Anda di halaman 1dari 16

Fungsi Tatacara Produksi dan Pengawasan Mutu Pangan dalam Setiap

Tahapan Proses Quality Assurance, Quality Control, dan Total Quality


Management

MATA KULIAH :

Pengawasan Mutu Pangan

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Siti Mutia Rahmawati, M.Si

DISUSUN OLEH :

Annisa Dwianggiani (P21341119013)

Dinda Rahmawati (P21341119022)

Fidia Ramadhani (P21341119025)

JURUSAN D3 GIZI (4A)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II


Jl.Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120
Telp.021-7397641, 7397643 Fax 62(021)7397769,
Email : gizipoltekkesjkt2@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Fungsi Tatacara Produksi dan
Pengawasan Mutu Pangan dalam Setiap Tahapan Proses Quality Assurance dan Quality Control.
Malakah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengawasan Mutu Pangan. Tak
lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bu Dr. Siti Mutia Rahmawati, M.Si selaku dosen
pembimbing Mata Kuliah Pengawasan Mutu Pangan.

Makalah ini dibuat tak luput dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini dan kami berterima kasih apabila ada saran
ataupun masukan dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Jakarta, 8 Februari 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. 1


DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. 2

BAB I ………………………………………………………………………………………… 3
PENDAHULUAN …………………………………………………………………………… 3
1.1 Latar Belakang ………………………………………………….…………………...... 3
1.2 Tinjauan Pustaka ……………………………………………………………………… 3
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………….…………………….. 3
BAB II ……….………………………………………………………………………………. 4
PEMBAHASAN …………………………………………………………………………….. 4

2.1 Produksi dan Pengawasan Mutu Pangan ……………………………………...……… 4

2.2 Definisi Quality Assurance dan Quality Control ………….……………….……..….. 5

2.3 Total Quality Management ………………………………………………………….... 7

2.4 Peran Quality Control dan Quality Assurance dalam Pengawasan Mutu Pangan ……. 8

2.5 Cara Kerja Quality Control dan Quality Assurance ……………………………….…. 9

2.6 Peran Ahli Gizi dalam Quality Control dan Quality Assurance ……………………... 10
BAB III …………………………………………………………………………………….... 11

PENUTUP …………………………………………………………………………...…….... 11

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..... 12

SOAL VIGNET………………………………………………………………………………13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produksi dan pengawasan mutu pangan adalah hal yang utama bagi setiap
institusi pangan Pengertian mutu memiliki pandangan yang berbeda-beda maka tidak
heran jika terdapat dua pakar yang memiliki kesimpulan yang tidak sama. Sejak
dahulu pengawasan mutu merupakan menjadi bagian penting setiap industri pangan
untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan mendapatkan keuntungan. Sehingga
lahirlah divisi tenaga kerja yang dikenal dengan quality control (kontrol mutu).
Kontrol mutu adalah proses yang menjamin bahwa hanya produk yang memenuhi
spesifikasi yang boleh keluar dari pabrik dan dilempar ke pasar.

Penjaminan mutu atau Quality Assurance merupakan istilah yang seringkali


didengar dalam dunia industri, karena berhubungan dengan produsen, produk/jasa,
dan konsumen sebagai pelanggan. Konsep mutu ini menggambarkan baik buruknya
suatu produk/jasa yang dihasilkan yang akan mencerminkan tingginya harga dan
pasokan barang dari produsen.

Pengawasan mutu merupakan program atau kegiatan yang tidak dapat terpisahkan
dengan dunia industri, yaitu dunia usaha yang meliputi proses produksi, pengolahan
dan pemasaran produk. Industri mempunyai hubungan yang erat sekali dengan
pengawasan mutu karena hanya produk hasil industri yang bermutu yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar, yaitu masyarakat konsumen. Seperti halnya proses
produksi, pengawasan mutu sangat berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Produksi dan Pengawasan Mutu Pangan ?
2. Apa pengertian dari Quality Assurance dan Quality Control ?
3. Apa peran Quality Control dan Quality Assurance dalam Pengawasan Mutu
Pangan ?
4. Apa yang dimaksud dengan Total Quality Management ?

1.3 Tujuan
1. Memahami maksud dari produksi dan pengawasan mutu pangan
2. Memahami pengertian dan peranan Quality Assurance dan Quality Control dalam
Pengawasan Mutu Pangan
3. Memahami maksud dari Total Quality Management

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Produksi dan Pengawasan Mutu Pangan

Pengawasan mutu mencakup pengertian yang luas, meliputi aspek kebijaksanaan,


standardisasi, pengendalian, jaminan mutu, pembinaan mutu dan perundang-
undangan (Soekarto, 1990).

Hubeis (1997) menyatakan bahwa pengendalian mutu pangan ditujukan untuk


mengurangi kerusakan atau cacat pada hasil produksi berdasarkan penyebab
kerusakan tersebut. Hal ini dilakukan melalui perbaikan proses produksi (menyusun
batas dan derajat toleransi) yang dimulai dari tahap pengembangan, perencanaan,
produksi, pemasaran dan pelayanan hasil produksi dan jasa pada tingkat biaya yang
efektif dan optimum untuk memuaskan konsumen (persyaratan mutu) dengan
menerapkan standardisasi perusahaan /industri yang baku. Tiga kegiatan yang
dilakukan dalam pengendalian mutu yaitu, penetapan standar (pengkelasan), penilaian
kesesuaian dengan standar (inspeksi dan pengendalian), serta melakukan tindak
koreksi (prosedur uji).

Produksi dan pengawasan mutu pangan adalah hal yang utama bagi setiap
institusi pangan. Pengertian mutu memiliki pandangan yang berbeda-beda maka tidak
heran jika terdapat dua pakar yang memiliki kesimpulan yang tidak sama. Menurut
Hubeis (1999), konsep mutu pada bidang pangan erat kaitannya dengan era mutu,
dimulai dengan inspeksi atau pengawasan pada tahun 1920-an yang menekankan
pada pengukuran. Pada tahun 1960 mengarah ke pengendalian mutu dengan
pendekatan teknik statistika berupa grafik, histogram, tabel, diagram pencar dan
perancangan percobaan. Sedangkan tahun 1980-an berorientasi pada jaminan mutu
(quality assurance) dan tahun 1990-an terfokus pada manajemen mutu total (Total
Quality Management atau TQM).

Pengawasan mutu merupakan program atau kegiatan yang tidak dapat terpisahkan
dengan dunia industri, yaitu dunia usaha yang meliputi proses produksi, pengolahan
dan pemasaran produk. Industri mempunyai hubungan yang erat sekali dengan
pengawasan mutu karena hanya produk hasil industri yang bermutu yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar, yaitu masyarakat konsumen. Seperti halnya proses
produksi, pengawasan mutu sangat berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi.

4
Pengawasan mutu barang mempunyai arti sangat penting baik bagi masyarakat
konsumen, perusahaan industri, pemasaran maupun pemerintahan. Secara umum baik
ditingkat petani, industri, daerah maupun nasional, pengawasan mutu digunakan
untuk berbagai tujuan, yaitu :
1. Memberi pedoman mutu bagi produsen
2. Membina pengembangan pemasaran komoditas termasuk ekspor
3. Membina pengembangan industri
4. Melindungi konsumen
5. Mengendalikan proses pengolahan di tingkat industri

Masing-masing penggunaan pengawasan mutu tersebut perlu disertai sistem


standarisasi dan ditopang dengan kebijaksanaan, perundangundangan, kelembagaan
dan mekanisme operasional yang mantap. Penggunaan pengawasan mutu pada
berbagai tingkat produksi mempunyai sistem standarisasi yang berbeda. Hal ini tidak
akan menyebabkan simpang siur dalam hal mutu, asal masing-masing pihak
menggunakan sistem standarisasi yang jelas tujuannya, sasarannya, cara operasinya
serta dilaksanakan dengan professional.

2.2 Definisi Quality Assurance dan Quality Control


a) Pengertian Quality Assurance
Penjaminan Mutu (Quality Assurance) merupakan suatu pendekatan yang
berbasis proses (process base approach) yang tujuan utamanya adalah
mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan (planning) hingga tahap
pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan
ulang (rework) dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi
perusahaan serta pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.
Penjaminan mutu juga diartikan sebagai seluruh rencana dan tindakan
sistematis yang penting untuk menyediakan kepercayaan yang digunakan
untuk memuaskan kebutuhan tertentu dari kualitas (Elliot, dalam Saputra,
2007).

Quality Assurance (QA) menurut WHO (2004) dan juga diadopsi oleh CPOB
2006 didefinisikan sebagai : “Semua aspek yang secara kolektif maupun
individual mempengaruhi mutu produk, dari konsep design hingga produk
tersebut ditangan konsumen”.

Quality Assurance (QA) atau Jaminan kualitas adalah pendekatan proses


berpusat untuk memastikan bahwa sebuah perusahaan atau organisasi yang
menyediakan produk atau jasa terbaik. Hal ini terkait dengan kontrol kualitas
(Quality Control), yang berfokus pada hasil akhir, seperti pengujian sampel
5
item dari batch setelah produksi. Meskipun istilah ini kadang-kadang
digunakan secara bergantian, jaminan kualitas berfokus untuk meningkatkan
dan memperbaiki proses yang digunakan untuk membuat hasil akhir, yaitu
mulai dari merencanakan, mendesain, pengembangan, produksi dan
pelayanan.

Tugas dan Tanggung jawab Quality Assurance


Tugas utama Quality Assurance (QA) adalah untuk memastikan bahwa
perusahaan memiliki kualitas yang melampaui kebutuhan pelanggan dan tidak
terdapat unit yang cacat yang akan sampai ketangan pelanggan.

QA berfungsi menunjukkan area masalah kepada manajemen pemeliharaan,


sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai hal-hal
berikut:
• Meningkatkan kualitas, keseragaman, dan kehandalan dari upaya
pemeliharaan
• Meningkatkan lingkungan kerja, dan peralatan yang digunakan dalam
pelaksanaan pemeliharaan
• Menghilangkan jam kerja dan biaya yang tidak perlu
• Meningkatkan pelatihan, kebiasaan kerja, dan prosedur personil
pemeliharaan
• Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
• Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar
berjalan sesuai rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan
inspeksi bahan dan produk untuk memastikan kualitas produk jadi
• Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam
sistem mutu
• Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan perbaikan
dan pencegahan

b) Pengertian Quality Control


Pengendalian Mutu (Quality Control) banyak pengertian berikut ini beberapa
pengertian pengendalian mutu (quality control) yang berkembang di
Indonesia,yaitu:
1. Pengendalian mutu (quality control) adalah keseluruhan rangkaian
kegiatan yang terpadu secara efektif dan dapat digunakan untuk
mengembangkan, melestarikan, dan meningkatkan kualitas dari
berbagai usaha (berupa produk maupun jasa) seekonomis mungkin
dan sekaligus memenuhi kepuasan. (Dewan Produktivitas Nasional,
1985)

6
2. Pengendalian mutu (quality control) adalah sistem manajemen yang
mengikutsertakan seluruh jajaran pekerja di semua tingkatan, dengan
menerapkan konsepsi pengendalian mutu dan metode statistik, untuk
mendapatkan kepuasan pelanggan maupun karyawan. (Astra TQC,
1984)
3. Pengendalian mutu (quality control)) merupakan keseluruhan
rangkainan terpadu (sistem) yang efektif guna melakukan
pengembangan kualitas, menjaga dan meningkatkan mutu kerja,
melalui usaha-usaha berbagai kelompok di dalam organisasi, sehingga
memungkinkan untuk memproduksi barang/jasa dengan sangat
ekonomis, serta untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
(Stephen, Productivity Series No. 14, APO).
4. Pengendalian mutu (quality control) adalah suatu sistem manajemen
yang mengikutsertakan seluruh pimpinan dan karyawan dari semua
tingkat jabatan secara musyawarah untuk meningkatkan mutu serta
produktivitas kerja dan memberikan kepuasan kepada pelanggan
maupun karyawan. (Pusat Produktivitas Nasional, 1985).

2.3 Total Quality Management


Total Quality Management atau Manajemen Kualitas Total (MKT) disingkat
dengan TQM adalah usaha perusahaan untuk menghasilkan produk dan layanan
terbaik guna meningkatkan kepuasan pelanggan atau customer satisfaction. Cara yang
dilakukan Total Quality Manajemen adalah dengan melakukan pengawasan dan
arahan terstruktur terhadap proses produksi dan aktivitas manufaktur guna
menghindari terjadinya kesalahan hingga menemukan apabila kesalahan benar-benar
terjadi.
Selain menciptakan produk dan layanan terbaik untuk kepuasan pelanggan, Total
Quality Management, atau sering disingkat TQM, juga mampu merampingkan
manajemen supply chain (rantai pasokan) dan mengarahkan para karyawan agar
mampu mempercepat pelatihan agar berkerja lebih optimal.
Dari sini kita dapat melihat bahwa tujuan Total Quality Management atau dalam
bahasa Indonesianya adalah Manajemen Kualitas Total adalah menjadikan semua
pihak yang terlibat dalam proses produksi mampu menjaga kualitas produk dan
layanan secara keseluruhan. Karena itulah Total Quality Management termasuk
dalam salah satu metode Quality Assurance (Jaminan Mutu).
Dalam TQM (Total Quality Management), semua anggota organisasi atau
karyawan perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan proses,
produk, layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan kualitas
terbaik dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan
kepuasan pelanggan.

7
Karakteristik Total Quality Management

Menurut Goetsch dan Davis, ada sepuluh karakteristik Total Quality


Manajemen sebagai berikut “Tjiptono, 2003: 15”

• Fokus pada pelanggan


• Obsesi terhadap kualitas
• Pendekatan ilmiah
• Komitmen jangka panjang
• Kerjasama tim
• Perbaikan secara berkesinambungan
• Pendidikan dan pelatihan
• Kebebasan yang terkendali
• Kesatuan tujuan
• Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

2.4 Peran Quality Control dan Quality Assurance dalam Pengawasan Mutu Pangan

Quality Control memiliki peran untuk menjamin mutu selama penerimaan


bahan baku hingga pengendalian mutu pada bagian produksi (Muhandri dan
Kardarisman, 2008). Citra mutu bahan maupun produk dari suatu industri yang sesuai
dengan standar mutu dapat ditegakkan melalui pengawasan atau pemeriksaan mutu
yaitu dengan memeriksa apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan rencana,
intruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut (Mukodingsih et al.,
2015). Sedangkan peran Quality Assurance yaitu:
1. Perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu produk/jasa
2. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas
3. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
4. Merancang pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan
sesuai rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan inspeksi bahan dan
produk untuk memastikan kualitas produk jadi
5. Mendokumentasikan audit internal dan kegiatan jaminan kualitas lainnya
6. Menyelidiki keluhan pelanggan dan masalah ketidaksesuaian
7. Mengumpulkan dan menyusun data kualitas statstik
8. Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam sistem
mutu
9. Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan perbaikan dan
pencegahan
10. Menyiapkan laporan untuk berkomunikasi hasil dari kegiatan kualitas
11. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi pelatihan untuk
memenuhi standar kualitas

8
12. Mengkoordinasikan dan dukungan ditempat audit yang dilakukan oleh penyedia
eksternal
13. Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi yang tepat
14. Mengelola dan memeriksa kegiatan manajemen resiko
15. Bertanggung jawab untuk sistem manajemen dokumen
16. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan peraturan kualitas dan
industri yang ditetapkan perusahaan

2.5 Cara Kerja Quality Control dan Quality Assurance


 Cara Kerja Quality Control
Pada dasarnya, Quality Control ini berkaitan dengan kegiatan operasional
dan teknik yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Tujuan
utama Pengendalian Kualitas atau Quality Control adalah memastikan bahwa
produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat dan dapat
diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan. Jika ditemukan
produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai.
Cara kerja quality control dengan memeriksa secara visual, bantuan
teknologi modern atau menguji produk secara manual sebelum, selama atau
setelah proses produksi, menjalankan dan memantau peralatan inspeksi, serta
merekam dan menganalisis data dari kualitas suatu produksi.
Terdapat tiga teknik Quality Control yang umum digunakan oleh sebuah
perusahaan manufakturing yaitu Inspeksi (Inspection), pengambilan sample
secara statistik (Statistical Sampling) dan Tujuh alat pengendalian kualitas
(QC Seven Tools).
 Cara Kerja Quality Assurance
Quality Assurance (QA) menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan
memastikan proses pembuatan produk tersebut sesuai dengan standar dan
persyaratan yang telah ditentukan.
Cara kerja quality assurance adalah dengan mengomunikasikan ke semua
staff diperusahaan, bagian manajemen setuju untuk melihat mutu yang tinggi
dalam proses fortifikasi pangan. Kebijakan harus rinci untuk menunjukkan
bahwa manajemen mengetahui secara pasti bagaimana maksud untuk
mencapai dan meneruskan mutu yang tinggi dari pangan fortifikasi.
Terdapat tiga teknik ataupun alat yang digunakan untuk menjamin kualitas
suatu produk yaitu Quality Audit, Process Analysis, Quality Management and
Control Tools.

2.6 Peran Ahli Gizi dalam Quality Control dan Quality Assurance
Peran Ahli Gizi dalam Quality Control
 Menghitung kandungan gizi dengan menggunakan software

9
 Mencetak nutrion fact
 Menghitung kandungan gizi dengan menggunakan software
 Merekap menu yang dibuat
 Berdiskusi dengan juru masak untuk resep serta menu
 Memperhatikan atau mengontrol kebersihan masakan yang akan dikirim
 Quality control dan packing makanan
Peran Ahli Gizi dalam Quality Assurance
 Menerima bahan makanan sesuai dengan spesifika, serta jumlah yang
ditentukan
 Melakukan persiapan bahan makanan sesuai dengan SPO
 Mengolah makanan sesuai dengan siklus menu, standar resep, serta jumlah
konsumen
 Melakukan kegiatan pemorsian sesuai dengan standar porsi maupun standar
diet
 Mendistribusikan makanan sesuai dengan jadwal distribusi makan

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengawasan mutu merupakan program atau kegiatan yang tidak dapat terpisahkan
dengan dunia industri, yaitu dunia usaha yang meliputi proses produksi, pengolahan dan
pemasaran produk.

Quality Control memiliki peran untuk menjamin mutu selama penerimaan bahan
baku hingga pengendalian mutu pada bagian produksi (Muhandri dan Kardarisman,
2008). Sedangkan peran Quality Assurance yaitu Perencanaan prosedur jaminan kualitas
suatu produk/jasa, menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas, mengevaluasi
kecukupan standar jaminan kualitas dan lain sebagainya.

3.1

11
DAFTAR PUSTAKA

Pudjirahayu, Astutik. 2017. Pengawasan Mutu Pangan Bahan Ajar Gizi. Jakarta : Pusat
Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Mamuaja, Christine F. 2016. Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan. Manado : Unsrat
Press

12
SOAL VIGNET

1. Pengendalian mutu (quality control)) merupakan keseluruhan rangkainan terpadu


(sistem) yang efektif guna melakukan pengembangan kualitas, menjaga dan
meningkatkan mutu kerja, melalui usaha-usaha berbagai kelompok di dalam organisasi,
sehingga memungkinkan untuk memproduksi barang/jasa dengan sangat ekonomis, serta
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Berikut peran ahli gizi dalam quality
control, kecuali ..
a. Menghitung kandungan gizi dengan menggunakan software
b. Mencetak nutrion fact
c. Merekap menu yang dibuat
d. Mendistribusikan makanan sesuai dengan jadwal distribusi makan
e. Berdiskusi dengan juru masak untuk resep serta menu
Jawaban : d

2. Penjaminan Mutu (Quality Assurance) merupakan suatu pendekatan yang berbasis proses
(process base approach) yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari
tahap perencanaan (planning) hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga
menghindari terjadi pengerjaan ulang (rework) dan keluhan pelanggan yang akan
merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.
Berikut peran ahli gizi dalam quality assurance, kecuali ..
a. Menerima bahan makanan sesuai dengan spesifika, serta jumlah yang ditentukan
b. Merekap menu yang dibuat
c. Melakukan persiapan bahan makanan sesuai dengan SPO
d. Mengolah makanan sesuai dengan siklus menu, standar resep, serta jumlah
konsumen
e. Melakukan kegiatan pemorsian sesuai dengan standar porsi maupun standar diet
Jawaban : b

3. Gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan
kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan merupakan pengertian dari..
a. Quality assurance
b. Quality control
c. Mutu
d. Variasi
e. Value
Jawaban : c

4. Untuk menjamin mutu selama penerimaan bahan baku hingga pengendalian mutu pada
bagian produksi (Muhandri dan Kardarisman, 2008). Citra mutu bahan maupun produk
dari suatu industri yang sesuai dengan standar mutu dapat ditegakkan melalui

13
pengawasan atau pemeriksaan mutu yaitu dengan memeriksa apakah segala sesuatu telah
berjalan sesuai dengan rencana merupakan peran dari ..
a. Quality control
b. Quality Assurance
c. Total quality management
d. Pengawasan mutu dan keamanan pangan
e. A dan B benar
Jawaban : a

5. Pengawasan mutu barang mempunyai arti sangat penting baik bagi masyarakat
konsumen, perusahaan industri, pemasaran maupun pemerintahan. Dengan tujuan,
kecuali …
a. Memberi pedoman mutu bagi produsen
b. Membina pengembangan produsen
c. Membina pengembangan pemasaran komoditas termasuk ekspor
d. Mendalikan proses pengolahan di tingkat industry
e. Melindungi konsumen
Jawaban : b

6. Total Quality Management atau Manajemen Kualitas Total (MKT) disingkat dengan
TQM adalah usaha perusahaan untuk menghasilkan produk dan layanan terbaik guna
meningkatkan kepuasan pelanggan atau customer satisfaction. Dalam TQM (Total
Quality Management), Siapa saja yang wajib berpartisipasi guna menghasilkan kualitas
terbaik dalam Produk dan Layanan …
a. Semua anggota organisasi atau karyawan perusahaan
b. Para anggota organisasi atau karyawan perusahaan lain
c. Semua pelanggan
d. Semua pihak internal dan eksternal perusahaan
e. Tidak ada yang harus berpartisipasi
Jawaban : a

7. Menurut Dewan Produktivitas Nasional, 1985, keseluruhan rangkaian kegiatan yang


terpadu secara efektif dan dapat digunakan untuk mengembangkan, melestarikan, dan
meningkatkan kualitas dari berbagai usaha (berupa produk maupun jasa) seekonomis
mungkin dan sekaligus memenuhi kepuasan. Merupakan pengertian dari …
a. Quality Control
b. Quality Assurance
c. Pengawasan Mutu
d. Total Quality Management
e. Produksi
Jawaban : a
14
8. Memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat
dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan. Jika ditemukan
produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai. Merupakan cara
kerja dari ….
a. Total Quality Management
b. Quality Assurance
c. Quality Control
d. Pengawasan Mutu
e. Produksi
Jawaban : c

9. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan sesuai
rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan inspeksi bahan dan produk untuk
memastikan kualitas produk jadi merupakan fungsi dari …
a. Quality control
b. Quality Assurance
c. Total quality management
d. Pengawasan mutu dan keamanan pangan
e. A dan B benar
Jawaban : b

10. Total Quality Management atau Manajemen Kualitas Total (MKT) disingkat dengan
TQM adalah usaha perusahaan untuk menghasilkan produk dan layanan terbaik guna
meningkatkan kepuasan pelanggan atau customer satisfaction. Berikut yang bukan
merupakan karakteristik TQM menurut Goetsch dan Davis adalah …
a. Fokus pada pelanggan
b. Obsesi terhadap kualitas
c. Pendekatan ilmiah
d. Komitmen jangka pendek
e. Kerjasama tim
Jawaban : d

15

Anda mungkin juga menyukai