Disusun oleh :
Nama : Putri Fajrianti Sultan
Nim : 1901031
Prodi : S1 Keperatawan
Dosen pembimbing :Ns. I Kade Wijaya, S.Kep.,M.Kep
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya
pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan Praktikum Biologi tepat pada waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga makalah Ilmu Dasar Keperawatan 1 ini dapat disusun
dengan baik.
Semoga makalah yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah ilmu biologi serta
bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusun makalah
dengan tema serupa yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN...................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagai sinyal
keluarnya dan di kembalikan lagi. Hal ini salah satu sistem supaya terjadi tegangan
dan fase yang sama antara input dan output. Pada umumnya rangkaian feedback
menggunakan komponen pasf R dan C.
Isolator yaitu suatu rangkaian elektronika yang dapat mebangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudo nya tetap. Dasar dari sebuah isolator
yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian sinyal yang
keluar dan di kembalikan lagi dengan phase dan tegangan yang sama sehingga terjadi
isolasi yang terus menerus. Adapun beberapa bagian yang menjadi syarat untuk
sebuah isolator supaya terjadi isolasi yaitu adanya rangkaian penguat, rangkaian
feedback dan rangkaian tank circuit.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian homoestatis
2. Fungsi homoestatis
3. Mekanisme homoestatis
C. Tujuan
1. Untuk mengenal dan mengetahui rangkaian umpan balik positif dan ngatif
2. Untuk mengetahui cara kerja sistem umpan balik positif dan negatif
3. Untuk mengetahui aplikasi dan kegunaan umpan balik positif dan negatif
4. Dapat mengenal isolator sebagai perwujudan aplikasi umpan balik positif
BAB II
PEMBAHASAN
Homeostasis berasal dari bahasa yunani yaitu, homeo yang berati sama dan stasis
semua proses yang terjadi dalam organisme hidup untuk mempertahankan lingkungan
internal, dalam kondisi tertentu agar tecipata kondisi yang optimal bagi kehidupan organisme
yang bersangkutan.
dinamis di dalam tubuh hewan yang konstan. Dalam homeostasis keadaan konstan terdapat
dua jenis, yaitu yang pertama adalah system tertutup yang dimaksud dengan system tertutup
adalah sebuah keseimbangan statis, yang dimana keadaan dalam tubuh tidak berubah.
Sedangkan yang kedua adalah system terbuka, yang dimaksud dengan system terbuka adalah
kesetimbangan dinamis, yaitu keadaan dalam tubuh yang konstan, sedangkan system terus
berubah. Konsep homeostasis ini mengacu kepada pemeliharaan suatu keadaan stabil dinamis
di dalam lingkungan cairan internal yang membasuh semua sel tubuh. Karena sel-sel tubuh
tidak berkontak langsung dengan lingkungan luar, kelangsungan hidup sel bergantung pada
pemeliharaan lingkungan cairan internal yang stabil yang berhubungan langsung dengan sel.
Sebagai contoh, di lingkungan internal O2 dan zat-zat gizi harus terus menerus diganti sesuai
kecepatan penggunaannya oleh sel. Jadi homeostasis dapat disimpulkan sebagai upaya untuk
1. Menstabilkan cairan disekitar sel-sel oranisme multi sel atau cairan extrasel (CES)
2. Untuk kelangsungan hidup sel
3. Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah
dan habitat yang lebih luas.
4. Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang
stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.
5. Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
6. Dan yang terakhir Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan
optimum
Salah satu fungsi dari homeostasis adalah menstabilkan atau menyeimbangan cairan,
dan faktor yang mempengaruhu keseimbangan cairan tersebut adalah:
1. Usia,
Dengan bertambahnya usia organisme, maka organ yang mengatur keseimbangan akan
menurun fungsinya, dengan begitu hasil untuk kesimbangan pun akan menurun.
2. Temperatur lingkungan
Dengan sesuatu organisme banyak terdapat di lingkungan yang panas, maka akan terjadi
proses evaporasi, sehingga dimungkinkan cairan banyak yang keluar.
3. Makanan
4. Obat-obatan
5. Stres
Stres dapat mempengaruhi beberapa hal diantaranya adalah, Mempengaruhi metabolisme sel,
meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan ADH akan meningkatkan sehingga
urine menurun.
6. Sakit
Misalnya gagal ginjal, maka organisme akan mengeluarkan cairan yang banyak sehingga
dapat menggau keseimbangan di dalam tubuh organism tersebut. (Irawan, 2008).
4. pH
G. Mekanisme Aklimatisasi
Dengan merangkum dari semua uraian sebelumnya, terlihat bahwa homeostasis
merupakan upaya integratif dari hewan dalam mempertahankan kondisi fisiologisnya agar
tetap konstan atau berada dalam level perubahan yang masih dapat ditoleransi. Cakupan dari
semuanya itu adalah kemampuan hewan untuk merubah kisaran dari perubahan-perubahan
variabel fisiologis yang terus dipertahankan tersebut. Kemampuan untuk merubah kisaran
inilah disebut dengan aklimatisasi. Mekanisme ini berlangsung sebagai efek kumulatif dari
perubahan lingkungan eksternal dan kemampuan sistem tubuh untuk meregulasi kondisi
internalnya dengan berbagai mekanisme homeostasis. Jadi, regulasi tersebut adalah produk
dari sistem kontrol dasar hewan yang bekerja sama dengan efek-efek lingkungan terhadap
variabel tertentu. Contohnya, fisiologi hewan yang hidup di dataran rendah atau sekitar pantai
berbeda dengan hewan yang sama spesiesnya tetapi tinggal di tempat yang lebih tinggi
seperti di pegunungan karena kadar oksigen akan berbeda pada ketinggian tempat yang
berbeda. Ketersediaan oksigen akan menurun dengan bertambahnya ketinggian tempat. Jadi,
orang yang tinggal di tempat yang tinggi akan memperlihatkan beragam adaptasi fisiologis
dan anatomis dibandingkan dengan orang yang tinggal di dataran rendah dan daerah pantai.
Perbedaan tersebut misalnya dari aspek sensitifitas reseptor tubuh dalam mendeteksi level
oksigen dalam darah, perbedaan struktur pembuluh darah yang membawa darah miskin
oksigen kembali ke pulmo, dan perbedaan dari aspek jumlah dan fungsi eritrositnya.
H. Perubahan-Perubahan Fisiologis
Secara garis besar, perubahan fisiologis yang terjadi pada hewan dapat dibagi menjadi
dua kategori yaitu (a) perubahan yang disebabkan oleh adanya perubahan lingkungan
eksternal dan (b) perubahan internal yang diprogram sedemikian rupa dengan atau
tanpaperubahan lingkungan eksternal. Perubahan kategori pertama terdiri atas perubahan
akut, perubahan kronis (aklimatisasi dan aklimasi), dan perubahan evolusioner. Sedangkan
perubahan kategori kedua meliputi perubahan perkembangan (development change), dan
perubahan yang dikontrol oleh jam biolohis periodik. Perubahan akut adalah perubahan
kondisi fisiologis hewan pada waktu yang singkat (short-term), perubahan yang segera akan
muncul setelah lingkungan berubah. Perubahan ini bersifa reversibel. Perubahan akan
kembali ke keadaan normal jika kondisi lingkungan eksternal kembali ke keadaan semula.
Sedangkan perubahan kronis adalah perubahan fisiologis pada periode yang panjang (long-
term) dimana perubahan pada hewan baru akan muncul setelah berada pada kondisi
lingkungan yang baru selamau beberapa waktu (hari, minggu, bulan). Perubahan ini juga
bersifat reversibel.
Adapun perubana evolusioner adalah perubahan yang muncul karena adanya
perubahan frekuensi gen-gen selama beberapa generasi dalam suatu populasi yang berada
pada lingkungan baru. Perubahan perkembangan adalah perubahan secara fisiologis
yangmuncul dalam suatu jalur spesifik yang telah terprogram sedemikian rupa sejak
daritahap perkembangan embrio hingga dewasa dan menjadi tua. Sedangkan perubahan yang
dikontrol oleh jam biologi periodik adalah perubahan fisiologi hewan yang berlangsung
dengan pola berulang (misalnya setiap hari) dbawah kendali jam biologis(Santoso, 2009:8-
14).
Mempertahankan Homeostasis
Peraturan Umpan balik . Jika kenaikan suhu tubuh (stimulus) terdeteksi (reseptor),
sinyal akan menyebabkan otak untuk mempertahankan homeostasis (respon). Setelah suhu
tubuh kembali normal, umpan balik negatif akan menyebabkan respon untuk mengakhiri.
Urutan stimulus-reseptor-signal-response digunakan di seluruh tubuh untuk mempertahankan
homeostasis.
Misalnya, tubuh kita memiliki termostat internal. Selama musim dingin, di rumah kita
termostat merasakan suhu di dalam ruangan dan merespon dengan menyalakan atau
mematikan pemanas. Tubuh kita bertindak dalam banyak cara yang sama. Ketika suhu tubuh
meningkat, reseptor di kulit dan otak merasakan perubahan suhu. Perubahan suhu memicu
perintah dari otak. Perintah ini dapat menyebabkan beberapa tanggapan. Jika kita terlalu
panas, kulit mengeluarkan keringat dan pembuluh darah dekat permukaan kulit membesar.
Tanggapan ini membantu suhu tubuh menurun.
Contoh lain dari umpan balik negatif dilakukan dengan kadar glukosa darah. Ketika
tingkat glukosa ( gula) dalam darah terlalu tinggi, pankreas mengeluarkan insulin untuk
merangsang penyerapan glukosa dan dikonversi glukosa menjadi glikogen, yang disimpan
dalam hati. jika kadar glukosa darah menurun, produksi insulin kurangi. Ketika kadar glukosa
terlalu rendah, hormon lain yang disebut glukagon diproduksi, organ hati yang mengubah
glikogen kembali menjadi glukosa.
Peraturan Umpan balik . Jika kenaikan suhu tubuh (stimulus) terdeteksi (reseptor),
sinyal akan menyebabkan otak untuk mempertahankan homeostasis (respon). Setelah suhu
tubuh kembali normal, umpan balik negatif akan menyebabkan respon untuk mengakhiri.
Urutan stimulus-reseptor-signal-response digunakan di seluruh tubuh untuk mempertahankan
homeostasis.
Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen
biosis ialah:
Manusia
Tumbuhan
Hewan
Suhu
Nilai pH
Cahaya
Kelembapan
Topografi
Iklim
Dalam Ilmu Komunikasi dikenal beberapa jenis feedback. Tidak semuanya persis merupakan
variasi dari prinsip di atas. Ada di antaranya yang merupakan analogi pada konteks
komunikasi yang lain atau merupakan sifatnya. Jenis-jenis feedback tersebut adalah :
Feedback negatif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang
menandakan bahwa ia / mereka memiliki sikap serta perilaku yang dapat berkisar dari
mulai tidak setuju hingga tidak menyukai pesan, cara penyampaian, atau bahkan diri
sang komunikator. Segalanya sesuatu yang merupakan lawan dari feedback positif
adalah feedback negatif.
Contohnya : sikap acuh tak acuh, melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya
dengan yang sedang dibahas, mengobrol, mengganggu orang lain, nyeletuk,
memotong pembicaraan / interupsi secara tidak sopan, atau keluar ruangan / walk- out
tanpa izin dari komunikator, dan sebagainya.
Feedback Netral adalah jenis feedback yang sulit untuk dinilai sebagai isyarat
/ gejala yang menunjukkan respon positif atau negatif. Dengan kata lain feedback
netral adalah feedback yang tidak jelas wujudnya; apakah itu positif atau negatif.
Contohnya : ada yang tertawa ketika komunikator tidak sedang menyampaikan hal
yang lucu, tiba-tiba ada yang menangis, dan sebagainya.
Feedback Verbal menunjuk pada bentuk atau wujud dari apa yang
disampaikan komunikan sebagai reaksinya pada suatu perilaku komunikasi tertentu
yang sedang berlangsung. Contoh dari feedback verbal misalnya adalah interupsi
(memotong pembicaraan), nyeletuk (menyampaikan komentar secara spontan ketika
komunikator sedang menyampaikan pesannya), atau dapat pula berupa secarik kertas
yang ditulisi yang mengatakan sesuatu kepada yang sedang berbicara agar ia segera
berhenti karena waktu untuknya sudah habis. Harap diingat pengertian verbal di sini.
Pesan komunikasi yang verbal adalah yang bentuknya merupakan wujud dari
penggunaan bahasa. Artinya, bisa berupa lisan atau tulisan.
Feedback Non-Verbal adalah yang wujudnya bukan berupa lisan atau tulisan, seperti
ekspresi wajah, gerak-gerik, cara duduk, cara berdiri, cara menatap, bentuk senyuman,
isyarat tangan, dan sebagainya.
Beberapa ahli komunikasi tidak sepakat dengan adanya dua jenis feedback ini.
Alasannya adalah, feedback seharusnya adalah sesuatu yang tampak / dapat
diidentifikasi keberadaannya ketika sebuah proses komunikasi tengah berlangsung,
bukan sesudahnya. Bila sesudahnya, maka itu berarti merupakan respon atau
tanggapan.
Pada komunikasi interpersona, jelas untuk sebagian besar feedbacknya akan bersifat
langsung atau segera. Artinya, orang yang berbicara / komunikator akan dapat segera
mengetahui bagaimana reaksi si komunikan ketika ia sedang menyampaikan pesan
tertentu (karena situasinya tatap muka).
Ini berbeda dengan komunikasi massa. Surat kabar, misanya. Para pembaca tidak
dapat memberikan feedback yang segera. Feedback mereka dapat disampaikan
melalui surat pembaca yang biasanya waktunya adalah cukup lama sejak apa yang
ditanggapi terbit atau dibaca oleh komunikan, sehingga surat pembaca dapat dijadikan
contoh sebagai feedback tidak langsung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Homeostasis berasal dari bahasa yunani yaitu, homeo yang berati sama dan stasis
yang berati mempertahankan keadaan. Faktor yang mempengaruhi homeostatis yaitu :
Menstabilkan cairan disekitar sel-sel oranisme multi sel atau cairan extrasel (CES), Untuk
kelangsungan hidup sel, Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang
mempunyai jumlah dan habitat yang lebih luas. Menyediakan keadaan dalam (lingkungan
dinamis dalam badan organisme) yang stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan
efisien. Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu. Dan yang
terakhir Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum. Faktor yang
mempengaruhi terdiri atas faktor eksternal meliputi usia, temperatur lingkungan, makanan,
obat-obatan dan stress. Faktor internal yaitu konsentrasi molekul-molekul nutrien,
konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat-zt sisa, PH, dan konsentrasi air, garam, dan
elektrolit lain. Mekanisme Homeostatis terdiri atas sistem umpang balik negatif dan sistem
umpang balik positif.
DAFTAR PUSTAKA
Bima, 2006. Pengaturan Suhu Tubuh. http://bima.ipb .ac.id/~tpb/ materi/bio100/ Materi/ suhu_ tubuh
.html.
Santoso, Putra. 2009. Buku Ajar Fisiologi Hewan. Padang. Universitas Andalas
Soewolo, 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah
IRBD Loan No. 3979. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Kukus,Yondry, Wenny Supit dan Fransiska Lintong. 2009. Suhu tubuh:Homeostasi dan efek kinerja
padatubuh manusia. (online: ejournal. unsrat.ac .id/index .php/biomedik/ article/view/ 824.
Diakses tanggal 16 sep 2013