Anda di halaman 1dari 19

KESEHATAN

majalah

HOMEOSTASIS

Penasaran gak si
apa itu
homeostasis?
DAFTAR ISI

PENGERTIAN
HOMEOSTASIS
Secara istilah & bahasa
Menurut Ahli

APAKAH
HOMEOSTASIS ITU
PENTING?
CARA TUBUH
MENJAGA KONDISI
HOMEOSTASIS
CAIRAN
INTRASELULER&
EKSTRASELULER
PENGARUH STRESS
TERHADAP
HOMEOSTASIS
MEKANISME
HOMEOSTASIS
SISTEM UMPAN BALIK
SISTEM KONTROL
HOMEOSTASIS
PENGATURAN
TEKANAN DARAH
PENGATURAN GULA
DARAH
Diabetes

PENGATURAN SUHU
HOMEOSTASIS TUBUH
PERSALINAN
PEMBEKUAN DARAH
27
Istilah homeostasis berasal
Secara Istilah dari bahasa Yunani “homio”
yang berari mirip dengan dan
“stasis” yang berarti berdiri
& Bahasa diam. Sehingga homeostatis
adalah kondisi di mana
makhluk hidup
mempertahankan kondisi
yang stabil.

PENGERTIAN
H O M E O S T A S I S

Konsep pengaturan lingkungan internal


dijelaskan oleh fisiolog Prancis Claude
Bernard pada tahun 1849, sedangkan
kata homeostasis diciptakan oleh Walter
Bradford Cannon pada tahun 1926. Pada
tahun 1932, Joseph Barcroft, seorang ahli
fisiologi Inggris, mengatakan bahwa
fungsi otak yang lebih tinggi
membutuhkan lingkungan internal yang MENURUT
paling stabil. Bagi Barcroft, homeostasis
tidak hanya diatur oleh otak, tetapi juga AHLI
melayani otak.Homeostasis merupakan
istilah biologis yang hampir eksklusif,
yang merujuk pada konsep yang
dijelaskan oleh Bernard dan Cannon,
mengenai konstannya lingkungan
internal tempat sel-sel tubuh hidup dan
bertahan hidup.
APAKAH
HOMEOSTASIS ITU
PENTING?
Proses homeostasis dalam tubuh
Misalnya, sebagian besar dari reaksi
manusia penting untuk kita semua
metabolik dalam sel akan
pahami. Karena sebagai sistem yang
memerlukan oksigen serta glukosa.
secara terorganisir serta mempunyai
Zat atau senyawa ini pun kemudian
sistem pengaturan yang selalu saling
harus terganti. Tak hanya itu saja,
terkoordinasi. Hal tersebut berguna
reaksi tersebut akan menghasilkan
dalam mempertahankan kondisi dari
limbah metabolik yang termasuk CO2
tubuh kita supaya senantiasa dalam
serta urea yang nantinya keluar dari
keadaan yang stabil secara fisiologi.
dalam tubuh. Dengan demikian, akan
lebih tepat jika lingkungan internal
Semua proses yang ada dalam tubuh
yang secara dinamis, stabil, yang
selalu berguna dengan sangat baik
terus berubah, namun kondisi
untuk pertahanan tubuh. Proses ini
optimal tubuh tetap bertahan secara
sangat penting karena jaringan dan
fisiologis selama proses homeostasis
sel tubuh hanya bisa hidup serta
dalam tubuh manusia.
berfungsi dengan cara efisien saat
kondisi ini tetap bertahan baik.
Tubuh akan selalu berhadapan
dengan perubahan lingkungan luar
dan juga aktivitas yang ada dalam
tubuh. Hal tersebut dapat mengubah
keseimbangan dari sejumlah variabel
yang penting.
CARA TUBUH
MENJAGA
KONDISI
HOMEOSTASIS

Tubuh kita memiliki sistem pengaturan Reseptor adalah struktur tubuh yang memonitor terjadinya
yang selalu membawa kondisi di dalam perubahan dalam tubuh kemudian mengirimkan inputnya
tubuh ini menuju ke arah seimbang. ke pusat kontrol. Biasanya ini dilakukan melalui sinyal listrik
Sistem pengaturan ini terutama atau kimia dalam tubuh. Contoh: cuaca yang dingin terpapar
dikerjakan oleh sistem saraf dan sistem pada kulit kita. Saraf pada kulit kita akan mengirimkan sinyal
hormon. ke otak sebagai pusat kontrol. Pusat kontrol menerima
Sistem saraf menyampaikan pesan yang masukan dari reseptor, mengevaluasinya, dan memberikan
terjadi dalam tubuh serta meresponnya komando berupa keluaran tertentu jika diperlukan. Biasanya
dengan cara menghantarkan sinyal- sistem kontrol ini dilakukan oleh otak. Contoh: sinyal dari
sinyal listrik antarserabut saraf, sistem saraf dibaca oleh otak bahwa terjadi penurunan suhu
sedangkan sistem hormon dengan cara di luar tubuh yang jika didiamkan saja akan mengakibatkan
mengeluarkan molekul pembawa pesan suhu normal tubuh turun dan menimbulkan kondisi yang
dari kelenjar-kelenjar hormon yang ikut berbahaya bagi tubuh sehingga otak memberikan komando
aliran darah ke seluruh tubuh. Sistem dengan mengirimkan perintah keluaran ke efektor. Efektor
saraf bekerja lebih cepat, sedangkan penerima keluaran dari pusat kontrol yang kemudian
sistem hormon bekerja lebih lambat. mewujudkannya dalam bentuk suatu respons tubuh. Dalam
Keduanya dapat bekerja sendiri-sendiri hal ini hampir semua organ tubuh dapat berperan sebagai
atau bersamaan dan ini telah diatur oleh efektor. Contoh: komando dari otak diterima oleh efektor,
sistem di dalam tubuh manusia untuk misalnya sistem gerak. Otak memberikan komando kepada
mencapai tujuan akhir yang sama, yaitu sistem gerak untuk bergerak menghangatkan tubuh, yaitu
kondisi homeostasis. dengan cara menggigil sehingga menghasilkan panas tubuh
Cairan tubuh terdistribusi ke dalam dua kompartemen,
yaitu cairan intraseluler dengan proporsi 2/3 cairan
tubuh dan ekstraseluler dengan proporsi 1/3. Cairan
ekstraseluler sendiri dapat dibagi menjadi dua
kompartemen, yaitu cairan plasma yang terletak pada
pembuluh darah dan cairan interstisium yang mengisi
ruang antarsel. Cairan- cairan ini terdiri atas air
sebagai pelarut dan molekul-molekul kimia lainnya
yang terlarut. Karena berperan sebagai pelarut,
konsentrasi air sangat tinggi dalam cairan.

Di antara setiap kompartemen cairan tubuh,


terdapat membran seluler yang semipermeabel.
Membran ini terdiri atas dua lapisan fosfolipid
dengan kepala nonpolar yang hanya permeabel
terhadap molekul-molekul nonpolar. Bagi molekul-
molekul lain yang bersifat polar, seperti air, cara
melewati membran ini adalah dengan menggunakan
protein transporter yangterletak pada membran
tersebut.
CAIRAN INTRASELULER &
EKSTRASELULER
HOMEOSTASIS

PENGARUH STRESS
TERHADAP HOMEOSTASIS

Stress terjadi karena


keseimbangan (homeostasis)
yang terganggu dalam
tubuhnya. Respon yang terjadi
bisa respon fisiologis (fisik) dan
respon psikologis (kejiwaan).
Stres akan mengganggu sistem
homeostasis tubuh yang
berakibat terhadap gejala fisik
dan psikologis.

FUNGSI
Fungsi homeostasis dalam tubuh Selain itu, homeostasis juga
manusia adalah untuk menjaga berfungsi untuk :
kestabilan suhu tubuh inti. 1. Berespons terhadap perubahan
Homeostatis didefinisikan sebagai lingkungan
proses mempertahankan atau 2. Pertukaran zat antara
melepaskan panas untuk menjaga lingkungan dan sel
kestabilan tubuh manusia 3. Pengaturan volume dan
komposisi cairan tubuh
4. Pengaturan glukosa darah
5. Pengaturan temperatur tubuh.
MEKANISME
HOMEOSTASIS

Semua mekanisme yang mengendalikan


homeostasis memiliki setidaknya tiga
komponen yang saling bergantung, yaitu
reseptor, pusat kendali, dan efektor, yang
masing-masing dimiliki untuk setiap
variabel yang diatur.
Reseptor adalah komponen
penginderaan yang memantau dan
merespons perubahan lingkungan, baik
eksternal maupun internal. Reseptor
mencakup reseptor suhu dan reseptor
mekanik. Pusat kontrol misalnya pusat
pernapasan dan sistem renin-angiotensin.
Efektor adalah target yang ditindaklanjuti
sehingga perubahan dikembalikan ke
keadaan normal.
Sistem Umpan Balik Negatif Sistem Umpan Balikpositif
(Negative Feedback) (Positive Feedback)

Negative Feedback adalah


yang paling umum, yaitu
Positive Feedback
merupakan kondisi tidak SISTEM UMPAN
yang menyebabkan umum dalam sistem
perubahan yang terjadi biologis. Feedback positif BALIK
pada fisiologi tubuh agar berfungsi untuk
kembali ke set poinnya mengintensifkan respon
sehingga lebih sampai titik akhir
membuatnya stabil. tercapai. Contoh proses
Contohnya pada regulasi yang dikendalikan oleh
suhu dan kadar gula feedback positif dalam
tubuh. tubuh manusia yaitu
pembekuan darah dan
persalinan.
SISTEM KONTROL
HOMEOSTASIS

Sistem kontrol homeostatis dikelompokkan


menjadi 2 kelas, yaitu :
SISTEM KONTROL HOMEOSTASIS

Kontrol Intrinsik (Lokal)


Terdapat di dalam dan inherent bagi organ
tersebut. Sebagai contoh Ketika otot sedang
beraktivitas yang tinggi dan menggunakan oksigen
yang tinggi pula, maka kadar oksigen akan turun.
Perubahan kimia lokal pada otot akan
menyebabkan pembuluh darah bervasodilatasi dan
meningkatkan aliran darah ke otot sehingga kadar
oksigen meningkat juga.

Kontrol Ekstrinsik
Sebagian besar kontrol homeostatik
dipertahankan dengan kontrol ini, mekanisme
regulasi dimulai di luar suatu organ untuk
menggubah aktivitas organ tersebut, mekanisme
ini dilakukan oleh sistem saraf dan endokrin.
Contohnya mekanisme untuk memulihkan tekanan
darah ke tingkat yang sesuai. Dimana organ yang
bekerja adalah sistem saraf jantung dan pembuluh
darah di seluruh tubuh.
D A R A H

T E K A N A N
T E K A N A N

D A R A H
Pengaturan Tekanan
Darah

Darah yang mengalir memberi tekanan Penurunan tekanan darah akan


pada pembuluh darah, jika denyut menghambat sinyal baroreseptor dan
jantung lebih cepat maka tekanan darah akan diterima oleh pusat plasmomotor
meningkat sehingga akan terbaca oleh dan pusat pengaturan jantung (medula).
dinding pembuluh darah (baroreseptor). Pusat plasmomotor memerintahkan
Jika terjadi stimulasi di baroreseptor terjadinya vase kontriksi, yaitu
sinyal, maka akan dikirimkan ke pusat penyempitan pembuluh darah.
plasmamotor dan juga pusat kerja jantung Pusat pengaturan jantung
(medula). memerintahkan untuk meningkatkan
Pusat plasma motor akan mengalami kontraksi dan frekuensi denyut jantung,
intibisi sehingga sinyal akan dikirimkan ke sehingga terjadi peningkatan kardiak
efektor untuk menurunkan kardiak output.
output. Kardiak output adalah volume Kenaikan kardiak output akan
darah yang dipompakan oleh jantung menyebabkan tekanan darah meningkat
setiap menit.
Dilatasi dan penurunan kardiak output
akan menyebabkan penurunan tekanan
darah.
D A R A H

G U L A
D A R A H
G U L A

Pengaturan Gula
Darah

Saat gula darah naik, sel beta Saat kadar gula turun, sel alfa
pankreas akan melepaskan insulin pankreas akan menstimulasi
untuk menurunkan konsentrasi pelepasan glukogen untuk
glukosa dengan meningkatkan meningkatkan kadar glukosa
ambilan glukosa oleh hati dan dengan memecahkan glikogen
menyimpannya sebagai glikogen. menjadi glukosa.

Melalui umpan balik negatif, konsentrasi gula darah menentukan


jumlah relatif insulin dan glikogen yang diekskresikan oleh sel beta
pankreas.
D I A B E T E S

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit Melalui umpan balik negatif, konsentrasi
metabolik dengan karekteristik glukosa darah menentukan jumlah relatif
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan insulin dan glukagon yang disekresikan
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya oleh sel-sel pulau Langerhans (Campbell et
(Soegondo, 2005). al.,2004).
Insulin dan glukagon adalah hormon yang
bekerja secara antagonis dalam mengatur
kadar glukosa dalam darah.
Pengertian
Diabetes atau penyakit gula adalah
penyakit kronis atau yang berlangsung
jangka panjang. Penyakit ini ditandai
dengan meningkatnya kadar gula
darah (glukosa) hingga di atas nilai
normal.

Diabetes
Penyebab
Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh
tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel. Alhasil, glukosa
menumpuk dalam darah. Pada diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan
sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri
berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil
insulin.
Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin
sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin,
menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara
normal, tetapi insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga
sebagai resistensi insulin.

Pengobatan
Pencegahan
Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis
diabetes yang dialami. Terapi insulin
Mempertahankan berat badan ideal
menjadi salah satu pengobatan yang bisa
dengan mengonsumsi makanan
dilakukan oleh pengidap diabetes tipe 1 rendah lemak.
maupun tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1 Mengonsumsi makanan tinggi serat
yang cukup berat, transplantasi pankreas seperti buah dan sayur.
bisa dilakukan guna mengatasi kerusakan Mengurangi konsumsi makanan dan
pada pankreas. minuman manis.
Sedangkan pada pengidap diabetes tipe 2 Berolahraga secara rutin dan banyak
akan diberikan beberapa jenis obat-obatan. melakukan aktivitas fisik.
Selain itu, perawatan seperti menjaga pola Mengurangi waktu duduk diam
makan sehat dan melakukan aktivitas fisik terlalu lama, seperti ketika menonton
rutin juga diperlukan untuk menurunkan televisi.
resiko diabetes. Menghindari atau berhenti merokok.
Pengaturan suhu tubuh diatur oleh hipotalamus region anterior dan
posterior yang masing-masing berespon pada suhu tubuh meningkat
dan berkurang. Suhu tubuh diatur hampir seluruhnya oleh
mekanisme umpan balik, dan hampir semua mekanisme in terjadi
melalui pusat pengaturan suhu yang teletak pada hipotalamus. Agar
mekanisme umpan balik ini dapat berlangsung, harus juga tersedia
pendetektor suhu untuk menentukan kapan suhu tubuh menjadi
sangat panas atau sangat dingin.
Area preoptik hipotalamus anterior mengandung sejumlah besar
neuron yang sensitif terhadap panas yang jumlahnya kira-kira
sepertiga neuron yang sensitif terhadap dingin. Neuron-neuron ini
diyakini berfungsi sebagai sensor suhu untuk mengatur suhu tubuh.
Neuron-neuron yang sensitif terhadap panas ini meningkatkan
kecepatan kerjanya sesuai dengan peningkatan suhu, kecepatannya
kadang meningkat 2 sampai 10 kali lipat pada kenaikan suhu tubuh
sebesar 100C . Neuron yang sensitif terhadap dingin, sebaliknya,
meningkatkan kecepatan kerjanya saat suhu tubuh turun.

PENGATURAN SUHU TUBUH


Persalinan
Permulaan persalinan ditentukan oleh interaksi Kontrol kontraksi uterus selama persalinan
kompleks beberapa hormon fetus dan placenta. terjadi melalui siklus umpan balik positif.
Progesteron mencegah kontraksi uterus. Kontraksi miometrium menyebabkan tubuh
Persalinan terjadi pada konsentrasi progesteron bayi turun sehingga meregangkan serviks.
berkurang. Pada akhir kehamilan kadar Reseptor regangan di serviks mengirim
estrogen dalam darah ibu sangat meningkat. impuls saraf ke sel-sel neurosekretori dalam
Kenaikan estrogen merupakan akibat kenaikan hipotalamus, terjadi sekresi oksitosin.
sekresi CRH (Corticotropin Releasing Hormone) Oksitosin kemudian dibawa darah ke uterus
oleh placenta yang menstimulasi hipofisis yang akan menstimulasi miome- trium lebih
anterior fetus agar mensekresi ACTH (Tortora & kuat. Ketika kontraksi sangat kuat, tubuh
Grabowski, 2006). Setelah itu ACTH bayi meregangkan serviks lebih lebar.
menstimulasi kelenjar adrenal fetus agar Regangan tersebut menghasilkan impuls
mensekresi kortisol dan DHEA (DeHidroEpi saraf yang menstimulasi sekresi oksitosin
Androsterone). Placenta kemudian mengubah lebih banyak. Dengan kelahiran bayi, siklus
DHEA menjadi estrogen. Kadar estrogen yang umpan balik positif selesai.
tinggi meningkatkan oksitosin dan merangsang
pembentukan gap junctions di otot uterus.
Oksitosin disekresikan hipofisis posterior,
menstimulasi kontraksi uterus. Relaksin
placenta membantu meningkatkan fleksibilitas
simfisis pubis dan dilatasi serviks uteri. Estrogen
menstimulasi placenta agar mensekresi
prostaglandin yang merangsang produksi ensim
pencerna serabut kolagen dalam serviks yang
menyebabkan serviks lunak.
Pembekuan
DARAH
Pendarahan biasanya terjadi ketika kulit mengalami luka Homeostasis memiliki peran protektif yang
dan menyebabkan bakteri maupun antigen keluar dari membantu dalam penyembuhan luka. Pelepasan
daerah yang mengalami luka. Pendarahan juga protein yang mengandung eksudat ke dalam luka
mengaktifkan sistem homeostasis yang menginisiasi menyebabkan vasodilatasi dan pelepasan histamin
komponen eksudat, seperti faktor pembekuan darah. maupun serotonin. Hal ini memungkinkan fagosit
Fibrinogen di dalam eksudat memiliki mekanisme memasuki daerah yang mengalami luka dan
pembekuan darah dengan cara koagulasi terhadap eksudat memakan sel-sel mati (jaringan yang mengalami
(darah tanpa sel dan platelet) dan pembentukan jaringan nekrosis). Eksudat adalah cairan yang diproduksi
fibrin, kemudian memproduksi agen pembekuan darah dan dari luka kronik atau luka akut, serta merupakan
menyebabkan pendarahan terhenti. komponen kunci dalam penyembuhan luka,
Keratinosit dan fibroblas memiliki peran penting dalam mengaliri luka secara berkesinambungan dan
proses penyembuhan luka. Keratinosit akan menstimulasi menjaga keadaan tetap lembab. Eksudat juga
fibroblas untuk mensintesis faktor pertumbuhan, lalu akan memberikan luka suatu nutrisi dan menyediakan
terjadi stimulasi proliferasi keratinosit. Selanjutnya, kondisi untuk mitosis dari sel-sel epitel.
fibroblas mendapatkan fenotipe miofibroblas di bawah
kontrol dari keratinosit. Hal ini dipengaruhi oleh
keseimbangan antara proinflamator atau pembentukan
faktor pertumbuhan (TGF)- β-dominated.

Design by Pngtree
DAFTAR PUSTAKA
Budihastuti. Hakim., dan Sri Kadarsih. (2012). Konseling dan Mekanisme Koping Ibu Bersalin. Journal of

Educational, Health and Community Psychology, Vol. 1, No. 1, 2012

Farmasis Kepo. "Homeostasis | Mekanisme Umpan Balik (Negative Feedback dan Positive Feedback)." YouTube

video, 25:58. 28 Februari 2021. http://youtu.be/dLxEV69qbec

Homeostasis | Anatomi Fisiologi Manusia. (2020). Diakses pada 19 November 2022, dari

https://www.infolabmed.com/2020/07/homeostasis-anatomi-fisiologi-manusia.html

Homeostasis dan Sistem Umpan Balik Positif Negatif. Diakses pada 17 November 2022, dari

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_11IPA1170936.pdf

Kementrian Kesehatan. (2017). Anatomi dan Fisiologi Manusia Komprehensif. Diakses pada 18 November

2022, dari http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Anatomi-dan-Fisiologi-

Manusia-Komprehensif.pdf

Lestati, S. (2021). Proses Homeostasis dalam Tubuh Manusia yang Penting untuk Diketahui. Diakses pada 21

November 2022, dari https://www.harapanrakyat.com/2021/01/proses-homeostasis-dalam-tubuh-manusia/

Purnama, Handi. Sriwidodo., dan Soraya Ratnawulan. REVIEW SISTEMATIK : PROSES PENYEMBUHAN DAN

PERAWATAN LUKA. Farmaka, Suplemen Volume 15 Nomor 2

Purnamasari, Ayu dkk. 2022. Fisiologi Manusia dan Zat Gizi. Makassar: Cendekia Publisher.

Universitas Muhammadiyah Malang. Homeostasis Manusia. Diakses pada 19 November 2022 dari

https://eprints.umm.ac.id/77125/3/BAB%20II.pdf

Universitas Stekom Pusat. Homeostasis. Diakses pada 21 November 2022, dari

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Homeostasis

Utami, Silmi Nurul. (2021). Homeostatis: Pengertian dan Prosesnya. Diakses pada 19 November 2022, dari

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/29/120000169/homeostatis-pengertian-dan-prosesnya
PENYUSUN
Kelompok 2

20220302067 Ameyda Kamilah


20220302105 Cantika Gabriella Fatmawati
20220302108 Dela Puspita
20220302059 Farida Pranindya Sari
20220302066 Fathurrohmah Isnadia Siwi
20220302221 Marselina A.C. Onggot
20220302107 Septiana Latif
20220302027 Yudisthira Saddam al-Azis

Anatomi Fisiologi KJ 001

Anda mungkin juga menyukai