Anda di halaman 1dari 12

HOMEOSTASIS DAN

MEKANISME KONTROL
DISUSUN OLEH:
1. YANUAR YUDHA SUDRAJAT
2. NOERAY PRATIWI MULYADI
3. GAMA ANTARES
4. MAHDY ALIEF ADHIGUNA
5. NURADI IRWAN
6. RATNANGGANA SISTAPARAMITA LUKITO
7. TRIFOSA STELLA CHOWINDRA
8. YANDRIYANE STEPHANIE ROBIADY
Homeostasis

Lingkungan internal dan homeostasis


 Untuk mempertahankan hidup dan berfungsi
dengan baik, sel membutuhkan nutrien dan O2
yang didapat dari cairan dalam lingkungan internal
= cairan ekstraseluler
 Organisme multiselular dapat mempertahankan
hidup bila dapat mempertahankan komposisi
lingkungan internal yang kompatibel untuk
kelangsungan hidup sel
Homeostasis

 Tubuh memiliki nilai fisiologis yang normal dari


masing-masing variabel tubuh, untuk
mempertahankan keadaan normal yang dinamis
tersebut maka tubuh membuat sebuah mekanisme
atau proses yang disebut homeostasis.

 Konsep yang menentukan komposisi lingkungan


internal yang relatif konstan – homeostasis
Homeostasis

 Faktor lingkungan internal yang harus


dipertahankan secara homeostasis antara lain
konsentrasi molekul zat gizi, konsentrasi O2 dan
CO2, konsentrasi zat sisa, pH, konsentrasi air, garam
dan elektrolit, suhu, volume dan tekanan.
 Dalam mengatur faktor tersebut diatas, tubuh
melalui sistemnya berperan sebagai homeostasis,
antara lain sistem sirkulasi, pencernaan, respirasi,
kemih, muskuloskeletal, integument, imun, saraf,
endokrin, dan reproduksi.
Homeostasis & Mekanisme Kontrol

 Untuk mempertahankan homeostasis maka


diperlukan sistem kontrol atau mekanisme kontrol
antara lain:
1. Autoregulasi = regulasi intrinsik.
Terjadi bila sel, jaringan, organ atau sistem organ
dapat mengatur respons terhadap perubahan
lingkungan secara otomatis.
Contoh : Bila O2 dalam jaringan menurun, maka
sel akan mengeluarkan zat kimia yang
menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
Homeostasis & Mekanisme Kontrol

2. Regulasi ekstrinsik
Terjadi karena aktivitas sistem saraf dan aktivitas
sistem endokrin yang dapat mengatur aktivitas
sistem organ lain secara bersamaan.

Contoh : Waktu latihan fisik, sistem saraf


memerintahkan supaya frekuensi denyut jantung
ditingkatkan sehingga sirkulasi darah lebih cepat
Homeostasis & Mekanisme Kontrol

Mekanisme kontrol homeostasis terdiri dari 3 bagian :


1.Reseptor
 Sensor yang sensitif terhadap perubahan lingkungan
atau stimulus
2.Pusat kontrol = pusat integrasi
 Menerima informasi dari reseptor dan mengeluarkan
perintah
3.Effektor
 Sel atau organ yang merespon perintah dari pusat
kontrol yang aktivitasnya baik menentang maupun
memperkuat stimulus.
Mekanisme Kontrol

 Didalam proses homeostasis juga terjadi mekanisme


lain yaitu
 feedback negatif
 feedback positif
Mekanisme Kontrol

Peranan feedback negatif dalam homeostasis


 Mengontrol temperatur tubuh = pengaturan suhu
tubuh.
Pada pengaturan suhu tubuh terjadi hubungan
hilangnya panas melalui permukaan tubuh dan
produksi panas yang terjadi pada jaringan-jaringan
aktif.
Peranan feedback positif
 Stimuli pertama akan membentuk respons yang
kemudian akan meningkatkan respons berikutnya
 Feedback positif akan menimbulkan vicious circle
 Kadang-kadang feedback positif ini berguna
1. Perdarahan
Kerusakan sel pada pembuluh akan menghasilkan zat
kimia yang memulai pembentukan bekuan darah.
Pada waktu darah membeku akan dikeluarkan lagi zat
kimia yang akan mempercepat pembentukan bekuan
darah yang akan menyumbat luka pembuluh darah.
2. Persalinan
Kontraksi uterus akan menyebabkan regangan cervix
dan regangan ini akan menimbulkan kontraksi
uterus yang lebih kuat. Kemudian cervix teregang
lagi, timbul kontraksi uterus yang lebih kuat.
Penguatan kontraksi uterus ini akan terus berjalan
sampai bayi lahir.

Anda mungkin juga menyukai