Deskripsi Teoritik
hanya aspek hasil saja yang ditekankan, melainkan hingga kini banyak dijadikan sebagai acuan dalam
juga meliputi proses, lingkungan dan sumber daya riset pemasaran jasa adalah model SERVQUAL
Menurut Gaspersz (2005:5), kualitas adalah Pasuraman, Zeithaml, dan Berry. Model yang
totalitas dari karakteristik suatu produk yang dikenal pula dengan istilah Gap Analysis, model ini
menunjang kemampuannya untuk memuaskan berkaitan erat dengan model kepuasan pelanggan.
kebutuhan yang dispesifikasikan atau diterapkan. SERVQUAL (Service Quality) dibangun atas
Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler adanya perbandingan dua faktor utama yaitu
(1997:49), adalah seluruh ciri serta sifat suatu persepsi pelanggan atas pelayanan yang nyata
produk atau pelayanan yang berpengaruh pada mereka terima (perceived service) dengan
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang pelayanan yang sesungguhnya diharapkan atau
Sugiarto (2002:216), mendefinisikan pelayanan menegaskan bahwa kinerja pada suatu atribut
adalah upaya maksimal yang diberikan oleh meningkat lebih besar dan pada harapan atas
petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industri atribut yang bersangkutan, maka persepsi atas
untuk memenuhi harapan dan kebutuhan kualitas jasa akan positif dan sebaliknya. Konsep
merupakan suatu pernyataan tentang sikap, lima dimensi spesifik dari kinerja layanan.
hubungan yang dihasilkan dari perbandingan Pasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Kotler
antara ekspektasi (harapan) dengan kinerja (hasil). dan Keller (2007:56), menyimpulkan bahwa ada
Sedangkan menurut Nirwana (2006:15), pada lima dimensi SERVQUAL (Service Quality) yang
prinsipnya pelayanan merupakan suatu aktivitas dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:
atau kinerja yang bersifat tidak nyata yang 1. Bukti Fisik (Tangibles)
Kualitas pelayanan berpusat pada suatu dalam rangka menyampaikan kualitas jasa.
kenyataan yang ditentukan oleh pelanggan. Pelanggan yang lebih terdidik akan dapat
Interaksi strategi pelayanan, sistem pelayanan dan mengambil keputusan secara lebih baik.
5. Mengembangkan Budaya Kualitas
sumber daya manusia serta pelanggan akan sangat Budaya kualitas merupakan sistem nilai
menentukan keberhasilan manajemen perusahaan. organisasi yang menghasilkan lingkungan
Oleh karena itu perlu menerapkan strategi untuk kondusif bagi pembentukan dan
membentuk kualitas pelayanan yang terbaik. penyempurnaan kualitas secara terus
Menurut Tjiptono (2004:88), dalam upaya menerus. Budaya kualitas terdiri dari filosofi,
meningkatkan kualitas pelayanan, banyak faktor keyakinan, sikap, norma, nilai, tradisi,
yang perlu mendapat perhatian. Faktor-faktor prosedur, dan harapan yang meningkatkan
tersebut yaitu: kualitas.
1. Mengidentifikasi Determinan Utama 6. Menciptakan Automating Quality
Adanya otomatisasi dapat meningkatkan
Kualitas Jasa
Setiap perusahaan jasa berupaya memberikan variabilitas kualitas jasa yang disebabkan
kualitas yang terbaik kepada pelanggannya. kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki.
utama kualitas jasa dari sudut pandang perlu melakukan penelitian secara seksama
pelanggan. Oleh karena itu langkah pertama untuk menentukan bagian yang memerlukan
yang dilakukan adalah melakukan riset untuk sentuhan manusia dan bagian yang
penting bagi pasar sasaran. Langkah otomatisasi yang mencakup keseluruhan jasa.
7. Menindaklanjuti Jasa
selanjutnya adalah memperkirakan penilaian Menindaklanjuti jasa dapat membantu
yang diberikan pasar sasaran terhadap memisahkan aspek-aspek jasa yang perlu
perusahaan dan pesaing berdasarkan ditingkatkan. Perusahaan perlu mengambil
determinan-determinan tersebut. inisiatif untuk menghubungi sebagian atau
2. Mengelola Harapan Pelanggan
Tidak jarang perusahaan berusaha melebih- semua pelanggan untuk mengetahui tingkat
lebihkan pesan komunikasinya kepada kepuasan dan persepsi mereka terhadap jasa
pelanggan dengan maksud agar mereka yang diberikan. Perusahaan dapat pula
terpikat. Semakin banyak janji yang diberikan, memberikan kemudahan untuk berkomunikasi,
standar perilaku yang diinginkan oleh lembaga memiliki hubungan yang sangat erat karena
atau perusahaan yang terkait dengan prosedur penilaian dari kepuasan pelanggan tergantung
yang diterapkan. Kebijakan manajemen sendiri pada kualitas pelayanan yang diberikan oleh
meliputi kebijakan yang berkaitan dengan area perusahaan. Kualitas pelayanan yang baik memiliki
lembaga atau perusahaan seperti waktu untuk arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan
istirahat untuk keadaan khusus, keadaan karena dapat menciptakan kepuasan pelanggan.
No PERTANYAAN SS S KS TS STS
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, V. 2005. Manajemen bisnis total Lovelock, C.H., dan Wright, L.K. 2005.
dalam era globalisasi. Jakarta: PT. Manajemen pemasaran Jasa. Jakarta:
Gramedia Utama. PT. Indeks.
Kotler, P. dan Keller, K.L. 2007. Manajemen Lovelock, C. H., dan Wright, L.K. 2007.
pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Manajemen pemasaran jasa. Edisi
Indeks. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.
Indeks.
Kotler, P. 1997. Manajemen pemasaran.
Jakarta: Prenhallindo. Lupiyoadi, R., dan Hamdani, A. 2006.
Manajemen pemasaran jasa. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Manajemen Pemasaran | April 2017 8
Sugiarto, E. 2002. Psikologi pelayanan dalam
Nirwana. 2006. Service marketing strategy.
industri jasa. Jakarta: Gramedia
Malang: Dioma.
Pustaka Utama.