Anda di halaman 1dari 33

SOAL TO UJI KOMPETANSI NASIONAL

DIII GIZI TAHUN 2022

1. Seorang nutrisionis memberikan E. 1g/kgBB/hr BCAA


penyuluhan pada pengunjung 4. Seorang nutrisionis mengadakan
puskesmas. la menjelaskan porsi makan kegiatan penimbangan BB balita di satu
seimbang untuk orang dewasa dan desa. Sebanyak 75 orang ditimbang dari
pentingnya konsumsi sayur dan buah 100 orang balita yang ada di desa
yang bervariasi setiap harinya. Berapa tersebut. Hasil penimbangan: 50 orang
porsi sayur dan buah yang sebaiknya balita dengan berat badan naik
dikonsumsi pada kasus tersebut? dibandingkan bulan lalu. Berapa
A. 1 mangkuk persentase cakupan anak yang datang ke
B. 1/3 piring makan posyandu pada bulan tersebut?
C. 4 Porsi A. 0.25
D. 100 gram B. 0.75
E. 1/2 piring makan C. 0.8
2. Laporan Posyandu bulan Mei 2022 D. 0.5
menunjukkan jumlah balita yang ada di E. 1
wilayah Posyandu sebanyak 100 balita, 5. Seorang nutrisionis mengadakan
yang memiliki KMS 95 balita, dan 85 kegiatan penimbangan BB balita di satu
balita telah ditimbang berat badannya, desa. Sebanyak 60 orang ditimbang dari
balita yang naik berat badannya 100 orang balita yang ada di desa
sebanyak 75 orang balita. Berapa persen tersebut. Hasil penimbangan: 40 orang
tingkat pencapaian program di posyandu balita dengan berat badan naik
tersebut? dibandingkan bulan lalu. Berapa
A. 0.85 persentase cakupan balita yang datang
B. 0.95 pada bulan tersebut?
C. 1 A. 0.4
D. 87,5% B. 0.9
E. 0.75 (N/S) C. 1
3. Seorang pasien laki-laki 59 tahun, D. 0.5
dirawat dirumah sakit dengan kondisi E. 0.6
umum lemah dan harus bed rest total, 6. Seorang nutrisionis membuat laporan
sulit diajak komunikasi, suka hasil penimbangan di sebuah Posyandu
berhalusinasi. Hasil laboratorium: pada bulan Agustus 2021 diketahui data
bilirubin total 23, SGOT:56 U Karmen, SKDN adalah sebagai berikut S-100;
SGPT:48 U karmen, amoniak darah +++. K=80; D=60 dan N=30. Jumlah anak
pemeriksaan EEG: ada perlambatan. yang menderita gizi kurang sebanyak 25
Berapa pemberian protein yang sesuai orang. Kemudian nutrisionis melakukan
dengan keadaan pasion? interpretasi terhadap data yang ada.
A. 15 g/kgBB/hr BCAA Berapa persen partisipasi masyarakat
B. 0,5 g/kgBB/hr AAA pada kasus tersebut?
C. 0,5 g/kgBB/hr BCAA A. 0.5
D. 1g/kgBB/hr AAA B. 0.25
C. 0.6 E. 0.5
D. 0.8 10. Seorang laki-laki umur 45 tahun, datang
E. 0.3 ke RS dengan keluhan kepala pusing,
7. Sebuah Posyandu melakukan nyeri punggung. Hasil assessment gizi
penimbangan di Bulan Januari 2022. diketahui IMT 27, Tekanan darah
Jumlah seluruh balita adalah 100 orang. 170/105 mmHg. Selanjutnya nutrisionis
Balita yang memiliki KMS sebesar 95 akan memberikan intervensi diet rendah
orang Balita yang datang penimbangan garam. Berapa banyak pemberian garam
90 orang. Balita yang naik berat dalam sehari dengan ukuran rumah
badannya 60 orang. Berapa tangga untuk kasus tersebut?
keseinambungan program tersebut? A. 15 sdm
A. 0.6 B. Tanpa garam
B. 1 C. 1 sdm
C. 63% D. 2 sdm
D. 90% E. 1/2 sdm
E. 95% (D/K) 11. Seorang nutrisionis bertugas melakukan
8. Seorang nutrisionis membuat laporan pengukuran antropometri di daerah
hasil penimbangan di sebuah Posyandu endemis gondok. Seorang wanita
pada bulan Agustus 2020, diketahui data berumur 25 tahun diketahui mengalami
SKDN adalah sebagai berikut S=100; pembesaran kelenjar gondok ketika
K=80: D=60 dan N=30. Jumlah anak dilakukan palpasi pada posisi kepala
yang menderita gizi kurang sebanyak 25 tidak tengadahBerapa grade pembesaran
orang. Kemudian nutrisionis melakukan kelenjar gondok pada wanita tersebut?
interpretasi terhadap data yang ada. A. 4
Berapa persen keberhasilan program B. 3
pada kasus tersebut? C. 2
A. 0.5 (N/D) D. 1
B. 0.6 E. 0
C. 0.25 12. Seorang nutrisionis sedang menghitung
D. 0.3 kebutuhan energi kliennya. Seorang anak
E. 0.8 laki-laki, umur 5 tahun, BB 17 Kg.
9. Seorang nutrisionis membuat laporan Standar BB pada tabel Angka
hasil penimbangan di sebuah Posyandu Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
pada bulan Agustus 2020, diketahui data adalah 19 kg dan kecukupan energi anak
SKDN adalah sebagai berikut S-100; K- laki-laki umur 4-6 Tahun adalah 1600
80: D=60 dan N=30. Jumlah anak yang kkal. Berapa kecukupan energi setelah
menderita gizi kurang sebanyak 25 dilakukan koreksi BB pada kasus
orang. Kemudian nutrisionis melakukan tersebut?
interpretasi terhadap data yang ada. A. 1343 Kalori
Berapa persen cakupan program pada B. 1365 Kalori
kasus tersebut? C. 1437 Kalori
A. 0.6 D. 1431 Kalori
B. 0.25 E. 1356 Kalori
C. 0.3 13. Sebuah survei dilakukan sebuah desa
D. 0.8 (K/S) dengan jumlah sampel 100 orang
responden yang akan diwawancarai. B. 500
Diperoleh sebanyak 10 orang terdeteksi C. 300
memiliki LILA <23,5 cm. Berapa D. 200
pravelensi gizi kurang berdasar Lila di E. 1200
desa tersebut? 17. Data pelaporan penimbangan di
A. 0.25 Posyandu diketahui Jumlah seluruh
B. 0.75 Balita 250 balita, balita yang mempunyai
C. 0.9 KMS 230 balita, balita yang ditimbang
D. 0.1 200 balita dan yang naik berat badannya
E. 0 180 balitaBerapa hasil pencapaian
14. Seorang ibu hamil datang dengan program di desa X tersebut?
keluhan mual dan muntah. Usia A. 180/250
kehamilan ibu memasuki minggu ke 12. B. 200/250
Ibu tersebut mengalami mual dan C. 180/200
muntah serta sensitif terhadap bau yang D. 230/250
tajam. Untuk mengetahui risiko E. 250/230
malnutrisi pada pasien tersebut 18. Pada suatu kecamatan terdapat balita
dilakukan skrining giziApa waktu yang berusia 0-6 sebanyak 20 orang dan 40
tepat untuk dilakukan skrining? anak berusia 7-59 bulan Berapa
A. 3x24 jam kebutuhan kapsul merah untuk satu
B. 5x24 jam tahun pada kecamatan tersebut?
C. 2x24 jam A. 40
D. 4x24 jam B. 20
E. 1x24 jam C. 80
15. Seorang pasien perempuan datang ke RS D. 100
berumur 40 tahun dengan keluhan sering E. 60
merasa berdebar-debar, pusing, tidak 19. Pada suatu kecamatan terdapat balita
suka mengonsumsi sayur. Hasil berusia 0-6 sebanyak 20 orang dan 40
pemeriksaan klinis tekanan darah pasien anak berusia 7-59 bulan Berapa
150/100 mmHg. Berapa pemberian Diet kebutuhan kapsul biru untuk satu tahun
rendah garam dalam kasus tersebut? pada kecamatan tersebut?
A. 1000-1200 A. 40
B. 800-1000 mg B. 20
C. 100-200 mg C. 100
D. 600-800 mg D. 80
E. 200-400 mg E. 60
16. Seorang nutrisionis datang ke suatu 20. Data pelaporan penimbangan di
SMA yang memiliki 500 siswa. 300 Posyandu menunjukkan bahwa jumlah
siswa adalah perempuan dan 200 siswa seluruh balita yang terdaftar di posyandu
adalah laki-laki. Nutrisionis tersebut tersebut 250 orang Balita yang
ingin membagikan tablet darah pada mempunyai KMS 230 orang, balita yang
siswa di sekolah tersebut. Berapa tablet ditimbang 200 orang dan yang naik berat
tambah darah yang dibagikan dalam badannya 180 orang Berapa indeks
sehari? partisipasi masyarakat di desa tersebut?
A. 600 A. 200/250
B. 180/200 desain penelitian yang tepat untuk kasus
C. 230/250 tersebut?
D. 250/230 A. Kohort
E. 180/250 B. Kasus kontrol
21. Seorang nutrisionis yang bertugas di C. Cross sectional
sebuah dinas kesehatan kabupaten D. Survey
melaksanakan penelitian di daerah yang E. Studi epidemiologi
bermasalah gizi dengan judul 24. Seorang laki-laki, umur 57 tahun,
"Gambaran Pola Makan dan Status Gizi dirawat di RS dengan diagnosa gagal
Anemia pada Remaja di SMA X Di Kota jantung kanan Hasil pemeriksaan: BB 68
"T". Apa ruang lingkup bidang gizi pada kg. TB 168 cm cholesterol 145 mg/dl,
kasus tersebut? trigliserida 225 mg/dl HDL 56 mg/dl
A. Masyarakat LDL, 135 mg/dl, natrium 145 mg/dl,
B. Komunikasi suhu 37.5 C. edema kaki ++, TD
C. Klinik 160/135 mmHg. Nutrisionis melakukan
D. Teknologi pangan dan gizi terapi gizi untuk menaggulangi kasus
E. Institusi tersebut. Apa kesimpulan dari hasil
22. Angka persentase penggunaan garam pengkajian data laboratorium kasus
baryodium pada suatu daerah yaitu tersebut?
masih 60% sehingga Dinas Kesehatan A. Gagal jantung
daerah tersebut membuat usulan kegiatan B. HDL Tinggi
untuk meningkatkan persentase keluarga C. Kolesterol total tinggi
yang menggunakan garam beryodium D. Dislipidemia
dalam memasak. Salah satunya yaitu E. LDL Tinggi
promosi gizi.Apa langkah awal yang 25. Di suatu daerah diketahui prevalensi
dilakukan untuk kasus tersebut? stunting pada anak sekolah dasar sangat
A. Kerjasama dengan pihak ketiga tinggi. Keadaan tanah daerah tersebut
B. Monitoring penggunaan garam subur. kondisi jalan atau transportasi
beryodium masih kurang memadai dan sebagian
C. Advokasi ke tingkat provinsi besar penduduk sebagai petani dengan
D. Menetapkan tujuan, metode penghasilan cukup memadai Apa
dan media program intervensi gizi yang sesuai
E. Merencanakan pencetakan untuk menanggulangi masalah gizi
leaflet tersebut?
23. Petugas Gizi yang bekerja di Dinas A. Penyuluhan gizi
Kesehatan ditugaskan untuk melakukan B. Pemberdayaan masyarakat
penelitian "Apakah ada hubungan dalam peningkatan pendapatan
kejadian diare dengan kasus gizi kurang. C. Konseling gizi
Kemudian diambil beberapa desa dengan D. Pemberian makanan tambahan
kejadian diare yang tinggi dan diambil E. Pemberdayaan masyarakat
data dengan menanyakan apakah balita dalam peningkatan gizi
pernah mengalami diare dalan 1 bulan 26. Seorang nutrisionis mengkaji data anak
terakhir kemudian saat itu juga diambil balita laki-laki umur 1 tahun, didapatkan
data berat badan dan umur balita Apa hasil penghitungan BB/U nya <-2,
pengetahuan orang tua masih rendah
untuk masalah asupan zat gizi pada A. Simple random samplig
anaknya. Apa metode yang tepat yang B. Purposive sampling
ditunjukan pada kasus tersebut? C. Systematic random sampling
A. Penyuluhan D. Kuota sampling
B. Konsultasi E. Accidental sampling
C. Pendidikan 30. Desa X mempunyai masalah gizi
D. Advokasi kreatinisme yang ditandai dengan
E. Konseling proporsi subyek dengan TSH tinggi
27. Seorang nutrisionis akan melakukan sebesar 4.6% dan FT4 rendah
pengambilan data untuk penelitian yang (hipotiroid) sebesar 98.8% proporsi
akan dilakukan Salah satu variabel yang subyek dengan gangguan perkembangan
digunakan adalah persentase bayi umur 6 sebesar 36.4% (test Denver): gangguan
bulan mendapat ASI Ekslusif fungsi pendengaran 27% dan gangguan
menggunakan data yang diperoleh atau fungsi motorik sebesar 15.5% Apa
dikumpulkan dari sumber yang telah ada etiologi yang paling tepat digunakan
(peneliti sebagai tangan kedua) yaitu dari untuk melengkapi diagnosis gizi
data Bulan Penimbangan Balita bulan tersebut?
Agustus 2021. Apakah data yang A. Kurangnya asupan zat besi
digunakan pada kasus tersebut? sejak dari kandungan dan
A. Sekunder kurangnya zat antioksidan
B. Kuantitatif B. Kelebihan vitamin A dan
C. Primer kekurangnya asupan vitamin D
D. Kualitatif C. Kurangnya akses terhadap
E. Numerik sumber yodium dan tingginya
28. seorang ibu hamil berusia 30 tahun asupan zat goitergonik
memeriksakan diri di bidon. Ibu tersebut D. Kurangnya akses terhadap
merasakan sering buang air kecil tetapi sumber zat besi dan tingginya
susah buang air besar. Apa makanan asupan zat goitergonik
yang dianjurkan untuk ibu tersebut? E. Kelebihan konsumsi zat
A. Nangka antioksidan
B. Singkong 31. Seorang laki-laki datang ke RS, Hasil
C. Durian anamnesis: pasien jarang minum kopi
D. Kubis tetapi menyukai makanan gurih, kaldu
E. Pepaya serta suka cemilan kripik melinjo hampir
29. Seorang nutrisionis yang bekerja di setiap hari, pasien mengeleuh kaki sering
Puskesmas akan melakukan survey kesemutan, bengkak, merasa lelah dan
untuk mengetahui prevalensi balita letih. Hasil pemeriksaan: IMT 18, GDP
stunting di wilayah kerjanya. Sampel 85 mg/dl, kolesterol 165 mg/dl, asam
balita diambil yaitu dengan menetapkan urat >25 mg/dl Nutrisionis memberikan
kriteria yaitu balita usia 1-3 tahun, tidak terapi gizi. Apa tujuan diit yang pertama
sakit pada saat dilakukan survey. tidak dilakukan kepada pasien tersebut?
cacat bersedia menjadi sampel dan A. Membatasi asupan cairan dan
berdomisili tetap Apa teknik garam
pengambilan sampel pada kasus
tersebut?
B. Meningkatkan asupan energi belum sembuh. mengalami masalah
untuk mencapai status gizi mata, terkadang merasa mati rasa di
normal kakinya, merasa lebih sering lapar,
C. Membatasi asupan bahan sering haus, dan sering buang air kecil,
makanan tinggi purin Hasil pemeriksaan: BB turun 4 kg dalam
D. Mengurangi asupan lemak 2 bulan terakhir, IMT 28 kg/m2. GDS
jenuh dan kolesterol 315 mg/dl. Nutrisionis melakukan terapi
E. Membatasi asupan energi untuk gizi untuk menaggulangi kasus tersebut
menurunkan berat badan Apa prioritas penanganan pada kasus
32. Prevalensi bumil KEK di sucitu wilayah tersebut?
kerja Puskesmas mengalami kenaikan A. Menurunkan kadar glukosa
sebesar 5,5% Apa upaya yang dapat B. Mengoreksi gangguan mata
dilakukan untuk mengatasi masalah C. Mengobati mati rasa di kaki
tersebut? D. Menyembuhkan luka
A. Meningkatkan distribusi tablet E. Mencegah penurunan BB
Fe 35. Seorang nutrisionis di puskesmas
B. Melakukan penyuluhan melakukan pengumpulan data konsumsi
tentang gizi seimbang pada salah satu keluarga. Nutrisionis
bumil menanyakan dan mencatat seluruh bahan
C. Memberikan buku tentang gizi makanan yang digunakan oleh keluarga
D. Meningkatkan akses pasar selama kurun waktu 7 hari. Data yang
E. Melakukan revitalisasi dicatat adalah jumlah bahan makanan
posyandu yang dibeli, harga dan nilai
33. Seorang laki-laki, umur 38 tahun, pembeliannya. Namun ia tidak
dirawat di RS dengan diagnosis medis memperhitungkan bahan makanan yang
combustio. Hasil anamnesis; pusing, terbuang. rusak atau diberikan pada
nafsu makan berkurang. Hasil binatang peliharaan. Apa metode yang
pemeriksaan: BB 78 kg, TB 165 cm, KU digunakan pada kasus tersebut?
lemah, luka bakar 35% bagian A. Dietary history
ekstrimitas bawah, TD100/70 mmhg, B. Food list
albumin 2 g/dl, Hb 11.2 g/dl, Ht 41%, C. Food account
recall asupan energy 80%, protein 75%, D. Metode inventory
lemak 55%, dan karbohidrat 55% dari E. Food record
total kebutuhan. Nutrisionis memberikan 36. Seorang nutrisionis puskemas akan
makanan bentuk lunak. Apa tujuan diit melakukan penyuluhan gizi kepada ibu
yang paling tepat diberikan pada kasus balita di Posyandu dengan topik praktek
tersebut? pemberian MP ASI. Apa langkah awal
A. Meningkatkan asupan protein yang harus dipersiapkan?
B. Memperbaiki status gizi A. Merencanakan anggaran
C. Menyembuhkan luka B. Menyusun rencana
D. Menurunkan berat badan C. Menyiapkan contoh MP-ASI
E. Memperbaiki nafsu makan D. Menentukan metodologi
34. Seorang nenek berumur 75 tahun datang E. Menyiapkan media
ke klinik gizi. Hasil anamnesis: 37. Seorang nutrisionis di Puskesmas akan
mengalami luka di kaki sudah 2 bulan melaksanakan penyuluhan di Posyandu
tentang menu MP-ASI. Sebelumnya dan dihasilkan pruduk yaitu Formula 1,
nutrisionis menyusun rencana Formula 2 dan Formula II, Untuk
penyuluhan yang mencakup: topic, sub menentukan formula yang paling disukai
topic, waktu, tujuan, sasaran, tempat akan diambil data dari panelis dengan
metode, alat peraga, dan materi serta meminta panelis untuk menilai formula
instrumen untuk mengetahui tersebut dengan kriteria: 1. tidak suka, 2
keberhasilan penyuluhan yang akan agak suka, 3. suka, 4. tidak suka. Apa
dilakukan. Apa langkah selanjutnya yang skala data pada kasus tersebut?
harus dilakukan pada kasus tersebut? A. Ordinal
A. Menyusun rencana evaluasi B. Parametrik
B. Menyesuaikan metodenya C. Ratio
C. Menentukan tujuan berikutnya D. Interval
D. Menyiapkan alat peraga E. Nominal
E. Membuat rencana penyuluhan 41. Kota X merupakan suatu daerah yang
berikutnya terletak dikawasan pegunungan. Banyak
38. Seorang laki-laki dirawat di RS, Hasil penduduk Desa tersebut pengalami
anamnesis: kondisi saat ini lemas, nafsu pembekakkan pada area leher, tepatnya
makan sedikit, mulut sariawan berat. pada kelenjar tiroidApa mineral yang
Hasil pemeriksaan: suhu 38 C. AL-18rb kurang dikonsumsi pada kasus tersebut?
mg/dl. HB 9.5 mg/dl. Nutrisionis A. Kalsium
memberikan makanan bentuk cair. Apa B. Fe
dasar pemberian diet cair pada kasus C. Yodium
tersebut? D. Natrium
A. Lemas E. Kalium
B. Nafsu makan sedikit 42. Seorang perempuan datang ke Poli rawat
C. Mulut sariawan berat jalan RS dengan keluhan perut nyeri
D. Suhu tubuh dibagian lambung TB 160 cm, BB 85 kg.
E. Angka leukosit Berdasarkan hasil anamnesa nutrisionis
39. Seorang mahasiswa gizi melakukan menunjukkan klien mempunyai
pengamatan secara langsung dengan kebiasaan makan dengan makanan tinggi
panca indra terhadap nasi yang dibiarkan karbohidrat dan tinggi lemak. Aktivitas
selama 24 jam selama suhu ruang. Hasil fisik jarang olah raga, pekerjaan klien
pengamatan menunjukkan bahwa warna adalah wirausaha dagang. Apa status gizi
nasi berubah menjadi putih pucat, tekstur pada kasus tersebut?
lembek berair. dan bau asam tengil Apa A. Kurus
nama jenis kerusakan pangan B. Normal
berdasarkan kasus di atas? C. Overweight
A. Biologis D. Obesitas
B. Mekanis E. Stunting
C. Kimia 43. Suatu metoda pemecahan masalah yang
D. Fisik sistematis dimana praktisi gizi dengan
E. Mikrobiologis berpikir kritis melakukan pengambilan
40. nutrisionis di rumah sakit akan keputusan untuk menangani problem gizi
melakukan pengembangan formula diit dan memberikan asuhan gizi yang aman,
rendah garam untuk penderita hipertensi
efektif dan berkualitas tinggi.apa istilah A. Pengakuan
yang sesuai untuk pernyataan diatas? B. Pelatihan
A. Diagnosa gizi C. Pendidikan
B. Assesmen D. Pengembangan
C. Intervensi gizi E. Pelantikan
D. Monitoring-Evaluasi 47. Hasil survey di suatu desa ditemukan
E. PAGT banyak ibu yang tidak memberikan ASI
44. Seorang nutrisionis melakukan ekslusif pada bayi (89%) ekslusif), MP
pemantauan kesehatan lansia antara lain ASI terlalu dini 66%, status gizi pendek
melakukan pengukuran tinggi badan. pada balita 45% Apa materi penyuluhan
Salah seorang lansia memiliki gangguan yang paling tepat diberikan di desa
pertumbuhan tulang seperti osteoporosis. tersebut?
Apa alat ukur yang cocok digunakan A. MP-ASI
pada kasus tersebut? B. ASI eksklusif dan makanan bayi
A. Pita meter C. Jenis-jenis makanan anak
B. Microtoa D. Pemantauan pertumbuhan anak
C. Tali Rafia E. Pemantauan pertumbuhan
D. Stasiometer anak dan balita
E. Panjang depa 48. Di satu kecamatan ditemukan banyaknya
45. Sekelompok mahasiswa akan anak usia 6-24 bulan yong stunting".
melaksanakan penelitian untuk Daerah tersebut berada di daerah
mengetahui hubungan antara kategori perkotaan dengan tingkat sosial ekonomi
asupan serat (cukup dan rendah) dengan menengah ke atas. Tingkat pendidikan
kategori kolesterol (tinggi dan normal). ibu-ibu di daerah tersebut termasuk
Kedua variabel diukur pada saat yang menengah Apa masalah utama yang ada
sama Apa nama ukuran asosiasi, di daerah tersebut?
berdasarkan rancangan penelitian A. Pentingnya gizi seimbang
tersebut? B. Partisipasi datang ke posyandu
A. Odds ratio C. Pemanfaatan pekarangan untuk
B. Koefisien korelasi membantu penyedian makanan
C. Relative risk bergizi
D. Ratio prevalensi D. Pola asuh pemberian MP-ASI
E. Koefisien regresi E. Hygiene dan sanitasi makanan
46. Seorang nutrisionis di puskesmas pada anak
melaksanakan pelayanan gizi di sekolah 49. Seorang Anak lak-laki umur 3 bulan,
dasar. Pelayanan gizi yang dilakukan dirawat di RS. didiagnosis menderita
adalah sebagai Juri lomba mengolah Kwasiorkor: Hasil anamnesis keluhan
makanan berbahan baku sayuran yang BB turun (sojak diberi MP ASI/bubur
diikuti oleh anak sekolah dasar. Segala bayi saat usianya 2 minggu, BB turun
aktivitas pelayanan gizi tersebut didasari dari 3 kg menjadi 2,7 kg selama 2
pada pengetahuan dan keterampilan gizi. minggu) BB naik lagi setelah MP-ASI
Pengetahuan dan keterampilan gizi ini dihentikan menjadi 3,2 kg namun
diperoleh melalui suatu proses yang kemudian tidak naik lagi sampai umur 4
terstandar. Apa proses yang dimaksud bulan, saat ini masih minum ASL Hasil
pada kasus tersebut? pemeriksaan BB lahir=2,9 kg. BB saat
ini= 3,2 kg. PB-5,4 cm. Apa faktor yang Kolesterol >200 mg/dlm Pola makan 3 x
penyebab terjadi kasus gizi buruk pada sehari dan 1-2x selingan. Pasien
kasus tersebut? mempunyai sering merokok dan
A. Pemberian ASI dihentikan konsumsi makanan bersantan dan
B. Berat badan saat ini rendah gorengan serta jarang makan makanan
C. Panjang badan bayi tidak sesuai yang mengandung serat. Apa diagnosis
umur gizi yang paling tepat pada kasus
D. Pemberian makan salah tersebut?
E. Berat bayi lahir rendah A. Peningkatan kebutuhan
50. Program pemberian makanan tambahan protein dan penurunan
bagi ibu hamil dilakukan di sebuah kebutuhan lemak berkaitan
posyandu wilayah kerja Puskesmas. dengan kondisi fisiologis
Keterbatasan dana mengakibatkan ditandai dengan berak darah
terbatasnya jumlah "PMT" yang tersedia, (+), ascite (+), Hb 10 2g/dl,
maka perlu dilakukan skrining atau albumin 2 g/dl, SGOT 90 U/L
penapisan untuk menentukan prioritas SGPT 70 u/L
ibu hamil yang mendapatkan PMT B. Pola makan yang salah
tersebut. Apa metoda penapisan yang berkaitan dengan kurangnya
sesuai digunakan pada kasus tersebut? pengetahuan tentang gizi
A. Pengukuran lingkar dada ditandai dengan konsumsi
B. Pengukuran lingkar lengan makanan bersantan dan
atas gorengan serta jarang makan
C. Pengukuran lingkar pinggul sayur dan buah
D. Pengukuran lingkar kepala C. Penurunan kebutuhan natrium
E. Pengukuran lingkar perut dan peningkatan kebutuhan
51. Seorang nutrisionis bekerja disalah satu lemak berkaitan dengan kondisi
institusi pelayanan gizi, memiliki fisiologis ditandai dengan Hb
kemampuan dalam mengelola keamanan 10,2 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT
pangan dalam kondisi normal maupun 90 u/L, SGPT 70 u/L
darurat untuk kelompok sasaran tertentu. D. Penurunan kebutuhan energi
Nutrisionis telah menerapkan peran dan penurunan kebutuhan lemak
sebagai tenaga gizi profesional. Apa berkaitan dengan malnutrisi
peran yang dimaksud pada kasus ditandai dengan BB 48 kg dan
tersebut? TB 162 cm, kolesterol >200
A. Pengembang Gizi mg/dl
B. Edukator Gizi E. Peningkatan kebutuhan lemak
C. Pengelola Gizi Institusi dan penurunan kebutuhan
D. Peneliti Gizi energy berkaitan dengan
E. Pengelola Gizi Klinik hiperlipidemia ditandai dengan
52. Seorang perempuan, umur 65 tahun, kolesterol >200 mg.dl, suka
dirawat di RS. Hasil anamnesis: BB 48 merokok dan konsumsi
kg dan TB 162 cm, lelah, letih, berak makanan bersantan dan
darah (+), ascites (+). Hasil pemeriksaan: gorengan
diketahui bahwa HB 10,2 g/dl, albumin 53. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan
21 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 U/L, di Puskesmas: 1. Pencatatan hasil
pelayanan gizi di wilayah kerja yang dikumpulkan adalah meliputi
Puskesmas (dalam dan luar gedung). 2. kebersihan dapur, toilet dan kamar
Rekapitulasi hasil penimbangan, mandi Apa teknik pengumpulan data
pengukuran panjang badan/tinggi badan yang tepat pada kasus tersebut?
dan data lain (IMD, ASI Eksklusif, A. Penyebaran angket
Vitamin A, TTD ibu hamil, TTD B. Pemeriksaan
rematri) dari desa/kelurahan. 3. C. Angket
Melakukan entry data hasil penimbangan D. Wawancara
dan pengukuran kedalam aplikasi E. Pengamatan
ePPGBM sesuai buku pedoman Apa 56. Seorang laki-laki, umur 56 tahun,
kegiatan yang dilakukan tersebut? dirawat di RS. Hasil anamnesis:
A. Pengolahan data surveilans mengalami sakit pinggang bagian kiri,
gizi bengkak pada bagian kaki dan muka.
B. Pengumpulan data surveilans Hasil pemeriksaan: BB 48 kg dan TB
gizi 162 cm IMT yaitu < 18,5, ureum darah
C. Monitoring dan evaluasi hasil 122, kreatinin darah 15 mg/dl, Hb 9,5
surveilans gizi gr/dl, Hematokrit 24,2%. Pasien
D. Analisis data surveilans gizi mempunyai kebiasaan minum jamu
E. Disseminasi hasil surveilans racikan, diantaranya jamu pegel linu.
gizi Pasien memiliki kebiasaan konsumsi
54. Pada Penyelenggaraan Makanan di Panti makanan yang digoreng dan jarang
Tresna Werdha Budi Mulia Cipayung minum air putih. Nutrisionis
selalu mengutamakan tercukupinya memberikan terapih diet untuk pasien
kebutuhan Energi dan Zat Gizi tersebut. Hasil pemeriksaan laboratorium
konsumen dengan memberikan makanan Apa diagnosa gizi yang paling tepat pada
tiga kali sehari dengan menu gizi kasus tersebut?
seimbang sesuai dengan petunjuk A. Penurunan kebutuhan natrium
nutrisionis. Apa jenis penyelenggaraan dan cairan berkaitan dengan
makanan institusi pada kasus tersebut? ketidakseimbangan cairan dan
A. Penyelenggaraan Makanan elektrolit ditandai dengan jarang
Komersial minum air putih
B. Penyelenggaraan Makanan B. Pola makan yang salah
Industri berkaitan dengan berat badan
C. Penyelenggaraan Makanan yang kurang ditandai dengan
Khusus IMT yaitu <18.5
D. Penyelenggaraan Makanan C. Penurunan kebutuhan protein
Sosial berkaitan dengan gagal ginjal
E. Penyelenggaraan Makanan kronik ditandai dengan
Asrama dengan kadar creatinin tinggi,
55. Seorang nutrisionis melakukan ureum tinggi
penelitian dengan judul "Faktor sanitasi D. Pola makan yang salah
rumah tangga berkaitan dengan kejadian berkaitan dengan anemia
diare sebagai salah satu penyebab ditandai dengan Hb 9.5 gr/dl
penurunan status gizi pada anggota E. Peningkatan kebutuhan protein
keluarga di Kelurahan X. Beberapa data berkaitan dengan gagal ginjal
kronik ditandai dengan dengan E. Penyelenggaraan Makanan
kadar creatinin tinggi, ureum Industri
tinggi 59. Pada penyelenggaraan makanan institusi
57. Tujuan perencanaan menu di Lapas yang memiliki tujuan untuk memperoleh
Kelas IIB Lubuk Pakam adalah keuntungan maksimal dengan
tersedianya siklus menu sesuai memberikan pelayanan yang optimal
klasifikasi pelayanan yang ada di kepada konsumen, menyenangkan atau
Lapas/Rutan dalam kurun waktu memberikan hiburan kepada konsumen.
tertentu. Pada penyusunan menu Apa klasifikasi penyelenggaraan
dipertimbangkan faktor yang makanan pada kasus tersebut?
mempengaruhi antara lain standar porsi A. Penyelenggaraan Makanan
dan peraturan pemberian makanan. Apa Sekolah
jenis penyelenggaraan makanan institusi B. Penyelenggaraan Makanan
pada kasus tersebut? Rumah Sakit
A. Penyelenggaraan Makanan C. Penyelenggaraan Makanan
Asrama Komersial
B. Penyelenggaraan Makanan D. Penyelenggaraan Makanan
Industri Sosial
C. Penyelenggaraan Makanan E. Penyelenggaraan Makanan
Komersial Khusus
D. Penyelenggaraan Makanan 60. Penyelenggaraan Makanan Institusi yang
Sosial dipelopori oleh Robert Owen pada
E. Penyelenggaraan Makanan Tahun 1800, dimana dalam
Khusus penyelenggaraan makanan ini memiliki
58. Penyelenggaraan Makanan Institusi yang tujuan untuk mencapai tingkat kesehatan
memiliki karakteristik memerlukan dan stamina pekerja yang sebaik-
tenaga khusus yang mengelola serta baiknya, agar dapat diciptakan suasana
melayani makanan di ruang makan, kerja yang memungkinkan tercapainya
dimana jumlah yang harus dilayani produktivitas kerja yang maksimal. Apa
harusnya tetap, atau sedikit sekali klasifikasi penyelenggaraan makanan
perubahan, dan macam hidangan pada kasus tersebut?
sederhana, tidak banyak variasi, dan A. Penyelenggaraan Makanan
disajikan menurut kemampuan Sosial
perusahaan, tanpa mengabaikan B. Penyelenggaraan Makanan
kebutuhan lain Apa klasifikasi Industri
penyelenggaraan makanan pada kasus C. Penyelenggaraan Makanan
tersebut? Rumah Sakit
A. Penyelenggaraan Makanan D. Penyelenggaraan Makanan
Khusus Khusus
B. Penyelenggaraan Makanan E. Penyelenggaraan Makanan
Darurat Komersial
C. Penyelenggaraan Makanan 61. Sebuah komunitas masyarakat di suatu
Asrama dusun penduduknya sangat padat dengan
D. Penyelenggaraan Makanan lingkungan yang sangat kumuh. Hasil
Komersial penimbangan balita di posyandu banyak
dijumpai anak menderita BGM dengan D. Permenkes RI No 75 Tahun
perut tampak buncit. Menurut pengakuan 2013 tentang Pedoman
ibu-ibu, balita mereka cukup makan. Pelayanan Gizi Rumah Sakit
Apa tindakan segera yang dilakukan oleh E. Permenkes RI No 77 Tahun
nutrisionis puskesmas pada kasus 2013 tentang Pedoman
tersebut? Pelayanan Gizi Rumah Sakit
A. Penyuluhan kebersihan 64. Seorang Ibu datang ke puskesmas
lingkungan dengan membawa anaknya berusia 2
B. Pemberian obat cacing oleh tahun dengan keluhan anak rewel dan
puskesmas susah makan. Dari pemeriksaan fisik
C. Penyuluhan gizi seimbang didapatkan pembekakan pada hati,
D. Advokasi pada kepala dusun edema dan rambut berwarna merah Apa
E. Pemberian PMT Pemulihan asupan zat gizi yang kurang pada kasus
62. Seorang tataboga di Rumah Sakit tersebut?
melakukan rangkaian kegiatan mencuci, A. Vitamin
memotong, menyiangi, dan meracik B. Protein
sesuai dengan menu, standar resep, C. Lemak
standar porsi, standar bumbu dan jumlah D. Karbohidrat
pasien yang dilayani.Apa kegiatan yang E. Mineral
dilakukan tataboga tersebut? 65. Seorang nutrisionis bekerja di salah satu
A. Pemesanan bahan makanan puskesmas, setiap bulan Februari dan
B. Persiapan bahan makanan Agustus membantu memberikan kapsul
C. Pengadaan bahan makanan vitamin A untuk bayi. Kegiatan yang
D. Pengolahan bahan makanan dilakukan nutrisionis ini merupakan
E. Penerimaan bahan makanan bagian dari unsur Bidang uji portofolio
63. Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan Tenaga Gizi. Apa bidang yang dimaksud
pelayanan gizi yang diberikan dan pada kasus tersebut?
disesuaikan dengan keadaan pasien A. Program gizi Masyarakat
berdasarkan keadaan klinis, status gizi, B. Program gizi klinik
dan dan status metabolisme tubuh. Agar C. Program gizi rawat jalan
tercipta sistem pelayanan gizi yang D. Program gizi sasaran khusus
paripuma sebagai bagian dari pelayanan E. Program gizi institusi
kesehatan dirumah sakit Apa pedoman 66. Seorang nutrisionis mendapatkan
yang dapat digunakan pada kasus laporan prevalensi anemia pada siswa di
tersebut? sebuah SMP sebesar 37%. Setelah
A. Permenkes RI No 79 Tahun diidentifikasi, banyak kebiasaan siswa
2013 tentang Pedoman yang setiap pagi setelah sarapan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit meminum teh manis dan siang hari
B. Permenkes RI No 78 Tahun meminum teh dalam kemasan.
2013 tentang Pedoman Nutrisionis memprediksi adanya
Pelayanan Gizi Rumah Sakit senyawa tertentu pada teh yang sering
C. Permenkes RI No 76 Tahun dikonsumsi siswa. Apa senyawa yang
2013 tentang Pedoman terkandung dalam bahan pangan pada
Pelayanan Gizi Rumah Sakit kasus tersebut?
A. Theobromin
B. Phytochemycal HD adalah 54 kg, dan tinggi badan
C. Alkaloid adalah 158 cm. Nutrisionis memberikan
D. Kafein terapai diet pada pasien tersebut Apa
E. Tanin terapi diet yang paling tepat dianjurkan
67. Seorang perempuan 82 tahun BB 58 kg. kepada pasien tersebut?
TB 160 cm, masuk RS dengan keluhan A. Tinggi protein, rendah lemak
muntah darah Pemeriksaan dijumpai B. Tinggi protein, lemak cukup
jaundice, eritema pamaris. Hasil lab C. Rendah protein, lemak cukup
menunjukkan albumin 2,7 mg/dl. NA D. Protein cukup, rendah lemak
126 meg/l, K 31 meg/L SGOT 75 mg/dl, E. Rendah protein, rendah lemak
SGPT 56 mg/dl. Pasien di diagnosa 70. Seorang petugas pengadaan bahan
sirosis hepatic disertai hepatic makanan merencanakan pembelian
enselopati. Apa penatalaksanaan diit daging sebanyak 30 kg. Harga daging
pada kasus di atas? sebesar Rp.90.000.-/kg Berapa biaya
A. Makanan saring pembelian daging tersebut?
B. Puasa A. Rp.2.010.000
C. Makanan biasa B. Rp.2.100.000
D. Makanan enternal C. Rp.2.050.500
E. Makanan lunak D. Rp.2.700.000
68. Seorang laki-laki umur 46 tahun dirawat E. Rp.2.005.500
di RS dengan diagnosa medis Hepatitis, 71. Seorang laki-laki umur 31 tahun, masuk
Hasil anamnesa TB 168 cm, BB 56 kg. RS BB 73 kg, TB 165 cm. Mengeluh
Nafsu makan kurang wajah pucat, Suhu kulit badan dan mata terlihat
Tubuh 37 C. Tekanan Darah 120/80 kekuningan, perut dan kaki bengkak dan
mmHg, Hasil laboratorium SGOT 58 merasa sesak lemah, tekanan darah
U/L SGPT 78 U/L, Asam urat 5.2 mg/dl, 140/100 mmHg, dengan hasil
Albumin 3,4 g/dl. Pekerjaan klien laboratorium Albumin 3,2 gr/dl SGOT
sebagai tukang cukur rambut pendidikan 53 U/L SGPT 23 U/L Apa diit yang tepat
SMA. Hasil Recall: Energi 970,6 kkal, pada kasus diatas?
Lemak 35.5 g Protein 45,9 g. A. RG II
Karbohidrat 114,3 g. Kebutuhan gizi B. Tanpa Garam
pasien adalah Energi 1874 kkal, Protein C. RG III
48,96 g. Lemak 41,64 g, karbohidrat D. RG IV
325,91 g Apa prinsip diet pada kasus E. RG I
tersebut? 72. Di satu kecamatan yang akan diberikan
A. Rendah garam penyuluhan mengenai MP-ASI ditemui
B. Rendah lemak bahwa sebagian besar ibu-ibu bekerja
C. Rendah protein menjadi buruh pabrik. Anak balita
D. Protein agak tinggi mereka diasuh oleh nenek atau
E. Tinggi serat kerabatnya Apa faktor dominan yang
69. Seorang laki-laki, umur 38 tahun, dapat mempengaruhi perubahan perilaku
dirawat di RS dengan diagnosis medis pada kasus tersebut?
gagal ginjal kronik dan telah rutin A. Sikap
menjalani terapi hemodialisa 1 minggu B. Kesukaan makanan
2x. Hasil pemeriksaan Berat badan post C. Hambatan teknis
D. Media massa fenomena yang dilakukan oleh tim
E. Nilai budaya nutrisionis pada kasus tersebut?
73. Tenaga perencana di sebuah Rumah A. Lingkungan
Sakit sedang membuat anggaran belanja B. Ekonomi
bahan makanan berupa telur ayam. C. Sosial
Dalam 1 siklus menu frekuensi D. Budaya
penggunaan telur ayam sebanyak 3 kali, E. Psikologis
dengan jumlah pasien yang akan dilayani 76. Seorang perempuan, berumur 25 tahun
500 orang. Hasil survey pasar diketahui hamil 2 bulan, dirawat di rumah sakit
bahwa harga telur Rp 1.500,-/butir dengan keluhan mual dan muntah lebih
Berapa jumlah anggaran yang dari 6 kali sehari. Hasil anamnesis nafsu
dibutuhkan untuk membeli telur ayam makan menurun. Hasil pemeriksaan
dalam 1 siklus menu? diperoleh TB 155 cm. BB 37 kg. LILA
A. Rp 2.250.000, 21,3 cm dan diagnosis medis
B. Rp 1.250.000. hiperemesis berat. Nutrisionis
C. Rp.750.000 merencanakan asuhan gizi Apa makanan
D. Rp 1.750.000, yang dianjurkan pada kasus tersebut?
E. Rp 2.750.000, A. Bubur Kacang Hijau
74. Seorang nutrisionis mendapatkan B. Roti Kering
laporan kejadian keracunan pangan pada C. Opor Ayam
beberapa mahasiswa saat acara seminar D. Pisang Goreng
di wilayah binaannya. Rata-rata keluhan E. Sup Daging
yang dirasakan mahasiswa adalah pahit 77. Seorang laki-laki umur 46 tahun dirawat
di mulut, mual, muntah, dan pusing. Dari di RS dengan diagnosa medis Hepatitis,
hasil pemeriksaan dan visum oleh tenaga Hasil anamnesa TB 168 cm, BB 56 kg.
kesehatan lain diketahui mahasiswa Nafsu makan kurang wajah pucat, Suhu
tersebut mengkonsumsi getuk lindri dan Tubuh 37 C. Tekanan Darah 120/80
papais singkong. Apa jenis senyawa mmHg. Hasil laboratorium SGOT = 58
penyebab keracunan pada kasus U/L, SGPT=78 U/L, Asam urat = 5,2
tersebut? mg/dL, Albumin = 3,4 g/dL Pekerjaan
A. Linamarin klien sebagai tukang cukur rambut,
B. HCN pendidikan SMA. Hasil Recall: Energi
C. Asam fitat 970,6 kalori, Lemak 35,5 gram, Protein
D. Solanin 45,9 gram, Karbohidrat 1143 gram. Apa
E. Tanin assesmen gizi berdasarkan pemeriksaan
75. Suatu Tim nutrisionis di suatu kabupaten fisik pada kasus diatas?
melakukan pengabdian masyarakat di A. Tekanan darah
wilayah yang ditimpa bencana banjir B. Suhu tubuh
bandang. Pengabdian masyarakat ini C. Wajah pucat
dilakukan bersama dengan masyarakat D. SGOT
setempat, dalam bentuk penyelenggaraan E. Tukang cukur rambut
makanan melalui Dapur Umum 78. Mahasiswa A melakukan pelatihan
Pengabdian masyarakat tersebut dengan sasaran ibu-ibu PKK materi yang
merupakan suatu fenomena dalam akan diberikan Pembuatan Sari Tempe
pemberdayaan masyarakat. Apa untuk Pencegahan Hipertensi dengan
cara memperagakan cara pembuatan terjadinya penurunan BB pada kasus
produk tersebut Apa jenis metode yang tersebut?
digunakan dalam pelatihan tersebut? A. Terjadi pemecahan simpanan
A. Simulasi lemak dan glikogen di jaringan
B. Tanya jawab B. Terjadi peningkatan
C. Curah pendapat pemecahan glukosa menjadi
D. Role play energy
E. Demonstrasi C. Terjadi pemecahan simpanan
79. Seorang nutrisionis mengadakan lemak dan glikogen di
pelatihan untuk ibu-ibu balita dengan jaringan
materi "Diversifikasi Pangan Lokal D. Terjadi penumpukan simpanan
dengan cara memperagakan pembuatan lemak dan glikogen di jaringan
berbagai macam produk pangan Apa lemak
jenis metode yang digunakan dalam E. Terjadi peningkatan
kasus tersebut? penyerapan glukosa oleh usus
A. Simulasi 82. Seorang laki-laki, masuk RS karena
B. Tanya jawab demam tinggi, ruam, nyeri otot dan
C. Demonstrasi pusing berat hasil pemeriksaan:
D. Curah pendapat trombosit 90.000, Hb 10 gr/L Di
E. Role play diagnosa dokter DBD. Setelah di RS,
80. Seorang mahasiswa tingkat akhir akan pasien langsung diberi tindakan dan
melakukan penelitian untuk melihat dipasang infus dextrose 5% 500 ml
hubungan antara tingkat asupan energi (dalam satu botol). satu hari
dengan status gizi Balita. Tingkat asupan menghabiskan 2 botol. Apa prinsip pada
energi dan status gizi diobservasi pada kasus tersebut?
periode waktu yang sama Apa jenis A. TETP tinggi vitamin C, tinggi
penelitian tersebut berdasarkan Fe
kegunaannya? B. TETP. tinggi cairan, tinggi Fe
A. Terapan C. TETP, tinggi vitamin C, tinggi
B. Deskriptif zink
C. Inferensial D. TETP, tinggi Fe, Tinggi Se
D. Verifikatif E. TETP, tinggi vitamin C, tinggi
E. Longitudinal Se
81. Seorang perempuan, umur 50 tahun, 83. Seorang anak laki-laki umur 5 tahun
dirawat di RS diagnosis modis Diabetes dirawat di RS dengan diagnosa medis
Mellitus. Gejala klasik Diabetes Mellitus nefrotik sindrom. Hasil anamnesis: ada
diantaranya hiperglikemia, poliuri, edema pada kaki, wajah sembab. Hasil
polidipsi dan polifagi. Pada penderita Pemeriksaa: proteinuria (+++), kadar
terjadi gangguan metabolisme albumin 5 mg/dl, kolesterol darah 265
karbohidrat seperti glikolisis tinggi. mg/dl. Nutrisionis ingin melakukan
glikogenesis rendah, glikogenolisis melakukan terapi gizi. Apa diet yang
tinggi, glukoneogenesis tinggi. tepat untuk kasus tersebut?
Nutrisionis memberikan merikan terapi A. Rendah protein
gizi pada pasien ersebut. Apa penyebab B. Tinggi energi, rendah garam
C. Tinggi protein, rendah garam
D. Protein sedang B. Rendah kalori, rendah lemak,
E. Rendah energi, rendah garam tinggi kalsium, porsi kecil
84. Peneliti junior meneliti disebuah sering
puskesmas dengan responden ibu hamil C. Tinggi kalori tinggi protein,
sebanyak 550 ibu hamil dengan trimester tinggi kalsium, porsi kecil
1 dan 2 terdapat yang mengalami KEK. sering
Apa instrumen yang tepat untuk D. Cukup kalori, cukup protein,
pengukuran tersebut? cukup kalsium, porsi kecil
A. Microtoa sering
B. Pita LILA E. Cukup kalori, rendah protein,
C. Timbangan cukup kalsium, porsi kecil
D. Skin fold sering
E. Tensi meter 87. Seorang mahasiswi datang ke poli gizi di
85. Seorang laki-laki umur 62 tahun dengan ebuah RS dengan diagnosis obesitas.
nilai IMT 30 di diagnosa dokter Hasil pemeriksaan: IMT 32 kg/m2
menderita hiperurisemia. Pasien berobat Nutrisionis meberikan terapi gizi
jalan di RS dan patuh minum obat terhadap mahasiswa tersebut. Mahasiswa
Kebiasaan makan sebelum sakit yaitu tersebut berupaya melakukan diet
sering mengkonsumsi soto babat, sambal pantang makan nasi hanya sekali makan
hati rempela, daging berlemak dan lengkap pada siang hari selebihnya
makanan bersantan. Apa masalah terkait makan buah-buahan sekehendknya
perilaku pada kasus tersebut? namun diet tersebut tidak berhasil. Apa
A. Tidak patuh terhadap diet jenis diet yang sesuai untuk kasus
B. Tidak patuh terhadap obat tersebut?
C. Tidak siap untuk menerapkan A. Tinggi energi rendah lemak
diit setelah diberi edukasi B. Tinggi energi, tinggi protein
D. Kurang pengetahuan tentang C. Rendah energi rendah protein
makanan tinggi purin D. Rendah energi, tinggi lemak
E. Kebiasaan makan yang tinggi E. Rendah energi, rendah lemak
lemak 88. Seorang bapak umur 65 thn, BB 57 kg,
86. Seorang laki-laki, umur 37 tahun, TB 165 cm. Pekerjaan pegawai swasta, 5
dengan diagnosis cedera kapala ringan hari yang lalu masuk rumah sakit dengan
(CKR). Pasien baru saja menjalani keluhan mual, muntah, lemah, dan
operasi di kepalanya. Hasil anamnesis: demam. Pada bagian hepar terdapat
Saat ini pasien merasa pusing, mual, pembengkakan dan kenyal. Warna air
nafsu makan menurun. Hasil seni seperti air teh, kental. Dari hasil
pemeriksaan: IMT <18, SGOT normal, pemeriksaan laboratorium diketahui:
SGPT normal. Nutrisionis melakukan SGOT: 68 U/L SGPT: 75 U/1, Hb: 10,6
terapi gizi untuk menaggulangi kasus g/d Albumin: 27 mg/dl, asam urat 7,8
tersebut. Apa anjuran diet yang paling mg/dl kesadaran CM. Apa diet yang
tepat diberikan kepada pasien tersebut? tepat untuk kasus tersebut?
A. Cukup kalori rendah A. Rendah lemak, rendah garam
karbohidrat tinggi kalsium, B. Tinggi protein, rendah garam
porsi kecil sering C. Rendah lemak, tinggi garam
D. Rendah protein, tinggi garam
E. Tinggi lemak, tinggi garam yang digunakan untuk mengetahui
89. Sosial dan ekonomi merupakan satu perbedaan berat badan bayi baru lahir
faktor yang mempengaruhi seseorang yang dilahirkan oleh ibu kolompok KEK
dalam pemilihan bahan pangan yang (Kurang Energi Kronis) dan ibu tidak
akan dikonsumsiApa komponen yang KEK. Setelah dilakukan pengujian data,
tepat untuk digunakan? tidak memenuhi syarat parametrik Apa
A. Tingkat kebiasaan yang sudah uji yang tepat untuk data tersebut?
menjadi tradisi keluarga A. Mann whitney
B. Harga pangan yang B. Kruskal walis
mempengaruhi daya beli C. Uji t
masyarakat D. Mc nemar
C. Tingkat pengetahuan keluarga E. Chi square
dalam memili bahan pangan 92. Seorang nutrisionis bekerja di pusat
D. Daya saing harga dalam pelatihan untuk atlit sepeda dengan tugas
memilih pangan sebagai konsultan dan menyusun
E. Daya beli dan tingkat formula makanan dan minuman. Suatu
pengetahuan yang dimilik oleh saat nutrisionis tersebut diminta untuk
seseorang membuat formula minuman isotonik
90. Seorang perempuan umur 50 tahun, untuk meningkatkan endurance atlit
dirawat di rumah sakit dengan diagnosa dengan sumber pangan lokal dan tanpa
gastritis dan hipertensi. Hasil bahan pengawet maupun pemanis
pemeriksaan BB 43 kg. TB 150 cm, buatan. Formula minuman yang
kadar Hb 46 gr/dL, suhu 36.8 derajat C dihasilkan akan dibandingkan dengan
dan tekanan darah 150/80 mmHg. Hasil minuman formula yang ada di pasaran
anamnesis keluhan sakit dada, mual, untuk menilai apakah berbeda atau sama
muntah dan nyeri ulu hati. Pasien secara organoleptik.Apa uji organoleptik
memiliki kebiasaan makan 2 kali yang tepat untuk kasus tersebut?
makanan utama dan 1 kali makanan A. Difference test
selingan sering menunda makan karena B. Duo trio test
harus bekerja, lebih sering mengonsumsi C. Preference test
mie instan. Hasil recall asupan energi D. Triangle test
60%, protein 50%, KH 70% dan lemak E. Hedonic test
70% nutrisionis menetapkan diagnosa 93. Dari pengamatan secara umum, di
gizi Apa diagnosis intake yang tepat sebuah daerah di pegunungan sering
pada kasus tersebut? ditemui anak-anak yang pendek,
A. Perubahan nilai lab terkait gizi sehingga ada seorang peneliti yang
B. Peningkatan kebutuhan energi tertarik untuk mengkaji fenomena
C. Asupan oral tidak adekuat tersebut dengan mengambil topik
D. Underweight "Gambaran Status Gizi Balita Usia 1-5
E. Penurunan fungsi saluran cerna tahun". Penelitian tersebut menghasilkan
91. Seorang peneliti merumuskan masalah temuan bahwa 90% dari sampel balita
penelitian : Apakah ada perbedaan berat dalam status gizi pendek Apa jenis
badan bayi baru lahir yang dilahirkan analisis dalam penelitian tersebut?
oleh ibu kelompok KEK (Kurang Energi A. Univariat
Kronis) dan ibu tidak KEK Uji statistik B. Varians
C. Kovariat kekurangan salah satu enzim. Apa nama
D. Multivariat enzim tersebut?
E. Bivariat A. Sukrase
94. Seorang perempuan, umur 30 tahun B. Lactase
mempersiapkan hidangan untuk bekal C. Amilase
makan siang di kantomya dengan bahan D. Lipase
dasar jamur tiram, wortel, kubis, brokoli, E. Maltase
dan telur, serta membumbuinya dengan 97. Seorang anak usia 10 tahun di bawa ke
bawang merah, bawang putih, dan daun RS dengan keluhan demam dan muntah-
bawang. Apa prebiotik yang paling muntah, nyeri di perut, diare, pusing, dan
banyak terkandung pada kasus tersebut? lemas. Hasil pemeriksaan dengan BB 22
A. Inulin kg TB 135 cm.trombosit rendah, leukosit
B. Galacto Oligo Saccharides normal, kadar Hb 15 g/dL Apa masalah
C. Lactulose gizi berdasarkan hasil pemeriksaan
D. Lactitol laboratorium pada kasus tersebut?
E. Xylo Oligo Saccharides A. Leukemia
95. Seorang nutrisionis yang baru ditugaskan B. Petekia
di Puskesmas ingin melakukan penelitian C. Anemia
tentang gambaran budaya makan di D. Leukopenia
sebuah desa untuk melihat salah satu E. Trombositopenia
faktor penyebab dari tingginya 98. Seorang Bapak, umur 58 tahun dan
prevalensi stunting. Adapun gambaran pensiunan PNS. Pasion datang ke rumah
dari responden adalah ibu Baduta sakit dengan keluhan nyeri kuadran kiri
berjumlah 15 orang dengan tingkat bawah dan demam. Pasien juga
pendidikan rata-rata sekolah dasar. mengeluh mual muntah. Ada sedikit
Pengumpulan akan dilakukan pada darah keluar pada saat BAB. Kebiasaan
responden dengan waktu yang sangat pasien merokok 3 batang sehari, jarang
terbatas hanya 3 hari. Apa metode yang berolah raga dan kurang makan buah dan
tepat digunakan oleh nutrisionis pada sayur, setelah dilakukan pemeriksaan
kasus tersebut? diketahui suhu tubuh 380 C, TB 167 cm,
A. Focus gruoup discussion BB 80 kg. Kesadaran composmentis.
B. Observasi Apa status gizi kasus tersebut?
C. Indepth interview A. Kurang tingkat ringan
D. Wawancara B. Obesitas
E. Anthropometri C. Overweight
96. Seorang balita laki-laki bernama Radit D. Normal
berumur 4 tahun mempunyai berat badan E. Kursus tingkat berat
10 kg, tinggi badan 100 cm selama ini 99. Seorang laki-laki bekerja sebagai ASN,
mendapatkan susu formula disamping bekerja 9 jam sehari, aktivitas bekerja
makanan lain. Radit sering dibawa lebeih banyak duduk, jarang berolahraga,
ibunya ke puskesmas karena sering kebiaasan makan gorengan, makan lebih
mengalami diare. Menurut hasil dari 3 kali sehari. Umur 38 tahun, berat
pemeriksaan dokter yg merawatnya, badan 84 kg, tinggi badan 169 cm Apa
Radit mengalami diare karena kategori status gizi kasus tersebut
berdasarkan IMT?
A. Obesitas tingkat berat nafsu makan menurun. Hasil
B. Normal pemeriksaan diperoleh TB 155 cm, BB
C. Obesitas tingkat ringan 37 kg, LILA 21,3 cm dan diagnosis
D. Sangat kurus medis hiperemesis berat. Nutrisionis
E. Kurus pengkajian gizi Apa kategori status gizi
Pembahasan: yang tepat untuk kasus tersebut?
IMT = BB/(TB (m))² A. Gemuk
= 84 / (1,69)² B. Overweight
= 84 / (2,8561) C. Obesitas
= 29,4 kg/m² D. Normal
100. Seorang perempuan umur 50 tahun E. Kurus
BB 58 kg TB 160 cm, masuk RS dengan 103. Seorang laki-laki dirawat di Rumah
keluhan muntah darah. Hasil pemeriksaan Sakit, umur 52 tahun TB 167cm BB 73
jaundice. eritema pamaris, albumin 2,7 kg. Berdasarkan anamnesa dengan
mg/dl, Na 126 meg/l. K 3,1 meg/l, SGOT keluhan mual, muntah, sakit kepala,
75 mg/dl, SGPT 56 mg/dl. Pasien diagnosa warna urin seperti teh. Hasil
sirosis hepatic disertai hepatic enselopati. pemeriksaan laboratorium SGOT 79
Apa zat gizi yang perlu diperhatikan pada U/L, SGPT 65 U/L, Hb 9,6 g/dl.
kasus di atas? nutrisionis berencana untuk memberikan
A. Vitamin diet kepada pasien setelah komunikasi
B. Protein dengan dokter penanggung jawab pasien
C. Karbohidrat tersebut. Apa bentuk makanan yang
D. Mineral paling tepat diberikan dalam kasus
E. Lemak tersebut?
101. Seorang nutrisionis memberi edukasi A. Makanan cair penuh
gizi pada pasien ibu hamil di puskesmas. B. Makanan saring
Ia menjelaskan pentingnya asupan C. Makanan Lunak
makan pada ibu hamil untuk memenuhi D. Makanan Biasa
kebutuhan energi dan zat gizi makro dan E. Makanan cair jernih
mikro sesuai usia kejamilannya, la 104. Desa X mempunyai masalah gizi
menjelaskan pentingnya asam folat kreatinisme yang ditandai dengan
selama masa kehamilan dalam proporsi subyek dengan TSH tinggi
membentuk organ dan jaringan tubuh sebesar 4.6% dan FT4 rendah
janin dan resikonya bila asupan zat (hipotiroid) sebesar 98.8%, proporsi
tersebut kurang. Apa bahan makanan subyek dengan gangguan perkembangan
yang dimaksud dalam kasus tersebut? sebesar 36.4% (test Denver); gangguan
A. Oncom fungsi pendengaran 2.7% dan gangguan
B. Bengkoang fungsi motorik sebesar 15.5%Apa
C. Hati sapi etiologi yang paling tepat digunakan
D. Jangung untuk melengkapi diagnosis gizi
E. Labu siam tersebut?
102. Seorang perempuan, berumur 25 A. Kurangnya asupan zat besi sejak
tahun hamil 2 bulan, dirawat di rumah dari kandungan dan kurangnya
sakit dengan keluhan mual dan muntah zat antioksidan
lebih dari 6 kali sehari. Hasil anamnesis
B. Kelebihan vitamin a dan menelan. Apa bentuk diet yang diberikan
kekurangnya asupan vitamin pada kasus diatas?
C. Kurangnya akses terhadap A. Makanan biasa
sumber yodium dan tingginya B. Makanan lewat pipa (sonde)
asupan zat goitergonik C. Makanan cair
D. Kurangnya akses terhadap D. Makanan saring
sumber zat besi dan tingginya E. Makanan lunak
asupan zat goitergonik 108. Seorang perempuan umur 50 tahun
E. Kelebihan konsumsi zat BB 58 kg TB 160 cm, masuk RS dengan
antioksidan keluhan muntah darah. Hasil
105. Seorang chef membuat minuman pemeriksaan jaundice. eritema pamaris,
fermentasi susu sapi. Minuman tersebut albumin 2,7 mg/dl, Na 126 meg/l. K 3,1
memiliki citarasa asam dan mengandung meg/l, SGOT 75 mg/dl, SGPT 56 mg/dl.
asam laktat Asam laktat diketahui Pasien diagnosa sirosis hepatic disertai
mempunyai manfaat bagi kesehatan hepatic enselopati. Apa zat gizi yang
pencernaan manusia. Apa bakteri yang perlu diperhatikan pada kasus di atas?
terkandung pada kasus tersebut? A. Vitamin
A. Rhizopus oligoporus B. Protein
B. Lactobacillus lactis C. Karbohidrat
C. Pseudomonas D. Mineral
D. Penicillium E. Lemak
E. Saccharomyces 109. Seorang bapak umur 52 tahun, TB
106. Seorang Bapak, umur 58 tahun dan 167 cm dan BB 73 kg masuk RS dengan
pensiunan PNS datang ke rumah sakit keluhan mual, muntah yang hebat,
dengan keluhan nyeri kuadran kiri pusing, sakit kepala, warna urine seperti
bawah dan demam. Pasien juga teh kental SGOT: 79 U/L, SGPT: 65 U/L
mengeluh mual muntah. Ada sedikit Hb: 9,6 g/dl, albumin: 25 mg/dl, asam
darah keluar pada saat BAB. Kebiasaan urat 7,9 mg/dl. Didiagnosa medis:
pasien merokok 3 batang sehari, jarang hepatitis akut. Kondisi pasien pre koma,
berolah raga dan kurang makan buah dan nutrisionis berencana untuk memberikan
sayur. setelah dilakukan pemeriksaan diet. Apa bentuk makanan yang paling
diketahui suhu tubuh 380 C, TB 167 cm, tepat?
BB 80 kg. Kesadaran composmentis. A. Makanan lunak
Apa bentuk makanan kasus di atas? B. Makanan saring
A. Makanan saring C. Makanan cair jernih
B. Makanan bubur D. Makanan cair
C. Makanan lunak tim E. Makanan biasa
D. Makanan cair 110. Sayur dan buah merupakan pangan
E. Makanan biasa fungsional yang memiliki komponen
107. Seorang pasien laki-laki 35 tahun bioktive bermanfaat bagi tubuh, salah
dirawat di rumah sakit dengan berat satunya adalah Bromelin pada buah
badan 60 kg. tinggi badan 160 cm, nanas. Apa peran senyawa pada buah
diagnosa medis dispagia, diagnosa gizi nanas tersebut?
mengalami kesulitan menguyah dan
A. Mampu mengurangi radang C. Memberikan konsultasi
sendi dan infeksi saluran melalui media komunikasi
pernafasan. D. Melanjutkan pelayanan
B. Mampu memecah struktur konsultasi
molekul protein menjadi asam E. Melimpahkan tugas konseling
amino, sehingga mampu kepada yang lain
melunakkan daging. 113. Ditemukan 4 dari 92 (4,34%) anak
C. Menekan resiko infeksi dan yang ditimbang di Desa Mawar,
penyakit degenerative. menderita gizi buruk dengan kondisi
D. Mampu meredam reaksi radikal tanpa komplikasiApa yang harus
bebas dalam tubuh sehingga dilakukan pada awal penanganan gizi
menekan terjadinya penyakit buruk tersebut?
kanker. A. Melakukan anamnese gizi
E. Mampu memecah struktur B. Memberikan mp-asi
molekul lemak menjadi asam- C. Memberikan makanan saring
asam lemak sederhana, sehingga pada balita tersebut
mampu dimetabolisme tubuh. D. Melaporkan ke dokter
111. Hasil penilaian status gizi terhadap E. Melakukan penimbangan ulang
balita diketahui terdapat 5% balita yang 114. Penyelenggaraan Makanan anak di
yang mengalami status gizi pendek di sekolah sudah mulai diterapkan sejak
kabupaten X. Hal ini terjadi karena tahun 1753 di Perancis, kemudian
beberapa faktorApa indikasi dari laporan menyebar di wilayah Eropa dan
kasus tersebut? Amerika. Tujuan dalam penyelenggaraan
A. Masalah gizi bersifat kronis makanan ini adalah untuk membantu
pada balita meningkatkan status gizi anak-anak di
B. Jumlah balita dengan status Sekolah. Apa karakteristik di
BGM tinggi penyelenggaraan makanan pada kasus
C. tingkat asupan gizi balita kurang ini?
D. Banyak balita yang mengalami A. Makanan yang disediakan adalah
penyakit infeksi yang sesuai dengan kesukaan
E. Masalah gizi bersifat akut pada anak
balita B. Makanan yang disiapkan tidak
112. Seorang nutrisionis di RS X sedang berorientasi pada keuntungan,
memberikan pelayanan kepada beberapa tetapi diarahkan pada
pasien di ruang konseling dietetik. Pada penyuluhan dan perubahan
saat bersamaan diminta untuk perilaku makan
menghadiri rapat sementara masih ada C. Makanan yang disiapkan
satu orang pasien rawat jalan yang belum berorientasi pada kebutuhan
konsultasi.Apa tindakan yang dilakukan gizi dan keuntungan di sekolah
oleh nutrisionis tersebut? tersebut untuk peningkatan
A. Meminta untuk menunggu kualitas
sampai selesai rapat D. Memberikan pelayanan makan
B. Reschedule/jadwal ulang pagi sesuai dengan kebutuhan
konsultasi E. Menciptakan manajemen kerja
yang baik untuk memperoleh
hasil yang maksimal di bidang 117. Sebagai nutrisionis, anda menjadi
layanan pendidikan ketua seminar tentang gizi dan diet yang
115. Kepala Puskesmas X dilakukan untuk masyarakat umum.
mengamanahkan kepada seorang Anda mendapat tawaran sponsor dari
nutrisionis untuk melakukan kegiatan "produk susu formula" untuk membiayai
penyuluhan tentang ASI Eksklusif di 50% biaya penyelenggaraan seminar
balai desa X. Demi kelancaran kegiatan, Apa yang anda putuskan terkait
sebuah perusahaan produk susu formula penawaran tersebut?
memberi dana sponsor dengan perjanjian A. Menerima tawaran dengan
bahwa penyuluh harus mempromosikan imbalan kesempatan promosi
produk tersebut. Materi penyuluhan yang kepada sponsor
sudah disusun cukup sulit dihubungkan B. Menolak begitu saja penawaran
dengan klaim produk Apa tindakan yang sponsor tersebut
dilakukan oleh nutrisionis tersebut? C. Dengan alasan yang jelas,
A. Membatalkan kerjasama menolak secara halus tawaran
B. Mengalokasikan waktu promosi tersebut
diluar penyuluhan D. Menerima tawaran tersebut
C. Mengubah isi perjanjian dengan senang hati
kerjasama E. Menerima tawaran tapi tidak
D. Menyesuaikan materi dengan memberikan imbalan apapun
klaim produk kepada sponsor
E. Membatalkan menjadi penyuluh 118. Sekolah Dasar X terletak di
Pembahasan : Kecamatan Pagak Kab.Malang.
Suatu kewajiban dari seorang Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai
ahli gizi dalam tercapainya jam 12.00. Banyak siswa yang tidak
program ASI Eksklusif, sehingga sempat sarapan dan jajan di luar saat jam
dapat dilakukan perubahan isi istirahat Alasan siswa karena sekolah
perjanjian dengan produsen susu jauh, jadi harus berangkat lebih pagi.
untuk mengubah sasaran produk. Kepala sekolah meminta nutrisionis agar
116. Seorang laki-laki umur 35 th TB 151 dapat membuat siswanya sarapan atau
cm BB 56 kg. Datang dengan keluhan membawa bekal. Apa metode edukasi
perut acites, edema pada kedua tungkai, yang tepat dilakukan pada kasus
mual (begah). Hasil lab SGOT dan tersebut?
SGPT adalah 120 mg/dl dan 80 mg/dl A. Menentukan tujuan, sasaran,
bilirubin total 4,74 mg/dl, tekanan darah lokasi, sarana, dan waktu
140/100. Apa yang harus dilakukan B. Menentukan kegiatan, sasaran,
nutrisionis untuk mengatasi masalah lokasi, sarana, dan situasi
tersebut? C. Menentukan tujuan, sasaran,
A. Memberikan glukosa sederhana lokasi, sarana, dan situasi
rendah D. Menentukan tujuan, sasaran,
B. Memberikan sisa rendah waktu, sarana, dan situasi
C. Memberikan lemak rendah E. Menentukan tujuan, sasaran,
D. Memberikan protein rendah biaya, sarana, dan situasi
E. Memberikan natrium yang 119. Ny X datang ke poli gizi dengan
rendah keluhan gerak tubuh terasa lambat. Data
berat badan 84 kg, tinggi badan 153 cm. 122. Seorang pasien laki-laki 59 tahun, bb
Berdasarkan anamnesa riwayat gizi 65 kg tb 160 cm dirawat dirumah sakit
pasien jarang berolahraga, lebih sering dengan kondisi umum lemah dan harus
menonton televisi bersama keluarga bed rest tottal. sulit diajak komunikasi,
sambil menikmati makanan cemilanApa suka berhalusinasi. Hasil laboratorium:
edukasi gizi yang tepat untuk kasus bilirubin total 23, SGOT: 56 U Karmen,
tersebut? SGPT: 48 U karmen, amoniak darah +++
A. Memberikan pengetahuan pemeriksaan EEG: ada perlambatan Apa
tentang camilan yang baik diit yang tepat diberikan untuk pasien di
B. Memberikan pengetahuan atas?
tentang makanan yang A. Tanpa Garam
memenuhi gizi B. diet DM
C. Memberikan pengetahuan C. diet lambung
tentang cara berolahraga D. diet hati
D. Memberikan pengetahuan E. diet TETP
tentang pola hidup sehat 123. Seorang nutrisionis Puskesmas ingin
E. Memberikan pengetahuan melakukan penyuluhan dengan harapan
tentang makanan yang baik materi yang diberikan dapat bermanfaat
120. Seorang Nutrisionis menganalisis bagi masyarakat.Apa dasar yang menjadi
Prevalensi Bumil KEK di wilayah kerja pertimbangan utama dalam kasus
Puskesmas Argamakmur dari bulan Juni tersebut?
- Agustus mengalami kenaikan sebesar 6 A. Pesan tidak bertele tele
% Apa upaya untuk menurunkan B. Disesuaikan dengan potensi
prevalensi bumil KEK ? wilayah
A. Meningkatkan akses pasar C. Sasaran penyuluhan
B. Revitalisasi Posyandu D. Tujuan penyuluhan
C. Melakukan penyuluhan pada E. Kebutuhan masyarakat
bumil 124. Seorang bapak umur 65 thn, BB 57
D. Memberikan leafleat tentang gizi kg. BB 185 cm. Pekerjaan pegawai
E. Meningkatkan distribusi Fe swasta, 5 hari yang lalu masuk rumah
121. Seorang ibu rumah tangga berumur sakit dengan keluhan mual muntah,
48 tahun tinggi badan 155 cm, lemah, dan demam, pada bagian hepar
mengunjugi poliklinik gizi dengan terdapat pembengkakan dan kenyalApa
keluhan utama pusing. Hasil diet yang tepat untuk pasien diatas?
pemeriksaan laboratorium cholesterol A. diet hati
total 200 mg/dl, HDL 42 mg/dl, LDL B. Tanpa Garam
110 mg/dl, trigliserida 149 mg/dl. Apa C. diet TETP
diet yang tepat bagi pasien tersebut? D. diet lambung
A. Diet rendah garam E. diet DM
B. Diet rendah kalori 125. Seorang pria umur 48 tahun, TB 168
C. Diet rendah serat cm dan BB 76 kg, masuk RS dengan
D. Diet rendah lemak keluhan mual, muntah yang hebat,
E. Diet rendah protein pusing, sakit kepala, warna urine seperti
teh kental. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium diketahui: SGOT: 68 U/I, E. Diit TETP
SGPT: 75 U/1, Hb 10,6 g/dl, 128. Seorang ahli gizi di sebuah RS ingin
Albumin:27 mg/dl, Asam urat 7.8 mg/dl. meneliti tentang keberhasilan pemberian
Didiagnosa medis: hepatitis akut obat antihipertensi dalam mengontrol
nutrisionis berencana untuk memberikan tekanan darah pasien hipertensi.
diet. Apa diet yang tepat untuk kasus Penelitian itu tidak dapat dilaksanakan
tersebut di atas? karena dinyatakan tidak layak untuk
A. Diet rendah protein dengan diteliti karena membahayakan
bentuk makanan saring berdasarkan asas FINER Apa asas yang
B. Diet rendah protein dengan tidak dipenuhi oleh peneliti pada kasus
bentuk makanan cair kental tersebut?
C. Diet rendah protein dengan A. Feasible
bentuk makanan lunak B. Relevant
D. Diet rendah protein dengan C. Ethical
bentuk makanan cair penuh D. Novelty
E. Diet bebas protein dengan bentuk E. Interesting
makanan cair kental 129. Seorang nutrisionis melakukan
126. Seorang nutrisionis di puskesmas X survey konsumsi pangan pada penduduk
akan melaksanakan distribusi vitamin di wilayah kerjanya. Kegiatan bertujuan
pada golongan sasaran bayi dan balita untuk memperoleh informasi tentang
Berapa dosis vitamin A yang akan gambaran pola konsumsi makanan dan
diberikan pada kasus tersebut? tingkat kecukupan zat gizi penduduk
A. 200.000 IU Apa metode survei konsumsi yang
B. 100.000 IU digunakan pada kasus tersebut?
C. 250.000 IU A. Multipel food recall
D. 75.000 IU B. Food record
E. 150.000 IU C. Food recall 24 hour
D. Food frequncey
E. Semiquantitative food frequncy
127. Seorang Bapak, umur 58 tahun dan 130. Sebuah Posyandu terletak pada
pensiunan PNS. Pasien datang ke rumah wilayah perkotaan dengan jumlah balita
sakit dengan keluhan nyeri kuadran kiri yang relatif tinggi. Namun dari tingkat
bawah dan demam. Pasien juga partisipasi masyarakat dalam kegiatan
mengeluh mual muntah. Ada sedikit posyandu tersebut sangat rendah, hanya
darah keluar pada saat BAB. Kebiasaan sebesar 52 persen. Apa indikator yang
pasien merokok 3 batang sehari, jarang digunakan untuk mengukur kasus
berolah raga dan kurang makan buah dan tersebut?
sayur, setelah dilakukan pemeriksaan A. N/D
diketahui suhu tubuh 380 C. TB 167 cm B. D/S
BB 80 kg. Kesadaran composmentis. C. D/K
Apa diet yang tepat pada kasus tersebut? D. K/N
A. Diit rendah sisa E. K/S
B. Diit serat tinggi 131. Sebuah rumah sakit di Kota Malang
C. Diit rendah serat melayani makan pasien rawat inap
D. Diit lambung sebanyak 100 orang setiap harinya
nutrisionis mempersiapkan kebutuhan 122 cm 125 cm,133 cm dan 133 cmApa
bahan makanan yang akan dibeli besok jenis skala data pengukuran tersebut?
untuk membuat ikan goreng dengan A. Data ordinal
standar porsi 50 gram. BDD rata-rata B. Data rasio
ikan sebesar 75 %.Berapa banyak ikan C. Data interval
yang harus dipesan untuk kasus tersebut? D. Data campuran
A. 10 kg ikan E. Data nominal
B. 6,7 kg ikan 135. gangguan pencernaan. Selain itu,
C. 7,5 kg ikan pengukuran suhu tubuh menunjukkan
D. 5,5 kg ikan adanya demam ringan denga suhu 37
E. 6,9 kg ikan derajat Celsius. Pada bagian bibir terjadi
132. Seorang nutrisionis Puskesmas ingin pengelupana kulit dan adanya bercak
melakukan penyuluhan dengan materi kemerahan pada bagian dalam mulutnya
yang diberikan dapat mengubah Apa permasalahan gizi yang terjadi pada
keterampilan ibu balita yang datang ke kasus di atas?
posyandu Apa metode penyuluhan yang A. Defisiensi vitamin A
digunakan pada kasus tersebut? B. Defisiensi vitamin E
A. Studi kasus, learning by doing C. Defisiensi vitamin B3
dan demonstrasi D. Defisiensi vitamin B1
E. Defisiensi vitamin C
B. Studi kasus, demonstrasi dan
136. Seorang nutrisionis puskesmas
konsultasi
mendapatkan tugas menilai pertumbuhan
C. Demonstrasi dan bermain peran
anak sekolah dasar di wilayah kerjanya.
D. Diskusi kelompok bermain peran
Nutrisionis melakukan pengukuran berat
dan konsultasi
badan, tinggi badan dan mengumpulkan
E. Diskusi kelompok dan studi
data umur anak sekolah. Nutrisionis akan
kasus
melaporkan hasil penilaian tersebut
133. Sering terjadi kelaparan dan rawan
kepada pimpinan puskesmas. Apa
pangan di daerah yang lahan pertanian
Indikator penilaian pertumbuhan yang
kering yang diakibat dari musim
paling tepat digunakan pada kasus
kemarau yang melandah daerah tersebut
tersebut?
Apa komponen yang tepat berdasarkan
A. IMT/U
kebijakan diatas ?
B. BB/U
A. Politik
C. BB/TB
B. Budaya
D. TB/U
C. Kebutuhan
E. IMT/U
D. Geografi
E. Kelapran
137. Seorang pria umur 48 tahun, TB 168
134. Seorang petugas gizi melakukan
cm dan BB 76 kg, masuk RS dengan
pengukuran tinggi badan pada 10 orang
keluhan mual, muntah yang hebat,
anak laki-laki 5-8 tahun dengan
pusing, sakit kepala, wama urine seperti
menggunakan Microtoa Dari pengukuran
teh kental. Didiagnosa medis: hepatitis
diperoleh hasil sebagai berikut: 98 cm 99
akut nutrisionis berencana untuk
cm, 992 cm 100 cm 110,3 cm, 116 cm
memberikan diet. Apa diet yang tepat
untuk kasus di atas?
A. Diet bebas protein dengan bentuk A. Klinis
makanan cair kental B. Fisik
B. Diet rendah protein dengan C. Dietary
bentuk makanan lunak D. Biokimia
C. Diit tinggi potein dengan bentuk E. Antropometri
makanan saring 141. Seorang nutrisionis menemukan anak
D. Diit hati dengan bentuk makanan umur 36 bulan mengarah ke gizi buruk.
cair kental dirujuk ke rumah sakit. Dilakukan
E. Diet rendah protein dengan serangkaian pemeriksa spesimen yang
bentuk makanan cair penuh diuji secara laboratoris pada berbagai
138. Seorang nutrisionis melakukan macam jaringan tubuh, antara lain darah,
survei untuk mengetahui jenis makanan urin, tinja dan juga beberapa jaringan
yang dikonsumsi secara periodik oleh tubuh seperti hati dan otot Apa indikator
ibu menyusui yang tinggal di Desa XApa penilaian status gizi pada kasus tersebut?
metoda survey konsumsi yang paling A. Antropomtori
tepat digunaka pada kegiatan tersebut? B. Biokimia
A. Food recall C. Asupan Makanan
B. Dietary history D. Biofisik
C. Food list E. Fisik
D. Food account 142. Seorang laki-laki berumur 27 tahu di
E. Food frequency rawat di RS. Hasil anamnesis: Sejak 3
139. Seorang nutrisionis melakukan bulari SMRS pasien mengeluh sering
penelitian di sebuah wilayah Puskesmas lemas, pucat, tidak ada nafsu makan
Penelitian bertujuan mengetahui riwayat batuk-batuk dalam waktu lama
hubungan Kejadian Energi Kronis tetapi tidak diperiksakan Satu minggu
(KEK) pada ibu hamil dengan kejadian SMRS pasien mengeluh nyeri perut
berat badan lahir rendah (BBLR). Dalam bagian ulu hati, mual, muntah dan diare
penelitian ini dilakukan penapisan 2 5x sehari. Riwayat sebelum MRS:
berdasarkan berat badan lahir bayi Apa pasien lebih menyukai makan makanan
rancangan penelitian pada kasus lunak bubur nasi. Apa indikator risiko
tersebut? untuk mengidentifikasi malnutrisi pada
A. Cohort eksperimen kasus tersebut?
B. Eksperimen A. Ada perubahan
C. Cohort gastrointestinal, pasien
D. Cross sectional mengalami mual, muntah dan
E. Case-control diare
140. Seorang pasien masuk Rumah Sakit B. Pasien mengeluh sering lemas,
dan didiagnosa mengalami anemia. Hal pucat
tersebut didasarkan hasil pemeriksaan C. Terjadi hilang lemak subkutan
laboratorium sebagai berikut: kadar D. Ada perubahan intake makanan
hemoglobin, hematocrit dan serum besi dari sebelum sakit dengan
pasien rendah di bawah normal. Apa sesudah sakit
jenis penilaian status gizi pada kasus E. Hasil pemeriksaan: Ada riwayat
tersebut? batuk-batuk dalam waktu lama
143. Ayu seorang mahasiswi Jurusan Gizi D. Food Frequency
sedang melakukan penelitian tentang E. Food Records
stunting. Indikator yang ada adalah berat 146. Seorang nutrisionis melakukan
badan menurut umur, berat badan penyuluhan pada keluarga lansia yang
menurut tinggi badan, tinggi badan bertujuan untuk meningkatkan
menurut umur, dan indek massa tubuh keterampilan keluarga agar berperilaku
menurut umur. Apa peralatan yang baik dalam menyusun hidangan keluarga
dibutuhkan untuk penelitian tersebut? dengan memperhatikan lansia yang
A. Microtoice berada di rumahnya. Penyuluhan gizi
B. Baby scale yang dilaksanakan melibatkan anggota
C. Timbangan dacin keluarga yang biasa memasak dan
D. Pita lila pengambil keputusan belanja untuk
E. BIA memilih bahan makanan yang murah
144. Seorang laki-laki, masuk RS karena tetapi bergizi Apa metode penyuluhan
demam tinggi, ruam, nyeri otot dan yang tepat pada kasus tersebut?
pusing berat hasil pemeriksaan trombosit A. Demonstration
90.000, Hb 10 gr/L Di diagnosa dokter B. Field day
DBD. Setelah di RS, pasien langsung C. Discussion informal
diberi tindakan dan dipasang infus D. Formal meeting
dextrose 5% 500 ml (dalam satu botol). E. Local vertification trial
satu hari menghabiskan 2 botol. Berapa 147. Seorang anak perempuan, umur 1
kalori yang sudah dihabiskan pada kasus tahun, dibawa ke Puskemas karena BB
tersebut? rendah. Hasil pengukuran panjang badan
A. 300 kkal 67,8 cm. BB 7.6 kg. BB/PB tepat pada
B. 400 kkal garis median, PB/U berada di bawah
C. 100 kkal garis-2 z-scorApa masalah gizi anak
D. 250 kkal tersebut?
E. 200 kkal A. Tidak memiliki masalah gizi
145. Seorang nutrisionis menemukan B. Normal tapi sangat pendek
tingginya masalah gizi lebih di kalangan C. Normal tapi pendek
remaja pada satu kecamatan. Setelah D. Gizi kurang, tapi sangat pendek
dilakukan skrining gizi diketahui 55% E. Gizi buruk, kurus dan pendek
menderita obesitas, berdasarkan data 148. Seorang nutrisionis melakukan
tersebut maka akan dilakukan survey survei konsumsi pangan sehari di suatu
konsumsi anak remaja yang menderita SMA, untuk itu semua siswa diminta
obesitas dengan menghitung atau menuliskan semua makanan dan
mengukur persediaan makanan di rumah minuman yang dikonsumsi sejak bangun
tangga berdasarkan berat dan jenisnya tidur sampai dengan menjelang tidurApa
dimulai dari awal sampai akhir survey. metoda survey konsumsi yang paling
Apa metode survey konsumsi yang tepat tepat digunaka pada kasus tersebut?
pada kasus tersebut? A. Food recall
A. Inventory Method B. Food account
B. Dietary History C. Food record
C. Food Weighing D. Food inventarist
E. Food note E. Studi kasus dan learning by
149. Seorang nutrisionis sedang mengkaji doing
anak balita umur 27 bulan BB 12 kg. 152. Seorang laki-laki berumur 45 tahun
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan ada datang ke RS, dengan diagnosis modis
ruam berwarna merah muda, perut diabetes mellitus. Hasil anamnesis:
membesar, tulang rusuknya kelihatan Pasien sudah berusaha menghindari gula
dan ibu mengatakan anaknya tidak dan makanan yang manis-manis, pasien
memiliki nafsu makan Apa status gizi senang mengkonsumsi camilan berupa
yang paling tepat pada kasus tersebut? keripik singkong dan keripik kentang
A. Marasmus Pasien belum pernah mendapat edukasi
B. Marasmus-kwarshiorkor tentang diet dari petugas kesehatan Hasil
C. Gizi baik pemeriksaan: berat badan 80 kg, tinggi
D. Kwarshiorkor badan 174 cm. GDP 1145 gr/dl
E. Gizi lebih Nutrisionis melakukan terapi gizi untuk
150. Seorang perempuan datang ke RS menaggulangi kasus tersebut Apa
dengan diagnosis medis 2 tahun yang diagnosa gizi yang paling tepat?
lalu pasien pernah MRS dengan A. Kepercayaan yang salah
diagnosa CVA. Hasil anamnesis. tidak mengenai pangan dan gizi
bisa bicara, tangan dan kaki kiri terasa B. Kekurangan intake karbohidrat
lemah serta keadaan umum lemah, Saat C. Ketidaksesuaian intake jenis
ini pasien tidak bisa menelan makanan. karbohidrat
Nutrisionis melakukan terapi gizi dngan D. Kuranngnya pengetahuan
memberikan makanan cair malalui mengenai pangan dan gizi
sonde. Apa informasi yang E. Kelebihan intake karbohidrat
mengidentifikasikan pasien beresiko 153. Seorang tenaga gizi puskesmas
malnutrisi? mendapat tugas dari kapala puskesmas
A. Nafsu makan pasien yang ingin mengetahui prevalensi
stunting di wilayah kerjanya
B. Diagnosa penyakit
Berdasarkan pengukuran antropometri
C. Resiko keparahan penyakit
pada beberapa posyandu didapatkan
D. Adanya modifikasi diet berupa
prevalensi status gizi balita berdasarkan
makanan enteral
indeks BB/TB, BB/U, TB/U, IMT/U,
E. Keadaan umum pasien
dan ULAApa indeks antropometri yang
151. Seorang nutrisionis Puskesmas ingin
tepat digunakan untuk kasus tersebut?
melakukan penyuluhan dengan materi
A. BB/U
yang diberikan dapat mengubah
B. BB/TB
pengetahuan dan pemahaman sajaApa
C. IMT/U
metode penyuluhan yang digunakan
D. TB/U
pada kasus tersebut?
E. LILA
A. Diskusi kelompok bermain peran 154. Seorang perempuan umur 56 tahun
dan konsultasi datang ke poliklinik gizi di RS, Hasil
B. Diskusi kelompok dan anamnesis: pasien mengeleluh pusing.
demonstrasi Hasil pemeriksaan. IMT 23, GDS 125
C. Studi kasus dan demonstrasi mg/dl, Chol total 265 mg/dl, Chol HDL
D. Demonstrasi dan bermain peran 53 mg/dl, Chol LDL 125 mg/dl,
Trigliserida 156 mg/dl, Albumin 3,9 sampling yang digunakan adalah
mg/dl, dan Hb 7.5 mg/dl. Nutrisionis mengambil seluruh pasien gagal ginjal
melakukan terapi gizi untuk kronik yang datang ke poli selama kurun
menaggulangi kasus tersebut. Apa hasil waktu pengambilan data yaitu 1 bulan.
laboratorium yang harus dimonitoring Teknik pengambilan data tersebut
pada kasus kunjungan berikut? memperoleh sampel penelitian sebanyak
A. Albumin 38 pasien. Apa teknik pengambilan
B. LDL sampel yang digunakan pada kasus
C. Hb tersebut?
D. Asam urat A. Simple random sampling
E. Gula darah sewaktu B. Accidental sampling
155. Seorang ibu umur 59 tahun sedang C. Purposive sampling
dirawat di Rumah sakit, Berdasarkan D. Total sampling
anamnesa ada keluhan rasa sakit nyeri E. Cluster sampling
dibagian perut setelah makan, BB 63 Kg. 158. Seorang pria berumur 55 tahun
TB 160 cm, Kebiasaan makan makanan dengan berat badan 85 kg dan tinggi
yang berlemak dan manis. Hasil badan 166 cm masuk rumah sakit dengan
pemeriksaan laboratorium dara Gula keluhan utama pusing dan mual. Buang
darah 179 mg/dl, kolesterol total 340 air kecil 2-3 kali pada saat malam hari,
mg/dl, lekosit 12700 g/dl. Hasil mudah merasa lapar dan haus. Keluhan
pemeriksaan USG ada batu kandung dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Hasil
empedu Apa prinsip diet yang diberikan pemeriksaan laboratorium menunjukkan
pada kasus tersebut? GDS 190 mg/dl, dan gula darah puasa
A. Energi tinggi 145 mg/dl. Apa pemberian diet yang
B. Karbohidrat tinggi tepat untuk kasus tersebut?
C. Lemak tinggi A. diet hati
D. Cairan tinggi B. diet diabetes mellitus
E. Serat tinggi C. diet empedu
156. Dengan menggunakan cacin dan D. diet ginjal
microtise, dari 1000 orang Balita yang E. diet lambung
diukur oleh mahasiswa gizi didapatkan 159. Seorang laki-laki umur 57 tahun di
data sbb: 5% Gizi Lebih, 55% normal, rawat di RS dengan diagnosis modis
37% gizi kurang, 3% Gizi burukApa diare berat. Nutrisionis melakukan terapi
indikator pengukuran status gizi yang gizi dengan memberikan diet lambung
digunakan oleh Mahasiswa tersebut? dalam bentuk makanan saring. Setelah
A. BB/TB membaik pasien diperbolehkan pulang
B. BB/U untuk rawat jalan di rumah dan satu
C. BB/TB minggu harus makan sesuai yang
D. TB/U disarankan nutrisionis. Apa bentuk
E. IMT/U makanan untuk pasion tersebut?
157. Seorang nutrisionis ingin melakukan A. Saring
suatu penelitian terkait gambaran asupan B. Cair
protein kaitannya dengan ureum dan C. Cincang
kreatinin pasien gagal ginjal kronik di D. Lunak
poli rawat jalan sebuah RS. Teknik E. Biasa
160. Tahun 2018 Indonesia diprediksi kesehatan dan petugas Dinas Ketahanan
akan mengalami defisit stok beras. Pangan akan melakukan kajian
Untuk mengatasi situasi tersebut keragaman jenis dan jumlah konsumsi
pemerintah Indonesia mengambil pangan peroranganApa metode yang
kebijakan dengan melakukan Import paling tepat untuk menilai konsumsi
beras dari ThalandApa komponen yang pangan tersebut?
tepat berdasarkan kebijakan diatas ? A. Dietary history
A. politik B. 24 hour food recall
B. kelapran C. Food weighing
C. budaya D. Food frequency
D. geografi E. Semi Quantitative Food
E. kebutuhan Frequency
164. Seorang nutrisionis puskesmas
menemukan permasalahan gizi pada
161. Kota X merupakan suatu daerah masyarakat di wilayah kerjanya, 6,1%
yang terletak dikawasan pegunungan. bayi mengalami gizi buruk 22,5% anak
Banyak penduduk Desa X mengalami balita mengalami gizi kurang, 36,7% ibu
pembekakkan pada area leher, tepatnya hamil mengalami KEK dan 45% remaja
pada kelenjar tiroidApa sumber makanan putri mengalami Anemia. Nutrisionis
yang sebaiknya dikonsumsi masyarakat tersebut diminta untuk menyusun
tersebut? rencana intervensi dalam
A. Telur penanggulangan masalah gizi yang ada,
B. Susu tetapi banyak hal yang harus
C. Daging dipertimbangkan oleh nutrisionis
D. Ikan tersebut. Apa langkah selanjutnya yang
E. Ayam harus dilakukan oleh nutrisionis pada
162. Sebuah rumah makan soto daging, kasus tersebut?
setiap hari terjual sebanyak kurang lebih A. Mengetahui penyebab masalah
200 porsi. Pengolahan dilakukan B. Monitoring
ditempat pemilik yang berjarak 4 km C. Analisis situasi
dari rumah makan tersebutApa tipe D. Prioritas masalah
produksi yang diterapkan kasus tersebut? E. Evaluasi
A. Assembly 165. Seorang mahasiswa melakukan
B. Conventional penelitian yang diawali dengan
C. Ready Prepared melakukan pengukuran terhadap kasus,
D. Commissary untuk kemudian dicari persamaannya
E. Conventional Commissary sebagai kontrol, yang nantinya kasus
163. Pada satu wilayah di Kabupaten maupun kontrol dilakukan pengukuran
Manduhara, ketersediaan pangan sangat variabel tertentu yang diperkirakan
dipengaruhi oleh kondisi geografis. Hal sebagai faktor risiko untuk terjadi kasus
itu menyebabkan konsumsi pangan di Apa jenis penelitian tersebut berdasarkan
wilayah tersebuat sangat terbatas dan metode yang dipakai, berkaitan dengan
dikhawatirkan akan menyebabkan sifat dan fungsinya dalam demensi
timbulnya masalah gizi pada golongan waktu ?
tertentu. Untuk itu nutrisionis dari Dinas A. Deskriptif
B. Inferensial A. Diet DM rendah protein, lunak
C. Longitudinal B. Diet DM tinggi serat, lunak
D. Historis C. Diet DM rendah garam biasa
E. Verifikatif D. Diet DM tinggi karbohidrat
166. Seorang laki-laki, umur 45 tahun, kompleks, biasa
dirawat di RS. Hasil anamnesis: BB 75 E. Diet DM rendah sisa, saring
kg dan TB 165 cm dengan keluhan 169. Seorang perempuan, umur 27 tahun,
kepala pusing. Hasil pemeriksaan: GDS sedang hamil 2 bulan. Datang ke rumah
200 mg/dl, suka mengkonsumsi madu sakit dengan keluhan demam, pusing,
dan sirup secara rutin setiap hari, biasa mual, dan muntah. Hasil anamnesis: BB
mengkonsumsi makanan camilan berupa sebelum hamil 50kg. BB saat ini 52 kg.
biscuit sehabis makan utama dengan penurunan nafsu makan. Hasil
porsi berlebihan. Nutrisionis pemeriksaan: TD 100/80 mmHg. suhu:
memberikan terapai diet pada pasien 38C, RR: 30x Nutrisionis melakukan
tersebut. Apa masalah gizi yang tepat asuhan gizi. Apa yang perlu dikaji lebih
berkaitan dengan intake pada kasus dalam untuk menetapkan diagnosis gizi
tersebut? pada pasien tersebut?
A. Asupan energi berlebih A. Riwayat Personal
B. Asupan karbohidrat tidak tepat B. Persen Lemak Tubuh
C. Asupan protein berlebih C. Aktivitas Fisik
D. Asupan lemak berlebih D. Kebiasaan Makan
E. Asupan oral berlebih E. Nilai Lab Terkait Gizi
167. Seorang Anak berusia 2 tahun 170. Di sebuah SMP ditemukan diantara
dengan tanda tanda fisik muka berkerut 100 siswa perempuan yang diperiksa, 67
seperti orang tua, mengalami atrofi otot, orang diantaranya memiliki hb <11 mg
tubuh kurus dan tidak dapat berjalan. % yang juga memiliki prestasi belajar
Ditemukan oleh petugas puskesmas saat yang relatif rendah, penyuluhan tentang
melakukan survey kesehatanApa jenis anemia dengan berbagai media telah
defisiensi zat gizi yang dialami pada dilakukan beberapa kali kepada siswa,
kasus tersebut? namun setelah setahun tidak
A. Hipertiroid menunjukkan adanya penurunan yang
B. Scorbutus signifikan. Nutrisionis menetapkan
C. Kwashiorkor sasaran penyuluhan. Siapa sasaran yang
D. Beri Beri sebaiknya diberikan penyuluhan
E. Marasmus tersebut?
168. Seorang perempuan, umur 26 tahun A. Semua guru sekolah
dirawat dirumah sakit karena selama 4 B. Komite sekolah
hari dengan diagnosis medis diabetes C. Orang tua siswa
dengan komplikasi gangguan ginjal D. Pengelola kantin sekolah
(nefropathy diabetic). Hasil anamnesis: E. Kepala sekolah
merasa mual kadang muntah, namun 171. Kebudayaan atau adat pada satu
masih bisa makan lewat mulut. Hasil komunitas masyarakat sangat
pemeriksaan: BB 75 kg. TB 173 cm, menentukan kebiasaan dalam
GDS 225. Apa jenis diet yang sesuai mengkonsumsi makananApa komponen
untuk kasus tersebut? yang tepat untuk digunakan?
A. kepercayaan terhadap makanan 174. Seorang nutrisionis di Puskesmas X
tertentu serta pantangan pada akan melakukan screening KEK pada
makanan tertentu semua ibu hamil yang bertujuan untuk
B. Kebiasaan setempat dalam menentukan Bumil KEK yang mendapat
mengkonsumsi makanan dan PMT. Berapa besaran Lingkar Lengan
kepercayaan terhadap makanan Atas ibu Hamil yang dikatakan KEK?
tertentu serta pantangan pada A. <23,5 cm
makan tertentu B. >30 cm
C. Pemilihan makanan yang tepat C. 23.5-25 cm
sesuai gizi seimbang D. 28-30 cm
D. Kebiasaan setempat dalam E. 26-28 cm
mengkonsumsi makanan yang 175. Di RS X akan diberikan penyuluhan
beraneka ragam mengenai Pentingnya Asupan Tinggi
E. Kebiasaan setempat dalam Energi Tinggi Protein (TETP)" pada
mengkonsumsi makanan dan pasien kanker yang menjalani
kepercayaan terhadap kemoterapi. Dari hasil wawancara
makanan tertentu ditemui bahwa sebagian besar pasien
172. Seorang nutrisionis puskesmas tersebut tidak berani mengkonsumsi
merencanakan kegiatan pemberian makanan tinggi protein karena takut
makanan tambahan untuk ibu hamil yang kanker semakin membesar/ menyebar
menderita kurang gizi. Nutrisionis Apa faktor dominan yang dapat
tersebut harus menetapkan sasaran ibu mempengaruhi perubahan perilaku pada
hamil yang akan mendapatkan program kasus tersebut?
tersebut melalui skrining. Apa indikator A. Ekonomi
antropometri yang tepat digunakan pada B. Pengetahuan
kasus tersebut? C. Budaya
A. Lingkar Perut D. Media masa
B. Tinggi Lutut E. Lingkungan
C. Berat Badan 176. Seorang perempuan, umur 27 tahun,
D. Tinggi Badan hamil anak pertama 10 minggu, periksa
E. Lingkar Lengan Atas ke RS. Hasil anamnesis: pasien sering
173. Seorang anak perempuan umur 22 pusing dan mata berkunang-kunang,
bulan dirawat di Rumah Sakit karena wajah agak pucat. Hasil pemeriksaan:
mengalami batuk, kondisi lemah, Berat kadar GDP 120 mg/dl, TB 153 cm, dan
Badan 7 kg dan panjang badan 68 cm, BB 50 kg.Apa data laboratorium yang
oedema di punggung kaki, tidak demam. diperlukan untuk pengkajian assesment
Kebiasaan anak susah makan, porsinya pada kasus tersebut?
kecil dan tidak suka sayuran Berapa A. Globulin
kebutuhan cairan pasien anak tersebut? B. Hemoglobin
A. 1000 cc C. Albumint
B. 700 cc D. Gula darah
C. 1100 CC E. Kolesterol
D. 900 cc 177. Seorang nutrisionis melakukan
E. 1250 cc survey konsumsi pangan pada penduduk
di wilayah kerjanya. Kegiatan bertujuan
untuk memperoleh informasi tentang B. Kekurangan intake
gambaran pola konsumsi makanan dan karbohidrat berkaitan dengan
tingkat kecukupan zat gizi penduduk nafsu makan kurang ditandai
Apa metode yang tepat digunakan pada dengan hasil recall karbohidrat
kasus tersebut? 35.07%
A. Multiple food recall C. Asupan oral tidak adekuat
B. Food frequency berkaitan dengan wajah pucat
C. Food record ditandai dengan hasil recall
D. Food recall 24 hours kurang dari kebutuhan.
E. Semiquantitative food D. Ketidakseimbangan zat gizi
frequency berkaitan dengan penyakit
178. Seorang nutrisionis melakukan hepatitis ditandai dengan hasil
pengukuran status gizi terhadap 100 recall kurang dari kebutuhan.
anak sekolah untuk mengetahui E. Asupan energi tidak adekuat
persentasi yang mengalami anemia berkaitan dengan wajah pucat
akibat kecacingan dengan cara melihat ditandai dengan hasil recall
kadar hemoglobin darahApa metode kurang dari kebutuhan gizi
yang digunakan nutrisionis pada kasus 180. Seorang laki-laki di rawat di RS
tersebut? dengan diagnosis Chronic Obstructive
A. survey konsumsi pangan Pulmonary Disease (COPD). Hasil
B. biofisik anamnesis: Pola makan diketahui bahwa
C. antropometri pasien suka minum kopi 2 kali/hari dan
D. pemeriksaan klinis merokok 2 bungkus/hari, sesak nafas +
E. Biokimia nafsu makan. Hasil pemeriksaan: IMT
179. Seorang laki-laki umur 46 tahun 18, sputum +, batuk+, tekanan darah
dirawat di RS dengan diagnosa medis 120/80 mmHg, suhu 38 °C, leukosit 1.
Hepatitis, Hasil anamnesa TB 168 cm, Na normal, HB normal. Nutrisionis
BB 56 kg, Nafsu makan kurang wajah memberikan terapi gizi Apa alasan
pucat, Suhu Tubuh 37 C. Tekanan Darah pemberian cukup karbohidrat pada kasus
120/80 mmHg. Hasil laboratorium tersebut?
SGOT 58 U/L SGPT 78 U/L, Asam urat A. Metabolisme karbohidrat
5.2 mg/dl, Albumin 3,4 g/dL Pekerjaan menghasilkan lebih banyak 02
klien sebagai tukang cukur rambut B. Metabolisme karbohidrat
pendidikan SMA. Hasil Recall: Energi membutuhkan lebih banyak 02
970,6 kkal, Lemak 35,5 g Protein 45,9 g. C. Proses penyerapan karbohidrat
Karbohidrat 114,3 g. Kebutuhan gizi lebih mudah
pasien adalah Energi 1874 kkal, Protein D. Karbohidrat dapat diubah
48,96 g. Lemak 41,64 g. karbohidrat menjadi bentuk lain di dalam sel
325,91 g Apa Diagnosa gizi yang tepat E. Karbohidrat merupakan
untuk kasus tersebut? sumber energy utama bagi
A. Tidak siap dengan diit berkaitan eritrosit
dengan pengetahuan ditandai
hasil recall yang rendah dari
kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai