Anda di halaman 1dari 13

SISTEM

KOMPLEMEN
1. AHMAD MISRIANI
2. TRIANA JULIA NINGSIH
 Komplemen: merupakan golongan protein
yang sangat komplek dan terdapat dalam
jumlah yang rendah dalam serum yang
normal.
 Fungsi komplemen menyangkut suatu sistem
kompleks yang bekerja melalui tiga jalur
utama:
1) lisis dari sel, bakteri dan virus yang terbungkus
(enveloped virus),
2) sebagai sarana proses opsonisasi yang
mempersiapkan sel asing, bakteri, virus dan
sebagainya untuk fagositosis,
3) pembuatan fragmen peptida yang
mengatur respons imun dan keradangan.
 Komplemen berperan dalam:
1) vasodilatasi pada tempat keradangan,
2) perlekatan fagosit pada endotel pembuluh
darah,
3) pengeluaran fagosit dari dalam pembuluh,
4) migrasi secara tidak langsung sel-sel fagositik
ke daerah keradangan dan
5) pembersihan agen infeksi dari tubuh.
 Kebanyakan dari protein awal dalam sistem
ini masih dalam bentuk inaktif. Kemudian
protein ini mengalami aktivasi untuk
akhimya memberikan efek biologiknya.
 Sistem komplemen dapat diaktivasi melalui 3 jalur yang
berbeda:
1. jalur klasik (Classical complement pathway=CCP)
untuk aktivasi komplemen memerlukan reaksi antigen-antibodi
sebagai pemicunya atau disebut juga imunoglobulin
2. jalur lektin (Mannose binding lectin pathway=MBL)
suatu bentuk tahapan nonspesifik, dipicu oleh bakteri atau
produknya tanpa memerlukan reaksi antigen-antibodi
3. jalur pintas (Alternative complement pathway = ACP)
Diawali oleh stimulasi dari kompleks manosa binding prootein
pada permukaan patogen
 Ketiganya akan mengaktivasi C3 yang
merupakan bagian terpenting komplemen.
 Karbohidrat permukaan mikroba mampu
mengaktifkan jalur alternatif dengan
memecah C3 menjadi C3b (yang berperan
sebagai opsonin) dan C3a (yang
membantu khemotaksis) dengan cara
melepaskan faktor-faktor khemotaktif dari sel
mast.
 Ketiga jalur reaksi ini menghasilkan konvertase yang
akan memecah C3 menjadi C3a dan C3b.
Langkah ini sangat penting pada proses aktivasi
komplemen.
 Konvertase untuk jalur klasik dan lektin adalah
kombinasi C4 dengan C2 yang berubah menjadi
C4b2a, sedangkan konvertase jalur alternatif
adalah kombinasi C3 dengan faktor B yang
berubah menjadi C3bBb. C3b yang dihasilkan oleh
kedua enzim ini akan berikatan dengan membran
sasaran dan menjadi fokus untuk produksi C3b
selanjutnya. Bagian kaskade ini disebut lengkung
amplifikasi.
 Kedua jenis konvertase C3 ini dapat diubah
menjadi konvertase C5 dengan penambahan satu
lagi molekul C3b. Konvertase C5 mengkatalisis
langkah awal kaskade yang menghasilkan
kompleks serangan membran (MAC, membrane
attack complex).
Pengaruh biologis komplemen
 Aktivitas biologis sistem komplemen dapat
dibagi menjadi aktivitas yang
menguntungkan dan yang membahayakan
hospes,
 Aktivitas utama yang menguntungkan
adalah:
1) Peningkatan pembunuhan mikroorganisme
2) Pembersihan kompleks imun dengan efisien
3) Induksi dan penguatan respons antibodi
 Defisiensi komponen kompleks serangan
membran (MAC) hampir selalu disertai
dengan peningkatan kerentanan terhadap
Infeksi oleh Neisseria meningitidis. Hal ini
menunjukkan bahwa pertahanan hospes
terhadap bakteri yang mempunyai
kemampuan bertahan hidup dalam
lingkungan intraseluler tergantung pada
kemampuan komplemen melisis bakteri
tersebut.
 Komplemen tidak begitu berperan dalam
sistem pertahanan hospes terhadap infeksi
virus. Sel T mempunyai peran Iebih penting.
Defisiensi komplemen tidak disertai dengan
peningkatan kerentanan terhadap infeksi
virus.
 Komplemen menghambat pembentukan
presipitasi antigen-antibodi.
 Ukuran kompleks imun dipengaruhi oleh
berbagai faktor, di antaranya adalah:
1) Kadar reaktan (antibodi dan antigen).
2) Afinitas antibodi terhadap antigennya.
3) Valensi antibodi maupun antigen, valensi
yang tinggi cenderung membentuk kisi-kisi
yang besar.
 Jalur klasik komplemen menghambat
pembentukan presipitasi kompleks imun
dalam plasma.
 Dengan cara yang sama, aktivasi jalur
alternatif dapat melarutkan kompleks imun
yang telah berpresipitasi, termasuk yang
berpresipitasi di jaringan.
 Hal ini dicapai dengan penggabungan
kovalen C3 ke dalam kompleks imun.
 Pengikatan C3 dapat mengacaukan
kompleks imun dengan mengurangi
kapasitas antibodi yg melekat pada epitop
antigen, sehingga memperkecil
kemungkinan terbentuknya kisi-kisi yang
besar.
Pembunuhan mikroorganisme dilakukan
dengan beberapa cara:
1) Pembentukan anafilatoksin yang akan
meningkatkan permeabilitas vaskular
sehingga menarik komponen-komponen
respons radang yang lain ke tempat
infeksi;
2) Opsonisasi mikroorganisme untuk
menguatkan fagositosis;
3) Dengan penyelipan kompleks serangan
membran ke dalam membran sel
mikroorganisme.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai