TINJAUAN PUSTAKA
Definisi jasa menurut Kotler (2017) adalah semua tindakan atau kinerja
yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak yang lain yang pada intinya tidak
Menurut Gronroos (2000) yang dikutip dari buku Service, Quality dan
Satisfication, Jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible
yang biasanya terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan/ atau
sumber daya fisik atau barang dan/ atau sistem penyedia jasa, yang disediakan
musnah).
1. Tak Berwujud
Artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar atau dibaui
6
7
peralatan, bahan komunikasi, simbol, dan harga. Karena itu tugas penyedia
jasa adalah mengelola bukti, untuk mewujudkan hal yang tidak terwujud.
2. Tak Terpisahkan
memberikan jasa, maka penyedia menjadi bagian dari jasa tersebut. Karena
klien/ pembeli juga sering hadir ketika jasa itu dibuat interaksi antara
3. Bervariasi
berbagai bentuk dan jenis. Kualitas dari suatu jasa sangat tergantung pada
siapa yang menyediakannya, kapan dan dimana, dan kepada siapa jasa
tersebut di tawarkan.
4. Dapat Musnah
Jasa tidak dapat di simpan, tidak bisa di jual kembali dan bisa dilupakan. Jasa
bisa musnah dengan cepat atau secara lambat tergantung dari naik turunnya
tersebut. Kriteria sebuah pelayanan kesehatan harus jelas, demikian pula dengan
tujuan operasionalnya.
(Acceptability).
5. Dari segi biaya, pelayanan kesehatan harus terjangkau oleh masyarakat pada
umumnya (Affordable).
Menurut Supranto (2011), kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia
jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas
sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama
Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang
diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan
keinginan pelanggan.
9
SERVQUAL, yaitu:
pekerja. Karena jasa tidak dapat diamati secara langsung, maka pelanggan
sering kali berpedoman pada kondisi yang terlibat mengenai jasa dalam
lain-lain. Dimensi ini terdiri dari dimensi yang berkaitan dengan peralatan
dan fasilitas yang digunakan serta personel dan materi komunikasi yang
digunakan.
2. Reliability (Kehandalan)
pelayanan secara akurat dan handal, dapat dipercaya, bertanggung jawab atas
apa yang dijanjikan, tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan
catatan yang akurat dan melayani secara benar pada waktu pertama kali?
3. Responsiveness (Ketanggapan)
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat, selalu memperoleh definisi yang
pada waktunya. Dimensi ini berkaitan dengan keinginan dan/ atau kesiapan
4. Assurance (Jaminan)
kepada pelanggan, dan keamanan operasinya. Dimensi ini terdiri dari empat
5. Empathy (Empati)
mengalaminya.
bawah harapan, konsumen tidak puas. Apabila kinerja sesuai harapan, konsumen
puas. Apabila kinerja melebihi harapan, konsumen sangat puas (Kotler, 2017).
kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna
digunakan bisa berupa kotak saran yang ditempatkan di lokasi strategis, kartu
2. Ghost Shopping
telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat
memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan
metode survei (McNeal & Lamb, dikutip dari Peterson & Wilson, 1992), baik
b. Derived Satisfaction
dua hal utama, yaitu tingkat harapan atau ekspektasi pelanggan terhadap
c. Problem Analysis
yang mereka hadapi berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan dan
lanjut segera.
d. Importance-Performance Analysis
Performance Matrix.
Berdasarkan penemuan dari beberapa ahli antara lain Tse dan Wilton
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa ada dua variabel utama yang
tetapi apabila sebaliknya maka pelanggan akan merasa tidak puas. Tse dan Wilton
15
Diagram Kartesius adalah diagram yang terdiri dari empat bagian yang
dibatasi oleh dua buah bagian garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X dan
kepuasan seluruh faktor atau atribut sedangkan Y adalah rata-rata dari rata-rata
(Supranto, 2011).
yaitu [A] Kuadran Prioritas Utama, [B] Kuadran Pertahankan Prestasi, [C]
berdasarkan rata-rata skor tingkat kepentingan dan rata-rata skor tingkat kepuasan
masing-masing atribut.
dari tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja yang diharapkan oleh konsumen
menganalisis data sangat sederhana serta dapat digunakan untuk jumlah variabel
yang sedikit serta tidak menggunakan asumsi yang rumit (Kurniawati, 2014).
16
satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Sistem Jaminan Sosial Nasional
adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sistem Jaminan Sosial Nasional pada
program ini, setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup
yang layak apabila tejadi hal-hal yang dapat mengakibatkan hilang atau
jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun,
Nasional (JKN).
18
efektif, efisien, dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal
Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.
spesialistik mencakup:
a. Administrasi pelayanan
eritrosit).
mencakup:
1) Administrasi pelayanan
indikasi medis
20
7) Rehabilitasi medis
8) Pelayanan darah
sebagai Balai Pengobatan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Pada tahun
Tempat Perawatan (DTP). Pada bulan Mei 2008, puskesmas Pagarsih berstatus
menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT). Pada tahun 2017, Puskesmas Pagarsih
Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Laboratorium, Farmasi.
21
berdaya guna dan berhasil guna dengan berkoordinasi terhadap lintas program
Pagarsih, yaitu:
1. Hematologi
b. HB/ Hemoglobin
c. Golongan Darah
2. Serologi
a. Pemeriksaan HIV
3. Kimia Klinik
b. Asam Urat
c. Kolesterol
4. Urinalisis
a. Urine Lengkap
b. Protein Urin
5. Analisa Lain-lain
a. BTA
b. Feces Rutin
Pemeriksaan yang bisa di danai oleh BPJS antara lain: HB, Leukosit,
Trombosit, Urin Lengkap, Gula Darah Sewaktu dan pemeriksaan HIV khusus
untuk ibu hamil. Diluar pemeriksaan tersebut, pasien dikenakan tarif sesuai pada
Service Quality
SERVQUAL
4. Jaminan (Assurance)
5. Empati (Empathy)
Diagram Kartesius
Alat Skala
No Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur Ukur
1 Kepuasan Pasien Kesesuaian Wawancara Kuesioner Sangat Puas: Interval
BPJS Kesehatan antara pelayanan 85-100 %
terhadap laboratorium Puas:
Pelayanan yang diterima 69-84 %
Laboratorium pasien dengan Cukup Puas:
Puskesmas pelayanan 53-68 %
laboratorium Kurang Puas:
yang diharapkan 37-52 %
pasien. Tidak Puas:
20-36 %
2 Bukti Fisik Penilaian pasien Wawancara Kuesioner Sangat Puas: Interval
(Tangiable) BPJS Kesehatan 85-100 %
terhadap kondisi Puas:
fisik fasilitas, 69-84 %
peralatan dan Cukup Puas:
penampilan 53-68 %
petugas. Kurang Puas:
37-52 %
Tidak Puas:
20-36 %
3 Kehandalan Penilaian pasien Wawancara Kuesioner Sangat Puas: Interval
(Reliability) BPJS Kesehatan 85-100 %
terhadap Puas:
kemampuan 69-84 %
petugas dalam Cukup Puas:
memberikan 53-68 %
pelayanan yang Kurang Puas:
dijanjikan 37-52 %
dengan benar Tidak Puas:
dan sesuai 20-36 %
dengan standar.
4 Daya tanggap Penilaian pasien Wawancara Kuesioner Sangat Puas: Interval
(Responsiveness) BPJS Kesehatan 85-100 %
terhadap Puas:
kemampuan 69-84 %
petugas dalam Cukup Puas:
memberikan 53-68 %
pelayanan Kurang Puas:
dengan cepat 37-52 %
dan tanggap. Tidak Puas:
20-36 %
25