I LATAR BELAKANG...................................................................................................................... 3
II TUJUAN...................................................................................................................................... 3
III RUANG LINGKUP........................................................................................................................ 3
IV PENGERTIAN.............................................................................................................................. 3
V MEKANISME PENILAIAN SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI.............................................................. 4
1. Penerimaan dokumen usulan calon sekolah Adiwiyata Mandiri................................................ 4
2. Seleksi administrasi usulan calon sekolah Adiwiyata Mandiri................................................... 7
3. Penilaian Dokumen.............................................................................................................. 11
4. Klarifikasi Hasil Penilaian Dokumen (apabila dipandang perlu oleh Tim Penilai)........................ 11
5. Verifikasi Lapangan.............................................................................................................. 12
VI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI..................................................... 18
1. Komponen Kebijakan Berwawasan Lingkungan..................................................................... 18
1.1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Memuat Upaya Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.................................................................................... 18
1.2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Memuat Program Dalam Upaya
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup......................................................... 21
2. Komponen Kurikulum Berbasis Lingkungan............................................................................ 23
2.1. Tenaga Pendidik Memiliki Kompetensi Dalam Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Lingkungan Hidup...................................................................................................... 23
2.2. Peserta Didik Melakukan Kegiatan Pembelajaran Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup...................................................................................................... 30
3. Komponen Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif............................................................. 32
3.1. Melaksanakan Kegiatan PPLH Yang Terencana Bagi Warga Sekolah............................... 32
3.2. Menjalin Kemitraan Dalam Rangka PPLH Dengan Berbagai Pihak Antara Lain: Orangtua,
Alumni, Komite Sekolah, LSM, Media, Dunia Usaha, Konsultan, Instansi Pemerintah
Pusat Terkait, Sekolah Lain, dll.................................................................................... 36
4. Komponen Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.............................................. 39
4.1. Ketersediaan Sarana Prasarana Pendukung Yang Ramah Lingkungan............................ 39
4.2. Peningkatan Kualitas Pengelolaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Yang Ramah
Lingkungan................................................................................................................ 40
2
I. LATAR BELAKANG
Kementerian Lingkungan Hidup telah meluncurkan program Adiwiyata sejak tahun 2006
dengan tujuan untuk mewujudkan warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Tahap Pelaksanaan Adiwiyata meliputi Pembinaan, Penilaian dan Pemberian Penghargaan
Adiwiyata baik tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional dan Mandiri. Setelah dilakukan
pembinaan secara berjenjang mulai dari Tim Pembina Adiwiyata Nasional, Tim Pembina
Adiwiyata Provinsi, Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten/Kota sampai sekolah-sekolah peserta
Adiwiyata, ditindaklanjuti dengan evaluasi/penilaian untuk mengetahui capaian kinerja
sekolah dalam pelaksanaan kegiatan Adiwiyata.
Aspek yang dinilai dalam pelaksanaan kegiatan Adiwiyata meliputi 4 (empat) komponen
yaitu: 1. Kebijakan berwawasan lingkungan; 2. Kurikulum berbasis lingkungan; 3. Kegiatan
lingkungan berbasis partisipatif dan 4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Dalam rangka menyamakan persepsi Tim Penilai dalam melakukan penilaian sekolah dalam
pelaksanaan kegiatan Adiwiyata tersebut perlu disusun Pedoman Teknis Penilaian Sekolah
Adiwiyata.
II. TUJUAN
Penyusunan Pedoman Teknis ini bertujuan memberikan acuan bagi Tim Penilai
Adiwiyata dalam melakukan penilaian Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri Tahu 2017.
IV. PENGERTIAN
Beberapa pengertian yang digunakan dalam pedoman teknis ini adalah sebagai berikut:
1. Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2. Program Adiwiyata adalah program untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan
berbudaya lingkungan.
3. Upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) adalah kegiatan
warga sekolah dalam pengelolaan sampah, perlindungan keanekaragaman hayati,
konservasi air, konservasi energi dan penyediaan makanan dan minuman sehat.
4. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
5. Pengendalian pencemaran lingkungan hidup adalah rangkaian kegiatan warga
sekolah untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hidup.
6. Pengendalian kerusakan lingkungan hidup adalah rangkaian kegiatan warga sekolah
untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan hidup.
3
7. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah Kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
8. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) adalah perencanaan anggaran
tahunan di masing-masing satuan pendidikan.
9. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada dan
substansi materi ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan.
10. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas
12. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
13. Ketuntasan minimal belajar adalah ketuntasan yang harus dicapai oleh setiap peserta
didik pada satu mata pelajaran tertentu
14. Isu lokal adalah pendidikan berbasis keunggulan lokal yang diselenggarakan setelah
memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan keunggulan kompetitif
dan/atau komparatif daerah.
15. Isu global adalah pendidikan berbasis isu atau permasalahan lingkungan global
seperti perubahan iklim dan lainnya.
16. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan
dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar
minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
17. Inovasi pembelajaran lingkungan hidup adalah hasil kegiatan pembelajaran terkait
lingkungan hidup dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi,
berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk
baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya.
18. Kreativitas adalah suatu kemampuan berpikir ataupun melakukan tindakan yang
bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah kondisi ataupun permasalahan secara
cerdas, berbeda (out of the box), tidak umum, orisinil, serta membawa hasil yang
tepat dan bermanfaat bagi lingkungannya.
4
BERITA ACARA PENERIMAAN DOKUMEN
CALON SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI TAHUN…..
Pada hari ini ............................tanggal ......... bulan ........................ tahun ..........…. petugas
penerima dokumen telah menerima dokumen usulan Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri sebagai berikut :
PROVINSI :
………………...KABUPATEN
JUMLAH KABUPATEN/KOTA :
………………...KOTA
JUMLAH SEKOLAH/MADRASAH SESUAI USULAN :
Catatan :
1. SK Tim Pembina dan SK Tim Penilai dapat dijadikan satu SK dengan daftar personil yang berbeda.
2. TPAP = Tim Penilai Adiwiyata Provinsi.
5
LAMPIRAN BERITA ACARA PENERIMAAN DOKUMEN
SEKOLAH CALON SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI
PEMERIKSA : PARAF :
LAPORAN PEMBINAAN
SEKOLAH/MADRASAH
CALON PENERIMA
SALINAN SK SALINAN PENGHARGAAN
PENETAPAN BERITA SK ATAU PENETAPAN PIAGAM
HARDCOPY SOFTCOPY ADIWIYATA MANDIRI
NAMA SEKOLAH/ SEKOLAH/ ACARA JUMLAH DAFTAR ADIWIYATA ADIWIYATA
LEMBAR LEMBAR TERHADAP
MADRASAH CALON MADRASAH PENILAIAN SEKOLAH/ SEBAGAI KAB/KOTA KAB/KOTA
NO KAB/KOTA PENILAIAN PENILAIAN SEKOLAH/MADRASAH
PENERIMA PENGHARGAAN ADIWIYATA KONDISI MADRASAH SEKOLAH/ SEKOLAH/ SEKOLAH/
ADIWIYATA ADIWIYATA BINAAN
ADIWIYATA MANDIRI NASIONAL TERAKHIR BINAAN MADRASAH MADRASAH MADRASAH
OLEH TPAP OLEH TPAP (jadwal, surat
OLEH TPAP BINAAN BINAAN BINAAN undangan, materi
(jumlah SK) (jumlah piagam) dokumentasi dan
bukti lainnya)
SK PIAGAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Keterangan:
Kolom 4 s.d. 8, dan 10 diisi dengan tanda checklist () jika ada atau X jika tidak ada
6
b. Menandatangani berita acara penerimaan berkas calon sekolah Adiwiyata
Mandiri.
c. Melakukan backup data softcopy dokumen sekolah Adiwiyata Mandiri.
:
PROVINSI
PEMERIKSA/PARAF :
1.
SURAT USULAN CSAM DARI PROVINSI
ADA/TIDAK o Ada
a. :
(coret yang tidak perlu) o Tidak Ada
DAFTAR CSAM o Ada
b. :
(coret yang tidak perlu) o Tidak Ada
NILAI CSAM o Ada
c. :
(coret yang tidak perlu) o Tidak Ada
PEJABAT PENANDATANGAN
d. :
(Nama Jabatan)
STEMPEL o Ada
e. :
(coret yang tidak perlu) o Tidak Ada
f. TANGGAL, BULAN, TAHUN :
2. SALINAN SK TIM PEMBINA ADIWIYATA PROVINSI
ADA/TIDAK o Ada
a. :
(coret yang tidak perlu) o Tidak Ada
b. JUDUL SK :
c. NOMOR SK :
PEJABAT PENANDATANGAN SK
d. :
(Nama Jabatan)
TANGGAL, BULAN, TAHUN SK o masih berlaku
e. :
(cek masa berlaku SK) o tidak berlaku
7
3. SALINAN SK TIM PENILAI ADIWIYATA PROVINSI
ADA/TIDAK o Ada
a. :
(coret yang tidak perlu) o Tidak Ada
b. JUDUL SK :
c. NOMOR SK :
PEJABAT PENANDATANGAN SK
d. :
(Nama Jabatan)
TANGGAL, BULAN, TAHUN SK o masih berlaku
e. :
(cek masa berlaku SK) o tidak berlaku
PROVINSI :
PEMERIKSA/PARAF :
8
:
d. TANGGAL, BULAN, TAHUN BA
4. HARDCOPY HASIL PENILAIAN KONDISI TERAKHIR CSAM OLEH TPAP
(4 KOMPONEN, 33 CAPAIAN)
ADA/TIDAK : o Ada (oleh TAS/TPAK/TPAP)
a.
(coret yang tidak perlu) o Tidak Ada
NILAI CSAM DI DALAM :
b.
HARDCOPY
5. SOFTCOPY HASIL PENILAIAN KONDISI TERAKHIR CSAM OLEH TPAP
(4 KOMPONEN, 33 CAPAIAN)
ADA/TIDAK : o Ada (oleh TAS/TPAK/TPAP)
a.
(coret yang tidak perlu) o Tidak Ada
NILAI CSAM DI DALAM :
b.
SOFTCOPY
6. DAFTAR atau SK PENETAPAN SEKOLAH/MADRASAH BINAAN
ADA/TIDAK : o Ada
a.
(coret yang tidak perlu) o Tidak Ada
:
b. JUMLAH SEKOLAH BINAAN
PEJABAT PENANDATANGAN :
c.
(Nama Jabatan)
Keterangan:
TAS = Tim Adiwiyata Sekolah
TPAK = Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten/Kota
TPAP = Tim Penilai Adiwiyata Provinsi
9
TABEL PENJELASAN SEKOLAH BINAAN
Keterangan:
1. Kolom 5 s.d. 8 diisi dengan tanda checklist (V) jika ada atau X jika tidak ada.
2. Laporan Pembinaan CSAM dapat memenuhi minimal 2 check list tersebut (kolom 5 s.d. 8).
3. Tanggal pembinaan merupakan tanggal setelah CSAM mendapatkan Adiwiyata Nasion
10
b. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada petugas pengolah data untuk direkap.
c. Hasil rekapitulasi menjadi dasar penentuan kelulusan seleksi administrasi calon
sekolah Adiwiyata Mandiri.
3. Penilaian Dokumen
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh petugas penilaian dokumen adalah
sebagai berikut :
a. Langsung melakukan penilaian 4 (empat) komponen pelaksanaan kegiatan
Adiwiyata Mandiri dengan mengacu pada petunjuk teknis sebagaimana dimaksud
pada angka VI Pedoman Teknis ini.
b. Memasukkan hasil penilaian dokumen (nilai dan catatan) ke dalam formulir hasil
penilaian dokumen (sementara).
c. Melaporkan hasil penilaian dokumen kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti
dengan mengundang instansi pengusul untuk dapat melakukan klarifikasi.
4. Klarifikasi Hasil Penilaian Dokumen (apabila dipandang perlu oleh Tim Penilai)
Klarifikasi dilakukan terhadap sekolah yang sudah lolos seleksi administrasi dan telah
dinyatakan lolos bersyarat penilaian dokumen (ada beberapa hal yang perlu
diklarifikasi).
11
b. Setelah Instansi LH Provinsi menyampaikan klarifikasi, Tim Penilai dokumen
menanggapi klarifikasi dimaksud (apabila belum jelas).
c. Setelah selesai klarifikasi, Tim Penilai merevisi formulir hasil penilaian dokumen.
Formulir ini menjadi dasar penetapan calon sekolah Adiwiyata Mandiri yang perlu
dilakukan verifikasi lapangan.
5. Verifikasi Lapangan
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh Tim Verifikasi Lapangan adalah sebagai berikut :
a. Tahap persiapan :
1) Menerima surat pemberitahuan pelaksanaan verifikasi lapangan;
2) Melakukan koordinasi dengan instansi pengusul;
3) Menerima kelengkapan administrasi (SPPD, SPT);
4) Menyiapkan peralatan untuk verifikasi lapangan (ATK, kamera, recorder,
laptop, flashdisk yang berisi data calon sekolah Adiwiyata Mandiri, dll.);
5) Menyiapkan formulir berita acara verifikasi lapangan dan formulir hasil
penilaian dokumen.
b. Tahap Pelaksanaan :
1) Tim verifikasi menyampaikan maksud, tujuan dan agenda verifikasi kepada
pihak sekolah;
2) Melakukan verifikasi capaian dari 4 komponen pelaksanaan kegiatan
Adiwiyata Mandiri yang perlu dilakukan verifikasi lapangan melalui
wawancara atau diskusi, pemeriksaan/observasi kondisi lingkungan sekolah,
pengambilan foto, dan pemeriksaan dokumen dan bukti-bukti pendukung;
3) Menyampaikan hasil verifikasi kepada sekolah (feedback);
4) Menandatangani Berita Acara (BA) verifikasi lapangan dengan format
sebagai berikut :
Pada hari ini tanggal ............. bulan......................... tahun..........., telah dilakukan kegiatan
verifikasi lapangan terhadap Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri Tahun 2017:
Nama Sekolah : ......................................................................
Alamat : ......................................................................
No. Telepon : ......................................................................
oleh Tim Verifikasi yang terdiri dari :
12
Verifikasi dilakukan terhadap capaian dari 4 komponen pelaksanaan Adiwiyata Mandiri
sebagaimana terlampir. Berita Acara verifikasi ini dibuat bersama dengan pihak-pihak yang
bertanda tangan dibawah ini :
NAMA CSAM :
1. Nama Sekolah Binaan :
a Nomor SK Penetapan sebagai :
Adiwiyata Kabupaten/Kota
b Tanggal SK Penetapan sebagai :
Adiwiyata Kabupaten/Kota
c Pejabat Penandatangan SK :
Penetapan sebagai Adiwiyata
Kabupaten/Kota
d Tanggal, bulan, dan tahun Piagam :
Penetapan sebagai Adiwiyata
Kabupaten/Kota
e Pejabat Penandatangan Piagam :
Penetapan sebagai Adiwiyata
Kabupaten/Kota
f Pelaksanaan Pembinaan oleh : Mulai……………….sampai dengan……..……………
CSAM (tanggal, bulan, tahun)
g Dokumentasi (terlampir)
2. Nama Sekolah Binaan :
a Nomor SK Penetapan sebagai :
Adiwiyata Kabupaten/Kota
b Tanggal SK Penetapan sebagai :
Adiwiyata Kabupaten/Kota
c Pejabat Penandatangan SK :
13
Penetapan sebagai Adiwiyata
Kabupaten/Kota
d Tanggal, bulan, dan tahun Piagam :
Penetapan sebagai Adiwiyata
Kabupaten/Kota
e Pejabat Penandatangan Piagam : Mulai……………….sampai dengan……..……………
Penetapan sebagai Adiwiyata (tanggal, bulan, tahun)
Kabupaten/Kota
f Pelaksanaan Pembinaan oleh :
CSAM
g Dokumentasi (terlampir)
(………………………………………) (………………………………………)
14
3. Mengembangkan 70 % tenaga pendidik
indikator dan instrument mengembangkan indikator
penilaian pembelajaran pembelajaran dan
LH instrumen penilaian yang
terkait dengan PPLH
4. Mengikutsertakan orang Prosentase tenaga pendidik
tua peserta didik dan yang mengikutsertakan
masyarakat dalam orang tua peserta didik dan
program pembelajaran masyarakat yang terkait
LH dengan PPLH. (SD sebesar
50%, SMP sebesar 40%,
SMA/SMK sebesar 30%).
5. Meningkatkan 70 % tenaga pendidik
pengetahuan konseptual menguasai konsep dan
dan prosedural dalam mampu mengaplikasikan
pemecahan masalah LH, konsep tersebut dalam
serta penerpannya memecahkan masalah LH.
dalam kehidupan sehari-
hari
B. Peserta didik melakukan kegiatan
pembelajaran tentang perlindungan dan
pengelolaan LH
1. Menghasilkan karya 50 % Peserta didik
nyata yang berkaitan menghasilkan karya nyata
dengan pelestarian yang terkait dengan PPLH
fungsi LH, mencegah antara lain: makalah, Puisi/
terjadinya Sajak, Artikel, Lagu, hasil
pencemaran dan Penelitian, gambar, seni
kerusakan LH tari, produk daur ulang, dll.
15
2. Memanfaatkan lahan 80 % warga sekolah
dan fasilitas sekolah memanfaatkan lahan dan
sesuai kaidah-kaidah fasilitas sekolah sesuai
PPLH kaidah-kaidah PPLH antara
lain; pemeliharaan taman,
toga, rumah kaca (green
house), hutan sekolah.
pembibitan, kolam,
pengelolaan sampah
3. Mengembangkan 80 % kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler (pramuka,
ekstrakurikuler yang Karya Ilmiah Remaja,
sesuai dengan upaya dokter kecil, Palang Merah
PPLH Remaja, Pecinta Alam, dll)
yang dimanfaatkan untuk
pembelajaran terkait
dengan PPLH seperti :
pengomposan, tanaman
toga, biopori, daur ulang,
pertanian organik, biogas,
dll
4. Adanya kreativitas 5 klasifikasi kegiatan
dan inovasi warga kreativitas dan inovasi dari
sekolah dalam upaya warga sekolah dalam
PPLH upaya PPLH, sebagai
berikut : daur ulang
sampah, pemanfaatan dan
pengolahan air, karya
ilmiah, karya seni, hemat
energi, energi alternatif
IV. PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN
A. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang
ramah lingkungan
1. Menyediakan sarana Tersedianya 6 (enam)
prasarana untuk sarana prasarana untuk
mengatasi mengatasi permasalahan
permasalahan LH di lingkungan hidup di
sekolah sekolah sesuai dengan
standar sarana dan
prasarana Permendiknas
No. 24 tahun 2007, seperti
: air bersih, sampah
(penyediaan tempat
sampah terpisah,
komposter), tinja, air
limbah/drainase, ruang
terbuka hijau,
kebisingan/getaran/radiasi
dll.
2. Menyediakan sarana Tersedianya 6 (enam)
prasarana untuk sarana prasarana
mendukung pendukung pembelajaran
pembelajaran LH di lingkungan hidup, antara
sekolah lain; pengomposan,
pemanfaatan dan
pengolahan air, hutan/
taman/kebun sekolah,
green house, toga, kolam
ikan, biopori, sumur
resapan, biogas, dll.)
B. Peningkatan kualitas pengelolaan dan
pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah
lingkungan
16
1. Memelihara sarana Terpeliharanya 3 (tiga)
dan prasarana sarana dan prasarana yang
sekolah yang ramah ramah lingkungan sesuai
lingkungan fungsinya, seperti:
Ruang memiliki
pengaturan cahaya
dan ventilasi udara
secara alami.
Pemeliharaan dan
pengaturan pohon
peneduh dan
penghijauan
Menggunakan
paving block,
rumput
2. Meningkatkan Tersedianya 4 (empat)
pengelolaan dan unsur dalam pengelolaan
pemeliharaan dan pemeliharaan fasilitas
fasilitas sanitasi sanitasi sekolah, antara
sekolah lain : penanggung jawab,
pelaksana, pengawas, tata
tertib
3. Memanfaatkan listrik, 20% efisiensi pemanfaatan
air dan ATK secara listrik, air dan ATK
efisien
4. Meningkatkan Kantin melakukan 3 (tiga)
kualitas pelayanan upaya dalam rangka
kantin sehat dan meningkatkan kualitas
ramah lingkungan pelayanan kantin sehat dan
ramah lingkungan.
Nama Tim : 1.
2.
3.
Waktu Verifikasi Lapangan :
Rekapitulasi Nilai Sekolah :
17
Catatan Kelebihan dan
Kab/Kota,
No. Nama Sekolah Nilai Kekurangan Masing-Masing
Provinsi
Komponen
1
2
dst.
Dalam menetapkan satu sekolah untuk menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri, maka sekolah
tersebut harus dapat menunjukkan pencapaian 4 (empat) komponen yang ditetapkan dalam
Permen LH Nomor 05 Tahun 2013, yaitu :
1. Komponen Kebijakan Berwawasan Lingkungan;
2. Komponen Kurikulum Berbasis Lingkungan;
3. Komponen Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif;
4. Komponen Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.
18
pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup. Visi tidak harus
memuat kata-kata “lingkungan”
Contoh:
Membangun SDM yang berakhlak mulia, cerdas, dan berkarakter.
Misi mendeskripsikan rencana tindakan yang harus dilakukan dalam
mewujudkan visi satuan pendidikan.
Contoh :
- Mewujudkan warga sekolah yang sadar dan peduli terhadap
lingkunga;
- Mewujudkan suasana pembelajaran yang bersih, nyaman dan ramah
lingkungan.
Tujuan pendidikan mendeskripsikan hal-hal yang akan diwujudkan sesuai
dengan visi dan misi satuan pendidikan.
Contoh :
- Tenaga pendidik dan Peserta didik mampu menerapkan perilaku
ramah lingkungan;
- Warga Sekolah menerapkan perilaku yang disiplin, peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Antara visi, misi dan tujuan harus ada keterkaitan, Dari contoh diatas maka
nilai yang diberikan adalah maksimal karena memuat 3 upaya PPLH yaitu
upaya pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran dan
mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
b. Terinternalisasi (tahu dan paham) visi, misi dan tujuan kepada semua warga
sekolah.
b.1. Penilaian Dokumen
Tidak perlu dilakukan penilaian dokumen.
19
Penilaian diberikan dengan melihat berapa jumlah orang yang mengetahui
dan paham akan visi, misi dan tujuan dari sekolah.
20
d. Adanya ketuntasan minimal belajar pada mata pelajaran wajib dan/atau muatan
lokal yang terkait dengan pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya
pencemaran, dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
d.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat :
Dokumen 1 dari KTSP (BAB yang memuat struktur kurikulum). Yang perlu
dilihat apakah ada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mulok yang
memuat pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran,
dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
1.2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Memuat Program Dalam
Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Poin ini memuat 2 (dua) pencapaian, yaitu :
a. Sekolah memiliki anggaran untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup sebesar 20 % dari total anggaran sekolah.
a.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat :
• Dokumen Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang telah
ditandatangani oleh kepala sekolah dan ketua komite sekolah.
• Selain dokumen RKAS, perlu dilihat pada dokumen Rencana Anggaran
Belanja (RAB) yang merupakan rincian dari RKAS.
• Dari dokumen RKAS tersebut dihitung jumlah anggaran untuk kegiatan
yang terkait dengan PPLH kemudian dibandingkan dengan total
anggaransekolah diluar gaji.
• Yang perlu di cermati oleh tim penilai adalah anggaran untuk kegiatan
yang berkaitan dengan kegiatan PPLH (contoh: membeli alat untuk
penghijauan, membeli alat alat kebersihan, peningkatan kapasitas warga
sekolah, dll).
21
a.2. Verifikasi Lapangan
Tidak perlu dilakukan verifikasi lapangan
22
7) Peningkatan dan pengembangan mutu antara lainmembuat buku buku
mengenai PPLH, dll.
23
SMA/SMK (semua kelas) : 5% dari jumlah peserta didik yang diampu oleh
tenaga pendidik yang RPP nya menerapkan metode pembelajaran yang
melibatkan peserta didik secara aktif.
Catatan : Jika >50% dari peserta didik yang diwawancarai menyatakan tenaga
pendidik telah menerapkan metode pembelajaran tersebut, maka penilaian
lapangan sesuai dengan penilaian dokumen.
b. 70 % tenaga pendidik mengembangkan isu lokal dan isu global yang terkait dengan
PPLH.
b.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dapat dilihat :
Profil sekolah, lihat jumlah tenaga pendidik
Sebagai sampel penilai maka diambil jumlah tenaga pendidik sesuai tingkat
satuan pendidikan (SD =30%, SMP=20%, SMA/K=10% dari jumlah total
tenaga pendidik);
Dokumen RPP, lihat di bagian materi apakah terkait dengan PPLH sesuai isu
lokal (sesuai dengan karakteristik daerah dan lingkungan setempat) dan
global;
- Contoh isu lokal : hutan mangrove, hutan rawa gambut, hutan lindung,
perkebunan, flora fauna langka, TPA, penggalian pasir, sampah, dll.
- Contoh isu global : ozon depletion, perubahan iklim, keanekaragaman
hayati, energi, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan minyak, dll.
24
SMP (semua kelas) : 5% dari jumlah peserta didik yang diampu oleh
tenaga pendidik yang mengembangkan isu lokal dan isu global yang terkait
dengan PPLH;
SMA/SMK (semua kelas) : 5% dari jumlah peserta didik yang diampu oleh
tenaga pendidik yang mengembangkan isu lokal dan isu global yang terkait
dengan PPLH.
Catatan : Jika >50% dari peserta didik yang diwawancarai menyatakan tenaga
pendidik telah mengembangkan isu lokal dan isu global yang terkait dengan
PPLH, maka penilaian lapangan sesuai dengan penilaian dokumen.
25
SD (kelas 4,5,6) : 10% dari jumlah peserta didik yang diampu oleh tenaga
pendidik yang mengembangkan indikator pembelajaran dan instrumen
penilaian yang terkait dengan PPLH;
SMP (semua kelas) : 5% dari jumlah peserta didik yang diampu oleh
tenaga pendidik yang mengembangkan indikator pembelajaran dan
instrumen penilaian yang terkait dengan PPLH;
SMA/SMK (semua kelas) : 5% dari jumlah peserta didik yang diampu oleh
tenaga pendidik yang mengembangkan indikator pembelajaran dan
instrumen penilaian yang terkait dengan PPLH.
Catatan : Jika >50% dari peserta didik yang diwawancarai menyatakan tenaga
pendidik telah mengembangkan indikator pembelajaran dan instrumen
penilaian yang terkait dengan PPLH, maka penilaian lapangan sesuai dengan
penilaian dokumen.
26
0,5 jika 40 - 50 % tenaga pendidik menyusun rancangan pembelajaran yang
terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
0.75 jika51 % -70 % tenaga pendidik menyusun rancangan pembelajaran
yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup’
1 jika >70 % tenaga pendidik menyusun rancangan pembelajaran yang
terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Catatan : untuk pencapaian a, b, c dan d cukup melihat dokumen RPP
Cara Menilai :
Hitung jumlah tenaga pendidik yang menyusun RPP dibandingkan dengan
jumlah total tenaga pendidik.
e. Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua peserta didik dan
masyarakat yang terkait dengan PPLH. (SD sebesar 50%, SMP sebesar 40%,
SMA/SMK sebesar 30%).
Yang dimaksud dengan mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat
yang terkait dengan PPLH adalah keterlibatan orangtua peserta didik dan
masyarakat dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran PPLH dan/atau
menjadi narasumber dalam proses pembelajaran.
e.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat :
Profil sekolah, lihat jumlah tenaga pendidik;
Sebagai sampel penilai maka diambil jumlah tenaga pendidik sesuai tingkat
satuan pendidikan (SD=30%, SMP=20%, SMA/K=10% dari jumlah total
tenaga pendidik);
Dokumen RPP :
- Lihat di bagian penugasan, apakah penyelesaian tugas PPLH peserta
didik melibatkan orangtua dan masyarakat;
- Lihat di bagian sumber belajar dan kegiatan pembelajaran, apakah
menghadirkan narasumber dari orangtua/masyarakat atau melakukan
studi lapangan.
27
- SMA/MA sebesar 11%-20%
- SMK/MAK sebesar 10%-20%
0,75 jika Prosentase tenaga pendidik yang mengikut sertakan orang tua
peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai berikut :
- SD/MI sebesar 40%-50%
- SMP/MTs sebesar 31%-40%
- SMA/MA sebesar 21-30%
- SMK/MAK sebesar 20-30%
1 jika Prosentase tenaga pendidik yang mengikut sertakan orang tua
peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai berikut
- SD/MI sebesar ≥50%
- SMP/MTs sebesar ≥40%
- SMA/MA sebesar ≥30%
- SMK/MAK sebesar ≥30%
Cara Menilai :
Hitung jumlah tenaga pendidik yang mengikut sertakan orang tua peserta didik
dan masyarakat yang terkait dengan PPLHdibandingkan dengan jumlah total
tenaga pendidik.
Contoh penilaian untuk SD : Jumlah guru 12, sampel 30% dari 12 = 4 guru.
Jika ada 3 guru yang mengikut sertakan orang tua peserta didik dan
masyarakat yang terkait dengan PPLH, maka persentasenya = ¾ x 100% =
75% (nilai = 1)
28
- melakukan pameran inovasi alat bantu pembelajaran daur ulang dan
produknya, dll.
Penilaian diberikan berdasarkan jumlah media yang digunakan.
29
1 jika 51 % - 70 % tenaga pendidik menguasai konsep dan mampu
mengaplikasikan konsep tersebut dalam memecahkan masalah lingkungan
hidup.
2 jika >70 % tenaga pendidik menguasai konsep dan mampu
mengaplikasikan konsep tersebut dalam memecahkan masalah lingkungan
hidup.
Cara Menilai :
Penilaian dengan menghitung jumlah tenaga pendidik yang menguasi konsep
dan mampu mengaplikasikan konsep tersebut (jumlah tenaga pendidik intra dan
ekstra kurikuler) dibandingkan dengan jumlah total tenaga pendidik.
Contoh penilaian untuk SMK : Jumlah guru 120, sampel 10% dari 120 = 12
guru. Jika ada 8 guru yang menguasai konsep dan mampu mengaplikasikan
konsep tersebut dalam memecahkan masalah lingkungan hidup, maka
persentasenya = 8/12 x 100% = 67% (nilai = 1).
30
Penilaian dengan menghitung jumlah peserta didik yang menghasilkan karya
nyata yang terkait dengan PPLH dibandingkan dengan jumlah total peserta
didik.
Contoh penilaian untuk SD : Jumlah peserta didik 350, sampel 10% dari 350 =
35 peserta didik. Jika ada 20 peserta didikyang menghasilkan karya nyata yang
terkait dengan PPLH, maka persentasenya = 20/35 x 100% = 57% (nilai = 3).
31
Sebagai sampel penilai maka diambil jumlah peserta didik sesuai tingkat
satuan pendidikan (SD=10%, SMP=5%, SMA/K=5% dari jumlah total
peserta didik).
RPP bagian langkah-langkah pembelajaran tentang pengkomunikasian
hasil pembelajaran yang terkait PPLH;
Dokumen 1 KTSP lihat di bagian program dan/atau dokumen rencana
program ekstra kurikuler;
Foto/gambar/video/rekaman/teks pemuatan/alamat web jurnal
penggunaan media untuk mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dari
peserta didik.
32
SK tentang Penanggung Jawab kegiatan pemeliharaan gedung dan
lingkungan sekolah
Daftar guru piket
Dokumentasi kegiatan pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah
a.2. Verifikasi lapangan
Melihat dan mendokumentasikan kondisi hasil kegiatan pemeliharaan
gedung dan lingkungan sekolah;
Wawancara dengan warga sekolah untuk memastikan keterlibatan warga
sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan gedung dan lingkungan
sekolah (usahakan semua unsur warga sekolah terwakili).
33
2 jika >80 % warga sekolah memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah
sesuai kaidah-kaidah PPLH.
Cara Menilai :
Penilaian diberikan berdasarkan jumlah warga sekolah yang memanfaatkan
lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah PPLH dibandingkan dengan
jumlah total warga sekolah.
34
d. 5 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya PPLH,
sebagai berikut : daur ulang sampah, pemanfaatan dan pengolahan air, karya
ilmiah, karya seni, hemat energi, energi alternatif.
d.1. Penilaian dokumen
Bukti yang dilihat :
FOTO dan/atau dokumen tertulis dan/atau visual kreativitas dan inovasi dari
warga sekolah dalam upaya PPLH;
Laporan kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya
PPLH.
35
e.3. Nilai yang diberikan
0,5 jika tenaga pendidik mengikuti 1 - 3 kegiatan aksi lingkungan hidup
yang dilakukan oleh pihak luar;
0,75 jika tenaga pendidik mengikuti 4 - 6 kegiatan aksi lingkungan hidup
yang dilakukan oleh pihak luar;
1 jika tenaga pendidik mengikuti >6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup
yang dilakukan oleh pihak luar.
f. Peserta Didik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan
oleh pihak luar
f.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat :
Laporan dan foto-foto peserta didik mengikuti kegiatan aksi lingkungan
hidup, untuk mengetahui jumlah kegiatan aksi lingkungsn hidup;
Contoh kegiatan aksi lingkungan hidup adalah : penanaman pohon yang
dilakukan oleh pemerintah kab/kota, bersih pantai dilaksanakan oleh LSM,
bersih sungai dilaksanakan oleh TNI, dll
Surat undangan dari penyelenggara kegiatan aksi lingkungan hidup.
3.2. Menjalin Kemitraan Dalam Rangka PPLH Dengan Berbagai Pihak Antara
Lain: Orangtua, Alumni, Komite Sekolah,LSM, Media, Dunia Usaha,
Konsultan, Instansi Pemerintah Pusat Terkait, Sekolah Lain, dll,
Poin ini memuat 5 (lima) pencapaian, yaitu :
a. 3 (tiga) mitra yang dimanfaatkan sebagai narasumber untuk meningkatkan
pembelajaran lingkungan hidup antara lain: orang tua, alumni, LSM, media(pers),
dunia usaha, konsultan, instansi Pemerintah daerah terkait, sekolah lain dll.
a.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat :
Dokumen MoU atau kerjasama antara sekolah/madrasah dengan orang tua,
alumni, LSM, Media (pers), dunia usaha, konsultan, instansi pemerintah
daerah terkait, sekolah lain, dll;
Laporan kegiatan aksi lingkungan (hitung jumlah mitra yang dimanfaatkan
sebagai nara sumber);
36
Contoh kegiatan adalah: nara sumber untuk pengenalan keanekaragaman
tumbuhan dari dinas pertanian, nara sumber untuk ekosistem mangrove
berasal dari penduduk lokal yang memelihara hutan bakau atau LSM yang
bergerak dalam bisang konservasi mangrove, nara sumber untuk
pengolahan sampah dari dinas kebersihan, nara sumber pembelajaran
pertanian rumput laut adalah petani rumput laut.
b. 3 (tiga) mitra yang mendukung kegiatan yang terkait dengan PPLH seperti:
pelatihan yang terkait PPLH, pengadaan sarana ramah lingkungan, pembinaan
dalam upaya PPLH, dll
b.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat :
Dokumen kerjasama antara sekolah/madrasah dengan orang tua, alumni,
LSM, Media (pers), dunia usaha, Konsultan, instansi pemerintah daerah
terkait, sekolah lain, dll
Dokumen serah terima sarana prasarana dari mitra kepada sekolah;
Dokumentasi kegiatan;
Laporan kegiatan yang didukung oleh mitra .
Contoh kegiatan: Pelatihan pembuatan sumur resapan, biopori, pelatihan
pertanian, dan pengolahan sampah, pengadaan buku-buku perpustakaan
yang berkaitan dengan lingkungan hidup, pengadaan mesin pencacah
sampah, dan lain-lain.
37
Cara Menilai :
Penilaian dilakukan dengan menghitung jumlah dukungan kegiatan yang
dilakukan
oleh mitra.
c. 3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan pembelajaran
lingkungan hidup dan upaya PPLH.
c.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat :
Surat permohonan atau proposal dan/atau dokumen kerjasama antara
komite sekolah/madrasah dengan mitra.
Laporan kegiatan kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah
Contoh kegiatan : Memfasilitasi kerjasama pengadaan air siap minum
dengan PDAM, kemitraan Bank Sampah dengan dinas kebersihan, dan lain-
lain
d. 3 (tiga) kali menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup,
seperti: sekolah lain, seminar, pemerintah daerah, dll
d.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat :
Surat undangan sebagai narasumber;
Laporan (termasuk materiyang disampaikan) sebagai nara sumber.
Contoh : nara sumber untuk pengenalan keanekaragaman tumbuhan
kepada sekolah/madrasah lain, nara sumber untuk ekosistem mangrove
dalam seminar, nara sumber untuk pengolahan sampah dalam kegiatan
pemerintah kab/kota, nara sumber Seminar pengelolaan kantin sehat, nara
sumber seminar pembelajaran lingkungan dengan pemanfaatan air
buangan, nara sumber seminar pembuatan aksi lingkungan, dll.
38
d.3. Nilai yang diberikan
0,5 jika1 (satu) kali menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran
lingkungan hidup;
1 jika 2 (dua) kali menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran
lingkungan hidup;
2 jika 3 (tiga) kali menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran
lingkungan hidup.
e. 3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH, seperti : bimbingan
teknis pembuatan biopori, pengelolaan sampah, pertanian organik, bio gas, dll
e.1. Penilaian dokumen
Bukti yang dilihat :
Laporan kegiatandukungan (hitung jumlah kegiatan);
Di dalam laporan dilihat informasi dukungan yang diberikan;
Foto kegiatan dukungan yang diberikan;
Contoh : Pelatihan pemanfaatan TOGA, pelatihan pemanfaatan air hujan,
pembuatan biogas dan biofuel, dan lain lain.
39
a.2. Verifikasi Lapangan
Melihat bukti adanya sarana prasarana, kelengkapan dan fungsinya
40
FOTO yang menunjukkan kondisi terkini sarana prasarana yang ramah
lingkungan seperti : ruang kelas, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, dll, yang terdapat di dalam dokumen sekolah.
41
Cara Menilai :
Oleh karena kriteria penilaian diatas hanya menilai keberadaan unsur dalam
mekanisme pengelolaan dan pemeliharaan sarana fasilitas sanitasi, tetapi tidak
menilai berfungsinya tim dan hasilnya, maka penilaian diberikan dengan
menghitung unsur yang ada di SK tim, keterlaksanaan fungsi timdan kondisi
fasilitas sanitasi.
Contoh :
Apabila SK Tim atau Pokja atau pembagian tugas ada, tetapi tim kurang
berfungsi dan kondisi serta fungsi fasilitas sanitasi kurang baik, maka
nilainya 1.
Apabila SK Tim atau Pokja atau pembagian tugastidak ada, tetapi kondisi
dan fungsi fasilitas sanitasi baik, maka nilainya 2.
Apabila SK Tim atau Pokja atau pembagian tugas ada, kondisi dan fungsi
fasilitas sanitasi baik, maka nilainya 3.
Cara Menilai :
Oleh karena kriteria penilaian tersebut sulit untuk dicapai, maka kriteria penilaian
disederhanakan sbb :
Penilaian diberikan dengan cara menghitung jumlahupaya yang dilakukan untuk
tiap-tiap item sumber daya (listrik, air dan ATK) :
- Nilai 1 jika ada 1-3 upaya;
- Nilai 2 jika ada 4-6 upaya;
- Nilai 3 jika ada > 6 upaya.
42
d.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat :
FOTO kondisi terkini fisik kantin, makanan dan minuman yang dijual di
kantin;
Jadwal pemeriksaan kantin sehat dari puskesmas atau dinas kesehatan
setempat;
Tata tertib kantin sehat;
Sertifikat/surat keterangan kantin sehat.
43