Anda di halaman 1dari 38

GANGGUAN TUMBUH

KEMBANG
KEPERAWATAN ANAK 1
MIKAWATI, S.Kp., M.Kes
KELOMPOK 7

ARISAH DZUL FITRI JABBAR 17010


FIKA WULANDARI 1901012
NADIYA ELSA 1901024
RAHMAT HIDAYAT 1901032
SHERLIWATI 1901037
ST. MISRAWATI 1901040
GANGGUAN TUMBUH
KEMBANG

A. Klarifikasi Kata-Kata Kunci


1. Usia 10 bulan 18 hari

2. Riwayat kelahiran:
BB 3200 gram

PB 50 cm

3. Lingkar kepala 32 cm (33-36 cm) segera menangis


4. Puncak kepala bengkak dan hilang dalam waktu 3 hari (caput succedaneum)

5. Caput suksedaneum adalah pembengkakan difus jaringan lunak kepala yang dapat
melampaui sutura garis tengah.
LANJUTAN :
6. Hari ke 4 malas menetek dan seluruh tubuh kuning (ikterus kramer
5)
7. Riwayat kejang
Kejang pada anak diduga terjadi karena kenaikan drastis pada
temperatur tubuh. Umumnya disebabkan oleh infeksi dan merupakan
respons dari otak terhadap demam yang biasanya terjadi di hari
pertama demam.  Pada umumnya kejang demam pada anak dialami
bayi usia 6 bulan hingga anak usia 5 tahun.
LANJUTAN :
8. Belum bisa duduk

Bayi kurang mendapatkan latihan, sehingga ia belum mencapai perkembangan yang


seharusnya ia capai di usia tersebut. Kemungkinan lainnya adalah bayi memiliki berat badan
yang berlebih. Bayi yang bertubuh besar akan kesulitan untuk menjaga keseimbangan saat
belajar duduk dan cenderung akan berguling kembali.
9. Belum bisa mengoceh

Bayi umumnya mengucapkan kata pertamanya pada usia 12 bulan. Namun bisa saja lebih cepat
atau lebih lambat. Bukan berarti bayi usia 10 bulan belum bisa mengucapkan apa-apa, Moms.
Mengutip laman Parents, bayi 10 bulan umumnya menggumam dan mengoceh seperti sedang
berkumur-kumur.
LANJUTAN :
10.Tidak bisa memegang kerincingan
11.Panjang badan 2 bulan terakhir 6700 gram dan 6900
gram

12.Pemfis : kedua kaki kaku, BB 7000 gram, PB 65 cm,


LK 40 cm.
B. Kata Kunci/Problem Kunci

Gangguan tumbuh kembang adalah kegagalan


untuk tumbuh dan berkembang dimana sebenarnya
anak tersebut lahir dengan cukup bulan, akan tetapi
dalam pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya
mengalami kegagalam dalam pertumbuhan fisik
dengan malnutrisi dan retardasi perkembangan social
atau motorik.
A. KONSEP MEDIS GANGGUAN
TUMBUH KEMBANG

1. Definisi

Gangguan Tumbuh Kembang adalah suatu kondisi perkembangan anak


dari segi tinggi badan, berat badan, kematangan organ seksual, serta sisi
lainnya yang tidak seusai dengan anak seusianya. Pertumbuhan yang terlalu
lambat atau justru terlalu cepat umumnya menandakan adanya gangguan
kelenjar atau penyakit lain.
2. Etiologi

Penyebab dari gangguan tumbuh kembang menurut (Tim Pokja SDKI


DPP PPNI, 2016)adalah sebagai berikut :
Efek ketidakmampuan fisik

Keterbatasan lingkungan

Inkonsistensi respon

Pengabaian

Terpisah dari orang tua dan/atau orang terdekat

Defisiensi stimulus
3. Tanda dan Gejala
Pada beberapa kasus, gangguan pertumbuhan dapat langsung terlihat segera setelah
anak lahir. Hal ini dikarenakan anak mungkin memiliki tubuh yang jauh lebih kecil dari
anak seusianya. Gejala gangguan tumbuh kembang biasanya muncul selama masa taman
kanak-kanak atau balita. Anak-anak bisa mengalami:
Kekurangan koordinasi otot
Kekakuan otot
Gerakan yang lambat
Sulit berjalan
Kejang
Keterlambatan perkembangan kemampuan berbicara dan sulit berbicara
Sulit makan
LANJUTAN :
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
a. Subjektif : (tidak ada)
a. Subjektif :(tidak ada) b. Objektif :
b. Objektif :  Tidak mampu mrlakukan perawatan
diri sesuai usia
Tidak mampu melakukan
 Afek datar
keterampilan atau perilaku khas sesuai  Respon sosial lambat
usia (fisik, bahasa,  Kontak mata terbatas
 Nafsu makan menurun
motorik,psikososial)
 Lesu
Pertumbuhan fisik terganggu  Pola tidur terganggu (pada bayi)
4. Patofisiologi
Berdasarkan patogenesis dapat dibagi menjadi :
Malformasi →embriogenesis→bibir sumbing
Malformasi mayor dan minor
Deformasi →posisi abnorma, tekanan→kaki
bengkak,mikrognatia
Disrupsi →iskemia, perdarahan, perlekatan→pita amnion
Displasia →kelainan struktur akibat fungsi yang abnormal
→mutasi gen.
5. Pencegahan
a. Pencegahan primer : menghindari faktor-faktor resiko
Imunisasi
Cegah infeksi, kejang
Nutrisi adekuat

b. Pencegahan sekunder : melakukan deteksi dini


Pantau pertumbuhan (tiap bulan) + KMS

c. Pencegahan sekunder : mencegah kerusakan stimulasi sesering


mungkin.
B. K O N S E P A S U H A N K E P E R AWATA N
GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
ANAK

a. Pengkajian

Pengkajian merupakan suatu kegiatan guna untuk mengumpulkan data secara


sistematis dengan tujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional pada saat ini
dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respons klien saat ini dan waktu
sebelumnya menyeleksi terapi keperawatan yang cocok, dan mengevaluasi respons klien
terhadap terapi. (Potter, 2005).
Pengkajian juga berupa proses pengumpulan, pengaturan, validasi dan dokumentasi
data. Pengkajian juga berupa proses yang dilakukan pada semua fase dalam proses
keperawatan. (Kozier, Erb, Breman, & Shirlie, 2011).
Keluhan utama

Menurut (Muttaqin, 2010), pengkajian anamnesis keluhan utama didapat


dengan menanyakan tentang gangguan terpenting yang dirasakan pasien sampai
perlu pertolongan. Seperti misalnya saat mengalami kelainan jantung bawaan
akan timbul gejala bayi biru saat menangis (bibir,kuku dan lidah menjadi biru).
Wajah bayi tampak pucat dan biru akibat kurangnya aliran darah. Secara umum
fisik bayi akan terlihat lemah, lelah dan malas menyusu, bayi sering menjadi
batuk pilek dan demam. Gejala lain yang mungkin muncul adalah saat
menghisap ASI bayi cenderung tersengal-sengal, sulit bernapas, nafsu makan
rendah, berkeringat berlebih saat makan atau minum susu, pertumbuhan
terhambat dan terlambat berjalan.
Riwayat kesehatan

Riwayat kesehatan termaksud alasan untuk mencari perawatan


kesehatan dan pengkajian riwayat kesehatan masa lampauu dan masa kini.
Riwayat kesehatan sekarang :

Pengkajian riwayat kesehatan sekarang seperti misalnya saat


menderita KJB akan timbul gejala bayi biru saat menangis
(bibir,kuku dan lidah menjadi biru). Wajah bayi tampak pucat dan
biru akibat kurangnya aliran darah. Secara umum fisik bayi akan
terlihat lemah, lelah dan malas menyusu, bayi sering menjadi batuk
pilek dan demam. Gejala lain yang mungkin muncul adalah saat
menghisap ASI bayi cenderung tersengal-sengal, sulit bernapas,
nafsu makan rendah, berkeringat berlebih saat makan atau minum
susu, pertumbuhan terhambat dan terlambat berjalan.
Riwayat kesehatan dahulu :

Perawat disini menanyakan mengenai penyakit-penyakit yang


pernah dialami sebelumnya. Menurut (Muttaqin, 2010), hal-hal yang
perlu dikaji meliputi:
a. Pengobatan yang lalu dan riwayat alergi.
Tanyakan apakah ibu pasien sempat meminum obat-obatan
dimasa lalu yang masih relevan seperti misalnya obat kortikosteroid.
Catat kemungkinan efek samping yang pernah terjadi di masa lalu.
Selain itu perawat juga harus menanyakan alergi obat dan reaksi alergi
seperti apa yang sempat timbul.
Riwayat kesehatan keluarga :

Disini hal yang perlu ditanyakan perawat adalah mengenai


penyakit yang pernah dialami oleh keluarga. Hal ini ditanyakan
karena banyak terjadi penyakit menurun dalam keluarga.
Pemeriksaan fisik

Menurut Muttaqin (2010), pemeriksaan fisik adalah dengan


menggunakan pendekatan per sistem mulai dari kepala ke ujung
kaki dapat lebih mudah dilakukan pada kondisi klinik. Pada
pemeriksaan fisik diperlukan empat modalitas dasar yang
digunakan meliputi :
LANJUTAN :
Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi. Perawat harus menginspeksi


bagian tubuh untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda fisik
yang signifikan. Perawat yang berpengalaman harus melakukan
beberapa observasi hampir secara bersamaan, sambil mendeteksi tanda
dini adanya abnormalitas. Perhatikan semua gerakan dan lihat dengan
cermat bagian tubuh atau area yang sedang diinspeksi.
Palpasi

Palpasi dilakukan dengan menggunakan kedua tangan untuk menyentuh bagian


tubuh dan membuat suatu pengukuran sensitif terhadap tanda khusus fisik.
Keterampilan ini sering kali digunakan bersamaan dengan inspeksi. Selama melakukan
palpasi, pasien diusahakan dalam keadaan santai sehingga tidak terjadi ketegangan otot
yang dapat memengaruhi optimalitas dari hasil pemeriksaan.
Perkusi

Perkusi merupakan teknik pemeriksaan fisik dengan melakukan pengetukan pada


tubuh dengan ujung-ujung jari untuk mengevaluasi ukuran, batasan dan konsistensi
organ-organ tubuh yang bertujuan untuk menemukan adanya cairan di dalam rongga
tubuh. Perkusi membantu memastkan abnormalitas yang didapat dari pemeriksaan
sinar-X atau pengkajian melalui palpasi dan auskultasi.
LANJUTAN :
Auskultasi

Auskultasi ialah teknik pemeriksaan fisik dengan


mendengarkan bunyi yang dihasilkan tubuh. Beberapa bunyi
dapat didengar dengan telinga tanpa alat bantu, meskipun
sebagian besar bunyi dapat didengar dengan stetoskop.
Dengarkan adanya bunyi dan karakteristik yang memungkinkan
adanya kelainan.
SKENARIO 7
Seorang anak perempuan lahir pada tanggal 17 Desember 2010,dibawah
oleh ibunya ke puskesmas pada tanggal 5 November 2011, karena Adinda tak
seperti anak tetangga yang seusia dengannya. Dari anamnesis ibu, si anak lahir
ditolong oleh bidan, dengan BB lahir 3200gram, LK 32 cm, tidak segera
menangis dan puncak kepalanya bengkak, yang baru menghilang 3 hari
kemudian. Pada usia 4 hari si bayi mulai malas menetek dan kulit diseluruh
tubuh bayi tampak kuning, dan ia pernah kejang 1x. Anak ini hanya mendapat
ASI saampai usia 3 bulan, karena si ibu sudah harus masuk kerja, mendapat
bubur susu mulai usia 4 bulan.
LANJUTAN :
Adinda belum bisa duduk walaupun kepalanya sudah tegak pada usia 6
bulan. Anak bisa senyum spontan tetapi elum bisa mengoceh. Kerincingan
dan mainan dipegangnya selalu jatuh. Sepulang kerja ibu sering mengajak
bicara. Adinda mendapat imunisasi dasar lengkap. Pada pemeriksaan
ditemukan seorang anak yang belum bisa duduk, tidak ditemukan anomali
lain. BB saat ini,7000gram, 2 bulan lalu berturut-turut 6700gram , PB saat
ini 65cm, 2 bulan lalu 63cm (TB ayah 160cm , ibu 152cm) LK 40cm.
A. PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien :
 Nama : Adinda
 Usia : 10 bulan 18 hari
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Alamat : Maros
2. Keluhan Utama :
Dari anamnesis ibu, BB lahir 3200gram, LK 32 cm, tidak
segera menangis dan puncak kepalanya bengkak, yang baru
menghilang 3 hari kemudian. Pada usia 4 hari si bayi mulai
malas menetek dan kulit diseluruh tubuh bayi tampak kuning,
dan ia pernah kejang 1x. Anak ini hanya mendapat ASI saampai
usia 3 bulan. Adinda belum bisa duduk walaupun kepalanya
sudah tegak pada usia 6 bulan. Anak bisa senyum spontan tetapi
elum bisa mengoceh. Kerincingan dan mainan dipegangnya
selalu jatuh.
3. Riwayat Penyakit Sekarang : Gangguan Tumbuh Kembang
Anak
4. Riwayat penyakit Masa Lalu : -
5. Pola Aktivitas Sehari – hari : -
6. Riwayat Kesehatan Keluarga : -
B. DATA FOKUS
Data Subyektif (DS) : Data Obyektif (DO) :
1. Bayi tidak segera menangis
1. Ditemukan seorang anak yang
2. Puncak kepalanya bengkak
belum bisa duduk.
3. Bayi mulai malas menetek
4. Kulit diseluruh tubuh bayi tampak kuning
2. Tidak ditemukan anomali lain.

5. Pernah kejang 1x 3. BB saat ini,7000gram, 2 bulan


6. Anak bisa senyum spontan tetapi elum bisa lalu berturut-turut 6700gram.
mengoceh
4. PB saat ini 65cm, 2 bulan lalu
7. Kerincingan dan mainan dipegangnya selalu
jatuh
63cm.
Analisa Data :
Batasan Karakteristik Data (DO&DS) Diagnosa Keperawatan

DX 1 Domain 13
DS : Kelas 2
1. Anak bisa senyum spontan tetapi
belum bisa mengoceh. Kode Diagnosis : 00112
2. Kerincingan dan mainan di pegangnya DX 1 :
selali jatuh. Resiko Keterlambatan
3. Bayi tidak segera menangis Perkemabangan
DO :
4. BB saat ini, 7000 gram, 2 bulan lalu
berturut-turut 6700 gram.
5. PB ssat ini 65 cm, 2 bulan lalu 63 cm
6. Ditemukan seorang anak yang belum
bisa duduk.
LANJUTAN :
DX 2 Domain 2 : Nutrisi
DS : Kelas 1 : Makan
1. Bayi mulai malas menetek
Kode Diagnosis : 00104
DO : DX 2 :
2. BB saat ini 7000 gram, 2 bulan Ketidakefektifan pemberian
lalu berturut-turut 6700 gram. ASI
Diagnosis Keperawatan (Nanda/Siki)

NO Rumusan Diagnosis (NANDA/SIKI)

1. Domain 13
Kelas 2 : Perkembangan
Kode Diagnosis ; 00112
DX 1 :
Resiko Keterlambatan Perkembangan

2. Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
Kode Diagnosis : 00104
DX 2 :
Ketidakefektifan Pemberian ASI
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Domain 13 (0103) Perkembangan anak : (5210) Bimbingan Antisipasif :
Kelas 2 : 12 bulan : a. Bantu klien mengidentifikasi
perkembangan a. 010301) mencoba untuk kemungkinan perkembangan
situasi krisis yang akan
Kode : 00112 berdiri diperthankan
terjadi dan efek dari krisis
DX 1 : pada tidak pernah yang bisa berdampak pada
Resiko menunjukkan klien dan keluarga.
Keterlambatan ditingkatkan ke sering b. Instruksikan klien mengenai
Perkembangan menunjukkan. perilaku dan perkembangan
Factor risiko : - b. (010303) berusaha untuk dengan cara yang tepat.
Nutrisi Tidak melangkah sendiri c. Berikan informasi mengenai
Adekuat dipertahankan pada tidak harapan-harapan yang
pernah menunjukkan realistis terkait dengan
perilaku pasien.
ditingkatkan ke sering d. Bantu klien untuk
menunjukkan. memutuskan bagaimana
c. (010304) mulai menjepit masalah dipecahkan.
benda-benda dengan e. Latih teknik yang digunakan
tangan dipertahankan untuk beradaptasi terhadap
pada jarang perkembangan situasi
menunjukkan ke sering krisis,dengan klien secara
menunjukkan. tepat.
L A N J U TA N
e. (010311) meniru vokalisasi f. Jadwalkan peninjauan
dipertahankan pada jarang kembali melalui telepon
menunjukkan ditingkatkan ke untuk mengevaluasi
sering menunjukkan. keberhasilan atau
f. (010313) memainkan kebutuhan penguatan.
permainan sosial g. Libatkan keluarga maupun
dipertahankan pada jarang orang orang terdekat klien
menunjukkan ditingkatkan ke jika memungkinkan.
sering menunjukkan.

(1902) Kontrol Risiko :


(5657) Pengajaran : Stimulasi
g. (190219) mencari informasi Bayi 9-12 bulan :
tentang risiko kesehatan h. Deskripsikan
dipertahankan pada tidak perkembangan normal
pernah menunjukkan bayi .
ditingkatkan ke sering i. Bantu orang tua untuk
menunjukkan. mengidentifikasi tanda-
h. (190220) mengidentifikasi tanda kesiapan bayi dan
factor risiko dipertahankan respon terhadap stimulasi
pada tidak pernah j. Bantu orang tua untuk
menunjukkan ditingkatkan ke mengatur stimulasi rutin
sering menunjukkan. bagi bayi.
c. (190201) mengenali factor d. Instruksikan
risiko individu dipertahankan orangtua/pengasuh untuk
pada kadang-kadang melakukan aktivitas yang
menunjukkan ditingkatkan ke mendukung pergerakan
sering menunjukan. dan atau menimbulkan
d. (190221) mengenali stimulasi sensoris.
kemampuan untuk merubah e. Minta orangtua
perilaku dipertahankan pada mendemonstrasikan teknik
jarang menunjukkan yang sudah dipelajari
ditingkatkan ke sering selama pengajaran.
menunjukkan. f. Instruksikan orang tua
e. (190207) menjalankan strategi untuk menarik bayi
control risiko yang sudah sampai berdiri, pegang
ditetapkan dipertahankan pada tangannya untuk
tidak pernah menunjukkan stabilisasi.
ditingkatkan ke secara g. Instruksikan orangtua
konsisten menunjukkan .
untuk memandu bayi
f. (190217) memonitor
berjalan, memegang
perubahan status kesehatan
tangan bayi/pergelangan
dipertahankan pada tidak
pernah menunjukkan
tangan dengan posisi
ditingkatkan ke secara tangan diatas kepala.
konsisten menunjukkan.
h. Instruksikan orangtua untuk
mendukung bayi bermain
bola(misalnya.,
menggelinding, meraih,
menahan dan menangkap).
i. Instruksikan orangtua untuk
memperkenalkan cara
menggunakan gelas saat
makan, bantu bayi untuk
meraih dan meletakkannya
kemulut.
j. Instruksikan orangtua untuk
bermain”ikuti perintah
pemimpin”. Meniru suara bayi,
binatang atau lagu.

Domain 2 : Nutrisi (1000) Keberhasilan (5643) Pengajaran : Nutrisi


Kelas 1 : Makan Menyusui Bayi : bByi 10-12 bulan :
Kode : 00104 a. (100013) Penempatan a. Berikan orangtua materi-
DX 2 : lidah yang tepat materi tertulis yang sesuai
Ketidakefektifan dipertahankan pada tidak dengan kebutuhan
Pemberian ASI b/d adekuat ditingkatkan ke pengetahuan yang
Refleks Isap Bayi sebagian besar adekuat. (telah)diidentifikasi..
Buruk
L A N J U TA N :
b. (100014) refleks b. Instruksikan
orangtua/pengasuh untuk
menghisap menawarkan tiga makanan
dipertahankan pada dan makanan ringan yang
tidak adekuat menjadi sehat.
sepenuhnya adekuat. c. Instruksikan
orangtua/pengasuh untuk
c. (100006) menyusui mulai menyapih dari
minimal 5-10 menit penggunaan botol.
per payudara d. Instruksikan orangtua
dipertahankan pada /pengasuh untuk
menghindari minuman buah
tidak adekuat dan susu berasa.
ditingkatkan ke e. Instruksikan
sepenuhnya adekuat. orangtua/pengasuh untuk
1 memulai “table
foods/makanan meja”
f. Instruksikan
orangtua/pengasuh untuk
mengijinkan bayi makan
sendiri dengan
menggunakan sendok .
KESIMPULAN
Dari hasil anamnesis, maka disimpulkan anak ini mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan . maka dari itu anak
ini harus diberikan nutrisi yang adekuat dan rehabilitasi medik
untuk menstimulasi perkembangan anak sesuai dengan umur
anak sekarang. Masih perlu dilakukan skrining perkembangan
pada anak ini dengan menggunakan KPSP untuk usia 10 bulan.
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai