LANDASAN TEORI
pelanggan. Kebiasaan hidup dan pola konsumsi pada pelanggan menjadikan acuan
disini dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang dinamis serta berpengaruh dengan
produk, jasa, manusia, proses serta lingkungan yang mencukupi bahkan melebihi
merupakan seluruh ciri dan sifat pada suatu produk maupun pelayanan yang
pelanggan. Kualitas yakni keputusan pada para pelanggan yang artinya bahwa
Konsep kualitas itu sendiri yakni pada dasarnya bersifat relatif, dengan kata
lain tergantung dari perspektif yang akan digunakan untuk menentukan patokan
atau syarat maupun ciri – ciri dan spesifikasinya. Adapun tiga orientasi kualitas
yang diharuskan konsisten dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya yakni,
persepsi pelanggan, produk maupun jasa, serta proses. Apabila kualitas tersebut
berwujud barang, ketiga orientasi tersebut dapat terlihat berbeda dengan sangat
13
14
jelas. Namun jika produk tersebut berupa pelayanan maka ketiga orientasi tersebut
tidak dapat dibedakan secara khusus. Pelayanan produk dan proses mungkin sulit
untuk dicari perbedaannya bahkan tidak dapat dibedakan secara jelas atau dengan
kata lain produk tersebut merupakan bagian dari prosesnya itu sendiri.
yang terjadi pada interaksi langsung antara seorang individu dengan individu
maupun kinerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya yang
tentunya tidak berwujud fisik serta tidak menghasilkan kepemilikan dalam bentuk
apapun. Pelayanan pada hakikatnya yakni urutan suatu aktivitas, hal tersebut
dikarenakan semua itu merupakan proses (Moenir, 2015). Dalam sebuah proses
tentunya suatu pelayanan berlangsung dengan rutin atau berkala dan juga
(2011) menyatakan bahwa pelayanan dapat dilihat sebagai sebuah aktivitas untuk
pelayanan dari satu orang ke orang lain. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut
pemberi dan penerima melalui pelayanan dengan menggunakan media berupa suatu
memberikan manfaat untuk pelanggannya pada waktu dan suatu tempat tertentu,
pelayanan merupakan sebuah fitur dan karakteristik yang totalitas pada suatu
produk maupun pelayanan dengan kemampuan untuk memberikan rasa puas pada
ukur sebuah usaha dalam melihat seberapa jauh dalam memberikan manfaat bagi
Adapun lima dimensi pada kualitas pelayanan menurut James dan Mona
sebaik – baiknya serta akurat sesuai dengan apa yang telah ditawarkan ataupun
yang telah dijanjikan. Kinerja karyawan yang tangkas ialah harapan seorang
diselesaikan sesuai waktu yang disepakati dan berjalan tanpa adanya kesalahan
sekalipun.
membiarkan pelanggan menunggu dengan alasan yang kurang jelas karena hal
cepat dan secara professional, karena hal tersebut dapat menciptakan persepsi
efektif pada pelanggan, serta sikap – sikap baik lainnya yang berakibat baik
bagi pelanggan.
d. Emphaty, berupa sikap ataupun rasa peduli pada seorang pelanggan. Adapun
fitur pada empati yakni pendekatan, sensitifitas serta usaha guna memahami
untuk komunikasi dengan baik serta meliputi kondisi dari baiknya tempat
sifatnya dapat berubah – ubah sehingga kualitas pelayanan juga harus disesuaikan.
Karena adanya perubahan pada kualitas tersebut maka diperlukan juga perubahan
atau peningkatan ketrampilan pada tenaga kerja, perbaikan proses produksi dan
sesuai bahkan melebihi harapan pelanggan. Terdapat aktivitas yang termasuk dalam
pratransaksi, ketika transaksi dan setelah transaksi. Pada tiap – tiap aktivitas harus
besar pada keberlangsungan hidup suatu perusahaan guna dapat berkembang serta
yang didapatkan dari pelayanan yang telah dikonsumsi oleh pelanggan tersebut
serta nilai dari kualitas pelayanan yang benar – benar bersinggungan secara
dari produk maupun pelayanan yang telah dirasakannya berdasarkan apa yang
pelanggan harapkan.
membandingkan kinerja yang diterima pada suatu produk ataupun layanan dengan
yang mereka harapkan. Apabila kinerja suatu produk atau pelayanan tersebut tidak
sesuai dengan harapan pelanggan maka pelanggan merasa tidak puas dan apabila
sesuai dengan yang diharapkan pelanggan maka pelanggan akan merasa sangat
rekomendasi teman, pengalaman pasar dan melihat dari apa yang diberikan pada
besar guna menentukan kualitas pelayanan yang diberikan dan kepuasan pada
perusahaan lainnya.
Kepuasan pelanggan juga dapat dinilai sebagai ungkapan rasa senang yang
dikarenakan apa yang diharapkan oleh pelanggan dapat terpenuhi berdasarkan apa
yang telah diberikan oleh perusahaan. Kepuasan pelanggan pada suatu produk
ataupun pelayanan, merupakan hal yang sulit untuk diperoleh jika suatu perusahaan
tidak benar – benar memahami apa yang menjadi harapan pelanggan. Sekalipun
produk atau pelayanan dengan tingkat kualitas yang sama, tetapi bisa mendapatkan
sebab itu, sebuah perusahaan harus dapat meninjau kualitas produk atau pelayanan
bisa diandalkan (Retno, Suprihatmi dan Erni, 2016). Bagi perusahaan, lebih baik
Menurut Kotler dan Keller (2016) menyatakan bahwa sikap loyal bukan
dilihat dari seberapa banyak pelanggan melakukan pembelian, namun dilihat dari
yang sama. Tjiptono (2011) juga mengemukakan hal serupa, loyalitas yakni berupa
merek terpilih yang sama. Loyalitas pelanggan yakni suatu komitmen guna
disukainya pada masa yang akan datang meski semakin banyak pengaruh situasi
dan kondisi yang menyebabkan seorang pelangan dapat beralih (Oliver, 2010).
Griffin dalam Bismo, dkk (2018) terdapat faktor – faktor yang digunakan untuk
rekomendasi terhadap orang lain yang merupakan promosi dari mulut ke mulut,
dalam Nyimas (2017), hal – hal yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan
yakni:
a. Kualitas produk, jika kualitas produk dapat diberikan dengan baik maka akan
mengkonsumsi produk maupun pelayanan yang sama, hal itu disebut dengan
loyalitas pelanggan.
usahanya itu sendiri supaya menjadi lebih maju. Dengan adanya keyakinan
tersebut akan menciptakan ide – ide agar dapat mencapai keuntungan bagi
perusahaan.
d. Harga, diartikan sebagai akibat karena apabila harga tinggi maka hal tersebut
akibat dari kualitas produk maupun pelayanan yang sudah terjamin bagus.
produksi maka produk yang dihasilkan akan maksimal dan berkualitas, hal
(2011) terdapat beberapa manfaat utama bagi perusahaan yang telah menajaga
nilai produk maupun jasa suatu perusahaan pada tingkat yang tinggi maka
produk atau jasa yang serupa. Hal tersebut guna menghindari risiko yang akan
promosi, dan lain sebagainya. Dengan hal tersebut biaya – biaya tersebut
positif yang dimaksud yakni dari mulut ke mulut. Apabila seorang pelanggan
merasa puas dan memiliki loyalitas terhadap suatu produk maupun pelayanan
orang lain untuk menggunakan produk atau jasa di tempat yang sama. Hal
pelanggan baru.
22
menyukai bekerja secara tim agar pelanggan merasa puas dan menjadi loyal
yang tinggi serta loyalitas lebih mempunyai tingkat pergantian karyawan yang
rendah.
Bayu, Rahayu dan Sumarno (2016) dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas
Variabel Mediasi (Survei Pada Bus Batik Solo Trans Koridor 2). Hasil penelitian
tersebut yakni didapatkan probabilitas value dengan nilai 0,000 < 0,05 yang berarti
Penelitian yang dilakukan oleh Yessi, Alwi dan Retno (2018) berjudul
Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi (Survei Pada Pengguna Jasa Layanan Kantor
Pos Boyolali). Hasil penelitian ini membuktikan t hitung 8,446 serta signifikansi
senilai 0,000 < 0,05 dapat dinyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
23
Findila, Untung dan Edi (2017) dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk
Pelanggan Sebagai Variabel Intervening. Hasil penelitian menyatakan nilai uji t hitung
4,383 serta nilai p value 0,000 < 0,05 yang berarti H0 ditolak, berdasarkan hasil
kepuasan pelanggan KFC Hartono Mall di Solo Baru. Penelitian oleh Riska dan
Ngatno (2017) yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap
Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Toko Buku Toga Mas Semarang
Retno, Suprihatmi dan Erni (2016) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh
didapatkan p-value sebesar 0,017 < 0,05 maka H0 ditolak hal tersebut membuktikan
Penelitian oleh David dan Dorojatun (2018) dengan judul Pengaruh Kualitas
Hasil pada penelitian tersebut membuktikan taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
Jakarta. Penelitian oleh Erni dan Wiyadi (2016) yang berjudul Pengaruh Kualitas
Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Pemediasi. Hasil yang diperoleh yakni nilai
thitung (2,027) lebih besar dari ttabel (1,985) dan p value (0,046) lebih kecil dari 0,05,
hal ini berarti H0 ditolak maka kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif
Annisa Putri Nuravri (2012) dengan judul Analisis Hubungan Kualitas Pelayanan,
Kepercayaan, dan Loyalitas Pelanggan Pada E-Retail dan Peran Mediasi Kepuasan
penelitian oleh Jihan dan Bulan (2018) dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan
Variabel Intervening (Studi Kasus Pada RM Ayam Goreng Bu Bengat). Hasil pada
penelitian ini menunjukan analisis koefisien regresi dengan nilai 0,853 (t hitung) lebih
27
dari 1,9845 (ttabel) serta nilai signifikan 0,00, artinya variabel kepuasan pelanggan
Goreng Bu Bengat.
dengan nilai p sebanyak 0,015 < 0,05, artinya terdapat signifikansi pada variabel
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi UNSRI Surakarta. Pada penelitian oleh Yulia
dan Hardi (2017) dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas
Pelanggan Dian Comp Ambarawa). Luaran pada penelitian tersebut yakni t hitung
10,417 serta ttabel 1,986 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal tersebut telah
Agus Nugroho (2009) dengan judul Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas
Pelanggan Melalui Kepuasan Pembeli (Studi Pada Toko Buku dan Alat Tulis Restu
pelanggan Toko Buku dan Alat Tulis Restu Cabang Lodoyo Kabupaten Blitar.
28
veriabel mediasi yakni penelitian oleh Fitri, Setyaningsih dan Retno (2017) dengan
tersebut yakni p1 sebesar 0,343, p2 sebesar 0,141 dan p3 sebesar 0,746. Berdasarkan
kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Foto Copy, Alat Tulis dan Pulsa
EN Mandiri Alastuwo.
Penelitian oleh Ali, Sri dan Suprayitno (2016) berjudul Pengaruh Kualitas
Mediasi. Hasil yang diperoleh yakni terdapat koefisien pengaruh langsung sebesar
0,402 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,141 sehingga terhitung total pengaruh
Surakarta. Penelitian oleh Ali, Retno dan Sutarno (2017) berjudul Analisis
Konsumen Sebagai Variabel Mediasi. Hasil yang diperoleh yakni pada uji sobel
30
memiliki nilai thitung 1,98 lebih besar dari ttabel, serta memiliki signifikasi 0,05 yakni
Penelitian oleh Minrohayati, Meirani Harsani dan Sri Lestari Pujiastuti (2016) yang
Universitas Terbuka.
melakukan pembelian kembali terhadap suatu merek atau tempat yang sama secara
menciptakan minat beli maupun pembelian ulang terhadap suatu produk. Maka
apabila semakin baik sebuah pelayanan yang tawarkan atau diberikan dan disertai
juga sebaliknya, jika kualitas pelayanan yang diberikan rendah dan kurang
memuaskan perusahaan akan dinilai memiliki mutu yang rendah. Penelitian oleh
signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Rias Putri Ayu
H1: Kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan Toko Duta
maupun sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan untuk pelanggan.
Hubungan antara kualitas pelayanan dan loyalitas pelanggan tercipta karena adanya
komunikasi yang baik serta fasilitas yang tersedia pada perusahaan. Penelitian oleh
Inna, Eny dan Rika (2019) menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada
Unit Jetis Mojokerto. Maka dapat dinyatakan bahwa semakin baik kualitas
pelayanan yang diberikan seorang pelanggan akan manjadi loyal. Sehingga dari
H2: Kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan Toko Duta
kepuasan pelanggan. Pelanggan yang memiliki tingkat kepuasan yang tinggi akan
menciptakan ikatan terhadap suatu produk atau merek tertentu yang berakibat pada
loyalitas pelanggan. Hasil pada penelitian yang dilakukan oleh Febri, Erni dan
sebagai berikut:
kepuasan pelanggan, jika pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi akan
tercipta pelanggan yang loyal. Loyalitas dapat terbentuk karena adanya pelayanan
itu perusahaan harus dapat memperlakukan pelanggan dengan baik agar loyalitas
tersebut. Penelitian oleh Chusnul dan Dwi (2017) menyatakan bahwa kepuasan
berikut:
H1 H3
Kepuasan Pelanggan
(Y1)
H4
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan pada Toko Duta Buku Kota Semarang.
tabel grafik, angka serta diagram. Penelitian ini terlaksana terhitung sejak bulan
Januari 2021. Objek yang terkait pada penelitian ini yakni pelanggan Toko Duta
Buku Kota Semarang. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan kriteria –
kriteria tertentu yang telah disesuaikan dengan variabel yang akan digunakan.
Kemudian peneliti melakukan pengumpulan data berupa data primer dengan cara
dapat dirasa layak untuk disebarkan kepada responden apabila telah lolos pada uji
validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya hasil data kuisioner tersebut akan
dilakukan pengujian data untuk mengetahui hasil pada penelitian ini yang mana
informasi tersebut akan diuraikan pada bab pembahasan. Tahapan terakhir yakni
memberikan simpulan dan saran atas penelitian yang telah dilakukan. Saran
Loyalitas Pelanggan
Pengumpulan Data
Pengujian Data
pada penelitian yang telah dikembangkan oleh para ahli dan peneliti terdahulu,
maka hipotesis alternative yang diajukan dalam penelitian ini yakni sebegai berikut:
Loyalitas Pelanggan.