MATA KULIAH :
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Fungsi Tatacara Produksi dan
Pengawasan Mutu Pangan dalam Setiap Tahapan Proses Quality Assurance dan Quality Control.
Malakah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengawasan Mutu Pangan. Tak
lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bu Dr. Siti Mutia Rahmawati, M.Si selaku dosen
pembimbing Mata Kuliah Pengawasan Mutu Pangan.
Makalah ini dibuat tak luput dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini dan kami berterima kasih apabila ada saran
ataupun masukan dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I ………………………………………………………………………………………… 3
PENDAHULUAN …………………………………………………………………………… 3
1.1 Latar Belakang ………………………………………………….…………………...... 3
1.2 Tinjauan Pustaka ……………………………………………………………………… 3
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………….…………………….. 3
BAB II ……….………………………………………………………………………………. 4
PEMBAHASAN …………………………………………………………………………….. 4
2.4 Peran Quality Control dan Quality Assurance dalam Pengawasan Mutu Pangan ……. 8
2.6 Peran Ahli Gizi dalam Quality Control dan Quality Assurance ……………………... 10
BAB III …………………………………………………………………………………….... 11
PENUTUP …………………………………………………………………………...…….... 11
SOAL VIGNET………………………………………………………………………………13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Produksi dan pengawasan mutu pangan adalah hal yang utama bagi setiap
institusi pangan Pengertian mutu memiliki pandangan yang berbeda-beda maka tidak
heran jika terdapat dua pakar yang memiliki kesimpulan yang tidak sama. Sejak
dahulu pengawasan mutu merupakan menjadi bagian penting setiap industri pangan
untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan mendapatkan keuntungan. Sehingga
lahirlah divisi tenaga kerja yang dikenal dengan quality control (kontrol mutu).
Kontrol mutu adalah proses yang menjamin bahwa hanya produk yang memenuhi
spesifikasi yang boleh keluar dari pabrik dan dilempar ke pasar.
Pengawasan mutu merupakan program atau kegiatan yang tidak dapat terpisahkan
dengan dunia industri, yaitu dunia usaha yang meliputi proses produksi, pengolahan
dan pemasaran produk. Industri mempunyai hubungan yang erat sekali dengan
pengawasan mutu karena hanya produk hasil industri yang bermutu yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar, yaitu masyarakat konsumen. Seperti halnya proses
produksi, pengawasan mutu sangat berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi.
1.3 Tujuan
1. Memahami maksud dari produksi dan pengawasan mutu pangan
2. Memahami pengertian dan peranan Quality Assurance dan Quality Control dalam
Pengawasan Mutu Pangan
3. Memahami maksud dari Total Quality Management
3
BAB II
PEMBAHASAN
Produksi dan pengawasan mutu pangan adalah hal yang utama bagi setiap
institusi pangan. Pengertian mutu memiliki pandangan yang berbeda-beda maka tidak
heran jika terdapat dua pakar yang memiliki kesimpulan yang tidak sama. Menurut
Hubeis (1999), konsep mutu pada bidang pangan erat kaitannya dengan era mutu,
dimulai dengan inspeksi atau pengawasan pada tahun 1920-an yang menekankan
pada pengukuran. Pada tahun 1960 mengarah ke pengendalian mutu dengan
pendekatan teknik statistika berupa grafik, histogram, tabel, diagram pencar dan
perancangan percobaan. Sedangkan tahun 1980-an berorientasi pada jaminan mutu
(quality assurance) dan tahun 1990-an terfokus pada manajemen mutu total (Total
Quality Management atau TQM).
Pengawasan mutu merupakan program atau kegiatan yang tidak dapat terpisahkan
dengan dunia industri, yaitu dunia usaha yang meliputi proses produksi, pengolahan
dan pemasaran produk. Industri mempunyai hubungan yang erat sekali dengan
pengawasan mutu karena hanya produk hasil industri yang bermutu yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar, yaitu masyarakat konsumen. Seperti halnya proses
produksi, pengawasan mutu sangat berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4
Pengawasan mutu barang mempunyai arti sangat penting baik bagi masyarakat
konsumen, perusahaan industri, pemasaran maupun pemerintahan. Secara umum baik
ditingkat petani, industri, daerah maupun nasional, pengawasan mutu digunakan
untuk berbagai tujuan, yaitu :
1. Memberi pedoman mutu bagi produsen
2. Membina pengembangan pemasaran komoditas termasuk ekspor
3. Membina pengembangan industri
4. Melindungi konsumen
5. Mengendalikan proses pengolahan di tingkat industri
Quality Assurance (QA) menurut WHO (2004) dan juga diadopsi oleh CPOB
2006 didefinisikan sebagai : “Semua aspek yang secara kolektif maupun
individual mempengaruhi mutu produk, dari konsep design hingga produk
tersebut ditangan konsumen”.
6
2. Pengendalian mutu (quality control) adalah sistem manajemen yang
mengikutsertakan seluruh jajaran pekerja di semua tingkatan, dengan
menerapkan konsepsi pengendalian mutu dan metode statistik, untuk
mendapatkan kepuasan pelanggan maupun karyawan. (Astra TQC,
1984)
3. Pengendalian mutu (quality control)) merupakan keseluruhan
rangkainan terpadu (sistem) yang efektif guna melakukan
pengembangan kualitas, menjaga dan meningkatkan mutu kerja,
melalui usaha-usaha berbagai kelompok di dalam organisasi, sehingga
memungkinkan untuk memproduksi barang/jasa dengan sangat
ekonomis, serta untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
(Stephen, Productivity Series No. 14, APO).
4. Pengendalian mutu (quality control) adalah suatu sistem manajemen
yang mengikutsertakan seluruh pimpinan dan karyawan dari semua
tingkat jabatan secara musyawarah untuk meningkatkan mutu serta
produktivitas kerja dan memberikan kepuasan kepada pelanggan
maupun karyawan. (Pusat Produktivitas Nasional, 1985).
7
Karakteristik Total Quality Management
2.4 Peran Quality Control dan Quality Assurance dalam Pengawasan Mutu Pangan
8
12. Mengkoordinasikan dan dukungan ditempat audit yang dilakukan oleh penyedia
eksternal
13. Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi yang tepat
14. Mengelola dan memeriksa kegiatan manajemen resiko
15. Bertanggung jawab untuk sistem manajemen dokumen
16. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan peraturan kualitas dan
industri yang ditetapkan perusahaan
2.6 Peran Ahli Gizi dalam Quality Control dan Quality Assurance
Peran Ahli Gizi dalam Quality Control
Menghitung kandungan gizi dengan menggunakan software
9
Mencetak nutrion fact
Menghitung kandungan gizi dengan menggunakan software
Merekap menu yang dibuat
Berdiskusi dengan juru masak untuk resep serta menu
Memperhatikan atau mengontrol kebersihan masakan yang akan dikirim
Quality control dan packing makanan
Peran Ahli Gizi dalam Quality Assurance
Menerima bahan makanan sesuai dengan spesifika, serta jumlah yang
ditentukan
Melakukan persiapan bahan makanan sesuai dengan SPO
Mengolah makanan sesuai dengan siklus menu, standar resep, serta jumlah
konsumen
Melakukan kegiatan pemorsian sesuai dengan standar porsi maupun standar
diet
Mendistribusikan makanan sesuai dengan jadwal distribusi makan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengawasan mutu merupakan program atau kegiatan yang tidak dapat terpisahkan
dengan dunia industri, yaitu dunia usaha yang meliputi proses produksi, pengolahan dan
pemasaran produk.
Quality Control memiliki peran untuk menjamin mutu selama penerimaan bahan
baku hingga pengendalian mutu pada bagian produksi (Muhandri dan Kardarisman,
2008). Sedangkan peran Quality Assurance yaitu Perencanaan prosedur jaminan kualitas
suatu produk/jasa, menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas, mengevaluasi
kecukupan standar jaminan kualitas dan lain sebagainya.
3.1
11
DAFTAR PUSTAKA
Pudjirahayu, Astutik. 2017. Pengawasan Mutu Pangan Bahan Ajar Gizi. Jakarta : Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Mamuaja, Christine F. 2016. Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan. Manado : Unsrat
Press
12
SOAL VIGNET
2. Penjaminan Mutu (Quality Assurance) merupakan suatu pendekatan yang berbasis proses
(process base approach) yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari
tahap perencanaan (planning) hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga
menghindari terjadi pengerjaan ulang (rework) dan keluhan pelanggan yang akan
merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.
Berikut peran ahli gizi dalam quality assurance, kecuali ..
a. Menerima bahan makanan sesuai dengan spesifika, serta jumlah yang ditentukan
b. Merekap menu yang dibuat
c. Melakukan persiapan bahan makanan sesuai dengan SPO
d. Mengolah makanan sesuai dengan siklus menu, standar resep, serta jumlah
konsumen
e. Melakukan kegiatan pemorsian sesuai dengan standar porsi maupun standar diet
Jawaban : b
3. Gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan
kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan merupakan pengertian dari..
a. Quality assurance
b. Quality control
c. Mutu
d. Variasi
e. Value
Jawaban : c
4. Untuk menjamin mutu selama penerimaan bahan baku hingga pengendalian mutu pada
bagian produksi (Muhandri dan Kardarisman, 2008). Citra mutu bahan maupun produk
dari suatu industri yang sesuai dengan standar mutu dapat ditegakkan melalui
13
pengawasan atau pemeriksaan mutu yaitu dengan memeriksa apakah segala sesuatu telah
berjalan sesuai dengan rencana merupakan peran dari ..
a. Quality control
b. Quality Assurance
c. Total quality management
d. Pengawasan mutu dan keamanan pangan
e. A dan B benar
Jawaban : a
5. Pengawasan mutu barang mempunyai arti sangat penting baik bagi masyarakat
konsumen, perusahaan industri, pemasaran maupun pemerintahan. Dengan tujuan,
kecuali …
a. Memberi pedoman mutu bagi produsen
b. Membina pengembangan produsen
c. Membina pengembangan pemasaran komoditas termasuk ekspor
d. Mendalikan proses pengolahan di tingkat industry
e. Melindungi konsumen
Jawaban : b
6. Total Quality Management atau Manajemen Kualitas Total (MKT) disingkat dengan
TQM adalah usaha perusahaan untuk menghasilkan produk dan layanan terbaik guna
meningkatkan kepuasan pelanggan atau customer satisfaction. Dalam TQM (Total
Quality Management), Siapa saja yang wajib berpartisipasi guna menghasilkan kualitas
terbaik dalam Produk dan Layanan …
a. Semua anggota organisasi atau karyawan perusahaan
b. Para anggota organisasi atau karyawan perusahaan lain
c. Semua pelanggan
d. Semua pihak internal dan eksternal perusahaan
e. Tidak ada yang harus berpartisipasi
Jawaban : a
9. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan sesuai
rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan inspeksi bahan dan produk untuk
memastikan kualitas produk jadi merupakan fungsi dari …
a. Quality control
b. Quality Assurance
c. Total quality management
d. Pengawasan mutu dan keamanan pangan
e. A dan B benar
Jawaban : b
10. Total Quality Management atau Manajemen Kualitas Total (MKT) disingkat dengan
TQM adalah usaha perusahaan untuk menghasilkan produk dan layanan terbaik guna
meningkatkan kepuasan pelanggan atau customer satisfaction. Berikut yang bukan
merupakan karakteristik TQM menurut Goetsch dan Davis adalah …
a. Fokus pada pelanggan
b. Obsesi terhadap kualitas
c. Pendekatan ilmiah
d. Komitmen jangka pendek
e. Kerjasama tim
Jawaban : d
15