Anda di halaman 1dari 57

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN DISIPLIN

KARYAWAN ADHYA MAHKOTA GOLF SUKAJADI BATAM

USULAN PENELITIAN

OLEH

RAZILAWATI

NIM :17612120

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN TANJUNG

PINANG

2020
KATA PENGANTAR

PujisyukursayapanjatkanataskehadiratTuhan Yang MahaEsakarenadenganrahmat,

karunia, sertataufikdanhidayah-Nyasayamasihdiberikesempatanuntukmenyelesaikan proposal

metodologi penelitian yang berjudul “EFFECT OF LEADERSHIP AND SUPERVISION

OF EMPLOYEE DISCIPLINE ADHYA MAHKOTA GOLF SUKAJADI BATAM”

meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Tidak lupa saya ucapkan banyak

terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi tugas proposal ini.

Saya berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita semua mengenai proposal metodologi penelitian. Saya juga menyadari

bahwa didalam proposal ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,

saya berharap adanya kritik dan saran demi memperbaiki proposal yang telah saya buat.

Tanjung Pinang, 11 april 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar............................................................................................... ii

Daftar Isi.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................. 5
1.3 Batasan masalah.................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian................................................................... 5
1.5 Kegunaan Penelitian.............................................................. 5
1.5.1 Kegunaan ilmiah........................................................ 6
1.5.2 Kegunaan praktis....................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan............................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 7

2.1 Tinjauan teori.................................................................................. 9

2.1.1 Manajemen sumber daya manusia...................................... 9

2.1.1.2 Fungsi manajemen sumber daya manusia....................... 11

2.1.2 Kepemimpinan .................................................................. 13

2.1.2.2 Fungsi kepemimpinan .................................................... 16

2.1.2.3 Gaya kepemimpinan......................................................... 16

2.1.2.4 Indikator kepemimpinan ................................................. 16

2.1.3 Pengawasan........................................................................ 17

2.1.3.2 Indikator pengawasan...................................................... 20

2.1.4 Disiplin .............................................................................. 21

2.1.4.2 Indikator Disiplin ............................................................ 24

ii
2.2 Kerangka pemikiran........................................................................ 25

2.3 Hipotesis......................................................................................... 25

2.4 Penelitian terdahulu........................................................................ 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 30

3.1 Jenis penelitian................................................................................ 30

3.2 Jenis data......................................................................................... 30

3.3 Teknik pengumpulan data............................................................... 31

3.4 Populasi dan sampling.................................................................... 32

3.4.1 Populasi.............................................................................. 32

3.4.2 Sampling............................................................................. 32

3.5 Definisi operasional variabel.......................................................... 33

3.6 Teknik pengolahan data.............................................................................. 35

3.7 Teknik analisis data.................................................................................... 37

3.7.1 Uji kualitas data........................................................................... 37

3.7.1.1 Uji validitas .................................................................... 37

3.7.1.2 Uji realibilitas.................................................................. 38

3.7.2 Uji asumsi Klasik......................................................................... 39

3.7.2.1 Uji normalitas.................................................................. 40

3.7.2.2 Uji Heteroskedastisitas.................................................... 40

3.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana.............................................. 41

3.7.4 Uji Hipotesis............................................................................................ 42

3.7.4.1 Uji T (T-Test)............................................................................ 42

3.7.4.2 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)...................... 44

iii
3.7.5 Jadwal penelitian..................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 46

LAMPIRAN.................................................................................................... 49

iv
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan baik dan efektif apabila

fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

dan pengawasan yang ada di dalamnya dapat berfungsi dengan baik, serta

unsur unsur yang menunjang tersedia dan memenuhi persyaratan. Salah satu

unsur terpenting yang dapat mendukung jalannya perusahaan adalah sumber

daya manusia. Dalam berbagai aspek kehidupan pun, kata disiplin memiliki

arti yang sangat penting berkaitan dengan keberhasilan dan kesuksesan

seseorang. Dalam konteks manajemen sumber daya manusia (MSDM) di

dalam suatu organisasi pun kedisiplinan merupakan aspek yang sangat

penting.

Menurut jurnal (Syahril and SE. 2010) Kepribadian merupakan salah satu

faktor yang sangat penting dan turut menunjang faktor akademis dari individu

yang bersangkutan, karena tanpa membentuk kepribadian yang baik, maka

nilai akademis yang sudah mereka dapatkan tersebut akan terbuang sia-sia.

Salah satu faktor dari nilai kepribadian yang sangat menunjang dari

terbentuknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat berkualitas tinggi

adalah disiplin atau kedisiplinan tersebut. Disiplin yang di maksud ialah

disiplin pada pribadi individu yang bersangkutan, disiplin pada lingkungan

sekitar, namun yang sangat penting adalah disiplin yang berkaitan pada

pekerjaan mereka tersebut. Peranan sumber daya manusia sangat ditentukan

1
oleh kedisiplinan, kemampuan dan keahlian sesuai dengan bidangnya masing-

masing serta sikap dan tingkah laku karyawan yang seharusnya dilakukan

dalam etika berorganisasi. Disiplin merupakan tindak manajemen untuk

mendorong para anggota organisasi untuk memenuhi tuntutan berbagai

peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Tetapi dalam kenyataannya

banyak sekali yang terjadi pelanggaran terhadap peraturan yang telah dibuat

atau disepakati.

Hasibuan dalam Mariani (2012), dalam jurnal (Barlos and Koutsogianni

2015) berpendapat bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku. Waridin dalam Mariani (2012), berpendapat bahwa disiplin

merupakan keadaan ideal dalam mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan

dalam rangka mendukung optimalisasi kerja. Tanggung jawab secara tertib,

teratur dan disiplin sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku atau ditetapkan dalam organisasi tersebut, sehingga tidak ada yang

melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang telah ditetapkan tersebut.

Sehingga dengan demikian disiplin merupakan sebagai fungsi operatif

manajemen karyawan yang terpenting karena dengan semakin baiknya disiplin

yang diterapkan oleh karyawan maka semakin tinggi pula kinerja yang dapat

dicapai oleh perusahaan.

Peningkatan disiplin menjadi salah satu bagian yang sangat penting dalam

manajemen sumber daya manusia. Maka dalam setiap organisasi harus

memperhatikan kedisiplinan para pegawai dalam perusahaan agar visi misi

2
dalam perusahaan tersebut tercapai. Biasanya tindakan indisipliner yang di

lakukan para pegawai perusahaan adalah tidak efektif dalam bekerja ,

terlambat dalam menyelesaikan pekerjaan, tidak masuk kerja, terlambat masuk

dan lain-lain.

Menurut Kartono (2010) dalam jurnal (Febri Setiyani 2015)

kepemimpinan muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi otomatis

di antara pemimpin dan individu-individu yang dipimpin. Kepemimpinan bisa

berfungsi atas dasar kekuasaan pemimpin untuk mengajak, mempengaruhi,

dan menggerakkan orang lain guna melakukan sesuatu demi pencapaian satu

tujuan tertentu.Salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya disiplin

pegawai iyalah faktor kepemimpinan, seorang pemimpin harus bertindak tegas

dan negakkan peraturan dalam upaya menciptakan tujuan organisasi.

Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan

disiplin kerja karyawan di dalam suatu perusahaan. Pemimpin merupakan

contoh dalam sikap dan keputusan yang diambil olehnya dalam hal pekerjaan.

Dalam kepemimpinan di suatu perusahaan mempunyai sifat yang belum

maksimal seperti kurangnya pengawasan terhadap karyawan, kurangnya

komunikasi antar pemimpin sehingga apa bila dalam memberikan tugas yang

tidak sama maka akan membingungkan karyawan dan karyawan pun akan

bersikap tidak disiplin dalam mengerjakan tugas , itulah yang terjadi dalam

perusahaan Adhya Mahkota Golf Sukajadi. Sikap pemimpin yang berbeda

beda dalam memberi tugas atau wewenang terhadap karyawan juga sangat

3
berpengaruh terhadap disiplin karyawan , maka dari itu perlunya komunikasi

antar pemimpin dalam memberi tugas kepada karyawan perusahaan tersebut.

Menurut jurnal (Taufiqurrahman 2015) pengawasan yang efektif juga

merupakan salah satu efektifitas manajerial seorang pemimpin. Pengawasan

dalam suatu perusahaan merupakan hal yang harus dilakukan secara efektif,

karena melalui pengawasan karyawan mendapatperhatian, bimbingan,

petunjuk, serta pengarahan dari atasannya, sehingga dengan sendirinya

karyawan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan

tempatnya bekerja. Pengawasan adalah proses mengevaluasi pelaksanaan

kerja dengan membandingkan pelaksanaan aktual dengan apa yang diharapkan

serta mengambil tindakan yang perlu (Terry dan Leslie, 2010). Menurut

Hasibuan (2010) dalam jurnal (Mariani 2010) pengawasan adalah tindakan

nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan

perusahaan. Menurut Sutrisno (2009) dalam jurnal (Barlos and Koutsogianni

2015) salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah ada tidaknya

pengawasan pimpinan. Pengawasan ini dilakukan agar para karyawan dapat

melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan. Febriana Louise (2010) menemukan hasil bahwa pengawas

diperlukan untuk mendisiplinkan karyawan untuk menegakkan standar kerja

yang diharapkan

Fenomena yang terjadi adalah terdapat perintah yang berbeda antara

kepemimpinan satu dengan kepemimpinan yang lainnya, dan kurangnya

pengawasan terhadap karyawan, dalam hal tersebut kepemimpinan sangat

4
mengharapkan hasil yang baik dari karyawan tetapi adanya rasa tidak dihargai

oleh bawahan untuk bersikap disiplin. Untuk itu dalam teori-teori diatas

mengamati permasalahan yang telah diuraikan, hal ini yang mendorong

peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang “ Pengaruh Kepemimpinan dan

Pengawasan Disiplin Karyawan Adhya Mahkota Golf Sukajadi Batam”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan

permasalhan yang ditelitikan yaitu :

1. Apakah kepemimpinan berpengaruh dalam disiplin karyawan perusahaan

Adhya Mahkota Golf Sukajadi Batam

2. Apakah pengawasan disiplin berpengaruh dalam perusahaan Adhya

Mahkota Golf Sukajadi Batam

1.3 Batasan Masalah

Supaya penelitian ini dapat dilakukan lebih terarah tujuannya dan tidak

meluas maka dalam penelitian ini penulis melakukan pembatasan masalah

pada karyawan dari perusahaan Adhya Mahkota Golf Sukajadi Batam.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kepemimpinan berpengaruh terhadap disiplin karyawan

Adhya Mahkota Golf Sukajadi Batam

2. Untuk mengetahui pengawasan disiplin terhadap karyawan Adhya

Mahkota Golf Sukajadi

1.5 Kegunaan Penelitian

5
Adapun kegunaan yang diharapkan dapat menjadikan sebagai bahan

masukan dalam mata kuliah manajemen, khususnya yang berhubungan

dengan Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan Disiplin Karyawan.

1.5.1 Kegunaan Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan masukan

dalam mata kuliah manajemen, dan khususnya yang berhubungan dengan

Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan Disiplin Karyawan

1.5.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam

hal kepemimpinan dan pengawasan disiplin karyawan

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan, untuk

membuat sebuah keputusan dalam kebijakan untuk meningkatkan

kepemimpinan dan pengawasan disiplin karyawan perusahaan

tersebut.

3. Bagi STIE Pembangunan Tanjungpinang

Dapat menjadi referensi atau pertimbangan kepada mahasiswa /

mahasiswi yang ada di STIE Pembangunan Tanjungpinang dalam

menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan kepemimpinan dan

pengawasan disiplin karyawan.

1.6 Sistematika Penulisan

6
Dalam sistematika penulisan penelitian ini diajukan lima bab yang

diawali hal-hal yang bersifat umum, namun berhubungan dengan

penulisan yang disajikan dan kemudian pada bab-bab selanjutnya penulis

membahas tentang hal hal yang berkaitan dengan judul dan disusun

sedemikian rupa sehingga diharapkan agar sangat mempermudah pembaca

memahami tentang apa saja yang dijelaskan oleh penulis. Adapun

pembagian sistematiaka dalam skripsi ini sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan secara singkat mengenai gambaran umum dari

masalah penelitian yang dilakukan yang terdiri dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mencakup landasan teori yang berupa penjabaran teori –

teori yang mendukung untuk memecahkan permasalahan serta

membantu dalam analisis hasil – hasil penelitian lainnya. Bab ini

juga akan menjelaskan tentang kerangka pemikiran penelitian yang

akan diteliti serta hipotesis yang timbul dari pemikiran tersebut.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan deskripsi bagaimana penelitian akan dilakukan

secara operasional. Bab ini akan berisikan variabel penelitian dan

7
definisi operasional variabel penelitian penentuan sampel,jenis,dan

sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang

akan digunakan dalam penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian

data dan analisis penelitian dan pembahasan

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan

saran yang berhubungan dengan hasil akhir dalam penelitian

8
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut buku (Fahmi, 2016) Manusia sangat berperan penting dalam

setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencanaan, pelaku, dan

penentu terwujudnya tujuan organisasi. Dalam manajemen sumber daya

manusia (MSDM) menjadi bagian dari manajmeen yang fokus pada peranan

pengaturan munusia dalam mewujudkan tujuan dalam organisasi atau

perusahaan atau perusahaan, berikut adalah beberapa pengertian Manajemen

Sumber Daya Manusia menurut para ahli dalam buku (Fahmi, 2016) :

Manajemen sumber daya manusia ( human resources management ) adalah

rangkaian aktifitas organisasi yang diarahkan untuk menarik,

mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Manajer

memiliki peran yang sangat penting dalam mengarahkan orang-orang yang

berada di organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan, termasuk

memikirkan bagaimana memiliki manajemen sumber daya manusia (MSDM)

yang mampu bekerja secara efektif dan efisien. Sudah menjadi tujuan umum

bagian MSDM untuk mampu memberikan kepuasan kerja yang maksimal

kepada pihak manajemen perusahaan yang lebih jauh mampu membawa

pengaruh pada nilai perusahaan ( company value ) baik secara jangka pendek

maupun jangka panjang.

9
Menurut buku (Afifuddin, 2015) Manajemen sumber daya manusia

merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya

pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi

Menurut Werther dan Davis dalam buku (Sutrisno, 2016) menyatakan

bahwa sumber daya manusia adalah “ pegawai yang siap, mampu, dan siaga

dalam mencapaki tujuan-tujuan organisasi”. Sebagaimana dikemukakan

bahwa dimensi pokok sis sumber daya adalah konstribusinya terhadap

organisasi, sedangkan dimensi pokok manusia adalah perlakuan konstribusi

terhadapnya yang pada gilirannya akan menentukan kualitas dan kapabilitas

hidupnya. Sumber saya manusia berkualitas tinggi menurut Ndraha dalam

buku (Sutrisno, 2016) adalah sumber saya manusia yang mampu menciptakan

bukan saja nilai komparatif tetapi juga nilai kompetitif-generatif-inovatif

dengan menggunakan energi tertinggi seperti : intelligence, creativity dan

imagination; tidak lagi semata-mata menggunakan energi kasar, seperti bahan

mentah, kahan, air, tenaga otot, dan sebagainya

Menurut Tjutju dalam buku (Afifuddin, 2015) Sumber daya manusia

merupakan aset organisasi yang sangat vital, sehingga peran dan fungsinya

tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapa pun modern teknologi

yang di gunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan, tanpa sumber

daya manusia yang profesional, semuanya tidak bermakna.

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu pendekatan terhadap

manajemen manusia yang berdasarkan empan prinsip dasar menurut Michael

10
Armstrong dalam buku (Hamali, 2016) .Pertama, sumber daya manusia

adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh sesuatu organisasi,

sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi

tersebut. Kedua, keberhasilan ini sangat mungkin dicapai jika peraturan atau

kebijaksanaan dan prosedur yang bertalian dengan manusia dari perusahaan

tersebut saling berhubungan, dan memberikan sumbangan terhdap pencapaian

tujuan perusahaan dan perencanaan strategi. Ketiga, kultur dan nilai

perusahaan, suasana organisasi dan prilaku manajerial yang berasal dari kultur

tersebut akan memeberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian

yang terbaik. Keempat, manajemen SDM berhubungan dengan integrasi

menjadikan semua anggota organisasi tersebut terlibat dan bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama.

2.1.1.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia yang dimaksud adalah sebagai berikut

( sutrisno, 2010: 9-11) dalam buku (Hamali, 2016) :

1. Perencanaan

Perencanaan adalah kegiatan memperkirakan tentang keadaan tenaga

kerja, agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien,

dalam membantu terwujudnya tujuan.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengatur karyawan dengan

menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,

integrasi, dan koordinasi dalam bentuk bagan organiasasi

11
3. Pengarahan dan pengadaan

Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada karyawan, agar

mau kerja sama dengan bekerja efektif serta efisien dalam membantu

tercapainya tujuan organisasi.

4. Pengendalian

Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan karyawan agar menaati

peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana.

5. Pengembangan

Pengembangan merupakan proses peningkatan keterampilan teknis,

teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan

pelatihan.

6. Kompensasi

Kompensasi merupakan pemberian balas jasa langsung berupa uang atau

barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada

organisasi.

7. Pengintegrasian

Pengintegrasian merupakan kegiatan untuk mempersatukan kepentingan

organisasi dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi

dan saling menguntungkan.

8. Pemeliharaan

Pemeriharaan merupakan kegiatan pemeliharaan atau meningkatkan

kondisi fisik, mental, dan loyalitas agar mereka tetap mau bekerja sama

sampai pensiun.

12
9. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya

manusia yang penting dan merupakan kunci terwujudnya tujuan

organisasi, karena tanpa adanya kedisiplinan maka sulit mewujudkan

tujuan yang maksimal.

10. Pemberhentian

Pemberhentian merupakan putusnya hubungan kerja seorang karyawan

dari suatu organisasi.

2.1.2 Kepemimpinan

Menurut buku (Sutrisno, 2016) dalam suatu organisasi, kepemimpinan

memegang peran yang penting karena pemimpinlah yang akan menggerakkan

dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan

tugas yang tidak mudah. Kepemimpinan mempunyai tugas yang tidak mudah,

karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda. Dengan

kata lain, sukses tidaknya usaha pencapaian tujuan organisasi ditentukan oleh

kualitas kepemimpinan. Adapun macam-macam pengertian mengenai

kepemimpinan yang diberikan oleh para ahli. Namun pada intinya,

kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan

orang lain dengan memimpin, membimbing, memengaruhi orang lain, untuk

melakukan sesuatu agar tercapai hasil yang diharapkan.

Menurut Siagan dalam buku (Sutrisno, 2016) mengatakan kepemimpinan

adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain, dalam hal ini

13
para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau meakukan

kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak

disenanginya. Menurut Blancard dan Hersey dalam Tohardi dalam buku

(Sutrisno, 2016) mengemukakan kepemimpinan adalah proses memengaruhi

kegiatan individu dan kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam

situasi tertentu.

Menurut Terry dalam buku (Sutrisno, 2016) menganggap kepemimpinan

sebagai kegiatan untuk memengaruhi orang agar bekerja dengan rela untuk

mencapai tujuan bersama. Menurut Zainun dalam buku (Sutrisno, 2016)

secara luas kepemimpinan diartikan sebagai usaha yang terorganisasi untuk

mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia, meteril, dan finansial

guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Adapun menurut Bass dan

Stogdill dalam buku (Sutrisno, 2016) mengatakan bahwa kepemimpinan

adalah suatu proses memengaruhi aktivitas suatu kelompok dalam usaha untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut Anoraga dalam buku (Sutrisno,

2016) mengemukakan bahwa kepimpinan adalah kemampuan untuk

memengaruhi pihak lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang agar dengan

penuh pengertian, kesadaran, dan senang hati bersedia mengikuti kehendak

pimpinan itu.

Menurut Nixon dalam buku (Sutrisno, 2016) kepemimpinan merupakan

suatu bentuk seni yang unik, yang membutuhkan kekuatan dan visi pada

14
tingkat yang luar biasa. Kepemimpinan merupakan aktivitas perilaku

seseorang dalam memengaruhi orang lain. Persoalan memengaruhi merupakan

suatu bentuk yang tidak semua individu mampu menguasainya.

Kepemimpinan merupakan seni memengaruhi dan mengarahkan kemampuan

dan usaha orang lain untuk mencapai tujuan pimpinan.

Sebagai sebuah proses sosial, kepemimpinan dan kekuasaan senantiasa ada

daalm setiap masyarakat, baik yang susunannya masih sederhana maupun

yang rumit (Soekarto) dalam buku (Sutrisno, 2016) . Menurut Stogdill, dalam

buku (Sutrisno, 2016) kekuasaan merupakan sarana bagi pemimpin untuk

memengaruhi tingkah laku pengikut-pengikutnya. Menurut Natemeyer dalam

buku (Sutrisno, 2016) bahwa pemimpin-pemimpin itu hendaknya tidak hanya

menilai perilaku kepemimpinan mereka agar mengerti bagaimana sebenarnya

mereka memengaruhi orang lain, akan tetapi mereka seharusnya juga

mengamati posisi mereka dan bagaimana cara mereka menggunakan

kekuasaan.

Menurut (Stephen P. Robbins) dalam buku (Fahmi, 2016) mengatakan

kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke

arah tercapainya tujuan. Menurut Richard L. Daft mengatakan kepemimpinan

(leadership) adalah kemampuan memepengaruhi orang yang mengarah kepada

pencapaian tujuan. Menurut Ricky W. Griffin mengatakan, pimpinan adalah

individu yang mampu memengaruhi perilaku orang lain tanpa harus

mengandalkan kekerasan.

15
2.1.2.2 Fungsi kepemimpinan

Menurut M. H. Matondang, dalam buku (Jurdi, 2018) fungsi

kepemimpinan dalam setiap organisasi harus mampu :

1) Menentukan tujuan

2) Mengalokasikan SDM dan SDA yang langka

3) Fokus pada tujuan

4) Mengoordinasikan perubahan-perubahan

5) Menetapkan arah yang jelas dan benar

2.1.2.3 Gaya kepemimpinan

Menurut M.H. Matondang dalam buku (Jurdi, 2018) gaya kepemimpinan

adalah pola sikap dan perilaku yang ditampilkan dalam proses memengaruhi

orang lain. Gaya kepemimpinan ini banyak ragamnya, antara lain :

1) Gaya kepemimpinan memberitahu (telling)

2) Gaya kepemimpinan berkonsultasi (consulting)

3) Gaya kepemimpinan berpartisipasi (participating)

4) Gaya kepemimpinan mendelegasikan (delegating)

2.1.2.4 Indikator Kepemimpinan

Menurut Prof. Dr. Sudarwan Danim ( 2012 ) dalam jurnal (Febri

Setiyani 2015) menyatakan bahwa indikator kepemimpinan terbagi 5

(lima ), yaitu :

1. Konsisten

2. Mempunyai rencana baik

16
3. Memberi informasi

4. Berperilaku baik

5. Mampu memajukan organisasi secara arif dan bijaksana

2.1.3 Pengawasan

Menurut Sule dalam jurnal (Barlos and Koutsogianni 2015) Pengawasan

adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan

yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan

kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan juga secara umum dapat

didefinisikan sebagai cara suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif

dan efisien, serta lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi.

Untuk memahami lebih dalam tentang pengawasan ada beberapa pendapat

dari beberapa para ahli dalam buku (Fahmi, 2016) yaitu :

a. Menurut Fremont E. Kast dan James E. Rosenzweig : pengawasan adalah

tahap proses manajerial mengenai pemeliharaan kegiatan organisasi dalam

batas-batas yang diizinkan yang diukur dari harapan-harapan.

b. Menurut G. R. Terry: Controlling can be defined as the process of

determining what is to be accomplished that is the standard; what is being

accomplished, that is the performance, evaluating the performance and if

necessary applying corrective measure so that performance take place

according to plans, that is, in conformity with the standard ( pengawasan

dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu

standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilaipelaksanaan

17
dan apabila perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan

sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar )

c. Menurut T. Hani Handoko pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses

untuk “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen

tercapai.

d. Menurut Hadibroto mengatakan bahwa pengawasan adalah kegiatan

penilaian terhadap organisasi/kegiatan dengan tujuan agar

organisasi/kegiatan tersebut melaksanakan fungsinya dengan baik dan

dapat memenuhi tujuannya yang telah ditetapkan.

e. Menurut Brantas : pengawasan iyalah proses pemantauan, penilaian, dan

pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk

tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut.

Menurut Handoko (2003) dalam jurnal (Barlos and Koutsogianni 2015)

“Pengawasan sebenarnya mengandung arti penjagaan stabilitas dan

equilibrium”. Untuk mencapai keseimbangan, bagaimanapun juga, manajer

harus selalu merubah apa yang dikerjakannya ataupun merubah standar yang

digunakan sekarang untuk mengukur pelaksanaan. Dan teknik-teknik serta

metodemetode pengawasan hendaknya digunakan secara simultan, tidak

berdiri sendiri.

Pengawasan menurut Marnis (2009:345) dalam jurnal (Setiyani 2015)

adalah proses pemonitoran kegiatan organisasional untuk mengetahui apakah

kinerja aktual sesuai dengan standar dan tujuan organisasional yang

diharapkan dan pengertian pengawasan tersebut berarti mengevaluasi prestasi

18
kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan koreksi sehingga hasil pekerjaan

sesuai dengan rencana. Sedangkan menurut Situmorang dan Juhir (2004:21)

dalam jurnal (Setiyani 2015) pengawasan adalah sebagai usaha dan tindakan

untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas dilaksanakan menurut

ketentuan dan sasaran yang hendak dicapai.

Secara konsep pengawasan memiliki banyak tipe menurut T. Hani

Handoko dalam buku (Fahmi, 2016) ada tiga tipe pengawasan yaitu :

1) Pengawasan pendahuluan

2) Pengawasan “ concurrent” dan

3) Pengawasan umpan balik

Untuk memahami secara lebih dalam Hani Handoko menjelaskan

bahwa, “ pengawasan pendahuluan, atau sering disebut steering controls,

dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-

penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat

sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaiakan.“ Untuk pengawasan

“concurrent” Hani Handoko mengatakan , “Tipe pengawasan ini

merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus

disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-

kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan “double-check”

yang lebih memenjamin ketepatanpelaksanaan suatu kegiatan. “ Dan lebih

jauh Hani Handoko “pengawsan umpan balik, juga dikenal sebagai past –

action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah

diselesaikan

19
2.1.3.2. Indikator Pengawasan

Menurut Siagian (2012) dalam jurnal (Febri Setiyani 2015)

menyatakan beberapa indikator pengawasan yaiu :

1) Merefleksikan sifat dari berbagai kegiatan

Refleksi diri meliputi proses pengujian, pengolahan terhadap nilai-

nilai dan keyakinan pribadi dan pengalaman. Refleksi diri

membuat sesseorang belajar hal-hal baru dalam diri.

2) Tanggapan Deviasi

Deviasi atau penyimpangan merupakan tingkah laku yang

menyimpang dari ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat

kebanyakan. Perilaku penyimpangan diartikan sebagai tingkah

laku, perbuatan atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan

yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada

didalam masyarakat.

3) Objektifitas

Objektifitas dipastikan melalui struktur organisasi, pelatihan, dan

penugasan personal dengan pertimbangan yang seksama.

4) Luwes

Luwes bisa juga diartikan sebagai inisiatif, dimana seorang yang

inisiatif dapat mencoba berbagai cara untuk memecahkan masalah

5) Pola organisasi

Upaya pengembangan cara pengelolaan tradisional kepada yang

lebih profesional.

20
6) Efisien

Suatu usaha yang paling tepat demi menghasilkan segala sesuatu

yang dikehendaki

7) Paham

Bahwa tiap-tiap orang mempunyai watak dan sifat khas yang

dibentuk oleh kemauannya sendiri.

2.1.4. Disiplin

Menurut buku (Sutrisno, 2016) Dalam kehidupan sehari-hari,

dimanapun manusia berada, dibutuhkan peraturan-peraturan dan

ketentuan-ketentuan yang akan mengatur dan membatasi setiap kegiatan

dan perilakunya. Namun peraturan-peraturan tersebut tidak akan berti

bila tidak disertai dengan sanksi bagi para pelanggarnya. Penyesuaian

diri dari tiap individu terhadap segala sesuatu yang ditetapkan

kepadanya, akan menciptakan suatu masyarakat yang tertib dan bebas

dari kekacauan-kekacauan. Demikian juga kehidupan dalam suatu

perusahaan akan sangat membutuhkan ketaatan dari anggota-

anggotanya pada peraturan dan ketetntuan yang berlaku pada

perusahaan tersebut. Dengan kata lain, disiplin kerja pada karyawan

sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan perusahaan akan

tidak baik dicapai bila tidak ada disiplin kerja.

Menurut Singodimedjo dalam buku (Sutrisno, 2016) mengatakan

disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi

dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin

21
karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan

disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat

pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Terry (dalam Tohardi, 2002)

dalam buku (Sutrisno, 2016), disiplin merupakan alat penggerak

karyawan agar tiap pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, maka harus

diusahakan agar ada disiplin yang baik. Terry kurang setuju jika disiplin

hanya dihubungkan dengan hal-hal yang kurang menyenangkan

(hukuman), karena sebenarnya hukuman merupakan alat paling akhir

untuk menegakkan disiplin. Latainer (dalam soediono, 1995), dalam

buku (Sutrisno, 2016) mengartikan disiplin sebagai suatu kekuatan

yang berkembang didalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan

dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada keputusan, peraturan,

dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku. Dalam arti sempit,

biasanya dihubungkan dengan hukuman. Padahal sebenarnya

menghukum seseorang karyawan hanya merupakan sebagian dari

persoalan disiplin. Hal demikian jarang terjadi dan hanya dilakukan

bilaman usaha-usaha pendekatan secara konstruktif mengalami

kegagalan. Bagi Beach (dalam Siagian, 2002) dalam buku (Sutrisno,

2016), disiplin mempunyai dua pengertian. Arti yang pertama,

melibatkan belajar atau mencetak perilaku dengan menerapkan imbalan

atau hukuman. Arti kedua lebih sempit lagi, yaitu disiplin ini hanya

bertalian dengan tindakan hukuman terhadap pelaku kesalahan. Dari

beberapa pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud

22
dengan disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan

peruhasaan, yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat

menyesuaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan

perusahaan.

Menurut Hasibuan dalam Mariani (2012) dalam jurnal(Barlos and

Koutsogianni 2015), berpendapat bahwa kedisiplinan adalah kesadaran

seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial

yang berlaku. Waridin dalam Mariani (2012), berpendapat bahwa

disiplin merupakan keadaan ideal dalam mendukung pelaksanaan tugas

sesuai aturan dalam rangka mendukung optimalisasi kerja.

Menurut Werther dan Davis dalam jurnal (Sari and Hadijah 2016)

disiplin kerja merupakan tindakan yang dilakukan manajemen untuk

mendorong karyawan patuh dengan standar aturan organisasi baik

peraturan tertulis maupun tidak tertulis, dan bila melanggar akan ada

sanksi atas.

Menurut Greer dan labig dalam jurnal (Sari and Hadijah 2016) ,

disiplin kerja merupakan hal yang penting , karena dapat berfungsi

untuk menjdi kontrol terhadap perilaku yang tidak menyenangkan

dalam sebuah oerganisasi dan merupakan suatu bentuk pelatihan yang

berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku

karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha

bekerja bsecara kooperatif dengan para karyawan yang lain dengan

meningkatkan prestasi kerjanya. Sementara itu menurut (Hasibuan,

23
2013) dalam jurnal (Sari and Hadijah 2016), kedisiplinan adalah

kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan

dan norma-norma sosial yang berlaku.

Menurut jurnal (Sari and Hadijah 2016) disiplin kerja merupakan

faktor yang dapat memengaruhi kinerja pegawai. Oleh karena itu,

disiplin kerja merupakan hal penting yang harus diteliti. Karena,

keberhasilan organisasi ditentukan dari kedisiplinan para karyawannya.

2.1.4.2. Indikator Disiplin

Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat disiplin

karyawan suatu perusahaan. Menurut (Agustini, 2011) indikator

disiplin adalah :

1) Kehadiran

Kehadiran merupakan kegiatan yang menandakan datang atau

tidaknya pegawai untuk melakukan aktivitas pekerjaan.

2) Tata cara kerja

Tata cara kerja merupakan aturan atau ketentuan yang harus

dipatuhi oleh pemberi pekerja dan oleh pekerja dalam

melaksanakan pekerjaan, hubungan antar manusia, serta keamanan

perusahaan.

3) Ketaatan pada atasan

Ketaatan pada atasan merupakan ukuran kepatuhan atau megikuti

pada yang diberikan pimpinan dalam perusahaan guna

mengerjakan pekerjaan yang baik.

24
4) Kesadaran bekerja

Kesadaran bekerja merupakan sifat seseorang yang secara sukarela

mentaati peraturan dan sadar tanggung jawab. Jadi karyawan akan

mengerjakan tugasnya dengan baik bukan atas paksaan

5) Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kesediaan karyawan mempertanggung

jawabkan kebujaksanaan dan hasil kerjanya, sarana prasarana yang

diperlukan serta prilaku kerjanya.

2.2. Kerangka pemikiran

Kepemimpinan
(X1)
Dis
Kar
Pengawasan ( X2)

Gambar 2.2 kerangka pemikiran

2.3. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis penelitian ini adalah

sebagai berikut :

H1 : Ada pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja karyawan

H2 : Ada pengaruh pengawasan dengan disiplin kerja karyawan

H3 :Ada pengaruh kepemimpinan dan pengawasan kerja terhadap

disiplin kerja karyawan.

25
2.4. Penelitian Terdahulu

A. Jurnal nasional

Menurut jurnal (Hardani 2019) dalam judul hubungan kepemipinan

dan pengawasan terhadap kedisiplinan pada PT superex raya

tangerang. Dalam penelitian ini Penelitian ini berbentuk penelitian

kuantitatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian deskriptif yang meneliti pengaruh teladan pemimpin dan

pengawasan terhadap kedisiplinan kerja. Penelitian kuantitatif

digunakan untuk mengetahui hubungan suatu variabel independen

terhadap variabel dependen dalam suatu penelitian, serta seberapa

besar pengaruhnya dengan tujuan menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Populasi dari penelitian ini adalah berjumlah 700 orang

meliputi semua karyawan pada PT Superex Raya. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling

berdasarkan tabel Krecjie. Sampel yang digunakan adalah berjumlah

250 karyawan yang dipilih secara acak. Variabel yang digunakan

dalam pe-nelitian ini adalah kepemimpinan (X1), pengawasan (X2)

dan kedisiplinan (Y). Kuesioner dibuat dengan menggunakan skala

likert, menggunakan lima (5) pilihan jawaban dengan rentang nilai

satu (1) sampai lima (5)

Menurut jurnal (Astariyani 2012) dengan judul penelitian pengaruh

gaya kepemimpinan, komunikasi dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan pada PT. Graha perdana Indah-Graha candi Golf semarang-

26
jawa tengah. Teknik pengambilan populasi dan sampel dalam

penelitiannya ini yang menjadi populasi adalah jumlah keseluruhan

pegawai PT. Graha Perdana Indah-Graha Candi Golf Semarang,

sebanyak 258 pegawai. Sedangkan, metode penelitian ini

menggunakan teknik proposional yaitu suatu metode pengambilan

sampel yang memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori

dalam populasi penelitian Pengambilan sampel tersebut diberikan

kepada 73 karyawan

Dalam penelitian ini digunakan alat analisis Uji Kualitas Data (Uji

validitas dan Reliabilitas) Uji signifikansi validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom

(df)=n-2, dalam hal ini adalah sample. Jika r hitung > r tabel dan nilai

positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan

valid (Ghozali,2006:49). Pengujian Reliabilitas yang dipakai yaitu

menggunakan cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel

apabila nilai cronbach alpha lebih dari 0.60.

Menurut jurnal (Rido, Akmal Umar 2019) dengan jurnal penelitian

pengaruh kepemimpinan, disiplin kerja, dan pengawasan terhadap

efektivitas kerja pegawai dinas pengendalian penduduk dan keluarga

berencna kabupaten bantaeng. Teknik pengambilan sampel pada

Penelitian ini adalah semua pegawai pada Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantaeng. Mengingat

jumlah populasi relative kecil, sehingga sampel penelitian ditentukan

27
dengan menggunakan metode sensus/total sampling dengan

pertimbangan bahwa jumlah tersebut dapat dijangkau oleh peneliti.

Jumlah pegawai sebanyak 55 orang, sehingga jumlah sampel pada

penelitian ini sebesar 55 responden.

B. Jurnal internasional

Menurut (Suwuh 2015) dengan jurnal penelitian The influence of

leadership style, motivation, and work discipline on employee

performance at bank sulut kcp likupang. Teknik pengambilan

populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Frontliner di PT Bank

Sulut KCP Likupang. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan

di PT Bank Sulut KCP Likupang sebanyak 30 responden. Dalam

penelitian ini menggunakan metode analisis data uji validitas dan

reliabilitas Untuk menganalisis validitas kuesioner, Pearson Product

Moment digunakan. Ukuran instrumen adalah valid jika instrumen

mengukur apa yang harus diukur. Uji reabilitas dilakukan dengan

menguji keduanya konsistensi dan stabilitas pertanyaan jawaban.

Menurut (Dapu 2015) dengan jurnal penelitian The influence of

work discipline, leadership, and motivation on employee performance

at PT. Trakindo Utama Manado. Peneliti mencoba mengeksplorasi

studi ini menggunakan metodologi asosiatif. Secara khusus peneliti

menggunakan pendekatan metodologi kuantitatif untuk

mengeksplorasi masalah dan mencapai tujuan penelitian yang untuk

menganalisis bagaimana Disiplin Kerja, Kepemimpinan dan Motivasi

28
terhadap Kinerja Karyawan. Populasi penelitian ini adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek-subjek yang memiliki

karakteristik dan karakteristik tertentu kuantitas diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi

dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Trakindo Utama Manado,

berjumlah 147 orang. Adapun Sampel adalah bagian dari populasi

yang diteliti. Sampel mewakili sebagian besar populasi dipelajari.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 responden. Metode

pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non

probability sampling. Keputusan adalah sampel yang ditemui

sebelum survei dilakukan calon responden diberi penjelasan

mengenai indikator penelitian dalam bentuk pernyataan bahwa hasil

responden yang diperoleh dari sampel akan mewakili sifat dari

populasi.

29
III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan verifikatif. Dengan

demikian jenis penelitian yang dilakukan adalah untuk memperoleh deskripsi

tentang variabel-variabel yang diteliti, sedangkan verifikasi pada dasarnya

untuk menguji suatu hipotesis. Penelitian ini akan menguji pengaruh

kepemimpinan dan pengawasan disiplin karyawan Adhya Mahkota Golf

Sukajadi.

3.2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan daalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder

a. Data primer merupakan data yang didapatkan dari sumber pertama,

baik dari individu atau perseorangan, seperti halnya hasil wawancara

atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Atas

dasar ketersediaan data yang dicari dilapang, pelaksanaan

pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan melakukan survei,

observasi, percobaan/experiment (Cooper dan Emory) dalam buku

(Sugiarto, 2017) Data primer ini diperoleh dari data hasil pengisian

kuesioner oleh karyawan Adhya Mahkota Golf Sukajadi

b. Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain

atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh

pengumpulan data primer atau oleh pihak lain dalm bentuk tabel-tabel

atau diagram-diagram. Pada umumnya, data sekunder digunakan olh

30
peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gabaran pelengkap

ataupun untuk diperoleh lebih lanjut menurut buku (Sugiarto, 2017).

Data sekunder ini diperoleh dari studi pustaka dan data dari perusahaan

tempat penelitian Adhya mahkota golf sukajadi yang berupa data profil

perusahaan, data penjualan, catatan-catatan, serta dokumen yang ada

hubungannya dengan objek penelitian.

3.3. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data adalah proses untuk menelusuri dan mengambil data

data yang diperlukan untuk dianalisis agar masalah penelitian terpecahkan

menurut buku (Rumengan, Khaddafi, & Melanie, 2015). Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2018) Dalam

penelitian ini peneliti membuat beberapa daftar pertanyaan tertulis

yang disusun secara sistematis untuk mendapatkan data dan sejumlah

informasi dari karyawan Adhya Mahkota Golf Sukajadi Batam tentang

beberapa hal yang diketahui khususnya berkenaan dengan variabel

kepemimpinan, pengawasan disiplin. Agar mempermudah pengisian

kuesioner yang sudah disediakan relatif jawabnnya, responden tinggal

memilih salah satu dari jawaban yang tepat sesuai dengan petunjuk

yang telah disediakan

31
b. Studi pustaka

Studi kajian teoritis dan referensi lainnya yang memiliki kaitan dengan

nilai, budaya dan norma yang berkembang pada lingkup sosial yang

diteliti

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang memepunyai kuantitas dan karakteristis tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2018)

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda

benda alam lain. Populasi juga sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subyek atau obyek lain. Populasi dalam penelitian ini

adalah karyawan Adhya Mahkota Golf Sukajadi Batam sebanyak 206

orang.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

32
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representif ( mewakili). Dalam penelitian ini, pengambilan sampel diambil

sesuai dengan karyawan pada unit yang paling banyak terjadi.

3.5. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang terkait

dengan variabel yang terdapat dalam jurnal penelitian. Didalam penelitian ini

terdapat variabel terkait (dependent variable) dan variabel bebas

(independent variable). Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Rumengan, Khaddafi, & Melanie, 2015). Variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab peubahannya atau timbulnya

variabel terikat (Sugiyono, 2018). Pada penelitian ini variabel terikat adalah

Disiplin Karyawan (Y) sedangkan variabel bebas adalah Kepemimpinan dan

Pengawasan (X)

Tabel 3.1

Operasional Variabel

N Variabel Definisi Indikator Butir Pengu


o Pertany kuran
aan

1 dan 2
X Kepemim Kepemimpinan 1. Konsisten Skala
1 pinan adalah proses 2. Mempunyai Likert
memengaruhi rencana baik
kegiatan 3. Memberi 3
individu dan informasi 4
kelompok dalam 4. Berperilaku
usaha untuk baik 5 dan 6
mencapai tujuan 5. Mampu

33
7
dalam situasi memajukan
tertentu organisasi
(Sutrisno, 2016) secara arif dan
bijaksana
Prof. Dr.
Sudarwan
Danim
( 2012 )

X Pengawas Pengawasan 1. Merefleksikan


2 an adalah proses sifat dari 1 dan 2
dalam berbagai
menetapkan kegiatan
ukuran kinerja 2. Tanggapan 3
dan deviasi
pengambilan 3. Objektifitas
tindakan yang 4. Luwes
dapat 5. Polaorganisasi 4 dan 5
Skala
mendukung 6. Efisien
Likert
pencapaian hasil 7. Paham
yang diharapkan (Febri Setiyani 6 dan 7
sesuai dengan 2015)
kinerja yang
telah ditetapkan
tersebut (Barlos
and
Koutsogianni
2015)

1 ,2 dan
Y Disiplin Disiplin adalah 1. Kehadiran 3
sikap kesediaan 2. Tata cara kerja
dan kerelaan 3. Ketaatan pada
seseorang untuk atasan
mematuhi dan 4. Kesadaran 4
menaati norma- kerja Skala
5 dan 6
norma peraturan 5. Tanggung Likert
yang berlaku jawab 7,
disekitarnya (Agustini,
(Sutrisno, 2016) 2011)

34
3.6. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data dengan langkah -

langkah sebagai berikut :

a. Pengeditan (Editing)

Tahapan pertama dalam pengolahan data yang peneliti peroleh dari

lapangan dengan melakukan pengecekan terhadap kemungkinan

kesalhan jawaban responden serta ketidak pastian jawaban responden.

b. Pemberian Kode (Coding)

Pemberian Kode (Coding) merupakan kegiatan pemberian berupa

angka pada jawaban dari kuesioner untuk kemudia dikelompokkan

kedalam kategori yang sama. Dengan tujuan menyederhanakan

jawaban.

c. Pemberian Skor (Scoring)

Proses pemberian skor dilakukan dengan membuat klasifikasi dan

kategori atas jawaban kuesioner sesuai tanggapan responden. Setiap

pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun

secara bertingkat berdasarkan skala likert (Sugiyono, 2018). Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang

disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2018). Bobot jawaban

responden diberi nilai rinci sebagai berikut :

Tabel 3.2

35
Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert

Tanggapan Nilai

SS (Sangat Setuju) 5

S (Setuju) 4

Netral 3

TS (Tidak Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

Sumber : Sugiyono (2015)

d. Tabulasi (Tabulating)

Tabulasi (Tabulating) adalah perhitungan data yang telah

dikumpulkan dalam masing-masing kategori sampai tersusun dalam

tabel yang mudah dimengerti

Tabel 3.3

Tabulasi Data Kuesioner

Tabulasi Data Kuesioner


Identitas
No Kepemimpinan (X1) Pengawasan (X2) Disiplin (y)
Resp
Res
Ds
p JK U P 1 2 3 4 jmlh 1 2 3 4 dst jmlh
t 1 2 3 4 dst jmlh
1
2
3
4
5
Dst

Sumber : Peneliti (2018)

3.7. Teknik Analisis data

36
Menurut (Sugiyono, 2018) analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi,

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan unit unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang pernting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri

sendiri maupun orang lain. Dalam pengujian pada peniitian ini menggunakan

SPSS versi 22.

3.7.1. Uji Kualitas Data

3.7.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sah / valid atau tidaknya

suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertayaan dalam

kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut yaitu harus valid dan reliabel.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian adalah bivariate

pearson (korelasi person product moment) analisis ini digunakan dengan

cara mengkorelasi masing masing skor item dengan skor total. Skor total

adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item item pernayatan yang

berkorelasi signitifkan dengan skor total menunjukan item item tersebut

mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin

diungkap. Penguji menggunakan uji dua sisi dengan taraf signitikan 0,05

kriteria sebagai berikut :

37
1. Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan valid)

2. Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor ttal

(dinyatakan tidak valid) (Priyatno, 2012)

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Dalam sebuah penelitian dikatakan reliabel jika jawaban seseorang

terhadap butir pertanyaan adalah konsistensi atau stabil dari waktu ke

waktu (Sunyoto, 2011). Uji reliabilitas untuk mengetahui apakah alat ukur

tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika

pengukuran diulang kembali (Priyatno, 2012)

Pengukuran reliabilitas dpat dilakukan dengan dua cara (Sunyoto,

2011), yaitu :

a. Diukur satu kali (one shot) adalah pengukuran keandalan butir

pertanyaan dengan sekali menyebar kuesioner pada responden,

kemudian hasil skornya diukur korelasinya antara skor jawaban

pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer SPSS

dengan fasilitas cronbach alpha (a). Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,06

38
b. Ukur ulang (repeated measure) dimana seseorang diberi daftar

pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan dilihat

konsisten atas jawabnya

Dalam penelitian ini cara untuk melakukan uji reliabilitas

adalah dengan cara diukur satu kali (one shot). Metode yang sering

digunakan untuk mengukur skala rentang (seperti skala likert 1-5)

adalah Cronbach alpha. Untuk menentukan apakah instrument

reliabel atau tidak menggunakan batasan 0,06 (Priyatno, 2012)

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

normalitas residual, multikoliniearitas, dan heteroskedastisitas pada model

regresi. Model regresi dapat disebt sebagai moel yang baik jika model

tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu data residual terdistribusi

normal, tidak adanya multikoliniearitas dan heteroskedastisitas. Harus

terpenuhinya asumsi klasik karena agar diperoleh model regresi dengan

estemasi yang tidak bisa dan pengujian dapat dipercaya (Priyatno, 2012).

Tujuan pengujian asumsi klasik adalah untuk melihat apakah

model regresi sederhana adalah model yang terbaik. Jika hasil peelitian

tidak melanggar seluruh asumsi yang ada, maka regresi yang dianalisi

akan menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya (Rumengan,

Khaddafi, & Melanie, 2015)

39
Adapun pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah uji normalitas dan uji heteroskedastisitas, berikut penjelasan

mengenai uji normalitas residual, dan uji heteroskedastisitas.

3.7.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menguji data variabel bebas (X) dan data

variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah

berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi

dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel

terikat berdistribusi normal atau normal sama sekali (Sunyoto, 2011).

Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk melakukan uji normalitas

residual adalah dengan cara menggunakan metode grafik. Uji normalitas

residual adalah dengan menggunakan metode grafik, yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal p-p plot of

regression standardized residual dengan dasar pengambilan keputusan :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dengan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau mengikuti arah

garis diaginal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

(Priyatno, 2012).

3.7.2.2. Uji Heteroskedastiditas

Dalam penelitian regresi sederhana perlu juga diuji mengenai sama

atau tidak varians residual dari observasi yang satu dengan observasi yang

lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi

40
homokedastisitas, dan jika variannya tidak sama disebut terjadi

heteroskedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi

heteroskedastisitas (Sunyoto, 2011)

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada

semua pengamatan didalam model regresi. Regresi yang baik sharusnya

tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun cara melakukan uji

heteroskedastisitas salah satunya dengan metode grafik, yaitu dengan

melihat pola titik-titik pada grafik regresi (Priyatno, 2012)

Dasar kriteria pengambilan keputsan menggunakan metode grafik

(Priyatno, 2012), yaitu :

a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu ( bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.7.3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah analisis untuk mengukur

besarnya pengaruh antara sat variabel indenpenden dengan satu variabel

dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan

variabel indenpenden. Data yang digunakan biasanya berskala interval

atau rasio (Priyatno, 2012).

Ada pun persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini

adalah

41
Y’ = a + bx

Keterangan :

Y’ = Disiplin

X = Kepemimpinan dan pengawasan

a = Konstanta (nilai Y' apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

3.7.4. Uji Hipotesis

3.7.4.1. Uji T (T-Test)

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

indenpenden (kepemimpinan dan pengawasan) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan

pembelian). Rumus T hitung pada analisis regresi adalah

t hitung = bi
sbi

Sumber :(Priyatno, 2012)

Keterangan :

bi : Koefisien regresi variabel i

sbi : Standar eror variabel i

adapun tahap-tahap dalam melakukan uji t :

1. Merumuskan hipotesis

42
H0 = Secara parsial kepemimpinan dan pengawasan tidak

berpengaruh signifikan terhadap disiplin karyawan pada Adhya

Mahkota Golf Sukajadi

Ha = Secara parsial kepemimpinan dan pengawasan berpengaruh

signifikan terhadap disiplin karyawan Adhya mahkota Golf sukajadi

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi dalam penelitian ini sebesar 0,05 (a=5%)

3. Menentukan t hitung

T hitung dapat dilihat pada tabel coefisien pada hasil regresi linier

sederhana

4. Menentukan t tabel

Distribusi t dicari pada a= 5% : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) (n-k-1) (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah

variabel independen).

5. Kriteria pengujian

- Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima

- Jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak

6. Membandingkan t hitung dengan t tabel

Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, apakah H0 diterima

atau ditolak.

7. Kesimpulan

43
Berdasarkan hasil perbandingan dari t hitung dengan t tabel, apakah

secara parsial variabel independen berpengaruh atau tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.7.4.2. Uji koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Analisis Koefisien Determinasi (R2) dimaksudkan untuk

mengetahui beberapa besar variabel indenpendden (kepemimpinan dan

pengawasan) secara bersama-sama memiliki dampak terhdap variabel

dependen (disiplin karyawan) yang dinyatakan dalam pesentase

(Priyatno, 2012)

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variabel

independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel

dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun presentase

sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap

variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan

dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variabel dependen.

Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka presentase sumbangan pengaruh

yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen

sempurna atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model

menjelaskan 100% variasi variabel dependen (Priyatno, 2012)

Dalam penelitian ini untuk mengetahui persentase sumbangan

pengaruh variabel independen yaitu berdasarkan nilai Adjusted R

Square. Adjusted R Square adalah R Square yang telah disesuaikan, ini

juga menunjukkan sumbangan pengaruh variabel independen terhadap

44
variabel dependen. Adjusted R Square biasanya untuk mengukur

sumbangan pengaruh jika dalam regresi menggunakan lebih dari dua

variabel independen (Priyatno, 2012)

Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus :

Kd = (r)2 x 100%

Sumber :(Priyatno, 2012)

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi

r2 = Koefisien regresi

3.8. Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang akan di laksanakan : (contoh)

Tabel 3.3

Sumber : Peneliti (2014)

45
DAFTAR PUSTAKA

Astariyani, Gadis Ayu. 2012. “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,

KOMUNIKASI, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT. GRAHA PERDANA INDAH-GRAHA CANDI

GOLF SEMARANG-JAWA TENGAH.” Manajemen UDINUS 1–15.

Barlos, Kleomenis, and Sofia Koutsogianni. 2015. “PENGARUH

KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA

KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III

(PERSERO).” 97(12):194–200.

Dapu, Valensia Angelina Wisti. 2015. “The Influence of Work Discipline,

Leadership, and Motivation on Employee Performance at PT. Trakindo

Utama Manado.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi

3(3):352–61.

Febri Setiyani. 2015. “Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap

Disiplin Kerja Security Pt. Karya Satria Abadi Pekanbaru.” Jurnal Online

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau 2(1).

Hardani. 2019. “HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN

TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA PADA PT SUPEREX RAYA

TANGERANG.” Problem Set 2 23(3):2019.

Mariani, Dian. 2010. “PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN

TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA PT.

46
PERKEBUNAN NUSANTARA V KEBUN INTI SEI GALUH

KABUPATEN KAMPAR.” 1308–15.

Rido, Akmal Umar, Hasan Nongkeng. 2019. “PENGARUH KEPEMIMPINAN,

DISIPLIN KERJA, DAN PENGAWASAN TERHADAP EFEKTIVITAS

KERJA PEGAWAI DI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN

KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANTAENG.” Journal of

Management Volume 2(1).

Sari, Ririn Nur Indah, and Hady Siti Hadijah. 2016. “Peningkatan Kinerja

Pegawai Melalui Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja.” Jurnal Pendidikan

Manajemen Perkantoran 1(1):204.

Suwuh, Meisy. 2015. “The Influence of Leadership Style, Motivation, and Work

Discipline on Employee Performance At Bank Sulut Kcp Likupang.” Jurnal

Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 3(4):611–19.

Syahril, and MM Dewita Suryati Ningsih SE. MBA Arwinence Prima Dewi SE.

2010. “Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja

Pegawai Pada Kantor Camat Sungai Mandau Kabupaten Siak.” 2(1):1–17.

Taufiqurrahman, Reni puspita sari dan Marzolina dan. 2015. “Reni Puspita Sari.

Tentang Pengaruh Kepemimpinan Dan ….” Pengaruh Kepemimpinan Dan

Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT.Karya Tama

Bakti Mulia Kabupaten Kampar 2(1):1–17

Afifuddin. (2015). Manajemen Sumber daya Manusia. Bandung: Pustaka setia.

47
Agustini, F. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Medan.

Fahmi, I. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Hamali, A. Y. (2016). Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Pt Buku Seru.

Jurdi, F. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: Intrans Publishing.

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.

Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Rumengan, J., Khaddafi, M., & Melanie, F. (2015). Metodologi Penelitian

Kuantitatif. Medan: Perdana Publishing.

Sugiarto. (2017). Metodologi penelitian bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: ALFABETA.

Sunyoto, D. (2011). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: CAPS.

Sutrisno, E. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia

Group.

48
Lampiran Kuesioner

A. KEPEMIMPINAN

No Pertanyaan SS S Netral TS STS

1 Pemimpin saya konsisten dalam

memberikan tugas

2 Pemimpin saya konsisten dalam

melibatkan bawahan

3 Pemimpin saya mempunyai rencana yang

baik saat memberi tugas

4 Pemimpin saya dapat memberikan

informasi pekerjaan dengan baik

5 Pimpinan saya membina hubungan dengan

baik oleh bawahan

6 Pimpinan saya mempunyai sikap saling

menghormati kepada bawahan

7 Pimpinan saya melibatkan bawahan dalam

mengambil keputusan

49
B. PENGAWASAN

NO PERTANYAAN SS S NETRA TS STS

1 Atasan melakukan perintah secara

mendadak atau tidak terencana

2 Atasan memberikan teguran atau sanksi

bagi karyawan yang melakukan kesalahan

3 Menurut saya atasan telah memiliki gaya

kepemimpinan yang baik

4 Menurut saya prosedur-prosedur

perusahaan sudah teratur dan jelas

5 Atas memberikan koreksi atas pekerjaan

bawahan

6 Atasan saya sudah paham dalam

memberikan tugas

7 Atasan saya sudah objektif dalam

memberi tugas

50
C. DISIPLIN

NO PERTANYAAN SS S NETRAL TS STS

1 Dapat hadir dengan waktu yang

telah di tetapkan

2 Kehadiran sangat penting dalam

penegakan disiplin

3 Bekerja sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan

4 Taat kepada atasan saat bekerja

5 Sudah memiliki kesadaran dalam

bekerja

6 Melaksanakan pekerjaan sesuai

interuksi yang diberikan atasan

7 Apabila ada pekerjaan tambahan

dapat dikerjakan tepat waktu

51
52

Anda mungkin juga menyukai