Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sintesis Obat
Disusun Oleh:
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah, dan karunia-Nya kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai “Sintesis Dan Aktivitas Antimikroba Dari Beberapa
Turunan Quinazoline &Sintesis Turunan Novel Kumarin Dan Evaluasi Biologis”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Oktariani
Pramiastuti, M.Sc., Apt selaku dosen mata kuliah Sintesis Obat. Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejak dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memakai tumbuhan
sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan masalah kesehatan yang
dihadapinya. Namun hal ini dilakukan berdasarkan pengalaman yang turun
temurun dan bukan melalui kajian yang sistematis dan terencana, sehingga
komponen kimia yang aktif dari tumbuhan tersebut belum banyak ditemukan
(Harborne, 1987). Senyawa kimia dalam tumbuhan merupakan hasil
metabolisme sekunder dari tumbuhan itu sendiri. Senyawa metabolit sekunder
sangat bervariasi jumlah dan jenisnya dari setiap tumbuh-tumbuhan.
Beberapa dari senyawa tersebut telah diisolasi, sebagian diantaranya
memberikan efek fisiologi dan farmakologis yang lebih dikenal sebagai
senyawa kimia aktif (Kusuma, 1988).
Salah satu metabolit sekunder pada tumbuhan adalah golongan
kumarin. Senyawa kumarin dan turunannya banyak memiliki aktifitas
biologis diantaranya sebagai anti koagulan darah, antibiotik dan ada juga
yang menunjukkan aktifitas menghambat efek karsinogenik.Selain itu
kumarin juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan parfum dan sebagai
bahan fluorisensi pada industri tekstil dan kertas (Murray, 1982)
Kumarin merupakan senyawa lakton dari senyawa fenolik
ortokumarik (suatu orto hidroksi sinamat), apabila gugus fenoliknya terikat
dengan molekul glukosa maka terbentuk molekul glikosida yang merupakan
kumarin terikat 6. Kumarin sederhana merupakan fenilpropanoid yang
mengandung cincin benzen C6 dengan rantai samping rantai alifatik C3
(Alegantina dan Ani, 2010).
Quinazolines adalah kelas heterosiklus leburan yang sangat menarik
karena beragam sifat biologis mereka. Banyak turunan quinazoline dan
quinazolinone tersubstitusi memiliki berbagai bioaktivitas seperti antimalaria,
1
antikanker, antimikroba, antijamur, antiviral, antiprotozoan, anti-inflamasi,
diuretik, relaksan otot, antituberkular, antidepresan, antikonvulsan, acaricidal,
weedicide, dan banyak kegiatan biologis lainnya. Senyawa Quinazoline dan
juga digunakan dalam persiapan berbagai bahan fungsional untuk kimia
sintetik dan juga hadir dalam berbagai molekul obat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kumarin?
2. Bagaimana biosintesis dari kumarin?
3. Bagaimana analisis dan sintesis dari turunan kumarin?
4. Apa pengertian dari quinazoline?
5. Bagaimana analisis dan sintesis dari turunan quinazoline?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kumarin
2. Untuk mengetahui biosintesis dari kumarin
3. Untuk megetahui bagaimana cara analisis dan sintesis dari turunan
kumarin
4. Untuk mengetahui pengertian dari quinazoline
5. Untuk mengetahui bagaimana cara analisis dan sintesis dari turunan
quinazoline
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kumarin
Kumarin merupakan golongan senyawa fenilpropanoid yang
memiliki cincin lakton lingkar enam dan memiliki inti 2H-l-benzopiran-2-
on dengan rumus molekul C9H5O2. Kumarin dan banyak memiliki aktifitas
biologis dapat menstimulasi pembentukan pigmen kulit, mempengaruhi
kerja enzim, antikoagulan darah, antimikroba dan menunjukkan aktifitas
menghambat efek karsinogen Di sisi lain senyawa turunan kumarin
polisiklik aktif sebagai antikarsinogen yang disebabkan hidrokarbon
aromatik polisiklik karsinogen seperti 6-metil (a) piran.
3
yang merupakan antikoagulan yang berfungsi secara langsung dan
digunakan juga untuk pencegahan dan pengobatan venous trombosis dan
pulmonary embolism / radang paru-paru. Senyawa-senyawa ini juga
berfungsi mengobati penyakit liver dengan melibatkan pada aksi vitamin
K yang dibutuhkan ada karboksilasi gamma pada residu asam glutamik
dalam protein pembentuk faktor-faktor koagulasi II, VII, IX, dan X .
Kumarin cukup banyak tersebar di alam. Senyawa ini banyak
terdapat di kacang tonka, Diperyx odorata (Aublet) Wissdenow dan D.
Opositifolia (Aublet) Willdenow, Fam. Lamiaceae. Pada mulanya kumarin
digunakan sebagai zat pemberi rasa, namun adanya interaksi kumarin
dengan obat atau zat terapetik, FDA telah menghentikan kumarin sebagai
penyedap. Kumarin dapat diisolasi dari sweet vernal grass
(Antrhoxanthum odoratum L, Fam. Poaceae), semanggi manis (Melilotus
albus Medicus dan M. officinalis (Linne) Lamarck, Fam. Laminaceae, dan
semanggi erah (Trifolium pretense L, Fam Lamiaceae).
Kumarin (2H-1-benzopyran-2-ones) adalah oksigen penting yang
mengandung heterosiklik menyatu yang digunakan dalam obat-obatan dan
pewarna. Kumarin akan mengikat nama kelas mereka menjadi ‘coumarou’
nama vernakular dari kacang Tonka (Dipteryx odorata willd, Fabaceae),
dari mana kumarin sendiri diisolasi pada tahun 1820. Mereka adalah
keluarga lakton yang mengandung kerangka skeletal benzopyrone yang
telah diisolasi dari tanaman serta disintesis total di laboratorium.
Kumarin adalah flavonoid tanaman yang didistribusikan secara
luas di alam. Kumarin alami diketahui memiliki aktivitas antidiabetes,
antioksidan anabolik dan aktivitas pelindung hepato. Turunan-turunan
kumarin yang dilemahkan telah dilaporkan memiliki berbagai aktivitas
biologis. Antibiotik ampuh seperti Novobiocin, Coumaromycin dan
Chartesium adalah turunan kumarin. Baru-baru ini, minat pada senyawa
ini telah dihidupkan kembali karena penggunaannya sebagai penanda
fluoresen dalam penentuan biokimia enzim. Turunan kumarin dapat
disintesis oleh salah satu metode seperti penataan ulang Claisen [9], Perkin
4
reaction, reaksi Pechmann, reaksi Witting, serta kondensasi Knoevnagel.
Turunan dari kumarin biasanya terjadi secara alami sebagai metabolit
sekunder hadir dalam biji, akar dan daun dari banyak spesies tanaman.
B. Biosintesis Kumarin
Sintesis kumarin diperoleh dari tanaman Melilotus alba pada
bagian akarnya, karena dipercaya memiliki prekursor-prekursor penting
yang berguna pada sintesis kumarin. Sintesis ini bermula dari L-
phenylalanin, sebuah prekursor untuk kumarin dalam Melilotus alba,
pertama kali diubah ke asam E-cinnamic oleh aksi dari phenylalanin
amonia lyase (PAL) dan selanjutnya ke asam ortho-kumarin oleh aksi dari
asam cinnamic o-hydroxylase (gambar 9.2). walaupun langkah jalur ini
awalnya dilaporkan berlangsung di kloroplast, saat ini tidak satupun
langkah urutan reaksi tersebut ada disana. Asam kumarin diubah ke
koresponding β-glucosida oleh UDP-glucose dan sebuah O-
glucosyltransferase. Glucosida ini melalui UV-light-mediate E-Z (trans-
cis) ditata ulang untuk membentuk isomer β-glucosida yang terakumulasi
pada tumbuhan. Pemeriksaan sel melilotus mengindikasikan adanya
campuran dari kedua isomer (Oba et al., 1981).
Dalam berbagai kondisi, terutama luka, sebuah co-occurring β-
glucosidase memecah glucosida untuk membentuk glucose dan asam
kumarinic, yang secara spontan tersiklis ke kumarin. Dalam tanaman ini,
glucosida terlihat berada pada vakuola. β-glucosidase muncul pada sel
yang sama, tapi di luar vacuola, kemungkinan pada ruang antar sel atau
melekat pada dinding sel (Brown, 1986).
5
C. Analisis dan Sintesis Novel Kumarin
Analisis 1
Pyridin
8-Amino-7-hydroxy-4-methyl Coumarin
Analisis 2
IGF
HCl, EtOH
8-Nitro-7-hydroxy-4-methyl Coumarin
6
Analisis 3
Nitrasi
+ HNO3 + H2SO4
Pada analisis 3 terjadi proses nitrasi dimana terjadi diskoneksi gugus nitro
(NO2) pada senyawa aromatik yang akan menghasilkan 7-hydroxy-4-methyl
Coumarin, HNO3 dan H2SO4. Analisis ini menghasilkan senyawa 7-hydroxy-4-
methyl Coumarin
Sintesis 1
7-hydroxy-4-methyl Coumarin
8-Nitro-7-hydroxy-4-methyl Coumarin
Sintesis 2
7
Senyawa 8-Nitro-7-hydroxy-4-methyl Coumarin kurang stabil dan dapat
dilakukan sintesis kembali. Pada sintesis tersebut dilakukam pengubahan rantai
samping senyawa aromatik dengan jalur reaksi reduksi. Rantai samping yang
diubah yaitu gugus nitro diubah menjadi gugusn amina dengan bantuan reagen
HCl dan etanol.
Sintesis 3
R=
8
D. Quinazoline
Quinazoline adalah kelas heterosiklus leburan yang sangat menarik
karena beragam sifat biologis mereka [1]. Banyak turunan quinazoline dan
quinazolinone tersubstitusi memiliki berbagai bioaktivitas seperti antimalaria,
antikanker, antimikroba, antijamur, antiviral, antiprotozoan, anti-inflamasi,
diuretik, relaksan otot, antituberkular, antidepresan, antikonvulsan, acaricidal,
weedicide, dan banyak kegiatan biologis lainnya. Senyawa quinazolinone
juga digunakan dalam persiapan berbagai bahan fungsional untuk kimia
sintetik dan juga hadir dalam berbagai molekul obat.
9
E. Analisis dan Sintesis Turunan Quinazolin
Analisis 1:
C-N
+
amida
Analisis 2:
+ Hidrazin
hidrat
10
Analisis 3:
Friedel-Craft
Sintesis 1 :
11
Pada proses sintesis 1 metil-2-aminobenzen ditambahkan dengan reagen
asetat anhidrat. Pada tahap ini terjadi reaksi asetilasi dimana diharapkan
terjadi pembentukan gugus keton dengan adanya ester.
Sintesis 2:
Sintesis 3:
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kumarin dapat
disintesis menjadi beberapa turunan kumarin yang memiliki efek anti
inflamasi dan anti bakteri. Senyawa hasil sintesis (C12H8CINO4) memiliki
efek anti inflamasi dan sebagai anti bakteri yang maksimal. Quinazoline
dapat disintesis menjadi turunannya yaitu 3-1.......... yang memiliki efek
sebagai anti bakteri.
13
DAFTAR PUSTAKA