Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN) UHB TAHUN 2019/2020


KELOMPOK 1

PENYULUHAN PENGGUNAAN OBAT YANG BENAR (DAGUSIBU)

Desa : Gununuglurah
Kecamatan : Cilongok

Oleh:

Amad Misriani
164820144650002

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO
PENGESAAN LAPORAN KEGIATAN KKN-PPM
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

Tema Kegiatan KKN : Penyuluhan Penggunaan Obat Yang Benar


(DAGUSIBU)
Lokasi KKN : Ibu-ibu PKK
Nama Dosen Pembimbing : Imam Ahmad A, S.Kom., M.Kom
Nama Mahasiswa : Ahmad Misriani

Telah melaksanakan kegiatan KKN tahun 2020

Banyumas,

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan Koordinator Desa,

------------------------------------ -----------------------------------
NIK. NIK.

Mengetahui,
Kepala Desa Gununglurah

----------------------------------
NIP. ....................................

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas ini
dengan baik, sampai dengan tersusunnya laporan akhir KKN Desa Gununglurah.
Adapun tujuan dari diadakannya Kuliah Kerja Nyata ini adalah agar
mahasiswa dapat mengamalkan ilmu yang diperolehnya dengan cara berinteraksi
dengan masyarakat sasaran secara langsung, dan mahasiswa dapat menjalin
kemitraan dengan masyarakat. Selama pelaksanaan kegiatan KKN tersebut,
penulis banyak memperoleh bantuan, dorongan, dan bimbingan yang baik
sehingga program-program yang telah direncanakan dapat terealisasi dengan baik.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Iis Setiawan Mangkunegara, S,Kom., M.TI., selaku Ketua Yayasan
Pendidikan Dwi Puspita.
2. dr. Pramesti Dewi, M.Kes., selaku Rektor Universitas Harapan Bangsa.
3. Murniati, S.Kep.Ns., M.Kep., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Harapan Bangsa.
4. Tri Sumarni, S.Kep.Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Harapan Bangsa.
5. Mariah Ulfah, S.Si.T, S.Kep, Ns, M.Kes selaku ketua Ketua LPPM
6. Imam Ahmad A, S.Kom., M.Kom selaku dosen pembimbing lapangan yang
memberikan bimbingan dan motivasi untuk menyelesaikan laporan kegiatan .
7. Untuk seluruh warga Desa Gununglurah yang telah berpartisipasi dalam
seluruh pelaksanaan kegiatan KKN ini
Semoga laporan akhir KKN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan sebagai referensi.
Gununglurah, Maret 2020
Penyusun,

Destika Ambar Sari

ii
DAFTAR ISI

PENGESAAN LAPORAN KEGIATAN KKN-PPM..............................................i


KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
C. Permasalahan dan Program yang ditawarkan...............................................1
BAB II PROFIL DUSUN........................................................................................2
A. Kondisi Umum Desa.....................................................................................2
B. Kondisi Geografis.........................................................................................2
C. Sumber Daya Manusia..................................................................................3
D. Kondisi Ekonomi Masyarakat.......................................................................3
E. Kondisi Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (Luep)....................................4
F. Kondisi Pemerintahan Desa..........................................................................4
G. Pembagian Wilayah Desa.............................................................................5
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................7
A. Pelaksanaan...................................................................................................7
B. Keterlibatan dalam masyarakat.....................................................................8
C. Hambatan/tantangan......................................................................................8
D. Hasil kegiatan................................................................................................8
E. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat.............................................8
F. Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal dan
budaya...................................................................................................................9
G. Potensi pengembangan/keberlanjutan...........................................................9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk mencegah,
mengurangi,menghilangkan, atau menyembuhkan seseorang dari penyakit yang
diderita. Saat ini obat yang telah ditemukan sejak berabad-abad lalu menjadi suatu
kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan oleh masyarakat. Bahkan setiap orang
pasti pernah mengonsumsi obat. Baik obat luar maupun obat dalam. Kita juga
sering menjumpai obat di tempat-tempat umum. Hal ini membuktikan bahwa
masyarakat tidak bisa lepas dengan zat kimia yang kita kenal sebagai obat.
Munculnya berbagai bentuk, jenis, dan khasiat obat di masyarakat adalah
hal yang sangat sering kita jumpai. Berbagai jenis obat ditawarkan untuk
mengatasi maupun mencegah penyakit yang diderita oleh masyarakat. Hal ini
dikarenakan munculnya berbagai permintaan masyarakat mengenai
perkembangan obat,khususnya dalam hal khasiat. Namun masyarakat seringkali
kita jumpai tidak peduli dengan tata cara pengelolaan obat. Mereka hanya tahu
istilah obat hanya untuk dikonsumsi dan supaya sembuh.
Dewasa ini banyak kasus-kasus di masyarakat mengenai penyalahgunaan
obat. Baik itu obat yang sudah diresepkan dari dokter karena sakit, maupun obat
yang masyarakat dapatkan atas inisiatif mereka sendiri. Kasus-kasus tersebut
diantaranya mulai dari keracunan, overdosis, hingga menyebabkan kematian.
Mereka menganggap diri mereka tahu cara menggunakan obat dari awal sejak
mereka dapatkan hingga akhir. Kurangnya keingintahuan masyarakat mengenai
hal ini sangatlah berbahaya.Mereka tidak boleh menganggap remeh mengenai tata
cara pengelolaan obat. Mulai dari awal mereka mendapatkan resep dari doketr,
hingga cara membuangnya jika sudah tidak bisa dipakai lagi. Padahal jika sedikit
kita salah melakukan pengelolaan obat, maka akan sangat berakibat fatal bagi diri
kita sendiri atau si konsumen obat. Selain itu dampak dari kesalahan pengelolaan
obat akan tampak dilingkungan. Pencemaran lingkungan karena pembuangan obat
yang sembarangan akan terjadi dan menyebabkan terganggunya keseimbangan

4
ekosistem di sekitar. Hal ini pada akhirnya juga menyebabkan kerugian bagi
manusia sendiri.
Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU.
ini menjelaskan tata cara pengelolaan obat dari awal mereka dapatkan hinggasaat
obat sudah tidak dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang.
Dengan berbagai pertimbangan di atas maka masyarakat perlu tahu akan
pentinganya pengelolaan obat mulai dari mereka mendapatkan resep hingga
membuangnya jika tidak diperlukan. Sehingga, dampak dari kesalahan
penyalahgunaan masyarakat bisa dicegah.
B. Tujuan
Tujuan diadakannya penyuluhan DAGUSIBU adalah :
1. Mensosialisasikan pentingnya mengetahui tata cara pengelolaan obat yang
baik dan benar.
2. Mengurangi dampak kesalahan pengelolaan obat di masyarakat
C. Permasalahan dan Program yang ditawarkan
1. Apa yang dimaksud dengan DAGUSIBU
2. Bagaimana DAGUSIBU dapat mengurangi kesalahan cara pengelolaan
obat di masyarakat.
3. Bagaimana pentingnya masyarakat mengenal DAGUSIBU

5
BAB II
PROFIL DUSUN
A. Kondisi Umum Desa
1. Sejarah Desa Gununglurah
Belum adanya data atau sejarah tertulis mengenai riwayat Desa
Gununglurah. Sehingga hanya mencari sumber-sumber yang dapat
dipercayai serta dari cerita turun temurun yang masih dipercayai
diantarnya dari para sesepuh desa yang sekarang masih hidup. Sebelum
abad 18 di Sudikampir yang selanjutnya di kenal Gununglurah sudah
berpenduduk dan beragama yaitu Hindu-Budha, terbukti dengan adanya
peninggalan Arca Ganesha di Makam Kuburan Lor, juga di temukan
Arca Ganesha yang belum jadi yang terkenal dengan Watu Janji.
Kurang lebih abad 18 datanglah pembawa Islam bernama Mbah Nurhakim
yang waktu itu adu kesaktian dengan tokoh Hindu setempat yaitu Mbah
Bandayuda. Batu disindik menjadi tasbih sehingga terkenal dengan nama
Mbah Sela Kerti, yang konon menikah dengan Keturunan Adipati
Kertanegara atu Ngabeih Singawijaya. Anak Mbah Sela Kerti menikah
dengan Syeh Abdulsalam seorang kerabat Mataram. Konon menurut
legenda di Gununglurah asal mula Sungai Mengaji sebagai berikut :
waktu itu Syeh Abdulsalam mandi di kali, kemudian sholat di atas batu di
atas kali, tiba-tiba datang banjir, tetapi atas kehendak Allah SWT banjir
tidak menerjang menunggu sholat Mbah Abdulsalam selesai, artinya
banjir menghormati atau ngeheni sehingga sungai tersebaut di beri nama
Sungai Mengaji.
Dengan demikian berkembangnya Islam dan penduduknya
semakin banyak dan makmur. Pada waktu itu Gununglurah masuk
wilayah Kadipaten Ajibarang dengan dipimpin oleh Adipati Singadida,
karena di pandang perlu maka Adipati Singadipa (salah satu pengikut
Pangeran Diponegoro) mengangkat putera sulungnya bernama Dipa
Menggala menjadi Demang di Gununnglurah (1820-1860). Sedangkan
nama Gununglurah berasal dari nama sebuah keris yang dimiliki oleh

6
pejabat, keris tersebut bila dipakai untuk pilihan lurah banyak yang
terkabul sehinggga di gunung ada Pusaka Lurah yang terkenal dengan
sebutan Gununglurah.
Demang Dipamenggala memerintah dari tahun 1820-1826. Pada
waktu pemerintahannya Desa Gununglurah merupakan daerah perdikan
(daerah yang tidak dipungut pajak) batasan wilayahnya antara Sungai
Banyon dan Sungai Condong waktu jumlah penduduknya sekitar 500
jiwa. Setelah Demang Dipamenggala menggantikan kepemimpinan
ayahnya menjadi Adipati Ajibarang selanjutnya Gununglurah dipimpin
oleh Lurah Wangsa menggala (putrera Demang Dipamenggala).
B. Demografi
Secara administratif desa Gununglurah termasuk dalam wilayah
Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas terletak disebelah barat
Kabupaten Banyumas. Dari ibukota kecamatan Cilongok desa Gununglurah
berjarak sekitar 6 Km, ditempuh dalam waktu 20 Menit bila menunggu
kendaraan pribadi, Sedangkan dari pusat Kabupaten Banyumas berjarak
sekitar 23 km, ditempuh dalam waktu 30 Menit bila menggunakan kendaraan
pribadi.
Desa Gununglurah memiliki ketinggian sekitar 400/700 m diatas
permukaan laut dan banyaknya curah hujan 2.000 – 3.000 m dengan suhu
udara rata – rata 32 C. Adapun luas Desa Gununglurah adalah 877,807 hektar
(Ha.) dengan rincian penggunaan lahan sebagai berikut :
a. Jalan : 15,130 Ha.
b. Sawah : 130,142 Ha.
c. Ladang/ Perkebunan : 8,135 Ha.
d. Kolam ikan/ empang : 2,52 Ha.
e. Pemukiman / Perumahan : 90,207 Ha.
f. Bangunan Umu : 7,135 Ha.
g. Kuburan : 5,136 Ha.
h. Hutan/ Tanah Negara : 492 Ha.
i. Lainnya : 29,00 Ha.

7
Desa Gununglurah terdiri atas daerah Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
yang berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara : Desa Hutan
b. Sebelah Timur : Desa Sokawera Kecamatan Cilongok
c. Sebelah Selatan : Desa Langgongsari & Desa Rancamaya
d. Sebelah Barat : Desa Sambirata Kecamatan Cilongok.
C. Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Desa Gununglurah keadaan sampai dengan 31
Desember 2019 sebanyak 7.862 jiwa, dengan rincian sebagai berikut :
1) Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
a) Laki-laki : 3.951 orang.
b) Perempuan : 3.911 orang.
2) Jumlah Kepala Keluarga : 2.423 KK
D. Kondisi Ekonomi Masyarakat
Roda perekonomian Desa Gununglurah ditopang oleh sektor Pertanian,
Peternakan, Perikanan, Perdagangan dan industry rumah tangga dan jasa.
Berdasarkan data yang diketahui jumlah penduduk menurut pekerjaan /
profesi adalah sebagai berikut :
1) Pertanian
Pada sector pertanian diketahui hal-hal sebagai berikut :
a) Luas lahan pertanian : 105 Ha
b) Luas tanaman padi : 90 Ha
c) Luas tanaman ketela Pohon : 7,5 Ha
d) Luas tanaman Kacang Tanah : 4 Ha
e) Luas tanaman Jagung : 1,5 Ha
f) Luas tanaman sayuran : 2 Ha
2) Perikanan
Sebagai salah satu sektor perekonomian, sektor perikanan sama halnya
dengan sektor peternakan yaitu masih dilakukan hanya sebagai pekerjaan
sambilan. Data yang terkait dengan budidaya ikan air tawar di Desa
Gununglurah sebagai berikut :

8
a) Luas lahan yang dipakai : 2,52 Ha
b) Jumlah empang : 950 unit
c) Jumlah pemilik empang/kolam : 725 orang
3) Perdagangan
Selain sector pertanian, sector perdagangan menempati urutan kedua sebagai
penggerak perekonomian di Desa Gununglurah dengan jumlah warung /
toko sebanyak 125 buah dan menyerap tenaga kerja 150 orang serta nilai
omset barang dagangan sebesar Rp. 37.000.000,-/hari
4) Industri
Jenis industri yang ada di Desa Gununglurah masih terbatas pada industri
rumah tangga, antara lain industri pangan/ pengolahan hasil pertanian,
pakaian dan kayu. Rincian jumlah industri dan tenaga kerja yang terserap
adalah sebagai berikut:
a. Jumlah usaha / industri pangan : 55 buah
Jumlah pemilik usaha : 55 orang
Jumlah tenaga kerja : 110 orang
b. Jumlah usaha konveksi/pakaian : 20 orang
Jumlah pemilik usaha : 20 orang
Jumlah tenaga kerja : 40 orang
c. Jumlah usaha / industri kayu : 12 buah
Jumlah pemilik usaha : 12 orang
Jumlah tenaga kerja : 75 orang
d. Jumlah usaha Rice mill : 2 buah
Jumlah pemilik usaha : 2orang
Jumlah tenaga kerja : 10 0rang

5) Jasa
Jenis usaha jasa yang ada di desa Gununglurah antara lain :
No Jenis usaha Jumlah unit Jumlah Pemilik Jumlah
Jasa Usaha (buah) Usaha (orang) Tenaga kerja

9
(orang)
1. Transportasi 46 46 46
2. Pertukangan 10 10 20
3. Montir/bengkel 10 13 13
4. Cucian kendaraan 2 2 2
5. Lainnya 1 1 1

E. Kondisi Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (Luep)


Pemerintah pada dasarnya telah melakukan berbagai upaya penguatan
kepada desa, salah satunya adalah bantuan dana pengutan modal kepada
Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) yang perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi diserahkan kepada masyarakat.
F. Kondisi Pemerintahan Desa
a. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Sesuai dengan Peraturan Desa Gununglurah nomor 04 Tahun 2016
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, Jumlah
Perangkat Desa Gununglurah sampai dengan Desember tahun 2018
sebanyak 11 orang dengan rincian sebagai berikut :
NO NAMA JABATAN SK
SK Bupati No ..... TAHUN
1 Suyanto Kepala Desa
2019
SK Kepala Desa No
2 Ivah Amalia Sekretaris Desa 141/19/2016 tgl 14
Oktober 2016
Sk Kepala Desa No
3 Warsito Kadus I 141/20/2016 tgl 14
Oktober 2016
Sk Kepala Desa No
4 Suyanto Kadus II 141/20/2016 tgl 14
Oktober 2016
Sk Kepala Desa No
5 A.Burhanudin Kadus III 141/20/2016 tgl 14
Oktober 2016
6 Lukman Arifin Kasi Kesejahteraan Sk Kepala Desa No
141/20/2016 tgl 14

10
Oktober 2016
Sk Kepala Desa No
7 Khamami Kasi Pemerintahan 141/20/2016 tgl 14
Oktober 2016
Sk Kepala Desa No
8 Akhsin Munsorif Kasi Pelayanan 141/20/2016 tgl 14
Oktober 2016
Sk Kepala Desa No 02
Kaur Tata Usaha dan
9 Fahmi Faid Syarofi Tahun 2018 tgl 2
Umum
Nopember 2019
Sk Kepala Desa No 01
10 Musalisatun Nangimah Kaur Keuangan Tahun 2019 tgl 7 Januari
2019
Sk Kepala Desa No 01
11. Dwi Cahyo Mulantoro Kaur Perencanaan Tahun 2019 tgl 7 Januari
2019

b. Sumber daya manusia Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


Berdasarkan Surat Keputusan Camat Cilongok nomor
140/035/2014, tentang Penetapan Pimpinan dan anggota BPD Desa
Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas masa Bhakti
2014-2019, Keanggotaan BPD Desa Gununglurah terdiri dari 10 orang
dengan perincian sebagai berikut : Susunan Badan Permusyawatan Desa,
Desa Gununglurah

No Nama Pendidikan Jabatan


1 2 4 5
1 M. Arif Riyanto, S.Pd S1 Ketua

2 Yuni Listiyono D3 Wakil Ketua

3 Tri Winarni S.Pd Aud S1 Sekretaris

4 Heri Wijiarto S. Ag S1 Kabid Pemerintahan

11
5 A.Muzayin SLTA Kabid Pembangunan

6 Solikhin SLTP Kabid Kesra

7 Mukhlis SLTP Anggota

8 Edi Santoso SLTA Anggota

9 Rokhimin SLTA Anggota

10 Suyono SD Anggota

c. Bidang Kelembagaan Desa


Lembaga masyarakat adalah suatu himpunan yang mengatur
norma-norma dari tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di
dalam kehidupan masyarakat, dimana wujud konkritnya adalah
perkumpulan.
Lembaga Sosial yang ada di Desa Gununglurah adalah sebagai berikut :
Jenis Kelembagaan
No. Jumlah Pengurus / Kader
Desa
1 Pemerintah Desa 11 orang
2 BPD 10 orang
3 LPMD 7 orang
4 PKK 1 Tk Desa / 60 Tk RT
5 Karang Taruna 1 Tk Desa / 60 Tk RT
6 Kelompok Tani 8 kelompok
7 Kelompok Wanita Tani 2 Kelompok
8 Kelompok Penderes 5 kelompok
9 Kelompok Ternak 6 Kelompok
10 Simpan Pinjam 15 kelompok
11 Kelompok Kesenian 10 kelompok
12 Posyandu 80 orang / 16 kelompok
13 RT 60
14 RW 10
15 Hansip 36 0rang
16 TK 2
17 SD 2
18 MI 1
19 Pos PAUD 3
20 Bina Keluarga Balita 150 / 3 Kelompok

12
(BKB)
21 Diniyah 3
22 TPA/TPQ 40
23 Pondok Pesantren 2
24 Koperasi 1
25 UED –SP 1

G. Pembagian Wilayah Desa


Secara kewilayahan Desa Gununglurah terdiri atas 3 dusun, 10
Rukun Warga dan 60 Rukun Tetangga (RT), dengan rincian sebagai
berikut :
a. Dusun I terdiri atas 25 Rukun Warga (RW)
1) RW 01 terdiri atas 6 RT
2) RW 02 terdiri atas 6 RT
3) RW 03 terdiri atas 7 RT
4) RW 04 terdiri atas 6 RT
b. Dusun II terdiri atas 19 Rukun Warga (RW)
1) RW 05 terdiri atas 6 RT
2) RW 06 terdiri atas 7 RT
3) RW 07 terdiri atas 6 RT
c. Dusun III terdiri atas 16 Rukun Warga (RW)
1) RW 08 terdiri atas 5 RT
2) RW 09 terdiri atas 5 RT
3) RW 10 terdiri atas 6 RT

13
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pelaksanaan
1. Tahap persiapan
Tahap kegiatan dari kegiatan ini adalah pembuatan leaflet,
persiapan tempat dan alat-alat lainnya disiapkan oleh anggota kelompok
sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pada kegiatan ini kami
berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK di Desa Gununglurah.
Program kegiatan pembuatan dilakukan pada 4 waktu yang
berbeda di Desa GunungLurah cilongok.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan :
a. Hari / tanggal : Sabtu, 15 Februari 2020
Waktu : 7.00 – Selesai
Tempat : PKK Kadus 1
b. Hari / tanggal : Sabtu, 15 Februari 2020
Waktu : 9.30 – Selesai
Tempat : PKK Kadus 2
c. Hari / tanggal : Sabtu, 15 Februari 2020
Waktu : 9.30 – Selesai
Tempat : PKK Kadus 3
d. Hari / tanggal : Jum’at, 21 Februari 2020
Waktu : 9.30 – Selesai
Tempat : PKK Kadus 3
3. Deskripsi Kegiatan
Program ini dilakukan masing-masing sebanyak satu kali di setiap
Sekolah Dasar. Kegiatan pertama yaitu menjelaskan tentang profesi
apoteker dengan materi definisi profesi apoteker, serta tugas apoteker yang
dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Kegiatan kedua yaitu materi
bentuk sediaan obat beserta kegunaannya. Kegiatan ini di lakukan dengan
melakukan tanya jawab kepada anak-anak, lalu ditanyakan lagi ke anak-

14
anak apakah mereka sudah benar paham tentang materi yang diberikan.
Kegiatan ketiga yaitu mengajarkan cara melipat bungkus puyer sebagai
kelanjutan dari kegiatan sebelumnya mengenai bentuk sediaan obat. Puyer
merupakan salah satu bentuk sediaan obat dan yang paling umum di
gunakan untuk balita dan anak-anak. Kegiatan ini bertujuan untuk
menstimulasi anak-anak dalam hal meracik obat dalam profesi apoteker.
4. Rangkaian Kegiatan
a. Tempat : SDN 2 Gununglurah
Pelaksana : Destika Ambar Sari
Asisten : Dewi Purnamasari
1) Pembukaan
Acara dimulai pukul 7.00 WIB diawali dengan senam SKJ 2008
bersama seluruh siswa dan guru SDN 2 Gununglurah
2) Acara inti
Kegiatan apoteker cilik dimulai pukul 08.15 WIB yang diikuti
siswa kelas V dilanjutkan dengan praktek pembuatan puyer
3) Penutup
Acara selesai pukul 09.30 WIB
b. Tempat : SDN 1 Gununglurah
Pelaksana : Destika Ambar Sari
Asisten : Dewi Purnamasari
1) Pembukaan
Acara dimulai pukul 10.00 WIB
2) Acara inti
Kegiatan apoteker cilik dimulai pukul 10.00 yang diikuti siswa
kelas V dilanjutkan dengan praktek pembuatan puyer
3) Penutup
Acara selesai pukul 11.00 WIB
c. Tempat : MI Ma’aruf NU 1 Gununglurah
Pelaksana : Destika Ambar Sari
Asisten : Afifa Auzizah

15
1) Pembukaan
Acara dimulai pukul 10.00 WIB
2) Acara inti
Kegiatan apoteker cilik dimulai pukul 10.00 WIB yang diikuti
siswa kelas V dan dilanjutkan dengan praktek pembuatan puyer
3) Penutup
Acara selesai pukul 9.30 WIB
B. Keterlibatan siswa-siswi sekolah dasar
Dalam mengikuti kegiatan sosialisasi apoteker cilik siswa-siswi sangat
antusias untuk mengikuti dan aktif selama dilaksanakan kegiatan.
C. Hambatan/tantangan
Hambatan yang dialami selama pelaksanaan kegiatan apoteker cilik
adalah sebagai berikut :
a. Mengontrol suasana kelas
Suasana kelas merupakan faktor utama dari berlangsungnya kegiatan
sehingga perlu tenaga ekstra untuk membentuk suasana kelas yang
kondusif.
b. Siswa-siswi sibuk sendiri
Dalam pelaksanaannya ada beberapa anak yang sibuk bermain sendiri
dengan temannya sehingga tidak memperhatikan materi yang sedang
dijelaskan. Hal ini dapat memicu siswa-siswi lain untuk tidak
mendengarkan penjelasan dan instruksi dengan baik
D. Hasil kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi secara langsung
di depan siswa kelas V SDN 2 Gununglurah, SDN 1 Gununglurah, dan MI
Ma’aruf NU 1 Gununglurah mengenai profesi apoteker, dan tugasnya, bentuk
sediaan obat serta melakukan demo pembuatan obat puyer. Hasil dari kegiatan
ini adalah siswa kelas V sudah mengetahui dan memahami tentang profesi
apoteker. Selain itu, mereka telah mengenal bentuk sediaan obat dan dapat
membuat puyer. Untuk memastikan siswa-siswa memahami apa yang telah
disampaikan, kami memberikan beberapa pertanyaan sebelum kegiatan ini

16
berakhir. Pertanyaan tersebut diantaranya apa itu apoteker, informasi apa saja
yang seharusnya didapatkan saat mendapatkan obat dan contoh dari masing-
masing bentuk sediaan obat. Sosialisasi apoteker cilik yang telah diberikan
kepada para siswa ini diharapkan kedepannya mereka memiliki pengetahuan
lebih akan profesi apoteker, mengetahui informasi yang didapatkan saat
mendapatkan obat dan mengetahui contoh dari bentuk-bentuk sediaan obat
dan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti setiap kegiatan yang diadakan.
E. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Peran serta guru dan partisipasi masyarakat lingkungan sekolah yaitu
siswa terhadap kelangsungan kegiatan ini menunjukkan sikap dan dukungan
yang baik. Dukungan dari pihak instansi yaitu sekolah berupa pemberian izin
kepada KKN UHB 2020 untuk mengadakan prrogram apoteker cilik serta
menyediakan sarana dan prasarana yang kami butuhkan. Para siswa juga
menunjukkan peran sertanya yang baik terhadap kegiatan ini hal ini dapat
dilihat dari ketertarikan siswa terhadap kegiatan program apoteker cilik
dengan antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah disusun.
F. Anggaran
Total biaya pada kegiatan ini yaitu Rp 10.000 yang digunakan untuk
pembuatan leaflet sebagai media sosialisasi dimana dana diperoleh dari
mahasiswa.
No. Bahan Jumlah Harga
1. Leaflet 20 Rp 10.000
Total biaya Rp 10.000

G. Potensi pengembangan/keberlanjutan
Tindak lanjut setelah kegiatan ini terlaksana yaitu diharapkan para
siswa memiliki pengetahuan mengenai profesi apoteker dan bentuk sediaan
obat sehingga kedepannya dapat di bentuk kader apoteker cilik guna
meningkatkan minat anak akan profesi ini.

17
18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan hasil pelaksanaan kegiatan DAGUSIBU ibu-ibu
B. Saran
Diharapkan dengan dilaksanakanya kegiatan ini

19
LAMPIRAN

1. Biodata Pelaksana

Nama Lengkap : Destika Ambar Sari


Nim : 164820144690006
Prodi : S1 Farmasi
Tempat, Tanggal Lahir : Banjarnegara, 10 Desember 1996
Alamat : Parakancanggah RT 01 RW 02 Banjarnegara
Jenis Kelamin : Perempuan
Email : destikaambarsari@gmail.com
No Hp : 082328705591
Riwayat Pendidikan : TK Atthohiriyyah, SD Negeri 1 Parakancanggah,
SMP Negeri 5 Banjarnegara, SMA Negeri 1
Bawang
Riwayat Organisasi :-

20
2. Foto Kegiatan

Gambar 1 Destika Ambar Sari sedang melakukan Sosialisasi Apoteker Cilik


kepada anak-anak kelas V SDN 2 Gununglurah.

Gambar 2 Destika Ambar Sari sedang memandu seorang anak melakukan demo
pembuatan puyer di SDN 2 Gununglurah.

21
Gambar 3 Destika Ambar Sari sedang melakukan tanya jawab dengan siswa-siswi
kelas V SDN 1 Gununglurah.

Gambar 4 Hasil pembuatan puyer bersama siswa-siswi kelas V SDN 1


Gununglurah

22
Gambar 5 Hasil pembuatan puyer bersama siswa-siswi kelas V MI Ma’arif NU
Gununglurah

Gambar 6 Bersama siswa-siswi yang dapat menjawab pertanyaan dari MI Ma’arif


NU Gununglurah

23

Anda mungkin juga menyukai