Anda di halaman 1dari 25

PENYAKIT YANG DAPAT

MEMBAHAYAKAN JAMAAH HAJI


SAAT MELAKUKAN PROSESI IBADAH HAJI
JAMAAH HAJI TAHUN 2018

Tahun 2018
Jumlah JH Indonesia : 221.000
Jumlah seluruh JH : 6 juta
COD Jemaah Haji Wafat Tahun 2017
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH %
1 Kardiovaskuler 299 45%
2 Respirasi 202 31%
3 Sirkulasi 61 9%
4 Heat stroke 21 3%
5 Keganasan 17 3%
6 Digestive 17 3%
7 Unintentional injuries 13 2%
8 Metabolik Endokrine 11 2%
9 Infectious and parasitic diseases 11 2%
10 Urogenital 5 1%

60 JH masih dirawat di RSAS saat


Jumlah JH : 221.000 kepulangan jamaah selesai
JH Risti : 63% ( 139.230 orang) • 25 JH di RSAS Makkah
Jumlah JH wafat : 658 orang • 27 JH RSAS Madinah
• 8 JH di RSAS Jeddah
Kondisi
Perjalanan Haji

• Perjalanan jauh dan lama


• Lama di pesawat dan bus
• Berdiri dalam antrian di bandara atau tempat2
lain
• Pelaksanaan ibadah Haji terkait kegiatan fisik,
tawaf, Sa’I, Lempar Jumroh Memerlukan
• Ibadah sunnah Kesehatan Fisik
• Aktifitas diluar ibadah (shopping)
• Kondisi lingkungan dan suhu ( 45-55oC)
yang prima
• Letak dan kondisi tempat penginapan
• Stress terhadap lingkungan baru
KONDISI YANG MEMPENGARUHI JAMAAH HAJI DALAM PROSESI HAJI
Penyebab menurunnya kesehatan JH

 Cuaca panas yang berlebihan (tahun 2018 : 50-


550C)
 Kelelahan fisik akibat aktifitas yang berlebihan
 Tidak memperhitungkan kemampuan fisik
 Mengabaikan penyakit bawaan dari daerah asal
masing-masing
 Berlama2 diluar hotel/kemah diluar kepentingan
ibadah
 Kurang memperhatikan makanan yang tepat
 dll
POLA MUSIM DI SAUDI ARABIA

Haji 2018
ISTITHAAH KESEHATAN
• Firman Allah SWT QS Ali Imran ayat 97 yang artinya :
“Dan diantara kewajiban manusia terhadap Allah Swt
adalah mengerjakan Haji ke Baitullah, yaitu bagi yang
mampu “ (QS Ali Imran; 97)
• Kriteria mampu / Istithaah :
Mampu kekayaan/materi
Fisik
Aman dalam perjalanan
• Istithaah kesehatan fisik  perlu diperhatikan dan
dipersiapkan sebaik mungkin agar jamaah haji dapat
melaksanakan ibadah haji secara optimal.
PERMENKES 15 TH 2016
MENGENAI
ISTITHAAH KESEHATAN
JAMAAH HAJI

Istithaah kesehatan Jamaah haji meliputi :


1. Memenuhi syarat Istithaah kesehatan haji
2. Memenuhi syarat Istithaah kesehatan haji dengan
pendampingan
3. Tidak memenuhi syarat Istithaah kesehatan haji untuk
sementara
4. Tidak memenuhi syarat Istithaah kesehatan haji
KRITERIA ISTITHAAH

1. Kriteria jamaah memenuhi syarat

2. Kriteria jamaah memenuhi syarat dengan


pendampingan
1. Berusia 60 tahun atau lebih; dan/atau
2. Menderita penyakit yang tidak termasuk
dalam kriteria tidak memenuhi syarat untuk
sementara atau tidak memenuhi syarat.
3. Kriteria jamaah tidak memenuhi syarat
untuk sementara
1. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi internasional yang sah
2. Menderita penyakit yang berpeluang sembuh (TB paru BTA+,
TB MDR, DM tidak terkontrol, hipertiroid, HIV-AIDS dengan
diare kronis, stroke akut, perdarahan GI, anemia gravis)
3. Suspek dan/atau konfirmasi penyakit menular berpotensi
wabah
4. Psikosis akut
5. Fraktur tungkai  membutuhkan imobilisasi
6. Fraktur tulang belakang tanpa komplikasi neurologis
7. Hamil yang diprediksi pada saat berangkat usia <14 minggu
atau >26 minggu
4. Kriteria jemaah tidak memenuhi syarat

1. Kondisi klinis mengancam jiwa (PPOK derajat IV,


gagal jantung stadium IV, CKD stadium IV dengan
dialisis peritoneal/hemodialisis regular, AIDS
stadium IV dengan infeksi oportunistik, stroke
hemoragik luas)
2. Gangguan jiwa berat (skizofrenia berat, demensia
berat, retardasi mental berat)
3. Penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya
(keganasan stadium akhir, TB TDR, sirosis,
hepatoma dekompensata)
KRITERIA JH DENGAN RISIKO TINGGI

a. Berusia 60 tahun atau lebih, dan/atau


b. Memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang potensial menyebabkan
keterbatasan dalam melaksanakan ibadah haji, misalnya:
1. Penyakit degeneratif, diantaranya Alzheimer dan demensia;
2. Penyakit metabolik, diantaranya diabetes melitus, dyslipidemia, dan hiperkolesterolemia;
3. Penyakit kronis, diantaranya sirosis hepatis, keganasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK), Chronic Kidney Diseases (gagal ginjal kronik), decompensasi cordis (gagal jantung),
dan hipertensi;
4. Penyakit imunologis, diantaranya asma, Sindrom Lupus Eritematosus (SLE), dan HIV/AIDS
(pertimbangkan kerahasiannya);
5. Penyakit bawaan, diantaranya kelainan katup jantung, kista ginjal, diabetes melitus tipe 1;
6. Penyakit jiwa, diantaranya skizofrenia dan gangguan bipolar.
c. Memiliki faktor risiko kesehatan yang potensial menyebabkan ketidakmampuan menjalankan
rukun dan wajib haji dan mengancam keselamatan jemaah haji, antara lain:
1) Penyakit kardiovaskuler.
2) Penyakit metabolik.
3) Penyakit paru atau saluran nafas.
4) Penyakit ginjal.
5) Penyakit hipertensi.
6) Penyakit keganasan, seperti kanker.
Potensial menyebabkan keterbatasan Potensial menyebabkan
dalam melaksanakan ibadah haji ketidakmampuan menjalankan
 Diabetes melitus, rukun dan wajib haji dan
 Dyslipidemia, mengancam keselamatan
 Hiperkolesterolemia
 Sirosis hepatis, keganasan,
jemaah haji :
 Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), 1) Penyakit kardiovaskuler.
 Chronic Kidney Diseases (gagal ginjal 2) Penyakit metabolik.
kronik), 3) Penyakit paru atau
 decompensasi cordis (gagal jantung), saluran nafas.
 Hipertensi;
 Asma,
4) Penyakit ginjal.
 Sindrom Lupus Eritematosus (SLE), 5) Penyakit hipertensi.
 HIV/AIDS 6) Penyakit keganasan,
 Kelainan katup jantung, kista ginjal, seperti kanker.
diabetes melitus tipe 1
• Saat daftar
• Masa tunggu keberangkatan
Perlu pemeriksaan kesehatan
• Masa pembinaan : 6 bulan
dan Pembinaan sebelum keberangkatan
sebelum keberangkatan
Penyakit2 yang perlu diantisipasi
selama perjalanan ibadah Haji
• Heat stroke
• MERS CoV
• Ulkus / gangren diabet
• Diare
• Gastritis • Perlu Informasi dan
• Gangguan jantung akut Edukasi kpd JH
• Influenza • Vaksinasi (Meningitis,
• PPOK eksaserbasi akut Influenza dll)
• Asma Eksaserbasi akut
• Meningitis
• Stroke
• Gangguan Menstruasi
• KLL
• Dan lain2 ………..
PENYAKIT YANG MEMBAHAYAKAN JAMAAH HAJI
DIBIDANG PENYAKIT DALAM
Penyakit yang perlu diantisipasi selama perjalanan Haji :
• Heat stroke
• MERS Co V
• Influenza
• Wabah Diare

Kriteria jamaah tidak memenuhi syarat untuk sementara :


1. Menderita penyakit yang berpeluang sembuh (TB paru BTA+, TB MDR, DM tidak
terkontrol, hipertiroid, HIV-AIDS dengan diare kronis, stroke akut, perdarahan GI,
anemia gravis)
2. Suspek dan/atau konfirmasi penyakit menular berpotensi wabah

Kriteria jemaah tidak memenuhi syarat:


1. Kondisi klinis mengancam jiwa (PPOK derajat IV, gagal jantung stadium IV, CKD
stadium IV dengan dialisis peritoneal/hemodialisis regular, AIDS stadium IV dengan
infeksi oportunistik, stroke hemoragik luas)
2. Gangguan jiwa berat (skizofrenia berat, demensia berat, retardasi mental berat)
3. Penyakit yang sulit diharapkan kesembuhannya (keganasan stadium akhir, TB TDR,
sirosis, hepatoma dekompensata)
Penyakit yang perlu diantisipasi selama perjalanan Haji

JENIS PENYAKIT RISIKO TINGGI BAHAYA YG MUNGKIN PEMBINAAN


TERJADI
Heat Stroke • Usia > 70 th • Heat cramp (kejang • Penyuluhan /
• DM panas) Edukasi
• Hipertensi • Heat exhaustion (lelah • Aklimatisasi selama
• Penyakit kronik lain panas) ditanah air ( olah
• Heat stroke (sengatan raga , latihan jalan
panas) kontinyu )
• Mengobati
Kerusakan pada: penyakit kronik
• Permukaan kulit • Persiapan APD
• Pembuluh darah organ
dan parenkim
• Sistem saraf pusat
Penyakit yang perlu diantisipasi selama perjalanan Haji

JENIS PENYAKIT RISIKO TINGGI BAHAYA YG PEMBINAAN


MUNGKIN TERJADI
MERS CoV • Diabetes Klasifikasi D/ : • Penyuluhan /
• Penyakit • Suspek infeksi Edukasi :
imunokompromais lain MERS-CoV  Kewaspadaan
• Kasus Probabel standar
• Kasus Konfirmasi  Tindakan
pencegahan
Perjalanan Penyakit: Droplet
• Infeksi Pernapasan  Tindakan
akut (ISPA) pencegahan
• Pneumonia berat Airborne
• Acute Respiratory • Mengobati
Distress Syndrome penyakit kronik
(ARDS) • Persiapan APD
• Sepsis
• Sepsis berat
• Syok septik
Kriteria jamaah tidak memenuhi syarat untuk sementara
JENIS PENYAKIT RISIKO TINGGI BAHAYA YG MUNGKIN PEMBINAAN
TERJADI
TB BTA positif Berisiko menularkan • Keteraturan minum • Edukasi
obat terganggu • Pengobatan teratur sesuai
• Kondisi fisik standar WHO /PNPK
menurun • Periksa GDS
• Mengatur pola nutrisi
• Olah raga, jalan kontinyu
• Penggunaan masker
• Boleh berangkat bila
pengobatan lebih dari 2
bulan (selesai fase awal)
dan BTA negatif
TB MDR Berisiko menularkan • Keteraturan minum • Edukasi
obat terganggu • Penggunaan masker
• Kondisi fisik • Pengobatan sesuai standar
menurun WHO
• Boleh berangkat bila
pengobatan selesai dan
PEMBINAAN RISTI NON RISTI dinyatakan lulus
Kriteria jamaah tidak memenuhi syarat untuk sementara

JENIS PENYAKIT RISIKO TINGGI BAHAYA YG MUNGKIN PEMBINAAN


TERJADI
DM Risiko tinggi utk kasus : • Ulkus • Edukasi
• Heat Stroke • Gangren • Pengobatan
• MERS • Ketoasidosis Diabetik teratur
• Koma hiperglikemik • Evaluasi TB
• Koma Hipoglikemi • Mengatur pola
nutrisi
• Olah raga, jalan
kontinyu
Ulkus/Gangren D • Neuritis peripher • Ascending infection • Edukasi
• Jalan diaspal tanpa • Sepsis • Persiapan APD, alas
alas kaki • Amputasi kaki yang pas dan
• Alas kaki tidak pas nyaman untuk
/sempit terlalu jalan jauh
longgar

PEMBINAAN RISTI NON RISTI Medis + Fungsional + Mental


Kriteria jamaah tidak memenuhi syarat untuk sementara
JENIS PENYAKIT RISIKO TINGGI BAHAYA YG MUNGKIN PEMBINAAN
TERJADI
Hiperthyroid Hormon thyroid • Takhikardi • Edukasi
( banyak pasien tidak stabil • Arhytmia • Pengobatan teratur
dg hiperthyroid • Gagal jantung • Olah raga, jalan
terkontrol dg kontinyu
obat hormon • Periksa hormon
dan dapat thyroksin secara
bekerja spt biasa) berkala

HIV -AIDS dengan • Viral load tinggi • Dehidrasi • Edukasi


diare kronik • CD4 rendah • Diare berkepanjangan • Pengobatan teratur
• Infeksi oportunistik Bila diare tetap ada,
lain Jelaskan agar JH ikhlas
utk tidak berangkat
Kriteria jamaah tidak memenuhi syarat untuk sementara
JENIS PENYAKIT RISIKO TINGGI BAHAYA YG MUNGKIN PEMBINAAN
TERJADI
Perdarahan Ulkus gastrointestinal Anemia ec perdarahan • Edukasi
gastro intestinal Konsumsi obat2an yg Shock hipovolemik Bila perdarahahan saat
erosif masa tunggu masih
lama lakukan
pembinaan edukasi,
pengobatan, atur pola
makan  masih
mungkin bisa
berangkat

Bila perdarahan saat


sdh sgt dekat wkt
keberangkatan 
edukasi agar JH ikhlas
utk tdk berangkat
Anemia Gravis Perdarahan kronik Gangguan jantung • Edukasi
Perdarahan yg sulit Pengobatan teratur,
diatasi penyebabnya Bila masih dapat
Penyakit Autoimun diatasi JH masih mgk
Kriteria jamaah tidak memenuhi syarat
JENIS PENYAKIT RISIKO TINGGI BAHAYA YG PEMBINAAN
MUNGKIN TERJADI
Kondisi klinis
mengancam jiwa
CKD stadium IV Nilai GFR : Gagal ginjal terminal • Pengobatan sesuai
dengan dialisis Stad 1 : > 90 Asidosis metabolik anjuran dokter SpPD
peritoneal/hemo Stad 2 ; 60-89 Overload KGEH
dialisis regular Stad 3 : 30-59 Hiperkalemia • Atur pola makan
Stad 4 : 15-29 Hipoalbumin • Edukasi
Stad 5 : < 15 • Pertimbangkan
ketentuan keberangkatan
sesuai kebijakan (
mungkin ada revisi
kebijakan ?)
AIDS stadium IV • CD4 rendah Ensefalopati • Pengobatan sesuai
dengan infeksi (<200 / < 5%) Septikemia berulang standar WHO
oportunistik • Infeksi • Edukasi
opportunistik >> • Bila saat keberangkatan
belum ada perbaikan,
edukasi utk ikhlas tidak
berangkat
Kriteria jamaah tidak memenuhi syarat
JENIS PENYAKIT RISIKO TINGGI BAHAYA YG PEMBINAAN
MUNGKIN
TERJADI
Penyakit yang
sulit diharapkan
kesembuhannya
Keganasan Gangguan multiorgan Multi organ • Pengobatan sesuai
stadium akhir disease standar
• Perawatan paliativ
• Edukasi
• Bila saat keberangkatan
belum ada perbaikan,
edukasi utk ikhlas tidak
berangkat

TB TDR Penularan kejamaah lain TB diseminata • Edukasi


TB ekstraparu multi • Penjelasan tidak
orgsn berangkat
• Sirosis hati Hepatic failure Koma hepatikum • Pengobatan sesuai standar
• Hepatoma • Pengaturan pola makan
ALHAMDULILLAH
SEMOGA BERMANFA’AT

Anda mungkin juga menyukai