Anda di halaman 1dari 7

JITMI Vol.

1 Nomor 1 Maret 2018 ISSN : 2620 – 5793

ANALISIS KUALITAS JASA PERIKLANAN DENGAN KOMBINASI METODE


SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK
MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN

Rini Alfatiyah
Dosen Teknik Industri Universitas Pamulang
alfatiyah_rini@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kualitas pelayanan pelanggan merupakan ukuran keberhasilan bagi setiap perusahaan. Perusahaan
di bidang jasa periklanan, peningkatan kualitas dan proses pelayanan harus berorientasi kepada
pelanggan (pemasang iklan). Karena output berupa media cetak yang pemasukan utamanya dari para
pemasang iklan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan, diperlukan metode analisis kualitas
jasa periklanan. Metode analisis kualitas jasa periklanan yang efektif yaitu dengan mengkombinasikan
antara Metode Quality Function Deployment (QFD) yang menggunakan Model House Of Quality dan
berpedoman pada Metode SERVQUAL. Penerapan Metode SERVQUAL untuk mengidentifikasi kekuatan
atau kelebihan pada industri jasa, sedangkan Metode QFD lebih menjamin pelayanan jasa yang akan
diberikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Metode QFD menggunakan Model House Of Quality
adalah kumpulan matriks yang berisi keinginan pelanggan (voice of customer) dan karakteristik kualitas
jasa periklanan (substitute quality characteristics) yang seluruhnya dihasilkan dari pengolahan
kuesioner.
Berdasarkan hasil survey terhadap pelanggan pemasang iklan diketahui bahwa keinginan pelanggan
pemasang iklan (voice of customer) terdapat 18 variabel dan karakteristik kualitas jasa periklanan
(substitute quality characteristics) terdapat 24 variabel. Cara meningkatkan kualitas pelayanan jasa
periklanan adalah berdasarkan Model House Of Quality dengan menentukan tingkat kepentingan masing-
masing variabel yang ditentukan oleh nilai target dan pendekatan benchmarking. Sehingga diperoleh
nilai persentase dan bobot nilai. Perbaikan kualitas dimulai dari variabel yang tingkat kepentingan
persentase terendah hingga tertinggi.

Kata Kunci : Jasa Periklanan, Majalah, Service Quality (SERVQUAL) dan House Of Quality (HOQ)

I. PENDAHULUAN Quality Function Deployment (QFD) yang


menggunakan model House Of Quality dan
Perusahaan di bidang jasa periklanan, berpedoman pada Metode SERVQUAL. Metode
peningkatan kualitas dan proses pelayanan harus SERVQUAL (Service Quality) yaitu menilai
berorientasi kepada pelanggan (pemasang iklan). kualitas pelayanan suatu penyedia jasa
Karena output berupa media cetak yang berdasarkan lima dimensi kualitas yang disebut
pemasukan utamanya dari para pemasang iklan. Q-RATER. Kelima dimensi kualitas jasa adalah
Pelayanan terhadap pelanggan pemasang iklan keandalaan (reliability), jaminan (assurance),
menjadi salah satu prioritas tindakan strategis bukti nyata (tangibles), empati (emphaty) dan
perusahaan. Peningkatan kualitas dan proses daya tanggap (responsiveness). Penerapan
pelayanan harus berorientasi kepada pelanggan. Metode SERVQUAL untuk mengidentifikasi
Berorientasi kepada pelanggan berarti mengenal kekuatan atau kelebihan pada industri jasa,
konsumen, mengetahui kebutuhan dan keinginan sedangkan Metode QFD lebih menjamin
pelanggannya. pelayanan jasa yang akan diberikan sesuai
Penilaian terhadap kualitas pelayanan yaitu dengan kebutuhan pelanggan. Metode QFD
dengan mengkombinasikan antara Metode menggunakan Model Rumah Kualitas (House Of
1
JITMI Vol.1 Nomor 1 Maret 2018 ISSN : 2620 – 5793

Quality) adalah kumpulan matriks yang saling dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan
berhubungan satu sama lain dalam susunan dan sebagainya.
aturan tertentu. Matriks tersebut berisi keinginan Iklan (Kasali Rhenald, 1992, 9) adalah
pelanggan (voice of customer) dan karakteristik bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan
kualitas jasa periklanan (substitute quality bauran promosi adalah bagian dari bauran
characteristics) yang seluruhnya dihasilkan dari pemasaran (marketing mix). Secara sederhana
pengolahan kuesioner. iklan didefiniskan sebagai pesan yang
Dengan mengkombinasikan antara Metode menawarkan suatu produk yang ditujukan
Quality Function Deployment (QFD) yang kepada masyarakat lewat suatu media.
menggunakan model House Of Quality dan
berpedoman pada Metode SERVQUAL III. METODELOGI DAN TEKNIK
diharapkan dapat memperbaiki proses PENGUKURAN
penyelenggaraan penyediaan jasa periklanan
sehingga dapat meningkatakan kualitas A. Metode Servqual
pelayanan terhadap pelanggan. Metode pengukuran kualitas pelayanan yang
paling sering digunakan yaitu Metode
SERVQUAL yaitu menilai kualitas pelayanan
II. DASAR TEORI suatu penyedia jasa berdasarkan lima dimensi
kualitas jasa yang sering disebut Q-RATER. Q-
A. Definisi Kualitas Dan Jasa RATER tersebut yaitu:
Terdapat berbagai definisi kualitas, namun 1. Reliability (Keandalan) yaitu kemampuan
semua definisi tersebut membentuk suatu asumsi untuk memberikan pelayanan yang telah
yang sama yaitu bahwa kualitas didefinisikan dijanjikan secara handal dan akurat.
oleh pelanggan. Berikut ini beberapa definisi 2. Assurance (Jaminan) yaitu pengetahuan dan
kualitas (Tjiptono, 1997, 11-12) Taguchi kesopanan karyawan dalam melayani
mendefinisikan kualitas sebagai kerugian yang pelanggan serta kemampuan mereka untuk
ditimbulkan oleh suatu produk bagi masyarakat menjaga kepercayaan pelanggan.
setelah produk tersebut dikirim selain kerugian 3. Tangibles (Bukti Fisik) meliputi penampilan
yang disebabkan fungsi intrinsik produk dan fisik, peralatan, pekerja atau alat
Kaoru Ishikawa bahwa produk yang berkualitas komunikasi.
adalah produk yang paling ekonomis, paling 4. Emphaty (Empati) yaitu kepedulian,
berguna dan selalu memuaskan pelanggannya perhatian individu yang disediakan oleh
Jasa dapat didefinisikan oleh Kotler (1994) perusahaan kepada pelanggan.
sebagaimana disadur oleh Tjiptono (2006, 6) 5. Responsiveness (Daya Tanggap) yaitu
”jasa didefinisikan sebagai setiap tindakan atau keinginan untuk membantu pelanggan dan
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu menyediakan layanan dengan cepat
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya Metode SERVQUAL dapat digunakan untuk
bersifat intagible (tidak berwujud fisik) dan tidak mengetahui seberapa besar kesenjangan yang
menghasilkan kepemilikan sesuatu”. Produksi terjadi pada suatu perusahaan dan faktor apa
jasa bisa berhubungan dengan produk fisik yang menyebabkan terjadi kesenjangan tersebut,
maupun tidak. sehingga dapat dicarikan jalan keluarnya.
B. Pengertian Media Cetak Dan Iklan Kelemahan metode ini adalah keterbatasannya
Media cetak (Kasali Rhenald, 1992, 99) yang hanya mampu melakukan perbaikan pada
adalah suatu media statis dan mengutamakan sektor jasa (pelayanan), sehingga sulit diterapkan
pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari pada penelitian yang membutuhkan alat untuk
lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau perbaikan performansi produk.
foto, dalam tata warna dan halaman putih. Media B. Model House Of Quality (HOQ)
cetak adalah suatu dokumen atas segala hal yang Menurut Cohen, 1995, Quality Function
dikatakan orang lain atau rekaman peristiwa Deployment (QFD) merupakan suatu metode
yang ditangkap oleh sang jurnalis dan diubah perencanaan produk yang terstruktur dan juga
merupakan metode pengembangan yang

2
JITMI Vol.1 Nomor 1 Maret 2018 ISSN : 2620 – 5793

memungkinkan tim pengembang suatu daya tanggap (responsiveness). Dalam


perusahaan untuk menjelaskan spesifikasi merancang kuesioner terbagi atas 2 macam
kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga yaitu:
dapat mengevaluasi kelebihan dan kekurangan B. Keinginan Pelanggan (Voice Of Customer)
dari setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Yaitu berisi daftar keinginan pelanggan
Konsep dasar Quality Function Deployment terhadap kualitas pelayanan jasa periklanan
(QFD) yang sebenarnya adalah suatu cara media cetak (majalah) yang diberikan PT. X.
pendekatan untuk mendesign produk dan jasa
agar dapat memenuhi keinginan pelanggan. Tabel 1 Keinginan Pelanggan (Voice Of Customer)
Konsep ini diperkenalkan di Jepang oleh Yoji Dimensi
Variabel
Q-RATER
Akao. Pada tahun 1966, Professor Of
1 Kepastian terbit majalah
Management Engineering dari Tamagawa
University yang dikembangkan dari praktek dan 2 Oplag majalah
pengalaman industri di Jepang (Revelle, Frigon
Reliability Distribusi tepat sasaran
dan Jackson, 1995). Menurut Cohen (1995) (Keandalan)
3
(segmentasi pembaca jelas)
konsep QFD tersebut secara tidak langsung
4 Tarif harga iklan
mewakili karakter-karakter masyarakat Jepang
antara lain: Bahasa penyampaian mudah
5
dipahami
1. Hinshitsu berarti kualitas, fitur, atribut.
Kemampuan karyawan dalam
2. Kino berarti fungsi atau mekanisasi. 6
menangani pelanggan
3. Tenkoi berarti penyebaran, difusi,
pengembangan atau evolusi. Assurance 7 Berita aktual dan up to date
Menurut Cohen (1995), aplikasi Quality (Jaminan)
Iklan dimuat sesuai dengan
Function Deployment dibatasi oleh imajinasi 8 pesanan (halaman dan ukuran
seseorang. Tujuan dasar QFD adalah untuk iklan)
mendorong para pengembang produk dengan
9 Layout dan design majalah
metode sistematis untuk “menyebarkan” suara
pelanggan (voice of customer) ke dalam design 10 Kualitas cetak majalah
Tangibles
produk, sehingga pengusaha mampu (Bukti Fisik) 11 Bentuk dan ukuran iklan
mengevaluasi respon potensial dalam
menghadapi kebutuhan pelanggan yang Posisi penempatan iklan (edisi
12
penerbitan)
universal. Hal ini penting karena hampir semua
organisasi (bisnis) menghadapi persaingan, 13 Diskon tarif iklan dan bonus paket
misalnya dengan adanya perubahan harga, Kedekatan majalah dengan
pengenalan produk baru ataupun perubahan Emphaty 14
pembacanya
(Empati)
organisasi perusahaan sejenis. Perubahan yang
Waktu yang disediakan kepada
terjadi menimbulkan persaingan yang dapat 15
pelanggan
berpengaruh baik mampu buruk bagi suatu
Kecekatan dalam menangani
organisasi. 16
masalah
Responsiveness Pelayanan dalam pembuatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Daya 17 design iklan dan proses revisi
Tanggap) iklan

KOMBINASI METODE ERVQUAL Kemudahan mendapatkan bahan


18
iklan dan foto
DENGAN METODE QFD
A. Merancang Kuesioner dengan Metode C. Karakteristik Kualitas Jasa Periklanan
SERVQUAL (Substitute Quality Characteristics)
Perancangan data kuesioner dengan Metode Yaitu berisi karakteristik kualitas jasa periklanan
SERVQUAL berdasarkan lima dimensi kualitas majalah yang merupakan hasil transformasi yang
jasa yang disebut Q-RATER yaitu berupa diinginkan oleh pelanggan kedalam bahasa teknis
yang diperoleh dari para ahli dan literatur.
keandalaan (reliability), jaminan (assurance),
bukti nyata (tangibles), empati (emphaty) dan

3
JITMI Vol.1 Nomor 1 Maret 2018 ISSN : 2620 – 5793

Tabel 2 Karakteristik Kualitas Jasa Periklanan D. Penentuan Sampel dan Obyek Penelitian
(Substitute Quality Characteristics) Penentuan sampel dan obyek penelitian
Dimensi
Variabel adalah menentukan jenis pelanggan yaitu
Q-RATER
1 Penerbitan majalah tepat waktu pemasang iklan display dan advertorial dan
kompetitor. Dasar penelitian yaitu tujuan
Quantity majalah (oplag majalah
2 penelitian, konsep teori yang digunakan, serta
yang beredar)
besar populasi berdasarkan jumlah pelanggan
Kualitas pembaca (segmentasi
3
spesialis pembaca) yang akan diteliti. Kuesioner yang telah disusun
rapi kemudian disebarkan kepada responden.
Harga iklan sesuai dengan
4 content berita, kertas dan oplag
E. Menyebar Kuesioner
Reliability
(Keandalan) majalah Kuesioner merupakan bagian dari metode
survei. Metode Survei merupakan metode
5 Kualitas bahasa dalam majalah
penggumpulan data yang menggunakan
Pelayanan yang sama kepada pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini
6 pelanggan (tidak membedakan
jenis, ukuran iklan)
memerlukan adanya kontak atau hubungan
antara peneliti dengan subyek (responden)
7
Kekonsistenan pelayanan penelitian ini untuk memperoleh data yang
(pelanggan lama dan baru)
diperlukan. Ada dua teknik penggumpulan data
8 Kualitas SDM dalam metode survei yaitu wawancara dan
9 Kualitas berita/artikel kuesioner (Nasution, 1996, 25). Yang akan
dipakai dalam penelitian ini adalah metode
Pemuatan iklan sesuai dengan survei dengan kuesioner.
10 pesanan (halaman dan ukuran
Assurance iklan) Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang
(Jaminan)
didistribusikan dan dikembalikan kembali atau
Tidak ada kesalahan dalam iklan
11
yang diterbitkan
dapat juga dijawab di bawah pengawasan
penelitian (Nasution, 1996, 128). Responden
Kesopanan karyawan dalam ditentukan berdasarkan teknik sampling.
12
menghadapi pelanggan
Kuesioner digunakan untuk mendapatkan
13
Kualitas visual yaitu layout dan keterangan tentang fakta yang diketahui oleh
design majalah
responden atau juga mengenai pendapat atau
14 Kualitas cetak majalah sikap.
15 Variasi bentuk dan ukuran iklan F. Memeriksa Kelengkapan Kuesioner yang
Tangibles
(Bukti Fisik) Dikembalikan
Korelasi artikel majalah dengan Kuesioner yang telah disebar dan
16
materi iklan
dikembalikan kemudian diperiksa
17
Ketepatan dalam penempatan kelengkapannya. Jika jumlah sampel yang
iklan (edisi penerbitan) lengkap sudah melebihi sampel minimal
Diskon tarif iklan dan bonus dilanjutkan dengan langkah selanjutnya dalam
18
paket pengolahan data. Jika jumlah sampel yang
Emphaty Kedekatan majalah dengan lengkap belum melebihi sampel minimal, maka
19
(Empati) pembacanya kuesioner harus disebar kembali hingga jumlah
Waktu yang disediakan kepada sesuai atau melebihi dari jumlah sampel
20 minimum yang diperlukan.
pelanggan

21 Penanganan masalah Pelanggan


G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Suatu instrumen yang digunakan untuk
Responsiveness 22 Proses pembuatan design iklan penelitian harus diuji terlebih dahulu validitas
(Daya Kemudahan mendapatkan bahan dan reliabilitasnya. Namun sebelumnya perlu
Tanggap) 23
iklan dan foto dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan
24 Kualitas relasi media reliabel dengan instrumen valid dan reliabel.
Hasil penelitian yang valid bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan

4
JITMI Vol.1 Nomor 1 Maret 2018 ISSN : 2620 – 5793

data sesunguhnya terjadi pada obyek yang sehingga orang-orang pemasaran, agar ahli
diteliti. Selanjutnya hasil penelitian yang design dan staff manufaktur harus bekerja sama
reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam mulai dari penyusunan awal suatu produk.
waktu yang berbeda. House Of Quality merupakan suatu jenis peta
H. Mentabulasi dan Menilai Hasil Kuesioner konseptual yang bermanfaat dalam komunikasi
Kuesioner yang telah disebar dan dan perencanaan interfungsional.
dikembalikan kemudian diperiksa
kelengkapannya. Jika jumlah sampel yang
lengkap sudah melebihi sampel minimal
dilanjutkan dengan langkah selanjutnya dalam
pengolahan data. Jika jumlah sampel yang
lengkap belum melebihi sampel minimal, maka
kuesioner harus disebar kembali hingga jumlah
sesuai atau melebihi dari jumlah sampel F

minimum yang diperlukan. Pengolahan data Karakteristik


dengan mentabulasikan hasil dari kuesioner, Hubungan
yaitu:
1. Data persepsi pelanggan terhadap kualitas C
jasa periklanan PT. X Karakteristik
Data tentang nilai persepsi pelanggan iklan Kualitas Jasa
Periklanan
merupakan daftar yang berisi harapan (Substitute Quality
pelanggan tentang kualitas jasa pelayanan Characteristics)
yang diberikan PT. X.
2. Data nilai posisi kualitas jasa pelayanan A D B
periklanan PT. X dengan kompetitor Keinginan Keinginan Pelanggan Planning
Data nilai posisi kualitas jasa periklanan Pelanggan VS Matrix
merupakan persepsi para pemasang iklan (Voice Of Karakteristik
terhadap perbandingan antara kualitas jasa Customer) Kualitas Jasa
periklanan jasa yang diberikan oleh PT. X Periklanan
dengan kompetitor.
I. Pembuatan House Of Quality (HOQ) E
Alat analisis dalam pembuatan House Of Technical Matrix:
Quality (HOQ) dilakukan dengan memuat - - Skor masing-
berbagai tahap perancangan produk dan sistem masing elemen
kerja yang dapat dijadikan alternatif. Tahap
- - Prioritas perbaikan
product planning yang dihasilkan dari matriks
kualitas
House Of Quality (HOQ) merupakan tahap yang
dapat diadopsi untuk menghasilkan kelompok perusahaan

target yang akan menjadi prioritas, karena (Sumber: Cohen, L.,1995)


didalamnya dimuat berbagai hal yang Gambar 1 House Of Quality
berhubungan dengan persepsi dan ekspektasi
Berdasarkan Gambar 1 bagian pertama (A)
para pelanggan pemasang iklan, meliputi
dari House Of Quality yang akan dibangun
keinginan pelanggan (voice of customer) dan
adalah bagian kebutuhan dan keinginan
karakteristik kualitas jasa periklanan (substitute
pelanggan yang diturunkan dari kata-kata
quality characteristics) dan perbandingan nilai
sebenarnya dari pelanggan. Karena bahasa setiap
posisi kualitas yang diberikan PT. X dengan
pelanggan umumnya berbeda, maka
kompetitornya.
pengembang harus mampu memilih,
Menurut Hauser dan Clausing (1988), dasar
mengklasifikasi sehingga diperoleh bahasa
dari House Of Quality adalah kepercayaan
pelanggan yang terstruktur dan dapat digunakan
bahwa produk seharusnya didesign untuk
dalam QFD. Transformasi bahasa tersebut
merefleksikan keinginan dan selera pelanggan,
dilakukan secara bertingkat hingga akhirnya

5
JITMI Vol.1 Nomor 1 Maret 2018 ISSN : 2620 – 5793

dihasilkan bahasa yang benar-benar mampu merefleksikan tingkatan kesesuaian hubungan


mewakili hati nurani pelanggan. Klasifikasi antara SQCS dengan keinginan/kebutuhan
kebutuhan pelanggan ke dalam kategori pelanggan.
bertujuan untuk membantu tim pengembang Skor perusahaan dan nilai target (C)
dalam membuat keputusan. diperoleh melalui perhitungan-perhitungan
Bagian antar ruang kedua (B) memuat dalam QFD sebagai berikut:
planning matrix, planning matrix meliputi 1. Penentuan skor hasil penyebaran kuesioner
kondisi sasaran/tujuan produk dan atau (loading factor terbesar).
pelayanan yang didasarkan pada interpretasi tim 2. Pembobotan terhadap hubungan kualitas yang
pengembang dari data hasil prioritas/kepentingan diinginkan pelanggan dengan kualitas yang
perusahaan dan prioritas/kepentingan pelanggan telah diberikan produsen berdasarkan hasil
dan hal ini merupakan tahap yang sangat penting kuesioner.
dalam perencanaan produk. Informasi a. Berdasarkan Relationship Value
spesifik dalam planning matrix (untuk tiap Nilai 9 : Jika hubungan sangat kuat
kebutuhan/keinginan pelanggan) meliputi: Nilai 3 : Jika hubungan berpengaruh
1. Seberapa penting suatu kebutuhan menurut Nilai 1 : Jika hubungan lemah
pelanggan (umumnya dijawab dengan riset b. Berdasarkan Paired Comparison
pasar). S : merupakan jumlah bobot hitungan
2. Seberapa baik kualitas produk dan atau SS : merupakan perbandingan S terhadap
pelayanan yang diberikan perusahaan dapat total S
sesuai dengan kebutuhan pelanggan (dapat 3. Hasil pembobotan tersebut kemudian
diketahui dengan riset pasar). dimasukkan ke dalam ”House Of Quality
3. Seberapa baik kualitas produk dan atau Chart” untuk dilakukan perhitungan, sehingga
pelayanan yang diberikan kompetitor dapat akan diperoleh tingkatan prioritas dari faktor-
sesuai dengan kebutuhan pelanggan (dapat faktor tersebut. Perhitungan-perhitungan yang
diketahui dengan riset pasar). dilakukan pada House Of Quality Chart
4. Sampai seberapa jauh kesesuaian antar adalah:
kebutuhan pelanggan dan rencana produk a. Nilai posisi perusahaan terhadap pesaing
tersebut dapat digunakan sebagai ”sales (benchmarking) dilakukan dengan
point”. memberikan nilai bobot antara 1 sampai
dengan 5, dimana 1 adalah nilai terendah
Bagian ketiga (C) dari House Of Quality dan 5 adalah nilai tertinggi.
adalah pengisian karakteristik teknis dari produk b. Skor perusahaan dan skor pesaing yaitu S
atau pelayanan yang ditawarkan. Karakteristik (nilai posisi x bobot keinginan pelanggan).
teknis dapat diartikan sebagai kumpulan
keinginan terhadap suatu produk atau proses Kolom yang terakhir adalah bagian (F) yaitu
yang di terapkan organisasi dan umunya disebut karakterisik hubungan yang memuat korelasi
sebagai Substitute Quality Characteristics antar elemen pada karakteristik teknis. Matriks
(SQCS). Apabila kebutuhan atau keinginan korelasi tersebut menunjukkan pengaruh antar
pelanggan menunjukkan suara pelanggan, maka elemen yang berpengaruh terhadap pengambilan
SQCS menunjukkan suara pengembang. Dengan keputusan pada perbaikan tiap-tiap elemen yang
menempatkan kedua ”suara” tesebut pada bagian berkorelasi.
kiri dan atas matriks maka kita dapat
mengevaluasi hubungan antar keduanya secara
sistematis. V. KESIMPULAN
Bagian keempat (D) adalah pengisian bagian 1. Analisis kualitas jasa periklanan yang efektif
”hubungan” dari House Of Quality. Bagian ini adalah mengkombinasikan Metode Quality
merupakan bagian terbesar dari matriks dan juga Function Deployment (QFD) yaitu Model
merupakan pekerjaan terbesar. Pada tahap ini House Of Quality dengan Metode
kita menggunakan metode matriks prioritas. SERVQUAL. Karena kombinasi kedua
Untuk setiap sel dimasukkan nilai yang metode tersebut dapat mengidentifikasi,

6
JITMI Vol.1 Nomor 1 Maret 2018 ISSN : 2620 – 5793

mengevaluasi dan menganalisis variabel


kualitas jasa periklanan, sehingga kualitas Tjiptono, Fandy, Prinsip-prinsip Total Quality
pelayanan pelanggan dapat ditingkatkan. Service, Penerbit Andi Yogyakarta.
2. Dari penelitian tersebut diperoleh prioritas 2006
perbaikan, sehingga rencana perbaikan
kualitas jasa periklanan dapat dilakukan
dengan jelas.
a. Berdasarkan hasil survey terhadap
pelanggan pemasang iklan diketahui bahwa
keinginan pelanggan pemasang iklan (voice
of customer) terdapat 18 variabel dan
karakteristik kualitas jasa periklanan
(substitute quality characteristics) terdapat
24 variabel.
b. Cara meningkatkan kualitas pelayanan jasa
periklanan adalah berdasarkan Model
House Of Quality dengan menentukan
tingkat kepentingan masing-masing
variabel yang ditentukan oleh nilai target
dan pendekatan benchmarking. Perbaikan
kualitas dimulai dari variabel yang tingkat
kepentingan persentase terendah hingga
tertinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Barata A. A., Dasar-dasar Pelayanan Prima,


Alex Media Komputindo, Jakarta, 2003

Kasali Rhenald, Manajemen Periklanan :


Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1992

Kotler, P., Manajemen Pemasaran di Indonesia:


Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian, Salemba Empat.
Jakarta, 2002

Nasution, M. N., Manajemen Mutu Terpadu


(Total Quality Management), Edisi
Kedua. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2005

Santoso, H., Meningkatkan Kualitas Layanan


Industri Jasa Melalui Pendekatan
Integrasi Metoda Servqual-Six Sigma
atau Servqual-QFD, Universitas
Diponegoro, 2006

Tjiptono, Fandy, Manajemen Jasa, Penerbit


Andi, Yogyakarta. 2006

Anda mungkin juga menyukai