Anda di halaman 1dari 3

Masyarakat melakukan kegiatan pembakaran sampah yang terdiri dari sampah alam atau hasil sisa dari

rumah tangga ( organic ) dan plastic serta botol kaca (anorganik). Berdasarkan pengamatan, Perilaku
masyarakat untuk memilah sampah juga masih minim , terlebih pengetahuan akan dampak buruk yang
ditimbulkan apabila perilaku pembakaran sampah khususnya plastic dan botol kaca tidak dihentikan.

Hal ini terbukti dari tidak adanya tempat sampah yang tersedia di Desa Pota Wangka. Masyarakat
mengelolah sampah organik atau yang dapat terurai seperti sisa makanan, sayuran diberikan sebagai
makanan ternak. Namun, sampah anorganik atau yang tidak dapat terurai seperti plastic wadah
pembungkus makanan, minuman, botol, kaleng , dll tidak di kelola dengan benar. Sampah tersebut
dibiarkan berserakan dimanamana dan dibakar.

Metode yang dipakai dalam pemberdayaan pengelolaan sampah ini yakni, Partisipatory Learning and
Action ( PLA ). PLA merupakan salah satu metode yang menggunakan pendekatan partisipasi penuh
dengan seluruh audiens. Berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 pengelolaan sampah didefinisikan sebagai
kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan, yang meliputi pengurangan dan pengangan
sampah. pengertian pengelolaan bukan hanya menyangkut aspek teknis, tetapi mencakup juga aspek non-
teknis, seperti bagaimana mengorganisir, bagaimana membiayai dan bagaimana melibatkan masyarakat
penghasil limbah agar ikut berpartisipasi secara aktif atau pasif dalam aktivitas penanganan tersebut. Hal
tersebut sejalan dengan konsep dari PLA yakni, learning by doing atau belajar sambil bekerja. Dengan
metode PLA melalui kegiatan pengelolaan sampah organic dan non organik diharapkan menumbuhkan
kesadaran penduduk Desa Pota Wangka untuk melihat bahwa sampah memiliki fungsi lain dengan kreasi
baru yang lebih kreatif.

Melakukan kegiatan pelatihan secara menyeluruh sebelum team melakukan intervensi pemberdayaan •
Menyediakan beberapa fasilitas dasar seperti tempat sampah yang bisa ditempatkan di seluruh desa •
Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat Tempat pembuangan akhir di Desa Pota Wangka agar
menekan kebiasaan masyarakat dalam membakar sampah.

Berdasarkan Hasil dan Pembahasan dari kegiatan yang telah terlaksana, Desa Pota Wangka
memerlukan perhatian scara khusus dalam penanganan sampah rumah tangga, sampah organic,
dan sampah plastik. Kegiatan pemberdayaan dilakukan selama tiga hari yang terbagi kedalam 
empat bidang yakni ekonomi, lingkungan, kesehatan , dan pendidikan. Sebagai upaya
menumbuhkan kepedulian masyarakat dan kesadaran dalam pengelolaan sampah, dilaksanakan
program peduli lingkungan dengan metode PLA ( Partisipatory Learning Action ) .Adapun
kendala yang dialami yakni kurangnya akses transportasi dan fasilitas yang memadai
pengelolaan sampah serta usaha mempertahankan kebiasaan mengelolah sampah yang sesuai. 

program kerja divisi pendidikan, Divisi lingkungan, divisi kesahatan divisi ekonomi, pariwisata,
PORDAKWIS, dan divsi Publikasi dan Dokumentasi.

Pohon impian

(membuat pohon impian berisikan cita-cita)

Pin SAYAH (Sayur dan Buah)

Gercitan (Gerakan Cuci Tangan) (Aku sudah cuci tangan, sekarang giliran kamu ya!)
Assalamualaikum wr. Wb

Perkenalkan nama saya Melinda tri putri. Saya fresh graduate dari poltekkes kemenkes Bengkulu
jurusan sarjana terapan gizi dan dietetika. Sebelumnya terimakasih kepada arah pemuda yang
telah membuat program yang sangat menarik yaitu Pengabdi Muda 7 ke Labuan Bajo

Seperti yang kita ketahui Yayasan Arah Pemuda Indonesia (API) merupakan Yayasan yang
bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Fokus kegiatan Yayasan Arah Pemuda Indonesia
Dimana kali ini program pengabdi muda 7 kali ini memilih Labuan bajo sebagai salah satu lokasi
yang dipilih untuk melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut

Labuan Bajo merupakan sebuah surga tersembunyi yang ada di Indonesia bagian timur. Desa ini
terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Labuan Bajo adalah salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas yang sedang dikembangkan di
Indonesia. 

Labuan bajo dikenal juga dengan kota pariwisata yang merupaka pintu gerbang barat memasuki pesona
wisata Pulau Flores. Salah satu yang menjadi kekuatan dari kota Labuan Bajo adalah keberadaan kawasan
Taman Nasional Komodo yang telah dijadikan sebagai obyek wisata kelas dunia,

Anda mungkin juga menyukai