Anda di halaman 1dari 87

MANAGEMENT

DIABETIC FOOT ULCERS

Dr. Suriadi, MSN, AWCS

Klinik Luka & Stoma RSUD dr. Soedarso PNK


Klinik Spesialis Luka & Stoma “Kitamura” PKU Muhammadiyah PNK
PRODI S1 Keperawatan STIKEP Muhammadiyah PNK
PSIK-UNTAN Pontianak
Prevalensi

 Komplikasi diabetes: Infeksi, Perlukaan


dan atau gangren.

 Di USA, 45% -83% dari 120.000 pasien di


amputasi dengan kasus Diabetes (Baranoski, S
& Ayello, E.A, 2002).

 Amputasi; 15 - 46 kali > pasien yang


bukan diabetes (Reiber, 1995 dan Lavery, 1996).
 Tiga faktor penyebab utama :neuropati,
buruknya sirkulasi dan menurunnya
resistensi terhadap infeksi.
Cont…
 Penyebab utama amputasi adalah perlukaan
pada kaki

 Negara berkembang : 1 dari 6 klien diabetes


akan mengalami luka di kaki

 Statistik pada negara berkembang: buruk

 Masalah kaki menyebabkan paling sering


masuk RS

 Masalah di kaki 15% - 40% di negara


berkembang
sumber : Diabetes & foot care – the facts. Jan 2006 – Diabetes NZ
Diabetic Foot Ulcers
 Luka diabetik melibatkan gangguan
pada saraf periferal dan autonomik
 Penyebab luka:
- neuropati perifer Infeksi
- iskemik Nekrosis
Masalah kaki Pada Diabetes
 Microvascular: neuropati perifer & hilang
sensasi
 Risiko trauma dari fisik dan suhu
 Macrovascular: insufisien vascular (Peripheral
Vascular Disease): Risiko iskemik
 Gangguan metabolic : Hyperglycemia: kulit
kering, pertumbuhan kuman, infeksi
 Gangguan sistem imun ; menurunya respon
tubuh
 Trauma: berulang dan akut
 Foot deformities: penekanan berlebihan pada
plantar
Cont…
 Komplikasi : kemacetan pada pembuluh
darah arteri, dan banyak faktor sumbatan pd
arteri
 Penyebab luka kaki: Venous Insufisiensi,
gangguan arterial atau gabungan (vena dan
arteri)
 Neuropati ulcer – hilangnya sensasi proteksi
Faktor Yang Mengkontribusi :
 Perokok
 Diabetes > 10 tahun
 Riwayat luka sebelumnya atau amputasi
 Buruk dalam mengenakan alas kaki
 Kurang perawatan kaki
 Status ekonomi
 Perawatan diabetes yang buruk
 Usia tua
 Infeksi
Risiko Utama Luka Pada
Diabetes
 Peripheral Neuropathy
 Autonomic Neuropathy
 Trauma
 Peripheral Arterial Disease
Grade 0 Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 5 Grade 6

No ulcer in a Superficial Deep ulcer, Deep ulcer Localized Extensive


high risk foot. ulcer penetrating with cellulitis gangrene. gangrene
involving the down to or abscess involving the
full skin ligaments formation, whole foot.
thickness and muscle, often with
but not but no bone osteomyelitis
underlying involvement .
tissues. or abscess
formation.

Klasifikasi Wagner
Patogenesis
 Neuropati:
Sensori neuropati), autonomik neuropati dan
sistem pergerakan (motor neuropati)

 Peripheral vascular diseases (PVD):


Arteriosklerosis:
Penebelan dinding arterial, menurunnya
elastisitas dinding arterial

Aterosklerosis:
akumulasi plaque dalam dan sepanjang
dinding arteri
2 tipe = Diabetik dan non diabetik
Rokok, HT, &
Diabetes hiperlivid

Alkohol dan
cheiroarthropathy Neuropati PVD
agen lain

Gerakan sendi
Somatik Autonomik
terbatas
Macrovaskular
Mikrovaskular
Perubahan Penurunan Blue toe syndrom
motor Sensori
aliran darah keringat

Perubaha Perubahan Foot iskemik


n tekanan Nyeri trauma
tulang
foot dan
berjalan Kulit kerong
Av shunting
& fisura
Atrofi otot

Itrinsic foot Extrinsic foot Neuroiskemik


ulcer ulcer ulcer Iskemik ulcer
Diabetic dan penyembuhan luka
Menurun fungsi Komplikasi Mikrosirkulasi Makrosirkulasi
netrofil metabolik

Mening
Penebalan
kat Dinding sel Meningkatnya
membran Iskemik
glukosa abnormal metbolik
dasar
darah
Menurun
Meningkat Edema
Glikosilated oksigen jar.
permeabilitas
Hb
Menurun deformabilitas
Menurun
sel darah merah
Risiko angkut 02 dan
infeksi Aktivasi nutrisi
Meningkat
limfosit
radikal bebas Menurun sintesis
protein dan
Kerusakan granulasi jar.
Vit c jaringan
menurun
Menurun Menurun
Menurun
Menurun sintesis kolagen kemampuan
Menurun GF kekuatan luka
kemamp nahan trauma
(PDGF) fisura
Penyebab “ Foot Ulcers”

Neuropathy % Causal Pathways

 Neuropathy:
78%
Deformity Minor trauma: 79%
 Deformity: 63%
Behavioral ?
Minor Trauma
- Mechanical (shoes)
- Thermal Poor self-foot care
- Chemical

ULCER Diabetes Care. 1999; 22:157


Faktor yg menyebabkan infeksi
kaki penderita diabetik
Immunopathy Angiopathy

Ischemia
Polymorphonuclear
dysfunction1,2 Impaired healing1
Diabetic
Foot Infection Poor perfusion of oxygen,
nutrients, antibiotics1

Autonomic Dry/cracked
skin1
Neuropathy Sensory
Inability to detect trauma1
Motor
Abnormal biomechanics2

1. Armstrong DG et al. Diabetes Technol Ther. 2004;6:167–177.


2. Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;39:885–910.
Diabetik

Sumbatan
 Multi segmen
 Melibatkan pembuluh yang bersebelahan
Bilateral
Bagian
• Arteri tibia
• arteri Peroneal
• Pembuluh kecil dan arteriole
Gangren
• Area kaki dan jari-jari
Non Diabetik

Sumbatan
 Segmen tunggal
 Tidak melibatkan pembuluh yang bersebelahan
 Pembuluh berkolateral secara normal
 Unilateral
Bagian
 Arteri aortik
 Arteri iliak
 Arteri femoral
Gangren : Dapat meluas
Luka Iskemik
 Terjadi pada jari, kaki, dan tumit
 Penyebab: buruknya penggunaan alas
kaki, tertekan, perubahan
hemodinamik
 Luka tampak pucat kemudian berlanjut
nekrosis (warna hitam) tanpa
perdarahan
Luka Diabet : Luka Kronis
Sulit dalam proses penyembuhannya

 Luka diabtes : sangat beresiko untuk


infeksi

 75 % Pend. diabetes memiliki masalah


pada kaki.

 76 % karena dengan gangguan


neuropathy
( Gordois et al, 2003)
Trauma

 Tekanan : pakai sepatu yang sempit


 Benda asing di sepatu/sandal, kuku
panjang , trauma benda tajam
 Trauma; fraktur dan kerusakan
jaringan
Peripheral Arterial disease
(PAD)

 50% klien Diabetics (lebih dari 20


thn mempunyai PAD)
 Menurunnya aliran darah ; sehingga
jaringan tidak mendapatkan nutrisi
1. Neuropati sensorik

Hilangnya sensasi :
 suhu
 getar
 rasa sakit
 tekanan
 rasa dalam
2. Neuropati motorik

- kelemahan otot-otot
intrinsik kaki
- atropi otot-otot kaki
- deformitas kaki
- perubahan struktur
kaki
- memudahkan
terjadinya ulserasi
3. Neuropati otonom

- gangguan sekresi
kelenjar keringat
- kulit kering
- kulit pecah-pecah
- mudah terinfeksi
- shunting vena
Diabetes dan penyembuhan luka
 < insulin dan hiperglikemia

Abnormal granulosit,
Fagosit, leukosit,
respon kemotaksis

Abnormal mikrosirkulasi,
perubahan jaringan kulit Pengangkutan nutrisi
dan oksigen ke luka
Osteomyelitis vs. Osteolysis
PENATALAKSANAAN
DIABETIK
Pengkajian

 Wagner Scale
 Status infeksi
 Kondisi lokal luka
STATUS INFEKSI
Diabetic Foot Infections
 Kondisi infeksi :
 local inflammation, purulent drainage, sinus-tract
formation, soft tissue crepitation
 Sampai 2/3 dari diabetes terancam infeksi pada kaki;
demam, menggigil dan leukocytosis
 Hyperglycemia: tanda umum terancam infeksi
 Perbandingan dari acute Charcot's sukar dibedakan
 Beberapa luka yang tidak terinfeksi terkait dengan
osteomyelitis

Caputo GM, et al. NEJM 1994; 331:854-60.


Evaluasi pasien Diabetic kaki yang terinfeksi
Evaluasi Masalah yang relevan & Investigasi
observasi
Pasien
Demam, menggigil, Pemeriksaan riwayat
Respon sistemik berkeringat, muntah, dan fisik
hipotensi, & takikardi

Volume depletion, Analisa serum kimia


Status metabolik azotemia, hyperglycemia,
dan hematologi
tachypnea, hyperosmolality,
acidosis

Kaji status mental &


Status Delirium, dementia, depresi, psikologi
psikologi/kognitif gangguan kognitif, & stupor

Lalai , tidak ada keluhan & Interview keluarga,


kurang dukungan teman dan tenaga
Situasi sosial
kesehatan

Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;39:885–910.


Cont…
Tungkai Kaki Deformities, Pemeriksaan
termasuk atropi klinis pada kaki
Biomekanis charcot, dan radiography
claw/hammer (≥2 images)
toes, and
callosities
Status Nadi pada kaki,
Iskemik, tekanan darah
Vaskular nekrosis, atau (ABI), TcpO2,
Arteriala ganggren duplex
ultrasonography
, dan
angiograms
ABI of 0.50–0.90 ringan – moderta peripheral vascular disease, & ABI of <0.50 iskemik yang
buruk penyembuhannya .
Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;39:885–910.
Cont…
Tungkai Kaki

Status Edema, stasis, pemeriksaan kulit


vaskuler atau thrombosis dan jaringan lunak
Venous dan duplex
ultrasonography

Kehilangan Sentuhan ringan,


Neuropati sensasi perasa tekanan
monofilamen, atau
persepsi getaran
Peripheral neuropathy is most easily detected by loss of protective sensation, defined by the inability to detect a 10-g nylon monofilament
(Semmes-Weinstein) when pressed against any 2 of 3 sites (chosen from among 5) on the foot (plantar surface of heel, metatarsal heads
and arch, and tips of toes).
.
Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;39:885–910
Cont
Luka

adanya, Purulen, hangat, Kultur, ultrasonography


luas, dan kelemahan, nyeri, or CT untuk mendeteksi
penyebab indurasi, selulitis, kedalaman abses, dan
dari infeksi bulla, krepitus, radiography dan MRI
abses, nekrotik, dan untuk mendeteksi
osteomielitis osteomilitis.

ukuran dan Necrosis, gangrene, Inspeksi, debridement,


kedalaman benda asing, dan pemeriksaan luka dan
(terkait keterlibatan otot, radiography
dengan tendon, tulang, atau
sendi
jaringan )

Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;39:885–910.


Patogen yang berhubungan dengan
berbagai macam syndrom infeksi
Syndrom infeksi kaki Patogen
Cellulitis dgn luka terbuka ß-hemolytic streptococcusa and Staphylococcus
aureus
luka infeksi dan antibiotic naïveb S aureus & ß-hemolytic streptococcusa

Luka infeksi kronik sebelumnya sdh S aureus, ß-hemolytic streptococcus, &


ada terafi antibiotik Enterobacteriaceae

Luka maserasi karena basah Pseudomonas aeruginosa (sering kombinasi dengan


organisme lain)
Lamanya luka tidak sembuh Aerobic gram-positive cocci (S aureus, coagulase-
dengan , terafi atbk. spectrum luas negative staphylococci, and enterococci),
diphtheroids, Enterobacteriaceae, Pseudomonas
species, nonfermentative gram-negative rods, &,
possibly, fungi
“Fetid foot”: nekrosis luas , or Mixed aerobic gram-positive cocci, termasuk
gangrene, dan bau enterococci, Enterobacteriaceae, nonfermentative
gram-negative rods, & obligate anaerobes
Bacteriology pada infeksi kaki Diabetic :
penelitian (Ertapenem vs Piperacillin/Tazobactam)
 473 specimens baseline (multicenter trial)
 Setelah debridement; spesimen diambil dari
jaringan
 Cultur
 Hasil
 1,148 aerobic & 492 anaerobic yang terisolasi
 50% aerobe
 42% aerobe & anaerobe
 3% anaerobe
 Rata-rata isolasi (per positive culture)
 Aerobe: 2.8 (1–8)
 Anaerobe: 2.1 (1–9)

Citron DM et al. Bacteriology of diabetic foot infections (DFI): 1640 isolates from 473 specimens [abstract]. IDSA; 2005.
Pengendalian kuman penyebab
Penggolongan Berdasarkan Bentuk

Etiologi :
Aerob gram positif Streptococci
Aerob gram negatif Cocci/bulat Staphylococci
Anaerob
Kuman komensal di
kulit
Batang
Klebsiella
Pseudomonas

Spiral Borrelia
Polymicrobial (Aerobic &
Anaerobic) kaki Diabetic yg
terinfeksi
Jenis Infeksi dan contoh khas
 Infeksi piogenik (produksi nanah)
Staphylococci
Streptococci
Pseudomonas aeruginosa
Escherichia coli
 Infeksi membusuk (jaringan berbau busuk)
Streptococcus putrides
Escherichia coli
Proteus vulgaris
 Gas gangren (infeksi luka oleh Clostridia, pembengkakan
jaringan akibat efek toksik patogen)
Clostridium perfringens
Clostridium novyi
Clostridium septicum
 Tetanus
Clostridium tetani
Methicillin-Resistant S. aureus
(MRSA) & infeksi kaki Diabetic
 Multicenter trial pada pasien dengan infeksi kaki
diabetik1:
 11% of 473 specimens adalah MRSA
 MRSA specimens, 13% MRSA cultures
 15% patients >1 Staphylococcus species
 multicenter trial lain , MRSA terisolasi dari 25/361
pasien (7%)2
 MRSA terisolasi pada RS dan komunitas 3
 Isolasi MRSA dikaitkan dengan2:
 Terafi antibiotik sebelumnya
 Jeleknya outcome klinik

1. Citron DM et al. Bacteriology of diabetic foot infections (DFI): 1640 isolates from 473 specimens [abstract]. IDSA; 2005.
2. Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;38:17–24.
3. Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;39:885–904.
Pseudomonas species pada
infeksi kaki Diabetic
 P. aeruginosa , “ lingkungan ” pathogen1
 P. aeuruginosa dikaitkan dengan infeksi syndrome pada
kaki2
 Luka maserasi karena basah
 Lamanya penyembuhan luka ; broad-spectrum antibiotic
therapy
 2 clinical trials pada pasien infeksi kaki diabetik :
 9% dari 473 specimens adalah P. aeruginosa & 5% yang
murnni kultur3
 Penelitian kedua , Pseudomonas species sembuh 7%
(27/361)4
1. Lipsky BA et al. Lancet. 2005;366:1695–1703.
2. Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;39:885–904.
3. Citron DM et al. Bacteriology of diabetic foot infections (DFI): 1640 isolates from 473 specimens [abstract]. IDSA; 2005.
4. Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;38:17–24.
Kondisi Lokal Luka
Pengkajian klinis
 luka perlu dikaji apakah iskemik,
neuropati or kombinasi
 Apakah luka mengalami infeksi
 Luka neuropati
 Luka iskemik
 Infeksi, sekeliling luka silulitis dan
eritema
Pemeriksaan pada kaki
 Perawatan diri pada kuku dan kaki: trauma,
lamanya luka, tanda local dan sistemik,
pengobatan, follow up care; kontrol gula
darah.

 Tanyakan; keluhan intermittent claudication:


nyeri pada kaki, keram,rasa terbakar dan
tidak nyaman pada otot, berkurang saat
istirahat, reproducible
Pemeriksaan pada kaki
Inspeksi
 status vaskuler; tanda iskemik, rambut
pada bagian dorsum kaki dan jari-jari,
pucat, dependent rubor atau reaksi
hiperemi, kulit tampak mengkilat, atrofi,
pada umumnya adanya luka pada
bagian superficial.

 Inspeksi adanya maserasi, fisura, kalus,


area yang tertekan, dan depormitas
Pemeriksaan pada kaki
 Palpasi; femoral, popliteal, dorsal
pedis, nadi pada posterior tebia,
suhu; perabaan dingin atau hangat.
Pemeriksaan pada kaki
Pemeriksaan sensori; vibrasi,
monofilaments test, test suhu.
Cont…

 inspek kondisi kulit ; ujung kaki – rambut


 amati area kulit, kuku dan rambut
 cek skar, kulit berubah karena tekanan, suhu,
warna kulit, pengisian kembali kapiler, denyut
nadi, adanya kalus, rambut di ektremitas
bawah (arterial ulcer), hemosederin
(insufisiensi vena) dan edema
Gangguan sirkulasi

 Lambatnya pengisian kapiler/venous


 normal = 10 – 15 detik
 iskemik moderat = 15 – 25 detik
 iskemik berat = 25 – 40 detik
 iskemik sangat berat = lebih dari 40 detik
Motor Neuropati dan Deformitas

 Hammer toes
 Claw toes
 Prominent metatarsal heads
 Hallux valgus
 Collapsed plantar arch
Pemeriksaan Kelainan Saraf
Hammer Toes

Claw Toes

Hallux
Valgus
Presentasi klinik: luka
Neuropati

 Nyeri ; seperti tersayat pisau


 Paresthesias (rasa sakit, terbakar,
kesemutan)
 Tidak ada atau berkurang merasakan
nyeri, suhu
 Nyeri berkurang; berjalan
Cont…
Cont…

Hallux
Valgus
Hammer Toes

Claw Toes
Cont…
Kenali kelaianan bentuk kaki
Cont…
Pre-ulcer Cutaneous
Pathology
 Persistent erythema after shoe
removal
 Callus
 Callus with subcutaneous
hemorrhage
 Fissure
 Interdigital maceration, fungal
infection
 Nail pathology
Perawatan Kaki

 Jangan merokok
 Berjalan dengan alas
kaki
 Inspeksi sepatu
sebelum dan setelah
digunakan
 Gunakan proteksi

(sepatu kulit) dengan


area khusus pada jari
Cont…
 Cuci kaki tiap hari dengan
air hangat, keringkan
segera
 Jangan gosok kaki terlalu
keras
 Hindari pemakaian bahan
kimia atau plester yg kuat
 Potong kuku jari kaki rata
 Pengikisan kallus
 Beri pelembab tetapi
hindari penggunaan di sela
jari kaki
Cont…

 Inspeksi kaki setiap hari


(gunakan cermin untuk area
yg sulit terjangkau)
 Rasakan perubahan
temperatur
 Hindari kontak dengan
benda panas atau terlalu
dingin
 Segera pergi ke profesional
bila menemukan perubahan
kulit, tergores, ada bulae
ataupun luka.
Pencegahan
 Kontrol gula darah scara teratur
 Kontrol tekanan darah
 Diit
 Aktivitas yang teratur
 Teratur mengecek kaki
 Mengenal risiko tinggi masalah
pada kaki
 Pendidikan khusus perawatan
kaki bagi diabetes
Cont…
 Pengontrolan gula darah secara teratur
 Diit
 Menjaga aktivitas
 Pengontrolan tekanan darah secara teratur
 Hindari merokok
 Periksa kaki setiap hari
 Kebersihan kulit kaki: cuci dengan segera
keringkan secara perlahan pada sela-sela
jari
 Hindari suhu : eksrtim
Cont…
 Hindari suasana dingin: gunakan kaos kaki
dan pakaian yang cukup hangat
 Hindari berjalan di atas permukaan yang
panas : pasir, terlalu dingin, dll
 Hindari penggosokan kaki yang terlalu kuat
 Hindari membawa barang yang berat
 Gunakan krim kulit sebagai pelembab bila
kering
 Selalu gunakan kaos kaki saat mengenakan
sepatu, dan segera membukanya setiap ada
kesempatan
Lima Pilar Menuju Sehat

Kontrol
Gula Darah Diit
Tekanan
Darah
Pendidikan Latihan
Peran perawat dalam
perawatan luka
 Nursing education: wound care
 Clinical Nurse Specialist
- pendidikan formal
- Sertifikat
 Pelayanan yang diberikan oleh perawat
- pengkajian
- pencegahan
- manajemen luka
Manajemen Luka

 Debridement

 Cleansing

 Dressing
Debridement

 Surgical
 Mechanical

 Enzymatic

 Autolytic
Cleansing

 Bersihkan luka dengan normal salin


 Hindari menggunakan larutan H2O2,
sodium hypochlorite atau acetid acid,
provodine-iodine karena sitotoksit
 Teknik membersihkan luka
Dressing

• Conventional dressing
• Advanced dressing:
Atribut jaringan luka

Warna luka
 Hemorrhage  Merah
 Edema
 Maserasi  Kuning
 Nekrotik
 Undermining  Hijau
 granulasi
 fistula  Hitam
 Kontraksi
 Eritema  Epitelialisasi
 Slought  Indurasi
 Kawah  Eksudasi
 Sinus
Manajemen Luka Diabetik
 Agresif penanganan infeksi
 Tentukan adanya iskemik atau tidak ;
revaskularisasi
 Mengurangi tekenan pada luka
 Debridement , dressing, perawatan
advanced
 Kontrol nyeri
 Pertahankan kering; eskar stabil pada
luka noninfeksi, iskemik dan neuropati
Debridement
 Jaringan mati dan callus
 Debrid : Celulitis luas dan atau
osteomilitis
 Penggunaan irigasi
 Rendam
 Persajet
Dressing Untuk Manajemen
Exudate
 Objectives: Absorb
 Treatments:
 Alginate
 Foam

 Vacuum assisted closure (VAC) device

 Wet to damp saline (Temporarily)


Luka dengan sinus, tunnel,
undermining
 Tujuan : mencegah pre-mature closure,
absorb exudate
 Treatments:
 Impregnate gauze with hydrogel
 Calcium alginate if high drainage

 Cutimed cavity

 Vacuum assisted closure (VAC) device

 Wet to damp saline (Temporarily)


Nutrisi dalam perawatan luka
 Makronutrisi: Protein, karbohidrat,
Lemak
 Mikronutrisi: vitamin dan mineral
 Diabetik : serum gula darah
mempertahankan : tidak hyper/hypo
 Adekuat kontrol: glucose, lipids, blood
pressure
Treatment

 Manajemen infeksi
 Manajemen iskemik
 Manajemen bedah
 Manajemen comorbidities
 Manajemen medik; Hyperglycemia,
hypertension, status nutritional , renal
Terafi Antibiotik pada infeksi
kaki Diabetik
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengobatan pada infeksi kaki Diabetik
– tingkat infeksi/peradangan – Gangguan penyerapan pada
– Penyebab gastrointestinal
– Ilmu pengobatan antibiotik terbaru – Potensial keracunan obat
– Status vaskuler pada lokasi yang terkena – Peka terhadap antibiotik lokal
infeksi – pertimbangan biaya
– Alergi terhadap antibiotik – Pilihan pasien
– Data efektifitas
Lipsky BA. Clin Infect Dis. 2004;39:S104–S114.
Antibiotik yang Dianjurkan pada
Infeksi Kaki Diabetik
Route and agent(s) Mild Moderate Severe
Advised route Oral for most Oral or parenteral, based IV, at
least
on clinical situation and initially
agent(s) selected
Dicloxacillin yes
Clindamycin yes
Cephalexin yes
Trimethoprim-sulfamethoxazole yes yes
Amoxicillin/clavulanate yes yes
Levofloxacin yes yes
Cefoxitin yes
Ceftriaxone yes
Ampicillin/sulbactam yes
Cont…

Route and agent(s) Mild Moderate Severe


Advised route Oral for most Oral or parenteral, based IV, at least
on clinical situation and initially
agent(s) used
Linezolid ± aztreonam yes
Daptomycin ± aztreonam yes
Ertapenem yes
Cefuroxime ± metronidazole yes
Ticarcillin/clavulanate yes
Piperacillin/tazobactam yes yes
Levofloxacin or Ciprofloxacin yes yes
with clindamycin
Imipenem-cilastatin yes
Vancomycin and ceftazidime yes
± metronidazole
Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;39:885–910.
Cont…

Severity Route Location Duration


Soft tissue only
Mild Topical or oral Outpatient 1–2 weeks; up to 4 weeks
if slow to resolve
Moderate Oral (or initial IV) Outpatient/ 2–4 weeks
inpatient
Severe Initial IV then Inpatient, 2–4 weeks
switch to oral then outpatient
Bone or joint
No residual infected
tissue IV then consider oral 2–5 days
Residual infected soft
tissue IV then consider oral 2–4 weeks
Residual infected
(viable) bone IV then consider oral 4–6 weeks
No surgery, or residual
dead bone IV then consider oral >3 months

Lipsky BA et al. Clin Infect Dis. 2004;39:885–910.


Pencegahan Infeksi Kaki
Diabetik
Mengenali pasien yang beresiko
 Riwayat luka pada kaki atu amputasi pada kaki
 Lamanya Diabetes >10 tahun
 Gula darah yang tidak terkontrol
 Gangguan penglihatan
 Kelainan bentuk kaki
 Calluses – Reduced joint mobility
 Hammer or claw toes – Dry or fissured skin
 Flat feet – Tinea or onychomycosis
 Bunions

Singh N et al. JAMA. 2005;293:217–228.


Standard dari ADA
ABCs
A = AIC : Hb A1C
B = Blood pressure/microalbumin
C = Cholesterol /aspirin
D = Diabetic education
E = Eye examination
F = Foot examination
G = Glucosa monitoring
H = Health maintenance
I = indication for specialist care
Tim
 Internist
 Wound care specialist
 Endokrinologis
 Diabetologist
 Podiatrist
 Perawat; diabetic nurse educator, enterostomal,
practitioners, assistant, home care nurse
 Ahli gizi
 Ahli bedah; umum, vascular, plastik, bedah tulang
 Ahli radiology
 Fisioterafi
 Ahli penyakit kulit
 Psikiatri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai