Anda di halaman 1dari 7

PRLH (PENERAPAN PERILAKU RAMAH LINGKUNGAN HIDUP)

Setelah kita mempelajari tentang perubahan sosial budaya, maka langkah berikutnya adalah
bagaimana upaya kita dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan disekitar tempat tinggal
kita, yaitu dengan melaksanakan berbagai kegiatan seperti berikut ini:
1. Kebersihan, fungsi sanitasi, dan drainase.
2. Pengelolaan sampah.
3. Penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman
4. Konservasi Air
5. Konservasi Energi.
6. Inovasi terkait Penerapan PRLH lainnya berdasarkan hasil IPMLH(Identifikasi Potensi
dan Masalah Lingkungan Hidup)

1. KEBERSIHAN, FUNGSI SANITASI DAN DRAINASE


a. Kebersihan
Kebersihan merupakan salah satu hal terpenting untuk menciptakan kesehatan lingkungan.
Kebersihan juga berperan penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan tentram.
Tentu saja bila lingkungan yang kumuh akan menjadikan orang menjadi enggan berlama
lama untuk berada di lingkungan tersebut.
Diharapkan setiap warga sekolah dan masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan menuju
lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Kebersihan lingkungan bukan hanya dilaksanakan oleh petugas kebersihan, tetapi juga
dibutuhkan peran serta warga masyarakat untuk menjaga dan melaksanakan kebersihan,
khususnya dilinkungan sekolah dan tempat tinggal kita.
Kebersihan lingkungan sangat penting bukan? Ayo, mulai sekarang kita jaga lingkungan di
sekitar kita supaya menjadi lingkungan yang sehat dan bersih. Karena, bersih itu sebagian
dari iman.

b. Fungsi Sanitasi
Adanya pelaksanaan program sanitasi, mampu mencegah penyebaran penyakit. Cuci tangan
pakai sabun dapat menurunkan resiko terkena penyakit diare sebesar 30% pada siapa saja
yang mau melaksanakannya.
Manfaat lain dari sanitasi di sekolah adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan
menyediakan air bersih serta sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
seperti cuci tangan pakai sabun, dapat menurunkan angka ketidakhadiran secara signifikan
hingga 21-54%. Selain itu mengkonsumsi air minum di sekolah juga dapat meningkatkan
konsentrasi dalam menyerap pelajaran.
Selain itu sanitasi sekolah dapat turut melahirkan agen perubahan yang baik karena sanitasi
sekolah merupakan salah satu jalur terbaik untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Keterlibatan komponen sekolah dengan masyarakat akan berdampak pada perubahan perilaku
hidup bersih dan sehat oleh anggota masyarakat.
Untuk mewujudkan sanitasi di sekolah dan di lingkungan masyarakat , perlu 3 komponen
yang harus tersedia, yaitu:
1. Ketersediaan sarana (hardware),
2. Perilaku hidup bersih (software) dan
3. Manajemen sanitas baiki di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Ketersediaan sarana diantaranya ada sumber air di sekitar lingkungan , toilet sesuai dengan
standar rasio dan terpisah antara laki-laki dan perempuan, sarana cuci tangan dengan sabun
serta kesediaan tempat pembuangan sampah.

c. Drainase
Drainase merupakan suatu sistem saluran pembuangan yang berfungsi untuk mengalirkan
limpahan air hujan, buangan air kotor agar lingkungan sekitar kita menjadi bersih dan
nyaman.

Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.

2. PENGOLAHAN SAMPAH
Proses yang dilakukan pada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) umumnya berupa
: pemilahan, pencacahan sampah organik, pengomposan, penyaringan kompos, pengepakan
kompos, dan pencacahan plastik untuk daur ulang
3. PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN POHON
Setelah kita terinspirasi dari banyak tulisan, obyek dan fenomena tentang pohon sebagai
sumber inspirasi hidup, maka saatnya kita mewaujudkan kecintaan kita pada pohon dengan
menanam dan merawatnya. Apalagi, di Indonesia, Gerakan Indonesia Menanam merupakan
agenda tahunan yang dicanangkan Presiden untuk mengatasi krisis lingkungan dengan Slogan
"One Billion Trees (OBIT)" atau Gerakan Semiliar Pohon .
Berikut ini adalah tips menanam dan merawat pohon :
1. Mencari Lahan
Lahan bisa bertempat di lahan milik sendiri, kebun masyarakat atau milik
perusahaan/lembaga dan lahan Negara. Lahan yang dipilih untuk penanaman harus
dijamin tidak akan berubah peruntukannya dalam jangka panjang. Pertumbuhan pohon-
pohon apalagi di lahan hutan memerlukan waktu yang panjang (diatas 10 tahun) untuk
dapat terciptanya ekosistem hutan yang baik dan berfungsi optimal. Jadi pikirkan dengan
matang agar penanaman pohon bukan sekedar seremonial.
2. Bibit yang Tepat
Setelah ditemukan lokasi yang cocok, langkah berikutnya adalah memilih jenis bibit yang
akan ditanam. Jenis-jenis yang akan ditanam adalah sesuai dengan kondisi lahan,
peruntukan dan fungsi bagi lingkungan. Bila ingin lingkungan kita teduh maka pilihlah
jenis pohon yang daunnya rindang dan perawakannya besar seperti Trembesi, Flamboyan,
Kersen atau Beringin. Pada lahan yang kuran subur, pohon Sengon dan Akasia bisa
bertahan hidup. Bila menginginkan kita bisa menikmati panen buah, maka tanalah pohon
buah-buahan seperti Mangga, Alpukat, Rambutan, Durian, dll.
3. Membuat Lubang Tanam
Bibit yang sudah dipilih, kini saatnya siap ditanam. Sediakan lubang tanam yang dibuat
sehari sebelum penanaman (sebaiknya). Langkah ini dilakukan agar suhu udara didalam
dan diatas permukaan tanah tempat penanaman stabil sehingga dapat membantu
mengurangi stess pada tanaman. Tanaman yang stres akan sulit beradaptasi dengan
lingkungan yang baru. Lubang tanam dibuat minimal 20 cm x 20 cm (sesuai besar bibit)
dengan kedalam 30 cm – 40 cm (sesuai media dan bentuk akar). Pada awal penanaman
perlu ditambahkan pupuk kandang atau kompos untuk membantu menambah hara atau
nutrisi bagi "penghuni baru" bumi.
4. Waktu Menanam.
Pelaksanaan penanaman hendaknya dilakukan mulai jam 07.00 -09.00 dan 17.00 – 18.00
(tergantung Waktu setempat, WIB/WITA/WIT), karena pada jam-jam tersebut suhu
permukaan tanah tidak terlalu tinggi dan stabil sehingga dapat menghindari stres pada
bibit tanaman.
5. Menanam Bibit Pohon
Bibit yang akan ditanam terlebih dahulu dilepaskan dari kantung-kantung media
tumbuhnya (polybag) kemudian ditanaman bersama media tumbuhnya. Setelah bibit
ditanam sebaiknya diberi ajir/patok penanda atau dipagari. Pemberian ajir bukan hanya
menandakan bibit itu ditanam seseorang bukan bibit dari anakan alam. Ajir atau patok
yang dipasang pada bibit punya efek psikologis bahwa tanaman itu ekslusif/istimewa/
berharga dan masih dalam tahap pemeliharaan awal, perlu banyak perhatian
6. Jangan Lupa Merawat dengan Cinta
Merawat sama pentingnya dengan menanam. Maka setelah menanam hendaknya
dilakukan pemeliharaan terhadap gulma, semak, alang-alang, hama, kebakaran, tangan
manusia dan gangguan lain agar ruang tumbuh tanaman dapat berkembang dengan baik.
Selain itu jangan biarkan tanaman kekurangan gizi. Berilah kebutuhan pokoknya dengan
menyiramnya dengan rutin, memberi pupuk yang sesuai dan memberi perhatian dan doa
pada bibit-bibit itu. Perawatan bibit pohon bisa dilakukan sampai tanaman berumur 2
tahun. Umumnya pohon diatas umur 2 tahun sudah bisa survival dan hidup mandiri dari
alam, namun tetap dijaga dari unsur perusak.

4. KONSERVASI AIR

Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan
keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan
kualitas yang memadai untuk kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun
yang akan datang.

5. KONSERVASI ENERGY

Konservasi energi adalah pengguanaan energi dengan efisiensi dan rasional tanpa
mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan. Upaya konseravsi
energi diterapkan pada seluruh tahap pemanfaatan, mulai dari pemanfaatan sumber daya
energi sampai pada pemanfaatan terakhir, dengan menggunakan teknologi yang efisien, dan
membudayakan pola hidup hemat energi.
6. INOVASI TERKAIT PENERAPAN PRLH

Inovasi yang dapat dilaksanakan terkait dalam penerapan PRLH salah satunya adalah
dapat memanfaatkan limbah sampah an organik menjadi suatu hasil karya yang bernilai
dan bermanfaat guna, contoh dari daur ulang sampah plastik,kemasan deterjen, kaca,
kertas dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan kerajinan tangan seperti tas,
tikar, aquarium, tempat pencil dan sebagainya. Demikian pula dari sampah organik juga
dapat digunakan sebagai pupuk/ kompos. Dari hasil tanaman kita bisa buat aneka ragam
jenis makanan dan minuman termasuk buat jamu untuk kesehatan, terutama untuk
menjaga stabilitas kesehatan kita di masa pandemi akibat merebaknya Virus Covid 19
seperti saat ini.

TUGAS PROYEK IPS

Tugas Proyek ini merupakan tugas kelompok yang harus diterapkan oleh semua siswa
dikelas. Masing-masing kelas dibagi menjadi 8 kelompok yaitu kelompok:
1. Kebersihan, contoh kegiatan menyapu halaman, mengepel lantai, membersihkan
tempat tidur, membersihkan jendela kaca, mencuci pakaian, merapikan tempat tidur,
mencuci peralatan dapur ( korah2) dll (untuk nomer absen 1-4)
2. Fungsi sanitasi contoh kegiatan menyediakan air bersih untuk keperluan rumah
tangga, membersihkan WC/kakus , membersihkan kamar mandi dan bak mandi,
kegiatan cuci tangan, pembuangan air limbah rumah tangga, dll (untuk nomer absen
5-9)
3. Drainase contoh kegiatan membersihkan selokan/got disekitar rumah, sungai/got
besar yang dekat rumah, membersihkan tandon air dll) (untuk nomer absen 10-13)
4. Pengolahan sampah contoh kegiatan memilah sampah organik dan anorganik,
membuat pupuk yang berasal dari sampah organik, membuat hasil karya dari sampah
an organik (No absen 14-19)
5. Penanaman dan pemeliharaan pohon kegiatan menanam, menyiram, memotong
rumput liar, member pupuk dan memanen/mengambil hasil tanaman (untuk nomer
absen (20-25)
6. Konservasi air contoh kegiatan menggunakan air seperlunya, mematikan kran air jika
tidak diperlukan, memanfaatkan air untuk kegiatan lingkungan seperti menyiram
tanaman, membuat kolam dll) (untuk nomer absen 26-29)
7. Konservasi energy contoh kegiatan menggunakan energy listrik seperlunya,
mematikan lampu, mematikan televise, mematikan kipas angin, mematikan AC,
setrika baju dll (untuk nomor absen 30-34)
8. Inovasi terkait penerapan PRLH lainnya contoh kegiatan membuat hasil tanaman toga
menjadi minuman berkasiat/jamu, membuat jus dari buah tomat, membuat kue dari
singkong atau waluh, memanfaatkan daun pandan untuk dioleh menjadi penyedap dan
pewarna makanan dll. (Untuk nomer absen 35-38)

Tugas PRLH (Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup) di lingkungan sekitarmu ini
dikerjakan secara kelompok , dengan mengaploud foto kegiatanmu yang disertai diskripsi di
media sosial, IG dengan tagar #prlhipskls92021 dan #prlhsmpn53sby sesuai dengan pembagian
tugas kelompok diatas.

Setiap siswa wajib foto dalam melakukan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas
kelompoknya, yang kemudian dikolase dengan teman yang lain dalam satu kelompok tersebut.

Contoh kolase dari berbagai kegiatan masing-masing siswa, lalu diberi komentar seperti dibawah
ini:
Hallo teman-teman..... saat ini saya/kami sedang
melaksanakan penerapan perilaku ramah lingkungan
hidup dengan menyapu halaman rumah, membersihkan
jendela, menyiram tanaman, membersihkan selokan, dan
memilah sampah

#prlhipskls92021
#prlhsmpn53sby
Nah anak-anak dari contoh diatas kalian bisa lebih mengembangkan kreatifitas kalian baik dalam
kolase atau memberi diskripsi/komentar dalam media sosialmu.

Selamat belajar dan berkarya, ya.... semoga sukses selalu............

Anda mungkin juga menyukai