Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pengertian Homeostatis Positif dan Negatif dan Sistem Pengendalian


Tubuh Mekanisme Umpan Balik
Ns. Mila Sartika, S.kep., M.kep

Di Susun Oleh:
Zakiyah Resha Ningsih (020319648)
Ari Nuryani (020319603)
Alifiya Fatya Irliani (020319598)
Elisa Leoni Nurpratiwi (020319613)
Indah Nurislamiyah S (020319622)
Nika Ardia Pamungkas (020319630)

PROGRAM STUDI S-1 PROFESI KEPERAWATAN (AKADEMIK)


INSTITUT MEDIKA DRG.SUHERMAN TAHUN AJARAN 2019/2020

Jl. Raya Industri Pasir Gombong, Pasirgombong, Kec. Cikarang Utara, Bekasi, Jawa
Barat 1753011
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas kelompok Ilmu Dasar Keperawatan 1

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada ibu
dosen, yakni ibu Ns. Mila Sartika, S.kep., M.kep yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Cikarang, 07 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………..i

KATA PENGANTAR ………………………………………...ii

DAFTAR ISI …………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 3

C. Tujuan dan Manfaat…………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah singkat bahasa Indonesia ………………………..5

B. Kedudukan bahasa Indonesia ……………………………6

C. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional……….9

D. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara………...10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………14

B. Saran ……………………………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika Anda berjalan di luar pada hari yang dingin, apakah suhu tubuh kita turun drastis?
Tidak, suhu tubuh kita tetap stabil di kisaran 98,6 derajat Fahrenheit. Bahkan ketika suhu di
sekitar kita berubah, suhu internal kita tetap sama.

Kemampuan tubuh untuk mempertahankan dilingkungan internal yang stabil meskipun


lingkungan berubah disebut homeostasis. Homeostasis tidak hanya melindungi terhadap
perubahan suhu.

Tetapi dari lingkungan internal juga tetap stabil. Misalnya, tubuh kita mampu mengatur
keseimbangan cairan. Kita mungkin telah memperhatikan bahwa jika kita dehidrasi, urine kita
akan berwarna lebih gelap. Itu karena urin lebih pekat.

Banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat mengancam keadaan sistem tubuh manusia.
Sistem tubuh manusia memiliki organ-organ yang berfungsi untuk mempertahankan keadaan
sistem tubuh itu sendiri. Keadaan sistem tubuh itu diatur oleh
h o m e o s t a s i s d a l a m t u b u h . Mekanisme homeostasis berkaitan erat dengan keadaan
cairan dalam tubuh, baik dalam hal pengeluaran maupun asupan cairan tubuh.

Manusia sangat beruntung karena memiliki organ-organ penunjang dalam mempertahankan


keadaan tubuh tersebut, karena apabila hal ini tidak terdapat dalam sistem tubuh
maka semua kegiatan hidup tidak akan berjalan dengan normal. Akibat dari tidak berfungsinya
homeostasis tubuh, manusia dapat mengalami sakit atau bahkan akan menuju kematian.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dipandang sebagai upaya untuk mengerucutkan permasalahan yang akan
disajikan dalam makalah ini. Dengan demikian, diharapkan pengembangan masalah lebih
proporsional, sistematis, dan fokus sesuai dengan latar belakang yang telah tertera. Adapun
rumusan masalah yang disajikan sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan homeostatis
2. Pentingnya homeostatis pada manusia
3. Bagaimana adanya Sistem Pengendalian Tubuh Mekanisme Umpan Balik

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa lebih mengetahui apa itu homeostatis
positif dan negatif serta sistem pengendalian tubuh mekanisme umpan balik terhadap manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Homeostatis
Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan
kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah
satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan
mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada
setiap organisme.

Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis, yaitu:

1. Sistem tertutup - Keseimbangan statis


o Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.
2. Sistem terbuka - Keseimbangan dinamik
o Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah
contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.

Organisme mempunyai 2 lingkungan, yaitu:

1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan.


Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme (biotik) dan objek-
objek yang mati (abiotik).
2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari
fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.

Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen biosis
ialah:

 Manusia
 Tumbuhan
 Hewan
Abiotik ialah komponen mati, antara lain:

 Suhu
 Nilai pH
 Cahaya
 Kelembapan
 Topografi
 Iklim

B. Homeostatis pada manusia


Homeostasis adalah segala upaya yang dilakukan oleh tubuh kita agar lingkungan hidup sel
didalam tubuh kita, yaitu cairan extrasel selalu dalam keadaan statis, konstan, atau
menetap(Setiadi, 2007). Homeostasis adalah pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu
konstan dilingkungan dalam (Guyton et al, 2008). Homeostasis adalah
mempertahankan lingkungan dalam yang relatif stabil, organisme multisel yang kompleks
dapat hidup bebas di lingkungan luar sangat bervariasi (Sherwood, 2001). Homeostasis
dipertahankan oleh berbagai proses pengaturan yang melibatkan semua sistem organ tubuh
melalui pengaturan keseimbangan yang s a n g a t h a l u s n a m u n b e r s i f a t d i n a m i s
( d y n a m i c s t e a d y s t a t e ) ( M i n a r m a S i a g i a n , 2 0 0 4 ) . Homeostasis adalah
pemeliharaan keadaan-keadaan stabil dalam tubuh melalui koordinasi proses-proses
fisiologi (kamus FK UI). Homeostasis adalah kecenderungan stabilitas pada keadaan fisiologi
organisme normal (Santana2007). Homeostasis adalah berbagai proses fisiologi yang
berfungsi memulihkan keadaan normal setelah terjadi gangguan (Ganong,WF 2002).
Homeostasis adalah kestabilan relatif lingkungan internal dalam menjaga fungsi sel.
Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa homeostasis merupakan
mekanisme pengaturan mempertahankan kestabilan internal tubuh. perlu
diketahui kata stabil dalam homeostasis ini tidak sama dengan kaku namun stabil tersebut
dapat bervariasi dalam limit atau batasan tertentuserta merupakan suatu proses yang dinamis
(Guyton et al, 2008).
K e s e i m b a n g a n a i r a d a l a h k o n d i s i d i m a n a j u m l a h a i r ya n g m a s u k k e
d a l a m t u b u h seimbang dengan jumlah air yang keluar (hegar et al,2008).
Keseimbangan elektrolit adalah s u a t u k o n d i s i d i m a n a j u m l a h m a s i n g - m a s i n g
e l e k t r o l i t ya n g m a s u k k e d a l a m t u b u h s e t a r a dengan jumlah masing-masing
elektrolit yang keluar (hegar et al, 2008). Konsep homeostasis adalah sel tubuh berkontak
dengan lingkingan internal yang dipertahankan sendiri dan bukan dengan lingkungan
eksternal yang mengelilingi tubuh (Setiadi, 2007). Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian
homeostasis yaitu upaya yang dilakukan oleh tubuh dalam mempertahankan k e a d a a n
ataupun situasi stabil di dalam lingkungan tubuh baik itu sel tubuh
m a u p u n j u g a cairan-cairan dalam tubuh manusia seperti misalnya cairan intrasel atau cairan
ekstrasel.
Dalam tubuh manusia banyak sekali faktor-faktor internal tubuh yang harus
dipertahankans e c a r a homeostasis, seperti mis alnya konsentrasi
m o l e k u l n u t r i e n t , k o n s e n t r a s i O 2 dan k o n s e n t r a s i C O 2 . K o n s e n t r a s i z a t
sisa, kestabilan pH, konsentrasi air garam dan elektrolit lain, serta
konsentrasi suhu, volume, dan tekanan. Konsep dari homeostasis sendiri
a d a l a h s e l t u b u h berkontak dengan lingkungan internal yang dipertahankan sendiri dan
bukan dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi sel. Sel adalah bagian terkecil
dari makhluk hidup. Fungsi dalam proses homeostasis, tubuh harus
s e n a n t i a s a m e m a n t a u a d a n y a p e r u b a h a n - perubahan nilai sebagai parameter, lalu
mengkoordinasikan respons. Sel tubuh harus mampu berkomunikasi satu sama lain. Karena itu
keadaan stabil sangatlah penting bagi setiap manusia karena apabila organ-organ saraf manusia
tidak berfungsi dengan baik saat menerima rangsang dari luar, hal ini akan sangat berbahaya dan
bahkan dapat menimbulkan kematian.
Banyak gejala-gejala yang dapat merangsang organ -organ pertahanan atau
homeostasis dalam tubuh kita seperti misalnya dehidrasi yang artinya ialah keadaan dimana
tubuh manusia mengalami kekurangan cairan tubuh atau lebih lengkapnya mengalami
kekurangan air dan natrium. Dehidrasi ini terdapat dalam berbagai tingkatan baik mulai
tingkatan dehidrasi ringan s a m p a i d e n g a n d e h i d r a s i a k u t . K e m u d i a n s a a t t u b u h
m e n g a l a m i d e h i d r a s i b a n y a k g e j a l a penunjang yang dirasakan oleh manusia seperti
misalnya rasa haus. Hal ini menunjukkan bahwa organ-organ homeostasis tubuh masih berfungsi
dengan baik. Setelah itu, kita dapat melakukan pencegahan atau pengobatan dengan cara
memberikan tambahan cairan dari luar tubuh misalnya oralit.
Oralit adalah larutan yang berguna untuk menambah cairan dalam tubuh karena
oralit mengembalikan berbagai ion-ion yang terbuang pada saat tubuh mengalami
dehidrasi, untuk mencegah penyulit karena dehidrasi, juga menjaga mekanisme
homeostasis tetap baik, dan mencegah kematian karena dehidrasi. Selain oralit, dapat juga
digunakan air dengan kandungan sodium rendah, jus apel, jeruk, dan anggur untuk
mengatasi dehidrasi hipertonik, di gunakan air, suplemen yang mengandung sodium,
dan jus tomat untuk mengatasi d ehidrasi isotonik,sedangkan untuk dehidrasi hipotonik,
dapat di gunakan obat dengan kadar sodium yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya hubungan antara homeostasis tubuh dengan kandungan cairan dalam tubuh
yang dapat dijelaskan sebagai berikut, yait u homeostasis merupakan cara s i s t e m
tubuh di dalam kegiatann ya men yet abilkan keadaan cairan baik int rasel
m a u p u n ekstrasel yang ada dalam tubuh manusia

Pengaturan suhu badan pada manusia

Terdapat 2 kaidah pengaturan suhu badan yaitu:

1. kaidah fisika
2. Kaidah metabolisme

Semua kaidah untuk mengatur suhu tubuh dibantu koordinasi tubuh.

Pengaturan suhu dengan kaidah fisik

Dikenali sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada penggunaan otot-otot
tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah:

1. Suhu badan tinggi melebihi normal


2. Suhu badan rendah melebihi normal
Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak, hipotalamus
akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme
koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi
tubuh.

 Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah:

1. Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit


(lingkungan luar) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.
2. Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya
panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit
diatur oleh otot erektor.
3. Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah
terbebas keluar melalui proses penyinaran.
4. Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas pendam
tentu yang tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke lingkungan sekitar
apabila air peluh menguap.

Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak hipotalamus
akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi
akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi badan.

 Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:

1. Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak
banyak keluar ke lingkungan sekitar.
2. Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya panas
sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh
otot erektor.
3. Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang
mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
4. Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka
panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.
Pengawalan suhu dengan kaidah metabolik

Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia badan
daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot. Kawalan ini
melibat peranan:

 Otot rangka
 Kelenjar adrenal
 Kelenjar tiroid

Dalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka untuk vasokonstriksi secara aktif.
Hal ini akan menyebabkan seseorang mengigil dan meningkatkan suhu badan. Pada saat yang
sama, kelenjar adrenal akan mensekresikan hormon adrenalin dan noradrenalin sedangkan
kelenjar tiroid akan mensekresikan hormon tiroksin, semua hormon ini bertujuan untuk
meningkatkan suhu badan dengan cara meningkatkan metabolisme tubuh.

Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan sekresi hormon-
hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan berkurang.

Hormon epinefrin dan norepinefrin bertindak dengan:

1. Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernapasan.


2. Meningkatkan tekanan darah
3. Meningkatkan metabolisme badan
4. Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pengubahan glikogen ke glukosa.

Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan yang mungkin
terjadi ialah:

1. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak


2. Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit

Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel beta pada Pulau
Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah akan
turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah yang
normal.

Fungsi hormon insulin ialah:

 Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati.


 Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel.

Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjar
pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar glukosa
dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah berada
pada jumlah normal.

Fungsi hormon glukagon ialah:

 Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah.

C. Pengendalian Tubuh Mekanisme Umpan Balik


Pengaturan umpan balik negatif (negative feedback) merupakan pengaturan penting dalam
homeostasis. Dalam pengaturan umpan balik negatif ini (Gambar 3)
sistem pengendali senantiasa membandingkan parameter yang dikendalikan 3(misalnya suhu
tubuh, atau tekanan darah) dengan nilai setpoint (misalnya kisaran nilai normalnya). Perubahan-
perubahan parameter yang dikendalikan akan mencetuskan respons yang melawan perubahan
sehingga mengembalikan parameter tersebut pada nilai setpoint. Selain itu, ada juga pengaturan
umpan balik yang positif (positive feedback). Pengaturan ini (Gambar 3) tidak bersifat
homeostatik karena akan memperbesar respons, sampai ada faktor luar yang menghentikan
lingkaran setan ini Homeostasis dipertahankan oleh berbagai proses pengaturan yang melibatkan
semua sistem organ tubuh melalui pengaturan keimbangan yang sangat halusnamun bersifat
dinamis (dynamic steady state). Setpoint misalnya, tidak selalusama, dan dapat berubah
bergantung dari kebutuhan saat itu. Irama biologi, seperti irama sirkadian misalnya, merupakan
contoh dari perubahan setpoint ini. Pengaturan juga tidak hanya melalui umpan balik, tetapi
dapat bersifat ke depan (feedforward control) yang memungkinkan tubuh mengantisipasi
perubahan yang akan datang. Bahkan besar respons juga dapat dimodulasi melalui up-
regulationatau down-regulation jumlah dan/atau kinerja reseptor sel.
Homeostasis ini pada dasarnya adalah untuk menstabilkan cairan di sekitar sel-sel organisme
multisel yaitu cairan ekstrasel (CES), yang merupakan interface antara sel dan llingkungan luar.
Sel-sel tubuh selain harus selalu basah, harus pula mengandung zat-zat terlarut tertentu (solut)
dalam kadar yang tertentu pula demikelangsungan proses-proses dalam sel. Oleh karena itu
parameter CES yang harus dipertahankan melalui homeostasis adalah:
1.kadar nutrien
2.kadar O2 dan CO2
3. kadar sisa metabolism
4. pH
5. kadar air, garam dan elektrolit lainnya
6. suhu
7. volume dan tekanan
BAB III

PENUTUP

D. Kesimpulan

Dalam tubuh manusia banyak sekali faktor-faktor internal tubuh yang harus
dipertahankansecara homeostasis. Hampir semua penyakit merupakan kegagalan tubuh
mempertahankan homeostasis. Keberadaan seseorang di lingkungan sangat dingin tanpa pakaian
dan perlindungan dapat berakibat fatal jika tubuhnya gagal mempertahankan suhu sehingga suhu
inti tubuh turun. Hal ini disebabkan oleh terganggunya proses-proses (ensimatik) sel yang sangat
bergantung kepada suhu tertentu. Contoh lain adalah, kehilangan darah dalam jumlah yang kecil
mungkin tidak fatal karena tubuh masih mampu mengkompensasi kehilangan tersebut dengan
cara meningkatkan tekanan darah, mereabsorpsi cairan di ginjal dan lain sebagainya. Tetapi bila
kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang besar, upaya kompensasi tubuh mungkin tidak
memadai sehingga berakibat fatal. Tanggung jawab dokter dan paramedis adalah untuk
membantu mempertahankan homeostasis. Tanggung jawab ini jelas terlihat di unit perawatan
intensif untuk pasien-pasien yang gawat. Berbagai indikator homeostasis akan dipantau di unit
intensif ini, seperti frekuensi denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu tubuh,
kimia darah, dan masuk-keluarnya cairan tubuh. Tujuan unit ini adalah untuk mengambil alih
fungsi homeostasis yang tidak dapat dilaksanakan oleh pasien yang sedang sakit parah sehingga
tidak mampu melakukan proses homeostasis sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Akbariyah, Siti. (2010)
https://www.academia.edu/14885520/HOMEOSTASIS_MAKALAH_ok
2. Agnesia, Monica. (2019) https://www.sridianti.com/pengaturan-umpan-balik-dalam-
homeostasis.html\
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasis
4. Siagian, Minarma. (2004) homeostatis: keseimbangan yang halus dan dinamis

Anda mungkin juga menyukai