Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

ILMU BIOMEDIK DASAR

DI SUSUN OLEH:
NAMA: Nyimas Siti Fatimah

PRODI: Dlll KEPERAWATAN

KEPERAWATAN INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN


TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Kata Pengantar
Puja dan puji syukur kehadiran Allah SWT yang senantiasa
memberikan nikmat, taufik, hidayah, serta inayah-nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makala materi mata kuliah ilmu
biomedik dasar.
Teiring ucapan terima kasih kepada Ibu selaku pembimbing kami
dalam pembelajaran mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna.Oleh karna itu, kritik
serta saran yang bersifat membangun guna perbikan dan peningkatan
kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca adalah sangat
berharga bagi kami.

Sukaraja 14 September 2021

Nyimas Siti Fatimah


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii

BAB I    PENDAHULUAN

 1.1  Latar Belakang……………………………………………………. 1

BAB II   TINJAUAN PUSTAKA

 2.1  Homeostasis…………………………………….2

BAB II KESIMPULAB DAN SARAN

 3.1 Kesimpulan……………………………………………………......3
 3.2 Saran………………………………………………………………3

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Homeostasis berasal dari kata homeo berarti “yang sama” dan stasis berarti
“berdiri atau diam”. Sherwood (2007) mendefinisikan homeostasis sebagai
pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil. Makhluk hidup sejatinya
senantiasa melakukan pertukaran dengan lingkungan, mengambil bahan yang
diperlukan dan mengeluarkan zat-zat yang sudah tidak berguna dalam tubuh. Kita
ambil contoh Amoeba misalnya. Amoeba mengambil oksigen dan nutrisi dari
lingkungannya serta melepaskan zat sisa metabolisme ke lingkungan.
Apa yang terjadi pada tubuh manusia hampir sama meski tidak sama persis.
Manusia mengambil zat-zat yang dibutuhkan dari lingkungan, serta mengeluarkan zat
sisa (sampah) ke lingkungan. Tubuh manusia terdiri dari banyak sel tidak seperti
Amoeba yang hanya terdiri dari satu sel. Bagi sel-sel tubuh terdapat dua lingkungan
yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal adalah
lingkungan dimana tubuh manusia hidup atau dapat dikatakan segala sesuatu yang
berada di luar tubuh manusia. Lingkungan internal adalah lingkungan di luar sel
namun berada di dalam tubuh.
Lingkungan internal berupa cairan plasma dan cairan interstisial. Ketika sel-
sel tubuh memerlukan suatu asupan, dia tidak bisa langsung mengambilnya dari
cairan ekstra sel, zat yang diperlukan akan diambil dari cairan interstisial yang
dipasok oleh plasma darah. Ketika sel perlu mengeluarkan sisa metabolisme misalnya
karbondioksida tidak bisa juga langsung dikeluarkan ke lingkungan eksternal,
maka karbondioksida tersebut akan dikeluarkan ke cairan interstisial. Agar sisa
metabolisme pada cairan interstisial tidak menumpuk maka sisa metabolisme tersebut
dikeluarkan melalui plasma darah kemudian menuju alat-alat ekskresi dan akhirnya
dikeluarkan ke lingkungan eksternal.

Plasma darah dan cairan interstisial diatur agar dapat mendukung kehidupan
sel, tidak seperti Amoeba yang tidak dapat mengatur lingkungannya. Pengaturan
keadaan lingkungan internal agar tetap stabil inilah yang disebut dengan homeostasis.
Pemeliharaan lingkungan internal berupa komposisi, suhu dan karakteristik lainnya
ini bukan berarti tidak ada perubahan sama sekali. Stabil disini berarti perubahan-
perubahan yang terjadi tidak terlalu menyimpang jauh. Jika suatu faktor mulai
menggerakkan kondisi lingkungan internal menjauhi kondisi optimal, maka sistem-
sistem dalam tubuh akan memulai reaksi tandingan untuk meminimalisasi perubahan
tersebut. Misalnya jika tubuh terpapar pada suhu dingin maka suhu internal tubuh
akan cenderung turun. Maka, pusat kontrol di otak akan menanggapinya untuk
memulai kompensasi misalnya menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh menuju
suhu normal. Sebaliknya ketika lingkungan internal tubuh saat cuaca panas misalnya,
pusat kontrol suhu akan memicu berkeringat untuk menurunkan suhu tubuh menuju
normal. Banyak faktor dalam lingkungan internal tubuh yang harus dipertahankan.
Faktor-faktor tersebut meliputi konsentrasi molekul-molekul nutrien, konsentrasi
O2dan CO2, konsentrasi zat sisa, pH, konsentrasi garam, air dan elektrolit lain,
volume dan tekanan serta suhu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Homeostasis

Homeostasis adalah keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan


internal tubuh. Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme
pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang
konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam
biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis
pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap
organisme (Resha,2009).
Contoh homeostasis yang ringkas ialah apabila cuaca panas, sistem kulit
akan merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada
epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah
akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga
menyebabkan kulit berwarna merah.Homeostasis pada dasar nya adalah untuk
menstabilkan cairan di sekitar sel-sel organisme multisel yaitu cairan ekstrasel
(CES) yang merupakan interface antara sel dengan lingkungan liar.Oleh karena
itu parameter CES yang harus dipertahankan melalui homeostasis adalah :

1.              Kadar Nutrien


2.              Kadar O2 dan CO2
3.              Kadar Sisa Metabolisme
4.              PH
5.              Kadar Air,Suhu,Volume dan Tekanan.
Dalam menyelenggarakan homeostasis ini tubuh harus senantiasa
memantau adanya perubahan-perubahan nilai berbagai parameter,lalu
mengkoordinasikan respons yang sesuai sehingga perubahan yang terjadi dapat
di redam.Untuk itu,sel-sel tubuh harus mampu berkomunikasi satu dengan
yang lainnya. Komunikasi antar sel ini merupakan media yang menopang
pengendalian fungsi sel organ tubuh.Pengendalian yang paling sederhana
terjadi secara lokal (intrinsik) yaitu yang dilakukan dengan komunikasi antar
sel yang berdekatan.Pengendalian jarak jauh (ekstrinsik) lebih kompleks dan
dimungkinkan melalui refleks yang dapat melibatkan system syaraf (lengkung
refleks) maupun sistem endokrin (umpan balik) (Minarma,2004).
Homeostasis dipertahankan oleh berbagai proses pengaturan
keimbangan yang sangat halus namun bersifat dinamis (dynamic steady
state).Macam-macam pengaturan yang terlibat dalam homeostasis itu sendiri
meliputi :

1.   Umpan balik positif : Contohnya adalah pada saat demam,badan akan


bertambah panas untuk membunuh bakteri dan virus.

2.    Umpan balik negatif : Contoh pada saat keadaanl panas,badan akan diatur
untuk mengurangi panas badan.

Pengaturan juga tidak hanya melalui umpan balik,tetapi dapat juga


bersifat kedepan (feed forward control) yang memungkinkan tubuh
mengantisipasi perubahan yang akan datang.Bahkan besar respons juga dapat
dimodulasi melalui up-regulation atau down-regulation jumlah dan /atau
kinerja reseptor sel (Resha,2009).

Sistem-sistem yang terlibat dalam homeostasis meliputi:


transportasi,perolehan sumber nutrien, pembuangan sisa metabolisme, kontrol
oleh saraf dan hormon, dan reproduksi.
2.2 Memahami dasar Anatomi dan Psiologi tubuh manusia

A. Posisi dan Istilah Anatomi

Posisi anatomi adalah ketika seorang menghadap ke depan, dengan kepala


tegak lurus, kedua tangan berada di samping dengan ibu jari berada di
samping/luar. Istilah anatomi berdasrkan posisi anatomi antara lain: Anterior :
depan. Medial : tengah.
B. Bagian Anatomi tubuh manusia

Bidang anatomi tubuh adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi
anatomi: Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian
kanan dan kiri. Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua
bagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar
dengan bidang median.
C. Konsep homeostasis
Homeostasis merupakan istilah biologis yang hampir eksklusif, yang
merujuk pada konsep yang dijelaskan oleh Bernard dan Cannon, mengenai
konstannya lingkungan internal tempat sel-sel tubuh hidup dan bertahan hidup.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Posisi anatomi adalah seorang menghadap kedepan, dengan kepala tegak


lurus, kedua tangan berada di samping dengan ibu jari berada di samping/luar.
Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh yang menjadi bagian kanan
dan kiri.

Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dan titik
tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang
median

  Homeostasis merupakan proses pengaturan lingkungan kesetimbangan yang


dinamisdalam (badan organisme) yang konstan.

3.2 Saran

Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan


khususnya semua mahasiswa dan mahasiswi pendidikan biologi dan para
pembaca sekalian dapat mengetahui serta memahami apa itu posisi dan istilah
anatomi, bidang anatomi tubuh, dan konsep homeostatis.
DAFTAR PUSTAKA
Agung. 2008. HOMEOSTASIS suatu pengantar. http//www.scrib.com. Jumat,
19 September 2008

Guy Ton, Arthur C., Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.11. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Pramita, Aam Citrida. 2007. Kebutuhan Dasar Manusia. Palembang : Poltekkes


Depkes Palembang.

Raharja, Kirana. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta : PT Alex Media


Komputindo

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta :


Penerbit Buku Kedokteran EGC

Siagian, Minarma. 2004. HOMEOSTASIS: Keseimbangan yang Halus dan


Dinamis. Jakarta : Departemen Ilmu   

Anda mungkin juga menyukai