Anda di halaman 1dari 16

i

MAKALAH
HOMEOSTASIS

KELOMPOK 1
1. AFWAN BIMANTORO
2. ALFRIDO A M PALANGA
3. ANJELINA BILI
4. APRILIA S RUPILU
5. ARCHANGELA R O AGUN
6. AXTRISANIA L L MORON
7. BARTH L B SAU
8. CHETRIN C ADAM
9. CHORNALIA BENTURA
10. CLARA J O ADETPAH

PRODI FARMASI
POLTEKES KEMENSES KUPANG
2019
ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan kasih sayang yang selalu diberikan kepada hamba-Nya,sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.

Penulis mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu serta
mendukung terselesaikannya makalah Homeostais ini,khususnya penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu dr. Jeannete Mambaifeto.MARS dan teman teman seperjuangan
angkatan 20(2019) di farmasi tercinta.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,oleh Karena
iu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah
ini,semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Kupang,18 September 2019

Tim Penulis
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
Latar Belakang............................................................................................................1
Rumusan Masalah.......................................................................................................3
Tujuan.........................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................4
Pengertian Homeostasis..............................................................................................4
Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis.........................................6
Proses pengaturan dalam tubuh manusia....................................................................6
faktor lingkungan internal yang memengaruhi homeostasis......................................7
Mekanisme Umpan Balik..........................................................................................7
Sistem Kontrol homeostatic........................................................................................8
Akibat ketidakseimbangan Homeostasis...................................................................10
Aplikasi Farmasi........................................................................................................10
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................12
Kesimpulan...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat mengancam keadaan sistem tubuh


mamalia. Sistem tubuh mamalia memiliki organ-organ yang berfungsi untuk
mempertahankan keadaan sistem tubuh itu sendiri. Keadaan sistem tubuh itu diatur oleh
homeostasis dalam tubuh. Mekanisme homeostasis berkaitan erat dengan keadaan cairan
dalam tubuh, baik dalam hal pengeluaran maupun asupan cairan tubuh.
Mamalia sangat beruntung karena memiliki organ-organ penunjang dalam
mempertahankan keadaan tubuh tersebut, karena apabila hal ini tidak terdapat dalam
sistem tubuh maka semua kegiatan hidup tidak akan berjalan dengan normal. Akibat dari
tidak berfungsinya homeostasis tubuh, mamalia dapat mengalami sakit atau bahkan akan
menuju kematian.
Berkaitan dengan pentingnya keadaan homeostasis dalam mempertahankan kadar
cairan dalam tubuh, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang peran homeostasis
beserta mekanismenya.
Homeostasis adalah Konsistensi dan uniformitas dari lingkungan internal tubuh yang
mempertahankan fungsi normal tubuh ( Anderson, 1996 ). Pendapat lain mengatakan
bahwa Homeostasis adalah suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dalam menghadapi kondisi yang di alaminya.
Homeostasis adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam mempertahankan
keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna memelihara dan
mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon, 1926 )
Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap lingkungan
internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan,
bertahan dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang
dipertahankan tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman
yang berlangsung secara konstan ( Dubois, 1965 )
Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan
kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan
salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat
2

mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik


homeostasis terjadi pada setiap organisme. ( www.wikipedia.com)
Homeostatis adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk mempertahankan
lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme. Jadi,
kesimpulan dari homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus menerus atau
suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi
yang dialaminya yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan, dan terjadi pada
setiap organisme.
Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga tubuh
secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisisi
nyang seimbang.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu system
endokrim dan saraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh
manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui cara
diantaranya:
1. Self regulation dimana sistem ini terjadi secara ototmatis pada orang yang sehat
seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2. Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan
dalam tubuh sebagai contoh apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin
maka proses dalam tubuh khususnya pembuluh darah akan mengalami kontraksi
pembuluh darah perifer dan merangsang pada pembuluh darah bagian dalam
untuk meningkatkan kegiatan pada otot yang akhirnya menggigil yang dapat
menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil. Dengan cara system umpan balik
negative, proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal segera
dirasakn dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh dalam keadaan tidak
normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan dari keadaan yang ada. Cara umpam balik untuk mengkoreksi
untuk ketidak seimbangan fisiologis , hal ini dapat dicontohkan apabila seseorang
terjadi hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung yang cepat untuk
membawa darah dan oksigen yang cukup kesel tubuh.

Pengaturan fisiologis digunakan untuk mengembalikan keadaan normal apabila


terganggu.pengaturan sifat pendaparan dilakukan oleh ginjal dan pernafasan. Cairan
tubuh merupakan objek homeostasis karena dalam cairan tubuh diatur keseimbangan
bermacam-macam elektrolit.
3

Homeostasis juga mengatur keseimbangan asam dan basa. Cairan tubuh diatur agar
suhunya selalu konstan 370C dengan cara mekanisme produksi dan pelepasan panas.
Contoh homeostasis yang ringkas ialah:Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon
dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk
mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk
mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah.
Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati
akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat
digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa itu homeostasis?


1.2.2 Apa saja organ organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis?
1.2.3 Bagaimana Proses pengaturan homeostasis dalam tubuh manusia?
1.2.4 Apa saja faktor lingkungan internal yang memengaruhi homeostasis?
1.2.5 Bagaimana mekanisme umpan balik dari homeostasis?
1.2.6 Bagaimana Sistem Kontrol dari homeostasis?
1.2.7 Apa akibat dari ketidakseimbangannya homeostasis?
1.2.8 Bagaimana Aplikasinya dalam farmasi?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami apa itu homeostasis


1.3.2 Untuk mengetahui organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami Proses pengaturan dalam tubuh manusia
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja faktor internal yang memengaruhi homeostasis
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami mekanisme umpan balik dalam homeostasis
1.3.6 Untuk menegetahui dan memahami mekanisme sistem control dalam
homeostasis
1.3.7 Untuk mengetahui akibat dari ketidakseimbangan homeostasis dalam tubuh
manusia
1.3.8 Untuk mengetahui dan memahami aplikasi farmasi dari homeostasis
4

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Homeostasis

Homeostasis berasal dari bahasa Yunani yakni Homeo (sama dan stasis
(mempertahankan kedaan )Homeostasis adalah Konsistensi dan uniformitas dari
lingkungan internal tubuh yang mempertahankan fungsi normal tubuh ( Anderson, 1996
). Pendapat lain mengatakan bahwa Homeostasis adalah suatu keadaan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang di alaminya.
Homeostasis adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam mempertahankan
keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna memelihara dan
mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon, 1926 ). Homeostasis
adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap lingkungan internal atau
eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan dan tetap
hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang dipertahankan tubuh
melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung
secara konstan ( Dubois, 1965 ). Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme
pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan.
Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang
fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme.
Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme. ( www.wikipedia.com).
Homeostatis adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk mempertahankan
lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme. Jadi,
kesimpulan dari homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus menerus atau
suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi
yang dialaminya yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan, dan terjadi pada
setiap organisme.
Agar tubuh dapat berfungsi secara optimal, kondisi di dalam tubuh yang disebut
sebagai lingkungan internal (CES; cairan ekstrasel) harus diatur dengan sangat hati-hati.
Oleh karena itu beberapa variabel penting, seperti suhu tubuh, tekanan darah, kandungan
oksigen dan karbon dioksida dari darah, juga keseimbangan elektrolit secara aktif
dipertahankan dalam batas fisiologi yang sempit. Kemampuan sistem fisiologi tubuh
untuk mempertahankan keadaan di dalam tubuh yang relatif konstan disebut homeostatis.
Homeostatis (homeo artinya “yang sama”; statis artinya “berdiri atau diam”). Istilah
homeostatis diperkenalkan pertama kali oleh W.B.Cannon untuk menjelaskan berbagai
proses fisiologik yang berfungsi untuk memulihkan keadaan normal setelah terjadi
gangguan. Homeostasis ini sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap
hidup dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan
5

baik. Ini tidak dapat dikatakan bahwa lingkungan internal bersifat tetap dan tidak
berubah. Tubuh selalu dihadapkan dengan perubahan lingkungan eksternal serta kegiatan
dan aktivitas yang terjadi di dalam tubuh yang dapat merubah keseimbangan dari
beberapa varibel penting. Sebagai contoh, sebagian besar reaksi metabolik di dalam sel
kita membutuhkan oksigen dan glukosa.

Senyawa ini kemudian harus diganti. Selain itu, reaksi ini menghasilkan limbah
metabolik termasuk karbondioksida dan urea yang kemudian harus dikeluarkan dari
tubuh. Oleh karena itu, lebih tepat dikatakan bahwa lingkungan internal dalam keadaan
dinamis yang stabil, yang terus berubah, tetapi dimana kondisi optimal dipertahankan
secara fisiologis. Semua sistem organ dalam tubuh, kecuali sistem reproduksi,
berkontribusi dalam mempertahankan homeostasis (lihat Tabel 1.1). Sebagai contoh,
saluran pencernaan mencerna makanan untuk memberikan nutrisi bagi tubuh. Sistem
pernapasan memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Sistem sirkulasi
mengangkut semua zat-zat satu bagian ke bagian tubuh lainnya. Sistem renal
menegeluarkan limbah dan berperan dalam mengatur volume dan tekanan darah.

Organisme unisel tidak dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang berubah ubah
karena memiliki sedikit atau hampir tidak memiliki mekanisme perlindungan terhadap
lingkungannya. Namun organisme multisel kompleks seperti manusia dapat hidup di
lingkungan yang berubah ubah karena mempunyai kemampuan mnempertahankan
keadaan lingkungan dalamnya (mileu interior)
6

2.2 Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:

2.2.1 Hati
2.2.2 Ginjal
2.2.3 Kulit

2.3 Proses pengaturan dalam tubuh manusia

Diantara kemungkinannya ialah:


2.3.1 Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air
2.3.2 Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air

Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan
osmosis
 KONSEP HOMEOSTASIS

Sel tubuh berkontrak dengan lingkungan internal yang dipertahankan sendiri dan bukan
dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi tubuh.
Apabila tiap-tiap sel memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup,mengapa sel-sel
tubuh tidak dapat hidup tanpa melakukan tugas-tugas khusus dan terorganisasi sesuai
kekhususan masing-masing menjadi sistem yang melakukan berbagai fungsi yang esensial
agar tubuh keseluruhan dapat bertahan hidup.sel-sel pada organisme multi sel harus
memberi kontribusi bagi kelangsungan hidup organisnme secara keseluruhan dan tidak
dapat hidup dan berfungsi tanpa kontribusi dari sel-sel tubuh lainnya karena sebagian sel
tersebut tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal tempat organisme tersebut
hidup.
Suatu organisme uni sel, semisal amoeba dapat secara langsung memperoleh zat-zat gizi
dan O2 dari dan mengeluarkan zat-zat sisa kelingkungan eksternal disekitarnya. Sebuah
sel otot atau sel lain pada organisme multi sel juga membutuhkan zat dan O2 dan
mengeluarkan zat-zat sisa, namun sel otot tidak dapat secara langsung melakukan
pertukaran ini dengan lingkungan di sekitar tubuh karena sel tersebut terisolasi dari
lingkungan eksternal tersebut.
Bagaimana mungkin sebuah sel otot dapat melakukan pertukaran-pertukaran vital tersebut
dengan lingkungan eksternal yang tidak berkontak dengannya? Kuncinya adalah adanya
suatu lingkungan internal cair yang berkontak langsung dengan sel-sel tubuh. Lingkungan
internal ini terletak di luar sel tetapi di dalam tubuh. Berbagai sistem tubuh melakukan
pertukaran antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Demikian juga, sistem
pernapasan memindahkan O2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma. Sistem sirkulasi
mendistribusikan zat-zat gizi dan O2 keseluruh tubuh.
7

Zat-zat sisa yang dihasilkan oleh sel dikeluarkan kedalam cairan inter stitial, diserap oleh
plasma dan dislurkan ke organ-organ yang khusus, berfungsi membuang zat-zat sisa ini
dari lingkungan internal ke lingkungan eksternal. Paru mengeluarkan CO2 dari plasma,
dan ginjal menyerap zat-zat sisa lainnya untuk dikeluarkan melaui urin.
Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, sebagai bagian dari sistem yang
terorganisasi, memberi kontribusi bagi homeostasis
Sel-sel tubuh dapat hidup dan berfungsi hanya jika dibasuh oleh cairan ekstra sel yang
cocok bagi kelangsungan hidup mereka, dengan demikian komposisi kimiawi dan
keadaan fisik lingkungan internal hanya diperbolehkan menyimpang dalam batas-batas
yang sempit. Sewaktu sel mengeluarkan zat-zat gizi dan O2 dari lingkungan internal,
bahan-bahan esensial ini harus secara terus menerus dilengkapi lagi agar proses sel
mempertahankan hidupnya yang berlangsung terus menerus dapat berlanjut.
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh ikut berperan dalam
mempertahankan homeostasis, sehingga lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat dipertahankan.

2.4 Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis:

2.4.1 Konsentrasi molekul zat-zat gizi.


2.4.2 Konsentrasi O2 dan CO2.
2.4.3 Konsentrasi zat-zat sisa.
2.4.4 pH.
2.4.5 Konsentrasi garam-garam, air, dan elektrolit-elektrolit lain.
2.4.6 Suhu.
2.4.7 Volume dan tekanan.

2.5 Mekanisme Umpan Balik

Tubuh kita dapat mengatur agar kembali pada kondisi yang seimbang dengan berbagai
mekanisme umpan balik. System umpan balik terdiri dari tiga komponen yaitu :
2.5.1 Reseptor

Bagian tubuh yang memonitor perubahan dalam mengontrol kondisi,


menyampaikan input ke pusat control. Input berupa impuls saraf atau sinyal
kimia. Contohnya adalah reseptor panas di kulit dapat mendeteksi naiknya suhu
lingkungan lalu menyampaikannya ke pengatur suhu di hipotalamus
8

2.5.2 Pusat control

Pusat control berada di otak. Pusat control mengevaluasi input dari reseptor.
Apakah input melewati ambang normal atau berada di bawah ambang normal.
Pusat control akan memberikan perintah yang dibutuhkan agar sesuatu sesuai
dengan nilai normalnya. Output dari pusat control berupa impuls saraf, hormone
atau sinyal kimia.
2.5.3 Efektor

Bagian tubuh yang menerima perintah dari pusat control dinamakan efektor.
Efektor akan berespon. Pada saat suhu dingin maka otak akan memerintahkan
otot rangka yang bertindak sebagai efektor untuk menggigil. Menggigil akan
membuat kontraksi otot terjadi sehingga dihasilkan panas. Setiap organ atau
jaringan akan dapat bertindak sebagai efektor. Reseptor dan efektor
berkomunikasi dengan pusat control dalam bentuk mkanisme umpan balik.
Umpan balik yang terjadi bisa umpan balik negative atau umpan balik positif.

2.6 .Sistem Kontrol homeostatic

Sistem kontrol homeostatik dikelompokkan menjadi 2 kelas-kontrol yaitu


2.6.1 Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di dalam dan inherent bagi organ tersebut.
Contohnya ketika otot sedang beraktivitas yang tinggi dan menggunakan oksigen
yang tinggi pula, maka kadar oksigen akan turun. Perubahan kimia lokal pada
otot akan menyebakan pembuluh darah bervasodilatasi dan meningkatkan aliran
darah ke otot sehingga kadar oksigen meningkat pula.

2.6.2 Kontrol ekstrinsik, sebagian besar kontrol homeostatik dipertahankan dengan


control ini, mekanisme regulasi dimulai di luar suatu organ untuk menggubah
aktivitas organ tersebut, mekanisme ini dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin.
Contohnya mekanisme untuk memulihkan tekanan darah ke tingkat yang sesuai.
Dimana organ yang bekerja adalah sistem saraf jantung dan pembuluh darah di
seluruh tubuh.

Mekanisme kontrol homeostatik bekerja berdasarkan prinsip umpan balik. Ada dua jenis
umpan balik yaitu:
a. Umpan balik negatif (negative feedback), pada umpan balik negatif perubahan suatu
faktor dikontrol secara homeostatis akan memicu respon yang berupaya untuk
memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor ke arah yang
9

berlawanan dari perubahan awalnya. Contoh umpan balik negatif dapat dlihat pada
gambar di bawah ini:

Gambar 1.
Mekanisme umpan balik negatif yang mengaturkadar glukosa darah
b. Umpan balik positif (positive feedback), pada umpan balik positif perubahan pada
variabel terkontrol memicu respon yang mendorong ke arah yang sama seperti awal
perubahan sehingga perubahan semakin kuat. Umpan balik positif lebih jarang
terjadi, namun umpan balik ini juga berperan penting dalam keadaan tertentu,
misalnya pelepasan oksitosin yang semakin banyak dengan semakin besarnya
tekanan pada serviks.
10

2.7 Akibat ketidakseimbangan Homeostasis

Ketidakseimbangan homeostasis akan membuat terjadinya berbagai gangguan pada


tubuh. Mulai gangguan ringan sampai penyakit berat bahkan kematian. Untuk
membantu agar kondisi lebih baik maka dibutuhkan berbagai macam obat-obatan dan
terapi medis.

2.8 Aplikasi Farmasi


 Fungsi Homeostatik dari Obat

Penyakit umumnya dibagi menjadi dua kategori: di mana patofisiologi melibatkan


kegagalan internal beberapa proses fisiologis normal dan ini berasal dari beberapa
sumber eksternal seperti infeksi bakteri atau virus. Dalam kasus kedua, individu tidak
dapat dapat mempertahankan homeostasis, dan satu atau lebih variabel dalam
lingkungan internal akan terganggu. Akibatnya, fungsi jaringan atau organ terganggu.
Oleh karena itu, banyak obatobatan saat ini digunakan dirancang untuk membantu
tubuh dalam mempertahankan homeostasis ketika tubuh gagal dalam melakukan
mekanisme pengaturan sendiri. Sebagai contoh, angiotensin-converting enzyme
(ACE) inhibitor, seperti enalapril, dan beta-blockers, seperti propanolol, menurunkan
tekanan darah pada pasien dengan hipertensi idiopatik.
Hiperglikemia pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1. Suntikan insulin
memungkinkan sel pasien untuk mengambil dan menyimpan glukosa, yang secara
efektif menurunkan glukosa darah ke kisaran normal. Diuretik, seperti furosemid,
mengurangi volume darah sehingga mengurangi beban kerja jantung pada pasien
dengan gagal jantung kongestif. Dalam setiap gangguan ini, intervensi farmakologi
diperlukan untuk membuat sistem organ dapat berfungsi secara efisien dan efektif
mempertahankan kesehatan pasien.
 Terdapat sebelas sistem tubuh utama yang berkontribusi terpenting dalam untuk
homeostasis
1. Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang membawa berbagai zat.
2. Sistem pencernaan, menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat
gizi yang dapat diserap kedalam plasma untuk didistribusikan keseluruh tubuh.
3. Sistem respirasi, mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan
eksternal.
4. Sistem kemih, mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma
melalui urin, bersama zat-zat sisa selain CO2.
5. Sistem rangka, memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-
organ. Sistem ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium(Ca++).
11

6. Sistem otot, menggerakan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Sistem ini


memungkinkan individu mendekati makanan dan menjauhi bahaya. Panas yang
dihasilkan oleh kontraksi otot penting untuk mengatur suhu.
7. Sistem integumen, sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan
internal keluar dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh.
Sistem ini juga penting dalam mengatur suhu tubuh.
8. Sistem imun, mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh
yang telah menjadi kanker. Sistem ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan
dan penggantian sel yang tua atau cedera.
9. Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem pengatur(kontrol) utama tubuh.
Sistem ini sangat penting terutama untukmendeteksi dan mencetuskan reaksi
terhadap berbagai perubahan lingkungan intrnal. Sistem ini juga bertanggung
jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk
mempertahankan homeostasis.
10. Sistem endokrin adalah sistem kontrol utama lainnya. Sistem ini terutama penting
untuk mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan, dengan menyesuaikan fungsi
ginjal, mengontrol volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal.
11. Sistem reproduksi, tidak esensial bagi homeostasis. sehingga tidak penting bagi
kelangsungan hidup individu, akan tetapi sistem ini penting bagi kelangsungan
hidup suatu spesies.
 Gangguan pada homeostasis dapat menyebabkan penyakit dan kematian

Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis terganggu
dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang
optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Jika gangguan terhadap homeostasis
menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup,
timbul kematian.
12

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Homeostasis adalah kondisi keseimbangan dari lingkungan internal karena interaksi
berbagai proses dalam tubuh manusia.. Homeostasis merupakan kondisi yang dinamis.
Berbagai usaha akan dilakukan tubuh agar kembali dalam kondisi seimbang. Contohnya
adalah kadar glukosa darah yang berada antara 70 sampai 110 mg/dl. Masing-masing struktur
dari tingkat sel sampai system organ akan menjaga agar kadarnya dalam darah tidak melewati
batas atau normal. Mekanisme yang ada bertujuan untuk menyeimbangkan kerja sistem
tubuh. Ketidakseimbangan homeostasis akan membuat terjadinya berbagai gangguan pada
tubuh. Mulai gangguan ringan sampai penyakit berat bahkan kematian. Untuk membantu
agar kondisi lebih baik maka dibutuhkan berbagai macam obat-obatan dan terapi medis.
13

DAFTAR PUSTAKA

Chalik Raimundus, S.Si., M.Sc., AptCetakan pertama, Desember 2016


BUKU AJAR ANATOMI &FISIOLOGI untukMahasiswa Kesehatan Dafriani Putri Dr.
Ns. S.Kep.,M.Sc.2019
Sumber Referensi :
http://2.bp.blogspot.com/_bqLGHWdZXfA/TKU8F3TDv8I/AAAAAAAAADw/iMDhAIg
kHG0/w1200-h630-p-k-no-nu/daigram+homeostatis+1.png
onilyna.blogspot.com/.../blok-2-skenario-1-peranan-homeostasis.htm...
http://penulisani.blogspot.com/2012/03/homeostasis.html
httponlyuse.blogspot.com/2012/04/homeostasis.html
sp4669.wordpress.com/2008/07/24/anatomi-fisiologi-cairan-tubuh
http://w3.ouhsc.edu/histology/Text Sections/Urinary.html
http://www.cccmkc.edu.hk/~sbj-biology/
http://pclab.cataegu.ac.kr/physiology/Kidney.htm

Anda mungkin juga menyukai