MAKALAH
HOMEOSTASIS
KELOMPOK 1
1. AFWAN BIMANTORO
2. ALFRIDO A M PALANGA
3. ANJELINA BILI
4. APRILIA S RUPILU
5. ARCHANGELA R O AGUN
6. AXTRISANIA L L MORON
7. BARTH L B SAU
8. CHETRIN C ADAM
9. CHORNALIA BENTURA
10. CLARA J O ADETPAH
PRODI FARMASI
POLTEKES KEMENSES KUPANG
2019
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan kasih sayang yang selalu diberikan kepada hamba-Nya,sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
Penulis mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu serta
mendukung terselesaikannya makalah Homeostais ini,khususnya penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu dr. Jeannete Mambaifeto.MARS dan teman teman seperjuangan
angkatan 20(2019) di farmasi tercinta.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,oleh Karena
iu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah
ini,semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1
Latar Belakang............................................................................................................1
Rumusan Masalah.......................................................................................................3
Tujuan.........................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................4
Pengertian Homeostasis..............................................................................................4
Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis.........................................6
Proses pengaturan dalam tubuh manusia....................................................................6
faktor lingkungan internal yang memengaruhi homeostasis......................................7
Mekanisme Umpan Balik..........................................................................................7
Sistem Kontrol homeostatic........................................................................................8
Akibat ketidakseimbangan Homeostasis...................................................................10
Aplikasi Farmasi........................................................................................................10
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................12
Kesimpulan...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Homeostasis juga mengatur keseimbangan asam dan basa. Cairan tubuh diatur agar
suhunya selalu konstan 370C dengan cara mekanisme produksi dan pelepasan panas.
Contoh homeostasis yang ringkas ialah:Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon
dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk
mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk
mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah.
Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati
akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat
digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot.
1.3 Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
Homeostasis berasal dari bahasa Yunani yakni Homeo (sama dan stasis
(mempertahankan kedaan )Homeostasis adalah Konsistensi dan uniformitas dari
lingkungan internal tubuh yang mempertahankan fungsi normal tubuh ( Anderson, 1996
). Pendapat lain mengatakan bahwa Homeostasis adalah suatu keadaan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang di alaminya.
Homeostasis adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam mempertahankan
keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna memelihara dan
mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon, 1926 ). Homeostasis
adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap lingkungan internal atau
eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan dan tetap
hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang dipertahankan tubuh
melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung
secara konstan ( Dubois, 1965 ). Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme
pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan.
Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang
fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme.
Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme. ( www.wikipedia.com).
Homeostatis adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk mempertahankan
lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme. Jadi,
kesimpulan dari homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus menerus atau
suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi
yang dialaminya yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan, dan terjadi pada
setiap organisme.
Agar tubuh dapat berfungsi secara optimal, kondisi di dalam tubuh yang disebut
sebagai lingkungan internal (CES; cairan ekstrasel) harus diatur dengan sangat hati-hati.
Oleh karena itu beberapa variabel penting, seperti suhu tubuh, tekanan darah, kandungan
oksigen dan karbon dioksida dari darah, juga keseimbangan elektrolit secara aktif
dipertahankan dalam batas fisiologi yang sempit. Kemampuan sistem fisiologi tubuh
untuk mempertahankan keadaan di dalam tubuh yang relatif konstan disebut homeostatis.
Homeostatis (homeo artinya “yang sama”; statis artinya “berdiri atau diam”). Istilah
homeostatis diperkenalkan pertama kali oleh W.B.Cannon untuk menjelaskan berbagai
proses fisiologik yang berfungsi untuk memulihkan keadaan normal setelah terjadi
gangguan. Homeostasis ini sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap
hidup dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan
5
baik. Ini tidak dapat dikatakan bahwa lingkungan internal bersifat tetap dan tidak
berubah. Tubuh selalu dihadapkan dengan perubahan lingkungan eksternal serta kegiatan
dan aktivitas yang terjadi di dalam tubuh yang dapat merubah keseimbangan dari
beberapa varibel penting. Sebagai contoh, sebagian besar reaksi metabolik di dalam sel
kita membutuhkan oksigen dan glukosa.
Senyawa ini kemudian harus diganti. Selain itu, reaksi ini menghasilkan limbah
metabolik termasuk karbondioksida dan urea yang kemudian harus dikeluarkan dari
tubuh. Oleh karena itu, lebih tepat dikatakan bahwa lingkungan internal dalam keadaan
dinamis yang stabil, yang terus berubah, tetapi dimana kondisi optimal dipertahankan
secara fisiologis. Semua sistem organ dalam tubuh, kecuali sistem reproduksi,
berkontribusi dalam mempertahankan homeostasis (lihat Tabel 1.1). Sebagai contoh,
saluran pencernaan mencerna makanan untuk memberikan nutrisi bagi tubuh. Sistem
pernapasan memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Sistem sirkulasi
mengangkut semua zat-zat satu bagian ke bagian tubuh lainnya. Sistem renal
menegeluarkan limbah dan berperan dalam mengatur volume dan tekanan darah.
Organisme unisel tidak dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang berubah ubah
karena memiliki sedikit atau hampir tidak memiliki mekanisme perlindungan terhadap
lingkungannya. Namun organisme multisel kompleks seperti manusia dapat hidup di
lingkungan yang berubah ubah karena mempunyai kemampuan mnempertahankan
keadaan lingkungan dalamnya (mileu interior)
6
2.2.1 Hati
2.2.2 Ginjal
2.2.3 Kulit
Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan
osmosis
KONSEP HOMEOSTASIS
Sel tubuh berkontrak dengan lingkungan internal yang dipertahankan sendiri dan bukan
dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi tubuh.
Apabila tiap-tiap sel memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup,mengapa sel-sel
tubuh tidak dapat hidup tanpa melakukan tugas-tugas khusus dan terorganisasi sesuai
kekhususan masing-masing menjadi sistem yang melakukan berbagai fungsi yang esensial
agar tubuh keseluruhan dapat bertahan hidup.sel-sel pada organisme multi sel harus
memberi kontribusi bagi kelangsungan hidup organisnme secara keseluruhan dan tidak
dapat hidup dan berfungsi tanpa kontribusi dari sel-sel tubuh lainnya karena sebagian sel
tersebut tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal tempat organisme tersebut
hidup.
Suatu organisme uni sel, semisal amoeba dapat secara langsung memperoleh zat-zat gizi
dan O2 dari dan mengeluarkan zat-zat sisa kelingkungan eksternal disekitarnya. Sebuah
sel otot atau sel lain pada organisme multi sel juga membutuhkan zat dan O2 dan
mengeluarkan zat-zat sisa, namun sel otot tidak dapat secara langsung melakukan
pertukaran ini dengan lingkungan di sekitar tubuh karena sel tersebut terisolasi dari
lingkungan eksternal tersebut.
Bagaimana mungkin sebuah sel otot dapat melakukan pertukaran-pertukaran vital tersebut
dengan lingkungan eksternal yang tidak berkontak dengannya? Kuncinya adalah adanya
suatu lingkungan internal cair yang berkontak langsung dengan sel-sel tubuh. Lingkungan
internal ini terletak di luar sel tetapi di dalam tubuh. Berbagai sistem tubuh melakukan
pertukaran antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Demikian juga, sistem
pernapasan memindahkan O2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma. Sistem sirkulasi
mendistribusikan zat-zat gizi dan O2 keseluruh tubuh.
7
Zat-zat sisa yang dihasilkan oleh sel dikeluarkan kedalam cairan inter stitial, diserap oleh
plasma dan dislurkan ke organ-organ yang khusus, berfungsi membuang zat-zat sisa ini
dari lingkungan internal ke lingkungan eksternal. Paru mengeluarkan CO2 dari plasma,
dan ginjal menyerap zat-zat sisa lainnya untuk dikeluarkan melaui urin.
Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, sebagai bagian dari sistem yang
terorganisasi, memberi kontribusi bagi homeostasis
Sel-sel tubuh dapat hidup dan berfungsi hanya jika dibasuh oleh cairan ekstra sel yang
cocok bagi kelangsungan hidup mereka, dengan demikian komposisi kimiawi dan
keadaan fisik lingkungan internal hanya diperbolehkan menyimpang dalam batas-batas
yang sempit. Sewaktu sel mengeluarkan zat-zat gizi dan O2 dari lingkungan internal,
bahan-bahan esensial ini harus secara terus menerus dilengkapi lagi agar proses sel
mempertahankan hidupnya yang berlangsung terus menerus dapat berlanjut.
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh ikut berperan dalam
mempertahankan homeostasis, sehingga lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat dipertahankan.
Tubuh kita dapat mengatur agar kembali pada kondisi yang seimbang dengan berbagai
mekanisme umpan balik. System umpan balik terdiri dari tiga komponen yaitu :
2.5.1 Reseptor
Pusat control berada di otak. Pusat control mengevaluasi input dari reseptor.
Apakah input melewati ambang normal atau berada di bawah ambang normal.
Pusat control akan memberikan perintah yang dibutuhkan agar sesuatu sesuai
dengan nilai normalnya. Output dari pusat control berupa impuls saraf, hormone
atau sinyal kimia.
2.5.3 Efektor
Bagian tubuh yang menerima perintah dari pusat control dinamakan efektor.
Efektor akan berespon. Pada saat suhu dingin maka otak akan memerintahkan
otot rangka yang bertindak sebagai efektor untuk menggigil. Menggigil akan
membuat kontraksi otot terjadi sehingga dihasilkan panas. Setiap organ atau
jaringan akan dapat bertindak sebagai efektor. Reseptor dan efektor
berkomunikasi dengan pusat control dalam bentuk mkanisme umpan balik.
Umpan balik yang terjadi bisa umpan balik negative atau umpan balik positif.
Mekanisme kontrol homeostatik bekerja berdasarkan prinsip umpan balik. Ada dua jenis
umpan balik yaitu:
a. Umpan balik negatif (negative feedback), pada umpan balik negatif perubahan suatu
faktor dikontrol secara homeostatis akan memicu respon yang berupaya untuk
memulihkan faktor tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor ke arah yang
9
berlawanan dari perubahan awalnya. Contoh umpan balik negatif dapat dlihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 1.
Mekanisme umpan balik negatif yang mengaturkadar glukosa darah
b. Umpan balik positif (positive feedback), pada umpan balik positif perubahan pada
variabel terkontrol memicu respon yang mendorong ke arah yang sama seperti awal
perubahan sehingga perubahan semakin kuat. Umpan balik positif lebih jarang
terjadi, namun umpan balik ini juga berperan penting dalam keadaan tertentu,
misalnya pelepasan oksitosin yang semakin banyak dengan semakin besarnya
tekanan pada serviks.
10
Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis terganggu
dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang
optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Jika gangguan terhadap homeostasis
menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup,
timbul kematian.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Homeostasis adalah kondisi keseimbangan dari lingkungan internal karena interaksi
berbagai proses dalam tubuh manusia.. Homeostasis merupakan kondisi yang dinamis.
Berbagai usaha akan dilakukan tubuh agar kembali dalam kondisi seimbang. Contohnya
adalah kadar glukosa darah yang berada antara 70 sampai 110 mg/dl. Masing-masing struktur
dari tingkat sel sampai system organ akan menjaga agar kadarnya dalam darah tidak melewati
batas atau normal. Mekanisme yang ada bertujuan untuk menyeimbangkan kerja sistem
tubuh. Ketidakseimbangan homeostasis akan membuat terjadinya berbagai gangguan pada
tubuh. Mulai gangguan ringan sampai penyakit berat bahkan kematian. Untuk membantu
agar kondisi lebih baik maka dibutuhkan berbagai macam obat-obatan dan terapi medis.
13
DAFTAR PUSTAKA