Anda di halaman 1dari 17

Kualitas Pelayanan dalam Islam dan Kepercayaan terhadap Lembaga

Amil Zakat Infaq Sedekah Rumah Yatim Arrohman Indonesia

Dr. Sunardi, SE., M.Si. / Sri Handayani, SE.Sy

Abstrak

Kualitas pelayanan yang diberikan berbanding lurus dengan


tingkat kepuasan. Seorang nasabah misalnya, akan merasakan
kepuasan bahkan melampaui harapan mereka jika kualitas
pelayanan yang diberikan oleh lembaga terkait berkualitas. Jika
kinerja yang dirasakan berada di bawah harapakan maka kualitas
buruk, sementara apabila kinerja yang dirasakan berada sepadan
atau di atas harapan maka kualitas bagus dan memuaskan. Hal ini
yang kemudian dikaji dalam kaitannya dengan kualitas
pelayanan Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Rumah Yatim
Arrohman Indonesia versus tingkat kepuasan para muzakki.
Penelitian ini dilakukan pada Januari - Juni 2014 sebagai
obyeknya adalah Rumah Yatim Arrohman Indonesia cabang
Tangerang dengan menggunakan metode analisis deskriptif
kuantitatif. Variabel yang tersedia adalah variabel independen
yaitu daya tanggap (responsiveness), Kehandalan (reliability),
Jaminan (Assurance), Perhatian (empathy), dan Bukti (tangible),
dan variabel dependen yaitu tingkat kepercayaan. Menggunakan
intrumen kuesioner yang dirancang untuk mengukur kualitas
pelayanan Rumah Yatim dan mengukur tingkat kepercayaan
terhadap lembaga ZIS Rumah Yatim yang berhubungan dengan
kualitas pelayanan. Jumlah responden yang diambil sebanyak 70
orang donatur dan kuesioner yang dikembalikan sebanyak 50
eksemplar.

Kata Kunci; kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan,


muzakki/donator, Rumah Yatim Ar Rohman
Indonesia
Pendahuluan; Kualitas dan Empati (Empathy), dan Bukti
Persepsi Pelayanan Fisik (Tangible). Atas dasar itulah
Tjiptono (997: 49) mengutip kualitas kerja merupakan pola
Kotlet mendefinisikan kualitas pikir yang dapat menerjemahkan
sebagai seluruh ciri serta sifat tuntutan dan kebutuhan pasar
suatu produk atau pelayanan yang konsumen dalam suatu proses
berpengaruh pada kemampuan manajemen dan proses produksi
untuk memuaskan kebutuhan yang barang dan jasa terus menerus
dinyatakan atau yang tersirat. tanpa henti sehingga memenuhi
Kualitas, menurut Al Arif (2010: persepsi kualitas pasar konsumen
220) terbagi menjadi dua,
pertama; kualitas layanan internal, Persepsi kualitas dimaknai
yaitu terkait dengan interaksi sebagai pendekatan yang
jajaran pegawai dengan berbagai digunakan untuk mewujudkan
fasilitas yang tersedia. Hal ini kualitas suatu produk atau jasa.
dipengaruhi oleh faktor-faktor Tjiptono (2996: 52) mengutip
sebagai berikut. pendapat David yang
mengidentifikasikan adanya lima
1. Pola manajemen umum alternatif perspektif kualitas yang
perusahaan. biasa digunakan, yaitu: a)
2. Penyediaan fasilitas transendental approach, sebuah
pendukung. pendekatan yang memandang
3. Pengembangan SDM. kualitas sebagai innate exellence,
4. Iklim kerja dan keselarasan bisa dirasakan namun tidak dapat
hubungan kerja, dan didefinisikan dan
5. Pola insentif. dioperasionalkan. b) product
Kedua; kualitas layanan eksternal based approach, pendekatan yang
yang ditentukan oleh beberapa memandang kualitas sebagai
faktor, 1) penyediaan jasa, dan 2) karakteristik atau atribut yang
penyediaan barang. dapat diukur. c) user based
Menurut Bukhori dan approach, didasarkan pada
Djaslim dalam Al Arif (2010: 221) pemikiran bahwa kualitas
menyatakan setidaknya ada lima tergantung dari dan pada orang
kriteria pokok kualitas pelayanan yang memandangnya, sehingga
sebagai berikut. Ketanggapan pendekatan ini bersifat subyektif.
(Reponsiveness), Kehandalan d) manufacturing based approach,
(Reability), Jaminan (Assurance), pendekatan yang bersifat supply-
84

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


based dan terutama memerhatikan terhadap kinerja yang ditawarkan
praktik-praktik perekayasaan dan oleh pihak produsen. (J. Supranto,
pemanufakturan serta 1997: 227)
mendefinisikan kualitas sebagai
Jasa, menurut Kotler (1994)
kesesuaian dengan persyaratan
dalam Tjiptono (1996: 6) adalah
dalam sektor jasa, sehingga
setiap tindakan atau perbuatan
kualitas bersifat operation-driven.
yang dapat ditawarkan oleh suatu
Dan e) value based approach,
pihak kepada pihak lain yang pada
memandang kualitas dari segi nilai
dasarnya bersifat tidak terwujud
dan harga. Kualitas produk jasa
dan tidak menghasilkan
perbankan, menurut Hasan (2010:
kepemilikan sesuatu. Produk jasa
88) dapat memengaruhi persepsi
dapat berhubungan dengan produk
dan kepuasan donatur melalui
fisik maupun tidak.
ketepatan waktu pelayanan
penyampaian, ketersediaan Gronros sebagai dikutip oleh
produk, dan layanan saat Rambat Lupiyoadi (2001: 156),
dibutuhkan, kebenaran janji kualitas jasa dibagi menjadi dua
promosi atas produk dan layanan, dimensi, pertama; tehnical quality
kesesuaian pesanan, keamanan yaitu komponen yang berkaitan
dan keselamatan, fleksibilitas dengan kualitas produk jasa yang
pembayaran dan sebagainya. diterima oleh pelanggan. Kedua;
functional quality yaitu komponen
Konsep dan Kualitas Jasa yang terkait dengan kualitas
Jasa merupakan suatu
penyampaian suatu jasa. Lebih
kinerja penampilan, tidak
dari itu, salah satu hal yang harus
terwujud, dan cepat hilang, lebih
diperhatikan oleh perusahaan yang
dirasakan dari pada dimiliki, serta
bergerak di bidang jasa adalah
pelanggan lebih cepat
mengenai cara perusahaan tersebut
berpartisipasi aktif dalam proses
dapat mengelola jasa yang sesuai
mengonsumsi jasa tersebut.
dengan manajemen yang
Definisi jasa dalam strategi
melibatkan unsur-unsur
pemasaran harus diamati dengan
pemasaran, manusia, dan operasi.
baik sebab pengertiannya sangat
berbeda dengan produk berupa Philip Kotler dalam Tjiptono
barang, kondisi, dan cepat (1997) menyatakan bahwa
lambatnya pertumbuhan jasa akan perusahaan yang dikelola dengan
sangat tergantung pada penilaian
85

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


baik ternyata memiliki kesamaan yang dirasakan antara harapan
antara lain: sebelumnya dan kinerja. Tjiptono
1. Konsep strategis, perusahaan (1996: 146) mengungkapkan
yang terkenal adalah bahwa kepuasan pelanggan atau
perusahaan yang selalu donatur merupakan evaluasi
tergoda untuk memenuhi purnabeli di mana alternatif yang
kebutuhan pelanggan. dipilih sekurang-kurangnya
memberikan hasil sama atau
2. Sejarah komitmen kualitas
puncak yang tidak hanya bahkan melampaui harapan
melihat pada keuangan saja pelanggan. Sedangkan
melainkan pada kinerja. ketidakpuasan timbul jika hasil
3. Penetapan standar tinggi yang diperoleh tidak memenuhi
seperti kecepatan respon harapan pelanggan. Sementara
terhadap keluhan donatur dan Wilkie (1990) yang dikutip
ketetapan dalam pelayanan. Tjiptono (1995: 24) memaknainya
4. Sistem memantau kinerja jasa, sebagai tanggapan emosional pada
senantiasa melakukan audit evaluasi terhadap pengalaman
kinerja jasa. konsumsi suatu produk atau jasa.
5. Sistem untuk memuaskan Kotler dalam Tjiptono (1997: 36)
pesaing, perusahaan akan memaknai kepuasan konsumen
dengan cepat dan santun sebagai tingkat perasaan seseorang
merespon keluhan donatur, setelah membandingkan hasil
dan yang dirasakan dibanding dengan
6. Memuaskan karyawan sama harapannya.
dengan pelanggan, Kotler sebagaimana dikutip
manajemen menjalankan Al Arif (2010: 204)
pemasaran internal, mengungkapkan beberapa cara
menciptakan lingkungan yang untuk memantau dan mengukur
mendukung, dan menghargai kepuasan pelanggan yaitu; 1)
prestasi pelayanan karyawan sistem keluhan dan saran
yang baik. (complain and suggestion system),
Kepuasan Pelanggan 2) survei pelanggan (customer
Day dalam Tse Wilton survey), 3) pembeli bayangan
(1998) memaknainya dengan (ghosh shopping), dan 4) analisa
respon pelanggan atau donatur kehilangan pelanggan (lost
terhadap evaluasi ketidaksesuaian customer analisys). Kepedulian
86

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


kepada pelanggan dalam kamu nafkahkan darinya padahal
manajemen modern telah kamu sendiri tidak mau
dikembangkan menjadi suatu pola mengambilnya melainkan dengan
pelayanan terbaik yang disebut memicingkan mata terhadapnya.
sebagai pelayanan prima. Hal ini Dan ketahuilah bahwa Allah
didefinisikan oleh Brata (2003: Maha Kaya lagi Maha Terpuji”
27) sebagai kepedulian kepada (QS, Al-Baqarah (2): 267). Ayat
pelanggan dengan memberikan tersebut menegaskan bahwa Islam
layanan terbaik untuk sangat memerhatikan sebuah
memfasilitasi kemudahan pelayanan yang berkualitas,
pemenuhan kebutuhan dan memberikan yang baik, dan bukan
mewujudkan kepuasannya agar yang buruk. Thorik G dan Utus H
mereka selalu loyal kepada (2006: 77) menjelaskan bahwa
perusahaan. Pelayanan prima ini pelayanan yang berkualitas bukan
dapat ditempuh dengan hal-hal hanya mengantar atau melayani
berikut. Pertama; meningkatkan melainkan juga mengerti,
standar lebih dari yang diharapkan memahami, dan merasakan.
para pelanggan, dan kedua; Dengan demikian maka
memperkenalkan bentuk-bentuk penyampaian akan sampai pada
baru customer service sebelum heart share dan memperkokoh
adanya harapan melalui suatu posisi di dalam mind share
proses yang dikenal secara luas konsumen. Adanya kedua unsur
sebagai pemasaran jasa. tersebut, tentu loyalitas konsumen
semakin kokoh pula.
Kualitas Pelayanan Perspektif
Islam Tolok ukur kualitas
Terkait dengan judul sub- pelayanan dalam Islam disebut
bab di atas, Allah berfirman dalam dengan standardisasi syariah.
Alqur’an Surah Al-Baqarah Ayat Inilah yang kemudian dijadikan
267 sebagai berikut. Artinya: “Hai sebagai standar penilaian. Sebut
orang-orang yang beriman, saja yang pertama adalah daya
nafkahkanlah (di jalan Allah) tanggap (responsiveness) dan
sebagian dari hasil usahamu yang menepati komitmen sebagaimana
baik-baik dan sebagian dari apa disebut dalam Alqur’an Surah Al-
yang kamu keluarkan dari bumi Mā’idah Ayat 1. Artinya: “Hai
untuk kamu dan janganlah kamu orang-orang yang beriman,
memilih yang buruk-buruk lalu penuhilah janji-janji….”. Juga
87

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


profesional dalam bekerja, Surah Ali Imrān Ayat 159.
sebagaimana disebut dalam Artinya: “Maka disebabkan
Alqur’an Surah al-Insyirah Ayat 7. rahmat dari Allah lah kamu
Artinya: “Maka apabila kamu berlaku lemah lembut terhadap
telah selesai (dari sesuatu mereka. Sekiranya kamu bersikap
urusan), tetaplah bekerja keras kasar lagi berhati keras, tentulah
(untuk urusan yang lain)” mereka menjauhkan diri dari
sekeliling mu. Karena itu,
Kedua; keandalan
(reliability) sebagaimana maafkanlah mereka, mohonlah
dicontohkan Nabi Muhammad ampun bagi mereka, dan
saw. dalam Alqur’an Surah al- bermusyawarahlah dengan
Ahzāb Ayat 21. Artinya: mereka dalam urusan itu…..”
“Sesungguhnya telah ada pada Keempat; perhatian
diri Rasulullah itu suri tauladan (empathy). Bentuk perhatian yang
yang baik bagimu (yaitu) bagi diajarkan Islam harus dilandaskan
orang yang mengharapkan pada iman dalam rangka mengabdi
(rahmat) Allah dan (kedatangan) kepada Allah. Hal ini sesuai
hari kiamat dan yang banyak dengan Surah al-Nahl Ayat 90.
mengingat Allah” Artinya: “Sesungguhnya Allah
Ketiga; jaminan (assuran- menyuruh (kamu) berlaku adil dan
ce), dapat diberikan berupa berbuat kebajikan, memberi
kemanan, kenyamanan, kejujuran kepada kaum kerabat, dan Allah
dan sebagainya. Hal ini sesuai melarang perbuatan keji,
dengan firman Allah dalam Surah kemungkaran, dan permusuhan.
al-Syu’arā Ayat 181-182. Artinya: Dia memberi pengajaran
“sempurnakanlah takaran dan kepadamu agar kamu dapat
janganlah kamu merugikan orang mengambil pelajaran”
lain dan timbanglah dengan Kelima; kemampuan fisik
timbangan yang benar” (tangible) misalnya santun dalam
Adiwarman Karim (2003: berbusana sebagaimana Alqur’an
73) menjelaskan bahwa baik Surah al-A’raf Ayat 26. Artinya:
“Hai anak Adam, sesungguhnya
buruknya pelaku bisnis
menentukan sukses gagalnya Kami telah menurunkan
bisnis yang dijalankan. Hal ini kepadamu pakaian untuk menutup
sesuai dengan ketentuan dalam auratmu dan pakaian indah untuk

88

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


perhiasan…” Fasilitas juga Hafidhuddin (2005: 81)
termasuk ke dalam bukti fisik mengutip Mu’jam al-Wasith, zakat
yang dalam hal ini Allah melarang berasal dari kata zakā yang berarti
menonjolkan kemewahan sesuai suci, baik, berkah, tumbuh, dan
dengan Surah al-Takātsur Ayat 1- berkembang. Lihat misalnya
5. Artinya: “Bermegah-megahan Surah al-Tawbah Ayat 103 yang
telah melalaikan kamu sampai menyebut kata ‫صدقة‬ dan al-Rūm
kamu masuk dalam kubur…”
Ayat 39 yang menyebutkan kata
Figur Rasulullah saw.
merupakan contoh nyata pelaku
‫زكوة‬. Dalam ayat lain disebutkan
bisnis yang sukses. Hal ini mustahik yang jumlahnya delapan
sebagaimana sifat wajib bagi rasul golongan yaitu fakir, miskin, amil,
yang wajib diketahui, siddīq, muallaf, hamba sahaya, orang
amānah, tablīgh, fatānah, dan yang berhutang, fi sabilillah, dan
juga ihsān dan itqān. Selain itu ibn sabil (lihat QS. Al-Tawbah
ada beberapa asas yang wajib Ayat 60). Secara terminologi,
diterapkan dalam kaitannya zakat adalah nama bagi sejumlah
dengan setiap kegiatan muamalah. harta tertentu yang telah mencapai
Pertama; asas ilāhiyyah yaitu syarat tertentu yang diwajibkan
mendasarkan diri pada ketundukan oleh Allah untuk dikeluarkan dan
dan tanggung jawab kepada Allah diberikan kepada yang berhak
seperti disebutkan dalam Surah al- menerimanya dengan persyaratan
Hadīd Ayat 4. Kedua; asas tertentu (Kifayatul Akhyār Juz I:
kerelaan, artinya setiap kegiatan 1-2).
muamalah yang dilakukan harus Sedangkan infaq berasal dari
didasarkan pada rasa saling rela anfaqa-yunfiqu-infāqan
sehingga tidak ada yang merasa mengeluarkan sesuatu untuk
terpaksa. Hal ini disebutkan dalam kepentingan sesuatu. Masuk
Surah al-Nisā’ Ayat 29. Terakhir, dalam pengertian ini adalah semua
ketiga; asas kejujuran dan golongan termasuk orang kafir
kebenaran sebagaimana disebut yang mengeluarkan harta untuk
dalam Surah Al-Ahzāb Ayat 70 agamanya (QS. Al-Anfāl: 36).
dan al-Isrā’ Ayat 27. Sementara secara istilah, infaq
Zakat, Infaq, Sedekah, dan berarti mengeluarkan sebagian
Seluk-Beluknya harta atau pendapatan untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan
89

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


ajaran Islam. Infaq dikeluarkan miskin ke arah kehidupan yang
oleh setiap muslim, baik yang lebih baik, sebagai sumber dana
berkecukupan maupun yang dalam bagi pembangunan,
keadaan sempit harta (QS. Ali memasyarakatkan etika bisnis
‘Imrān: 134). yang benar, dan sebagai indikator
Zakat sendiri mempunyai utama ketundukan muslim
enam prinsip, yaitu prinsip terhadap ajaran Islam. Seseorang
muslim dikenakan wajib zakat
keyakinan keagamaan (faith),
pemerataan dan keadilan (equity), apabila terpenuhi syarat sebagai
produktifitas dan kematangan, berikut. Orang tersebut adalah
penalaran, kebebasan, dan prinsip muslim, berakal, baligh, dan
etik dan kewajaran. Sasaran memiliki harta yang mencapai
praktis zakat antara lain untuk nisab.
mengangkat derajat fakir miskin Pengelola Zakat
dan membantu mereka keluar dari Organisasi pengelola zakat
kesulitan hidup, membantu adalah institusi yang bergerak di
pemecahan permasalahan yang bidang penglolaan dana zakat,
dihadapi oleh para mustahik, infaq, dan sedekah. Sedangkan
membina tali persaudaraan sesama pengelolaan zakat, sesuai dengan
muslim dan sesama manusia pada UU No.38 Tahun 1999 tentang
umumnya, menghilangkan sifat Pengelolaan Zakat adalah kegiatan
serakah para pemilik harta, perencanaan, pengorganisasian,
membersihkan sifat iri dengki di pelaksanaan, dan pengawasan
hati orang-orang miskin, terhadap pengumpulan,
menjembatani jurang pemisah pendistribusian, dan
antara si kaya dan si miskin, pendayagunaan zakat. Selain itu,
mendidik manusia untuk disiplin dikenal ada dua organisasi
menjalan kewajiban dan pengelola zakat, pertama; Badan
menyerahkan hak orang lain Amil Zakat bentukan pemerintah,
kepadanya, dan sebagai sarana kedua Badan Amil Zakat bentukan
pemerataan pendapatan untuk masyarakat dan dikukuhkan
mencapai keadilan sosial. pemerintah.
Sedangkan manfaat zakat antara Organisasi pengelola zakat
lain sebagai perwujudan keimanan mempunyai karakteristik seperti
kepada Allah SWT., menolong, adanya donatur yang menjadi
membantu, dan membina fakir
90

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


sumber daya (dana dan atau pertama; Uji Normalitas yang
barang), berwujud jasa sebagai menggunakan uji normal P-P Plot
pelayanan masyarakat, dan of Regression Standarized dengan
oraganisasi tidak dimiliki pendiri, dependen variabelnya adalah
namun lebih kepada umat. responsiveness.
Organisasi ini menghimpun
Gambar normal P-P Plot of
sejumlah dana berupa dana zakat,
Regression Standarized
infaq, sedekah, wakaf, dan dana
pengelola. Sedemikian ketat
peraturan zakat, sebab zakat telah
menjadi pondasi pertama dalam
membangun jaminan
kemasyarakatan atau takaful
dalam kehidupan Islami. Selain
juga menjadi bukti bahwa zzkat
adalah bantuan yang
berkesinambungan dan
terorganisir hingga jika zakat
tersebut tidak sampai ke tangan
Berdasarkan hasil di atas, residual
mustahik maka sudah menjadi hak
membentuk suatu plot garis lurus
untuk dilaporkan.
sehingga dapat dikatakan bahwa
Pembahasan residual berdistribusi normal.
Deskriptif Statistik,
Gambar hitogram normalitas
statistik yang hanya
data
menggambarkan dan menganalisa
suatu data tanpa menarik
kesimpulan terhadap data
populasi. Berikut deskripsinya.
Std.
Mean N
Deviation
Kepercayaan 18.0400 1.27711 50
Responsiveness 17.6600 1.46538 50
Reability 17.6600 1.31878 50
Assurance 17.4600 1.35842 50
Empathy 18.2600 1.84954 50
Tangible 16.6200 1.24360 50
Uji Asumsi Klasik,
dilakukan dalam empat ujian,
91

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


Berdasarkan gambar di atas, Kedua; Uji Multikolinieri-
sebaran data residual secara umum tas, digunakan untuk mengetahui
membentuk lonceng sehingga ada atau tidak terdapatnya dua
dapat disimpulkan bahwa residual atau lebih variabel bebas yang
berdistribusi normal. berkorelasi secara linier dan
hasilnya adalah sebagai berikut.

Uji Regresi Berganda

Berdasarkan hal tersebut dapat terjadi heteroskedastisitas. Bila


disimpulkan bahwa tidak terjadi dilihat dari plot residual dengan
gejala multikolinearitas antar nilai prediksi juga tidak
variabel independen dalam model menggambarkan suatu pola
regresi. tertentu seperti yang terlihat pada
Ketiga; Uji gambar di bawah ini.
Heteroskedastisitas, digunakan
untuk mengetahui apakah dalam
model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dan
residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model
regresi yang baik adalah
homoskedastisitas atau tidak

92

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


Gambar Regression Keempat; Uji Autokorelasi,
Standardized Predicted Value bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidak korelasi antara
kesalahan penganggu pada data
observasi satu pengamatan ke
pengamatan lainnya dalam model
regresi linier. Model regresi yang
baik adalah yang tidak terjadi
korelasi. Berikut hasil uji
autokorelasnya.
Gambar di atas tidak
menunjukkan pola tertentu
sehingga bersifat homogen.
Model Summaryb
Adjuted Std. Error Change Statistics
R R of the R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square Square Estimate Chage Change Df1 Df2 Change Watson
1 ,816a ,666 ,623 .779 ,666 17,563 5 44 ,000 2,244
e. Prediktors: (Constant), tangible, assurance, reliability, empathy, responsiveness
f. Dependent Variabel: Trust

Hasil Uji Autokorelasi model pengujian DW


Nilai DW Tabel
Keterangan Nilai DW (d) Analisis Kesimpulan
dL dU
Tidak ada
Model Pengujian 2.244 1.3346 1.7708 dU < d < 4-dU
autokorelasi
Berdasarkan hasil dan tabel di antara nilai dU tabel dan nilai 4-
di atas, dapat dilihat apabila dU tabel (dU < d <4-dU).
menggunakan uji DW maka nilai
Analisis Regresi Berganda
Dwhitung sebesar 2,244. Nilai
Model persamaan regresi
DWhitung kemudian dibandingkan
linear berganda adalah sebagai
dengan nilai DWtabel. Dari
berikut. Pengaruh Tangible,
perhitungan diketahui n = 50, k’ =
Reliability, Responsiveness,
5, dan α = 0,05 diperoleh nilai
Assurance, Empathy, dan
DWtabel (dL) = 1,3346 dan dU =
Promotion terhadap Minat.
1,7708. Nilai DWhitung (d) berada

93

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + βX4 + statistik yang dikemukakan dalam
βX5 + ε pengujian ini adalah
Responsiveness (X1), Reliability
Hasilnya adalah sebagai berikut.
(X2), Assurance (X3), Empathy
Coefficientsa (X4), Tangible (X5), berpengaruh
Maka dapat diketahui Y = 1,484 + secara individu maupun secara
0,217 X1 + 0,088 X2 + 0,109 X3 + bersama-sama.
0,319 X4 + 0,207 βX5 Pertama; uji t (pengujian parsial)
Dengan demikian dapat Coefficientsa
diketahui bahwa nilai kontanta
p-
murni adalah 1,484, namun jika Variabel thitung ttabel Keputusan
value
ada tambahan maka ketentuannya
sebagai berikut. Respon Tidak
2.366 2.009 0.022
(X1) Signifikan
1. Tambahan satu variabel
Tangible maka minatnya Tabel tersebut menunjukkan
bertambah sebesar 0,207. bahwa nilai thitung = 2,366 dengan
2. Tambahan satu variabel p-value 0.022 sedangkan ttabel
Reliability maka minatnya sebesar 2.009. Hal ini berarti nilai
bertambah sebesar 0,088. thitung lebih kecil dari pada ttabel.
3. Tambahan satu variabel Dengan demikian dapat diambil
Responsiveness maka kesimpulan bahwa variabel X1
minatnya bertambah sebesar pada level 95% (α = 5%) dan df =
0,217. 70, H0 diterima dan H1 ditolak.
4. Tambahan satu variabel Hasil uji individu ini
Assurance maka minatnya membuktikan bahwa secara
bertambah sebesar 0,109. parsial tidak ada hubungan atau
5. Tambahan satu variabel pengaruh positif secara individu
Empathy maka minatnya variabel Respon terhadap Y.
bertambah sebesar 0,319. Variabe p- Keputusa
Pengujian Hipotesis thitung ttabel
l value n
Sebuah pengujian yang
H1 ditolak
digunakan untuk menguji 0.86 2.00 0.39
hipotesis statistik yang Rea (X2 ) tidak
8 9 0
dikemukakan dalam bab signifikan
sebelumnya. Adapun hipotesis

94

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


Tabel tersebut menunjukkan p-
Variabel thitung ttabel Keputusan
bahwa nilai thitung sebesar 0,868 value
memiliki p-value di atas 5% yang Emp
ditunjukkan oleh nilai thitung yang 4.331 2.009 0.000 Signifikan
(X4)
lebih kecil dari nilai ttabel. Dengan
demikian, variabel X2 pada level Tabel tersebut menunjukkan
95% (α = 5%) sehingga H0 bahwa nilai thitung sebesar 4,331
diterima dan Ha ditolak. Hasil uji memiliki p-value di atas 5% yang
ini membuktikan bahwa secara ditunjukkan oleh nilai thitung yang
parsial tidak terdapat pengaruh lebih besar dari nilai ttabel. Dengan
dan tidak signifikan antara demikian, variabel X3 pada level
variabel Rea (X2) terhadap Y 95% (α = 5%) sehingga H0 ditolak
sebesar 0,091 atau 9,1% dan hal dan Ha diterima. Hasil uji ini
ini sesuai dengan angka signifikan membuktikan bahwa secara
0,390 > 0,050. parsial terdapat pengaruh dan
signifikan antara variabel Emp
p- Keputusa (X4) terhadap Y sebesar 0,463 atau
Variabel thitung ttabel
value n 4,63% dan hal ini sesuai dengan
H1 ditolak angka signifikan 0,000 < 0,050.
0.99 2.00 0.32
Ass (X3) tidak p-
4 9 6 Variabel thitung ttabel Keputusan
signifikan value
Tabel tersebut menunjukkan Tang Tidak
1.798 2.009 0.080
bahwa nilai thitung sebesar 0,994 (X5) Signifikan
memiliki p-value di atas 5% yang Tabel tersebut menunjukkan
ditunjukkan oleh nilai thitung yang bahwa nilai thitung sebesar 1,798
lebih kecil dari nilai ttabel. Dengan memiliki p-value di atas 5% yang
demikian, variabel X3 pada level ditunjukkan oleh nilai thitung yang
95% (α = 5%) sehingga H0 lebih kecil dari nilai ttabel. Dengan
diterima dan Ha ditolak. Hasil uji demikian, variabel X5 pada level
ini membuktikan bahwa secara 95% (α = 5%) sehingga H0
parsial tidak terdapat pengaruh diterima dan Ha ditolak. Hasil uji
dan tidak signifikan antara ini membuktikan bahwa secara
variabel Ass (X3) terhadap Y parsial tidak terdapat pengaruh
sebesar 0,116 atau 1,16% dan hal dan tidak signifikan antara
ini sesuai dengan angka signifikan variabel Tang (X4) terhadap Y
0,326 > 0,050.
95

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


sebesar 0,201 atau 2,01% dan hal ANOVAa
ini sesuai dengan angka signifikan Sum of Mean
0,080 > 0,050. Model Square Df Square F Sig
1
Kedua; Uji F (Uji Simultan) Regression 53,243 5 10,649 17,563 ,000b
Residual 26,677 44 .606
dengan criteria Fhitung > Ftabel. Total 79,920 49
Dugunakan untuk melihat besaran a. Dependent Variable: Trust
pengaruh variabel independen b. Predictors: (Constant), Tangible,
terhadap variabel dependen. Reliability, Responsiveness,
Assurance, Empathy.

Hasil R2
Model Summary b
Std. Change Statistic
Adjusted error of
R R the R F Sig. F Durbin
Model R Square Square estimate Square Change Df1 Df2 Change Watson
1 ,816a ,666 ,628 ,779 ,666 17,563 5 44 ,000 2,244
a. Predictors: (Constant), Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,
Empathy.
b. Dependent Variable: Minat.

96

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


Berdasarkan hasil uji F terhadap adalah daya tanggap
variabel menunjukkan hasil yang (responsiveness) dan perhatian
signifikan sebesar 17,563, artinya (emphaty). Dalam penelitian ini,
bahwa Fhitung = 17,563 > Ftabel Rumah Yatim sangat tanggap
= 2,56. Dengan demikian nilai dalam memahami keinginan
koefisien determinasi R2 adalah donator dan sangat memerhatikan
0,666 yang artinya variabel kebutuhan donator. Hal ini sangat
independen memengaruhi variabel memengaruhi tingkat kepercayaan
dependen sebesar 66,6%, donatur pada Rumah Yatim Ar
sedangkan 33,4% dipengaruhi Rohman Indonesia.
oleh variabel lain yang tidak Kedua; tingkat kepercayaan
diteliti. yang diberikan oleh para donatur
Simpulan terhadap Rumah Yatim sangat
Dari serangkaian uji di atas, baik. Hal ini dapat dilihat dari
tulisan ini menyimpulkan pertumbuhan penerimaan Zakat,
beberapa hal sebagai berikut. Infaq, dan Sedekah yang cukup
stabil selama tahun 2013 dan tentu
Pertama; bahwa variabel
saja berpengaruh terhadap kualitas
kualitas pelayanan yang
berpengaruh secara signifikan yang diberikan oleh Rumah Yatim
terhadap tingkat kepercayaan Ar Rohman Indonesia.

97

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


Daftar Bacaan
Al-Quran dan Terjemahannya: Departemen Agama RI, Jakarta, 1997
Al Arif, Nur Rianto, Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah; cetakan I,
Jakarta, Alfabeta cv, 2010
Djuanda, Gustian ,dkk, Pelaporan Zakat Pengurangan Pajak Penghasilan,
PT. Raja grafindo Persada, Jakarta, 2006
Gunara, Thorik & Hardiono,U.S, Marketing Muhammad, Takbir Publishing
House, Bandung, 2006
Hafidhuddin, Didin, Anda Bertanya Tentang Zakat Infaq sedekah,
BAZNAS, Jakarta, 2005
Hasan, Ali. Manajemen Bisnis Syariah, Cetakan I, Pustaka
Belajar,Yogyakarta2009,
________. Marketing Bank Syariah; Glaria Indonesia, Jakarta, April 2010
________. Masail Fiqhiyah, Ed Revisi cetakan 4,PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2003
Hatta , Ahmad, Tafsir Quran, Maghfirah pustaka, Jakarta,2006
Kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing,
mizan pustaka,2006
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba EmpatAli
Jakarta, 1999
Lopiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, Elek Media Komputindo,
Jakarta, 2001
Nawawi, Ismail, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer, Ghalia
Indonesia, Bogor, 2012
Qaradhawi, Yusuf, Spektrum Zakat, cetakan I , Zikrul Hakim, Jakarta , 2005
Supranto, Johanes, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta,
Jakarta, 1997
Tjiptono, Fandi. Manajemen Jasa, Edisi Ketiga, Andi Offset, Yogjakarta,
1996

98

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah


________. Prinsip- Prinsip Total Quality Service, Andi Offset, Yogjakarta,
1997
________. Strategi Pemasaran, 1995, Andi Offset, Yogjakarta.

99

ISLAMINOMIC JURNAL Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah

Anda mungkin juga menyukai