Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 16, No. 02, Desember 2019, pp.

25 - 31
ISSN 2407-0939 print/ISSN 2721-2041 online

Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Metode Servqual dan Pendekatan


Structural Equation Modelling (SEM) pada Perusahaan Jasa Pengiriman
Barang di Wilayah Kota Pekanbaru

Fitriani Surayya Lubis1, Annisa Putri Rahima2, Muhammad Isnaini Hadiyul Umam3, Muhammad
Rizki4
1,2,3,4
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas No. 155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, 28293
Email: fitriani.surayya.l@uin-suska.ac.id

ABSTRAK

Kualitas pelayanan pada umumnya akan selalu mendapat perhatian besar dari perusahaan penyedia layanan/ jasa
sebab mempunyai hubungan langsung dengan kemampuan bersaing dan tingkat keuntungan perusahaan. Pada penelitian
ini akan dibahas kualiatas pelayanan jasa pada perusahaan ekspedisi wilayah Kota Pekanbaru yang bergerak di bidang
pengiriman barang/ paket dengan tujuan wilayah Pekanbaru, Provinsi Riau, dan Kota-Kota Besar di Indonesia. Penelitian
ini masih berupa usulan penggunaan metode/ pendekatan pengukuran kualitas pelayanan dengan tujuan yang diharapkan
adalah untuk mendapatkan kriteria faktor prioritas utama kualitas pelayanan serta kesesuaian antara harapan konsumen
terhadap kualitas layanan yang ada. Faktor-faktor kualitas pelayanan dalam hal ini terdiri dari Tangible, Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Metode Service Quality (SERVQUAL) dan Structural Equation Modelling
(SEM) diusulkan untuk menganalisis faktor-faktor tersebut. Metode SERVQUAL akan membangun model kualitas jasa
melalui pengukuran perbedaan antara harapan konsumen mengenai kinerja (pelayanan) dari perusahaan dan
penilaian konsumen mengenai kinerja aktual pada kelima faktor kualitas pelayanan. Sementara itu, analisis
dengan metode SEM menggunakan model pengukuran Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Multiple
Regression Analysis dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara faktor kriteria
kepuasan pelanggan terhadap kinerja (pelayanan) perusahaan.

Kata Kunci: SERVQUAL, Structural Equation Modelling (SEM), Confirmatory Factor Analysis (CFA), Multiple
Regression Analysis, Kualitas Pelayanan

ABSTRACT

Service quality in general will always receive great attention from service providers because it has a direct
relationship with the company's competitive ability and profitability. This research will discuss the quality of services at the
expedition company in the city of Pekanbaru, which is engaged in the delivery of goods / packages to the destination of
Pekanbaru, Riau Province, and Big Cities in Indonesia. This research is still in the form of a proposal to use a method /
approach for measuring service quality with the expected goal is to obtain the criteria for the main priority factors of service
quality and the suitability between consumer expectations of the quality of existing services. Service quality factors in this
case consist of Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy. The Service Quality (SERVQUAL) and
Structural Equation Modeling (SEM) methods are proposed to analyze these factors. The SERVQUAL method will build
a service quality model by measuring the difference between consumer expectations regarding the performance (service)
of the company and consumer ratings regarding the actual performance of the five service quality factors. Meanwhile, the
analysis using SEM method uses the Confirmatory Factor Analysis (CFA) and Multiple Regression Analysis measurement
models to determine whether there is a significant relationship between customer satisfaction criteria and company
performance.

Keywords: SERVQUAL, Structural Equation Modeling (SEM), Confirmatory Factor Analysis (CFA), Multiple
Regression Analysis, Service Quality

Pendahuluan primer dalam dunia bisnis, dimana sarana


transportasi sebagai salah satu alasan untuk
Perkembangan dunia bisnis terutama bisnis di kelancaran bisnis merupakan pendorong maraknya
bidang jasa transportasi dari waktu ke waktu, persaingan dalam bisnis ini. Tingkat persaingan
semakin menarik minat para investor untuk terlihat lebih dominan khususnya bagi pebisnis jasa
menanamkan modalnya di bisnis ini. Mencuatnya transportasi yang berlokasi khususnya di wilayah
keberadaan jasa transportasi sebagai kebutuhan

25
Kota-Kota Besar dibandingkan dengan kota kecil Berarti perusahaan mengerti masalah yang
maupun pedesaan. dialami para pelanggannya dan meberikan
Dengan memahami apa yang diinginkan dan perhatian khusus kepada para pelanggan serta
diharapkan oleh konsumen dari kualitas pelayanan terdapat jam operasi pelayanan yang nyaman.
yang diberikan, maka akan didapat suatu nilai 4. Daya tanggap (responsiveness),
tambah tersendiri bagi perusahaan tersebut. Kualitas Hal ini Berkenaan dengan kemampuan atau sikap
pelayanan perlu mendapat perhatian besar dari dari karyawan dalam memberikan informasi kapan
perusahaan, karena kualitas pelayanan mempunyai pelanggan bisa mendapatkan jasa tersebut dan
hubungan langsung dengan kemampuan bersaing memberikannya dengan cepat
dan tingkat keuntungan perusahaan.
5. Jaminan (assurance),
Kotler dalam Panjaitan dan Yuliati (2016),
Maksudnya yaitu perilaku maupun pelayanan yang
mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan adalah
diberikan oleh karyawan seperti kesopanan,
suatu cara kerja perusahaan yang berusaha
keterampilan, maupun cerdas dalam menjawab
mengadakan perbaikan mutu secara terus-menerus
pertanyaan yang diberikan oleh pelanggan, hal ini
terhadap proses, produk dan service yang dihasilkan
dapat mebuat pelanggan percaya terhadap perusahaan
perusahaan. Sedangkan menurut Tjiptono (2007),
dan ditambah dengan perusahaan bisa memberikan
kualitas pelayanan merupakan upaya pemenuhan
rasa aman bagi para pelanggannya (Wahyuni dan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan
Sulistiyowati, 2015).
penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
konsumen.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas Pengukuran Kepuasan Pelanggan
pelayanan perusahaan adalah dengan melakukan Kepuasan Pelanggan ditentukan oleh dua
pengukuran dan analisis terhadap faktor-faktor yang variabel kongnitif yakni harapan pada saat sebelum
mempengaruhi kualitas pelayanan itu sendiri bagi pembelian (prepurchase expectation) dan variabel
kepuasan pelanggan. Pengukuran persepsi disconformation, yaitu perbedaan antara
pelanggan ini menjadi sangat penting guna prapembelian dan persepsi dari purna pembelian
menentukan kriteria dan faktor-faktor apa saja yang (post purchase prescription). Hal-hal yang
perlu ditingkatkan untuk kepentingan inovasi, menentukan puas atau tidak puasnya pelanggan
perbaikan pelayanan jasa perusahaan, serta adalah mutu produk atau jasa, mutu pelayanan,
peningkatan profitabilitas perusahaan di masa depan. harga, waktu penyerahan dan keamanan (Wijaya et
Adapun Pengukuran kualitas pelayanan pada al., 2017).
penelitian ini akan dilakukan pada jasa transportasi Terdapat beberapa faktor yang
pengiriman ataupun perusahaan-perusahaan mempengaruhi kepuasan pelanggan, yang membuat
ekspedisi sebagai penyedia layanan jasa pengiriman pelanggan tidak puas antara lain dapat disebabkan
paket dan barang yang berlokasi di Kota Pekanbaru oleh faktor internal yang ada di perusahaan maupun
dengan tujuan ekspedisi meliputi wilayah Pekanbaru faktor eksternalnya. Contoh faktor ekternalnya yaitu
dan Kota – Kota Besar di Indonesia. bisa dikarenakan karyawan yang kurang sopan dalam
melayani, tidak tepat waktu dalam melakukan
Tinjauan Pustaka pelayanan (Mardeni, 2020), serta terjadi kesalahan
dalam melakukan pencatatan transaksi yang
Kualitas Pelayanan Jasa dilakukan. Sedangkan faktor eksternal yang
Definisi dari kualitas jasa adalah ukuran
membuat pelanggan tidak puas yaitu bisa disebabkan
sejauh mana suatu pelayanan yang diberikan oleh
oleh faktor diluar kendali dari perusahan tersebut,
perusahaan dapat memenuhi harapan pelanggan.
bisa berupa terjadi bencana alam, aktivitas kriminal
Dimensi Kualitas Layanan , yaitu:
maupun masalah pribadi pelanggan itu sendiri.
1. Bukti fisik (tangibles),
Untuk mengukur kepuasan pelanggan
Hal ini berkaitan dengan daya tarik d a r i fasilitas
terdapat beberapa metode yang dapat digunakan
yang tersedia, perlengkapan yang ada, dan material
dalam memantau tingkat kepuasan pelanggan. Kotler
berkualitas yang digunakan perusahaan, serta
mengemukakan empat jenis metode yang bisa
penampilan dari para karyawan yang bekerja pada
digunakan yaitu:
perusahaan.
a. Sistem keluhan dan saran
2. Reliabilitas (reliability),
Pada metode ini pelanggan dapat
Berkaitan dengan kemampuan dari perusahaan untuk
memeberikan pendapat maupun saran mereka
memberikan pelayanan yang akurat dan baik sejak
terhadap sebuah perushaan dengan menggunakan
pertama kali pelanggan datang tanpa membuat
kotak saran, maupun melalui media telepon yang
kesalahan apapun dan dalam menawarkan atau
nantinya media ini digunakan oleh pelanggan dalam
menjelaskan jasa milik perusahaannya sesuai
menyampaikan pendapat yang mereka rasakan. Oleh
dengan waktu yang disepakati atau tidak terlalu
karna itu perusahaan harus memberikan kesempatan
lama.
kepada pelanggan untuk menyampaikan
3. Empati (empathy),

26
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 16, No. 02, Desember 2019, pp.25 - 31
ISSN 2407-0939 print/ISSN 2721-2041 online

pendapatnya dengan cara menyediakan media service) dengan layanan yang sesunggunya
maupun alat yang bisa digunakan oleh pelanggan diharapkan (expected service). Pengukuran kualitas
dalam menyampaikan pendapat kepuasannya. jasa dalam model servqual didasarkan pada skala
b. Survei kepuasan pelanggan multi-item yang dirancang untuk mengukur harapan
Umumnya banyak penelitian mengenai dan persepsi pelanggan, serta gap di antara keduanya
kepuasan pelanggan yang dilakuakan oleh sebuah pada lima dimensi kualitas pelayanan (Astuti dan
perushaan akan menggunakan metode survei, baik Salisah, 2016).
melalui telepon, maupun wawancara pribadi. Model SERVQUAL dikenal juga dengan
Dengan menggunakan metode survei perusahaan istilah GAP. Analisis Model ini berkaitan erat
akan mendapatkan tanggapan dari konsumen atau dengan model kepuasan pelanggan yang
pelanggan secara langsung dari pelanggan tersebut, didasarkan pada r ancangan diskonfirmasi.
dan cara ini juga akan menjadi nilai plus dimata Rancangan ini menegaskan bahwa bila kinerja pada
konsumen karna berarti perushaan memperhatikan suatu atribut (attribute performance) meningkat lebih
kepuasan mereka. Pengukuran kepuasan dengan besar daripada harapan (expectation) atas atribut
metode ini dapat dilakukan dengan : bersangkutan, maka persepsi terhadap kualiatas
1) Directly reported satisfaction, yaitu jasa akan positif dan berlaku juga sebaliknya. Lima
pengukuran dilakukan secara langsung melalui gap utama dalam Servqual meliputi (Dahlan and
pertanyaan, seperti sangat tidak puas, tidak Suparman., 2015):
puas, netral, puas, dan sangat puas. 1. Gap 1 adalah Gap Antara Harapan Pelanggan
2) Derived dissatisfaction, yaitu pertanyaan dan Persepsi Manajemen (Knowledge Gap).
yang menyangkut besarnya harapan 2. Gap 2 adalah Gap Antara Persepsi
pelanggan terhadap atribut. Manajemen terhadap Harapan Konsumen dan
3) Problem analysis, artinya pelanggan yang Spesifikasi Kualitas Jasa (Standards Gap).
dijadikan responden untuk mengungkapkan 3. Gap 3 adalah Gap Antara Spesifikasi Kualitas
dua hal pokok, yaitu masalah masalah yang Jasa dan Penyampaian jasa (Delivery Gap).
mereka hadapi berkaitan dengan penawaran 4. Gap 4 adalah Gap Antara Penyampaian Jasa
dari perusahaan dan saran-saran untuk dan Komunikasi Eksternal (Communications
melakukan perbaikan. Gap).
4) Importance-performance analysis, artinya 5. Gap 5 adalah Gap Antara Jasa yang
dalam teknik ini responden dimintai untuk dipersepsikan dan Jasa yang diharapkan
me-ranking berbagai elemen dari penawaran (Service Gap).
berdasarkan pentingnya elemen
c. Ghost shopping Untuk melakukan Pengujian dalam metode
Metode ini dilaksanakan dengan cara servqual dilakukan langkah-langkah berikut:
memperkerjakan beberapa orang (ghost shopper) a. Mencari nilai persepsi atau kinerja dari setiap
untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan
atau pembeli yang nantinya akan memebeli produk variabel (X1) dan skor nilai harapan atau
perusahaan dan produk pesaing. Setelah itu ghost kepentingan dari setiap variabel (Y1)
sopper akan menyampaikan hasil adari temuan yang b. Menjumlahkan nilai harapan (Y) dan persepsi
mereka lakukan mengenai kelebihan maupun (X) dari tiap variabel seluruh responden, kemudian
kekurangan dari produk perusahaan maupun pesaing
dihitung rata- ratanya (X) dan (Y).
berdasarkan pada pengalaman mereka ketika
membeli produk tersebut.
𝑋𝑖
d. Lost customer analysis X= −
∑ (1)
Metode ini dilakuakan dengan cara 𝑛
menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
𝑌𝑖
berlangganan pada perusahaan tersebut dan Y= ∑ − (2)
menganalisis mengapa pelanggan tersebut mau 𝑛
berpindah dari perusahaan yang lama (Eldon, 2016). Keterangan:
X = Nilai Rata-rata Tingkat Presepsi
Y = Nilai rata-rata tingkat harapan
n = Jumlah responden
SERVQUAL (Service Quality) c. Menghitung GAP atau kesenjangan dari nilai
Metode SERVQUAL menjadi model rata-rata presepsi dengan nilai rata-rata harapan
pengukuran kualitas jasa yang popular digunakan.
SERVQUAL dibangun atas adanya perbandingan (3)
dua faktor utama, yaitu persepsi pelanggan atas dimana :
layanan yang nyata mereka terima (perceived NSi = GAP

27
Validitas atau kesalihan menunjukkan
Structural Equation Modelling sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa
Structural Equation Modeling (SEM) yang ingin diukur (Sugiyono, 2006). Rumus yang
merupakan teknik analisis multivariat yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan
dikembangkan guna menutupi keterbatasan yang teknik korelasi adalah:
dimiliki oleh model analisis multivariat sebelumnya
yang telah digunakan secara luas dalam penelitian 𝑛 ∑𝑛 𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑𝑖=1 𝑋𝑖 )(∑𝑖=1 𝑌𝑖 )
statistika. Keunggulan SEM dalam penelitian antara r=
2 2
√[𝑛 ∑𝑛 2 𝑛 𝑛 2 𝑛
𝑖=1 𝑋𝑖 − (∑𝑖=1 𝑋𝑖 ) ][𝑛 ∑𝑖=1 𝑌𝑖 − (∑𝑖=1 𝑌𝑖 ) ]
lain: (1) dapat menguji hubungan kausalitas,
validitas, dan reliabilitas sekaligus; (2) dapat
digunakan untuk melihat pengaruh langsung dan (4)
tidak langsung antar variabel; (3) menguji beberapa dimana:
variabel dependen sekaligus dengan beberapa
variabel independen; (4) dapat mengukur seberapa
i = 1,2, . . . . . n
besar variabel indikator mampu mempengaruhi r : koefisien korelasi item
variabel faktornya masing-masing; (5) dapat n : banyaknya observasi
mengukur variabel faktor yang tidak dapat diukur X: skor item
secara langsung melalui variabel indikatornya (Aji, Y: skor total tiap variabel
2018). Menurut Ferdinand (2002), langkah-langkah Kriteria Uji:
pemodelan SEM meliputi: Reject hipotesis jika nilai sig ≤ 0,05 berdasarkan
1. Pengembangan model teoritis. hasil perhitungan output aplikasi software statistic,
2. Pengembangan diagram alur (Path Diagram). dalam hal ini digunakan SPSS, maka item-item
3. Konversi diagram alur ke dalam persamaan pertanyaan di dalam kuesioner validitasnya dapat
SEM. dipenuhi.
4. Pemilihan matriks input dan teknik estimasi.
5. Menilai problem identifikasi. Metode Penelitian
6. Evaluasi model.
7. Interpretasi dan modifikasi model. Pada tahapan ini akan dijabarkan langkah-langkah
Analisis model pengukuran yang digunakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan
pada SEM adalah Confirmatory Factor Analysis tingkat kepuasan pelanggan di perusahaan jasa pengiriman
(CFA), dengan alat ini diketahui apakah indikator- di Kota Pekanbaru. Berdasarkan sifatnya penelitian
indikator yang ada memang benar-benar dapat ini merupakan penelitian deskriptif survei dan
menjelaskan sebuah konstruk (Pasaribu et al., 2013). analisis kuantitatif, dengan tujuan pemetaan model
Kriteria yang digunakan untuk uji validitas adalah t- permasalahan secara objektif guna menyelesaikan
value 1.96 , Standard Loading Factor (SLF) 0.5 persoalan yang dihadapi. Sampel yang digunakan
pada Instrumen penelitian dianggap dapat mewakili
Reliabilitas Konstruk populasinya sehingga hasil dari penelitian ini dapat
Berdasarkan analisis Ghozali (2008) dalam digeneralisasi sebagai hasil dari populasi.
Sasongko (2016), reliabilitas adalah ukuran Metode pengumpulan data dilakukan melalui
mengenai konsistensi internal dari variabel indikator pengumpulan data primer perusahaan, melalui
sebuah konstruk yang menunjukkan sejauh mana instrumen penelitian dalam hal ini adalah kuesioner,
sebuah variabel dapat mengindikasi suatu variabel melalui wawancara, dan studi pustaka. Selanjutnya
faktor. Nilai batas yang digunakan adalah apabila penentuan faktor kriteria kepuasan dilakukan
nilai construct reliability ≥ 0.07 dan nilai Variance berdasarkan Model SERVQUAL. Pendekatan SEM
extracted ≥ 0.5. akan menganalisis hubungan antar faktor pelayanan
terhadap kepuasan pelanggan secara kompleks.
Uji Keocokan Model Struktural Analisis model pengukuran pada SEM
Pada pengujian structural parameter menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA)
estimate, menurut Byrne (2001) dalam Sasongko berdasarkan model yang dikembangkan oleh Ijaz et
(2016), digunakan tes statistic critical ratio (c.r.) al (2011) dalam Pasaribu et al., (2013). Sementara
yang mempresentasikan estimasi parameter dibagi itu Uji Validitas pada Instrumen penelitian
dengan standard error. Critical ratio beroperasi menggunakan persamaan korelasi pearson serta uji
seperti z-statistik dalam tes. Berdasarkan taraf reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach.
signifikansi 0.05 tes statistik (|z|) sebaiknya bernilai Kesesuaian model dengan data hasil
lebih dari 1.96. pengukuran melalui instrument penelitian diuji
menggunakan Goodness of Fit sedangkan model
Uji Validitas Instrumen Penelitian struktural menggunakan Multiple Regression
Analysis untuk mengetahui tingkat hubungan antara

28
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 16, No. 02, Desember 2019, pp.25 - 31
ISSN 2407-0939 print/ISSN 2721-2041 online

faktor kriteria pelayanan terhadap kepuasan H0 : Faktor pelayanan tangible tidak mempengaruhi
pelanggan ataupun kinerja perusahaan. kepuasan pelanggan.
H1 : Faktor pelayanan tangible mempengaruhi
kepuasan pelanggan
b. Hipotesis 2:
Mulai
H0 : Faktor pelayanan reliability tidak mempengaruhi
kepuasan pelanggan.
H1 : Faktor pelayanan reliability mempengaruhi
Penelitian Pendahuluan kepuasan pelanggan.
peninjauan sistem aktual c. Hipotesis 3:
-studi literatur H0 : Faktor pelayanan responsiveness tidak
-identifikasi Masalah mempengaruhi kepuasan pelanggan.
H1 : Faktor pelayanan responsiveness mempengaruhi
kepuasan pelanggan.
d. Hipotesis 4:
Pengumpulan Data:
-Data Primer H0 : Faktor pelayanan assurance tidak
-Data Sekunder mempengaruhi kepuasan pelanggan.
(Melalui Instrumen H1 : Faktor pelayanan assurance mempengaruhi
Penelitian, Kuesioner) kepuasan pelanggan.
e. Hipotesis 5:
Pengolahan Data:
H0 : Faktor pelayanan empathy tidak mempengaruhi
-Metode Servqual kepuasan pelanggan.
-Model SEM (Confirmatory H1 : Faktor pelayanan empathy mempengaruhi
Factor Analysis, Uji kepuasan pelanggan.
Kesesuaian/ Goodness of Fit)
Instrumen penelitian berupa Kuesioner
akan disebarkan kepada populasi dengan
menggunakan skala likert 1-5 sebagai alat
Uji Validitas dan Uji pengumpulan data. Pengambilan sampel penelitian
Reliabilitas ini menggunakan teknik simple random sampling
dengan perkiraan jumlah sampel yang diambil
adalah 250 orang. Berdasarkan kajian terhadap
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dari
Data beberapa sumber dihasilkan kuesioner yang terdiri
Valid dari 32 atribut yang diperoleh dari masing-masing
dan
faktor pelayanan, yaitu 4 item kuesioner pada faktor
kepuasan pelanggan berdasarkan penelitian Tse and
Wilton (1998) dalam Pasaribu et al., (2013); 7 item
Analisis Model Hasil Pengukuran
kuesioner pada faktor tangible, 5 item pada faktor
Kepuasan Pelanggan pelayanan reliability, 5 item pada faktor
responsiveness; 6 item pada faktor assurance; serta
5 item pada faktor pelayanan ‘empathy’ (Parasuman
et al., 1985) dalam Pasaribu et al., (2013).
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan penelitian pendahuluan, pilot
study dengan percobaan menggunakan 30 orang
pengguna jasa pengiriman dengan karakteristik
berdasarkan umur 30% berumur 20 s/d 60 tahun,
Selesai 30% pekerjaan wiraswasta, serta 40 % berdasarkan
lama waktu pelayanan antara 5-15 menit, dilakukan
Gambar 1. Flowchart Penelitian analisis model struktural menggunakan Multiple
Regression Analysis. Dengan alat ini dapat diketahui
apakah ada hubungan yang signifikan diantara
variabel-variabel faktor pelayanan dengan kepuasan
pelanggan/ kinerja pelayanan perusahaan. Kriteria
Hasil dan Pembahasan yang digunakan adalah t 1,96 untuk tingkat
signifikansi 5% dan t 1,282 untuk tingkat
Penelitian ini masih berupa usulan penelitian dengan signifikansi 10 %. Analisis hubungan variabel
hipotesis hasil penelitian yang digunakan antara lain: tangible dengan kepuasan pelanggan berdasarkan
a. Hipotesis 1: pilot study, identifikasi nilai koefisien jalur variabel

29
tangible terbukti secara signifikan mempengaruhi assurance, serta faktor pelayanan empathy. Metode
kepuasan pelanggan pada tingkat signifikansi α = SERVQUAL pada penelitian ini diusulkan untuk
10%, karena pada nilai-t > 1.282 pada model awal mengukur tingkat kesesuaian maupun Gap antara harapan
dan pada model akhir dengan tingkat signifikansi α pelanggan yang didasarkan pada 5 dimensi kualitas
= 5% > 1.96 yaitu 1.8 dan 2.32 dengan nilai estimasi pelayanan tersebut dengan kinerja pelayanan perusahaan.
0.15 dan 0.24. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor Sementara itu model pendekatan dengan Structural
tangible mempengaruhi kepuasan pelanggan. Equation Modelling akan menguji hubungan
Analisis hubungan variabel reliability dengan kausalitas, validitas, dan reliabilitas sekaligus
variabel Kepuasan Pelanggan berdasarkan pilot diantara faktor/ variabel yang digunakan.
study diperoleh identifikasi nilai koefisien tidak Sebagai studi pendahuluan (pilot study) yang
secara signifikan mempengaruhi kepuasan diujikan kepada 30 pelanggan jasa pengiriman ekspedisi di
pelanggan pada tingkat signifikansi α = 5% karena t- wilayah Kota Pekanbaru diperoleh hasil bahwa faktor
statistik < 1.96 yaitu -0.28 dan -0.25 dan dengan nilai tangible dan responsiveness mempengaruhi kepuasan
estimasi -0.045 dan – 0.038. Hal ini mengindikasikan pelanggan. Hal ini memungkinkan menjadi masukan bagi
bahwa faktor pelayanan reliability secara statistik perusahaan jasa pengiriman di Kota Pekanbaru untuk
berdasarkan studi pendahuluan tidak mempengaruhi memperhatikan dimensi kualitas pelayanan yang terdiri
kepuasan pelanggan. dari tangible seperti peningkatan dan inovasi yang dapat
Analisis hubungan variabel Responsiveness dilakukan pada kondisi gedung, penataan ruangan, dan
dengan variabel Kepuasan Pelanggan berdasarkan penataan faktor tangible lainnya. Dari segi responsiveness,
pilot study diperoleh identifikasi nilai koefisien hal ini dapat menandakan bahwa pelanggan berharap agar
variabel responsiveness secara signifikan seluruh pegawai bersedia meluangkan waktu untuk
mempengaruhi kepuasan pelanggan pada tingkat mengatasi komplain, memberikan informasi dan solusi
signifikansi α = 5% dengan nilai t statistik > 1.96 terhadap keluhan pelanggan terkait pelayanan yang
yaitu 3.20 dan 2.33 dengan nilai estimasi 0.50 dan diberikan perusahaan.
0.39. Hal ini mengindikasikan variabel
responsiveness mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Analisis hubungan variabel Assurance dengan Daftar Pustaka
variabel Kepuasan Pelanggan berdasarkan pilot
study yang juga menggunakan Multiple Regression [1] Aji, A.S., Harahab, N., Analysis of the Effect of
Analysis diperoleh identifikasi nilai koefisien Product Price, Product Image, and Customer
variabel assurance secara signifikan mempengaruhi Satisfaction as A Mediation on Brand Loyalty of
kepuasan pelanggan pada tingkat signifikansi α = 5% Canned Fish Product from ABC Brands,
t-statistik < 1.96 yaitu 1.055 dan 1.125 dan nilai SLF Economic and Social of Fisheries and Marine
pada model awal yaitu 0.21 dan 0.27. Hal ini Journal (ECSOFIM), Vol. 6, No.1, 2018.
mengindikasikan bahwa berdasarkan studi [2] Astuti, D., Salisah, F.N., Analisis Kualitas
pendahuluan, variabel assurance tidak Layanan E-Commerce Terhadap Kepuasan
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Pelanggan Menggunakan Metode E-Servqual,
Untuk analisis hubungan variabel Empathy Studi Kasus Lejel Home Shopping Pekanbaru,
dengan variabel Kepuasan Pelanggan berdasarkan Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem
berdasarkan pada pilot study, diperoleh hasil bahwa Informasi UIN Suska Riau, Vol. 2, No. 1, 2016.
nilai koefisien variabel empathy tidak secara [3] Dahlan, S., Suparman, Analisis Kepuasan
signifikan mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu Pelanggan dengan Metode Servqual pada
pada tingkat signifikansi α = 5% karena t-statistik < PDAM Tirta Wijaya Cilacap, Jurnal Nasional
1,96 yaitu 0,25 dan 0,30 dan nilai SLF pada model STTWiworotomo Purwokerto, Vol. 7, No. 2,
awal dan akhir yaitu 0,035 dan 0,055. Dengan 2015.
demikian berdasarkan hal ini, variable pelayanan [4] Eldon, M. Analisis Kualitas Pelayanan
empathy secara statistik pada studi pendahuluan Transportasi Bus Sekolah Dinas Perhubungan,
tidak mempengaruhi kepuasan pelanggan. Komunikasi, dan Informatika Kabupaten
Tulungagung, Jurnal Manajemen dan Akuntansi
Kesimpulan Universitas Tulungangung, Vol. 3, No. 1, 2016.
[5] Ferdinand, Agusty. Structural Equation Model,
Penelitian ini masih berupa usulan penelitian BP Undip, Semarang, 2002.
yang bertujuan untuk menganalisis faktor proritas utama [6] Ijaz, S.M., Irfan, S., Shahbaz, M., Awan, M.S.,
dari kriteria kepuasan pelanggan pengguna jasa An Empirical Model of Student Satisfaction:
pengiriman ekspedisi wilayah Kota Pekanbaru. Adapun Case of Pakistani Public Sector Business
faktor pelayanan yang digunakan berdasarkan pada Schools. Journal of Quality and Technology
dimensi kualitas pelayanan pada metode SERVQUAL, Management, Volume VII, Issue II, December,
antara lain faktor tangible, reliability, responsiveness, 2011, pp.91-114.

30
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 16, No. 02, Desember 2019, pp.25 - 31
ISSN 2407-0939 print/ISSN 2721-2041 online

[7] Mardeni, M. Information System For Monitoring Of [11] Tjiptono, Fandy. Manejemen Jasa, Andy Offset,
Pregnant Mother In Riau Province Health Office,
Yogyakarta, 2007.
Journal of Applied Engineering and Technological Science
(JAETS) Vol. 1, No. 2, 2020, pp. 85-90. [12] Wahyuni, H.C., Sulistiyowati, W., The
[8] Panjaitan, J. E., and Yuliati, A. L., The Influence Determination of Improvement Priority of
of Service Quality on Customer Satisfaction at Medical Service Quality by Using Servqual
JNE Branch in Bandung, Journal of the Method, Journal of Engineering and
Development Research of Management, Vol.11, Management in Industrial System, Vol. 3, No. 1,
No. 2 October 2016. 2015
[9] Pasaribu, A., Nazaruddin, Syahputri, K., [13] Wijaya, I.P.S.A., Nurcaya, I.N., Kepuasan
Pendekatan Structural Equation Modelling Pelanggan Memediasi Kualitas Produk dan
untuk Menganalisis Kepuasan Pelanggan di PT. Kewajaran Harga Terhadap Loyalitas Merek
Telkomsel Sumbagut, E-Jurnal Teknik Industri McDonalds di Kota Denpasar, E-Jurnal
FT USU, Vol. 3, No.3, October 2013, pp. 52-58. Manajemen Unud, Vol. 6, No. 3, 2017, pp. 1534-
[10] Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, CV 1563.
Alfabeta, Bandung, 2006.

31

Anda mungkin juga menyukai