Bab 1
Bab 1
Koperasi berasal dari bahasa latin, yaitu “Coopere” dan kemudian disarikan
Kembali dalam bahasa inggris menjadi kata “cooperation”. Kata “Co” memiliki
arti bersama dan “Operation” berarti bekerja sama. Maka, kata “Cooperation” dapat
memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih tinggi dari pada apabila mereka
tumbuh dari para individu yang secara sendiri-sendiri mereka merasa lemah dan
Untuk mencapai tujuannya koperasi harus dikelola secara benar dan professional.
Pengelolaan koperasi yang professional akan menjadi salah satu tolak ukur apakah
koperasi termasuk kedalam koperasi yang sehat atau tidak. Sebuah koperasi yang
koperasi di Indonesia ada pada pasal 33 UUD 1945 yaitu “Perekonomian disusun
Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip koperasi, karena koperaasi telah berperan
nyata dalam Menyusun perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan
1
kemakmuran masyarakat. Salah satu jenis koperasi dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2012 tentang Perkoperasian berdasarkan jenis usahanya yaitu Koperasi Simpan Pinjam. (Tere
et al,2014) koperasi simpan pinjam yang memiliki fungsi dan peran untuk menghimpun dana
dan menyalurkan sebagai satu-satunya dalam melayani anggota. Koperasi simpan pinjam dapat
Koperasi menjalankan usaha simpan pinjam tersebut dari anggota kemudian untuk
anggota sebagai satu-satunya usaha yang ada. UU Nomor 17 tahun 2012, usaha tersebut
(Padamu,2016) Koperasi Simpan Pinjam bisa dikatakan sebagai Lembaga keuangan, akan
tetapi buka bank dengan ciri khas kegiatan usahanya menerima simpanan dan memberikan
pinjaman uang dari anggota lain dengan bunga terjangkau. (Binus,2012) Koperasi adalah usaha
yang didirikan untuk mendukung kepentingan bersama dari anggota yang satu kepusan anggota
yang membutuhkan tanpa adanya tambahan modal usaha dan kebutuhan finansial yang ada.
keberhasilan setiap perusahaan terutama perusahaan yang bergerak di sektor jasa. Alasannya
merupakan bagian dari jasa itu sendiri, sehingga bagi pelanggan, karyawan berfungsi sebagai
komunikator sekaligus wakil dari citra perusahaan. Kegagalan karyawan menyampaikan citra
yang baik kepada pelanggan, hanya akan memberikan dampak buruk terhadap persepsi mereka
kepada perusahaan.
Sacara garis besar kinerja dikategorikan menjadi dua pengertian, yaitu merujuk sebagai
hasil dan perilaku. Dalam konteks hasil Berbardin mengatakan bahwa kinerja merupakan
catatan hasil yang diproduksi atas fingsi pekerjaan tertentu atau aktivitas selama periode waktu
tertentu. Dalam konteks kinerja sebagai perilaku, Murphy dalam ( Maya Lestari; 2020 )
menyatakan bahwa kinerja merupakan seperangkat perilaku yang relevan dengan tujuan
2
organisasi tempat orang bekerja. Menurut Champbell yang dikutip oleh Sudarmanto, konerja
kualitas layanan karyawan, selain melalui praktek SDM seperti penilaian dari penyedia,rekan
kerja,dan atasan. Pada karyawan front-stage yang sering difungsikan oleh para wiranaga,
prestasi kerja mereka dinilai dengan melihat tingkat pertumbuhan dan tingkat perpindahan
pelanggan.
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan dari pelanggan. Apabila pelayanan yang
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan
baik dan sangat memuaskan bagi pelanggan. Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih
rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat buruk.
keinginan atau harapan pelanggan. Parasuraman, et al. (dalam purnama, 2006: 22) lima
dimensi pokok dalam kualitas pelayanan yaitu Bukti Fisik (tangibels), Keadaan
dibanding dengan harapan (Kotler & Keller, 2016). Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
3
purna beli atau hasil evaluasi setelah dibandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya (
Yamit, 2013 ). Kepuasan adalah tingkat perasaan setelah membandingkan kinerja atau hasil
menganjurkan penggunaan multi-item scale yaitu tidak saja mengevaluasi pelanggan dari sisi
layanan perusahaan, tetapi juga komponen dalam proses layanan ( Oliver,2010). Dalam
Kepuasan anggota adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan sesuai denga
napa yang diharapkan pelanggan. Kemudian secara sederhana kepuasan pelanggan adalah
sebuah produk atau jasa yang dapat memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, bisanya
pelanggan merasa puas. Contohnya bila seorang pelanggan tersenyum saat melihat produk atau
jasa yang dipromosikan maka seseorang itu telah merasakan kepuasan pada produk atau jasa
yang dilihat (Amir, 2005:13). Hal yang sama juga disampaikan oleh Kotler ( 2004:10) yang
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan yaitu tingkatan dimana anggapan kinerja produk akan
Adapun fenomena yang terjadi pada KSP Kopdit Pelangi Kasih Bandung yaitu
pengaruhnya kinerja karyawan dan kualitas pelayanan yang dapat mengakibatkan terhadap
factor kepuasan pelanggan, karyawan sangat berusaha untuk meberikan pelayanan yang terbaik
kepada anggota atau pelanggan meskipun pelayanan yang ada di KSP Kopdit Pelangi
Kasih, Bandung tidak mengalami banyak masalah, hanya saja ada beberapa anggota atau
pelanggan yang masih kurang puasnya terhadap pelayanan yang diberikan oleh karyawan
KSP Kopdit Pelangi Kasih karena timbulnya perbedaan antara apa yang dialami dengan
persyaratan pelayanan namun berkas yang dibawa oleh anggota tidak lengkap sehingga
4
Tabel I.1
Mutasi Jumlah Anggota Keluar Pada KSP Kopdit Pelangi Kasih
Tahun Jumlah Anggota Keluar
2017 279 orang
2018 425 orang
2019 591 orang
2020 493 orang
2021 402 orang
Sumber : Data dioleh 2022
Pada tabel 1.1 berkurangnya angggota disebabakan adanya tingkat kinerja karyawan
dan kualitas pelayanan yang diberikan masih sangat rendah yang dapat mengakibatkan tingkat
kepercayaan anggota terhadap pelayanna yang diberikan. Pada tahun 2019 jumlah anggota
yang keluar mengalami penigkatan dengan total 591 orang, hal ini disebabkan karena dari
sebagain anggota koperasi merasa belum puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Maka perlu dilakukan evaluasi untk karyawan, karena kinerja di KSP Kopdit
Pelangi kasih sudah cukup baik, tetapi ada beberapa anggota/pelanggan yang belum puas
dengan kinerja karyawan sehingga kinerja menjadi tidak optimal. Untuk memperbaiki
kinerja tersebut, biasa dilakukan dengan cara pembinaan oleh dewan penasehat di KSP
Kopdit Pelangi Kasih, Bandung. ( hasil wawancara penulis kepada bagian SDM pada
Dalam sekian banyak koperasi yang ada di Indonesia, ada berbagai macam koperasi
yaitu koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam dan koperasi serba usaha.
Koperasi yang akan dijelaskan oleh penulis adalah jenis Koperasi Simpan Pinjam. Untuk itu,
penulis melakukan riset di salah satu koperasi yang ada di kota bandung yaitu di Koperasi
Maka pada kesempatan ini, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai “
5
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1. Anggota masih merasa belum puas terhadap kinerja karyawan yang diberikan
Kualitas Pelayanan?
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai
Kinerja Karyawan dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Anggota yang dilakukan oleh
Koperasi Simpan Pinjam “Kopdit Pelangi Kasih” dan sebagai bahan dalam penyusunan skripsi
guna memenuhi syarat dalam menempuh ujian serjana lengkap di Fakultas Ekonomi
6
1. Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan secara signifikan terhadap terhadap
kepuasan anggota.
anggota.
khususnya mengenai pengaruh kualitas layanan dan kepuasan pelanggan terladap kepuasan
anggota
perkoperasian sehingga mendapat pengelaman baru dalam berfikir dan juga dapat
b. Bagi koperasi, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atas hasil kinerja sehingga dapat
c. Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dan