LANDASAN TEORI
A. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan bagi perusahaan yang harus dilakukan
perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan dari pelanggannya.
Menurut Fandy Tjiptono (2011 : 164) kualitas pelayanan adalah suatu “kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang
Kualitas pelayanan ini melihat seberapa jauh perbedaan antara harapan dan kenyataan para
pelanggan atas layanan yang mereka terima. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi pelanggan atas layanan yang benar-benar mereka terima dengan
Menurut Rahmad Lupiyoadi, (2013:181) kualitas pelayanan adalah pola konsumsi dan
gaya hidup pelanggan menuntut perusahaan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas.
Kualitas pelayanan menjadi hal utama yang diperhatikan serius oleh perusahaan, yang
melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Definisi mutu barang yang dijual
berpusat pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaian
Fandy Tjiptono (2011 : 177) menyatakan bahwa “kualitas jasa berfokus pada upaya
7
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane (2014 :143) “Kualitas adalah totalitas fitur dan
karakterstik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan
Mengacu pada pengertian kualitas pelayanan tersebut maka konsep kualitas pelayanan
adalah suatu daya tanggap dan realitas dari jasa yang diberikan perusahaan. Sikap karyawan
dalam melayani pelanggan secara memuaskan berperan besar dalam menciptakan keunggulan
Jadi, dapat disimpulkan dari kualitas pelayanan sangat penting dalam suatu perusahaan
2. Pemasaran Jasa
Menurut Lovelock dan Writz (2011) menyatakan bahwa pemasaran jasa adalah bagian
dari system jasa keseluruhan dimana perusahaan tersebut memiliki sebuah bentuk kontak
dengan konsumennya, mulai dari pengiklanan hingga penagihan, hal itu mencakup kontak
Menurut Donni Juni Priansa (2018 : 36) menyatakan bahwa pemasaran jasa merupakan
setiap tindakan yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak yang lain yang secara
Menurut Fandy Tjiptono (2014 : 2) menyatakan bahwa pemasaran terdiri atas semua
aktifitas yang dirancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang
Berdasarkan uraian tersebut maka pemasaran jasa merupakan suatu tindakan yang
ditawarkan pihak produsen kepada konsumen, dalam setiap aktifitas yang telah dirancang oleh
perusahaan , dalam arti jasa yang diberikan tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau diraba
sebelum dikonsumsi.
8
3. Faktor-faktor Penting Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan tidak akan berjalan jika tanpa ada proses pelayanan di dalamnya,
karena dengan adanya pelayanan ini kualitas yang diberikan suatu perusahaan dapat
terakumlasi menjadi kualitas mutu yang diharapkan seorang konsumen. Kualitas pelayanan
memberikan proses ini sehingga kualitas tersebut dapat terorganisisr secara lebih baik dan
berjalan dengan semaksimal mungkin. Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan agar
kualitas pelayanan dapat berjalan secara optimal, Menurut Doni Juni Priansa (2018 : 55)
yaitu:
Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan mendorong konsumen untuk
disebabkan oleh orang lain dan filosofi seseorang mengenai jasa dan seorang
konsumen akan mengharapkan bahwa ia seharusna juga dilayani dengan baik oleh
penyedia pelayanan.
2) Personal Need
Merupakan kebutuhan mendasar dari seorang konsumen yang melputi kebutuhan fisik,
Faktor ini meliputi situasi darurat pada saat konsumen sangat membutuhkan pelayanan
dan ingin penyedia pelayanan dapat membantunya, serta pelayanan terkhir yang
dikonsumsinya.
yang sejenis.
9
Faktor ini adalah persepsi terhadap tingkat/derajat keterlibatannya dalam
6) Situational Factors
Faktor ini terdiri atas segala kemungkinan yang bisa mempengaruhi kinerja pelayanan
personal selling.
Faktor ini berkaitan dengan pelayanan yang memberikan kesimpulan bagi konsumen
tentang pelayanan yang bagaimana seharusna dan yang akan diberikan, meliputi biaya
9) Word Of Mouth
Merupakan pernyataan yang disampaikan oleh orang lain seperti para pakar, selebritis,
Merupakan pengalaman yang terjadi di masa lalu terhadap konsumsi suatu pelayanan.
merupakan penampilan produk atau kinerja yangmerupakan bagian utama dari strategi
pasar maupun innovator pasar. Menurut Kotler dan Kotler (2012) indicator-indikator
10
1. Keandalan (Reliability)
2. Keresponsifan (responsiveness)
3. Jaminan (Assurance)
4. Empati (Emphaty)
Berkaitan dengan kemampuan perusahaan dan personilnya untuk merasakan apa yang
5. Berwujud (Tangibles)
komunikasi.
5. Kepuasan konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2012:196) menyatakan bahwa kepuasan konsumen adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja
(hasil) produk yang dipikirkan terhadap (kinerja atau hasil) yang diharapkan.
Menurut Donni Juni Priansa (2018:197) menyatakan bahwa secara tradisional pengertian
Menurut Salomon (2011) menyatakan bahwa kepuasan konsumen adalah suatu perasaan
keseluruhan konsumen mengenai produk atau jasa yang telah dibeli oleh konsumen.
evaluasi purna beli dimana alternative yang dipilih sekurang kurangnya memberikan hasil
11
(outcome) yang sama atau melebihi harapan dari konsumen, sedangkan ketidakpuasan akan
Jadi dapat disimpulkan dari kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa yang
dimiliki oleh seseorang berdasarkan perbandingan dengan kenyataan yang diperoleh dengan
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2011:303) menyatakan bahwa terdapat 5
Tipe ini merupakan tipe kepuasan yang aktif. Relasi dengan penyedia jasa diwarnai
di masa lalu, pelanggan dengan tipe kepuasan ini berharap bahwa penyedia jasa bakal
mampu memuaskan ekspektasi mereka yang semakin meningkatdi masa depan. Selain
itu, mereka bersedia meneruskan relasi yang memuaskan dengan penyedia jasa.
Pelanggan dalam tipe ini memiliki tingkat aspirasi pasif dan perilaku yang demanding.
Emosi positifnya terhadap penyedia jasa bercirikan steandiness dan trust dalam relasi
yang terbina saat ini. Mereka menginginkan segala sesuatunya tetap sama.
Pelanggan dalam tipe ini juga merasa puas. Namun, kepuasannya bukan disebabkan
oleh peemenuhan ekspektasi, namun lebih berdasarkan pada kesan bahwa tidak
12
realistis untuk berharap lebih. Perilaku konsumen tipe ini cenderung pasif. Mereka
Pelanggan dalam tipe ini tidak puas terhadap kinerja penyedia jasa, namun mereka
cenderung tidak melakukan apa-apa. Relasi mereka dengan penyedia jasa diwarnai
emosi negatif dan asumsi bahwa ekspektasi mereka tidak bakal terpenuhi di masa
datang. Mereka juga tidak melihat adanya peluang untuk perubahan atau peerbaikan.
Tipe ini bercirikan tingkat aspirasi aktif dan perilaku demanding. Pada tingkat emosi,
mereka akan aktif dalam menuntut perbaikan. Pada saat bersamaan, mereka juga
merasa tidak perlu tetap loyal pada penyedia jasa. Berdasarkan pengalaman
negatifnya, mereka tidak akan memilih penyedia jasa yang sama lagi dikemudian hari.
Menurut Donni Juni Priansa (2018:197) menyatakan kepuasan konsumen melalui program
ini jauh lebih murah dibandingkan terus menerus berupaya menarik atau memprospek
konsumen baru.
13
Berdasarkan konsep costumer lifetime value, upaya untuk mempertahankan loyalitas
konsumen pada barang dan jasa perusahaan selama periode waktu yang lama dapat
menghasilkan anuitas yang jauh lebih besar dari pada pembelian individual.
Perusahaan yang tidak hanya memiliki kepuasan total namun juga menelaah sejauh
Konsumen yang puasdan loyal terhadap sebuah perusahaan cenderung lebih jarang
waktu cukup lama sebelum dapat membangun dan mendapatkan reputasi atas layanan
prima, dan kerap kali juga dituntun investasi besar pada serangkaian aktivitas yang
Menurut kotler dan keller (Dalam Donni Juni Priansa, 2018 : 203) menyatkan bahwa
1. Dengan cara membuka kotak saran dan meneriman keluhan, saran, kritik oleh langganan
atau bisa juga disampaikan melalui kartu informasi, customer hot line.
Biasanya penelitian mengenai kepuasan konsumen dilakukan melalui pos, telepon atau
tertentu.
3. Pembeli bayangan
14
Dalam hal ini perusahaan menyuruh orang-orang tertentu ntu membeli keperusahaan
lain, sehingga pembeli misterius ini dapat melaporan keunggulan dan kelemahan
dan dibujuk kenapa mereka berhenti, pindah keperusahaan lain. Dengan informasi yang
diperoleh maka perusahaan dapat lebih meningkat kinerjanya dengan cara meningkatkan
Menurut Kotler (dalam Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2011:314) menyatakan
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan kesempatan dan
akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran,
kritik pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran
yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis (yang mudah dijangkau atau sering dilewati
pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung maupun yang dikirim via pos
kepada perusahaan), saluran telpon khusus bebas pulsa, website, dan lain-lain.
Informasi-informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru
bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.
Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan
15
berinteraksi dengan staff dan pegawai penyedia jasa dan menggunakan produk/jasa
perusahaan.
berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal
selanjutnya.
penelitian survei, baik dengan survei melalui pos, telepon, maupum wawancara pribadi
melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feedback)
secara langsung dari konsumen dan juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan
Menurut Donni Juni Priansa (2018:210) menyatakan bahwa lima elemen yang
1. Harapan (Expectations)
Harapan konsumen terhadap suatu barang atau jasa telah dibentuk sebelum konsumen
membeli barang atau jasa tersebut. Pada saat proses pembelian dilakukan, konsumen
berharap bahwa barang atau jasa yang mereka terima sesuai dengan harapan,
keinginan dan keyakinan mereka. Barang atau jasa yang sesuai dengan harapan
2. Kinerja (Performance)
16
Pengalaman konsumen terhadap kinerja actual barang atau jasa ketika digunakan tanpa
dipengaruhi oleh harapan mereka. Ketika kinerja aktual barang atau jasa berhasil maka
3. Perbandingan (Comparison)
Hal ini dilakukan dengan membandingkan harapan kinerja barang atau jasa sebelum
membeli dengan persepsi kinerja aktual barang atau jasa tersebut. Konsumen akan merasa
puas ketika harapan sebelum pembelian sesuai atau melebihi persepsi mereka terhadap
4. Pengalaman (Experience)
Harapan konsumen dipengaruhi oleh pengalaman mereka terhadap pengguna merek dari
Konfirrmasi atau terkonfirmasi terjadi jika harapan sesuai dengan kinerja aktual produk.
Sebaliknya diskonfirmasi atau tidak terkonfirmasi terjadi ketika harapan lebih tinggi atau
lebih tinggi atau lebih rendah dari kinerja aktual produk. Konsumen akan merasa puas
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2011) Dalam Donni Juni Priansa (2018 :
1. Produk
Pelayananan produk yang baik dan memenuhi selera serta harapan konsumen. Produk
ini meliputi : jenis produk, mutu atau kualitas produk dan persediaan produk.
2. Harga
17
Harga merupakan bagian yang melekat pada produk yang mencerminkan seberaapa
besar kualitas produk tersebut. Dasar penilaian terhadap harga meliputi tingkat harga
dan kesesuain dengan nilau jual produk variasi atau pilihan harga terhadap produk.
3. Promosi
Dasar penelitian promosi yang mengenai informasi produk dan jasa perusahaan dalam
usaha mengkonsumsikan manfaat produk dan jasa tersebut pada konsumen sasaran.
Penelitian dalam hal ini meliputi iklan produk dan jasaa. Diskon barang dan pemberian
hadiah-hadiah.
4. Lokasi
Tempat merupakan bagian dari atribut perusahaan yang berupa lokasi perusahaan dan
5. Pelayanan Karyawan
Dasar penelitian dalam hal ini pelayanan karyawan meliputi kesopanan, keramahan,
6. Fasilitas
Fasilitas merupakan bagian dari atribut perusahaan yang berupa perantara guna
Dasar penelitian meliputi penataan barang, tempat, penitipan barang, kamar kecil, dan
tempat ibadah.
7. Suasana
18
Suasana merupakan faktor pendukung, karena apabila perusahaan mengesankan maka
Penelitian yang dilakukan pada UD. Surya Baja Jaya pernah dilakukan oleh penelitian
sebelumnya, dengan tempat dan waktu penelitian yang berbeda, yang dapat dilihat pada table
berikut:
Table 2.1.
Kajian Terdahulu
Judul Hasil
Nama
No Penelitian Penelitian
Peneliti
ada.
19
Konsumen Pada (Kehandalan), Responsiveness (Daya Tanggap),
(2017) Motivasi Terhadap regresi dalam penelitian ini, maka dapat diketahui
Kepuasan Konsumen
20