OLEH:
ANDIKA MAHENDRA.M
NIM. 17514220
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan salah satu syarat guna
mengikuti seminar proposal pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada Bunda
(STIE) Pekanbaru. Peneliti menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan seperti diharapkan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
ini. Dalam menyusun proposal ini tentu saja peneliti banyak menemui kesulitan
dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan, bimbingan dan nasehat dari berbagai
pihak saya dapat menyelesaikan proposal ini sesuai dengan waktu telah
ditentukan. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan
6. Bapak Drs. Novri Wahyudi Selaku Plt Kepala dinas yang telah
Penulis berharap agar proposal ini dapat menjadi masukan bagi kita semua
dan berguna bagi peneliti sendiri agar dapat melihat sejauh mana kemampuan
i
yang dimiliki penulis selama mengikuti perkuliahan Strata-1 Jurusan Manajemen
dengan hati yang tulus dan ikhlas penulis dapat memenjatkan doa kepada Allah
SWT agar dapat membalas budi baik dan jasa Bapak/Ibu semua serta rekan-rekan
sekalian.
ANDIKA MAHENDRA.M
NIM. 17514220
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA............................................................................................................ I
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ Vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 6
1.4 Tujuan Penulisan ....................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen................................................................................. 10
2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia.............................. 10
2.2 Motivasi Kerja ........................................................................... 11
2.2.1 Faktor-faktor Mempengaruhi Motivasi Kerja............... 12
2.2.2 Indikator Motivasi Kerja ............................................... 14
2.3 Lingkungan Kerja ...................................................................... 14
2.3.1 Faktor-faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja.......... 15
2.3.2 Indikator Lingkungan Kerja.......................................... 16
2.4 Kinerja ....................................................................................... 16
2.4.1 Faktor-faktor Mempengaruhi Kinerja .......................... 17
2.4.2 Indikator Kinerja........................................................... 18
2.5 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja ............................. 19
2.6 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja ......................... 19
2.7 Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja ....................................................................................... 20
2.8 Penelitian Terdahulu.................................................................. 20
2.9 Kerangka Pemikiran .................................................................. 23
2.10 Hipotesis .................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 26
3.2 Populasi dan Sampel.................................................................. 26
3.2.1 Populasi......................................................................... 26
3.2.2 Sampel .......................................................................... 26
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variable............. 27
3.3.1 Variabel Penelitian........................................................ 27
6.1 kesimpulan..............................................................................151
6.2 Saran....................................................................................... 152
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia adalah kekuatan, tenaga dan potensi yang berasal
dari manusia. Dalam pengertian praktis sehari-hari, Sumber daya manusia lebih
dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi.
Sumber daya manusia ini diatur dalam suatu bidang manajemen yaitu manajemen
sumber daya manusia yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia
dalam organisasi perusahaan. Salah satu fungsi dari manajemen sumber daya
manusia adalah kinerja dari pegawai. kinerja merupakan fungsi terpenting dalam
manajemen sumber daya manusia karena semakin baik kinerja pegawai, semakin
tinggi pula prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa kinerja kerja yang baik,
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja
1
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pelalawan
adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat
Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
tugasnya.
belum maksimal hal ini dilihat dengan pekerjaan yang dilakukan tidak terlalu
masyarakat dan desa ini pada prinsipnya ingin mendapatkan kerja lebih baik lagi
sehingga motivasi yang ada belum sepenuhnya maksimal, dari motivasi yang
tersebut.
Kinerja pegawai honorer harus dinilai dan ditingkatkan secara
kinerja pegawai. Hal ini perlu juga dikaitkan dengan sistem dan mekanisme
evaluasi kinerja lebih luas yang melibatkan proses evaluasi kualitas motivasi
kerja yang diberikan ditempat mereka berkerja. Dengan kata lain proses
penilaian kinerja Pegawai tidak bisa dilepaskan dari motivasi kerja. Peningkatan
prima bagi masyarakat, yaitu terciptanya pelayanan yang disajikan oleh aparatur
pemerintah yang sesuai dengan standar, serta dapat menciptakan citra positif.
Untuk menciptakan kinerja pegawai yang efektif dan efisien tidak mudah,
tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang bersih saja tetapi faktor
karyawan agar memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan Dinas
target yang telah ditetapkan. Tidak hanya reward saja yang digunakan Dinas
kenaikan gaji, tunjangan dan promosi kerja yang tetap dipertimbangkan dengan
desa.
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
tujuan, pegawai merasa nyaman dengan suasana kerja yang mereka rasakan
selama ini, kenyataanya ini tentunya menunjukkan bahwa bentuk motivasi yang
diberikan oleh atasan mereka telah diterapkan selama ini mempunyai efek yang
positif terhadap lingkungan kerja yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan
Kabupaten Pelalawan ini memiliki motivasi yang masih kurang semangat dalam
lalai dalam pekerjaannya yang pada hakikatnya tugas dan pekerjaan pada Dinas
motivasi yang ada dalam diri pegawai honorer ini masih terbilang rendah dan
bukanlah dari kompensasi yang diberikan tetapi motivasi yang ada di Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ini ialah adanya interaksi antar sesama
pekerjaan dengan baik dan memiliki tingkat perpacuan penyelesaian tugas secara
hubungan dan interaksi pegawai secara efektif dan efisien. Motivasi pegawai
mendadak,
dan Desa ini pada prinsipnya ingin mendapatkan kerja lebih baik lagi sehingga
motivasi yang ada belum sepenuhnya maksimal, dari motivasi yang kurang
lingkungan kerja, juga merupakan suatu hal yang harus diperhatikan didalam
bersemangat untuk bekerja, mudah stress, dan tidak nyaman disaat jam kerja.
Bayangkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman, panas, ruangan yang sangat
sempit, lingkungan kerja yang kurang bersih dan berisik,bauk,asap rokok tentu
masyarakat dan desa Kabupaten Pelalawan. Oleh sebab itu pegawai sangat
Lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah kondisi fisik dalam
organisasi disekitar tempat kerja sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang tejadi yang berkaitan dengan hubungan kerja yang baik
kabupaten pelalawan kurang baik, dilihat dari segi lingkungan perkantoran dimana
pekerja ditempat kerja yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan pekerja,
sudah terlalu lama dinding kantor tidak di cat ulang sehingga nampak kusam dan
bawahan membuat hubungan personal menjadi tidak baik. Dan sebab itu kinerja
kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat
lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama lebih
jauh lagi lingkunganlingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga
kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya
rancangan sistem kerja yang efisien.
Dan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Azlen Evizal pada tahun
2012 meneliti motivasi kerja pegawai honorer pada bagian umum Sekretariat
Daerah Pemerintah Rokan Hilir menurut hasil penelitiannya bahwa motivasi dan
lingkungan kerja pegawai tersebut berada pada angkat 65% hal ini ditandai
banyaknya pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
yang diberikan kepadanya. Apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Kinerja seseorang tenaga kerja atau pegawai dalam
suatu organisasi atau institusi kerja, dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor
dari dalam pegawai itu sendiri maupun faktor lingkungan atau organisasi kerja
itu sendiri. Kinerja seorang pegawai atau tenaga kerja dipengaruhi oleh motivasi,
target atau realisasinya harus dicapai, namun jika tidak tercapai atau belum
terpenuhi maka pegawai honorer bekerja dengan waktu yang lembur sesuai
dengan batas waktu yang diberikan. Permasalahan yang terjadi juga yang
dihadapi ialah kinerja pegawai adalah kurangnya pemahaman tentang tugas yang
efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan kinerja pegawai yang berkualitas tinggi
agar dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas dan
tunggung jawab.
Masyarakat Dan Desa Kabupaten Pelalawan tidak memiliki suatu target kerja
yang spesifik dalam menyelesaikan pekerjaan didalam organisasi sehingga
eksternal organisasi yaitu kurang memadai fasilitas yang disediakan oleh kantor
harmonis hal ini dapat terlihat dari kurangnya rasa kerjasama antar pegawai
di Kabupaten Pelalawan?
1.3 Batasan Masalah
Pegawai yang dimadsud dari penelitian ini adalah Pegawai honorer yang
Pelalawan.
12
Pelalawan.
1. Bagi penulis adalah kesempatan yang baik untuk menerapkan ilmu yang telah
manajemen sumber daya manusia dan sebagai salah satu syarat untuk
2. Bagi dinas, sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam
penelitian selanjutnya.
BAB I : PENDAHULUAN
dan sampel, teknik pengambilan sampel, jenis dan sumber data, teknik
data.
Dalam bab ini penulis menyajikan hasil penelitian yang terdiri dari
pada bab kesimpulan dan saran berisikan kesimpulan dan saran dari
TINJAUANPUSTAKA
2.1. Manajemen
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Syafaruddin (2011: 41)
Manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber
daya lainnya dalam mencapai tujuan. Organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen.
Dengan kata lain aktivitas manajerial hanya ditemukan dalam wadah sebuah
karena itu tidak mudah memberikan arti universal yang dapat diterima semua orang.
menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang didalam
pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula
orang lain.
atau mengelola organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan dipahami sebagai
berbagai posisi dalam lembaga, atau pengalaman pada lingkungan yang beragam
organisasi yang tertata, terarah kepada tujuan dan sasaran, dilakukan melalui usaha
proses pengaturan dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui
Manajemen sumber daya manusia menjadi salah satu bidang yang sangat
mungkin agar diperoleh suatu tujuan sumbe daya manusia yang saling
memberikan manfaat.
16
tanpa kinerja yang baik, sebuah organisasi maupun perusahaan tak akan bisa
macam persoalan bagi pegawai, pekerja, manajer serta pegawai lain untuk
SDM maupun dipandang dari dua perspektif, yaitu dari perspektif pekerja serta
Unsur manusia (Man) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu khusus
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu dan dapat memberikan
kepuasan bagi semua pihak. MSDM adalah suatu bidang manajemen yang
suatu tindakan atau tidak pada hakekatnya ada secara internal dan eksternal
dorongan dari dalam dan dorongan dari luar. Dalam tulisannya, Hamzah B.
motivasi kerja adalah kondisi atau energi yang menggerakan diri karyawan
kantor yang terarahatau tujuan untuk mencapai tujuan organisasi kantor dan
1. Promosi
Promosi adalah kemajuan seorang karyawan pada suatu tugas yang lebih
baik, baik dipandang dari sudut tanggung jawab yang lebih berat, martabat atau
status yang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan terutama tambahan
pembayaran upah atau gaji.
2. Prestasi Kerja
Pangkal tolak pengembangan karier seseorang adalah prestasi kerjanya
melakukan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya sekarang. Tanpa prestasi
kerja yang memuaskan, sulit bagi seorang karyawan untuk diusulkan oleh
atasannya agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke jabatan atau pekerjaan
yang lebih tinggi di masa depan.
3. Pekerjaan itu sendiri
Tanggung jawab dalam mengembangkan karier terletak pada masing-
masing pekerja. Semua pihak seperti pimpinan, atasan langsung, kenalan dan
para spesialis di bagian kepegawaian, hanya berperan memberikan bantuan,
semua terserah pada karyawan yang bersangkutan, apakah akan memanfaatkan
berbagai kesempatan mengembankan diri atau tidak.
4. Penghargaan
Pemberian motivasi dengan melalui kebutuhan penghargaan, seperti
penghargaan atas prestasinya, pengakuan atas keahlian dan sebagainya. Hal yang
sangat diperlukan untuk memacu gairah kerja bagi pada karyawan. Penghargaan
di sini dapat merupakan tuntutan faktor manusiawi atas kebutuhan dan keinginan
untuk menyelesaikan suatu tantangan yang harus dihadapi.
5. Tanggung Jawab
Pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan perusahaan kepada para
karyawan merupakan timbal balik atas kompensasi yang diterimanya. Pihak
perusahaan memberikan apa yang diharapkan oleh para karyawan, namun di sisi
lain para karyawan pun harus memberikan kontribusi penyelesaian pekerjaan
dengan baik pula dan penuh dengan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya
masing- masing.
6. Pengakuan
Pengakuan atas kemampuan dan keahlian bagi karyawan dalam suatu
pekerjaan merupakan suatu kewajiban oleh perusahaan. Karena pengakuan
tersebut merupakan salah satu kompensasi yang harus diberikan oleh perusahaan
21
kepada karyawan yang memang mempunyai suatu keahlian tertentu dan dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik pula. Hal ini akan dapat mendorong para
karyawan yang mempunyai kelebihan di bidangnya untuk berprestasi lebih baik
lagi.
pegawai. Hal ini dengan adanya pengakuan dari pimpinan, dan prestasi kerja
seorang pegawai sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang internal
1. Faktor Internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri pegawai antara lain:
2. Faktor Eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar diri pegawai antara lain:
yaitu faktor internal yang berasal dari proses psikologis dalam diri seseorang, dan
1. Kematangan pribadi
2. Tingkat pendidikan
4. Kebutuhan
6. Kepuasan kerja
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
Dari faktor diatas dapat disimpulkan bahwa penghargaan prestasi kerja sangat
penting bagi setiap pegawai karena dari sana seorang pegawai semakin termotivasi
tercermin pada seberapa jauh upayanya bekerja keras untuk menghasilkan kinerja
Untuk menggali lebih dalam lagi mengenai motivasi, perlu diketahui indicator
kerja pegawai dipengaruhi oleh kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan dan
perwujudan diri.
yaitu :
24
a) Kinerja
b) Penghargaan
d) Pengembangan
a) Penghargaan
b) Hubungan sosial
c) Kebutuhan hidup
a) Kebutuhan fisiologis
b) Kebutuhan keselamatan
c) Kebutuhan sosial
e) Aktualisasi
a) Kinerja
Oleh karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja yang nyaman
apabila lingkungan kerja yang tidak nyaman maka dapat menurunkan kinerja
pegawai.
prasarana kerja yang ada disekitar pegawai yang sedang melaksanakan pekerjaan
kondisi fisik dalam perusahaan disekitar tempat kerja, seperti sirkulasi udara,
keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan sesama
Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada sekitar para pekerja
Sedangkan lingkungan kerja non fisik yang meliputi keramahan sikap para
pegawai, sikap saling menghargai dan adanya kerjasama yang terjalin dengan
baik.
27
lingkungan kerja di pengaruhi oleh faktor fisik dan non fisik berupa :
seseorang.
akan menjadi suatu pekerjaan dapat di selesaikan dengan lebih baik dan
teliti.
2.4 Kinerja
Kinerja adalah suatu yang penting khususnya kinerja pegawai yang bisa
membawa instansi pada pencapaian tujuan yang di harapkan. Baik atau buruknya
kinerja pegawai dapat berpengaruh pada baik buruknya kinerja suatu organisasi/
instansi.
perusahaan, semakin baik kinerja yang di tunjukkan oleh para pegawai akan
kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja individu maupun dalam suatu aktivitas
tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh
dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. Hery (2019:32) Memberikan
pandangan bahwa kinerja sebagai suatu proses maupun hasil pekerjaan. Kinerja
mencapai hasil kerja. Hasil pekerjaan itu sendiri juga menunjukkan kinerja.
29
kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi
penilaian kinerja pegawai negeri sipil (PNS), penilaian kinerja PNS bertujuan
Jadi dapat di simpulkan dari beberapa pendapat para ahli diatas bahwa
kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
1. Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri atas kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu,
pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai pada keahliannya.
2. Motivasi
Faktor ini terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan pegawai kearah pencapaian tujuan kerja.
3. Sikap Mental
Merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha
mecapai potensi kerja secara maksimal.
30
ragu mengupayakan usaha terbaik agar tugas tersebut selesai dengan baik. Hal
antara
seorang Pegawai akan bersedia melakukan upaya yang lebih besar apabila
diyakini
31
bahwa upaya itu akan berakibat pada penilaian kinerja yang baik dan bahwa
penilaian kinerja yang baik akan berakibat pada imbalan yang lebih besar dari
organisasi, seperti bonus yang lebih besar, kenaikan gaji, serta promosi dan
pribadinya”.
terhadap kinerja pegawai, jika lingkungan kerja yang ada pada suatu instansi baik.
hubungan yang harmonis dengan atasan ataupun rekan kerja serta dukungan oleh
sarana dan prasarana yang memadai yang ada ditempat kerja akan membawa
dan tempat untuk melakukan aktivitas, sehingga kondisi lingkungan kerja yang
baik harus diwujudkan agar pegawai merasa lebih betah dan nyaman didalam
tinggi dapat tercapai. Oleh karena itu, lingkungan kerja yang baik makan akan
Perkembangan suatu instansi baik dilihat dari sudut pandang beban tugas,
perkembangan teknologi, dan metode kerja yang baru, perlu mendapat perhatian
dan respon dari instansi. Oleh sebab itu pemberdayaan pegawai yang akan diberi
kerja yang memadai dapat berpengaruh kepada kinerja pegawai sehingga dapat
perbandingan penelitian.
33
No Penelitian dan
Judul Variabel Hasil Penelitian
tahun
1 Niara 13, Pengaruh motivasi X1: Hasil penelitian ini
(2020) kerja terhadap Motivasi bahwa variabel
semangat kerja X2: motivasi kerja
pegawai honorer semangat berpengaruh positif
ISSN: 209-217 pada dinas Kerja dan signifikat
Vol. 1 pendidikan Y: terhadap semangat
kerja pegawai
kabupaten pelalawan Kinerja
honorer pada dinas
pendidikan
kabupaten
pelalawan
34
323,8%
dijelaskan
variabel lain
yang tidak
diteliti.
5 Riki Winarto Pengaruh Disiplin X1: Disiplin Hasil uji
(2016) Kerja dan Kerja hipotesis dan
Lingkungan Kerja X2: analisis regresi
terhadap Kinerja Lingkungan dalam penelitian
Pegawai pada Kerja ini, menunjukkan
BKKBN Y: Kinerja bahwa variabel
Pekanbaru Pegawai Lingkungan
Kerja, dan
Disiplin Kerja,
secara simultan
atau bersama-
sama
berpengaruh
positif terhadap
kinerja pegawai
pada BKKBN
Pekanbaru
sebagai berikut.
37
H3 LINGKUNGAN KERJA
(X2)
MOTIVASI KERJA (X1)
2.8 : Hipotesis
Hipotesis Menurut Webster (1992:549) Hipotesis dalam ilmu pengetahuan
adalah sebuah ide yang terfokus pada suatu fenomena dan penjelasan-penjelasannya
yang mungkin.
yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disusun hipotesis sebagai dugaan
H1 = Diduga motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai dinas
H3 = Diduga Motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap
METODE PENELITIAN
3.2.1. Populasi
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang idtetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Maka dari itu pada
3.2.2 Sample
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Maka dari itu dalam
dan Desa Kabupaten Pelalawan. Sebanyak 40 orang. Adapun jumlah sampel dalam
(variable dependen) merupakan variable yang tergantung dengan variable yang lain
serta variable bebas (variable independen) merupakan variable yang tidak memiliki
a. Variable terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja (Y) pegawai Dinas
b. Variable bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi kerja (X) dan
Kabupaten Pelalawan
40
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur dan dihitung secara
atau berbentuk angka. Dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah :
a. Sumber data primer yaitu sumber data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti (petugas) dari sumber pertamanya. Yang menjadi sumber data primer
b. Sumber data skunder yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang
1. Metode Observasi
perilaku objek sasaran yang dilakukan secara langsung pada lokasi yang
menjadi obejek penelitian. Maka dari itu peneliti akan turun langsung ke
2. Metode wawancara
digunakan untuk menggali data tentang sejarah atau latar belakang berdirinya
3. Metode Dokumentasi
4. Metode angket
langsung dengan keadaaan subyek yang berupa pengaruh Motivasi kerja dan
Kabupaten Pelalawan.
Data hasil uji coba instrumen digunakan untuk uji validitas instrumen.
masing- masing item dengan sekor total menggunakan teknik korelasi product
Uji Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsisten dari alat ukur
dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Konsisten disini, berarti
koesioner disebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep dari sutu kondisi
ke kondisi yang lain. Pada Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode
Cronbach Alpha, dimana koesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
lebih
besar dari 0,60. Apabila variable yang diteliti mempunyai cronbach’s alpha (α) >
60% (0,60) maka variable tersebut dikatakan reliable sebaliknya cronbach’s alpha
(α) > 60% (0,60) maka variable tersebut dikatakan tidak reliable.
penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian asumsi klasik atas
1. Uji Normalitas
distribusi normal sehingga dapat dipakai statistik parametrik, jika data tidak
berdistribusi normal dapat dipakai statistik non parametrik. Dengan ketentuan jika
2. Uji Multikolinearitas
regresi terdapat korelasi antara variable independen (Sugiyono, 2016). Suatu model
regresi yang baik tidak ditemukannya hubungan atau korelasi diantara variable
Variance Inflation Factor (VIF). Multikolonearitas pada suatu model dapat dilihat
jika
nilai VIF>10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model tersebut dapat
3. Uji Heteroskedastisitas
lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka
4. Uji Autokorelasi
apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
dengan menggunakan program SPSS (Statistical package for social sciences) versi
20.
(X) dengan variable dependen(Y) apabila positif atau negatif dan untuk memprediksi
nilai dari variable dependen apabila nilai variable independen mengalami kenaikan
atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
dilakukan pengujian hipotesis yang dilakukan secra parsial (Uji t) dan secara
a. Perumusan Hipotesis
Ho : Diduga Motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2), secara bersama- sama
H1 : Diduga Motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2), secara bersama- sama
Ho diterima jika :
a. Fhitung ≤ Ftable maka Ho diterima dan Ha ditolak ini berarti tidak terdapat
b. Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini berarti terdapat
Uji signifikan parsial (uji t) atau individu digunakan untuk menguji apakah
Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas n-k, dan
3. Memutuskan hipotesis
dependen atau seberapa baik model regresi yang telah dibuat tersebut cocok dengan
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
dependen.(Ghozali,2012:83)
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Hasibuan, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara; Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
Merisa Seprina, 2015. “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PT.
Perkasa Berlian Motor Pekanbaru”.Pekanbaru;STIE Riau Akbar.