I. MALNUTRISI.
Malnutrisi adalah defisiensi protein dan kalori.
Malnutrisi ada 3 tipe:
Marasmus
Kwashiorkor
Mixed (marasmic-kwashiorkor)
1. Marasmus.
Adalah kehilangan berat badan lebih dari 10%, akibat defisiensi karbohidrat ( kalori) disertai
gangguan fisiologik
Aktivitas metabolik normal atau rendah.
2. Kwashiorkor.
Adalah kehilangan berat badan lebih dari 10%, akibat defisiensi protein dengan tanda-tanda
klinis edema diseluruh tubuh dan hipoalbumin.
Aktivitas metabolik meningkat.
3. Marasmic-kwashiorkor (mixed).
Adalah kehilangan berat badan lebih dari 10%, dengan tanda klinis berkurangnya simpanan
lemak dan protein disertai gangguan fisiologik.
Aktivitas metabolik meningkat, kadar albumin rendah atau menurun sangat drastis
Parameter nutrisi.
1. Parameter komposisi tubuh.
Berat dan tinggi badan
BMI = weight/height2
Triceps atau subscapular thickness of skinfold
Mid-arm muscle circumference and mid-arm muscle area
2. Parameter biokimia.
Serum albumin
Total lymphocyte count
Serum tranferin
Serum pre-albumin
Total iron-binding capacity
Serum cholesterol
Berat badan
Lymphocyte count
Immuns function
Malnutrisi akut
Campuran
NUTRIENTS.
Termasuk nutrien:
Protein
Carbohydrates
4 kcal/g
enteral
parenteral
Lipids
Water
Vitamins
Water soluble
Fat aoluble
Minerals
Electrolytes
Trace elements and ultra trace elements
4 kcal/g
3,4 kcal/g
9 kcal/g
Amino acids:
Essential:
Phenylalanine
Lysine
Leucine
Isoleucine
Methionine
Valine
Tryptophan
Histidine
Threonine
Conditionaly essential:
Glutamine
Arginine
Non essential:
Alanine
Tyrosine
Aspartic acid
Glutamic acid
Cysteine
Glycine
Sarine
Proline
Penggunaan nutrien:
Regulasi: Persediaan nutrien
Berkaitan dengan hormonal
Keadaan inflamasi
Penggunaan substrat energi:
Keadaan puasa: tergantung persediaan nutrien.
Keadaan stres: tergantung kondisi hormonal dan inflammatory
response
Komposisi tubuh:
Weight (kg)
Total water (L)
Intracellular
Extracellular
Total solids (kg)
Fat (kg)
BCM
Protein (kg)
Mineral (kg)
Wanita
70
42
28
14
28
12,5
12,5
3
Pria
60
31
19
12
28,8
17
9
3
Lemak:
Sumber energi dan asam lemak essential: Linoleic acid
2 7 g/day
Dianjurkan 20 % - 30 % dari total kalori: 1g/kg/day
Pada penyakit khusus:
45 % dari total kalori dari fat bermanfaat untuk:
. kontrol Glycemic
. menurunkan produksi CO2
Distribusi kalori pada katabolisme:
Normal
Katabolik
Fat
25 %
30 %
Protein
15 %
25 %
Carbohydrat
60 %
45 %
Vitamin:
Larut dalam lemak: vitamin A, D, E, K
Larut dalam air: vitamin B1, B6, B12, C
Folic acid, Pantothenic acid, Biotin, Niacin, Riboflavin
Mineral:
Sodium
Potassium
Chloride
Calcium
Phosphorus
Magnesium
Zinc
Copper
Chromium
Manganese
Selenium
Iodine
Iron
Derajat malnutrisi:
Ringan
: penurunan berat-badan 10 %
Sedang
: penurunan berat-badan 10 20 %, kadar albumun < 3,2 g/dL
Berat
: penurunan berat-badan > 20 %, kadar albumin < 2,5 g/dL
BERAT-BADAN.
Pria:
Tinggi Badan
Berat Ideal (100 %) Gemuk (115 %) Kurus (85 %)
150 cm
49,1 kg
56,5 kg
41,7 kg
160 cm
54,5 kg
62,2 kg
46,3 kg
165 cm
57,2 kg
65,8 kg
48,6 kg
170 cm
59,9 kg
68,9 kg
50,9 kg
Wanita:
Tinggi Badan Berat Ideal (100 %) Gemuk (115 %) Kurus (85 %)
150 cm
45,4 kg
52,2 kg
38,6 kg
160 cm
50,6 kg
58,2 kg
43,0 kg
165 cm
53,0 kg
61,0 kg
45,1 kg
Berat badan normal: (TB 100)
Misal: Tb 150 cm
(150 cm 100) = 50 kg
Berat badan Ideal: Berat Badan Normal 10 %
Malnutrisi Ringan
: 70 90 % BB normal
Berat
:< 70 % BB normal
Obesitas Ringan : 115 130 % BB normal
Sedang : 130 150 % BB normal
Berat : > 150 % BB normal
Lipids.
Mencegah essential fatty acid deficiecy
Non protein source of kcal. Dianjurkan 1 g/kg/day
Tersedia dalam konsentrasi 10 %, 20 % dan 30 %
Termasuk LCT or a mix MCT/LCT at 10 % and 20 %
Ditambahkan kedalam basic parenteral nutrition solution atau diberikan tersendiri
Electrolytes.
Calcium, magnesium, phosphorus, chloride, potassium, sodium and acetate
Bentuk dan jumlah titrasi disesuaikan dengan metabolic status and fluid/electrolyte
balance
Harus dipertimbangkan calcium-phosphate solubility
Vitamins and Minerals.
Secara umum, diberikan lebih rendah dari kebutuhan orang sehat, meskipun
demikian cukup memenuhi kebutuhan, ditambahkan kedalam formula
oral ataupun enteral
Tambahkan setiap hari kedalam nutrisi parenteral
Kebutuhan vitamin meningkat pada acute illness, infection, preexisting malnitrition
and excessive fluid loss
2. Intra Bedah.
Diberikan cairan perinfus:
cairan pengganti puasa
2 ml/kg/jam
cairan pemeliharaan
2 ml/kg/jam
Stres operasi:
Dewasa Anak
Operasi kecil
4 ml/kg/jam
2 ml/kg/jam
Operasi sedang 6 ml/kg/jam
4 ml/kg/jam
Operasi besar
8 ml/kg/jam
6 ml/kg/jam
Perdarahan:
Transfusi dilakukan: Dewasa dan anak perdarahan > 15 % EBV
Bayi
perdarahan > 10 % EBV
Bila diganti
koloid
sama dengan jumlah perdarahan
kristaloid
3 x jumlah perdarahan
3. Pasca Bedah.
Bila gizi awal normal nutrisi dapat diberikan mulai hari ke 3.
Pada gizi buruk, DM, gagal ginjal, gagal hati diberikan setelah 24 jam. Tidak boleh
diberikan sebelum 24 jam, karena masih dalam ebb phase, dimana terjadi
peningkatan stres hormon, resisten terhadap insulin dan kadar gula meningkat.
Penatalaksanaan.
1. Larutan Dextrose ( 1 5 hari ):
Hari I
: RD 5% 1000 ml + D 5% 1500 ml (500 k.cal).
Tingkatkan Dextrose secara bertahap dan periksa gula darah.
Hari II-III : RD 5% 1000 ml + D 10% 1500 ml (800 k.cal)
Hari IV : RD 5% 1000 ml + D 20% 1000 ml (1000 k.cal)
Dextrose 20% dapat diganti: fructose-glucose-xylitol.
2. Larutan Dextrose dan asam amino (melalui vena perifer).
Hari I
: RD 5% 1000 ml + D 5% 1500 ml (500 k.cal)
Hari II-III: D 10% 1500 ml + KH 1000 ml + AA 2,5% (900 k.cal + 25 g AA)
Hari IV : D 20% 1000 ml + KH 1000 ml + AA 2,5% (1100 k.cal + 25 g AA)
3. Larutan Dextrose dan asam amino (melalui vena sentral)
Hari I
: RD 5% 1000 ml + D 5% 1500 ml (500 k.cal)
Hari II-III: D 10% 1500 ml + KH 10% 1000 ml + AA 2,5% (1000 k.cal + 50 g AA)
Hari IV : D 20% 1000 ml + KH 10% 1000 ml + AA 2,5% (1200 k.cal + 50 g AA)
Kalori non protein 1200 1400 k.cal
Lemak 1 1,5 g/kg/day
Nitrogen
9 10 g
Volume
2500 ml
Kebutuhan Nutrisi:
1. Kebutuhan zat nutrisi makro.
Cairan
30 35 ml/kg/hari
Kenaikan suhu 1 C ditambah 12% dari total cairan.
Diperlukan modifikasi pada kelainan jantung, ginjal dan hati.
Protein/nitrogen
1 2 g/kg/hari
Kalori
30 35 k.cal/kg/hari
Glukosa 30-70% dari total kalori dan lemak 15-30%
Lemak
1 2 g/kg/hari
2. Kebutuhan zat nutrisi mikro.
Berupa vitamin, elektrolit, mineral dan trace element.
Na +
1,5 m.mol
K+
6 m.mol/g nitrogen
Mg ++
1 m.mol/g nitrogen
Ca ++
0,11 m.mol
PO4 20,50 0,75 m.mol
Menilai:
Berat-badan
Nitrogen balance
Plasma protein
Creatinine/height index
Kontra indikasi:
a. Absolut:
Complete bowel dysfunction
Severe small bowel ileus with abdominal distention
Complete inability to absorb nutrients throught the GI tract
b. Relatif:
Severe postprandial pain
Short bowel syndrome
Intractable vomiting
Severe diarrhea
Jangka pendek
Jangka panjang
( < 4 minggu )
x
( > 4 minggu )
Bahaya
x
x
x
x
Pemilihan pipa:
Tidak traumatik, nyaman, sesuai waktu penggunaan, inert
(terhadap asam lambung, obat dsb), tidak alergis, radio opaque.
Diameter pipa NGT yang besar dapat meningkatkan resiko aspirasi,
karena mempengauruhi kerja spincter esophagus (hati-hati
diameter 16 Fr.)
Komplikasi pemasangan pipa:
Nasal/oral : recoiling, implacement, bergeser, aspirasi
Pembedahan : infeksi, leakage, abses, perdarahan, fistula,
peritonitis
PEMBERIAN ORAL.
Suplementasi oral:
Terutama untuk pasien malnutrisi atau resiko kehilangan berat-badan
Bila diberikan diantara waktu makan, tidak boleh mengurangi makanan lainnya.
Sering merangsang intake makanan lainnya.
Diberikan pada penderita dysphagia
TUBE FEEDING.
Tipe: Intermittent
Continuous: 24 hours/day
During part of the day or at right
Cara infus:
Gravity
Infus pump
Intermittent enteral feeding:
Sesuai makanan normal
Diberikan dalam waktu 30 60 menit
250 500 ml
5 8 kali sehari
Continuous enteral feeding:
Plan 1:
Mulai
Hari 1: 1000 ml dalam 24 jam
Selanjutnya
Hari 2: 1500 ml dalam 24 jam
Hari 3: sesuai kebutuhan volume akhir
Plan 2:
Mulai
25 ml/jam (12 jam pertama)
Selanjutnya
50 ml/jam untuk 12 jam pertama
jumlah sesuai kebutuhan
V. IMMUNONUTRISI.
Immunonutrisi adalah specific nutrient, yang bertujuan memodulasi
immun system.
Modulasi immun system dapat berupa supresi (immunosupresi/anti
inflamasi) atau stimulasi (immuno-enhance).
Pada kasus trauma/operasi, terjadi kondisi penurunan fungsi imun,
pemberian immunonutrisi yang bersifat stimulasi (arginine, omega
3) akan efektif. Sedangkan pada sepsis atau sakit kritis lainnya,
dimana telah terjadi peningkatan respons inflamasi, pemberian
immunonutrisi yang bersifat immunosupresi lebih bermanfaat.
Immunonutrisi mencakup immunomodulasi dan immuno-enhancing.
Immunomodulasi adalah pemberian nutrisi yang mengatur immune
system dalam tubuh, dengan cara meningkatkan atau menurunkan
respons immun ( misal: Eicosa Pentaenoic acid, gamma linoleic
acid).
Immuno-enhancing adalah pemberian nutrisi yang meningkatkan
immune system.
Indikasi:
Pasien malnutrisi berat/sedang (albumin < 3 g/dL) yang menjalani operasi elektif
saluran cerna bagian atas.
Pasien malnutrisi berat (albumin , 2,8 g/dL) yang menjalani operasi saluran cerna
bagian bawah.
Pasien dengan injury severity score 18 dengan cedera 2 sistem tubuh atau
abdominal trauma index 20 (colon, pancreas, duodenum dan hati)
Kontra indikasi:
Severe sepsis
Dapat menerima diet oral dalam 5 hari
Masuk ICU hanya untuk monitoring
Obstruksi usus distal terhadap lokasi akses
Resusitasi tidak lengkap
Splancnic hypoperfusion
Perdarahan hebat saluran cerna
Penatalaksanaan:
Glutamine, arginine, omega 3 dan nucleotide diberikan:
Malnutrisi: 7 hari pasca bedah
Tidak malnutrisi: 7 hari pasca bedah
ARDS: berikan omega 3 dan omega 6 sedini mungkin, selama 4-7 hari.
Dosis glutamine: , 0,50 g/kg/hari
Keuntungan:
Memodulasi immune system pada: pasca bedah major, major trauma,luka
bakar sakit kritis
Menurunkan morbiditas pada major surgery dan sakit kritis
Menurunkan lama rawat di rumah sakit
menurunkan terjadinya infeksi
Faktor stress:
1. Post opeartive (no complications)
1,0
2. Long bone fracture
1,15 1,30
3. Cancer/COPD
1,10 1,30
4. Peritonitis/sepsis
1,10 1,30
5. Severe infection/Multiple trauma
1,20 1,40
6. Multiple organ failure syndrome
1,20 2,00
7. Burns
1,20 2,00
Rule of Thumb untuk menentukan energi.
25 30 k.kal/kg BB aktual
Air: 30 ml x BB aktual atau 1500 ml x BSA (m2)
Protein:
Dasar: 0,8 1,0 g/kg BB biasa ( bila obesitas, 130% BB Ideal)
Stress: 1,2 2,0 g/kg BB biasa
Protein 15 20% dari total kalori
Protein: 4 k.kal/g
Lipids:
Dasar: 20 35% dari total kalori
Biasanya 25 30 % dari total kalori
Higher with COPD 35 55% dari total kalori
Lipid: 9 k.kal/g
MCTs: 8,3 k.kal/g
Nutrisi parenteral tidak boleh lebih dari 1 g/kg/hari
Karbohidrat:
Dekstrose (parenteral): 3,4 k.kal/g
Karbohidrat oral: 4 k.kal/g
Maksimal: 7 g/kgBB Ideal/hari atau 5 mg/kg/min
Protein is 16 % nitrogen:
Protein/6,25 = 1 g nitrogen
UUN = Urinary Urea Nitrogen in 24 hour urine condition
Total nitrogen loss = UUN + correction factor for fecal, skin, and other
urinary
Nitrogen losses (4 g/day)
Total nitrogen loss = UUN + 4 g x 6,25 g protein/nitrogen = protein
breakdown/day
PNT:
To determine volume of parenteral solution needed to provide Xgrams of
substrate:
X g substrate/% solution concentration.
e.g., What volume of 20% dextrose solution is required to provide 65 g
carbohydrate ?
Answer: 65 g carbohydrate/20 % solution = 65 g/ 0,20 = 325 ml
Protein.
Kebutuhan normal 0,8 1,0 g protein/kg/hari.
Hypermetabolic stress akan meningkat, sbb:
Derajat hypermetabolic stress:
Kebutuhan protein (g/kg/hari)
Normal- tidak stress
0,8 1,0
Ringan
1,0 1,2
Sedang
1,2 1,5
Berat 1,5 2,0
Vitamin dan meneral.
Dianjurkan diberikan 100 %.
Elektrolit
Pemberian elektrolit perhari:
Natrium
60 80 mEq
Kalium
30 60 mEq
Chlorica
80 100 mEq
Kalsium
4,6 9,2 mEq
Magnesium
8,1 3,0 mEq
Phosphor
12 20 mmol
TERIMA KASIH