Anda di halaman 1dari 3

A.

Kegiatan sekolah tentang zero waste


B. Program zero waste yang di canangkan oleh pemerintah provinsi NTB adalah merupakan gayung
bersambut. Dimulai dengan mensosialisasikan program yang sempat hanya dikatakan gebyar
diatas kertas. Perlahan mulai dilaksanakan secara langsung oleh warga sekolah. Mulai dari
penyadaran terhadap pentingnya kebersihan. Pemilahan sampah organic dan un organic dengan
menyiapkan bak sampah yang sesuai dengan sampah yang ditentukan .Prilaku hidup bersih,
bersih diri bersih fasilitas dan bersih lingkungan. Menyiapkan fasilitas umum cuci tangan
mensosialisasikan pengurangan sampah plastik yaitu dengan menggunakan wadah isi ulang dari
pada menggunakan atau mengkonsusmsi minuman kemas plastik. Jika diruang guru telah
menyediakan gallon isi air mineral. Para guru menggunakan botol isi ulang yang telah disediakan
sekolah atau membawa sendiri.  
C. Kemudian pengolahan sampah juga merupakan usaha yang telah dilakukan. Pengolahan sampah
plastik dilakukan oleh tim sekolah sehat. Jadi sampah plastik di kumpulkan kemudian diolah
menjadi barang-barang yang bisa digunakan. Program ecobrick juga dilaksanakan yaitu dengan
mengumpulkan sampah plastik berupa botol minuman kemudian memasukkan sampah plastik
dari kemasan makanan-makanan ringan dan mengolahnya menjadi barang-barang yang
bermanfaat. Usaha yang dilakukan dengan mewajibkan warga sekolah khususnya peserta didik
untuk membuat ecobrick yang ada disekitar rumah dan dimanapun mereka ada kemudian mereka
dianjurkan untuk memasukkan sampah plastik secara perlahan tapi pasti dikemasan
botol.Kemudian merakitnya menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti piring makanan, tas,
tempat gelas, vas bunga dan lain-lainnya.
D. Pengolahan sampah plastik juga terus dilaksanakan bahkan dalam rangka ulang tahun sekolah
kami tim pengolahan limbah plastik mengadakan lomba antar kelas dan hasilnya akan
dipamerkan saat perayaan ulang tahun sekolah. Mengatur lomba pengolahan sampah plastik
dilakukan jauh hari. Agar memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk
menyiapkannya dan melakukan inovasi dari hasil krativitas yang mereka lakukan adapun tema
dari pengolahan limbah plastik adalah “Barang rumah tangga”
E. Pengolahan sampah tidak hanya sampah plastik. Sampah organik di olah menjadi pupuk kompos
yang digunakan untuk bahan pupuk tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar sekolah. Pengolahan
sampah organic juga di koordinir oleh tim pupuk kompos. Peserta didik yang memilih
extrakurikuler Karya ilmiah remaja secara langsung mempraktekkan membuat sampah kompos.
Bahkan saat program zonasi yang diberikan pemerintah kepada SMAN 3 Mataram digunakan
sebagai salah satu program unggulan pengolahan sampah organic menjadi pupuk kompos dan di
jadikan sebagai percontohan oleh sekolah imbas yang telah ditunjuk oleh sekolah yang juga telah
ditentukan sebelumnya seperti sekolah SMA Hangtuah, SMAn Tri Sakti, SMAKesuma Mataram,
SMAN 6 Mataram, SMAN 9 Mataram.
F. Soialisasi program zero waste selalu menjadi program yang melekat dalam semua aktifitas yang
dilakukan di sekolah. Bermula dari penyiapan bak sampah warna untuk memudahkan peserta
didik dalam pemilahan sampah organic dan non organik. Bak sampah diletakkan dimasing-
masing depan kelas. Peserta didik dilatih untuk sadar lingkungan. Meski faktanya masih banyak
peserta didik yang belum menyadari dan cenderung membuang sampah sembarangan. Memang
butuh kerja keras untuk merubah perilaku. Namun usaha telah dilaksanakan perlahan telah ada 
perubahan perilaku peserta didik yang ditandai dengan bersih ruang kelas  dan lingkungan
sekolah yang dikoordinir oleh ketua kelas dalam bentuk piket kebersihan.
G. Saat hari World clean-up day, yang diperingati pada hari sabtu tanggal 21 Sepetember 2019
sebagian warga sekolah menuju ke pantai sekitar kota tua Ampenan melakukan pembersihan
pantai. Ini dilakukan untuk memberikan pengalaman kepada peserta didik bahwa kita perlu sadar
lingkungan dimanapun berada termasuk pantai yang sangat indah jangan sampai di kotori oleh
limbah atau sampah akibat perbuatan manusia yang kurang baik. Kesadaran mempertahankan
kebersihan linkungan yang merupakan anugrah ILLahi perlu kita tanamkan kepada warga
sekolah. Nilai yang diperoleh adalah bekerja sama dan gotong royong dalam membersihkan
linkungan. Melindungi biota laut dari zat kimia  yang berbahaya bagi biota laut yang masih
sangat kita butuhkan.
H. Program outbound diberikan kepada 4 kelas peserta didik yang dilaksanakan di Pantai Tanjung
Bongo , Merese Lombok tengah pada  tanggal 10 November 2019 didampingi oleh Pembina dan
beberapa Guru. Kegiatan outbond menyatu dengan alam dan kerjasama tim agar peserta didik
dapat bekerjasama dengan baik dalam mewujudkan cita-cita disetiap kegiatan permainan yang
diberikan. Saat berlangsungnya kegiatan panitia telah menyampaikan kepada seluruh
peserta outbond untuk memelihara dan menjaga kebersihan lingkumgan. Tidak meninggalkan
sampah dan diakhir kegiatan menyisir pantai untuk memungut  sampah untuk diangkat dan
dikumpulkan agar tidak meninggalkan sampah sembarangan. Diharapkan peserta didik semakin
mencintai dan mensyukuri nikmat Allah yaitu diberikan anugrah Pantai yang Indah sehingga
harus menjaganya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
I. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris telah dilakukan mengintegrasikan program zero waste dalam
proses pembelajaran. Disini Guru mengambil tema zero waste dalam materi caption atau teks
penyerta gambar. Dimana pembelajaran dimulai dengan mengkomunikasikan makna zerowaste
ternyata masih ada anak yang belum mengenal istilah zero waste tersebut. Inilah salah satu tugas
guru menyukseskan program gubernur. Dalam hal ini peserta didik diberikan tugas membuat
promosi zero waste setelah anak memahami secara lengkap mengenai program tersebut. Dengan
mendesain caption yaitu menggambar tema zero waste dan memberikan teks sesuai ide mereka
masing-masing kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing. Pembelajaran
sangat baik berjalan lancar dan mereka sangat antusias.
J. Pentingnya zero waste
K. Darurat sampah adalah merupakan permasalahan yang harus segera di cari solusinya adapun cara
untuk mengatasinya
L. 1. Merubah mind set atau pola pikir masyarakat yang bermula dari individu dalam keluarga.
Pengetahuan tentang sampah perlu ditanamkan kepada semua lapisan masyarakat. Mengapa
masyarakat karena pelaku utama adalah masyarakat itu sendiri. Mari kita mulai dari diri sendiri
dan keluarga. Merubah mind set dan prilaku adalah hal yang cukup pelik. Masalah sampah yang
semula kecil menjadi luar biasa. Membuang sampah pada tempatnya pun dikota Mataram juga
masih menimbulkan masalah karena dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan padat
membuat petugas kebersihan kewalahan dalam menanganinya. Sepertinya kekurangan petugas
kebersihan. Ini perlu juga di cari solusinya. Kemudian tempat pembuangan sementara (TPS)  dan
tempat pembuangan sampah akhir (TPA) juga menjadi permasalahan baru sehingga perlu
ditingkatkan pengetahuan dalam mengatasi sampah tentunya perlu kerja pemerintah yang cepat
tepat sistimatis teruji teratur dan terukur. Sehingga program zero waste 2023 bebas sampah dapat
terwujud. Butuh kerja keras . Mari kita sadar sampah.
M. 2. Bahaya sampah. Kesadaran terhadap bahaya membuang sampah sembarangan perlu
disosialisasikan. Selokan tersumbat. Sungai yang penuh sampah sangat berbahaya saat musim
hujan akan banjir dimana-mana. Telah dirasakan oleh masyarakat disekitar daerah kota  Mataram.
Kemudian sampah rumah tangga  yang menumpuk dan tidak ditangani dengan baik juga akan
menjadi sumber penyakit membahayakan kesehatan.
N. 3. Sampah plastik adalah sampah yang sangat membahayakan kehidupan manusia dan mahluk
lainnya dibumi ini. Ini diakibatkan karena bahan plastik mengandung bahan kimia berbahaya dan
sangat sulit diurai bahkan sampai ribuan tahun. Konon sampah plastik telah mencemari lautan
sehingga ikan-ikan banyak yang memakannya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh
manusia. Solusinya mengurangi penggunaan plastik gunakan wadah yang food grade dan bisa
digunakan berulang-ulang.Dan jangan buang sampah atau limbah pabrik ke laut
O. 4. Bank sampah adalah salah satu usaha pemerintah dalam menyukseskan program zero waste
adapun prilaku yang di anjurkan yaitu mengurangi penggunaan plastik (reduce). Menggunakan
kembali (reuse) dan mendaur ulang (recycling)  detikcom, Jumat (10/5/2019)  diunduh hari
Kamis tanggal 28 November 2019 . Bank sampah akan diadakan pada masing-masing desa. Jika
kesadaran masyarakat telah membaik maka program bank sampah akan berjalan. Bank sampah
yang ada di Provinsi NTB, di Lombok tengah Bank Sampah Mandiri. Kepala Dinas LHK NTB,
Ir, Madani Mukarom, B. Sc.F, M. Si menjelaskan, untuk mewujudkan NTB Zero Waste sebanyak
239 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan mendirikan bank sampah. Pemprov NTB melalui
Dinas LHK juga masuk di desa yang padat penduduknya. Ke depannya, satu bank sampah
menangani 600 KK suarantb.com/gaya.hidup/lingkungan/2019/03/268919. Semoga ihtiar ini
terwujud dan menjadi berkah bagi provinsi tercinta kita ini NTB gemilang.
P. 5. Diadakannya jambore asosiasi Bank sampah NTB 2019 dengan tema  peran bank sampah
mewujudkan NTB Bebas sampah adapun kegiatannya mengadakan seminar tanggal 12 Desember
2019 di Lombok Timur dan  Camp inspirasi yang diadakan di Dusun Persil  Bumi Perkemahan
Horti Park Kec Batu Kliang Utama kab. Lombok Tengah sumber grup WA Peserta Jambore NTB
2019.

Anda mungkin juga menyukai