Anda di halaman 1dari 13

HOMEOSTASIS DAN

MEKANISME KONTROL
Oleh:
Fathir Yunarfan Fatahadin
Aditya Fajar Bahagianto
Firman Nur Choliq
Shinta Kartikasa
Sutan Agung Lumban Tobing
Homeostasis

Lingkungan internal dan homeostasis


 Untuk mempertahankan hidup dan berfungsi dengan baik, sel
membutuhkan nutrien dan O2 yang didapat dari cairan dalam
lingkungan internal yang disebut cairan ekstraseluler
 Organisme multiseluler dapat mempertahankan hidup bila dapat
mempertahankan komposisi lingkungan internal yang
kompatibel untuk kelangsungan hidup sel
Homeostasis

 Tubuh memiliki nilai fisiologis yang normal dari masing-


masing variabel tubuh, untuk mempertahankan keadaan
normal yang dinamis tersebut, maka tubuh membuat
sebuah mekanisme atau proses yang disebut
homeostasis.
 Konsep yang menentukan komposisi lingkungan internal
yang relatif konstan – homeostasis
Homeostasis
■ Faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara
homeostasis antara lain :
1. konsentrasi molekul zat gizi,
2. konsentrasi O2 dan CO2,
3. konsentrasi zat sisa,
4. PH,
5. konsentrasi air,
6. garam dan elektrolit,
7. suhu,
8. Volume, dan
9. tekanan.
Homeostasis
■ Dalam mengatur Faktor lingkungan internal, tubuh melalui
sistemnya berperan sebagai homeostasis, antara lain
1. sistem sirkulasi,
2. pencernaan,
3. respirasi,
4. kemih,
5. muskuloskeletal,
6. integument,
7. imun,
8. saraf,
9. endokrin, dan
10. reproduksi.
Homeostasis & Mekanisme Kontrol

■ Untuk mempertahankan homeostasis maka diperlukan sIstem


atau mekanisme kontrol antara lain:
1. Regulasi intrinsic / Autoregulasi
Terjadi bila sel, jaringan, organ atau sistem organ dapat
mengatur respons terhadap perubahan lingkungan secara
otomatis.
Contoh : Bila O2 dalam jaringan menurun, maka sel akan
mengeluarkan zat kimia yang menyebabkan pelebaran
pembuluh darah.
Homeostasis & Mekanisme
Kontrol
2. Regulasi ekstrinsik
Terjadi karena aktivitas sistem saraf dan aktivitas sistem
endokrin yang dapat mengatur aktivitas sistem organ
lain secara bersamaan.

Contoh : Waktu latihan fisik, sistem saraf memerintahkan


supaya frekuensi denyut jantung ditingkatkan sehingga
sirkulasi darah lebih cepat
Homeostasis & Mekanisme
Kontrol
Mekanisme kontrol homeostasis terdiri dari 3 bagian :
1.Reseptor
Sensor yang sensitif terhadap perubahan lingkungan atau
stimulus
2.Pusat kontrol = pusat integrasi
Menerima informasi dari reseptor dan mengeluarkan perintah
3.Effektor
Sel atau organ yang merespon perintah dari pusat kontrol yang
aktivitasnya baik menentang maupun memperkuat stimulus.
Mekanisme Kontrol

■ Didalam proses homeostasis juga terjadi mekanisme lain


yaitu
– feedback negatif
– feedback positif
Mekanisme Kontrol
feedback negatif
Peranan feedback negatif dalam homeostasis
 Mengontrol temperatur tubuh atau pengaturan suhu tubuh.
Pada pengaturan suhu tubuh terjadi hubungan hilangnya
panas melalui permukaan tubuh dan produksi panas yang
terjadi pada jaringan-jaringan aktif.
Mekanisme Kontrol
feedback positif

Peranan feedback positif


 Stimuli pertama akan membentuk respons yang kemudian
akan meningkatkan respons berikutnya
 Feedback positif akan menimbulkan vicious circle
Mekanisme Kontrol
feedback positif
 Kadang-kadang feedback positif ini berguna
1. Perdarahan
Kerusakan sel pada pembuluh akan menghasilkan zat kimia yang memulai
pembentukan bekuan darah. Pada waktu darah membeku akan dikeluarkan
lagi zat kimia yang akan mempercepat pembentukan bekuan darah yang
akan menyumbat luka pembuluh darah.

2. Persalinan
Kontraksi uterus akan menyebabkan regangan cervix dan regangan ini akan
menimbulkan kontraksi uterus yang lebih kuat. Kemudian cervix teregang
lagi, timbul kontraksi uterus yang lebih kuat. Penguatan kontraksi uterus ini
akan terus berjalan sampai bayi lahir.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai