Anda di halaman 1dari 7

JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 1 Februari 2020

ANALISIS PENGEMBANGAN PELAYANAN JASA TV KABEL


MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
(QFD)

Rizka Lestari1, Siti Wardah2, Khairul Ihwan3


1,2,3
Program Studi Teknik Industri, Universitas Islam Indragiri
Tembilahan, Jalan Provinsi Parit 1 Kode Pos 29213
*
rizkalestari1007@gmail.com

ABSTRAK

Pengembangan Pelayanan Jasa sangat penting dilakukan melihat kebutuhan dan keinginan pelanggan
serta pasar yang selalu mengalami siklus perubahan. Untuk dapat melakukan perancangan dan
pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan yang efektif dan
efisien harus disertai tools dan metode yang tepat. Kesesuaian antara spesifikasi dan parameter mutu
produk dengan keinginan pelanggan merupakan pertimbangan penting dalam melakukan perancangan
produk. Kemampuan desain dan proses produksi merupakan pembatas untuk menyesuaikan dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen. Quality Function Deployment (QFD) merupakan salah satu
teknik yang digunakan untuk menterjemahkan kebutuhan konsumen kedalam karakteristik produk
serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk memenuhinya. Dari hasil pengolahan data
dan analisa, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan wawancara dan survey terhadap pelanggan
diperoleh penilaian terhadap atribut rancangan adalah : (1) Kelengkapan tayangan dengan derajat
kepentingan sebesar 7,8 ; (2) Harga terjangkau dengan derajat kepentingan sebesar 7,6 ; (3) Siaran
sesuai kebutuhan dengan derajat kepentingan sebesar 7,5 ; (4) Pelayanan dengan derajat kepentingan
sebesar 7,4 ; dan (5) Kualitas dengan derajat kepentingan sebesar 7,3. Dengan demikian, disimpulkan
bahwa pelanggan mementingkan kelengkapan dari tayangan dan harga yang terjangkau.

Kata kunci : Quality Function Deployment (QFD), Pelayanan Jasa, kebutuhan dan keinginan
pelanggan.

ABSTRACT

Service Development is very important to do looking at the needs and desires of customers and
markets that always improve the cycle of change. To be able to design and develop products that are
in accordance with the needs and demands of customers that are effective and efficient, it must be
according to the right tools and methods. Conformity between specifications and parameters Design
and production process is a barrier to adjust to the needs and needs of consumers. Quality Function
Deployment (QFD) is one of the techniques used to translate consumer needs into product
characteristics and consider the company's ability to fulfill them. From the results of data processing
and analysis, it can be concluded based on interviews and surveys of customers obtained compared to
the create attribute is : (1) Completeness of impressions with a degree importance of 7,8 ;(2) The price
with a degree importance of 7,6 ; (3) Broadcast as needed of 7,5 ;(4) Service of 7,4 ; and (5) Quality
of 7,3. It was concluded that customers attrach great importance to the completeness of impressions
and affordable prices.

Keywords : Quality Function Deployment (QFD), Services, customer needs and desires.

DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jisi.7.1.57-63
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

1. PENDAHULUAN pihak yang berkepentingan dan masyarakat


Jasa adalah pemberian suatu kinerja atau banyak.
tindakan kasat mata suatu pihak ke pihak lain
(Freddy Rangkuti, 2003). Jasa memiliki empat 2. LANDASAN TEORI
karakteristik unik yang membedakannya dari Menurut Kotler dalam Laksana (2008)
barang dan berdampak pada strategi mengelola pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan
dan memasarkannya antara lain intangibility, yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
variability / Heterogeneity/Inconsistency, pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
Inseparibility, dan Perishability. (Fandi dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2005). Sedangkan Gronroos dalam Tjiptono (2005)
Secara umum Televisi kabel diartikan menyatakan bahwa pelayanan merupakan
sebagai sistem penyiaran acara Televisi lewat proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas
isyarat frekuensi radio yang dtransmisikan intangible yang biasa (namun tidak harus
melalui serat optik yang tetap atau kabel selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan
coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran dan karyawan, jasa dan sumber daya, fisik atau
Televisi pada umumnya yang harus ditangkap barang, dan sistem penyedia jasa, yang
antenna (over the air). Selain acara Televisi, disediakan sebagai solusi atas masalah
acara radio FM, internet, dan telepon juga pelanggan. Sedangkan dalam Kamus Besar
dapat disampaikan lewat kabel. Di Indonesia Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa pelayanan
selain istilah Televisi kabel, juga dikenal adalah suatu usaha untuk membantu
istilah Televisi berlangganan yang dilakukan menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan
khusus untuk pemirsa yang bersedia membayar orang lain.
secara berkala. Jasa ini biasanya disediakan
dengan menggunakan sistem digital ataupun Bagi perusahaan yang bergerak di bidang
analog melalui media satelit. saat ini sistem jasa, memuaskan kebutuhan pelanggan berarti
penyiaran digital adalah yang paling lazim perusahaan harus memberikan pelayanan
digunakan. berkualitas (service quality) kepada pelanggan.
Pokok permasalahan dari penelitian ini Menurut Lewis dan Booms dalam Tjiptono dan
adalah bagaimana meningkatkan kepuasan Chandra (2005) mendefinisikan “Kualitas
pelanggan dengan menggunakan QFD dan pelayanan sebagai ukuran seberapa baik
tujuannya adalah mengetahui seberapa besar tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai
tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas dengan ekspektasi pelanggan”.
pelayanan Venus Vision Tembilahan. Manfaat
yang diharapkan adalah meningkatkan Perkembangan pemasaran berawal dari
pendapatan dan pengembangan pelayanan tukar-menukar barang secara sederhana tanpa
terhadap pelanggannya. menggunakan alat tukar berupa uang ataupun
Berkaitan dengan hal-hal tersebut peneliti logam mulia. Dengan berkembangnya ilmu
tertarik untuk melakukan penelitian lebih pengetahuan, maka semakin dibutuhkannya
lanjut dengan judul: Analisis Pengembangan suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk
Pelayanan Jasa Tv Kabel Dengan itulah diciptakan uang. Disamping itu, manusia
Menggunakan Metode Quality Function juga memerlukan jasa yang mengurus hal-hal
Deployment (Qfd) (Studi Kasus : Venus tertentu, sehingga jasa menjadi bagian utama
Vision Tembilahan). dalam pemasaran.
Berdasarkan latar belakang penelitian di Jasa/pelayanan merupakan suau kinerja
atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang,
terkait dengan kebutuhan pelanggan terhadap lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta
pelayanan jasa dalam upaya pengembangan pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif
dan perbedaan kepuasan konsumen jasa tv dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.
kabel ditinjau dari segi usia, jenis kelamin, Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus
profesi / pekerjaan, juga tingkat pendidikan diamati dengan baik, karena pengertiannya
konsumen agar dapat ditahui kebutuhan apa sangat berbeda dengan produk berupa barang.
saja yang sesuai dengan 2 (dua) poin di atas. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa
Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan, akan sangat bergantung pada penilaian
diharapkan memberikan manfaat pada pihak-

58
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 1 Februari 2020

pelanggan terhadap kinerja yang ditawarkan Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan


oleh pihak produsen ( J. Supranto, 1997: 227 ). teknik kedalam karakteristik
2.2 Quality Function Deployment komponen.
Quality Function Deployment (QFD) 3. Perencanaan Proses (Process
pertama kali dikembangkan di Negara Jepang Planning)
pada tahun 1996 oleh Dr. Yoji Akao. Definisi Mengedentifikasikan langkah-langkah
dari QFD sendiri menurut Dr. Yoji Akao proses dan parameter-parameter serta
adalah suatu metode untuk menerjemahkan kedalam karakteristik
mentransformasikan permintaan dari user proses.
menjadi sebuah design quality untuk 4. Perencanaan Pengendalian Proses
menyebarkan function forming quality dan (Process Planning Control)
menyebarkan metode-metode untuk mencapai Menetapkan atau menetukan metode-
design quality ke dalam sistem, bagian metode pengendalian untuk
komponen, dan elemen-elemen spesifik dalam mengendalikan karakteristik proses.
proses manufaktur. 2.3 Manfaat QfD
Quality Function Deployment (QFD) Ada tiga manfaat utama yang diperoleh
adalah metode perencanaan dan perusahaan bila menggunakan metode QFD
pengembangan produk/jasa secara terstruktur yaitu:
yang memungkinkan tim pengembang a. Mengurangi biaya
mendefinisikan secara jelas kebutuhan dan Hal ini dapat terjadi karena perbaikan
harapan tersebut dan mengevaluasi yang dilakukan benar-benar sesuai
kemampuan produk atau jasa secara sistematik dengan kebutuhan dan harapan
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga tidak ada
tersebut. (Wahyu, 2003: 184). Quality pengulangan pekerjaan yang tidak
Function Deployment adalah suatu proses atau sesuai dengan spesifikasi yang telah
mekanisme terstruktur untuk menentukan ditetapkan pelanggan.
kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan b. Meningkatkan pendapatan
kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan Dengan pengurangan biaya, untuk
teknis yang relevan, dimana masing-masing hasil yang kita terima akan lebih
area fungsional dan level organisasi dapat meningkat. Dengan QFD produk atau
mengerti dan bertindak (Nasution, 2001: 52). jasa yang dihasilkan akan lebih dapat
Alat utama dari QFD adalah matrik, dimana memenuhi kebutuhan dan harapan
hasil-hasilnya dicapai melalui penggunaan tim pelanggan.
antar departemen atau fungsional dengan c. Pengurangan waktu produksi
mengumpulkan, mengintepretasikan, QFD adalah kunci penting dalam
mendokumentasikan dan memprioritaskan pengurangan biaya produksi. QFD
kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Titik awal akan membuat tim pengembangan
(starting point) QFD adalah pelanggan serta produk atau jasa untuk membuat
keinginan dan kebutuhan dari pelanggan. keputusan awal dalam proses
Dalam QFD hal ini disebut “suara dari pengembangan ( Wahyu, 1999 : 89 ).
pelanggan” (voice of the customer). Pekerjaan Salah satu dampak positif penggunaan
dari tim QFD adalah mendengar suara dari system Quality Function Deployment adalah
pelanggan. Proses QFD dimulai dengan suara promosi tim lintas fungsional, memperbaiki
pelanggan dan kemudian berlanjut melalui 4 komunikasi internal dan dapat menterjemahkan
aktivitas utama yaitu (Gaspersz, 2001:42) keinginan konsumen kedalam bahasa yang
1. Perencanaan Produk (Product disesuaikan dengan bahasa perusahaan. Dan
Planning) karena alasan tersebut mengapa perusahaan
Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan yang bergerak pada bisnis kecil sangat baik
pelanggan kedalam jika menerapkan system ini, selain itu manfaat
kebutuhankebutuhan teknik (technical lainnya mampu menganalisa perbedaan
requirements). kualitas system yang tradisional dan modern.
2. Desain Produk (Product Design) Bisnis yang sistemnya tradisional fokusnya
lebih kepada standard pekerjaan, sedangkan
bisnis yang sistemnya modern lebih luas

59
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

cakupannya yaitu tidak hanya tentang kualitas 3.1 Flowchart Penelitian


hasil produk, tapi meniadakan pelayanan yang
buruk, memaksimumkan kualitas pada Mulai
kepuasan pelanggan dan kenyamanan. Studi Pendahuluan Landasan Teori

2.3 Matriks House of Quality


Metode QFD adalah prosedur yang Identifikasi dan perumusan
sistematis untuk melukiskan keinginan masalah
pelanggan dan menginterpretasikannya dalam
Pengumpulan data
hal kekhususan produk dan karakteristik Pengumpulan data primer dan data sekunder
proses. Dalam QFD, suatu matriks yang saling
berhubungan dikembangkan untuk menetapkan
Pengolahan Data
hubungan antara keinginan pelanggan dan Metode yang digunakan adalah dengan metode Quality
parameter teknik dari produk atau jasa. Harus Function Deployment (QFD)
dicatat bahwa QFD dapat diterapkan untuk
menganalisis pelayanan jasa seperti halnya Analisa Data
perencanaan dan pabrikasi suatu produk. Dan
banyaknya matriks digunakan untuk
Kesimpulan dan Saran
menganalisa bisa sedikit atau banyak
tergantung kebutuhan. Proses dalam QFD
dilaksanakan dengan menyusun satu atau lebih Selesai
matrik yang disebut The House Of Quality.
Tahapan QFD meliputi: 3.2 Pengumpulan Dan Pengolahan Data
- Fase I adalah mengumpulkan suara Pengumpulan data kualitatif dilakukan
pelanggan (voice of customer), yaitu melalui penyebaran kuisioner kepada sejumlah
penentuan kebutuhan atribut yang customer untuk memperoleh data awal berupa
diperoleh melalui kuesioner. atribut-atribut yang berhubungan dengan
- Fase II adalah menyusun rumah kualitas yang sekiranya diharapkan atau yang
kualitas (house of quality), yang terdiri diinginkan customer. Diskusi/wawancara
atas penentuan derajat kepentingan, bertujuan untuk mengidentifikasi keinginan
evaluasi kinerja atribut terhadap konsumen sebagai masukan dalam
pesaing, nilai target, rasio perbaikan, pengembangan pelayanan. Berdasarkan
sales point, bobot, normalisasi bobot, kuesioner kemudian dilakukan penerjemahaan
parameter teknik, hubungan antara tingkat kepuasan pelanggan kedalam
parameter teknik dengan kebutuhan kebutuhan teknis sebagai berikut:
konsumen, hubungan antar parameter Tabel 1. Karakteristik Berdasarkan Jenis
teknik, nilai matriks interaksi dengan Kelamin
parameter teknik, prioritas dari setiap No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
parameter teknik. (%)
- Fase III adalah analisa dari tahap-tahap 1 Laki – Laki 15 50 %
di atas. 2 Perempuan 15 50 %
Total 30 100 %
Sumber = Data Primer (Quesioner)
Berdasarkan table diatas diketahui bahwa
dari 30 responden mayoritas terdiri dari Laki –
E. Technical
Correlation

C. Technical Response (Parameter


Laki sebesar 50% dan responden wanita
Teknik Pengembangan Bahasa
Pelanggan)
sebesar 50%
A. Customer Needs And
Benefit (Kebutuhan Dan
D. Relationship ( Hubungan Antara
Parameter Teknik Dgn Kebutuhan
B. Planning Matrix (
Matriks Perencana )
Tabel 2. Karakteristik Berdasarkan Usia
Harapan Pelanggan) Dan Keinginan Konsumen) - Persaingan
- Nilai Target
No Usia Jumlah Persentase
- Rasio Perbaikan
- Nilai Penjualan
(%)
F. Technical Matrix (Prioritas
- Bobot Perencanaan
1 < 20 tahun 12 40%
Tanggapan Teknik, Target Teknis,
Benchmarking) 2 20 – 29 tahun 10 33.33%
Gambar 1. House Of Quality 3 30 – 49 tahun 5 16.67%
3. METODE PENELITIAN
60
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 1 Februari 2020

4 >50 tahun 3 10%


Total 30 100%

Tabel diatas menjelaskan responden yang


paling banyak adalah berusia < 20 tahun
sebesar 40% kemudian diikuti oleh responden
yang berusia 20 – 29 tahun sebesar 33.33%, 30
– 49 tahun sebesar 16.67%, sedangkan untuk
responden dengan usia > 50 tahun sebesar
10%.
Gambar 2. Intepretasi customer needs ke
Tabel 3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat technical response
Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persentase 2. Tahap Kedua
Terakhir (%) Pengumpulan data pada tahap kedua
1 Tidak 0 0% dilakukan penyebaran kuesioner kepada 30
Sekolah responden yaitu pelanggan TV Kabel, tahap ini
2 Sekolah 2 6.67% bertujuan untuk mengidentifikasi derajat
Dasar kepentingan dari atribut yang sudah ditentukan
3 Sekolah 10 33.33% berdasarkan Voice Of Costumer yang
Menengah dilakukan dengan wawancara / diskusi
Pertama sebelumnya. Hasil dari kuesioner yang telah
(SMP) disebarkan didapat derajat kepentingan
4 Sekolah 11 36.66% (Important Rating) dari atribut yang telah
Menengah ditentukan sebagai berikut:
Atas (SMA) Tabel 4. Derajat Kepentingan
5 Perguruan 7 23.34
Tinggi /
Sederajat
Total 30 100%
Sumber = Data Primer (Quesioner)

Tabel diatas menjelaskan tingkat Berdasarkan tabel diatas dapat di jelaskan


pendidikan responden tidak sekolah sebesar 0 bahwa konsumen pelanggan dalam hal ini
% , sekolah dasar sebesar 6.67 % , sekolah menginginkan bahwa derajat kepentingan
menengah pertama sebesar 33.33 % , sekolah pelayanan, kualitas, siaran sesuai kebutuhan,
menengah atas sebesar 36.66% dan perguruan harga terjangkau, dan kelengkapan tayangan.
tinggi sebesar 23.34 % Sehingga peneliti mendefinisikan hasil dari
Pengumpulan data dilakukan tiga tahap keinginan yang diharapkan pelanggan seperti
sebagai berikut : pada tabel dibawah ini.
1. Tahap Pertama
Pengumpulan data tahap pertama
dilakukan melalui wawancara atau diskusi 2. Tahap Ketiga
kepada sejumlah customer. Tabel 5. Kelebihan dari TV Pesaing
Diskusi/wawancara bertujuan untuk - Pelayanan yang
mengidentifikasi keinginan konsumen sebagai diberikan sangat
masukan dalam pengembangan pelayanan. ramah dan cepat
Berdasarkan keinginan konsumen terhadap respon terhadap
pelayanan kemudian dilakukan penerjemahaan Pelayanan keluhan pelanggan
kebutuhan konsumen kedalam kebutuhan - Untuk selalu tampil
teknis sebagai berikut: sempurna dimata
Interprestasi customer needs ke technical pelanggan,
response sebagai berikut: Kualitas membuka

61
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI P-ISSN: 2355-2085
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi E-ISSN: 2550-083X

komunikasi dan jasa


ini selalu konsisten
dalam berbagai
aspek yang
dibutuhkan
pelanggan
- Jasa ini selalu
memperhatikan
kesesuaian dan
konsisten terhadap
Siaran kebutuhan yang
Sesuai diinginkan
Kebutuhan pelanggan
- Komitmen dengan
pelayanan yang
diberikan dan tetap
pada persaingan
sehat dengan
Harga layanan jasa serupa
Terjangkau lainnya
- Terus memberikan
informasi dan
Kelengkapan kenyamanan untuk
Tayangan pelanggan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3. House Of Quality (HoQ) Jasa TV


Kabel Venus Vision
4.1 Analisa House Of Quality Berdasarkan hasil wawancara dan survey
House Of Quality ( HOQ ) adalah suatu terhadap pelanggan diperoleh bahwa penilaian
kerangka kerja atas pendekatan dalam terhadap atribut rancangan adalah : (1)
mendesain manajemen yang di kenal sebagai Kelengkapan tayangan dengan derajat
Quality Function deployment (QFD) (Cohen, kepentingan sebesar 7,8 ; (2) Harga terjangkau
1995). HOQ memperlihatkan struktur untuk dengan derajat kepentingan sebesar 7,6 ; (3)
mendesain dan membentuk siklus dan Siaran sesuai kebutuhan dengan derajat
bentuknya menyerupai rumah kunci. Dalam kepentingan sebesar 7,5 ; (4) Pelayanan
membangun HOQ adalah difokuskan pada dengan derajat kepentingan sebesar 7,4 ; dan
kebutuhan konsumen sehinggan proses desain (5) Kualitas dengan derajat kepentingan
dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa sebesar 7,3. Dengan demikian, disimpulkan
yang di inginkan oleh konsumen daripada bahwa pelanggan mementingkan kelengkapan
dengan teknologi inovasi. Hal ini dimaksudkan dari tayangan dan harga yang terjangkau.
untuk mendapatkan informasi penting dari Setelah data diolah menggunakan HOQ
konsumen. Seperti yang ditujukan pada diperoleh yang menjadi prioritas utama dalam
gambar berikut ini: perbaikan pengembangan pelayanan pada jasa
tv kabel adalah sesuai apa yang diinginkan
pelanggan dengan skor sebesar 157.
Selanjutnya yang menjadi prioritas adalah
menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan,
tanggung jawab terhadap respon, rating
penonton tinggi, membuat pelanggan merasa
penting, dan kualitas terjamin.
Dalam melakukan perbaikan
menggunakan HOQ diperoleh nilai bobot
kolom adalah: (1) Pelayanan sebesar 9,3; (2)
Kualitas sebesar 12; (3) Siaran sesuai

62
JISI: JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI Volume 7 No 1 Februari 2020

kebutuhan sebesar 12,5; (4) Harga terjangkau merupakan analisis kontribusi prioritas
sebesar 7,5; dan (5) Kelengkapan tayangan terhadap setiap respon teknis. Kontribusi
sebesar 8. Titik jual yang diberi bobot lebih prioritas akan menunjukkan seberapa besar
tinggi adalah (1) Siaran sesuai kebutuhan; (2) suatu respon teknis mempunyai pengaruh
Kualitas; (3) Pelayanan diberikan karena terhadap kualitas produk. Semakin besar nilai
berdasarkan pengamatan peneliti dengan kontribusinya, maka semakin perlu
berbagai pertimbangan. diprioritaskan untuk segera bisa direalisasikan.
Nilai tingkat kepentingan menunjukkan 5. Kesimpulan
bahwa semakin tinggi nilainya, maka atribut
tersebut semakin dirasakan eksistensinya oleh Dari hasil pengolahan data dan analisa,
pelanggan dalam hubungannya dengan maka dapat disimpulkan hasil analisis
pelayanan jasa yang diberikan.sedangkan pengembangan pelayanan jasa tv kabel
tingkat kebutuhan ditunjukkan oleh nilai row menggunakan metode Quality Function
weight yang diinterprestasikan sebagai Deployment ( QFD ) adalah berdasarkan
tinggi/rendahnya nilai suatu atribut. Analisa wawancara dan survey terhadap pelanggan
yang dilakukan pada respon teknis ini adalah
diperoleh penilaian terhadap atribut rancangan Jaelani, E. 2012. Perencanaan Dan
adalah : (1) Kelengkapan tayangan dengan Pengembangan Produk Dengan
derajat kepentingan sebesar 7,8 ; (2) Harga Quality Function Deployment (Qfd).
terjangkau dengan derajat kepentingan sebesar Vol. IV Nomor.1 Mei 2012.
7,6 ; (3) Siaran sesuai kebutuhan dengan Midayanti, S. 2014. Analisis Kualitas
derajat kepentingan sebesar 7,5 ; (4) Pelayanan Pelayanan Jasa Dengan Metode
dengan derajat kepentingan sebesar 7,4 ; dan Servqual Dan Quality Function
(5) Kualitas dengan derajat kepentingan Deployment (Qfd) (Studi Kasus Pada
sebesar 7,3. Dengan demikian, disimpulkan Stasiun Gubeng Surabaya).
bahwa pelanggan mementingkan kelengkapan Noor, AM Dan Arifin,I.2000. Otomatisasi
dari tayangan dan harga yang terjangkau. Pembuatan House Of Quality Pada
Dengan berusaha menciptakan pelayanan Quality Function Deployment. (
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Jurnal). Universitas Gunadarma,
dimana harga yang ditawarkan relative Depok.
terjangkau ditunjang dengan perusahaan Putri , RA. Analisis Perencanaan Strategi
pesaing. Sehingga kontribusi pelanggan Peningkatan Kualitas Pelayanan
terhadap kemajuan perusahaan besar. Konsumen Dengan Metode Quality
Pelanggan mendukung pengembangan Function Deployment (Qfd). Jurnal
pelayanan jasa tv kabel, yang disertai dengan Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52.
perbaikan pelayanan sesuai apa yang Universitas Brawijaya, Malang.
diinginkan , menyesuaikan dengan kebutuhan Rahman, A Dan Supomo, H. 2012. Analisa
pelanggan, tanggung jawab terhadap respon, Kepuasan Pelanggan Pada Pekerjaan
rating penonton yang tinggi, membuat Reparasi Kapal Dengan Metode
pelanggan merasa penting, dan kualitas Quality Function Deployment (QFD).
terjamin. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No.
1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271.
DAFTAR PUSTAKA Sakti Aji, B. 2013. Analisis Peningkatan
Djunaidi, M. 2012. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Dengan
Kualitas Layanan Lembaga Bimbingan Metode Quality Function Deployment
Belajar Dengan Quality Function ( Studi Pada Pt. Kai (Persero) Daop 4
Deployment Semarang Kelas Bisnis Utama ).
Hadrin, D. 2014. Tinjauan Yuridis Pengaturan (Skripsi). Universitas Katolik
Televisi Kabel Di Kota Makassar. Soegijapranata, Semarang.
Ihwan, K Dan Minarni. 2012. Bantal Theodore, B. 2007. Analisis Kepuasan
Keamanan Berkendaraan Bagi Wanita Konsumen Terhadap Jasa Internet
Hamil ( Studi Kasus Kabupaten Kabel Pada PT. Jogja Medianet.
Indragiri Hilir, Provinsi Riau )Seminar (Skripsi). Universitas Sanata Dharma,
Nasional Ergonomi 2012. Yogyakarta.

63

Anda mungkin juga menyukai