BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset berharga bagi perusahaan atau
menentukan tujuan serta pengambilan keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan
karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi merupakan salah satu syarat dalam
perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang berpotensi agar dapat
karyawan dengan standar pekerjaan. Bila hasil kerja yang diperoleh sampai atau
utama perusahaan. Pengakuan atas kinerja sangat dibutuhkan oleh karyawan. Hal
berpretasi.
“Ketika semua jadi mudah, dimana SiCepat Ekspres menjawab segala kebutuhan
1
2
pelayanan jasa pengiriman barang yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan
berekspansi ke benua Asia dan juga Australia. SiCepat Ekspres menjalin kerjasama
Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli.com, Zalora, dll. SiCepat Ekspres juga telah
menjadi partner dari beberapa online store ternama seperti Mayoutfit, Oclo
Official, Vanilla Hijab, Heaven Lights, dll. Berikut data keadaan Jumlah karyawan
Tabel 1.1 Jumlah Kurir pada PT Sicepat Express Pekanbaru tahun 2017 -
2021
No Tahun Jumlah
1 2017 36
2 2018 36
3 2019 52
4 2020 58
5 2021 68
Sumber: PT. Sicepat Express Pekanbaru, 2022
Dari table 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah kurir PT Sicepat Express
Pekanbaru dari tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 jumlah kurir
sebanyak 36 orang, dan pada tahun 2018 jumlah karyawan tetap sebanyak 36
orang. Pada tahun 2019 jumlah kurir adalah sebanyak 52 orang. Pada tahun
2020 jumlah kurir adalah sebanyak 58 orang dan pada tahun 2021 jumlah
terakhir. Hal ini sejalan dengan bertambah luasnya area hantaran dan
jumlah paket PT Sicepat Pekanbaru yang meliputi beberapa kota provinsi Riau
daratan.
memerlukan SDM yang baik untuk memaksimal pelayanan jasa pengiriman, karena
3
keberhasilan PT Sicepat Ekspres tidak terlepas dari para kurir dalam mencapai
tujuannya. Tetapi dalam mencapai tujuannya tentu saja tidak luput dari
karena tingkat penilaian kinerja kurang baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masalah kinerja kurir pada PT
Sicepat Ekspres Pekanbaru megalami penurunan kualitas kerja kurir tahun 2020
dan 2021, hal ini membuktikan bahwa kurir belum bisa dalam menjaga kinerjanya.
diatas dikarenakan salah satu alasan barang tidak sampai kepada alamat tujuan
adalah disebabkan alamat atau orang yang dituju sudah tidak ada di alamat tujuan
namun dari komplain atau keluhan dan keterangan pelanggan menjelaskan bahwa
sipenerima masih berada di alamat tertulis. Hal ini dapat menjelaskan bahwa kinerja
karyawan mengalami penurunan yang kuat juga sehingga tidak dapat membantu
kualitas kerja karyawan masih kurang cermat dan teliti sehingga timbulnya
4
melaksanakan tugas masih lambat, seperti belum selesainya pekerjaan saat waktu
jam kerja telah berakhir. Banyak juga karyawan yang mengeluh mengenai kondisi
ruangan yang kurang terang dan tertutup, sehingga tidak terdapat sirkulasi udara
yang lancar dan masih banyak karyawan yang merasa pekerjaan yang diberikan
tidak sesuai dengan hasil yang didapat, penghargaan bagi karyawan yang
adalah tidak efektifnya komunikasi baik antar sesama karyawan khsusunya bagian
kurir sehingga sering terjadinya konflik yang akan berdampak terhadap tidak
kurir dan dapat menimbulkan kerjasama yang kurang dalam hal ini ditemukan
masih banyak kurir PT Sicepat Ekspres yang tidak saling kerjasama terutama dalam
diakibatkan oleh lamanya proses kerja karyawan yang tidak dapat memanfaatkan
waktu kerja secara efektif. Selanjutnya banyak karyawan kurir yang tidak nyaman
dalam bekerja pada perusahaan ini karena masih kurangnya pergaulan anatara
sesama kurir sehingga terjadinya kesenjangan sosial yang dimana tidak ada saling
tegur sapa dan mengakibatkan kurang nyamannya dalam bekerja dan ini juga dapat
memicu hubungan dengan rekan kerja yang tidak memuaskan dan tidak ada saling
bertukar pikiran antara kurir sehingga untuk mengemukakan pendapat sangat sulit
karena tidak baiknya pergaulan antara sesama kurir. kurangnya komunikasi antara
5
tidak mau mendengarkan masukan atau ide dari bawahannya karena atasan merasa
benar dengan alasan yang tidak dimengerti oleh bawahannya. Terkadang atasan
merasa sudah memberikan umpan balik tetapi tidak spesifik, sehingga bawahan
tidak mengerti sebuah tugas yang diberikan oleh atasan. Hal ini terdapatnya
terjadi konflik antar karyawannya, banyak hal yang menyebabkan konflik tersebut
dapat terjadi. Yaitu kesalahan dalam komunikasi, masalah pribadi karyawan yang
terus mencapai targetnya seringkali menjadi alasan timbulnya konflik antar sesama
karyawan. Konflik pernah terjadi diakibatkan tekanan dari atasan untuk mencapai
target yang tinggi membuat karyawan bersaing antar karyawan yang dapat
kesaahan dalam afeksi pengiriman barang. Dan perbedaan dalam penilaian oleh
pimpinan hal ini disebabkan karena adanya hubungan keluarga dengan karyawan
sehingga terjadilah perbedaan penilaiannya terhadap kurir. Akibat dari konflik yang
direncanakan tidak tercapai, serta suasana hati yang tidak baik membuat karyawan
tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana konflik kerja dan komunikasi
6
EKSPRES PEKANBARU”.
Dari uraian yang dijabarkan pada latar belakang dan berdasarkan fenomena
Ekspress Pekanbaru
Ekspress Pekanbaru
2. Manfaat Praktis
karyawan.
permasalahan yang terbagi ke 3 (tiga) bab, dengan maksud untuk menjelaskan dan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab III ini membahas tentang metode penelitian yang terdiri dari
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
Menurut (Adamy 2016:1) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen ini terdiri dari enam
unsur yaitu: men, money, methode, materials, machines, dan market. Unsur
men(manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut
administrasi dan berperan sebagai alat untuk mencapai hasil melalui proses yang
mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya”.
“manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
9
10
mengawasi segala aktivitas kerja agar mencapai hasil yang diinginkan dan
fungsi tersebut telah dikemukakan oleh para penulis dengan berbagai sudut
yang dikemukakan oleh para ahli yang dikutip oleh (Hasibuan 2012:3) diantaranya
(pengelolaan) sumber daya yang dimiliki oleh perusahan tersebut dijalankan secara
dapat disimpulkan bahwa manajemen yang ada juga tidak baik. Berkenaan
a. planning (perencanaan)
b. organizing (pengorganisiran)
c. commanding (pengarahan)
d. coordinating (pengkoordinasian), dan
e. controlling (pengawasan)
a. planning (perencanaan)
b. organizing (pengorganisiran)
c. staffing (penyusunan personalia)
d. directing (pengerahan)
e. coordinating (pengkoordinasian)
f. reporting (pelaporan), dan
g. budgeting (penganggaran
pengawasan dengan tujuan mencapai hasil yang dinginkan secara efektif dan
efisien.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses pembentukan dan penentuan sasaran serta
tujuan yang ingin dicapai dengan kesepakatan bersama melalui langkah-
langkah strategis guna mencapai visi dan misi yang ada. Melalui sebuah
perencanaan, seorang manajer mendapatkan gambaran yang diinginkan untuk
melaksanakan proses tersebut.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses koordinasi terhadap setiap sumber
daya berupa individu ataupun kelompok untuk menerapkan perencanaan
yang telah di buat, mengkoordinasikan setiap individu atau kelompok
terhadap kegiatan-kegiatan yang telah disepakati.
3. Pengarahan
Pengarahan merupakan proses untuk memberikan motivasi dan arahan
kepada karyawan untuk menjaga semangat kerja mereka dan juga dapat
melaksanakan kegiatan tersebut secara efisien dan efektif agar dapat
mengurangi kendala human error yang sering terjadi.
4. Pengendalian
Pengendalian merupakan pengawasan kegiatan untuk menjaga kesesuaian
kegiatan dengan visi dan misi yang telah disepakati, dan juga menjaga kualitas
12
atau standar pada kinerja karyawan untuk dilakukan tindakan koreksi jika
dibutuhkan.
2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat
didayagunakan secara efektif dan efisien guna mencapai berbagai tujuan. Pendapat
lain mengenai definisi manajemen sumber daya manusia menurut (Rivai dan
(Hasibuan 2005:10) adalah “ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan , karyawan,
sumber daya manusia diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah suatu proses yang dilakukan oleh atasan untuk memperoleh ,
maupun kuantitas agar tenaga kerja da pat didayagunakan secara efektif dan efisien
bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan, agar efektif
dan efisien dalam penggunaan kemampuan manusia agar dapat mencapai tujuan
perusahaan.
yang ada agar memiliki daya dan ketepatan yang dihasilkan tertuju pada sasaran-
sasaran yang telah ditargetkan. Tepat guna, tepat waktu, dan berujung pada tepat
sasaran. Dala sebuah organisasi dan perusahaan, fungsi ini akan menjadi roda yang
mempunyai fungsi dari awalnya dan akan langsung memandu kita pada
manajerialnya. Dalam hal ini adalah manajer (Sadikin Ali Dkk 2020:10).
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organization)
3. Pengarahan (Directing)
4. Pengendalian (Controlling)
5. Pengadaan (Procurement)
6. Pengembangan (Development)
7. Kompensasi (Compensation)
8. Pengintregrasian (Intergration)
9. Pemeliharaan (Maintenance )
10. Kedisiplinan (Discipline)Pemberhentian (Separation)
14
1. Perencanaan
Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja
secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam
membantu terwujudnya tujuan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi (organization chart).
3. Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar
mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan
dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan
semua tugasnya dengan baik.
4. Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan,
agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan
rencana.
5. Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
6. Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7. Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct)
dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai
imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama
yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap
mau bekerja sama sampai pensiun.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin yang baik sulit
terwujud tujuan yang maksimal.
11. Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari
suatu perusahaan. pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan,
15
perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh
perusahaan.
Penilaian kinerja perlu dilakukan agar dapat mengetahui tingkat fokus dan
kinerja karyawan mencerminkan tingkat semangat dan fokus karyawan yang tinggi.
bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
menyebutkan bahwa kinerja karyawan adalah perilaku yang nyata yang ditampilkan
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas
waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan sesuai dengan moral maupun etika
perusahaan tersebut.
dijadikan tolak ukur dalam menilai kinerja. Dimensi atau ukuran kinerja sangat
1. Kualitas (Quality)
Proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau
mendekati tujuan yang diharapkan. Kuantitas (Quantity) Jumlah yang
dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, unit, siklus kegiatan yang dilakukan.
2. Ketepatan Waktu (Timeliness)
Suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki,
dengan memerhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia
untuk kegiatan orang lain. Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness)
Penggunaan sumber daya organisasi (manusia, keuangan, teknologi, dan
material) dimaksimalkan untuk mecapai hasil tertinggi atau pengurangan
kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya. Kebutuhan Pengawasan
(Need for Supervision) Merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja
dapat melaksanakan suatu fungi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan
seorang supervisor untuk mencegah tindakan
yang kurang diinginkan.
3. Hubungan Antar Perseorangan (Interpersonal Impact)
Merupakan tingkat sejuh mana karyawan memelihara harga diri, nama baik
dan kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan
17
sebagai berikut.
oleh rendahnya kompetensi, pendidikan dan pelatihan, disiplin kerja dan motivasi
1. Kuantitas Kerja
Kuantitas pekerjaan dapat menunjukkan kinerja karyawan karena
kuantitas kerja melihat seberapa banyak pekerjaan yang dapat
diselesaikan secara efektif dan efisien. Dalam mengukur produktifitas
sumber daya manusia, maka karyawan hendaknya diberikan target
yang akan dicapai untuk mengetahui seberapa besar nilai atau
seberapa banyak pekerjaan yang dapat mereka selesaikan
2. Kualitas Kerja
Salah satu indikator penting dalam menilai kinerja karyawan adalah
kualitas pekerjaan selain besarnya target pekerjaan yang akan dicapai
dan banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan. Proses karyawan
dalam melakukan pekerjaannya sangat berbanding lurus dengan
18
Pengertian indikator kinerja menurut para ahli yaitu sebuah ukuran kinerja
tersebut agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan baik. Ada juga yang
mengukur output atau outcome. Indikator kinerja juga mendefinisikan sebagai alat
19
Menurut Robbins (2006:260) dalam buku Novia dkk (202:6) ada enam
1. Kualitas Kerja
Kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan dan
persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan merupakan
ukuran dari kualitas kerja.
2. Kuantitas Kerja
Jumlah yang dinyatakan dalam unit dan siklus aktifitas yang diselesaikan
adalah jumlah yang dihasilkan yang dinyatakan dalam kuantitas.
3. Ketepatan Waktu
Menyelesaikan aktifitas dengan tepat waktu dan memaksimalkan waktu
yang ada dengan aktifitas lain.
4. Efektifitas
Menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya dengan
cara memaksimalkan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,
uang, bahan baku) yang ada.
5. Komitmen
Tingkat di mana seorang karyawan yang dapat menjalankan fungsi kerjanya
dan tanggung jawabnya terhadap instansi atau perusahaan disebut dengan
komitmen.
2.3 Komunikasi
dengan melalui segala perilaku dimana melibatkan dua orang atau lebih (Rendra
Kristi Yogi, 2014). Hubungan baik antara karyawan dan pimpinan ataupun antar
karyawan juga integritas dan sikap karyawan. Bila kebutuhan akan hubungan kerja
terpenuhi dengan baik maka karyawan akan bekerja dengan baik, kerja sama yang
dilakukan dalam suasana kerja tersebut akan mendorong karyawan untuk lebih
meningkatkan produktivitasnya.
20
aninformasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka. Carl I. Hovland Komunikasi adalah suatu
dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. New
bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan,
penerima pesan melalui saluran tertentu. Unsur-unsur yang penting dari proses
dengan baik jika ada pemahaman yang sama antara pengirim dan penerima tentang
pesan yang dikirim. Artinya, komunikasi bukan sekedar proses mentransfer pesan
tetapi juga proses pemahaman pesan (Robbins & Judge, 2013: 336). Namun, ada
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi proses transfer dan pemahaman pesan.
Faktor itu dapat berasal dari pengirim, penerima, noise, dan umpan balik. Noise,
Akibatnya, pesan yang dikirim dipahami secara berbeda oleh pengirim dan
penerima. Hal itu menunjukkan proses komunikasi berjalan dengan tidak efektif
atau buruk. Perbedaan pemahaman antara pengirim dan penerima pesan inilah yang
antarpribadi.
Dalam bentuk lambang atau tanda seperti kata kata tertulis secara lisan
gambar angka dan gestura yang dapat berbentuk sinetron, iklan, berita, film,
billboard.
3. Saluran/media/channel
Yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian atau pengiriman
pesan. (misalnya telepon tetap telepon seluler, radio, surat.kabar, majalah,
televisi, gelombang udara dalam konteks komunikasi antarpribadi secara
tatap muka).
4. Penerima/komunikan/receiver/decoder
Yaitu seseorang atau sekelompok orang atau organisasi/institusi yang
menjadi sasaran penerima pesan.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
itu dapat terjadi karena adanya distorsi, yaitu pergeseran makna pesan yang
verbal maupun nonverbal seringkali tidak semua pesan dapat diterima dan
dimengerti dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat
Indikator tidak selalu menjelaskan tentang keadaan keseluruhan, tetapi juga dapat
berupa sebuah petunjuk (indikasi) atau perkiraan yang mewakili keadaan tersebut.
Di bawah ini ada beberapa indikator menurut beberapa para ahli diantaranya
sebagai berikut :
adalah :
Menurut (Sutardji 2016) ada beberapa indikator komunikasi yang efektif yaitu :
a. Pemahaman
b. Kesenangan
c. Pengaruh pada sikap
d. Hubungan yang makin baik
e. Tindakan
a. Pemahaman
b. Tindakan
c. Pengaruh pada sikap
d. Hubungan yang main baik
Dari beberapa pendapat para ahli diatas penelitian mengambil indikator yaitu
menurut Wardahani Hasiolan dan Minarsih karena sesuai dengan fenomena yang
ditangani dengan baik, akan mengakibatkan adanya hambatan bagi karyawan untuk
Menurut (Enny, 2019:72) Konflik berasal dari kata kerja Latin configere
yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih di mana salah satu pihak berusaha
berdaya. Konflik merupakan kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih
menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan
tindakan salah satu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal
membuat tujuan pihak lain kurang berhasil. Tidak satu masyarakat pun yang tidak
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri.
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya. Dengan dibawa ciri-ciri
25
individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan antara dua pihak atau lebih.
adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya-sumber daya yang
terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka
ataupun tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun
hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat
2012:384) menyatakan konflik kerja merupakan sebuah situasi, dimana dua orang
dicapai oleh salah seorang di antara mereka, tetapi hal itu tidak mungkin dicapai
oleh kedua belah pihak. Dari pengertian ini definisi konflik adalah kondisi antara
dua orang atau lebih yang saling berjuang mencapai tujuannya, tetapi keduanya
saling bersaing tanpa bekerja sama. Konflik seperti ini adalah konflik kerja yang
26
berdampak positif karena berpotensi untuk meningkatkan hasil kerja yang lebih
baik dari orang lain/ kelompok lain, sehingga dapat bermanfaat bagi peningkatan
negatif adalah konflik dengan kondisi yang menyebabkan dua orang yang
ketahui yang mana Faktor tersebut bisa menyebabkan terjadinya konflik ada
yakni:
terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya,orang lain,
sebagai berikut :
a. Kesalahan komunikasi
b. Perbedaan tujuan
c. Perbedaan dalam penilaian atau persepsi
d. Interdependensi aktivitas kerja
e. Kesalahan dalam afeksi
dimulai ketika satu pihak merasa bahwa pihak lain telah dipengaruhi secara
diketahui pihak pertama. Konflik dapat terjadi karena adanya pertentangan atau
28
harus dicegah dan diselesaikan sedini mungkin, supaya tetap terwujud kerjasama
yang baik, terhindar dari ketegangan dan perpecahan di antara sesama karyawan.
Persaingan sehat harus selalu diciptakan dan dibina agar dinamika organisasi,
kreativitas, intropeksi diri, pengembangan diri, moral kerja, dan produktivitas kerja
tercapai.
(Lesimanuaya, 2016), (Anwari, dkk, 2016), dan (Worang , 2017) Apabila konflik
penilaian kinerja yang teratur dan sistematis. Pengaturan kinerja yang baik
29
signifikan terhadap kinerja pegawai BPBD Provinsi Banten dengan nilai t hitung
determinasi (R2) yang didapat sebesar 0,481 yang artinya sebesar 48,1% variabel
kinerja dapat dijelaskan oleh variabel komunikasi sisanya dijelaskan oleh variabel
lain.
konflik kerja dan kinerja karyawan serta buku-buku jurnal yang telah diterbitkan,
sebagai berikut:
H1
Komunikasi (X1)
H2 Kinerja Karyawan (Y)
H3
2.8 Hipotesis
karyawan
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Pekanbaru yang beralamat Jalan HR. Soebrantas. waktu penelitian bulan Oktober
3.2.1 Populasi
yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
Maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kurir PT Sicepat Express
3.2.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan adalah
populasi digunakan sebagai sampel Pada penelitian ini yang menjadi sampel
penelitian adalah seluruh kurir yang berjumlah 68 (enam puluh depalan) orang
responden.
32
33
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y)
variabel penelitian yang secara kongkrit berhubungan dengan realita yang akan di
ukur dan merupakan manifestasi hal-hal yang akan di amati sehingga terbuka untuk
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan. Penelitian ini
2. Data Kualitattif
Data kualitatif adalah data yang berupa pendapat sehingga tidak berupa angka,
1. Data primer yaitu data yang peneliti peroleh secara langsung dari responsen
yang terdiri dari identitas responden dan juga hasil tanggapan responden
tentang pengaruh komuniasi dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan divisi
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, dalam hal ini
1. Angket
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Interval. Skala
2. Dokumentasi
catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
digunakan untuk memperoleh data tentang profil perusahaan baik visi dan
digunakan untuk memperoleh data tentang profil perusahaan baik visi dan
berikut:
2. Apabila nilai r< r kritis, maka pertanyaan yang diajukan tidak valid.
37
Nilai r dilihat melalui kolom Corrected Item – Total Correlation dan r kritis
SPSS.
39
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui alat ukur yang digunakan
konsisten dan dapat memberikan informasi yang tetap apabila digunakan secara
Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka pertanyaan atau
penguji perlu melakukan uji asumsi klasik agar pendugaan tidak bias dan data
bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Ada dua asumsi yang terpenting
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Diketahui bahwa uji
asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid (Ghozali, 2013:160).
b. Uji Heterokedastisitas
lain. Jika variance dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
38
data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar. (Ghozali, 2013:139).
c. Uji Multikolinearitas
1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak sada
multikolinieritas.
2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka ada multikolinieritas.
Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linier antara tiga atau lebih
Y = α + b1 X1 + b 2 X2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Komunikasi
X2 = Konflik Kerja
e = Variabel penggangu
α = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel Komunikasi
b2 = Koefisien regresi variabel Konflik Kerja
3.6.5 Uji t
secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Jika t hitung
> ttabel dan signifikan lebih kecil dari derajat signifikansi, maka berpengaruh
39
signifikan dan sebaliknya, jika Jika thitung < ttabel dan signifikan lebih besar 41
dari
derajat signifikansi, maka tidak berpengaruh signifikan. Jika thitung > ttabel maka
Karyawan pada PT Sicepat Ekspres Pekanbaru, sebaliknya jika thitung < ttabel maka
Kinerja Karyawan pada PT Sicepat Ekspres Pekanbaru. Begitu pula untuk H2 jika
thitung > ttabel maka terbukti bahwa H2 diterima yang berarti Konflik Kerja
sebaliknya jika thitung < ttabel maka terbukti bahwa Konflik Kerja tidak berpengaruh
3.6.6 Uji F
(Probabilitas) <α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%, maka terbukti bahwa semua
variabel terikat (Y), atau dengan kata lain hipotesis yang diajukan dapat diterima
kepercayaan 95% maka terbukti bahwa semua variabel bebas (X) secara serempak
berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat (Y), atau dengan kata lain
(bebas) yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel independennya (terikat). Nilai
dependen yang dimasukkan terhadap model. Oleh karena itu, banyak peneliti
menganjurkan nilai adjusted R2 pada model regresi yang baik (Ghozali, 2013:145).
41
BAB IV
2014, dan pada tahun 2016 mendirikan Cabang di Pekanbaru yang beralamat di jln.
Soekarno Hatta pergudangan gajah mada no.28. Bulan Agustus tahun 2014 sampai
dengan bulan Oktober 2015 perusahaan ini mengalami peningkatan yang sangat
website jual-beli Online seperti Tokopedia, Matahari Mall, dan Berrybenka. Lalu,
Namun kerjasama ini yang hanya berjalan selama 1 bulan saja. Pada bulan Juli 2016
penjualan SiCepat mengalami penurunan tajam karena pada saat itu adalah hari raya
besar umat muslim, Idul Fitri. Aktivitas karyawan tidak berjalan seperti biasa
karena libur, anggota SiCepat kebanyakan adalah online shop yang masih libur.
Selama tiga tahun terakhir dari 2014,2015, dan 2016 perusahaan ini mengalami
yang diberikan SiCepat semakin baik. Penjualan dari tahun 2014 sampai tahun 2017
pelayanan perusahaan yang selalu konsisten dalam melayani konsumen dan terus
e-commerce”
41
42
dalam penyedia ekspedisi dengan menjadi yang paling unggul, profesional dan
dapat diartikan sebagai satu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan yang
mencapai tujuan dari perusahaan. Atau dengan kata lain struktur organisasi juga
atau jenjang yang telah ditentukan. Sehingga dengan adanya struktur organisasi
Kepala Cabang
Koordinator
Custumer Service
Admin Finance
Kurir Helper
a. Kepala Cabang
b. Koordinator
Koordinator adalah seseorang yang bertanggung jawab atas aktivitas
pelaksanaan kerja.
c. Admin finance
sebagainya.
d. Customer Service
e. Kurir
serta tanggung jawab yang besar karena harus bertugas mengantarkan barang
dengan baik tanpa adanya kerusakan hingga sampai kepada tangan pemesan
f. Helper
3) Menghantarkan barang
6) Membuat laporan
pengiriman barang yang ada di kota Pekanbaru. Para pelanggan yang menggunakan
jasa SiCepat Ekspres adalah para pelaku bisnis online. Mereka menggunakan jasa
Si Cepat Ekspres untuk mengirimkan barang atau paket produk ke alamat customer
barang atau paket SiCepat Ekspres Pekanbaru ada dua yaitu pengiriman melalui
Untuk pengiriman paket ke daerah Medan dan Sumatera Barat melalui darat
dengan menggunakan alat transportasi APM Cargo. APM Cargo merupakan salah
satu perusahaan layanan logistik yang ada di Pekanbaru. Alasan SiCepat Ekspres
menjalin mitra dengan APM Cargo adalah karena SiCepat Ekspres memiliki
keterbatasan akses pengiriman paket ke daerah Medan dan Sumatera Barat. Untuk
pengiriman ke Banda Aceh dan Pulau Jawa melalui jalur udara menggunakan
pesawat. Jadi paket yang akan dikirimkan ke Banda Aceh akan transit dahulu di
Jakarta. Dan pengiriman paket ke daerah Lampung dan Palembang juga melalui
46
ramai, perharinya bisa mencapai kurang lebih 250 paket. SiCepat Ekspres
menetapkan kapasitas paket yang dikirimkan perharinya adalah 300 paket. Dan
untuk ukuran overload dalam pengiriman paket yaitu sebanyak lebih dari 300 paket.
47
BAB V
1. Kuisioner
No Uraian Jumlah
1 Jumlah responden terpilih 68
2 Jumlah kuisioner yang disebar 68
3 Jumlah kuisioner yang 68
dikembalikan/terkumpul
4 Jumlah kuisioner yang dapat diolah 68
Presentase 100%
Sumber : Data Olahan 2023
2. Karakteristik Responden
kondisi responden dalam hal ini adalah Kurir yang bekerja di PT Sicepat
uraian berikut :
47
48
penelitian ini adalah 21-30 tahun yakni sebanyak 34 orang atau 50,0
atas >50 tahun sebanyak 8 orang atau 15,0 %. Hal ini dapat di
berikut ini :
5.2.1.1 Pemahaman
Berikut adalah hasil tanggapan responden mengenai pemahaman yang dapat dilihat
baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,63 dengan kategori baik
ada pada pernyataan kurir dapat mengerti pesan yang dilakukan oleh rekan-rekan
sebesar 2,89 yang bergategori kurang baik pada pernyataan pimpinan selalu
memberikan arahan yang jelas pada seriap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini
5.2.1.2 Kesenangan
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 254
Rata-Rata Indikator Kesenangan 3,55 Baik
baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,80 dengan kategori baik
ada pada pernyataan kurir semakin banyak diklat teknis yang diikuti semakin
rata paling rendah sebesar 2,88 yang bergategori kurang baik pada pernyataan
pimpinan selalu memberikan arahan yang jelas pada seriap pekerjaan yang
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 254
Saya merasa Sangat 5 10 14,70 50 3,58 Baik
takut bila Setuju
berkomunik Setuju 4 20 29,41 80
asi dengan Cukup 3 38 55,88 114
pimpinan Setuju
yang Tidak 2 0 0 0
cenderung Setuju
mengabaika Sangat 1 0 0 0
n saran dan Tidak
masukan Setuju
dari orang Jumlah 68 100 244
lain
Pimpinan Sangat 5 12 17,64 60 3,73 Baik
membantu Setuju
menemukan Setuju 4 26 38,23 104
cara untuk Cukup 3 30 44,11 90
menyelesaik Setuju
an Tidak 2 0 0 0
masalahku Setuju
dikantor Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 264
Saya selalu Sangat 5 5 3,75 25 3.36 Baik
berusaha Setuju
agar orang Setuju 4 15 22,05 60
lain bersikap Cukup 3 48 70,58 144
positif demi Setuju
tercapainya Tidak 2 0 0 0
tujuan Setuju
Bersama
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
pengaruh pada sikap sebagian besar mengatakan setuju dengan rata-rata yang
bergategori baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,73 dengan
kategori baik ada pada pernyataan mampu berkoodirnasi sesama rekan kerja dan
Sedangkan pernyataan yang memiliki rata-rata paling rendah sebesar 3,36 yang
55
bergategori kurang baik pada pernyataan berusaha agar orang lain bersikap postif
demi tercapainya tujuan bersama Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pada sikap
diperusahaan Tidak 2 0 0 0
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 263
Keterampilan Sangat 5 10 14,70 50 3,66 Baik
bersosialisasi Setuju
saya sangat Setuju 4 25 36,76 100
membantu Cukup 3 33 48,52 99
dalam Setuju
menyelesaikan Tidak 2 0 0 0
masalah Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 249
Rata-Rata Indikator Hubungan Yang Semakin Baik 3,65 Baik
Sumber : Data Olahan 2023
hubungan yang semakin baik sebagian besar mengatakan setuju dengan rata-rata
yang bergategori baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 4,01
dengan kategori baik ada pada pernyataan kurir proses komunikasi yang efektif
secara tidak sengaja meningkatkan hubungan baik antar sesama rekan kerja.
Sedangkan pernyataan yang memiliki rata-rata paling rendah sebesar 3,26 yang
bergategori baik pada pernyataan merasa kesal jika ada karyawan yang kurang
sependapat. Hal ini menunjukkan bahwa kurir memiliki hubungan yang semakin
5.2.1.5 Tindakan
Berikut adalah hasil tanggapan responden mengenai tindakan pada PT
tindakan sebagian besar mengatakan setuju dengan rata-rata yang bergategori baik
pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,73 dengan kategori baik ada
pada pernyataan kurir selalu menanggapi dengan jujur segala bentuk pertanyaan
sebesar 3,42 yang bergategori kurang baik pada pernyataan memberikan yang
tebaik untuk pelayanan kantor. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pada kurir
sudah baik.
hubungan yang makin baik, Tindakan hasil rata-rata skor dengan jumlah tertinggi
adalah 3,65 dengan kriteria baik terdapat pada indikator hubungan yang makin baik,
sedangkan indikator yang paling rendah yaitu 3,36 dengan kriteria baik terdapat
pada indikator pemahaman. Dari hasil angket untuk variable komunikasi semua
kriteria baik tetapi masih ada menjawab setuju dan tidak setuju. Dari indikator
variabel komunikasi yang terendah ternyata masih dikatakan jauh dari sangat baik
sedangkan PT Sicepat Ekspres ingin memberikan yang terbaik kepada semua kurir
salah satunya komunikasi. Komunikasi yang baik sangat penting di lakukan antar
sesame kurir maupun dengan pimpinan agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap
59
sesamanya.
bergategori baik pernyataan yang memiliki rata-rata terendah sebesar 3,19 dengan
rata tertinggi sebesar 3,79 yang bergategori baik pada pernyataan tidak pernah salah
menyampaikan pesan kepada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
bergategori baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,94 dengan
kategori baik ada pada pernyataan kurir menerima perbedaan pendapat demi
62
perselisihan pribadi antara saya dengan rekan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa
Tidak 2 3 4,41 6
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 219
Saya kurang Sangat 5 4 5,88 20 2,98 Kurang
puas dalam Setuju Baik
penilaian kerja Setuju 4 31 45,58 84
yang saya Cukup 3 33 48,52 99
lakukan Setuju
Tidak 2 0 0 0
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
perbedaan dalam penilaian sebagian besar mengatakan setuju dengan rata-rata yang
bergategori baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,72 dengan
yang memiliki rata-rata paling rendah sebesar 2,98 yang bergategori kurang baik
pada pernyataan kurang puas dalam penilaian kerja yang dilakukan. Hal ini
interdepensi aktifitas kerja sebagian besar mengatakan setuju dengan rata-rata yang
bergategori baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,64 dengan
kategori baik ada pada pernyataan ada ketergantungan tugas dengan unit kerja yang
lain. Sedangkan pernyataan yang memiliki rata-rata paling rendah sebesar 3,44
yang bergategori baik pada pernyataan jika ada salah satu teman rekan kerja yang
tidak masuk akan tetap semangat kerja Hal ini menunjukkan bahwa adanya
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 245
Saya cenderung Sangat 5 4 5,88 20 3,54 Baik
membuat Setuju
kerjasama yang Setuju 4 31 45,58 124
sangat baik Cukup 3 31 45,58 93
didalam Setuju
pekerjaan saya Tidak 2 2 2,94 4
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 241
Saya suka Sangat 5 5 7,35 25 3,5 Baik
menjadi Setuju
pemimpin dalam Setuju 4 24 35,29 96
setiap kelompok Cukup 3 39 57,35 117
karyawan Setuju
Tidak 2 0 0 0
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 238
Rata-Rata Indikator Kesalahan Dalam Afeksi 3,56 Baik
Sumber : Data Olahan 2023
kesalahan dalam afeksi sebagian besar mengatakan setuju dengan rata-rata yang
bergategori baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,70 dengan
kategori baik ada pada pernyataan tidak semua karyawan menerima metode kerja
rata paling rendah sebesar 3,5 yang bergategori baik pada pernyataan ketika rekan
kerja berbicara tentang orang lain sudah terbiasa dan suka menjadi pimpinan dalam
setiak kelompok karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesalahan kurir
dalam afeksi.
kerja yang terdiri dari kesalahan komunikasi, perbedaan tujuan, perbedaan dalam
hasil rata-rata skor dengan jumlah tertinggi adalah 3,56 dengan kriteria baik
terdapat pada indikator kesalahan dalam afeksi, sedangkan indikator yang paling
rendah yaitu 3,38 dengan kriteria baik terdapat pada indikator perbedaan dalam
penilaian. Dari hasil angket untuk variabel konflik kerja semua kriteria baik tetapi
masih ada menjawab setuju dan tidak setuju. Dari indikator variabel konflik kerja
yang terendah ternyata masih dikatakan jauh dari sangat baik sedangkan PT Sicepat
Ekspres ingin memberikan yang terbaik kepada semua kurir agar terhindar dari
kualitas sebagian besar mengatakan setuju dengan rata-rata yang bergategori baik
pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 4,00 dengan kategori baik ada
pada pernyataan sangat berhati-hati dalam bekerja agar kualitas kerja baik
Sedangkan pernyataan yang memiliki rata-rata paling rendah sebesar 3,41 yang
69
baik bagik perusahaan untuk diakui oleh pimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa
5.2.3.2 Kuantitas
Berikut adalah hasil tanggapan responden mengenai kuantitas pada PT
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 244
Pekerjaan saya Sangat 5 10 14,70 50 3,61 Baik
selalu Setuju
memenuhi Setuju 4 22 32,35 88
target setiap Cukup 3 36 52,94 108
bulannya Setuju
Tidak 2 0 0 0
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 246
Rata-Rata Indikator Kuantitas 3,57 Baik
kuantitas sebagian besar mengatakan setuju dengan rata-rata yang bergategori baik
pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,69 dengan kategori baik ada
pernyataan yang memiliki rata-rata paling rendah sebesar 3,5 yang bergategori baik
pada pernyataan mendapatkan pekerjaan yang banyak dari pimpinan. Hal ini
Setuju
Jumlah 68 100 256
Seluruh tugas Sangat 5 7 10,2 35 3,45 Baik
pekerjaan selama Setuju 9
ini dapat saya Setuju 4 19 27,9 76
kerjakan 4
Cukup 3 40 58,8 120
Setuju 2
Tidak 2 2 2,94 4
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 235
Saya selalu Sangat 5 5 7,35 25 3,58 Baik
menyelesaikan Setuju
pekerjaan saya Setuju 4 30 44,1 120
lebih cepat 1
Cukup 3 33 48,5 99
Setuju 2
Tidak 2 0 0 0
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 244
Saya selalu Sangat 5 20 29,4 100 3,91 Baik
membuat rencana Setuju 1
pekerjaan yang Setuju 4 22 32,3 88
akan saya 5
kerjakan Cukup 3 26 38,2 78
Setuju 3
Tidak 2 0 0 0
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 266
Saya selalu Sangat 5 22 32,3 110 4,08 Baik
menyelesaikan Setuju 5
pekerjaan yang Setuju 4 30 44,1 120
sudah saya mulai 1
Cukup 3 16 23,5 48
Setuju 2
Tidak 2 0 0 0
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 278
Rata-Rata Indikator Pelaksaan Tugas 3,75 Baik
bergategori baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 4,08 dengan
kategori baik ada pada pernyataan selalu menyelesaikan pekerjaan yang sudah
dimulai. Sedangkan pernyataan yang memiliki rata-rata paling rendah sebesar 3,45
yang bergategori baik pada pernyataan seluruh tugas pekerjaan selama ini dapat
dikerjakan. Hal ini menunjukkan bahwa kurir sudah melakukan pelaksanaan tugas
dengan baik.
5.2.3.4 Tanggungjawab
b saya Tidak 2 0 0
terlambat Setuju
diselesaikan Sangat 1 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 258
Saya bersedia Sangat 5 10 14,70 50 3,61 Baik
menerima Setuju
sanksi apabila Setuju 4 22 32,35 88
pekerjaan Cukup 3 36 52,94 108
yang saya Setuju
lakukan salah Tidak 2 0 0 0
Setuju
Sangat 1 0 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 246
Saya akan Sangat 5 8 11,76 40 3,64 Baik
berusaha Setuju
untuk Setuju 4 29 42,64 116
mengintropek Cukup 3 30 44,11 90
si diri dan Setuju
belajar dari Tidak 2 1 1,47 2
kesalahan Setuju
Sangat 1 0 0
Tidak
Setuju
Jumlah 68 100 248
Rata-Rata Indikator Tanggung Jawab 3.72 Baik
Sumber : Olah Data 2023
bergategori baik pernyataan yang memiliki rata-rata tertinggi sebesar 3,83 dengan
kategori baik ada pada pernyataan akan memperbaiki pekerjaan jika terjadi
3,61 yang bergategori baik pada pernyataan bersedia menerima sanksi apabila
pekerjaan yang dilakukan salah. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sudah
baik
Hasil rata-rata skor dengan jumlah tertinggi adalah 3,75 dengan kriteria baik
terdapat pada indikator pelaksanaan tugas, sedangkan indikator yang paling rendah
yaitu 3,35 dengan kriteria baik terdapat pada indikator kuantitas. Dari hasil angket
untuk variabel kinerja karyawan semua kriteria baik tetapi masih ada menjawab
setuju dan tidak setuju. Dari indikator variabel kinerja karyawan yang terendah
ternyata masih dikatakan jauh dari sangat baik sedangkan PT Sicepat Ekspres ingin
memberikan yang terbaik yaitu dengan meningkatkan kinerja karyawan jika kinerja
karyawan baik maka PT Sicepat Ekspres akan selalu memiliki kualitas yang baik
Penelitian Instrument dalam pengumpulan data yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting, yaitu harus valid dan reliable, jika data yang digunakan tidak
Cara mencari r tabel (ada lampiran tabel r) di mana df = n-2 dengan sig 5%. Hasil
75
pengujian validitas untuk masing-masing item pernyataan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Hasil uji validitas variabel People (X1) dapat dilihat pada tabel 5.22:
Hasil uji validitas variabel Konflik Kerja (X2) dapat dilihat pada tabel 5.23:
Hasil uji validitas Kinerja Karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel 5.24
yang merupakan dimensi suatu variable dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.
Uji realibitas digunakan untuk menguji apakah terdapat kesamaan data pada waktu
Tabel 5.26 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komunikasi (X1), Konflik Kerja
(X2), dan Kinerja Karyawan (Y)
No Variabel Cronbach’s Alpha Reliabilitas
1 Komunikasi (X1) 0,910 Reliable
2 Konflik Kerja (X2) 0,888 Reliable
3 Kinerja Karyawan (Y) 0,944 Reliable
Sumber: Data Olahan SPSS 2023
Tabel 5.26 menunjukkan nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70
sehingga dapat disimpulkan variabel yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat
ukur variabel.
1. Uji Normalitas
atau tidak. Apabila variabel tidak berdistribusi secara normal maka hasil uji statistik
menggunakan One Sample Kolnogrov Sminov yaitu dengan ketentuan apabila nilai
signifikan diatas 0,05 maka data terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil One
Sample Kolnogrov Sminov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data
Dari hasil uji normalitas diatas, nilai 0,07 lebih besar dari nilai Sig.
2. Uji Multikolinearitas
independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala
multikolinieritas.
Coefficientsa
Standa
rdized
Unstandardize Coeffic Collinearity
d Coefficients ients Statistics
Std. Toler
Model B Error Beta t Sig. ance VIF
1 (Const 84.62 20.03 4.22 .000
ant) 5 7 4
Komu -.116 .170 -.085 -
.500 .974 1.02
nikasi .678 7
Konfli -.092 .139 -.082 -
.511 .974 1.02
k .662 7
Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Data Olahan 2023
Dari hasil uji multikolinearitas diatas, model ini terbebas dari gelaja
Multikolinearitas karena apabila nilai Tolerance lebih besar dari > 0,10 tidak terjadi
Yang artinya variable Komunikasi (X1), Konflik Kerja (X2) terhadap Kinerja
Karyawan (Y) tidak memiliki gejala Multikolinearitas karena VIF 1,027 < 10,00.
lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji
80
heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white.
Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi
heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
Correlations
Kinerja Komunik Konflik
Karyawan asi Kerja
Pearson Kinerja 1.000 -.098 -.096
Correlation Karyawan
Komunikasi -.098 1.000 .162
Konflik -.096 .162 1.000
Kerja
Sig. (1-tailed) Kinerja . .213 .218
Karyawan
Komunikasi .213 255 .094
Konflik .218 .094 .
Kerja
N Kinerja 68 68 68
Karyawan
Komunikasi 68 68 68
Konflik 68 68 68
Kerja
Sumber : Data Olahan 2023
Diperoleh nilai Sig. (2-tailed) untuk variabel X1 sebesar 0,255 > 0,05 ,
variabel X2 sebesar 0,094 > 0,05 , dan variabel Y sebesar 0,218 > 0,05. Maka tidak
ada heteroskedastisitas.
Regresi linear berganda merupakan satu variable dependen dan lebih dari
perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variable bebas
yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variable bebas. Berdasarkan
81
hasil penelitian, persamaan dalam analisis regresi linier berganda dalam penelitian
ini adalah:
Coefficientsa
Standar
dized
Unstandardized Coeffici Collinearity
Coefficients ents Statistics
Std. Toler
Model B Error Beta T Sig. ance VIF
1 (Const 84.625 20.037 4.22 .000
ant) 4
Komu -.116 .170 -.085 -.678 .500 .974 1.02
nikasi 7
Konfli -.092 .139 -.082 -.662 .511 .974 1.02
k Kerja 7
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
1) Nilai konstanta (a) sebesar 0,847. Artinya apabila komunikasi, konflik kerja
sebesar 0,847
2) Dari tabel 5.37, nilai koefisien regresi 0,116 menyatakan bahwa jika
3) Dari tabel 5.37, nilai koefisien regresi -0,092 menyatakan bahwa jika konflik
mengetahui hubungan variabel bebas terhadap variabel terkait secara parsial. Taraf
signifikansi 5%.
Kriteria:
Atau
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficie
Coefficients nts
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constan 84.625 20.037 4.224 .000
t)
Komunik -.116 .170 -.085 -.678 004
asi
Konflik -.092 .139 -.082 -.662 000
Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Data Olahan 2023
83
disimpulkan bahwa :
1) Variabel Komunikais memiliki nilai thitung (-678) > ttabel (0,239) dan nilai
signifikansi sebesar 0,04 < 0,05, maka hipotesis diterima, artinya komunikasi
2) Variabel Konflik Kerja memiliki nilai thitung (-0,662) < ttabel (0,239) dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka hipotesis diterima, artinya konflik kerja
5.3.6.2 Uji F
Kriteria:
Atau
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regress 322.639 2 161.319 .53.67 .000b
ion 7
Residua 19575.59 65 301.163
l 7
84
Total 19898.23 67
5
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Konflik Kerja, Komunikasi
Sumber : Olahan Data 2023
Fhitung (53.677) > Ftabel (0,239) dengan Sig. (0,000) < (0,05). Artinya secara
simultan komunikasi dan konflik kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
koefisien determinasi (R2 ) adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
amat terbatas. Jika koefisien determinasi sama dengan nol, maka variabel
Model Summary
Std. Error
Mode R Adjusted R of the
l R Square Square Estimate
a
1 .890 .616 714 17.35405
a. Predictors: (Constant), Konflik Kerja,
Komunikasi
Sumber : Data Olahan 2023
85
Dari tabel 5.33 Diatas dapat diketahui nilai R Square sebesar 0,616
29,7% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
86
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh komunikasih
6.2 Saran
berkomunikasi yang bai kantar sesame karyawan begitu juga dengan pimpinan
3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan
dan refrensi untuk penelitian, dan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih
86
87
DAFTAR PUSTAKA
Buku
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara,2000, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bandung. PT, Remaja Rosdakarya.
Fahmi, Irham. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivarate Dengan Program IBM SPSS19
(edisi kelima), Semarang: Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
Ismainar, Hetty. 2018. Manajemen Unit Kerja. Yogyakarta: Deepublish.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2014. Perilaku Organisasi. Edisi 9. Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Marwansyah. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Alfabeta,
Bandung.
Pace, R. Wayne dan Faules. 2015. Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rivai Zainal, Veithzal.2015. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan
dari Teori ke Praktik, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P., 2008, Perilaku Organisasi (alih bahasa Drs. Benjamin
Molan), Edisi Bahasa Indonesia, PT Intan Sejati, Klaten.
Umam, Khaerul. 2012. Manajemen Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.
Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik: Teori, Aplikasi, dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Humanika.
Jurnal/Skripsi
Yudha Fitriana, R. (2013). Persepsi Insentif Dengan Konflik Kerja Karyawan
Perusahaan Roti Salwa Trenggalek. Cognicia, 1(1). Retrieved from
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/cognicia/article/view/1454
Setiawan, Cahaya Kiki. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Level
Pelaksana di di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang, Jurnal Psikologi
44
Islami, vol. 1 no. 2
Muhamad Ekhsan dan Burhan Septian, Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. MASTER: Jurnal Manajemen
Strategik Kewirausahaan ISSN: 2723-701X Vol. 1 (1), 2020, p: 11 – 1
Anggada Bayu Seta, Dede Abdurohman dan Nurul Ilham, Pengaruh Komunikasi
dan Konflik Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Asuransi Central
Asia Divisi Oto Claim Center Bintaro, Universitas Pamulang, Tangerang,
Banten, Indonesia JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854) Volume
4, Nomor 3, Juni 2021 (210-214)
88
Cahyo Ramadhan, Hamiyati dan Rasha. Pengaruh Konflik Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Di Departement Housekeeping The Sultan Hotel And Residence
Jakarta. JPP (Jurnal Pendidikan dan Perhotelan) Volume 1, Nomor 1, Mei
2021, Halaman 25-32 p-ISSN: - e-ISSN: -
Claudya Kambey, Adolfina dan Greis Sendow, Analisis Konflik Kerja, Komunikasi
Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas
Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA
Vol.9 No.3 Juli 2021 ISSN 2303-1174
Irawati Nur, Pengaruh Konflik Kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan
pada PT Bina Artha Ventura. Management jurnal volume 2, Issue 1 Oktober
2021, e-issn: 2807-2529
Hermawan. 2016. “Hubungan Budaya Organisasi Dengan Kinerja Guru SMK –
SPP Bandung Jawa Barat”. TANZHIM Jurnal Penelitian Manajemen
Pendidikan, Vol. 1, No. 1, hlm. 13-6.
LAMPIRAN I
KUESIONER
Yth. Bapak/Ibu/Sdr(i)
Karyawan PT Sicepat Ekspres Cabang Panam Pekanbaru
Di Pekanbaru
Yang Terhormat,
Saya adalah mahasiswa pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Persada
Bunda yang sedang melakukan penelitian mengenai: “Pengaruh Komunikasi Dan
Konflik Kerja terhadap Kinerja Karyawan Divisi Kurir PT Sicepat Ekspres Cabang
Panam Pekanbaru”
Untuk itu, saya mengarapkan kesediaan dari Bapak/Ibu/Sdr(i) untuk
menjawab angket ini sesuai dengan petunjuk yang tersedia. Sehubungan dengan hal
tersebut di atas, kami memohon kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/i agar meluangkan
waktu sejenak untuk mengisi angket ini. Data angket ini akan digabung dengan data
lain untuk memperoleh hasil yang diinginkan dalam penelitian ini.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr (i) dalam menjawab angket ini saya ucapkan
terima kasih.
Wanita 21 - 30 tahun
41 – 50 tahun
di atas 50 tahun
D3 1 – 3 tahun
Sarjana 3 – 5 tahun
‘> 5 tahun
II. Pilihlah salah satu jawaban pertanyaan di bawah ini yang dianggap
paling tepat dengan memberi tanda X :
4) Setuju (S)
No Jawaban
Pernyataan Kinerja Karyawan
. 5 4 3 2 1
Kualitas
Pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan selalu sesuai
1. dengan keinginan pimpinan untuk memenuhi harapan
perusahaan
Hasil pekerjaan karyawan memberikan manfaat yang baik
2.
bagi perusahaan untuk diangkui oleh pimpinan
Hasil pekerjaan karyawan mencapai kualitas kerja yang
3.
diinginkan oleh perusahaan
Saya mengerti bahwa kualitas pekerjaan sangat dibutuhkan
4.
oleh perusahaan
Saya sangat berhari-hati dalam bekerja agar kualitas kerja
5.
saya baik
Kuantitas
Saya selalu mampu mengerjakan sejumlah pekerjaan yang
6.
diserahkan kepada saya
7. Saya mendapatkan pekerjaan yang banyak dari pimpinan
8. Saya sering diserahi tugas tambahan dari pimpinan
Saya mampu mengerjakan pekerjaan lebih dari yang
9.
seharusnya dikerjakan
10. Pekerjaan saya selalu memenuhi target setiap bulannya
Pelaksanaan Tugas
11. Saya todak pernah menunda pekerjaan yang diberikan
12. Seluruh tugas pekerjaan selama ini dapat saya kerjakan
13. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya lebih cepat
Saya selalu membuat rencana pekerjaan yang akan saya
14.
kerjakan
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya
15.
mulai
TanggungJawab
Saya selalu berusaha mencapai target kerja yang
16.
ditetapkan oleh perusahaan
Saya akan memperbaiki pekerjaan saya jika terjadi
17.
kesalahan
Saya merasa bersalah jika pekerjaan yang menjadi
18.
tanggungjawab saya terlambat diselesaikan
Saya bersedia menerima sanksi apabila pekerjaan yang
19.
saya lakukan salah
Saya akan berusaha untuk mengintropeksi diri dan belajar
20.
dari kesalahan
KOMUNIKASI
Jawaban
No. Pernyataan Komunikasi
5 4 3 2 1
Pemahaman
Saya mampu memahami pesan secara cermat
1.
sebagaimana yang disampaikan oleh komunikator
Saya memahami strategi/tata aturan kerja yang
2.
ditetapkan oleh Intans
Pimpinan memberikan informasi mengenai apa yang
3
saya kerjakan dengan jelas
Pimpinan saya selalu memberikan arahan yang jelas pada
4
setiap pekerjaan yang saya lakukan
Saya dapat mengerti pesan yang dilakukan oleh rekan-
5
rekan kerja saya dikantor
Kesenangan
Saya senang melakukan kerja sama dengan semua rekan
6
kerja di kantor.
Saya senang komunikasi yang terjadi dapat memupuk
7
hubungan antar pegawai
Saya sering ikut serta dalam percakapan mengenai
8
massalah dikantor
Semakin banyak diklat teknis yang saya ikuti semakin
9
membantu saya dalam berkomunikasi
Saya merasa sedikit setia kepada organisasi tempat saya
10
bekerja
Pengaruh pada sikap
Saya melakukan komunikasi untuk mempengaruhi sikap
11
orang lain
12 Saya mampu berkoodinasi dengan sesama rekan kerja.
Saya merasa takut bila berkomunikasi dengan pimpinan
13 yang cenderung mengabaikan saran dan masukan dari
orang lain
Pimpinan membantu menemukan cara untuk
14
menyelesaikan masalahku dikantor
Saya selalu berusaha agar orang lain bersikap
15
positif demi tercapainya tujuan bersama
Hubungan yang makin baik
Proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja
16
meningkatkan hubungan baik antar sesama rekan kerja
saya mampu menyelesaikan masalah kesalahpahaman
17
yang terjadi dengan baik
Saya merasa kesal jika ada karyawan yang kurang
18
sependapat dengan saya
Jawaban
No. Pernyataan Komunikasi
5 4 3 2 1
Saya menjalin hubungan baik dengan karyawan yang ada
19
diperusahaan
Keterampilan bersosialisasi saya sangat membantu
20
dalam menyelesaikan masalah
Tindakan
saya selalu menanggapi dengan jujur segala bentuk
21
pertanyaan yang diberikan kepada saya
saya tidak berkeinginan untuk memberikan penilaian
22 terhadap sikap rekan kerja yang
dinilai salah maupun benar
Saya selalu memberikan yang terbaik untuk pelayanan
23
dikantor saya
Saya bersedia ditegur pimpinan seandainya saya
24
melakukan kesalahan dikantor
Saya memahami peraturan yang berlaku dikantor tempat
25
saya bekerja
KONFLIK KERJA
No Jawaban
Pernyataan Konflik Kerja
. SS S CS KS TS
Kesalahan Komunikasi
1. Saya tidak pernah salah menyampaikan pesan ke orang
lain
2. Saya mendengarkan ketika orang lain sedang
mempresentasikan pendapatnya
3. Saya merasakan komunikasi yang terjalin antara karyawan
baik