Anda di halaman 1dari 18

QUALITY CONTROL

Oleh

AINUN JARIAH {17113220213664}

ERNI LIANTI {17113220213891}

NOOR LATIFAH{17113220213993}

SURYANTI NOVITA PUTRI S {17113220213985}

ROBINGATUN NAFIAH{17113220213891}

RUSMAWARDAH {17113220214152}

PUSPITA NIA MAHARANI {17113220213657}

WINDA APRIANTI {17113220213655}

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PANCASETIA

BANJARMASIN

2019
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang QUALITY CONTROL

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Banjarmasin, Januari 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin agar hasil dari
pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen.
Tujuan quality control agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai dengan standar mutu
yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi,
menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi. Tujuan
Pengusaha menjalankan QC untuk menperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel
dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas, investasi bisa kembali, serta
perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang. Kualitas merupakan
karakteristik produk yang selalu diperhatikan perusahaan. Tingginya tingkat kecacatan
menyebabkan perusahaan tidak mampu bersaing di pasar, Penyebab suatu produk cacat
biasa timbul dari lima sumber, yaitu kesalahan manusia atau operator, mesin yang
dipasang tidak wajar, bahan baku yang tidak sesuai, lingkungan yang tidak mendukung,
dan metode kerja yang salah.
Kualitas yang baik akan memberikan kepuasan bagi pelanggan sehingga kepercayaan
akan terjalin antar perusahaan. Perusahaan sebesar apapun terkadang menghasilkan
produk yang cacat seperti retak atau barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi, untuk
itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis cacat dominan agar dapat
dilakukan perbaikan sehingga meningkatkan kualtitas produk. Kegiatan tersebut perlu
dilakukan walaupun proses produksi telah direncanakan dan dilaksanakan dengan baik,
karena pada kenyataannya sering terjadi kesalahan dimana kualitas produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana sejarah Quality Control ?
2. Apa yang dimaksud Quality Control ?
3. Apa Tugas dan Tanggung Jawab Quality Control ?
4. Bagaimana Langkah-langkah penerapan Quality Control ?
5. Apa keuntungan dan kerugian Quality Control ?
6. Jenis-jenis Quality Control ?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Quality Control

Sejarah Quality Control setelah Perang Dunia II ( 1939-1945) pada saat kekalahan Jepang
atas Amerika. Tahun 1945, Jepang mengalami kekelahan perang dengan Amerika.
Penyebabnya adalah Amerika negara yang besar dan mempunyai kemampuan yang lebih
dibandingkan dengan Jepang, demikian juga untuk kualitas peralatan perangnya, amerika
menghasilkan peralatan yang kualitasnya baik. Deming, W. Edwards (1900-1993), orang
statistik dan tenaga ahli manajemen berkwalitas yang bertindak sebagai seorang guru,
penasehat, dan konsultan bagi sejumlah korporasi penting, para pemimpin bisnis, dan
tenaga ahli pengendalian mutu. Deming revitalize dibantu ekonom Jepang yang
mengikuti Perang Dunia II ( 1939-1945) dan mengadakan revolusi praktek bisnis dari
banyak perusahaan di (dalam) Amerika Serikat sepanjang 1980s Tahun 1950, Pada
perang Amerika dengan Korea Utara, Jepang menjadi basis militer Amerika terutama
untuk memperbaiki peralatan tempur Amerika, disinilah awalnya Jepang kemudian
belajar mengenai Quality Control. Tahun 1954, E. Deming ( Seorang Ilmuan dari
Amerika ) diundang datang ke Jepang untuk memberi kuliah mengenai Quality Control.
Tahun 1960, Jepang mulai mengadopsi dan menerapkan Quality Control pada industri –
industrinya.

2.2 Definisi Quality Control


 Menurut Noor Fitrihana Definisi Quality Control (pengendalian mutu) adalah
semua usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen (pelanggan).
 Pengendalian kualitas (Quality Control) menentukan komponen-komponen mana
yang rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk produksi mendatang jangan
sampai rusak. Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk
memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas yang
sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak (Reksohadiprojo, 1995).
 Quality Control adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan
memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana
pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan
teratas sampai karyawan pelaksana (Dr. K. Ishikawa).
 Quality Control adalah akrivitas memelihara dan memperbaiki produk dan service
yang ditawarkan kepada perusahaan, quality control bukan hanya menjadi
tanggung jawab begian quality control saja, tetapi seluruh karyawan atau pihak
menjadi satu kesatuan memecahkan masalah ini (Ishita Nobuyuki).

 Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Quality control


adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang, dan menilai
suatu produk yang sudah dihasilkan apakah sudah memenuhi komponen
standar mutu produk yang diinginkan untuk memenuhi kepuasan
konsumen.

2.3 Tujuan Metode Quality Control

Tujuan quality control secara umum adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai
dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus, cost (Biaya),
delivery, safety, serta ramah lingkungan dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai
kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi.
Sedangkan tujuan Pengusaha menjalankan quality control (QC) adalah untuk menperoleh
keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas,
investasi bisa kembali, serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang.
Bagian pemasaran dan bagian produksi tidak perlu melaksanakan, tetapi perlu kelancaran
dengan memanfaatkan data, penelitian dan testing dengan analisa statistik dari bagian QC
yang disampaikan kepada pihak produksi untuk mengetahui bagaimana hasil kerjanya
sebagai langkah untuk perbaikan. Saat pelaksanaan pengujian QC dan testing bila
ditemukan beberapa masalah khusus, perlu dibuat suatu study agar dapat digunakan
untuk mengatasi masalah di bagian produksi tersebut. Di samping tersebut di atas tugas
bagian QC yaitu jika terjadi komplain, mengadakan cek ulang dan menyatakan kebenaran
untuk bisa diterima secara terpisah lalu dilaporkan kepada departemen terkait untuk
perbaikan proses selanjutnya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pengendalian biaya (Cost Control) Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan
memberikan harga yang bersaing (Competitive price).
2) Pengendalian Produksi (Production Control) Tujuanya adalah agar proses
produksi (proses pelaksanaan ban berjalan) bisa lancar, cepat dan jumlahnya
sesuai dengan rencana pencapaian target.
3) Pengendalian Standar Spesifikasi produk Meliputi aspek kesesuaian, keindahan,
kenyamanan dipakai dsb, yaitu aspek-aspek fisik dari produk.
4) Pengendalian waktu penyerahan produk (delivery control) Penyerahan barang
terkait dengan pengaturan untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat waktu
pengiriman, sehingga dapat tepat waktu diterima oleh pembeli.

2.4 Tugas Quality Control (QC)


Secara garis besar tugas dari Quality Control (QC), ialah
a) Mengontrol nilai mutu atau mutu dan menguji dan menganalisa hasil pengujian
produk sesuai dengan standar nilai mutu perusahaan.
b) Quality Control mempunyai kewenangan dalam mendapat maupun menolak
produk perusahaan yang akan dipasarkan, tidak peduli sesulit apapun pembuatan
produk tersebut bila tak memenuhi kelayakan tersebut quality control bisa
menolaknya.
c) melaksanakan inspeksi (material, alat, pekerjaan).
d) memeriksa dokumen sertifikasi (material, alat, tenaga kerja).

2.5 Tanggung Jawab Quality Control


Tanggung jawab dari quality control diantaranya ialah sebagai berikut :
a) Memantau penyebaran semua produk yang diproduksi.
b) Memantau, menganalisis setelah itu meneliti serta menguji semua produk.
c) Melakukan verifikasi nilai mutu suatu produk.
d) Memonitoring system dalam pembuatan produk.
e) Memastikan barang yang diproduksi mempunyai nilai mutu yang memenuhi
standar perusahaan.
f) Merekomendasikan buat melaksanakan pengolahan ulang terhadap produk
dengan nilai mutu rendah.
g) Mendokumentasi inspeksi serta uji coba terhadap produk suatu perusahaan.
h) Membuat analisa atau catatan sejarah serta dokumentasi produk yang bisa dipakai
buat referensi mendatang.

2.6 Manfaat Quality Control


Manfaat yang didapatkan dari quality control di industri, yaitu:
a. Menghasilkan produk yang bermutu.
b. Menghindari pemborosan (Waste).
c. Meningkatkan efisiensi operasional.
d. Memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
e. Mengurangi job ulang yang merugikan perusahaan dalam segi finansial ataupun
waktu.
f. Meotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan nilai mutu yang tinggi.
g. Meningkatkan kepercayaan pelanggan.

2.7 Keuntungan dan kerugian Quality Control


 Keuntungan penerapan quality control , yaitu :
1. Pembinaan atau pengembangan personal.
2. Membina rasa kebersamaan.
3. Perbaikan kualitas.
4. Pengurangan biaya.
5. Perbaikan sikap mental.
6. Membangun team yang tangguh.
7. Membangun kata sepakat dan motivasi.
8. Menumbuhkan sikap kreatif dalam memecahkan masalah.
9. Penghargaan terhadap karyawan.

 Kekurangan dalam penerapan quality control dapat disebabkan oleh ;


1. Meremahkan anggota team yang lain.
2. Tidak mendengarkan.
3. Suka interupsi.
4. Menggurui.
5. Mengabaikan kemampuan yang positif.
6. Tidak mengikut sertakan.
7. Menomor satukan orang lain.
8. Gagal berbicara.
9. Gagal berpraktek.
10. Seakan dirinya tidak terpakai.
11. Seakan dirinya nomor satu.
12. Menyembunyikan belang.

2.8 Prinsip Dasar Quality Control

1) Qualitas adalah memenuhi keinginan sesuai yang diharapkan oleh pelanggan,


yaitu dengan memberikan barang serta service yang memuaskan.
2) Quality control adalah dari top manajemen sampai dengan keseluruhan karyawan
benar-benar merasakan dan menyadari bahwa quality adalah jiwa dari perusahaan.
3) Menurut Elisa dikutip dari teori deming menjelaskan bahwa prinsip-prinsip dasar
QC adalah PDCA cycle

2.9 Langkah-langkah Dalam Quality Control


Langkah – langkah yang dilakukan dalam Quality Control adalah Plan – Do – Action (
Deming Circle ).
Langkah-langkah pengendalian mutu dengan PDCA Cycle memperhatikan pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:

a) PLAN : Identifikasi masalah dan merencanakan perbaikan secara


berkesinambungan.

 Apakah rencana mencakup penyempurnaan dan siapa yang akan melaksanakan?


 Apakah rencana memuat kapan, di mana, dan bagaimana melaksanakannya?
 Bagaimana perubahan harus dilaksanakan?
 Apakah rencana memuat siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana
pengumpulan data yang diperlukan?

b) DO : Melakukan perbaikan, pengumpulan data, dan analisis.

 Apakah perbaikan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana?


 Siapa yang memantau rencana?
 Apa alat-alat grafis untuk menampilkan data telah digunakan secara maksimal?

c) CHECK : Memeriksa dan mempelajari hasil yang dicapai.

 Apakah proses perbaikan sesuai dengan yang diharapkan?


 Apakah proses perbaikan ditinjau dari sudut pandang pelanggan?
 Apakah proses perbaikan ditinjau dari sudut pandang pekerja?
 Aspek apa dalam tim yang terlaksana baik?
 Bagaimana memperbaiki kolaborasi yang ada?
 Adakah penghematan yang bisa diidentifikasi?

d) ACT : Bertindak atas dasar hasil evaluasi dan melanjutkan perbaikan proses.

 Komponen apa saja yang perlu dibakukan dari proses yang telah diperbaiki?
 Bagaimana mengubah flowchart yang ada?
 Kebijakan dan prosedur apa saja yang perlu direvisi?
 Siapa saja yang perlu dilatih?
 Siapa saja yang perlu disadarkan pada arti perubahan?

2.10 Perbedaan Generasi Quality Control


Perbedaan Quality control dari generasi pertama sampai sekarang, yaitu :

QC TQC TQM
(Generasi Pertama ) (Generasi Kedua) (Generasi Ketiga)
Industri dan Kekuatan Manufactur Kekuatan kompetisi Ekstensi dihargai
Organisasi produk
Obyek Qualitas Produksi Qualitas Produksi dan Qualitas Manajemen
Service
Lingkup Aktivitas Produk Perusahaan, Group Hubungan antar
manusia
Tujuan QC Cocok dengan permintaan Memuaskan Memuaskan stock
Costumer holder
Cara Pemikiran Produk Out Market in Society in
Jaminan Kualitas
Qualitas Barang Produk Q Produk QCD Gabungan ( Quality )

Sasaran Product Proses Sistem Manajemen


Manajemen
Cara Pemikiran Pengandalian dan Kontrol Manajemen dan Strategi Manajemen
Manajemen Operasional

Rentang Kontrol Pemeliharaan kaizen Kaizen stop Pengutamaan reformasi

Lingkup Perbaikan Sementara Perbaikan sebelum Pencegahan


Perawatan berhenti
2.11 Contoh Praktek Quality Control (QC)
Dalam contoh penerapan praktik QC pada perusahaan, disini saya mengambil studi
kasus Minuman Sari Buah. Berikut analisa tugas manajemen dalam praktik penerapan
QC pada perusahaan tersebut:

Penerapan QC dalam perusahaan Minuman Sari Buah, terdiri dari :

 Melakukan pengujiam Quality control yang terdiri dari tiga faktor yang harus diuji
dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologi.
 Melakukan pengujian secara fisik dengan mengambil beberapa sampel minuman
sari buah untuk dilakukan pengujian fisik seperti, tingkat kekentalan, warna, dan
lain sebagainya.
 Melakukan pengujian secara kimia, dengan mengambil sampel minuman sari buah
dilakukan beberapa pengujian seperti tingkat keasaman (pH), kandungan vitamin
C, kandungan serat, kandungan gula. contoh sampel minuman sari buah memiliki
tingkat keasaman yang belum memenuhi syarat (pH<4), yaitu pH=6.23 (pH masih
di atas 4 maka produk tersebut belum layak untuk dijual karena tidak memenuhi
syarat pH untuk minuman sari buah.
 Melakukan pengujian sampel minuman sari buah dari segi mikrobiologi dengan
melakukan uji ALT, kapang khamir, koliform (MPN), koliform (EMBA).

2.12 Jenis-jenis Quality Control (QC)


Jenis-jenis Quality Control terbagi 2 yaitu ;

1) DMAIC.
DMAIC (Define ,Measure, Analyz, Improve, Control ) adalah metodologi yang
dipakai untuk mengontrol kualitas dari suatu proses yang sudah berjalan (sudah
menghasilkan produk baik barang atau jasa). penjabaran singkatnya :

 Define – Menentukan sasaran proyek dan keinginan konsumen untuk


dijadikan penentu objek analisis atau batas spesifikasi.
 Measure – Menghitung objek analisis untuk menentukan kemampuannya,
Analyze - Menganalisis, menentukan penyebab kecacatan, atau
menyimpulkan hasil dari proses “Measure”.
 Improve – Memperbaiki proses dengan acauan yang berdasarkan hasil
dari proses “Analyze”.
 Control – Mengontrol proses yang sudah diperbaiki dengan perhatian
khusus pada penyebab-penyebab cacat yang sudah diketahui.
Pada beberapa kasus, DMAIC dapat dimodifikasi menjadi DMAIIC,
dimana “I” kedua adalah Implement – Menerapkan hasil revisi dari proses
“Improve”
detail dari langkah-langkah tersebut tidak baku dan menyesuaikan dengan
kebutuhan pemakainya, tinggal mengkombinasikan alat-alat analisis sesuai
dengan tujuan dari analisis.

2) DFSS.
DFSS adalah singkatan dari Design For Six Sigma. Tidak seperti metode
DMAIC, DFSS digunakan untuk mencapai kualitas yang baik dari sebuah proses
yang belum berjalan atau produk maupun jasa baru. Fase atau langkah dari DFSS
tidak ditentukan secara baku – hampir setiap perusahaan menentukan langkah
DFSS’nya sendiri-sendiri menyesuaikan dengan kebutuhan sendiri. Beberapa
metode DFSS :
 DMADV
Define – Menentukan sasaran proyek dan keinginan konsumen untuk
dijadikan penentu objek analisis atau batas spesifikasi,
Measure – Menghitung objek analisis untuk menentukan spesifikasi yang
dibutuhkan konsumen,
Analyze - Menganalisis, menentukan, dan menyimpulkan hasil dari proses
“Measure”
Design – Merancang proses atau spesifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen,
Verify – memeriksa, dan mengontrol hasil rancangan sehingga benar-
benar sesuai dengan kebutuhan konsumen.

 DMADOV
Define – Menentukan sasaran proyek dan keinginan konsumen untuk
dijadikan penentu objek analisis atau batas spesifikasi,
Measure – Menghitung objek analisis untuk menentukan spesifikasi yang
dibutuhkan konsumen,
Analyze - Menganalisis, menentukan, dan menyimpulkan hasil dari proses
“Measure”
Design – Merancang proses atau spesifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen,
Optimize – Optimalisasi, dan simulasikan desain dan kemampuannya
dengan menggunakan alat-alat dan pemodelan statistika,
Verify – memeriksa, dan mengontrol hasil rancangan sehingga benar-
benar sesuai dengan kebutuhan konsumen.
 DCCDI
Define – Tentukan tujuan proyek,
Customer – Analisa spesifikasi konsumen,
Concept – Ide proyek dikembangkan, direvisi, dan dipilih yang terbaik
untuk proyek,
Design - Rancang desain proyek berdasarkan ide yang telah dipilih untuk
memenuhi spesifikasi-spesifikasi kebutuhan bisnis dan konsumen,
Implementation – menerapkan rancangan proyek ke proses produksi.
 IDOV
Identify – mengidentifikasi konsumen dan spesifikasi produk yang
dibutuhkan oleh konsumen,
Design – menerjemahkan spesifikasi yang dibutuhkan konsumen kedalam
beberapa rancangan produksi, dari beberapa rancangan ini lalu dipilih atau
(bisa juga) digabungkan menjadi rancangan terbaik,
Optimize – Optimalisasi, dan simulasikan desain dan kemampuannya
dengan menggunakan alat-alat dan pemodelan statistika,
Validate – Pastikan desain yang dibuat telah memenuhi spesifikasi yang
dibutuhkan konsumen.
 DMEDI (dikenalkan oleh PricewaterhouseCoopers)
Define – Menentukan sasaran proyek dan keinginan konsumen untuk
dijadikan penentu objek analisis atau batas spesifikasi,
Measure – Menghitung objek analisis untuk menentukan spesifikasi yang
dibutuhkan konsumen,
Explore – melakukan analisis lebih dalam guna mendapat pemahaman
yang lebih baik tentang spesifikasi produk yang dibutuhkan konsumen,
Develop – merancang dan mengembangkan ide mengenai proses produksi
berdasarkan hasil dari tahap “explore”,
Implement – menerapkan hasil rancangan kedalam proses produksi.
Sekali lagi hanya mengingatkan, detail dari langkah-langkah tersebut tidak baku
dan menyesuaikan dengan kebutuhan pemakainya, tinggal mengkombinasikan alat-alat
analisis sesuai dengan tujuan dari analisis.

2.13 Perbedaan antara Qualiti Control dengan Quality Assurance


Secara mendasar QA dan QC memiliki beberapa perbedaan hal yang mendasar. Seperti
yang terlihat pada gambar 2 dibawah tersebut, bahwa perbedaan yang mencolok dari
keduanya adalah kedudukannya dalam Quality Management. Dapat dilihat bahwa QA
adalah bagian dari Quality Management dimana posisinya lebih tinggi dalam struktur
organisasi. Sedangkan kedudukan QC adalah merupakan bagian dari QA yang bertugas
untuk melakukan tindakan inspeksi dari prosedur yang telah ditetapkan atau dirancang
oleh QA (Nugroho, 2014).

Quality
Control

Quality
Assurance

Quality
Manajemen
Perbedaan QA dan QC bukan hanya secara kedudukan seperti yang dijelaskan diatas.
Berikut ini perbedaan-perbedaan antara QA dan QC dalam quality management :

No Perbedaan Quality Assurance Quality Control


QA adalah kumpulan aktivitas yang QC adalah kumpulan aktivitas yang
bertujuan untuk memastikan proses bertujuan untuk memastikan kualitas
pengembangan suatu produk produk yang dihasilkan atau dengan
1. Definisi
berjalan dengan baik, baik itu sebuah kata lain berfokus pada hasil produksi
produk perangkat lunak maupun apakah sesuai dengan requirement
produk lainnya. atau spesifikasi awal yang ditetapkan
Bertujuan untuk mengidentifikasi
Bertujuan untuk meningkatkan
kesalahan setelah produk
proses pengembangan dan testing
2. Tujuan dikembangkan sebelum produk di
agar tidak terjadi kesalahan selama
release ke luar organisasi atau
produk dikembangkan
perusahaan.
Seorang executor atau operator
3. Aktor Seorang conceptor penjamin mutu
pengendali mutu
Memastikan proses pengembangan Memastikan hasil produksi sesuai
4. Fungsi
produk berjalan dengan baik dengan spesifikasi awal produk
Fokus pada proses untuk Fokus pada produk yang akan
menghasilkan produk dan dihasilakn dan memastikan untuk
5. Fokus
memastikan untuk dapat mencapai dapat mencapai suatu kualitas (defect
suatu kualitas (defect prevention) detection)
Bersifat proactive dan preventive in Bersifat reactive dan problem solving
6. Sifat
nature in nature
Prosedur kerja berdasarkan referensi
Meyakinkan atau menjamin kualitas
yang dapat diterapkan dan
dengan suatu sistematika kinerja dan
diimplementasikan langsung di proses
7. Proses keterbukaan untuk keberhasilan
pekerjaan tersebut untuk memenuhi
secara keseluruhan suatu pekerjaan
persyaratan minimum sebagai hasil
dengan melalui sistem control
akhir pekerjaan
Berperan sebagai operasional yang
Berperan sebagai analyst untuk
langsung melakukan aktivitas
memperbaiki mutu produk, atau
8. Peran checking atau inspeksi terhadap
dengan kata lain QA sebagai
produk, atau dengan kata lain QA
conceptor
sebagai executor
Merancang prosedur cara untuk Melakukan tindakan dari prosedur QA
9. Aktivitas tindakan pencapaian mutu yang untuk pencapaian mutu yang
ditargetkan ditargetkan
Perencanaan mutu, sertifikasi ISO, Kegiatan-kegiatan inspeksi dan
10. Kategori audit sistem, pengaturan manajemen pengujian kualitas (in-coming, in-
pemeliharaan, dsb process, dan outgoing)
Merupakan sebuah sistem dari Merupakan sebuah tools atau alat dari
11. Kedudukan sebuah penjamin kualitas dalam sebuah penjamin kualitas dalam
manajemen kualitas manajemen kualitas
Melakukan pemeriksaan dan inspeksi
Tugas Utama
Memahami kebutuhan pelanggan langsung ke produk atau jasa yang
(memperjelas
12. dan menentukan standar dari suatu dihasilkan apakah sudah sesuai
perbedaan
produk atau jasa standar dan prosedur yang ditetapkan
aktivitas)
QA
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN.

 Quality control adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang, dan menilai
suatu produk yang sudah dihasilkan apakah sudah memenuhi komponen standar mutu
produk yang diinginkan untuk memenuhi kepuasan konsumen.
 Tujuan quality control secara umum adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai
dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus, cost (Biaya),
delivery, safety, serta ramah lingkungan dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai
kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi.
 tugas dari Quality Control (QC), ialah
 Mengontrol nilai mutu atau mutu dan menguji dan menganalisa hasil pengujian
produk sesuai dengan standar nilai mutu perusahaan.
 Quality Control mempunyai kewenangan dalam mendapat maupun menolak
produk perusahaan yang akan dipasarkan, tidak peduli sesulit apapun pembuatan
produk tersebut bila tak memenuhi kelayakan tersebut quality control bisa
menolaknya.
 melaksanakan inspeksi (material, alat, pekerjaan).
 memeriksa dokumen sertifikasi (material, alat, tenaga kerja).
 Langkah – langkah yang dilakukan dalam Quality Control adalah Plan – Do – Action (
Deming Circle ).
 Jenis-jenis Quality Control terbagi 2 yaitu ;
 DMAIC
 DFSS
Daftar Pustaka

https://lauwtjunnji.weebly.com/project-quality-management.html

https://mnurhadi.wordpress.com/2008/04/05/quality-control-pengendalian-mutu/

Pondokpengertian.blogspot.com/2017/12/pengertian-quality-control-dan manfaat.html?m=1

http://indrasanjaya91.blogspot.com/2014/05/yang-terbaru-jilid-3.html

Angga, W. (2013, July 11). Dasar-dasar Quality Control. Retrieved February 20, 2015, from
IPQI (Indonesia Productivity And Quality Institute) website: http://ipqi.org/sekilas-tentang-
dasar-dasar-quality-control/

Nugroho, D. (2014, July). Perbedaan QA dan QC. Retrieved February 21, 2015, from
Slideshare.net: http://www.slideshare.net/dewonugroho/tugas-kelompok-perbedaan-qaqc

Richey, P. (n.d.). Integrated Publisher. Retrieved February 20, 2015, from Integrated Publisher
Website: http://electronicstechnician.tpub.com/14085/css/14085_102.htm

Anda mungkin juga menyukai