Anda di halaman 1dari 47

KELOMPOK V

FARMAKOLOGI 2

DESTIKA
ERSA
LINDA
MILA
RASTINAH
VINI
ANESTESI-
SEDATIF
HIPNOTIK
PENGERTIAN
Kata anestesi berasal dari bahasa yunani
yang berarti keadaan tanpa rasa sakit.
STADIUM ANESTESI
STADIUM 1 • Rasa sakit hilang, dapat dilakukan
(ANALGESIA) pembedahan ringan

STADIUM 2 • Kesadaran -,eksitasi +, tekanan


(EKSITASI / DELIRIUM) darah meningkat, midriasis

STADIUM 3 • Depresi SSP , reflek bola mata hilang


(ANESTESIA)

STADIUM 4 • Cardiac-respiratory arrest


(PARALISA)
Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu
anestesi lokal dan anestesi umum. Pada anestesi
lokal hilangnya rasa sakit tanpa disertai
hilangnya kesadaran, sedangkan pada anestesi
umum hilangnya rasa sakit disertai hilangnya
kesadaran.
ANESTETIKA
UMUM ANESTETIKA
LOKAL
ANESTETIKA LOKAL
Anestesi lokal adalah obat yang digunakan untuk
mencegah rasa nyeri dengan memblok konduksi
sepanjang serabut syaraf secara reversibel.
SIFAT AL IDEAL :
1. Toksisitas rendah
2. Tdk menimbulkan rx alergi
3. Kombinasi dg vasokonstriktor  sinergis
4. Larut dlm air, stabil, dpt disterilkan
MEKANISME KERJA
1. EKSPANSI MEMBRAN
AL  penetrasi ke mebran sel saraf dr axon

Perubahan konfirmasi matrix lipoprotein

Membran mengembang

Diameter kanal Na dihambat


2. RESEPTOR SPESIFIK

AL berdifusi ke mebran sel saraf

Berikatan dg reseptor spesifik pd kanal Na

Blokade keluar masuknya Na


FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KERJA AL
Anatomi
serat
syaraf

AL
Efek
pH Vasodilata
si

Sifat
Ikatan
Protein
CARA PEMBERIAN ANESTESI
LOKAL
a. Anestesi permukaan, yaitu pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung
atau faring.
b. Anestesi infiltrasi, yaitu penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan di sekitar tempat lesi, luka atau insisi.
Cara infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar
dan obat disuntikkan intradermal atau subkutan.
c. Anestesi blok, yaitu penyuntikan analgetik lokal langsung ke
saraf utama atau pleksus saraf.
d. Analgesi regional intravena, yaitu penyuntikan larutan
analgetik lokal intravena.
GOLONGAN OBAT AL
GOL ESTER GOL AMIDA
a. ESTER ASAM BENZOAT a. SILIDIN
* Kokain * Lidokain
* Nuperkain * Mepivakain
* Bupivakain
b. ESTER PARA AMINO BENZOAT b. TOLUIDIN
* Prokain * Prilokain
* Benzokain
* Tetrakain
c. KETON
* Diklonin
KOKAIN
• Didapat dari Erythroxylon coca dan species Erythroxylon
lain
• Farmakodinamik
– Pada SSP  banyak bicara, gelisah dan euphoria
– Euphoria terjadi karena kekuatan mental dan kapasitas otot
meningkat
– Pada system kardiovaskuler :
• dosis rendah denyut jantung turun
• dosis tinggi denyut jantung naik
• menurunkan tekanan darah
– Menaikkan suhu badan , sebab
• aktifitas otot meningkat
• vasokonstriksi
• efek pada pengatur suhu
KOKAIN
– Onset cepat
– Durasi 45-60 menit  masa kerja sedang
– Potensi 2 x prokain
– Dosis fatal 1,2 gram
– Gejala keracunan : mudah terangsang, gelisah,
banyak bicara, cemas, bingung
PROKAIN
• Anestetik sintetik pertama
• Dapat menimbulkan analgesia sistemik
• Onset 5 -10 menit
• Durasi 30 menit ( lebih cepat dari kokain)  masa kerja
cepat
• Indikasi : anestesi infiltrasi, blockade saraf, epidural, spinal
dan kaudal anestesi
• Toksisitas lebih kecil, ¼ dari kokain
• Sediaan :
– 1-2 % (infiltrasi)
– 5-20 % (spinal)
– 0,1 - 0,2% (Infus)
TETRAKAIN
– Digunakan untuk segala macam anesetesi
– Onset 5-10 menit
– Durasi 2 jam  masa kerja panjang
– Potensi 16 x prokain
– Paling banyak digunakan pada spinal anestesi
hiperbarik
– Pada tetes mata (pantokain) digunakan larutan 05,%
– Pada hidung dan tenggorokan digunakan larutan 2 %
– Dosis total pada spinal 10-20 mg
BENZOKAIN
– Jarang digunakan
– Hanya digunakan untuk anesthesia permukaan
– Diberikan dalam bentuk larutan minyak, salep dan
supositoria
LIDOKAIN
• Paling banyak digunakan
• Lebih cepat, lebih kuat, lebih lama dari Prokain (4x)
• Durasi 1-2 jam  durasi sedang
• Indikasi : Anestesi infiltrasi, blok, epidural maupun kaudal
– sering digunakan dokter gigi untuk spray
– sering dioleskan pada kateter
– untuk rongga mulut
– suppositoria
• Dosis pada infiltrasi :
– Tidak boleh lebih 200 mg
– Tidak boleh lebih 500 mg (pada cum efineprin)
• Efek  ngantuk, pusing, gangguan muntah
BUPIVAKAIN
• Durasi lama (paling lama) 4-5 jam
• Potensi 16 x prokain
• Sering digunakan untuk operasi besar
• Larutan yang digunakan 0,25; 0,5; 0,75 %
• Maksimal dose 1 gram
• Memblok saraf sensibel dan motorik sehingga
terjadi relaksasi yang baik  misalnya untuk
laparotomi
• Paling banyak digunakan untuk epidural
DIBUKAIN
• Tidak banyak digunakan  terlalu toksis
• Durasi 3 jam
• Sering digunakan pada partus
• Indikasi :
– Digunakan infiltrasi 0,05 – 0,1 %
– Topical telingan 0,5 – 2 %
– Untuk salep kulit 0,5 – 1 %
• Dosis total spinal 7,5 – 10 mg
PRILOKAIN
– Efek mirip lidokain
– Sifat toksik yang unik  methemoglobin
– Onset lebih lama
– Durasi sedang
– Potensi 3 kali dari prokain
ANESTESI UMUM
Anestesi umum adalah tindakan menghilangkan
rasa nyeri/sakit secara sentral disertai hilangnya
kesadaran dan dapat pulih kembali (reversible).
Komponen trias anestesi ideal terdiri dari
hipnotik, analgesik, dan relaksasi otot.
MEKANISME KERJA ANESTETIK

Teori 1
Kelarutan dlm lipid bilayer
membran sel

Gangguan pd membran mengubah


fluks ion

Influks Na << , efluks K

Anestesi
Teori 2

Ikatan anestetik dengang hidrofobik


protein

Menghambat fungsi normalnya :


tujuan untuk reseptor glutamat

Transmisi GABA >>

Anestesi
TARAF-TARAF ANESTESI UMUM
a. Taraf analgesia, yaitu keadaran dan rasa nyeri berkurang
b. Taraf eksitasi, yaitu kesadaran hilang seluruhnya dan terjadi
kegelisahan
c. Taraf anestesia, yaitu reflex mata hilang, mata hilang, nafas
otomatis dan teratur seperti tidur serta otot-otot melemas
(relakasi)
d. Taraf pelumpuhan sum-sum tulang, yaitu kerja jantung dan
pernafasan terhenti
PERSYARATAN ANASTESI UMUM
Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu
anestesi umum adalah :
a. Berbau enak dan tidak merangsang selaput lendir.
b. Mula kerja cepat tanpa efek samping.
c. Sadar kembalinya tanpa kejang.
d. Berkhasiat analgetik baik dengan melemaskan otot –otot
seluruhnya.
e. Tidak menambah pendarahan kapiler selama waktu
pembedahan.
CARA PEMBERIAN ANESTESI
UMUM
a. Parenteral (intramuskular/intravena). Digunakan untuk
tindakan yang singkat atau induksi anestesi. Umumnya
diberikan Tiopental, namun pada kasus tertentu dapat
digunakan ketamin, diazepam, dll. Untuk tindakan yang lama
anestesi parenteral dikombinasikan dengan cara lain.
b.Perektal. Dapat dipakai pada anak untuk induksi anestesi atau
tindakan singkat.
c. Anestesi inhalasi, yaitu anestesi dengan menggunakan gas
atau cairan anestesi yang mudah menguap sebagai zat anestesi
melalui udara pernafasan. Zat anestetik yang digunakan
berupa campuran gas (dengan O2) dan konsentrasi zat
anestetik tersebut tergantung dari tekanan parsialnya. Tekanan
parsial dalam jaringan otak akan menentukan kekuatan daya
anestesi, zat anestetik tersebut dikatakan bila dengan tekanan
parsial yang rendah sudah dapat memberikan annestesi yang
adekuat.
EFEK SAMPING
Hampir semua anestesia mengakibatkan sejumlah efek
samping, yang terpenting diantaranya.
a. Menekan pernafasan, paling kecil pada N2O, eter dan
trikloretikan.
b. Mengurangi kontraksi jantung, selama halotan dan
metoksifluran yang paling ringan pada eter.
c. Merusak hati, oleh karena tidak digunakan lagi seperti
senyawa klor (kloroform).
b. Merusak ginjal, khususnya metoksifluran.
PENGGOLONGAN
Menurut penggunaanya anestesia umum dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Anestesia injeksi, contohnya diazepam, barbital ultra short
acting (thiopental dan heksobarbital), dll.
b. Anestesia inhalasi, diberikan sebagai uap melalui saluran
pernafasan, contohnya eter, dll.
PREMEDIKASI

FUNGSI:
1. Pencegahan efek parasimpatomimetik anestesi
2. Pengurangan ansietas atau nyeri
3. Mengurangi dosis anestesi
4. Mengurangi keadaan gawat darurat anestesi
METODE PEMBERIAN
a. Cara Oral
b. Cara Lidah dan Mukosa pipi
c. Intramuskular
d. Subkutan
e. Intravena
f. Rektal
g. Transdermal
h. Inhalasi
i. Spinal
j. Epidural
APLIKASI
Open Drop
Topi
kal
Semi Open
IV Drop
Injek
si

IM Inhalasi

Close
method
Obat-obat yang dapat diberikan sebagai
premedikasi pada tindakan anestesi
A. Analgetik Narkotik
• Morfin
Dosis premedikasi dewasa 5-10 mg (0,1-0,2 mg/kgBB)
intramuskular. Diberikan untuk mengurangi kecemasan dan
ketegangan pasien menjelang operasi, dan agar anestesi
berjalan dengan tenag dan dalam.
• Petidin
Dosis premedikasi dewasa 50-75 mg (1-1,5 mg/kgBB)
intravena. Diberikan untuk menekan tekanan darah dan
pernafasan serta merangsang otot polos.
B. Barbiturat
Pentobarbital dan Sekobarbital
• Diberikan untuk menimbulkan sedasi. Dosis dewasa
100-200 mg, pada anak dan bayi 1 mg/kgBB secara
oral atau intramuskular.
• Keuntungannya adalah masa pemulihan tidak
diperpanjang dan kurang menimbulkan reaksi yang
tidak diinginkan. Yang mudah didapat adalah
fenobarbital dengan efek depresan yang lemah
terhadap pernafasan dan sirkulasi serta jarang
menyebabkan mual dan muntah.
C. Antikolinergik
Atropin
• Diberikan untuk mencegah hipersekresi
kelenjar ludah dan bronkus selama 90 menit.
Dosis 0,4-0,6 mg intramuskular bekerja
setelah 10-15 menit.
D. Obat Penenang (transquillizer)

Diazepam
• Diazepam merupakan golongan benzodiazepin.
Pemberian dosis rendah bersifat sedatif sedangkan
dosis besar hipnotik.
• Dosis premedikasi dewasa 10 mg intramuskular atau
5-10 mg oral (0,2-0,5 mg/kgBB) dengan dosis
maksimal 15 mg. Dosis sedasi pada analgesi regional
5-10 mg (0,04-0,2 mg/kgBB) intravena. Dosis induksi
0,2-1 mg/kgBB intravena.
OBAT ANESTESI INHALASI
• Dinitrogen Oksida (N2O/ gas gelak)
• Halotan
• Etil Klorida
• Eter (Dietil eter)
• Enfluran (Ethran)
• Isofluran (Forane)
• Sevofluran
Dinitrogen Oksida (N2O)
N2O merupakan gas yang tidak berwarna,
berbau manis, tidak iritatif, tidak berasa, lebih berat
dari pada udara, tidak mudah terbakar/meledak dan
tidak bereaksi dengan soda lime absorber (pengikat
CO2). Penggunaan dalam anestesi umumnya dipakai
dalam kombinasi N2O:O2 yaitu 60%:40%, 70%:30%,
dan 50%:50%. Dosis untuk mendapatkan efek analgesik
digunakan dengan perbandingan 20%;80%, untuk
induksi 80%:20%, dan pemeliharaan 70%:30%.
Halotan
Halotan merupakan cairan tidak berwarna, berbau enek,
tidak iritatif, mudah menguap, tidak mudah terbakar/meledak,
tidak bereaksi dengan soda lime, dan mudah diuraikan cahaya.
Halotan merupakan obat anestetik dengan kekuatan 4-5 kali eter
atai 2 kali kloroform. Keuntungan penggunaan halotan adalah
induksi cepat dan lancar, tidak mengiritasi jalan nafas,
bronkodilatasi, pemulihan cepat, proteksi terhadap syok, jarang
menyebabkan mual/muntah. Kerugiannya adalah sangat poten,
relatif terjadi over dosis, analgesi dan relaksasi yang kurang,
harus dikombinasika dengan obat analgetik dan relaksan, harga
mahal,menimbulkan hipotensi, aritmia, dll.
Etil Klorida
Merupakan cairan tidak berwarna, sangat mudah
menguap, dan mudah terbakar. Anestesi dengan etil
klorida cepat terjadi namun cepat hilang. Induksi dapat
dicapai dalam 0,5-2 menit dengan waktu pemulihan 2-3
menit sesudah pemberian anestesi dihentikan. Etil
klorida sudah tidak dianjurkan digunakn sebagai
anestesi umum. Sebagai anestesi lokal etil klorida
digunakan dengan cara disemprotkan pada kulit sampai
beku.
Eter (Dietil Eter)
Merupakan cairan tidak berwarna, mudah menguap, berbau
kkhas, mengiritasi saluran napas, mudah terbakar/meledak,
tidak bereaksi dengan soda lime absorber, dan dapat terurai oleh
udara serta cahaya. Eter merupakan obat anestesi yang sangat
kuat sehingga pasien dapat memasuki tiap tingkat anestesi.
Keuntungan penggunaan eter adalah mudah didapat dan murah,
tidak perlu digunakan bersama-sama dengan obat-obat lain
karena telah memenuhi trias anestesi, cukup aman dengan batas
keamanan yang lebar, dal alat yang digunakan cukup sederhana.
Kerugiannya adalah mudah terbakar/meledak, bau tidak enak,
mengiritasi jalan napas, menimbulkan hipersekresi kelenjar
ludah, menyebabkan mual dan muntah serta masa
pemulihannya cepat. Jumlah eter yang dibutuhkan tergantung
dari berat badan dan kondisi pasien, kebutuhan dalamnya
anestesi dan teknik yang digunakan.
Enfluran (ethran)
Merupakan obat anestetik eter berhalogen berbentuk
cairan, mudah menguap, tidak mudah terbakar, tidak bereaksi
dengan soda lime. Induksi dengan enfluran cepat dan lancar.
Oabt ini jarang menimbulkan mualdan muntah serta masa
pemulihannya cepat.
Isofluran (forane)
Merupakan eter berhalogen, berbau tajam dan tidak
mudah terbakar. Keuntungan penggunaan isofluran adalah irama
jantung stabil dan tidak terangsang oleh adrenalin serta induksi
dan masa pulih anestesi cepat.
Sevofluran
Obat anestesi ini merupakan turunan eter berhalogen
yang paling disukai untuk induksi inhalasi, induksinya enak dan
cepat terutama pada anak.
OBAT ANESTESI INTRAVENA

• Natrium Tiopental (tiopental,pentotal)


• Ketamin
• Droperidol (dehidrobenzperidol, droleptan)
• Diprivan (diisopropil fenol, propofol)
• Natrium Tiopental (tiopental,pentotal)
Tiopental berupa bubuk kuning yang bila akan
digunakan dilarutkan dalam air menjadi larutan 2,5%
atau 5%. Indikasi pemberian tiopental adalah induksi
anestesi umum, operasi/tindakan yang singkat(reposisi
fraktur, insisi, jahit luka, dilatasi serviks, dan kuretase),
sedasi pada analgesi regional, dan untuk mengatasi
kejang-kejang eklampsia atau epilepsi. Kontra
indikasinya adalah status asmatikus, syok, anemia,
disfungsi hepar, asma bronkial, miastenia gravis dan
riwayat alergi terhadap tiopental. Keuntungan
penggunaan tiopental adalah induksi mudah dan
cepat, tidak ada delirium, masa pemulihan cepat, tidak
ada iritasi mukosa jalan napas. Sedangkan kerugiannya
adalah dapat menyebabkan depresi pernapasan,
depresi kardiovaskuler, cenderung menyebabkan
spasme laring, relaksasi otot perut kurang dan bukan
analgetik.
• Ketamin
Ketamin adalah suatu rapid acting nonbarbiturat general
anaesthetic. Indikasi pemakaian ketamin adalah prosedur dengan
pengendalian jalan napas yang sulit, prosedur diagnosis, tindakan
ortopedi, pasien resiko tinggi, tindakan operasi sibuk, dan asma.
Kontra indikasinya adalah tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolik
100 mmHg, riwayat penyakit serebrovaskular, dan gagal jantung.
• Droperidol (dehidrobenzperidol, droleptan)
Droperidol adalah turunan buturofenon dan merupakan antagonis
reseptor dopamin. Obat ini digunakan sebagai premedikasi
(antiemetik yang baik) dan sedasi pada anestesi regional. Obat
anestetik ini juga dapat digunakan untuk membantu prosedur
intubasi, bronkoskopi, esofagoskopi, dan gastroskopi. Droperidol
dapat menimbulkan reaksi ekstrapiramidal yang dapat diatasi
dengan pemberian diphenhidramin.
• Diprivan (diisopropil fenol, propofol)
Propofol adalah campuran 1% obat dalm air dan emulsi berisi 10%
minyak kedelai, 2,25% gliserol, dan lesitin telur. Propofol
menghambat transmisi neuron yang dihantarkan oleh GABA.
OBAT PELUMPUH OTOT
1. Pelumpuh otot Nondepolarisasi
• Tubokurarin klorida
• Galamin
• Alkurinium klorida
• Pankuronium (Pavulon)
• Atrakurium (Trachrium)
• Vekuronium (Norkuron)
• Rocuronium (Esmeron)
2. Pelumpuh otot Depolarisasi
• Suksametonium
3. Antagonis pelumpuh otot Nondepolarisasi
• Prostigmin

Anda mungkin juga menyukai