membedakan adalah pemberian perlakuan pembelajaran dengan pendekatan realistik,
pendekatan saintifik, dan pembelajaran konvensional.
Rancangan eksperimen yang digunakan berdasarkan adalah Nonequivalent control group
design adalah:
Keterangan:
T1: pretest kelompok realistik, saintifik, dan konvensional. T2: posttest
kelompok realistik, saintifik, dan konvensional. X1: Penerapan
pendekatan realistik.
X2: Penerapan pendekatan saintifik. X3:
Pembelajaran konvensional
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian eksperimen berupa pemilihan tiga
kelompok (kelas) secara acak untuk menentukan kelompok pertama, kedua, dan ketiga,
kemudian memberikan pretest pada waktu yang bersamaan. Selanjutnya memberikan
perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik di kelompok
pertama, pendekatan saintifik di kelompok kedua, dan pembelajaran konvensional pada
kelompok ketiga. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan posttest pada ketiga kelompok
dalam waktu yang relatif bersamaan untuk mengetahui prestasi belajar, kemampuan penalaran
matematis, dan minat belajar.
Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen (variabel
bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel bebas yaitu pendekatan
pembelajaran yang terdiri dari atas pendekatan matematika realistik
3
(X1), pendekatan saintifik (X2), dan pembelajaran konvensional (X3). Variabel terikat yaitu
prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan angket berupa tes awal
(pretest) dan tes akhir (posttest). Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen tes prestasi belajar, tes kemampuan penalaran matematis, dan
pengisian angket minat belajar. Dari segi validitas isi, instrumen tes dan angket layak
digunakan menurut ahli. Dari segi validitas konstruk, berdasarkan hasil analisis faktor pada
angket minat belajar siswa instrumen dinyatakan valid. Reliabilitas tes prestasi belajar terdiri
atas tes pilihan ganda yaitu 0,713 dan 0,765 dengan Standar Error Measurement (SEM)
sebesar 9,6 dan 8,97. Reliabilitas tes kemampuan penalaran matematis adalah 0,766 dan 0,773
dengan SEM sebesar 7,6 dan 7,842. Reliabilitas angket minat belajar adalah 0,893 dengan
SEM sebesar 5,062.
Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan pendekatan realistik, saintifik dan
konvensional pada masing-masing variabel prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis
dan minat belajar siswa dilakukan uji t one sample. Ditetapkan standar untuk variabel prestasi
belajar dan kemampuan penalaran matematis dikatakan efektif jika lebih dari KKM sekolah
untuk mata pelajaran matematika yaitu 70, sedangkan untuk variabel minat belajar dikatakan
efektif jika telah mencapai kategori tinggi (skor lebih dari 102).
Untuk menjawab apakah pendekatan realistik dan saintifik serta pembelajaran
konvensional efektif terhadap prestasi belajar apabila rata-rata lebih dari sama dengan 70.
Secara statistik, hipotesis di atas dapat dituliskan sebagai berikut : Dimana rata-rata prestasi
belajar siswa pada pembelajaran konvensional, rata-rata prestasi belajar siswa pada
pendekatan pembelajaran realistik, dan rata-rata prestasi belajar siswa pada pendekatan
sainifik.
Untuk menjawab apakah pendekatan realistik dan saintifik serta pembelajaran konven
sional efektif terhadap kemampuan penalaran matematis apabila rata-rata lebih dari sama
dengan 70. Secara statistik, hipotesis tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: Dimana rata-
rata kemampuan penalaran matematis pada pembelajaran konvensional, rata-rata kemampuan
penalaran matematis pada pendekatan pembelajaran realistik, dan rata-rata kemampuan
penalaran matematis pada pendekatan sainifik.
Untuk menjawab apakah pendekatan realistik dan saintifik serta pembelajaran
konvensional efektif terhadap minat belajar apabila rata-rata lebih dari sama dengan
102. Secara statistik, hipotesis di atas dapat dituliskan sebagai berikut : Dimana rata-rata minat
belajar siswa pada pembelajaran konvensional, rata-rata minat belajar siswa pada pendekatan
pembelajaran realistik, dan rata-rata minat belajar siswa pada pendekatan sainifik.
Pada kontras Helmert GPS 1 untuk menjawab apakah ada pengaruh pendekatan realistik
dan saintifik terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar
adalah sebagai berikut.
4
H04 : Tidak ada pengaruh kelas pendekatan pembelajaran realistik dan
saintifik terahadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis
dan minat belajar siswa
H14 : Ada pengaruh kelas pendekatan pembelajaran realistik dan saintifik
terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis dan minat
belajar siswa.
Pada kontras Helmert GPS 2 untuk menjawab perbedaan keefektifan antara pendekatan
realistik dan saintifik terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis, dan minat
belajar adalah sebagai berikut.
H05 : Tidak ada perbedaan keefektifan antara pendekatan pembelajaran
realistik dibandingkan dengan saintifik terhdap prestasi belajar,
kemampuan penalaran matematis dan minat belajar siswa.
H15 : Ada perbedaan keefektifan antara pendekatan pembelajaran realistik
dibandingkan dengan saintifik terhadap prestasi belajar, kemampuan
penalaran matematis dan minat belajar siswa.
Pendekatan pembelajaran realistik efektif terhadap prestasi belajar,
kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar siswa; dan pendekatan
pembelajaran saintifik efektif terhadap prestasi belajar, dan minat belajar
siswa tetapi tidak efektif terhadap kemampuan penalaran matematis,
sedangkan pembelajaran konvensional tidak efektif terhadap prestasi belajar,
kemampuan penalaran matematis, dan minat belajar. Pendekatan pembelajaran
realistik dan saintifik berpengaruh dan lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran
matematis, dan minat belajar. Pendekatan pembelajaran realistik lebih efektif
daripada saintifik terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran dan minat
belajar siswa.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Adapun beberapa manfat dari penelitian ini secara teortis yaitu sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah keilmuan dan dapat
berguna sumbang pemikiran bagi dunia pendidikan.
b. Menambah wawasan tentang pendekatan terhadap siswa kemampuan
penalaran matematis siswa.
2. Manfaat Praktisi
Selain manfaat teoritis dalam penelitian ini terdapat juga manfaat praktisi, yaitu
sebagai berikut:
a. Bagi siswa diharapkan dengan agar lebih aktif dalam pembelajaran
berlangsung disekolah.
b. Bagi guru dapat menjadi salah satua cuan untuk penggunaan pendekatan
dalam pembelajaran.
5
c. Bagi sekolah diharapkan sebagai masukan dalam meentukan langkah-
langkah pembelajran yang lebih baik sebagai upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran.
d. Bagi peneliti, dapat menaambah wawasan dan sebafai acuan untuk
meningkatkan kualitas diri dalam belajar ketika menjadi guru matematika
nantinya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik
kepada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja,
tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi
didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan
proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut
16
2. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
secara sistematik.
sebelumnya.
17
c. Berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris dan
sebagai berikut:
18
5. Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik
f. Mengamati (Observing)
19
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang dan
biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga
relatif banyak dan jika tidak terkendali akan akan mengaburkan makna serta
tujuan pembelajaran.
tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada
g. Menanya (Questioning)
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
keterampilannya dalam bertanya secara kritis dan kreatif. Guru mestimulus rasa
20
Peserta didik tidak mudah menanya apabila tidak dihadapkan dengan
media yang menarik. Guru harus mampu menginspirasi peserta didik untuk mau
dan mampu menanya. Pada saat guru mengajukan pertanyaan, guru harus
21
h. Menalar (Associating)
bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu
dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru.
pengetahuan.
(Experimenting)
hari.
lain melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
22
23
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
dipisahkan dari Institut Freudenthal. Institut ini didirikan pada tahun 1971,
berada di bawah Utrecht University, Belanda. Nama institut diambil dari nama
pendirinya, yaitu Profesor Hans Freudenthal (1905 – 1990). Sejak tahun 1971,
24
penggunaan berbagai situasi dan kesempatan untuk menemukan kembali
matematika dengan cara mereka sendiri. Banyak soal yang dapat diangkat dari
belajar. Konsep matematika muncul dari proses matematisasi, yaitu dimulai dari
formal. Model model yang muncul dari aktivitas matematik siswa dapat
yang menggunakan konteks dunia nyata atau kehidupan sehari-hari sebagai titik
pengalaman guru.
25
3. Prinsip Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)
(progressive mathematization)
berbagai konsep, prinsip atau prosedur, dengan bimbingan guru. Seperti yang
26
C. Hasil Belajar
teori mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan,
27
28
3. Klasifikasi Hasil Belajar
Menurut Bloom, tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah dapat
Pengetahuan mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan
dalam ingatan. Pengetahuan berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip atau
metode.
Pengalaman merupakan serangkaian proses peristiwa yang dialami oleh setiap individu
khususnya siswa dalam ruang lingkup tertentu (ruangan kelas) sesuai dengan metode atau strategi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi
dua kategori, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam
individu yang sedang belajar. Sementara faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu
a. Faktor Intern
1. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar dengan fisik
yang sehat dan seimbang, tentu proses dan hasil belajarnya akan maksimal.
b. Faktor Ekstern
Selain faktor intern, terdapat juga faktor ekstern yang juga memengaruhi proses dan hasil
Faktor Lingkungan
29
Lingkungan yang memengaruhi proses dan hasil belajar terdiri dari dua macam yaitu lingkungan
alami dan lingkungan sosial budaya. Keduanya memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap
D. Matematika
1. Pengertian Matematika
Menurut Effendi dalam Heruman, matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak
menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang
terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau
postulat, dan akhirnya dalil. Sedangkan hakikat matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak,
Keliling adalah jarak yang mengelilingi sebuah objek, dan bisa dicari dengan menjumlahkan
D C
A B
Dari gambar tersebut sisi diberi tanda huruf a, maka keliling persegi sama dengan (a + a + a + a)
Keliling adalah jarak yang mengelilingi sebuah objek, dan bisa dicari dengan menjumlahkan
30
Gambar 2.3 Persegi Panjang
Dari gambar tersebut sisi diberi tanda huruf a, maka keliling persegi sama dengan (a + a + a + a)
Keliling adalah jarak yang mengelilingi sebuah objek, dan bisa dicari dengan me
njumlahkan panjang semua sisinya.73 Keliling bangun merupakan jumlah panjang sisi-sisi.
D C
A B
Dari gambar tersebut sisi diberi tanda huruf a, maka keliling persegi sama dengan (a + a + a + a)
persegi
Pengukuran adalah suatu proses membandingkan suatu objek yang akan diukur dengan suatu
objek yang telah diketahui ukurannya. Keliling dari suatu segi banyak merupakan jumlah panjang sisi-
sisinya yaitu jarak mengitari segi banyak tersebut. Keliling segittiga merupakan jumlah panjang
31
b a
A c B
Jika panjang sisi-sisi segitiga pada gambar tersebut adalah a, b dan c satuan maka keliling
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Yudhi Hanggara dan Rio Mardani Suhardi, Jurnal dengan judul : “Esperimentasi Pendekatan
Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik dan Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar
Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 25 Batam Tahun Pelajaran
2015/2016”, Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Riau Kepulauan Batam. Mengetahui
tentang perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi perlakuan pendekatan pembelajaran
pendidikan matematika realistik dengan pendekatan pembelajaran saintifik, perbedaan hasil belajar
antara siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik, serta interaksi antara
pendekatan (PMR dan Saintifik) dengan gaya belajar siswa, tahun 2015.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimental semu dengan
desain faktorial 2x3 yang kesimpulannya diperoleh berdasarkan hasil analisis statistik. Sampel
penelitian ini adalah sebanyak dua kelas VIII SMPN 25 Batam yang berjumalah 88 siswa. Sampling
penelitian dengan teknik clutser random sampling. Data diperoleh melalui metode angket untuk
variabel gaya belajar dan tes untuk hasil belajar matematika serta dokumentasi nilai ujian tengah
32
semester dan data siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varian dua jalan
(ANAVA).
Hasil analisis menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran PMR memberikan hasil belajar
yang lebih baik dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran Saintifik, rata-rata marginal dengan
PMR yakni 72,50 dan rata-rata marginal dengan Saintifik yakni 64,11. Siswa yang memiliki gaya
belajar auditori menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki gaya belajar
visual dan kinestik. Sementara itu siswa yang memiliki gaya belajar visual mempunyai hasil belajar
yang sama baiknya dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik. Tidak ada interaksi antara
Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dan Saintifik Terhadap Prestasi Belajar, Kemampuan
Penalaran Matematis dan Minat Belajar”. Menjelaskan tentang pengaruh pendekatan pembelajaran
realistik dan saintifik terhadap prestasi belajar, kemampuan penalaran matematis dan minat belajar,
tahun 2017.
3. Supardi, Jurnal dengan judul: “Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Hasil
Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar”. Menjelaskan tentang pengaruh pembelajaran
matematika realistik terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar, tahun 2012.
Penelitian yang digunakan penelitian eksperimen dengan desain treatment by level faktorial 2x2.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SDN di kecamatan Ciputat Tanggerang dan
sampel penelitian ada 60 siswa. Pengampilan sampel ada dua purposive untuk memilih sekolah
dan random
4. Derry Hargiyantoro, Jurnal dengan judul: “Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil
33
Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 16 Pontianak Selatan”. Menjelaskan seberapa besar pengaruh
penggunaan pendekaatan saintifik terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 6 Pontianak
Selatan, tahun 2014. Penelitian yang digunakan adalah penelitian adalah penelitian eksperimen
36
Berdasarkan Tabel 2.1 tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat antara
penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan penelitian ini. Adapun
perbedaannya, pertama, terletak pada tahun, lokasi penelitian, jumlah sampel penelitian
dan tujuan penelitian. Kedua terletak pada jumlah variabelnya, pada penelitian terdahulu
variabelnya hanya dua dan ada yang lebih dari tiga , sedangkan penelitian ini hanya
pengumpulan data berbeda, penelitian ini tidak menggunakan angket. Hanya menggunakan tes dan
dokumentasi. Kelima, analisis data penelitian ini merupakan perpaduan dari penelitian terdahulu yaitu
uji t-test
37
A. Kerangka Berfikir Penelitian
dijelaskan dalam pola pikir berikut ini. Perbedaan Hasil Belajar Matematika
mengalami perbedaan. Hasil belajar diukur dari nilai posttest. Dari proses
38
Agar mudah dalam memahami arah dan maksud dari penelitian ini, penulis
Pemberian Tindakan
Pendekatan Realistic
Pendekatan
Mathematics Education
Saintifik (RME)
Dibandingkan
Kondisi Akhir
Meningkatnya hasil belajar matematika siswa pada
bangun datar kelas IV MIN 3 Tulungagung
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik
apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar, atau tampilan lain. 85
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan pengetahuan dan
Dengan kata lain penelitian kuantitatif ini selalu melibatkan data berupa
angka. Data yang berupa angka ini selanjutnya diolah secara statistik dan
hasilnya.86
Penelitian ini digunakan untuk meneliti data-data yang berupa angka atau
Tulungagung dan pendekatan mana yang lebih efektif digunakan terhadap hasil
40
Tulungagung .
2. Jenis Penelitian
subjek yang diinginkan oleh peneliti. Metode eksperimen semu pada dasarnya
dua, yakni kelompok eksperimen kesatu dan kelompok eksperimen kedua. Pada
41
desain ini kelompok eksperimen tidak dipilih secara acak. Kelompok
Eksperimen I X1 O1
Eksperimen II X2 O2
Keterangan :
42
B. Variabel Penelitian
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
penelitian juga disebut sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
dalam penelitian ini ada 2 yaitu “ Penerapan Pendekatan Saintifik dan Penerapan
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.94 Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Hasil Belajar
Matematika”.
43
C. Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda,
kejadian maupun hal-hal yang terjadi. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada
pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau
Sampling
sampling.
44
jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam
siswanya mempunyai kemampuan yang hampir sama dan pada kelas ini secara
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada dalam populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka penelitian ini dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Adapun sampel dalam
D. Kisi-Kisi Instrumen
Untuk langkah awal, agar pada akhirnya diperoleh metode dan instrumen
45
yang disebut dengan istilah “kisi-kisi”. Kisi-kisi penyusunan instrumen
menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana
data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.
Kompetensi No.
Kompetensi Inti Materi Indikator Soal
Dasar
KI-3: Memahami Siswa Keliling dan Siswa mampu 1
pengetahuan faktual menjelaskan luas daerah menentukan keliling
dengan cara dan persegi, persegi
mengamati dan menentukan persegi Siswa mampu
menanya keliling dan panjang dan menentukan luas 2
berdasarkan rasa luas daerah segitiga. sebuah segitiga jika
ingin tahu tentang persegi, diketahui keliling
dirinya, makhluk persegi segitiga.
ciptaan Tuhan dan panjang dan Siswa mampu
kegiatannya,dan segitiga. menentukan suatu
benda-benda yang luas bangun 4
dijumpainya di gabungan persegi
rumah, di sekolah dengan persegi
dan tempat bermain panjang.
KI-4: Menyajikan Siswa mampu
pengetahuan faktual Menyelesaika menentukan keliling 3
dalam bahasa yang n masalah suatu persegi panjang
jelas, sistematis, berkaitan dalam kehidupan
dan logis, dalam dengan sehari-hari.
karya yang estetis, keliling dan Siswa mampu
dalam gerakan yang luas daerah menentukan panjang
mencerminkan anak persegi, sisi suatu segitiga
sehat, dan dalam persegi sama sisi dalam 5
tindakan yang panjang, dan kehidupan sehari-
mencerminkan segitiga. hari.
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
46
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah pedoman angket, ceklis (check
1. Soal Tes
Soal tes merupakan alat bantu untuk mengumpulkan data, dalam penelitian
ini berupa soal post test yang berbentuk uraian. Lembar soal dalam penelitian ini
sebagaimana terlampir.
Sebuah instrumen yang baik umumnya perlu memiliki dua syarat penting
yaitu :
a. Uji Validitas
apa yang akan diukur. Dalam mengentukan validitas suatu instrumen pada
penelitian ini adalah menggunakan validasi oleh para ahli dan validasi
Moment:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
√𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2 (𝑁 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2)
Keterangan :
47
N = Jumlah responden
peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS 18.0. Dengan kriteria : Jika nilai
signifikansi > 0,05 maka dikatakan valid. Dan jika nilai signifikansi < 0,05, maka
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang
suatu instrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Suatu
instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika
diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang
48
berbeda.106 Dalam penelitian ini, reliabilitas instrumen dapat diukur
Keterangan :
𝜎𝑡 = Varians total
peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS 18.0. Dengan kriteria : Jika nilai
signifikansi > 0,05 maka dikatakan reliabel. Dan jika nilai signifikansi < 0,05,
2. Pedoman Dokumentasi
mengumpulkan data dan arsip yang berkaitan dengan variabel yang diteliti.
profil sekolah, data jumlah siswa, daftar nama siswa kelas IV A dan IV C, buku
49
F. Data dan Sumber Data
1. Data
sesuatu. Data adalah hasil pengamatan peneliti baik berupa fakta ataupun angka.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu data primer dan sekunder.
a. Data primer
langsung dari sumbernya atau data-data yang dibuat oleh peneliti dengan
penelitian ini data primernya adalah hasil tes (jawaban tertulis) dari siswa kelas
eksperimen satu dan kelas eksperimen dua dalam bentuk penyelesaian soal-soal
tentang tentang keliling dan luas persegi, persegi panjang dan segitiga.
b. Data sekunder
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.109 Pada data sekunder ini peneliti
telah diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini data sekundernya adalah data-
data yang diperoleh dari sekolah berupa sejarah sekolah, profil sekolah, jumlah
guru, jumlah siswa, kegiatan ekstrakurikuler, visi misi sekolah dan tata tertib
sekolah.
50
2. Sumber Data
Sumber data adalah informasi yang menjadi bahan baku penelitian untuk
diolah. Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti
melalui pihak pertama. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer
kepada pihak lain. Dalam penelitian ini sumber data sekundernya adalah
informasi yang diperoleh dari guru, kepala sekolah dan dokumentasi berupa nilai
pembelajaran.
51
1. Metode Tes
Tes adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan tes kepada
obyek yang diteliti.112 Dengan menggunakan tes, akan diperoleh data berupa
nilai dari tes yang telah diberikan pada saat eksperimen. Tes yang digunakan
dalam penelitian ini adalah post test. Post test ini nantinya akan digunakan untuk
dan Realistic Mathematics Education (RME) materi bangun datar di kelas IV.
2. Metode Dokumentasi
siswa, buku rapot, kisi-kisi daftar nilai, lembar soal atau lembar tugas, lembar
semester ganjil kelas IV, profil sekolah, visi dan misi sekolah, data guru, data
jumlah siswa, daftar nama siswa kelas IV A dan IV C yang dijadikan sampel
dalam penelitian.
52
H. Analisis Data
Analisa data merupakan kegiatan adalah kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel
ini merupakan teknik statistik yang digunakan untuk mengolah data yang
berbentuk angka, sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini peneliti
1. Uji Homogenitas
digunakan dalam penelitian mempunyai varians yang sama atau tidak. Apabila
asumsi homogenitas sudah terpenuhi maka peneliti dapat melakukan pada tahap
analisa data lanjutan. Apabila tidak terpenuhi maka harus ada pembetulan-
𝑉𝑎𝑟.𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
Fmax = 𝑉𝑎𝑟.𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
2
∑ 𝑋2−(∑ 𝑋) /𝑁
Varian (SD2) =
(𝑁−1)
53
Keterangan :
N = Jumlah individu
Kriteria pengujian : Jika nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas >
0,05 maka kedua kelas bervarian sama atau homogen. Dan jika nilai sig < 0,05
maka kedua kelas tidak homogen. Kriteria jika Fhitung ≥ Ftabel (tidak homogen)
dan jika Fhitung ≤ Ftabel (homogen).116 Dalam penelitian ini untuk mempermudah
18.0.
2. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak. Data diperoleh dari nilai post test. Uji ini
digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Dalam
penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah menggunakan uji One
Kolmogorov Smirnov. Dengan kriteria: jika nilai Sig > 0,05 maka data
berdistribusi normal. Dan jika nilai sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak
54
3. Uji Hipotesis
juga t-ratio adalah teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji signifikansi
perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. T test
a. Merumuskan hipotesis
b. Menentukan t tabel
T test dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan
3. Jika + t tabel ≤ t hitung atau – t tabel ≥ t hitung, maka Ha diterima dan H0 ditolak
55
4. Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel , maka H0 diterima Ha ditolak117
c. Menentukan kesimpulan
Negeri 3 Tulungagung”.
Negeri 3 Tulungagung”.
Keterangan :
56
DAFTAR PUSTAKA
Efriana, F. (2014). Penerapan pendekatan scientific untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VII MTSn palu barat pada materi keliling dan luas daerah layang-layang. Jurnal
Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 1(2). Retrieved from
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/J EPMT/article/view/3219
Sugiman. (2011). Peningkatan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan
matematika realistik. Yogyakarta.
Suhendar, U., & Widjajanti, D. B. (2016). Komparasi keefektifan saintifik dan PMRI
ditinjau dari prestasi, minat, dan percaya diri siswa kelas VII. PYTHAGORAS: Jurnal
Pendidikan Matematika, 11(1), 91–101.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Peraturan menteri pendidikan dan
kebudayaan No.58 tentang kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2014). Indonesia. Menteri Pendidikan
Nasional. Peraturan Menteri
Hosnan, M., & Sikumbang, R. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam
pembelajaran abad 21: Kunci sukses implementasi kurikulum 2013. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Zaini, A., & Marsigit, M. (2014). Perbandingan keefektifan pembelajaran matematika
dengan pendekatan matematika realistik dan konvensional ditinjau dari kemampuan
penalaran dan komunikasi matematik siswa. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2), 152.
57
Zaini, A., Marsigit, M. (2014). Perbandingan keefektifan pembelajaran
matematikadengan pendekatan matematika realistidan konvensional ditinjau
dari
kemampuan penalaran dan komunikasi matematik siswa Jurnal Riset Pendidikan
Matematika, 1(2), 152. http://doi.org/10.21831/jrpm.v1i2.2672
.
58