PROPOSAL
OLEH:
Pengaruh Komunikasi dan Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Kurir PT
Sicepat Ekspres Cabang Panam Pekanbaru. Adapun tujuan dari penulisan proposal
penelitian ini untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen. Pada kesempatan ini,
peneliti hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
1. Bapak Dr. H. Haznil Zainal, SE., MM selaku Ketua STIE Persada Bunda
Pekanbaru.
2. Ibu Desi Susanti SP., MM selaku Ketua Program Studi Manajemen Sekolah
3. Ibu Deviana Sofyan, SE., MM. selaku pembimbing I yang telah memberikan
5. Dosen serta seluruh Staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Persada
perkuliahan.
i
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan
peneliti.
Peneliti,
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 9
1.5 Sistematikan Penulisan ..................................................................................... 10
iii
2.8 Hipotesis ............................................................................................................ 30
BAB III METODE PENILITIAN
3.1 Tempat dan waktu penilitian ............................................................................. 32
3.2 Populasi dan sampel .......................................................................................... 32
3.2.1 Populasi .................................................................................................. 32
3.2.2 Sampel ................................................................................................... 32
3.3 Variabel dan Definisi Penelitian Operasional Variabel ...................................... 33
3.3.1 Variabel Penelitian ................................................................................. 33
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................... 33
3.4 Jenis dan Sumber Data ....................................................................................... 34
3.4.1 Jenis Data ................................................................................................ 34
3.4.2 Sumber Data ........................................................................................... 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 35
3.6 Teknik Analisis Data .......................................................................................... 36
3.6.1 Uji Validitas ........................................................................................... 36
3.6.2 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 37
3.6.3 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 37
3.6.4 Uji Regresi Linear Berganda ................................................................. 38
3.6.5 Uji t ........................................................................................................ 38
3.6.6 Uji F ........................................................................................................ 39
3.6.7 Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 41
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Pada PT Sicepat Ekspres Pekanbaru 2017-2021 ........... 3
Tabel 1.2 Data Pengiriman Paket PT Sicepat Ekspres ................................................. 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 28
Tabel 3.1 Penelitian Operasional Variabel .................................................................. 34
Tabel 3.2 Skala Interval .............................................................................................. 36
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 31
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I ................................................................................................................... 43
vii
51
2
BAB I
PENDAHULUAN
atau organisasi bisnis karena merupakan poros utama dalam melakukan tindakan,
tujuan yang diharapkan. Pengelolaan sumber daya manusia yang dilakukan secara
karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi merupakan salah satu syarat dalam
perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang berpotensi agar dapat
yang dicapai karyawan dengan standar pekerjaan. Bila hasil kerja yang diperoleh
1
2
“Ketika semua jadi mudah, dimana SiCepat Ekspres menjawab segala kebutuhan
pelayanan jasa pengiriman barang yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan
juga telah menjadi partner dari beberapa online store ternama seperti Mayoutfit,
Oclo Official, Vanilla Hijab, Heaven Lights, dll. Berikut data keadaan Jumlah
Dari table 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah karyawan PT Sicepat Express
Pekanbaru dari tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 jumlah karyawan
sebanyak 36 orang, dan pada tahun 2018 jumlah karyawan tetap sebanyak 36
orang. Pada tahun 2019 jumlah karyawan adalah sebanyak 52 orang. Pada tahun
2020 jumlah karyawan adalah sebanyak 58 orang dan pada tahun 2021 jumlah
terakhir. Hal ini sejalan dengan bertambah luasnya area hantaran dan
jumlah paket PT Sicepat Pekanbaru yang meliputi beberapa kota provinsi Riau
daratan.
3
ternyata belum mampu menunjukkan hasil kerja yang baik bagi karyawan yang
ada di PT Sicepat Pekanbaru. Hal tersebut dapat dilihat sebagaimana tabel data
Hasil kinerja devisi kurir PT Sicepat Ekspres dapat dilihat pada tabel berikut :
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa selama lima tahun terakhir masih
banyak paket ataupun dokumen yang tidak sampai kepada tujuan atau penerima,
ke alamat pengirim, maka hal tersebut akan menambah volume pekerjaan yang
dokumen atau barang kiriman ke alamar pengirim yang tentu saja akan menyita
waktu dan tenaga sementara pekerjaan ini tidak ada biaya tambahan dari
diatas terlihat bahwa salah satu alasan barang tidak sampai kepada alamat tujuan
adalah disebabkan alamat atau orang yang dituju sudah tidak ada di alamat tujuan
namun dari komplain atau keluhan dan keterangan pelanggan menjelaskan bahwa
sipenerima masih berada di alamat tertulis. Hal ini dapat menjelaskan bahwa
4
kinerja karyawan mengalami penurunan yang kuat juga sehingga tidak dapat
menunjukkan bahwa kualitas kerja karyawan masih kurang cermat dan teliti
pekerjaan saat waktu jam kerja telah berakhir. Banyak juga karyawan yang
mengeluh mengenai kondisi ruangan yang kurang terang dan tertutup, sehingga
tidak terdapat sirkulasi udara yang lancar dan masih banyak karyawan yang
merasa pekerjaan yang diberikan tidak sesuai dengan hasil yang didapat,
disebabkan karena kurang efektifnya komunikasi antara sesama kurir yang ada di
Panam Pekanbaru adalah tidak efektifnya komunikasi baik antar sesama karyawan
khsusunya bagian kurir sehingga sering terjadinya konflik yang akan berdampak
dengan sesama kurir dan dapat menimbulkan kerjasama yang kurang dalam hal ini
ditemukan masih banyak kurir PT Sicepat Ekspres yang tidak saling kerjasama
yang terjadi diakibatkan oleh lamanya proses kerja karyawan yang tidak dapat
yang tidak nyaman dalam bekerja pada perusahaan ini karena masih kurangnya
5
dimana tidak ada saling tegur sapa dan mengakibatkan kurang nyamannya dalam
bekerja dan ini juga dapat memicu hubungan dengan rekan kerja yang tidak
memuaskan dan tidak ada saling bertukar pikiran antara kurir sehingga untuk
masukan atau ide dari bawahannya karena atasan merasa benar dengan alasan
memberikan umpan balik tetapi tidak spesifik, sehingga bawahan tidak mengerti
sebuah tugas yang diberikan oleh atasan. Hal ini terdapatnya hubungan kurir
suatu organisasi dengan organisasi lain, di antara berbagai bidang dalam sebuah
antar karyawannya, banyak hal yang menyebabkan konflik tersebut dapat terjadi.
sesama karyawan. Konflik pernah terjadi diakibatkan tekanan dari atasan untuk
6
mencapai target yang tinggi membuat karyawan bersaing antar karyawan yang
kurir, kesaahan dalam afeksi pengiriman barang. Dan perbedaan dalam penilaian
oleh pimpinan hal ini disebabkan karena adanya hubungan keluarga dengan
konflik yang pernah terjadi tersebut dapat mempengaruhi kinerja pada karyawan,
direncanakan tidak tercapai, serta suasana hati yang tidak baik membuat karyawan
tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana konflik kerja dan komunikasi
berikut :
2. Manfaat Praktis
karyawan.
permasalahan yang terbagi ke 3 (tiga) bab, dengan maksud untuk menjelaskan dan
Bab III ini membahas tentang metode penelitian yang terdiri dari
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
Menurut Adamy (2016:1) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen ini terdiri dari enam
unsur yaitu: men, money, methode, materials, machines, dan market. Unsur
disebut manajemen sumber daya manusia atau disingkat MSDM yang merupakan
administrasi dan berperan sebagai alat untuk mencapai hasil melalui proses yang
mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya”.
“manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
10
11
tujuan tertentu”. Dari definisi diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
mengawasi segala aktivitas kerja agar mencapai hasil yang diinginkan dan
fungsi tersebut telah dikemukakan oleh para penulis dengan berbagai sudut
yang dikemukakan oleh para ahli yang dikutip oleh Hasibuan (2012:3)
dan Controlling”. Selain itu menurut Louis A. Allen ialah “Leading, Planning,
dan pengawasan dengan tujuan mencapai hasil yang dinginkan secara efektif dan
efisien.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses pembentukan dan penentuan sasaran serta
tujuan yang ingin dicapai dengan kesepakatan bersama melalui langkah-
langkah strategis guna mencapai visi dan misi yang ada. Melalui sebuah
perencanaan, seorang manajer mendapatkan gambaran yang diinginkan
untuk melaksanakan proses tersebut.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses koordinasi terhadap setiap sumber
daya berupa individu ataupun kelompok untuk menerapkan perencanaan
12
aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat
Pendapat lain mengenai definisi manajemen sumber daya manusia menurut Rivai
Hasibuan (2005:10) adalah “ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan ,
sumber daya manusia diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah suatu proses yang dilakukan oleh atasan untuk memperoleh ,
13
maupun kuantitas agar tenaga kerja da pat didayagunakan secara efektif dan
kesimpulan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni
hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan, agar efektif
dan efisien dalam penggunaan kemampuan manusia agar dapat mencapai tujuan
perusahaan.
1. Perencanaan
Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja
secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam
membantu terwujudnya tujuan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi (organization chart).
3. Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar
mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan
dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan
semua tugasnya dengan baik.
4. Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan,
agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan
rencana.
14
5. Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
6. Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan.
7. Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct)
dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai
imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama
yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka
tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin yang baik
sulit terwujud tujuan yang maksimal.
11. Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari
suatu perusahaan. pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan,
keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-
sebab lainnya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi
perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh
perusahaan.
15
Penilaian kinerja perlu dilakukan agar dapat mengetahui tingkat fokus dan
tinggi.
bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
bahwa kinerja karyawan adalah perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas
waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan sesuai dengan moral maupun
1. Kualitas (Quality)
Proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau
mendekati tujuan yang diharapkan. Kuantitas (Quantity) Jumlah yang
dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, unit, siklus kegiatan yang dilakukan.
2. Ketepatan Waktu (Timeliness)
Suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki,
dengan memerhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia
untuk kegiatan orang lain. Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness)
Penggunaan sumber daya organisasi (manusia, keuangan, teknologi, dan
material) dimaksimalkan untuk mecapai hasil tertinggi atau pengurangan
kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya. Kebutuhan
Pengawasan (Need for Supervision) Merupakan tingkat sejauh mana
seorang pekerja dapat melaksanakan suatu fungi pekerjaan tanpa
memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan
yang kurang diinginkan.
3. Hubungan Antar Perseorangan (Interpersonal Impact)
Merupakan tingkat sejuh mana karyawan memelihara harga diri, nama
baik dan kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
(2021:4-5) :
1. Kuantitas Kerja
Kuantitas pekerjaan dapat menunjukkan kinerja karyawan karena
kuantitas kerja melihat seberapa banyak pekerjaan yang dapat
diselesaikan secara efektif dan efisien. Dalam mengukur produktifitas
sumber daya manusia, maka karyawan hendaknya diberikan target
yang akan dicapai untuk mengetahui seberapa besar nilai atau
seberapa banyak pekerjaan yang dapat mereka selesaikan
2. Kualitas Kerja
Salah satu indikator penting dalam menilai kinerja karyawan adalah
kualitas pekerjaan selain besarnya target pekerjaan yang akan dicapai
dan banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan. Proses karyawan
dalam melakukan pekerjaannya sangat berbanding lurus dengan
kualitas pekerjaannya. Oleh karena itu, pimpinan dalam
mendelegasikan pekerjaan bagi karyawan hendaknya memberikan
panduan yang jelas atau sesuai dengan standar dan kebijakan yang
telah ditetapkan.
17
Menurut Robbins (2006:260) dalam buku Novia dkk (202:6) ada enam
1. Kualitas Kerja
Kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan
dan persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan
merupakan ukuran dari kualitas kerja.
2. Kuantitas Kerja
Jumlah yang dinyatakan dalam unit dan siklus aktifitas yang diselesaikan
adalah jumlah yang dihasilkan yang dinyatakan dalam kuantitas.
3. Ketepatan Waktu
Menyelesaikan aktifitas dengan tepat waktu dan memaksimalkan waktu
yang ada dengan aktifitas lain.
18
4. Efektifitas
Menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya dengan
cara memaksimalkan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,
uang, bahan baku) yang ada.
5. Komitmen
Tingkat di mana seorang karyawan yang dapat menjalankan fungsi
kerjanya dan tanggung jawabnya terhadap instansi atau perusahaan disebut
dengan komitmen.
2.3 Komunikasi
dengan melalui segala perilaku dimana melibatkan dua orang atau lebih (Rendra
Kristi Yogi, 2014). Hubungan baik antara karyawan dan pimpinan ataupun antar
karyawan juga integritas dan sikap karyawan. Bila kebutuhan akan hubungan
kerja terpenuhi dengan baik maka karyawan akan bekerja dengan baik, kerja sama
yang dilakukan dalam suasana kerja tersebut akan mendorong karyawan untuk
penyampai- aninformasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
komunikasi nonverbal.
19
suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan
lain. New Comb Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari
J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan
3. Saluran/media/channel
Yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian atau pengiriman
pesan. (misalnya telepon tetap telepon seluler, radio, surat.kabar, majalah,
televisi, gelombang udara dalam konteks komunikasi antarpribadi secara
tatap muka).
4. Penerima/komunikan/receiver/decoder
Yaitu seseorang atau sekelompok orang atau organisasi/institusi yang
menjadi sasaran penerima pesan.
2.3.3 Hambatan-Hambatan Dalam Proses Komunikasi
verbal maupun nonverbal seringkali tidak semua pesan dapat diterima dan
dimengerti dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat
adalah :
Menurut Sutardji (2016) ada beberapa indikator komunikasi yang efektif yaitu :
a. Pemahaman
b. Kesenangan
c. Pengaruh pada sikap
d. Hubungan yang makin baik
e. Tindakan
a. Pemahaman
b. Tindakan
c. Pengaruh pada sikap
d. Hubungan yang main baik
Menurut Enny (2019:72) Konflik berasal dari kata kerja Latin configere
yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih di mana salah satu pihak berusaha
berdaya. Konflik merupakan kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih
menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan
22
tindakan salah satu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal
membuat tujuan pihak lain kurang berhasil. Tidak satu masyarakat pun yang tidak
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri.
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya. Dengan dibawa ciri-
ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan antara dua pihak atau lebih.
daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa
adalah kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai ataupun tujuan yang ingin
23
dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun hubungannya dengan orang
kerja merupakan sebuah situasi, dimana dua orang (atau lebih) menginginkan
tujuan-tujuan yang menurut persepsi mereka dapat dicapai oleh salah seorang di
antara mereka, tetapi hal itu tidak mungkin dicapai oleh kedua belah pihak. Dari
pengertian ini definisi konflik adalah kondisi antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama. Konflik seperti ini adalah konflik kerja yang berdampak positif
karena berpotensi untuk meningkatkan hasil kerja yang lebih baik dari orang lain/
organisasi. Sedangkan untuk konflik kerja yang berdampak negatif adalah konflik
dengan kondisi yang menyebabkan dua orang yang bertengkar dan merasa
a. Kesalahan komunikasi
b. Perbedaan tujuan
c. Perbedaan dalam penilaian atau persepsi
d. Interdependensi aktivitas kerja
e. Kesalahan dalam afeksi
Menurut Wibowo (2015, hal. 257) “konflik adalah suatu proses yang
dimulai ketika satu pihak merasa bahwa pihak lain telah dipengaruhi secara
diketahui pihak pertama. Konflik dapat terjadi karena adanya pertentangan atau
(2016), Anwari, dkk (2016), dan Worang (2017) Apabila konflik kerja karyawan
penilaian kinerja yang teratur dan sistematis. Pengaturan kinerja yang baik
kata lain, komunikasi yang efektif tidak hanya perlu dibangun saluran yang
konflik kerja dan kinerja karyawan serta buku-buku jurnal yang telah diterbitkan,
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Alat Hasil
Analisis
1 Cahyo Pengaruh Analisis Hasil yang didapat
Ramadhan, Konflik Kerja Regresi pada penelitian ini
Hamiyati dan Terhadap berganda adalah adanya
Rasha Kinerja pengaruh yang
Karyawan Di signifikan dan
Universitas Departement negatif antara
Negeri Jakarta Housekeeping konflik kerja
JPP (Jurnal The Sultan terhadap kinerja
Pendidikan dan Hotel And karyawan.
Perhotelan) Residence
Volume 1, Nomor Jakarta
1, Mei 2021,
Halaman 25-32 p-
ISSN: - e-ISSN: -
2 Muhamad Ekhsan Pengaruh Stres Analisis a. Terdapat
dan Burhan Kerja, Konflik Regresi pengaruh positif
Septian Kerja dan berganda dan signifikan
MASTER: Jurnal Kompensasi antara stres
Manajemen Terhadap kerja dengan
Strategik Kinerja kinerja
Kewirausahaan Karyawan karyawan
ISSN: 2723-701X b. Terdapat
Vol. 1 (1), 2020, pengaruh
p: 11 – 18 negatif dan
signifikan
antara konflik
kerja dengan
kinerja
karyawan
c. Terdapat
pengaruh positif
dan signifikan
antara
kompensasi
27
dengan kinerja
karyawan.
3 Anggada Bayu Pengaruh Analisis a. Komunikasi
Seta, Dede Komunikasi dan Regresi mempunyai
Abdurohman dan Konflik Kerja berganda pengaruh positif
Nurul Ilham terhadap Kinerja dan signifikan
Universitas Karyawan pada terhadap
Pamulang, PT. Asuransi Kinerja
Tangerang, Central Asia karyawan
Banten, Indonesia Divisi Oto b. Konflik Kerja
JIIP-Jurnal Ilmiah Claim Center mempunyai
Ilmu Pendidikan Bintaro pengaruh positif
(2614-8854) dan signifikan
Volume 4, Nomor secara simultan
3, Juni 2021 (210- terhadap
214) terhadap
Kinerja
karyawan
4 Claudya Kambey, Pengaruh Analisis a. Konflik Kerja
Adolfina dan Konflik Kerja, Regresi berpengaruh
Greis Sendow Komunikasi berganda Terhadap
Fakultas Ekonomi Kerja, Dan Kinerja
dan Bisnis Lingkungan Pegawai
Jurusan Kerja Terhadap b. Komunikasi
Manajemen Kinerja Pegawai Kerja
Universitas Sam Di Dinas berpengaruh
Ratulangi Pendidikan Terhadap
Manado Daerah Provinsi Kinerja
Jurnal EMBA Sulawesi Utara Pegawai
Vol.9 No.3 Juli c. Lingkungan
2021 ISSN 2303- Kerja
1174 berpengaruh
Terhadap
Kinerja
Pegawai
5 Irawati Nur Pengaruh a. konflik kerja
Management Konflik Kerja tidak
jurnal volume 2, dan Komunikasi berpengaruh
Issue 1 Oktober terhadap Kinerja secara
2021, e-issn: Karyawan pada signifikan
2807-2529 PT Bina Artha terhadap kinerja
Ventura karyawan
b. komunikasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
28
terhadap kinerja
karyawan,
Sumber : Data Olahan, 2022
sebagai berikut:
H1
Komunikasi (X1)
H3
2.8 Hipotesis
karyawan
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Pekanbaru yang beralamat Jalan HR. Soebrantas. waktu penelitian bulan Oktober
3.2.1 Populasi
yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
3.2.2 Sampel
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan adalah karyawan
digunakan sebagai sampel Pada penelitian ini yang menjadi sampel penelitian
adalah seluruh kurir yang berjumlah 68 (enam puluh depalan) orang responden.
30
31
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y)
variabel penelitian yang secara kongkrit berhubungan dengan realita yang akan di
ukur dan merupakan manifestasi hal-hal yang akan di amati sehingga terbuka
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan. Penelitian ini
2. Data Kualitattif
Data kualitatif adalah data yang berupa pendapat sehingga tidak berupa
1. Data primer yaitu data yang peneliti peroleh secara langsung dari responsen
yang terdiri dari identitas responden dan juga hasil tanggapan responden
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, dalam hal
ini data berupa, struktur organisasi, profil perusahaan dan buku-buku panduan
1. Angket
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Interval. Skala
2. Dokumentasi
catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
digunakan untuk memperoleh data tentang profil perusahaan baik visi dan
digunakan untuk memperoleh data tentang profil perusahaan baik visi dan
berikut:
2. Apabila nilai r< r kritis, maka pertanyaan yang diajukan tidak valid.
program SPSS.
konsisten dan dapat memberikan informasi yang tetap apabila digunakan secara
Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka pertanyaan atau
penguji perlu melakukan uji asumsi klasik agar pendugaan tidak bias dan data
bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Ada dua asumsi yang
terpenting sebagai syarat penggunaan metode regresi yaitu asumsi normalitas dan
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika
asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid (Ghozali, 2013:160).
b. Uji Heterokedastisitas
lain. Jika variance dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali,
2013:139).
36
c. Uji Multikolinearitas
1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak sada
multikolinieritas.
2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka ada multikolinieritas.
Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linier antara tiga atau
Y = α + b1 X1 + b 2 X2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Komunikasi
X2 = Konflik Kerja
e = Variabel penggangu
α = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel Komunikasi
b2 = Koefisien regresi variabel Konflik Kerja
3.6.5 Uji t
secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Jika thitung
> ttabel dan signifikan lebih kecil dari derajat signifikansi, maka berpengaruh
signifikan dan sebaliknya, jika Jika thitung < ttabel dan signifikan lebih besar dari
derajat signifikansi, maka tidak berpengaruh signifikan. Jika thitung > ttabel maka
Kinerja Karyawan pada PT Sicepat Ekspres Pekanbaru, sebaliknya jika thitung <
ttabel maka terbukti bahwa H1 ditolak yang berarti Komunikasi tidak berpengaruh
untuk H2 jika thitung > ttabel maka terbukti bahwa H2 diterima yang berarti Konflik
Pekanbaru, sebaliknya jika thitung < ttabel maka terbukti bahwa Konflik Kerja tidak
3.6.6 Uji F
(Probabilitas) <α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%, maka terbukti bahwa
semua variabel terikat (Y), atau dengan kata lain hipotesis yang diajukan dapat
tingkat kepercayaan 95% maka terbukti bahwa semua variabel bebas (X) secara
serempak berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat (Y), atau dengan
karena itu, banyak peneliti menganjurkan nilai adjusted R2 pada model regresi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I
KUESIONER
Yth. Bapak/Ibu/Sdr(i)
Karyawan PT Sicepat Ekspres Cabang Panam Pekanbaru
Di Pekanbaru
Yang Terhormat,
Wanita 21 - 30 tahun
41 – 50 tahun
di atas 50 tahun
D3 1 – 3 tahun
Sarjana 3 – 5 tahun
II. Pilihlah salah satu jawaban pertanyaan di bawah ini yang dianggap
paling tepat dengan memberi tanda X :
4) Setuju (S)
KINERJA KARYAWAN
No Jawaban
Pernyataan Kinerja Karyawan
. SS S CS KS TS
Kualitas
Pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan selalu sesuai
1. dengan keinginan pimpinan dan memenuhi harapan
perusahaan
Hasil pekerjaan karyawan memberikan manfaat yang baik
2.
bagi perusahaan dan diangkui oleh pimpinan
Hasil pekerjaan karyawan mencapai kualitas kerja yang
3.
diinginkan oleh perusahaan
Saya mengerti bahwa kualitas pekerjaan sangat
4.
dibutuhkan oleh perusahaan
Saya sangat berhari-hati dalam bekerja agar kualitas kerja
5.
saya baik
Kuantitas
Saya selalu mampu mengerjakan sejumlah pekerjaan
6.
yang diserahkan kepada saya
Saya mendapatkan pekerjaan atau tugas yang banyak dari
7.
pimpinan
8. Saya sering diserahi tugas tambahan dari pimpinan
Saya mampu mengerjakan pekerjaan lebih dari yang
9.
seharusnya dikerjakan
10. Pekerjaan saya selalu ditarget jumlahnya setiap bulannya
Pelaksanaan Tugas
11. Saya seringkali menunda pekerjaan yang diberikan
12. Seluruh tugas pekerjaan selama ini dapat saya kerjakan
13. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya lebih cepat
Saya selalu membuat rencana pekerjaan yang akan saya
14.
kerjakan
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya
15.
mulai
TanggungJawab
Saya selalu berusaha mencapai target kerja yang
16.
ditetapkan oleh perusahaan
Saya akan memperbaiki pekerjaan saya jika terjadi
17.
kesalahan
Saya merasa bersalah jika pekerjaan yang menjadi
18.
tanggungjawab saya terlambat diselesaikan
Saya bersedia menerima sanksi apabila pekerjaan yang
19.
saya lakukan salah
Saya akan berusaha untuk mengintropeksi diri dan belajar
20.
dari kesalahan
44
KOMUNIKASI
Jawaban
No. Pernyataan Komunikasi
SS S CS KS TS
Pemahaman
Saya mampu memahami pesan secara cermat
1.
sebagaimana yang disampaikan oleh komunikator
Saya memahami strategi/tata aturan kerja yang
2.
ditetapkan oleh Intans
Pimpinan memberikan informasi mengenai apa yang
3
saya kerjakan dengan jelas
Pimpinan saya selalu memberikan arahan yang jelas
4
pada setiap pekerjaan yang saya lakukan
Saya dapat menangkap dan mengerti pesan yang
5
dilakukan oleh rekan-rekan kerja saya dikantor
Kesenangan
Saya senang melakukan kerja sama dengan semua rekan
6
kerja di kantor.
Saya senang komunikasi yang terjadi dapat memupuk
7
hubungan antar pegawai
Saya sering ikut serta dalam percakapan mengenai
8
massalah dikantor
Semakin banyak diklat teknis yang saya ikuti semakin
9
membantu saya dalam berkomunikasi
Saya merasa sedikit setia kepada organisasi tempat saya
10
bekerja
Pengaruh pada sikap
Saya melakukan komunikasi untuk mempengaruhi
11 sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap
positif demi tercapainya tujuan bersama
12 Saya mampu berkoodinasi dengan sesama rekan kerja.
Saya merasa takut bila berkomunikasi dengan pimpinan
13 yang cenderung mengabaikan saran dan masukan dari
orang lain
Pimpinan membantu menemukan cara untuk
14
menyelesaikan masalahku dikantor
15
Hubungan yang makin baik
Proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja
16 meningkatkan/membina hubungan baik antar sesame
rekan kerja
saya mampu menyelesaikan masalah kesalah pahaman
17
yang terjadi denganbaik
Saya merasa kesal jika ada karyawan yang kurang
18
sependapat dengan saya
45
Jawaban
No. Pernyataan Komunikasi
SS S CS KS TS
Saya menjalin hubungan baik dengan karyawan yang
19
ada diperusahaan
Keterampilan bersosialisasi saya sangat membantu
20
dalam menyelesaikan masalah
Tindakan
saya selalu menanggapi dengan jujur segala bentuk
21
pertanyaan/pernyataan yang diberikan kepada saya
saya tidak berkeinginan untuk memberikan penilaian
22 terhadap perilaku atau sikap rekan kerja yang
dinilai salah atau benar
Saya selalu memberikan yang terbaik untuk pelayanan
23
dikantor saya
Saya bersedia ditegur pimpinan seandainya saya
24
melakukan kesalahan dikantor
Saya memahami ketentuan dan peraturan yang berlaku
25
dikantor tempat saya bekerja
KONFLIK KERJA
No Jawaban
Pernyataan Konflik Kerja
. SS S CS KS TS
Kesalahan Komunikasi
1. Saya tidak pernah salah menyampaikan pesan ke orang
lain
2. Saya mendengarkan ketika orang lain sedang
mempresentasikan pendapatnya
3. Saya merasakan komunikasi yang terjalin antara
karyawan baik
No Jawaban
Pernyataan Konflik Kerja
. SS S CS KS TS
10 Saya merasakan antara saya dan rekan kerja mempunyai
perbedaan dalam menentukan penyebab atas
permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan
Perbedaan Dalam Penilaian Atau Persepsi
11 Saya merasakan adanya ketidaksesuaian penilaian kinerja
dengan kenyataan
12 Perbedaan penilaian di masing-masing karyawan tidak
serta merta berbanding terbalik dengan kinerja karyawan
13 Penilaian yang berbeda dari pemimpin tidak merubah
semangat dan motivasi untuk bekerja yang lebih baik.
14 Saya merasakan adanya pilih kasih dalam penilaian kerja
15 Saya kurang puas dalam penilaian kerja yang saya
lakukan
Interdependensi Aktivitas Kerja
16 Saya dapat menerima pekerjaan yang belum selesai dari
karyawan lain
17 Ada ketergantungan tugas dengan unit kerja yang lain
18 Jika salah satu teman kerja tidak dapat masuk kerja, saya
akan tetap semangat bekerja
19 Saya merasa lelah dengan pekerjaan saya
20 Saya memiliki rekan kerja yang tidak mendukung
pekerjaan saya
Kesalahan Dalam Afeksi
21 Ketika rekan kerja mengobrolkan tentang orang lain, anda
sudah biasa
22 Tidak semua karyawan menerima metode kerja baru
untuk menyelesaikan pekerjaannya
23 saya dapat mempengaruhi orang lain
24 Saya cenderung membuat kerjasama yang sangat baik
didalam pekerjaan saya
25 Saya suka menjadi pemimpin dalam setiap kelompok
karyawan