TINJAUAN PUSTAKA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
1. Performa (Performance)
Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik
utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.
2. Keistimewaan (Reability)
Merupakan aspek kedua dari performasi yang menambah fungsi dasar, berkaitan
dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.
3. Keandalan (Reliability)
Berkaitan dengan kengkinan suatu produk melaksanakan fungsinya secara
berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu.
4. Konformasi (Conformance)
Berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah
diterapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
e. Motivasi (Motivation)
Penelitian tentang motivasi manusia menunjukkan bahwa sebagai hadiah
tambahan uang, para pekerja masa kini memerlukan sesuatu yang memperkuat
rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan bahwa mereka
secara pribadi memerlukan sumbangan atas tercapainya sumbangan atas
tercapainya tujuan perusahaan.Hal ini membimbing ke arah kebutuhan yang
tidak ada sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dan komunikasi yang lebih baik
tentang kesadaran kualitas.
f. Bahan (Material)
Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli teknik
memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari pada sebelumnya.Akibatnya
spesifikasi bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih
besar.
g. Mesin dan Mekanise (Machine and Mecanization)
Permintaan perusahaan untuk mencapai penurunan biaya dan volume produksi
untuk memuaskan pelanggan telah terdorong penggunaan perlengkapan pabrik
yang menjadi lebih rumit dan tergantung pada kualitas bahan yang dimasukkan
ke dalam mesin tersebut.Kualitas yang baik menjadi faktor yang kritis dalam
memelihara waktu kerja mesin agar fasilitasnya dapat digunakan sepenuhnya.
h. Metode Informasi Modern (Modern Information Method)
Evolusi teknologi komputer membuka kemungkinan untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengambil kembali, memanipulasi informasi pada skala yang tidak
terbayangkan sebelumnya. Teknologi informasi yang baru ini menyediakan cara
untuk mengendalikan mesin dan proses selama proses produksi dan
mengendalikan produk bahkan setelah produk sampai ke pelanggan. Metode
pemprosesan data yang baru dan konstan memberikan kemampuan untuk
memanajemen informasi yangbermanfaat, akurat, tepat waktu dan bersifat
ramalan mendasari keputusan yang membimbing masa depan bisnis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
1. Define ( Perumusan )
Define adalah fase pertama dalam siklus DMAIC yang menentukan masalah/
peluang, proses dan persyaratan pelanggan, karena siklus DMAIC iteratif,
maka masalah proses, aliran dan persyaratan harus diverifikasi dan diperbarui
di sepanjang fase-fase yang lain guna mandapatkan kejelasan. Tools yang
akan digunakan dalam tahap define menurut (Syukron & Kholil, 2014) adalah
sebagai berikut :
a. CTQ (Critical to Quality)
Critical to Quality (CTQ) merupakan karakteristik dari sebuah produk
atau jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut (Syukron &
Kholil, 2014), indentifikasi CTQ membutuhkan pemahaman akan suara
pelanggan / VOC (voice of customer), yaitu kebutuhan pelanggan yang di
ekspresikan oleh pelanggan itu sendiri. Alat yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi pelanggan adalah kartu komentar, focus grup,
kontak langsung dengan pelanggan, riset pelanggan dan analisis kebutuhan
pelanggan. Kunci dalam menggunakan tools ini adalah:
Selalu mulai dengan kebutuhan konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
b. Measure ( Pengukuran )
Measure adalah tahapan pengukuran terhadap proses untuk menentukan
tingkat kinerja perusahaan sekarang sehingga dapat dibuat rencana untuk
perbaikan. Didalam tahapan kedua ini dilakukan pengevaluasian sistem
pengukuran karakteristik-karakteristik bagi kualitas (CTQ) dan menaksir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2. Perhitungan DPMO
Menghitung DPMO (Defect Per Million Oportunities) yaitu suatu
ukuran kegagalan yang menunjukan banyaknya cacat persejuta kesempatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Fase ini berfokus pada bagaimana cara mengukur proses internal yang
mempengaruhi CTQ. Ini membutuhkan pemahaman akan hubungan
sebab akibat antara kinerja proses dan nilai pelanggan. Metodologi Six
Sigma ini menggunakan istilah fungsi, dalam ilmu matematika untuk
menggambarkan hubungan ini Y= f(X ), di mana Y mewakili seperangkat
variable respons yang penting, atau CTQ dan X mewakili seperangkat
variable input penting yang mempengaruhi Y. Setelah hubungan sebab
akibat ini ditenukan , prosedur untuk menemukan bukti, mengumpulkan
data yang dapat diandalkan, observasi, dan mendengarkan dengan baik
harus dibuat dan dilaksanakan. Data dari proses serta aktivitas yang sudah
ada sering jkali menyediakan informasi yang penting sama halnya.
c. Analyze ( Analisis )
Di sini manajemen berupaya memahami mengapa terjadi penyimpangan
dan mencari alasan-alasan yang mengakibatkannya. Maka dari itu,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
e. Control ( Pengendalian )
Pada tahap ini dilakukan upaya pengontrolan untuk menjaga dan
mempertahankan perubahan-perubahan yang sudah dilakukan. Kemudian
secara berkala dilakukan pengecekan agar terpantau. Setiap data hasil
perubahan diambil dan dianalisa untuk dinilai (Kholil & Pambudi, 2014).
Fase pengendalian berfokus pada bagaimana menjaga perbaikan terus
berlangsung, termasuk menempatkan perangkat pada tempatnya untuk
meyakinkan variable utama tetap berada dalam wilayah maksimal yang
dapat diterima dalam proses yang sedang dimodifikasi. Perbaikan ini bisa
saja termasuk menentukan standar serta prosedur, mengadakan pelatihan
untuk karyawan, serta mencanangkan sistem pengendalian untuk
meyakinkan perbaikan tidak lekang oleh waktu. Bentuk pengendalian bisa
sesederhana daftar periksa ( Checklist ) atau pemeriksaan berkala untuk
meyakinkan bahwa prosedur yang benar telah dikuti, atau penerapan
diagram pengendalian proses statistik untuk memonitor kinerja cara
pengukuran yang terpenting.
2.1.4.2 Alat – alat Dalam Kualitas
Menurut (Tannady, 2015) “Setiap metode perbaikan kualitas tertenu
ditujukan oleh alat-alat bantu yang disebut “alat-alat kualitas” atau “ Quality Tools.
Tools yang digunakan didalam metode perbaikan atau peningkatan kualitas antara
lain :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2. Check Sheet
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
3. Diagram Pareto
Gambar 2. 7 Histogram
Sumber : (Ariani, 2003)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
mempengaruhinya.
Diagram pencar merupakan pendekatan non-mathematical atau grafis untuk
mengidentifikasi hubungan antara ukuran kinerja dan faktor- faktor yang dapat
mempengaruhinya. Karakteristik kinerja (y) digambarkan pada sumbu vertikal,
sedangkan faktor yang diduga berkorelasi (x) diplot ke sumbu horizontal. Titik
potong antara kedua sumbu itu adalah rata-rata masing- masing set data. Data yang
dikumpulkan bukan hanya untuk mengamati karakteristik kualitas yang diteliti
tetapi juga memperhatikan faktor-faktor atau penyebab lain yang mungkin
berdampak pada karakteristik kualitas.
Melalui penggambaran data ke diagram pencar, dapat dilakukan analisis lebih
lanjut, sejauh mana antaa faktor X dan Y memiliki korelasi, yang dalam hal ini
direpresentasikan sebagai nilai r (rho), yaitu nilai yang menunjukkan tingkat
keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan kedua faktor itu berhubungan
sangat erat bila nilai rho mendekati angka+1. Di samping itu juga akan dapat
disimpulkan kecenderungan arah korelasi tersebut (positif atau negatif).
6. Peta Kendali (Control Chart)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
ini juga memungkinkan pengguna membuat tindakan perbaikan yang tepat untuk
menghilangkan sumber- sumber variasi.
7. Diagram Proses (Flow Chart)
Diagram proses berisi tentang bagan aliran proses produksi atau kegiatan
teknis lainnya yang dapat menginformasikan dengan jelas mengenai objek yang
akan dituju.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Penulis
No Judul Artikel Nama Jurnal Metode Penelitian Hasil Penelitian
( Tahun)
1 Lauhmahfudz, Usulan Penerapan Jurnal Identifikasi nilai sigma yaitu sebesar 4.47 beserta usulan
(2014). Metode Six Sigma pada penelitian dan Define, Measure, Analyz, Improv, Control. perbaikan mencapai cacat 2% dari hasil produksi. Pada
Pengendalian Kualitas aplikasi system DMAIC tahap define mengidentifikasi menggunakan diagram
Sepatu All Star Tipe & teknik SIPOC untuk mengetahui alu dari supplier hingga customer.
Chuck Tylor Low Cut industry Pada tahap measure menggunakan perhitungan DPMO
di CV Cikupa Intu (PASTI). untuk menghitung tingkat Six Sigma. Lalu tahap Analyze
Rubber Volume VIII menggunakan diagram pareto untuk mengetahui defect
No 3, 399 –410 tertinggi dan menggunakan fish bone diagram untuk
mengetahui sebab akibat dari defect yang ada. Selanjutnya
tahap improve menggunakan 5W + 1H untuk memberikan
rencana perbiakan. Selanjutnya yang terakhir tahap control
alat kontrol untuk mengetahui apakah ada peningkatan
kualitas dari hasil akhir produk sepatu tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Penulis (
No Judul Artikel Nama Jurnal Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun)
2 Kholil, M., & Implementasi Jurnal DMAIC, Lean Six Pada tahap define menunjukkan cacat yang terjadi pada produk HL 4.8. Dengan menggunakan
penelitian dan
Pambudi, T. Lean Six Sigma pareto Final Test terbesar yaitu 29.4%. Dari pareto terlihat bahwa jenis cacat terbesar adalah jenis
aplikasi
(2014). Sigma Dalam system & cacat NG Drop pada proses final test. Serta dilakukan Teknik pertanyaan-pertanyaan: Apa
teknik industry
Peningkatan (What), Dimana (Where) dan Kenapa (Why). Pada tahap measure data managemen menentukan
(PASTI).
Kualitas Volume target Yield untuk model HL 4.8 adalah 98,8 %. Dan level sigma ada pada posisi 1,4156. Tahap
VIII analisis berdasarkan diagram tulang ikan pada faktor mesin (vacuum pump sudah tidak normal,
Dengan No 1, 14 –29
Mengurangi cylinder sudah rusak, dan sensor elevator tidak bisa deteksi tray), faktor manusia (operator tidak
Produk Cacat hati-hati dan operator tidak check actual input dan output product), faktor material (device
Ng Drop Di basah) faktor metoda (tidak ada metoda pengecekan cylinder, tidak ada metoda pengecekan
Mesin Final vacuum pump, dan tidak ada pengecekan sensor PM2 LH10). Tahap improve rencana perbaikan
Test Produk pada 5W+1H adalah mengganti seal di vacuum pump, mengganti cylinder, membuat tool.
Hl 4.8 Di PT. Tahap control yaitu mengecek sensor elevator, membuat prosedur, membenarkan mesin ketika
SSI terjadi error, dilakukan sosialisasi untuk lebih ketat menggunakan check sheet yang sudah ada,
mengecek cylinder, mengecek vacuum pump Hasil dari perbaikan adalah meningkatnya
produktifitas menjadi 99,59%, Penghematan biaya sebesar USD 5.894 per bulan. Level sigma
total naik menjadi 1,9190 dan level sigma NG drop naik menjadi 3,3831.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Penulis
No Judul Artikel Nama Jurnal Metode Penelitian Hasil Penelitian
( Tahun )
3 Caesaron, PENERAPAN Jurnal Six sigma, Pada tahap define critical to quality, yaitu chip (bintik), scratch
D., & METODE SIX penelitian dan DMAIC, Diagram Pareto, Fishbone, (goresan), flex (ukuran lebih besar), dent (penyok), contamination
Tandianto. aplikasi system FMEA (terdapat cairan), dan damage (serupa dengan chip). Tahap measure
SIGMA
(2013). & teknik tidak adanya poin yang keluar batas menunjukkan proses handling
DENGAN
industry masih berada dalam batas kendali, Didapatkan nilai DPMO adalah
PENDEKATAN
(PASTI). 33,333. Tingkat sigma yang didapatkan sebesar 3,3. Tahap Analyze
DMAIC PADA Volume Dari diagram tersebut terdapat 4 jenis cacat yang dominan yaitu, flex
PROSES IX No 3, (31,3%), chip (24,7%), contamination (18,7%), dan scratch (13,3%).
HANDLING 248 –25 Dalam diagram fishbone penyebab manusia (tidak menggunakan alat
PAINTED BODY bantu saat inspeksi, jarang mengganti lap saat inspeksi), Metode
BMW X3 (Sulit membuka pengait saat unloading, Banyaknya proses
(STUDI pemindahan rak, Penyimpanan painted body tidak terstruktur),
KASUS: PT. Lingkungan (stasiun kerja yang berdebu). Tahap improvement
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
PRESSURE Research, level dari Apr-13 to Aug-14 yakni sebesar 3.3 dan Feb-March 2015 sebesar 3.1. Pada tahap
DIE 9(4), 557- analyze, dengan tools penyebab & efek diagram yang dikelompokan manusia, mesin, bahan
CASTING 604 dan die. Setelah itu mencari penyebab utama dengan menggunakan regresi analisis pada
PROCESS penundaan selama menuangkan logam, penuangan suhu, die holding, Time wise
BYAPPLICA rejection/rework. Menghasilkan kesimpulan bahwa Analisis regresi menunjukkan ada relasi
TION OF antara waktu produksi dan % penolakan / pengerjaan ulang pada waktu. Tahap improvement,
DMAIC DOE ini percobaan, ANOVA dihasilkan kesimpulan dengan memberikan saran seperti
METHODOL Pouring Temperature (°C) 850 2 Die Temperature (°C) 195 3 Die Holding Time (sec) 12.
OY OF SIX setelah melaksanakan DOE, tingkat optimasi 12 detik yang menghemat 2 detik di setiap siklus
SIGMA operasi.. Tahap control yaitu P Chart, Pelatihan kepada operator berdasarkan SOP.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
No Penulis (Tahun) Judul Artikel Nama Jurnal Metode Penelitian Hasil Penelitian
5 Srinivasan,K., Enhancing Penerbit: Journal Six Sigma, DMAIC, CTQ, quality, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
Et All.( 2014 ). effectiveness Procedia Engineering effectiveness kualitas tungku pada sebuah perusahaan manufaktur di
of Shell and Voll 97,64-71 Tamilnadu India, melalui fase DMAIC. Pada tahap define,
Tube Heat parameter critical to quality (CTQ) diidentifikasi sebagai
Exchanger efektivitas dalam penukar panas shell and tube. Dalam fase
through Six measure, Berdasarkan hasil pengukuran Pareto yang ke dua
Sigma mengungkapkan bahwa, berbagai parameter yang
DMAIC mempengaruhi kinerja heat recovery. Dalam tahap analisis,
phases Digunakan fishbone diagram yaitu faktor mesin (area
transfer panas kurang) faktor metode (perpindahan material
yang terlalu cepat, solusi alternatif tidak digunakan) faktor
material (konduktifitas material yang rendah) serta faktor
lingkungan (kondisi lingkungan yang panas). Dalam fase
improve, dihasilkan gagasan memperkenalkan sirip di atas
tabung bisa mengintensifkan transfer panas dengan
melindungi kehilangan energi dan meningkatkan efektivitas
penukar panas shell and tube.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Nama Metode
No Judul Artikel Nama Jurnal Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
6 Costa, T., Improve the Penerbit: The Six sigma Penelitian ini dikembangkan di sebuah perusahaan manufaktur ban di portugal
Et ALL. Extrusion International dengan tujuan meningkatkan proses
(2017) process Journal of Ekstruasi karet dari dua produk semi ban, tapak dan dindng samping. Fase
In tire Procedia Define: lima tahap utama yang terjadi selama proses ekstruasi yaitu persiapan
production Manufacturing Voll (set up), ekstruasi, pendinginan pengujian, pemotongan dan penyimpanan.
6 No3 page 1104- Measure: berdasarkan hasil pareto persentase terbesar dari waktu pemberhentian
Using six sigma
1111 kerja di
Methodology
Sebabkan karena proses set up pada bagian tapak sebesar 5% dan pada bagian
manufacturing
dinding sebesar 10%. Analyze: menggunakan tools diagram tulang
Company
ikan untuk mengetahui penyebab terjadina permasalahan tersebut yaitu
Metode (kurang nya pembersihan gumpalan) serta faktor mesin ( sering
Mengalami breakdown). Fase improve: digunakan pendekatan 5w+1h.
Fase Control: setelah selesai, dan mengingat bahwa 560 ton produksi
Setiap hari di departemen pencampuran, dipastikan bahwa tujuan
Penurunan hasil kerja yang dihasilkan telah tercapai, dengan pengurangan
defect sebesar 0,89%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Nama
No Judul Artikel Nama Jurnal Metode Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
7 Gupta, V., Six-Sigma Application In Penerbit: Journal DMAIC, VOC, Xbar dan R Chart, Pada tahap define, menggunakan metode voice of customer
Et All. Tiremanufacturing of Industrial (VOC). Sambungan manik menghasilkan 90 ± 15 mm ,
(2019). Company: A Case Study Engineering Sambungan manik rata- rata dari ban 97 mm dan Kerugian
International. material karena Pergeseran Sambatan dari Spesifikasi
Volume 14, Target 93-100 kg / bulan. Tahap measure,. Kemampuan
Issue 3, article memproses indeks adalah 0,94 yang kurang dari 1; X-bar
id. , 520 pp. dan R-chart, jelas bahwa sedikit poin berada di luar batas
kontrol bawah. Pada tahap analisis, untuk mencari akar
penyebab pengaturan splice manik sisi yang lebih tinggi,
variasi dalam pengaturan advancer disebabkan karena
perubahan keterampilan pekerja, pengaturan sensor tidak
bisa berubah sering, pekerja tidak menggunakan pita
pengukur. Tahap improvement menyusun rencana korektif
yaitu Arahkan ke sisi yang lebih tinggi dan Tunjuk sisi
bawah . Tahap control yaitu empat langkah DMAIC
metodologi harus diterapkan secara berkala.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Nama
No Judul Artikel Nama Jurnal Metode Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
8 Hung, H, Application of Genome Six Sigma Jurnal ini ini membahas aplikasi dari proyek Six
C., Wu, T, Six Sigma in the research, 2011, Sigma untuk mengurangi segel terbuka ingkat
C., & Sung, TFT-LCD 21.12: 2224- cacat. Fase DMAIC (Tentukan, Ukur, Analisis,
M, H. Industry 2241. Tingkatkan, dan Kontrol) digunakan dalam
(2011) perusahaan kasus. Faktor-faktor penting
ditemukan, dan sebagai hasilnya tingkat
pembukaan segel turun secara signifikan, bahkan
di bawah tingkat tujuan semula.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/