DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Efek toksik
obat”. Dan juga kami berterima kasih pada bapak dosen mata kuliah farmakologi yang telah
memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keracunan akut terjadi lebih dari sejuta kasus dalam setiap tahun, meskipun hanya sedikit
yang fatal. Sebagian kematian disebabkan oleh bunuh diri dengan mengkonsumsi obat secara
overdosis oleh remaja maupun orang dewasa. Kematian pada anak akibat mengkonsumsi obat
atau produk rumah tangga yang toksik telah berkurang secara nyata dalam 20 tahun terakhir,
sebagai hasil dari kemasan yang aman dan pendidikan yang efektif untuk pencegahan
keracunan.
Keracunan tidak akan menjadi fatal jika korban mendapat perawatan medis yang cepat dan
perawatan suportif yang baik. Pengelolaan yang tepat, baik dan hati-hati pada korban yang
keracunan menjadi titik penting dalam menangani korban.
Toksikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang efek merugikan dari
bahan kimia terhadap organisme hidup. Bahan – bahan yang terkandung pada jenis obat –
obatan, baik obat modern maupun obat tradisional. Sebagian dari masyarakat Indonesia lebih
cenderung mengkonsumsi obat-obatan tanpa mengetahui ada dan tidaknya efek toksik dari
obat yang dikonsumsi. hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan masyarakat umum
tentang adanya efek toksik yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi obat selain itu juga
dikarenakan minimnya jenis obat – obatan yang telah diteliti dan diketahui kadar
toksisitasnya.
Uji toksisitas sangatlah diperlukan untuk menilai keamanan suatu obat. hal ini dilakukan
untuk menghindari adanya efek negatif yang timbul bagi kesehatan, baik efek secara
langsung maupun di masa depan. Salah satu organ pada tubuh manusia yang sangat penting
adalah hepar, hepar memiliki fungsi untuk memetabolisme semua jenis bahan obat serta
bahan-bahan asing yang masuk ke tubuh manusia, sehingga apabila terjadi proses sekresi
melalui empedu, maka akan terjadi efek toksik di dalam hepar yang disebabkan penumpukan
xenobiotik di dalam hepar.
Dal hal ini terapi antidote merupakan tatacara yang secara khusus ditujukan untuk
membatasi intensitas (kekuatan) efek toksik zat kimia atau menyembuhkan efek toksik zat
kimia atau menyembuhkan efek toksik yang ditimbulkannya, sehingga bermanfaat dalam
mencegah timbulnya bahaya lebih lanjut. Berarti, sasaran terapi antidot adalah pengurangan
intensitas efek toksik (Donatus,1997). Perlu dicatat, strategi terapi antidot mana yang akan
diambil, sepenuhnya bergantung pada pengetahuan atau informasi tentang rentang waktu
antara saat pemejanan bahan berbahaya, saat timbulnya gejala- gejala toksik dan saat
penderita siap menjalankan terapi. Karena pengetahuan ini diperlukan untuk memprakirakan
dominasi tahapan nasib bahan berbahaya di dalam tubuh. Misal bahan berbahaya
diprakirakan sudah terabsorpsi sempurna, maka tindakan penghambatan absorpsi sudah tidak
diperlukan. Dalam hal ini, mungkin yang diperlukan penghambatan distribusi atau
peningkatan eliminasinya. Misalnya sekarang, bagaimana tatacara pelaksanaannya masing
masing strategi tersebut (Donatus, 1997).
Ketiga strategi dasar terapi antidot tersebut dapat dikerjakan dengan metode yang tak khas
atau metode yang khas. Dimaksud dengan metode tak khas ialah metode umum yang adapat
diterapkan terhadap sebagian besar zat beracun. Metode khas ialah metode yang hanya
digunakan bila zat beracunnya telah tersidik jati dirinya serta zat antidotnya tersedia
(Donatus,1997).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Apa definisi dari toksikologi obat?
b. Bagaimana mekanisme model masuk dan daya keracunan obat?
c. Apa saja klasifikasi daya keracunan?
d. Apa saja yang termasuk keracunan obat spesifik?
e. Bagaimana penatalaksanaan keracunan dan overdosis?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui definisi dari toksikologi obat
b. Mengetahui model masuk dan daya keracunan obat
c. Mengetahui klasifikasi daya keracunan
d. Mengetahui apa saja keracunan obat spesifik
e. Mengetahui penatalaksanaan keracunan dan overdosis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jika kita sehari – hari bekerja, atau kontak dengan zat kimia, kita sadar dan tahu
bahkan menyadari bahwa setiap zat kimia adalah beracun, sedangkan untuk bahaya pada
kesehatan sangat tergantung pada jumlah zat kimia yang masuk kedalam tubuh.
Seperti garam dapur, garam dapur merupakan bahan kimia yang setiap hari kita
konsumsi namun tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Namun, jika kita terlalu banyak
mengkonsumsinya, maka akan membahayakan kesehatan kita. Demikian juga obat yang
lainnya, akan menjadi sangat bermanfaat pada dosis tertentu, jangan terlalu banyak ataupun
sedikit lebih baik berdasarkan resep dokter.
Bahan-bahan kimia atau zat racun dapat masuk ke dalam tubuh melewati tiga saluran,
yakni:
a. Melalui mulut atau tertelan bisa disebut juga per-oral atau ingesti. Hal ini sangat jarang
terjadi kecuali kita memipet bahan-bahan kimia langsung menggunakan mulut atau
makan dan minum di laboratorium.
b. Melalui kulit. Bahan kimia yang dapat dengan mudah terserap kulit ialah aniline,
nitrobenzene, dan asam sianida.
c. Melalui pernapasan (inhalasi). Gas, debu dan uap mudah terserap lewat pernapasan dan
saluran ini merupakan sebagian besar dari kasus keracunan yang terjadi. SO2 (sulfur
dioksida) dan Cl2 (klor) memberikan efek setempat pada jalan pernapasan. Sedangkan
HCN, CO, H2S, uap Pb dan Zn akan segera masuk ke dalam darah dan terdistribusi ke
seluruh organ-organ tubuh.
d. Melalui suntikan (parenteral, injeksi)
e. Melalui dubur atau vagina (perektal atau pervaginal) (Idris, 1985).
d. Pada sinus bradikardi dan AV block derajat 2/3 : atropin, dopamine, epinefrin, dan
dapat saja fenitoin (100 mg i.v. tiap 5 menit sampai 15 mg/kg), serta isoproterenol
e. Pada takiaritmia ventrikel : Mg sulfat, fenitoin, lidokain, bretilium, dan amiodaron
f. Pada disritmia yang life-threatening : terapi antidot dengan digoxin-specific Fab-
fragmen antibodies i.v. dalam >15-30 menit. Tiap vial antidot (40 mg) dapat
menetralisir 0,6 mg digoksin. Biasanya pada keracunan akut diperlukan 1-4 vial;
g. Pada keracunan akut yang berat dengan kadar kalium serum >= 5,5 mEq/lt
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Toksisitas atau keracunan obat adalah reaksi yang terjadi karena dosis berlebih atau
penumpukkan zat dalam darah akibat dari gangguan metabolisme atau ekskresi.
b. Jenis-jenis keracunan menurut (FK-UI, 1995) yaitu :
1. Cara terjadinya terdiri dari:
a) Self poisoning
b) Attempted Suicide
c) Accidental poisoning
d) Homicidal poisoning
2. Mulai waktu terjadi
a) Keracunan kronik
b) Keracunan akut
3. Menurut alat tubuh yang terkena
4. Menurut jenis bahan kimia
c. Klasifikasi daya racun
Dalam obat obatan, Kriteria Toksik Dosis
penggolongan daya
racun yaitu: No.
1. Super Toksik > 15 G/KG BB
2. Toksik Ekstrim 5 – 15 G/KG BB
3. Sangat Toksik 0,5 – 5 G/KG BB
4. Toksisitas Sedang 50 – 500 MG/KG BB
5. Sedikit Toksik 4 – 50 MG/KG BB
B. SARAN
Penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kebaikan kedepannya agar
penyusun dapat menyajikan karya tulis yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://sidfirman82.blogspot.com/2017/07/toksikologi-obat-dan-penanganan.html?m=1
(http://imadanalyzeartikelkesehatan.blogspot.com/2008/07/bahan-kimia- beracun-atau
toksik.html).