PENDAHULUAN
Teknik Industri | 1
d. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang
dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian
Teknik Industri | 2
Nastiti, Heni (2013) mengatakan bahwa kualitas produk yang dihasilkan
ditentukan oleh kegiatan yang dilakukan pada saat awal proses produksi hingga
barang jadi agar produk yang dihasilkan berkualitas baik. Nastiti, Heni (2013)
juga mengatakan bahwa kurangnya pengawasan standar kerja yang jelas menjadi
salah satu pemicu sering terjadinya kecacatan produksi. Adanya kecacatan produk
akan berdampak pada proses produksi yang dapat menimbulkan penambahan
biaya sehingga dianggap pemborosan dan tidak dapat menggunakan sumber daya
secara baik. Dengan kata lain pengawasan kualitas merupakan usaha untuk
mempertahankan kualitas dan barang-barang yang dihasilkan agar sesuai dengan
spesifikasi dan mendapatkan hasil yang baik, Assauri (2004) sehingga
pengendalian kualitas yang sangat erat berhubungan dengan proses produksi dapat
terus dioptimalkan, Susetyo, et al (2011).
Donat merupakan roti yang berbentuk bulat dengan lubang ditengahnya
dan proses akhir pengolahan dengan cara digoreng. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan donat yaitu tepung terigu protein tinggi, telur, yeast, mentega, baking
powder, dan gula pasir. Mempunyai karakteriktik tekstur lunak, volume ringan,
rasanya manis dan warna kecoklatan. Pada pembuatan donat pencampuran garam
sebaiknya dipisah dengan yeast karena dapat menghambat proses fermentasi
(Iriyanti, 2012).
Teknik yang digunakan untuk membuat donat dengan tepung protein
tinggi, baking powder, yeast, susu bubuk, mentega, air dan telur dengan
pencampuran dan pengulian, teknik straight dough. Setelah itu dilanjutkan dengan
menggoreng (deep fraying) dengan minyak banyak suhu 180˚C selama 10 menit
(Iriyanti, 2012).
Donat merupakan suatu makanan seperti roti yang berbentuk bulat dengan
lubang di tengahnya dan proses akhir pengolahan dengan cara digoreng. Tingkat
pengembangan merupakan suatu kemampuan donat dalam mengalami
pertambahan ukuran sebelum dan sesudah proses penggorengan.
Tingkat pengembangan pada pembuatan donat selain dipengaruhi dengan
ragi, tingkat pengembangan dipengaruhi dengan adanya gluten dalam suatu
adonan. Adonan yang mengandung gluten akan mampu menahan gas hasil
Teknik Industri | 3
peragian, sehingga hasil yang diperoleh berdaya kembang besar (Khotmasari,
2013).
1.2 Permasalahan
Masalah yang akan dibahas dalam modul ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana memetakan dan mendefenisikan kualitas di unit yang
dipantau?
2. Bagaimana mengidentifikasikan karakteristik kualitas produk di unit yang
dipantau?
3. Bagaimana mengidentifikasikan aliran proses produksi di unit yang
dipantau?
4. Bagaimana mengidentifikasikan titik-titik potensial agar dapat dilakukan
pengendalian kualitas secara statistik?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan yang dilakukan pada modul ini adalah sebagai
berikut :
1. Mahasiswa mampu memetakan dan mendefenisikan kualitas di unit yang
dipantau.
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan karakteristik kualitas produk di unit
yang dipantau.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan aliran proses produksi di unit yang
dipantau.
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan titik-titik potensial agar dapat
dilakukan pengendalian kualitas secara statistik.
Teknik Industri | 4
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Physical
Teknik Industri | 5
Contoh : panjang, lebar
2. Sensory
Contoh : rasa, penampilan, warna
3. Time Orientation
Contoh : reability, serviceability
atau S.
b. Peta kendali atribut, terdiri dari :
- Untuk mengendalikan defective atau produk cacat : p dan np chart
- Untuk mengendalikan defect atau jenis kecacatan : c dan u chart
3. Defect Concentration Diagram
Merupakan diagram yang digunakan untuk menunjukan tingkat
kecacatan produk yang ada dalam suatu produksi.
Teknik Industri | 6
4. Histogram
Merupakan grafik bentuk batang yang memperlihatkan data yang
didapat dari suatu kondisi dan dibagi atas beberapa bagian, serta dibuat
sesuai nilai data yang ada dalam bagiannya.
5. Pareto Chart
Chart ini dibuat berdasarkan data-data yang dibagi dan disusun
menurut bagiannya dan diurut sesuai besarannya. Grafik ini
memperlihatkan bagian terjadinya suatu masalah dan tingkat kenaikan
pengaruhnya.
6. Scatter Plot
Merupakan Tools yang digunakan untuk memerilksa apakah dua
jenis data saling berhubungan (Korelasi). Biala ada hubungan maka kita
harus memeriksa dan mengatur faktor tertentu untuk memasukan nilai
karakteristik ke dalam daerah spesifikasinya.
7. Ishikawa Diagram
Lebih dikenal dengan sebutan diagram Tulang Ikan (Fish Bone),
merupakan diagram sebab akibat yang bertujuan untuk
mempresentasikan hubungan antara akibat (effect) dan penyebab
potensial atau penyebab yang paling memungkinkan yang berhubungan
dengan akibat tersebut. Diagram ini membantu memahami kegagalan
mekanisme yang terjadi, sehingga dapat digunakan langkah pencegahan
dengan tindakan proaktif.
Operation Process Chart (OPC) adalah salah satu jenis peta-peta kerja
yang digunakan untuk menggambarkan aliran sebuah proses produksi. Titik-titik
potensial adalah titik-titik atau tahapan-tahapan proses yang perlu dikerjakan
dengan hati-hati dan penuh dengan ketelitian, karena kesalahan pada tahap ini
dapat mengakibatkan produk cacat. Titik potensial ditentukan dari proses-proses
pada OPC pembuatan produk atau jasa yang bersangkutan.
Teknik Industri | 7
Roti merupakan produk sederhana yang diselesaikan dengan di oven.
Dalam pembuatan roti memerlukan enam macam bahan dasar yang paling utama
digunakan, yaitu tepung protein tinggi, air, garam, gula pasir, yeast dan lemak.
Beberapa bahan lainnya digolongkan sebagai bahan penambah agar memperoleh
penggunaan yang efektif dan maksimal, serta untuk meningkatkan kelezatan dan
nilai gizi roti. Keberhasilan dalam membuat roti sangat tergantung pada dua hal
yaitu cara gluten di kembangkan dan di fermentasi. Pengembangan gluten
dilakukan pada waktu pengulian, sedangkan yeast dikembangkan pada saat
pengulian. Dan untuk menghasilkan produk roti yang lebih empuk, lembut dapat
ditambahkan dengan beberapa bahan tambahan seperti telur, susu dan pelembut
(bread improver) (Iriyanti, 2012).
Donat merupakan roti yang berbentuk bulat dengan lubang ditengahnya
dan proses akhir pengolahan dengan cara digoreng. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan donat yaitu tepung terigu protein tinggi, telur, yeast, mentega, baking
powder, dan gula pasir. Mempunyai karakteriktik tekstur lunak, volume ringan,
rasanya manis dan warna kecoklatan. Pada pembuatan donat pencampuran garam
sebaiknya dipisah dengan yeast karena dapat menghambat proses fermentasi
(Iriyanti, 2012).
Teknik yang digunakan untuk membuat donat dengan tepung protein
tinggi, baking powder, yeast, susu bubuk, mentega, air dan telur dengan
pencampuran dan pengulian, teknik straight dough. Setelah itu dilanjutkan dengan
menggoreng (deep fraying) dengan minyak banyak suhu 180˚C selama 10 menit
(Iriyanti, 2012).
Donat merupakan suatu makanan seperti roti yang berbentuk bulat dengan
lubang di tengahnya dan proses akhir pengolahan dengan cara digoreng. Tingkat
pengembangan merupakan suatu kemampuan donat dalam mengalami
pertambahan ukuran sebelum dan sesudah proses penggorengan.
Tingkat pengembangan pada pembuatan donat selain dipengaruhi dengan
ragi, tingkat pengembangan dipengaruhi dengan adanya gluten dalam suatu
adonan. Adonan yang mengandung gluten akan mampu menahan gas hasil
Teknik Industri | 8
peragian, sehingga hasil yang diperoleh berdaya kembang besar (Khotmasari,
2013).
2.2 Kegiatan
Rangkaian kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada modul 1 yaitu :
a. Melakukan observasi (penelitian) ke unit yang akan dipantau.
b. Menggambarkan OPC di unit yang akan dipantau.
c. Mendefenisikan kualitas yang ada di unit yang dipantau.
d. Menentukan karakteristik kualitas produk atau jasa yang ada di unit yang
dipantau.
e. Menentukan titik-titik potensial pengendalian kualitas.
f. Menentukan metode pengukuran kualitas yang tepat bagi setiap titik
potensial.
Teknik Industri | 9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Teknik Industri | 10
a) Alat yang digunakan untuk pembuatan Donat
Teknik Industri | 11
BAB IV
MINYAK GORENG MENTEGA TELUR BAKING POWDER RAGI GULA PASIR TEPUNG TERIGU
AIR
DICAMPUR
7' (MIXER)
O-6
SUSU CAIR
5' DICAMPUR
O-7
(MIXER)
5' O- DIULENI
10 (TANGAN)
15' DIULENI
O-12 SAMPAI KALIS
I-1 (TANGAN)
DITUTUP DAN
60'
O-13 DIDIAMKAN
(WADAH &KAIN)
10' DIDIAMKAN
O-15 (WADAH)
15' DICETAK
O-16 (CETAKAN)
15' DIGORENG
O-19
(WAJAN)
1'
2 35' I-3 INSPEKSI
1 1'
DISIMPAN
TOTAL 186'25'’
Teknik Industri | 12
dalam gelas. Pada operasi keenam, tepung terigu, gula pasir, ragi dan baking
powder dicampur menggunakan mixer. Pada operasi ketujuh adonan tersebut
dicampurkan dengan susu cair. Pada operasi kedelapan dan kesembilan, telur
dipecahkan dan diambil kuning telur. Pada operasi kesepuluh, adonan diuleni
dengan menambahkan kuning telur.
Pada operasi kesebelas, mentega ditakar kemudian diuleni dengan adonan
pada operasi ke-12 sekaligus diinspeksi. Kemudian pada operasi ke-13, adonan
ditutup dengan kain kemudian didiamkan selama 1 jam hingga adonan
mengembang. Kemudian pada operasi ke-14 adonan dibagi menjadi lebih kecil
(per unit donat) sekaligus diinspeksi. Pada operasi ke-15, adonan per unit tersebut
didiamkan selama 10 menit. Kemudian pada operasi selanjutnya, adonan per unit
donat dicetak.
Kemudian pada operasi ke-17 dan ke-18, minyak goreng ditakar kemudian
dipanaskan. Pada operasi selanjutnya donat digoreng hingga matang. Pada operasi
k-20, donat diangkat dan ditiriskan. Pada operasi selanjutnya, donat-donat diberi
topping, kemudian dilakukan inspeksi terakhir.
Teknik Industri | 13
Berdasarkan pengamatan data yang telah kelompok kami lakukan, rasa dan
tekstur dari donat yang kami amati sesuai dengan keinginan konsumen dan
konsisten per tiap unit donat. Sedangkan bentuk/fisik dari donat masih
dianggap sesuai bagi konsumen karena konsumen tidak memiliki standar
yang lebih rinci mengenai bentuk donat home industry yang diinginkan.
5. Kesesuaian dengan Spesifikasi (Conformance to Spesification)
Karakteristik rasa dari donat yang kami amati sesuai dengan spesifikasi
yang diharapkan, karena rasa donat konsisten (sama pada setiap unit) dan
sesuai dengan keinginan konsumen. Sedangkan bentuk/fisik dari donat per
tiap unitnya tidak sama (ukuran diameter, tebal dan berat), tetapi tetap
berada dalam batas kontrol. Namun, tidak menutup kemungkinan akan
adanya produk-produk yang cacat atau berada di luar batas spesifikasi.
Mengenai produk cacat dan aspek kecacatan dari donat akan dibahas lebih
lanjut pada sub-subbab 4.3.
6. Daya Tahan (Durability)
Terkait dengan daya tahan dari produk donat, produk ini dapat bertahan
dalam kondisi baik maksimal selama 2 hari tergantung juga pada cara
penyimpanannya. Lebih dari jangka waktu 2 hari, maka kualitas dari donat
akan menurun, seperti tekstur donat menjadi lebih keras, bahkan hingga
berjamur.
7. Pelayanan (Serviceability)
Pada karakteristik ini, aspek seperti ketersediaan produk serta pelayanan
terhadap konsumen dianggap cukup baik. Hal ini karena donat diproduksi
setiap hari dan dijual langsung ke konsumen tanpa melalui distributor,
sehingga produsen lebih mengetahui perkiraan berapa unit yang harus
diproduksi sesuai permintan pasar per hari.
8. Estetika (Aesthetics)
Merupakan karakteristik daya tarik produk terhadap panca indera. Secara
umum, bentuk donat yang kami amati memiliki estetika yang sama seperti
donat-donat home industry lainnya karena memiliki penampakan yang
Teknik Industri | 14
sama yakni berbentuk bulat, berwarna cokelat dan terdapat lubang di
tengah donat.
Teknik Industri | 15
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Teknik Industri | 16