Oleh :
Ni Kadek Ferina Widyantari 195190042
PRODI GIZI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2022/2023
i
Lembar Pengesahan Laporan
Laporan Praktek Kerja Lapang Asuhan Gizi di Rumah Sakit Urip Sumoharjo
Disetujui Oleh,
…………………………………. ……………………………………………
Asep Jalaludin Saleh, M.Gz Widia Sobta Rachmadayatika, Amd.Gz
NIP. 2222629 NIP. P170401002
Diketahui Oleh,
Ketua Prodi Gizi
…….…………………….
Ai Kustiani. S.Gz., M.Si
NIP.
Tanggal Disetujui :
ii
Lembar Pengesahan Kasus
Disetujui oleh,
Pembimbing PKL RS
…………………………………………
Widia Sobta Rachmadayatika, Amd.Gz
NIP. P170401002
Diketahui oleh,
Dosen Pembimbing PKL RS
………………………………….
Asep Jalaludin Saleh, M.Gz
NIP. 2222629
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada bidang Asuhan Gizi
Rumah Sakit di Instalasi Gizi Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung dengan baik.
Penyusunan laporan ini dapat diselesaikan atas kerja sama antara pihak Rumah Sakit
Urip Sumoharjo, dan pihak Instalasi Gizi. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait selama proses PKL di Rumah
Sakit Urip Sumoharjo :
1. Dr. Rio Rimbo, M.H selaku Direktur Rumah Sakit Urip Sumoharjo
2. Dr. Nency Hestiyani, M.Kes selaku Wadir Yanmed dan Keperawatan di Rumah
Sakit Urip Sumoharjo
3. Dian Elfaningsih, Amd.Gz selaku Kepala Instalasi Gizi di Rumah Sakit Urip
Sumoharjo
4. Widia Sobta Rachmadayatika, Amd.Gz selaku Pembimbing PKL di Rumah
Sakit Urip Sumoharjo
5. Ai Kustiani, M.Si selaku Ketua Prodi Gizi di Universitas Mitra Indonesia
6. Asep Jalaludin Saleh, M.Gz selaku dosen pembimbing PKL di Rumah Sakit
Urip Sumoharjo
7. Seluruh staf Instalasi Gizi Rumah Sakit Urip Sumoharjo yang telah membantu
selama PKL berlangsung
8. Seluruh petugas juru masak dan juru boga di dapur Instalasi Gizi Rumah Sakit
Urip Sumoharjo yang telah membantu selama PKL berlangsung
Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan. Terima kasih atas ilmu yang telah
diberikan. Mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan penulis selama PKL dan penyusunan
laporan PKL bidang Asuhan Gizi Rumah Sakit. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
keberlanjutan PKL di Rumah Sakit Urip Sumoharjo.
iv
DAFTAR ISI
v
Lampiran 2 Perencanaan Menu MRS ................................................................................................... 21
Lampiran 3 Foto Menu Makanan dan Sisa Makanan MRS .................................................................. 27
Lampiran 4 Foto Snack dan Buah ......................................................................................................... 30
Lampiran 5 Leaflet................................................................................................................................ 31
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Identitas Pasien ............................................................................................................ 5
Tabel 2. Kajian Recall 24 Jam ................................................................................................... 9
Tabel 3. Data Antropometri ....................................................................................................... 9
Tabel 4. Data Biokimia ............................................................................................................ 10
Tabel 5. Data Klinis dan Fisik ................................................................................................. 10
Tabel 6. Data Riwayat Personal ............................................................................................... 10
Tabel 7. Diagnosis Gizi............................................................................................................ 11
Tabel 8. Rencana Monitoring .................................................................................................. 13
Tabel 9. Monitoring dan Evaluasi Asupan .............................................................................. 13
Tabel 10. Monitoring dan Evaluasi Antropometri ................................................................... 14
Tabel 11. Monitoring dan Evaluasi Biokimia .......................................................................... 14
Tabel 12. Monitoring dan Evaluasi Klinis dan Fisik ............................................................... 15
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I.
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari
kelompok Mycobacterium yaitu mycobacterium tuberculosis dimana seseorang dapat tertular
melalui percikan ludah (droplet) ketika penderita TB batuk, bersin, berbicara ataupun meludah.
Tuberculosis (TB) adalah infeksi bakteri yang dapat menyerang hamper semua bagian tubuh,
tetapi paling sering menyerang paru-paru, kondisi ini disebut “tuberculosis paru-paru”.
(Queensland Health, 2017)
Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global. Diperkirakan sepertiga dari
populasi dunia sudah tertular Tuberkulosis, dimana sebagian besar penderita Tuberkulosis
adalah usia produktif (15-50 tahun). Tahun 2013 terdapat 9 juta kasus baru dan 1,5 juta
kematian akibat penyakit Tuberkulosis (WHO, 2014). Tuberkulosis merupakan penyakit
dengan morbiditas tinggi dan sangat mudah menyebar di udara melalui sputum (air ludah) yang
dibuang sembarangan di jalan oleh penderita Tuberkulosis. Oleh sebab itu Tuberkulosis harus
ditangani dengan segera dan hati-hati apabila ditemukan kasus tersebut di suatu wilayah
(Kemenkes RI, 2015).
Tuberkulosis diperkirakan sudah ada di dunia sejak 5000 tahun sebelum Masehi, namun
kemajuan dalam penemuan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis baru terjadi dalam dua
abad terakhir (KemenKes RI, 2016).
Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.
Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan,insiden dan kematian akibat tuberkulosis
telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6 juta orang dan
menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China merupakan
Negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%, 10% dan 10% dari
seluruh penderita di dunia (WHO, 2015).
Sementara untuk wilayah provinsi Lampung kementrian kesehatan melalui Riskesdas
(2018) menyatakan bahwa provinsi Lampung memiliki prevalensi 4.0%, angka tersebut
mengalami peningkatan dari data Riskesdas (2013) angka meningkat hingga 2x lipat dengan
nilai prevalensi sebesar 2.0% (Riskesdas, 2018). Angka tersebut tentu menjadi perhatian lebih
bagi seluruh elemen, mengingat permasalahan yang ditimbulkan oleh TB begitu mengancam
kualitas kesehatan setiap individu.
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan gizi rawat inap berupa konseling gizi kepada pasien dengan
penyakit Tuberkulosis sesuai dengan pedoman asuhan gizi terstandar.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Dapat menambah wawasan dan kemampuan dalam pelaksanaan asuhan gizi
pada pasien di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung
3
Lembar Pengesahan Kasus
Disetujui oleh,
Pembimbing PKL RS
………………………………………….
Widia Sobta Rachmadayatika, Amd.Gz
NIP. P170401002
Diketahui oleh,
Dosen Pembimbing PKL RS
………………………………….
Asep Jalaludin Saleh, M.Gz
NIP. 2222629
4
BAB II.
2.1.2 Etiologi
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Myobacterium Tuberculosis. Bakteri ini
dapat menyerang organ tubuh terutama paru-paru (Rafflesia, 2014). Bakteri ini dapat
bertahan hidup selama bertahun-tahun jika hidup di tempat yang lembab dan tidak
terkena sinar matahari, namun bakteri Myobacterium Tuberculosis ini hanya dapat
bertahan hidup hingga 5 menit saja di bawah sinar matahari (Kenedyanti & Sulistyorini,
2017).
Bakteri Myobacterium Tuberculosis yang hidup dalam waktu lama dapat
mengakibatkan penyebaran infeksi kepada orang lain. Sumber penyeberan dari bakteri
ini merupakan penderita TBC. Pada saat batuk atau bersin, penderita akan
mengeluarkan percikan dahak (droplet) yang akan menyebar dan menginfeksi orang
lain (Rafflesia, 2014). Percikan dahak yang terdapat bakteri tersebut akan terbawa
aliran angin dan terhirup oleh orang lain. Penularan bakteri melalui udara biasa disebut
dengan air-born infection (Kenedyanti & Sulistyorini, 2017)
2.1.3 Patofisiologi
Penyebaran bakteri TB melalui percikan dahak (droplet) pasien saat batuk,
bersin, atau berbicara. Percikan dahak akan berada di udara dan terhirup oleh individu
dan masuk ke alveoli melalui jalan nafas. Alveoli merupakan tempat berkumpul dan
berkembang biak bakteri Myobacterium Tuberculosis. Sistem imun tubuh akan
berespon dan terjadi reaksi inflamasi. Fagosit menekan bakteri, limfosit spesifik
tuberkulosis menghancurkan bakteri dan jaringan normal (Kenedyanti & Sulistyorini,
2017).
5
Penyebaran penyakit tuberculosis sering tidak mengetahui bahwa ia menderita
sakit tuberculosis. Droplet yang mengandung basil tuberculosis yang dihasilkan dari
batuk dapat melayang di udara sehingga kurang lebih 1 - 2 jam tergantung ada atau
tidaknya sinar matahari serta kualitas ventilasi ruangan dan kelembaban.
Jika respon imun adekuat, jaringan parut sekitar tuberkel atau lesi
granulomatosa dan basil akan tetap tertutup. Lesi ini akan mengalami klasifikasi dan
terlihat pada sinar-x. sehingga ketika pasien terinfeksi oleh bakteri Myobacterium
Tuberculosis dengan respon imun yang adekuat, tidak terjadi penyakit TB. Jika pasien
dengan respon imun tidak adekuat untuk mengandung basili, maka penyakit TB akan
terjadi.
TB yang telah sembuh dapat reaktivasi ketika imun tertekan akibat usia,
penyakit and penyalahgunaan obat. Turbukel rupture, basili menyebar ke jalan nafas
dan membentuk lesi yang menghasilkan pneumonia tuberkulosis. Orang yang
menagalami TB paru aktif terus menyebarkan bakteri Myobacterium Tuberculosis ke
lingkungan dan menginfeksi orang lain. Timbulnya edema trakeal/faringeal karena
reaksi inflamasi yang membentuk kavitas dan rusaknya parenkim baru. Akibat dari
reaksi inflamasi juga terjadinya peningkatan produksi secret dan pecahnya pembuluh
darah pada jalan nafas yang mengakibatkan batuk produktif, batuk darah dan sesak
nafas (Bagaskara, 2019)
6
2.3 Gambaran Penyakit Pasien
2.3.1 Riwayat Penyakit Pasien
a. Riwayat Penyakit Pasien
Pasien datang di Rumah Sakit Urip Sumoharjo tanggal 23 Februari 2023
dengan keluhan sesak, lemas, dan pusing. Keluhan lemas dan pusing
mengakibatkan pasien hanya diam ditempat tidur.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat penyakit
dahulu.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga selain pasien
yang memiliki riwayat penyakit Tuberkulosis.
7
Screening Tools (MST), dan Nutrition Risk Screening (NRS) 2002). Skring untuk pasien anak
1-8 tahun dapat digunakan Paediatric Yorkhill Malnutrition Score (PYMS), Screening Tool
For The Assesment Of Malnutrition Paediatrics (STAMP) dan STRONG-Kids (Screening Tool
For Risk On Nutritional Status And Growth) (Wira Citerawati, 2017).
Metode skrining MST adalah alat skrining yang cepat, mudah dan cocok digunakan
sesuai dengan kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit. Kelebihan dari alat skrining MST
lebih efisen (waktu 30 detik), sensitivitas dan spesifisitas 93-95%, tidak tergantung pada nilai
antropometri dan laboratorium (Journal of Clinical Nursing,2011 dalam Herawati; S,
Triwahyuni; Alamsyah, Arief, 2014). Menurut Suryani (2018) metode skrining gizi MST
digunakan untuk krining gizi dewasa, sedangkan metode skrining gizi anak yaitu Nutrition
Risk Scorev(NRS), Screening Tool For The Assesment of Malnutition in Paediatrics
(STAMP), Screening Tool Risk of Impaired Nutritional Status and Growth (STRONG Kids)
dan Subjective Global Nutrition Assesment (SGNA). Bila skrining gizi menunjukkan pasien
berisiko malnutrisi, maka dilakukan pengkajian/assessment gizi dan dilanjutkan dengan
langkah-langkah proses asuhan gizi terstandar oleh dietisien . Pasien dengan status gizi baik
atau tidak berisiko malnutrisi, dianjurkan dilakukan screening ulang setelah satu minggu. Jika
hasil skrining ulang berisisko malnutrisi maka dilakukan Proses Asuhan Gizi Terstandar
(Kemenkes RI, 2013)
Total skor 3
Bila skor > 2, pasien berisiko malnutris, konsul ke Ahli Gizi
8
Nama : Tn. J
No. MR : 66****
Kelas/Kamar : Khaja/ 44A
Dokter : dr. Spesialis Paru
1. Skor (2)
* IMT > 20 ( Obesitas > 30 ) Point 0
* IMT 18,5 - 2,0 Point 1
* IMT < 18,5 Point 2
9
2.5 Proses Asuhan Gizi Terstandar
2.5.1 Pengkajian Gizi
a. Riwayat Gizi
a.1. Asupan Makan dan Zat Gizi
- Kajian Food History (anamnesa diet)
- OS tidak ada alergi makanan
- OS suka mengkonsumsi singkong rebus.
- OS jarang mengkonsumsi makanan sumber protein hewani
seperti ayam.
b. Antropometri
Tabel 3 Data antropometri
Kode Antropometri (AD-1.1)
AD.1.1.2 Berat Badan (BB) 53 kg
AD.1.1.1 Tinggi Badan (TB) 172 cm
CS.5.1.1 BB Ideal 64,8 kg
Perhitungan BBI
(TB – 100) – 10%
(172 – 100) – 10%
= 72 – 10%
= 64,8 kg
AD.1.1.5 IMT 17,96 kg/m2
Perhitungan IMT
𝑩𝑩
IMT = 𝑻𝑩𝟐
𝟓𝟑 𝟓𝟑
= (𝟏,𝟕𝟐)𝟐 = 𝟐,𝟗𝟓
= 17.96 kg/m2
10
(Sumber : WHO/IOTF/IASO, 2000)
c. Biokimia
Tabel 4 Data Biokimia
Kode Data Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Leukosit 12.050 uL 4.000-10.000 uL Tinggi
BD-1.10.1 Hemoglobin 14.3 g/dL 13-18 g/dL Normal
Trombosit 692.000 uL 150.000- Tinggi
450.000 uL
BD-1.10.2 Hematocrit 47.2% 40-50% Normal
Eritrosit 5.09 uL 4.40-5.60 uL Normal
BD-1.5.2 GDS 129 mg/dL <200mg/dL Normal
Sumber : Rekam Medik Rumah Sakit Urip Sumoharjo (2023)
11
CH.1.1.6 Edukasi Belum pernah mendapat edukasi
sebelumnya
CH.1.1.7 Peran dalam keluarga Ayah
CH.1.1.8 Penggunaan rokok Bukan perokok
Riwayat Sosial (CH.3.1)
CH.3.1.1 Sosial Ekonomi Menengah
CH.3.1.6 Pekerjaan Wirausaha
CH.3.1.7 Agama Islam
b. Syarat Diet
- Energy diberikan sesuai kebutuhan dengan memperhitungkan factor
aktivitas dan factor stress yaitu 2.251,62 kkal
- Kebutuhan protein tinggi yaitu 2 gr/kgBB yaitu 106 gr
- Lemak 20% dari kebutuhan energy yaitu 50,03 gr
- Karbohidrat diberikan sisa dari total energy (protein dan lemak) yaitu 344,2
gr
- Vitamin dan mineral cukup
- Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna
12
c. Preskripsi Diet
- Jenis diet : diet TKTP
- Rute : Oral
- Bntuk makanan : Lunak
- Frekuensi makanan : 3x makanan utama , 1x makanan selingan
Protein= 2 gr x 53
= 106 gr
20% 𝑥 2.251,62
Lemak= 9
= 50,03 gr
= 344,2 gr
e. Implementasi
Implementasi dilakukan yaitu dengan memberikan intervensi agar
asupan makan pasien meningkat, dengan rincian sebagai berikut :
Jenis diet RS : Diet TKTP
Bentuk Makan : Lunak
Cara Pemberian : Oral
Energi : 2.251,62 kkal
Protein : 106 gr
Lemak : 50,03 gr
Karbohidrat : 344,2 gr
13
Makanan utama diberikan 3 kali (pagi, siang, sore) dan makanan
selingan 1 kali (snack pagi).
- Materi :
Penjelasan tentang apa itu Tuberkulosis
Penjelasan tentang tanda dan gejala tuberculosis
Penjelasan tentang bagaimana penularan
tuberculosis
Penjelasan tentang apa itu diet tktp
Penjelasan tentang tujuan diet tktp
a. Rencana Monitoring
Tabel 8 Rencana Monitoring
Parameter Evaluasi Rencana Pelaksanaan
Asupan makanan Memantau asupan makan 3 hari dengan melihat sisa
pasien makanan pasien
14
Fisik dan klinis Memantau keadaan pasien 3 kali kunjungan dengan
serta keluhan pasien cara wawancara
15
Trombosit 3 hari sekali 150.000- 692.000 - - Kadar
uL trombosit
450.000 uL
tinggi
Sumber : Rekam Medik Rumah Sakit Urip Sumoharjo (2023)
Pemeriksaan biokimia yang perlu diperhatikan yaitu Leukosit dan Trombosit
dikarenakan dari data hasil laboratorium di Rumah Sakit Urip Sumoharjo kadar
yang diperoleh tidak normal
16
BAB III
3.1 KESIMPULAN
1. Tn. J didiagnosa medis menderita Tuberkulosis Paru (Relapse)
2. Assessment Gizi :
a. Hasil antropometri
Berdasarkan hasil antropometri dengan perhitungan IMT, menunjukkan
status gizi kurang.
c. Fisik/klinis
Berdasarkan hasil klinis menujukkan tekanan darah normal, Tn. J memiliki
keluhan sesak dan lemas.
c. NB 1.1 kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan os
sebelumnya kurang terpapar informasi yang akurat terkait gizi ditandai dengan
os tidak mengonsumsi makanan bergizi seimbang seperti kurang
mengkonsumsi protein hewani
4. Intervensi Gizi :
a. Diet yang diberikan berupa diet TKTP
b. Edukasi Gizi
Selama dirawat, keluarga dan pasien diberikan edukasi mengenai kepatuhan
diet pasien selama di rumah sakit
c. Konseling Gizi
Pada akhir intervensi, pasien dan keluarga diberikan konseling gizi mengenai
diet TKTP dalam bentuk makanan nasi lunak, makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan.
d. Kolaborasi dengan provider lain
Pemorsian dengan penyelenggaraan makanan, dan memisahkan sisa makanan
pasien oleh pramusaji ruangan pasien.
17
5. Hasil Monitoring dan Evaluasi selama studi kasus
a. Pemeriksaan antropometri : status gizi pasien tidak mengalami perubahan.
b. Pemeriksaan biokima : pada H ke 1, menunjukan kadar Leukost tinggi dan kadar
Trombosit tinggi, dilakukan pemeriksaan 3 hari sekali.
c. Pemeriksaan fisik/klinis : tekanan darah pada H ke 1 sampai H ke 3 normal.
Keluhan pasien sesak dan lemas sudah berkurang, keluhan pusing sudah tidak
ada.
d. Asupan makan pasien mengalami peningkatan.
3.2 SARAN
1. Pihak Mahasiswa
Meningkatkan ketelitian dan kecermatan dalam menggali informasi dari pasien
terutama dalam menggali asupan makanan (food recall)
2. Pihak Pasien dan Keluarga
a. Meningkatkan kesadaran dan keinginan pasien untuk mematuhi terapi diet dan
pedoman kesehatan lain yang diberikan.
b. Keluarga diharapkan dapat memberikan motivasi kepada pasien dalam
menjalani diet penyakitnya di Rumah Sakit Urip Sumoharjo
18
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah S.F. Cagi Azura: Buku Catatan Ahli gizi Indonesia edisi III. Bandung: 2019.
19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Menu Recall SMRS
20
Lampiran 2 Perencanaan Menu MRS
Menu 25 Februari 2023
21
Tempe Tempe 45 90.4 9.4 4 6.1 0.6 1.8 4 105.3 - 0.3 -
bacem
Kecap 10 7.1 0.6 0.1 0.9 - 0.6 111.4 - - - -
Minyak 3 26.5 - 3 - - - - - - - -
Bening Bayam 35 8.1 0.4 0.2 1.3 0.4 0.2 5.6 107.9 - - 6.7
Bayam
Jagung
Jagung 50 77 1.9 1.8 14.2 0.4 0.3 2.5 28.2 - 0.1 -
Pepaya Pepaya 80 36.8 0.4 9.6 9.8 1.3 1.4 3.2 176.8 - - 62.4
Malam Nasi Nasi 200 360 6 0.6 79.6 0.4 0.8 2 76 - 0.2 -
Lunak
Ikan Ikan 80 80 11 1.2 6.4 - 1.4 161.6 181.6 144.8 - -
Goreng samba
Minyak 5 44.2 - 5 - - - - - - - -
Tahu Tahu 50 40 5.5 2.4 0.4 0.1 1.7 1 25.3 - - -
Goreng
Minyak 5 44.2 - 5 - - - - - - - -
Sayur Labusiem 40 12 0.2 - 2.7 2.5 0.2 1.2 66.8 - - 7.2
Asem
Labusiem,
Soleng,
Kc.Pjg
Soleng 40 58.8 2 0.3 12.6 0.5 0.4 2 13.4 - - 3.6
Kc. Pjg 40 12.4 0.9 - 2.1 1.1 0.2 12 85.2 - - 18.4
Susu Ultra 250 90 7 2.5 11 105 350
Milk low
fat
Total 2.274,3 96,9 55.3 360,6 9.1 15,7 707.3 1.726,5 160,3 1.3 109.8
22
Menu 26 Februari 2023
23
Sup Kentang 45 27.9 0.9 0.1 6.1 0.2 0.3 3.2 178.2 - - 9.4
kentang,
wortel
Wortel 35 12.6 0.4 0.2 2.8 0.4 0.4 24.5 85.5 - - 6.3
Melon Melon 100 37 0.6 0.4 7.8 1 0.4 27 167 - 0.1
Malam Nasi Nasi 200 360 6 0.6 79.6 0.4 0.8 2 76 - 0.2 -
Lunak
Ayam Ayam 60 178.2 21.5 9.1 1 - 2.6 65.4 149 13.2 0.1 -
Semur
Kecap 10 7.1 0.6 0.1 0.9 - 111.4 - - -
Minyak 3 26.5 - 3 - - - - - - - -
Rolade Tahu 50 40 5.5 2.4 0.4 0.1 1.7 1 25.3 - - -
tahu isi
Telur 50 77 6.2 5.4 0.4 - 1.5 71 71.1 30.5 0.2 -
Gulai Susu uht 25 12 0.9 0.3 1.3
susu
buncis
jamur
Buncis 35 11.9 0.8 0.1 2.5 0.7 0.2 2.8 87.5 - 0.1 3.9
Jamur 40 12 0.8 - 2.2 1.4 0.3 8.8 90.4 - - -
Susu Ultra 250 90 7 2.5 11 105 350
milk low
fat
total 2.270,9 111.3 59.9 327.2 8.8 15.2 768.3 2.214,4 83.9 1.9 32.8
24
Menu 27 Februari 2023
Pagi Nasi Nasi 200 360 6 0.6 79.6 0.4 0.8 2 76 - 0.2 -
Lunak
Nugget Ikan lele 50 41.9 7.4 1.1 - - 0.2 20 4.5 6 0,1 0,5
lele
Telur 30 46.2 3.7 3.2 0.2 - 0.9 42.6 35.6 18.3 0.1 -
Wortel 5 1.8 0.1 - 0.4 0.1 0.1 3.5 12.3 - - 0.9
Sop Soleng 30 44.1 1.5 0.2 9.4 0.4 0.3 1.5 10.1 - - 2.7
soleng,
wortel
Wortel 35 12.6 0.4 0.2 2.8 0.4 0.4 24.5 85.8 - - 6.3
Tambahan Putih 50 25 5.4 - 0.4 - 0.1 82 69.3 - 0.1 -
telur telur
Snack Pudding Nutrijel 52 63 - - 4,0 1,0 - 1,0 - - - -
Gula 5 19.7 - - 4.7 - - 0.1 0.2 - - -
Siang Nasi Nasi 200 360 6 0.6 79.6 0.4 0.8 2 76 - 0.2 -
Lunak
Semur Telur 60 92.4 7.4 6.5 0.4 - 1.8 85.2 71.1 36.6 0.2 -
telur
ceplok
Kecap 10 7.1 0.6 0.1 0.9 - 111.4 - - -
Minyak 3 26.5 - 3 - - - - - - - -
Tempe Tempe 70 140.7 14.6 6.2 9.5 1 2.8 6.3 163.8 - 0.4 -
goreng
ptg dadu
diungkep
25
Minyak 10 88,4 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Bening Daun 40 23.6 2.6 0.4 4 0.6 1.4 8.4 191.5 - 0.1 -
katuk, katuk
oyong
Oyong 30 5.7 0.2 0.1 1.2 0.4 0.3 6.9 32.7 - - 2.4
Pisang Pisang 120 129.6 1.2 1 29.2 2.3 0.2 12 - -- 0.1 10.8
ambon
Malam Nasi Nasi 200 360 6 0.6 79.6 0.4 0.8 2 76 - 0.2 -
Lunak
Gadon Daging 50 100.5 9.4 7 - - 1.4 52.5 189 4.5 0,3 -
daging sapi
Minyak 5 44,2 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Kecap 15 10,6 0,9 0,2 1,3 0,0 14,4 167,1 0,0 0,0 0,0 0,0
Tahu Tahu 60 48 6.5 2.8 0.5 0.1 2 1.2 30.4 - - -
bacem
Kecap 10 7,1 0,6 0,1 0,9 0,0 9,6 111,4 0,0 0,0 0,0 0,0
Ca kacang Kacang 25 7.8 0.6 - 1.3 0.7 0.1 7.5 53.3 - - 11.5
panjang, panjang
wortel,
soleng
Soleng 35 51.4 1.8 0.2 11 0.5 0.4 1.8 11.8 - - 3.1
Wortel 30 10.8 0.3 0.2 2.4 0.3 0.3 21 73.5 - - 5.4
Susu Ultra 250 90 7 2.5 11 105 350
milk low
fat
Total 2.218,7 90.2 51,8 334,3 9 39.1 879.9 1.612,9 65.4 2 43.6
26
Lampiran 3 Foto Menu Makanan dan Sisa Makanan MRS
25 Februari 2023
Pagi Siang Malem
27
Tanggal 26 Februari 2023
Pagi Siang Malem
28
Tanggal 27 Februari 2023
Pagi Siang Malem
29
Lampiran 4 Foto Snack dan Buah
30
Lampiran 5 Leaflet
31
Lampiran 6 Foto Edukasi
32
33