Anda di halaman 1dari 20

CASE REPORT II

MANAJEMEN ANESTESI PADA PASIEN G5P3A1


GRAVIDA 29-30 MINGGU DENGAN
PERDARAHAN ANTEPARTUM BANYAK
YANG DISEBABKAN PLASENTA AKRETA

Oleh:
Angga Munawar
Pembimbing :
dr. Ruli Herman Sitanggang, SpAn-KIC, KAP, M.Kes
PENDAHULUAN

Plasenta akreta merupakan implantasi abnormal plasenta


pada dinding uterus, risiko terjadi pada pasien multipara dan
riwayat section cesarea

Anestesi umum pada operasi caesar merupakan salah satu


penyebab kematian ibu.

Penyulit yang sering didapatkan adalah terjadinya aspirasi


lambung.
IDENTITAS
◦ Nama : Ny. N
◦ Umur : 34 tahun
◦ Diagnosis : Manajemen anestesi pada pasien G5P3A1 gravida 29-30
minggu dengan perdarahan antepartum banyak yang disebabkan plasenta
akreta
◦ Rencana tindakan : Sectio Caesaria + Histerektomi
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Perdarahan dari jalan lahir

Pasien mengalami perdarahan dari jalan lahir sejak 6 jam smrs sebanyak 3 kali ganti
pampers dewasa, perdarahan sejak 7 hari yang lalu sebanyak 1 pembalut per hari. keluhan
disertai dengan nyeri perut.

Riwayat operasi sebelumya (-), Riwayat sesak nafas saat beraktifitas fisik (-), Riwayat
demam (-), Batuk (-), Pilek (-), Asma (-), Alergi (-), HT (-) DM(-).

Pasien terakhir makan 8 jam sebelum operasi.


PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos mentis
TD : 95 / 85 mmHg
Nadi : 126 kali per menit
Respirasi : 22 kali per menit
Saturasi O2 : 98 % dengan nasal canul 3 liter per menit
DJJ : 145 kali per menit reguler

Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik


Thorax : Paru : Suara nafas kiri = kanan, ronchi dan wheezing
tidak ada
Jantung : Bunyi Jantung S1-S2 regular murmur (-)
gallop (-)
Abdomen : cembung sesuai dengan kehamilan
Extremitas : Akral hangat, capillary refill time kurang dari 2 detik
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium 10/11/2020

Hb Ht L Tr Na K
10 30,3 11.070 219,000 139 3,5

PT APTT INR
9,7 26,5 0,87

USG:
plasenta previa totalis dengan suspek plasenta previa.
ASSESMENT

A : Manajemen anestesi pada pasien G5P3A1 gravida 29-30 minggu dengan


perdarahan antepartum banyak yang disebabkan plasenta akreta
ASA III E
PLANNING
- Puasa dilanjutkan
- Maintenance cairan dengan Ringer Laktat 100 cc/jam
- Anestesi Umum
- Persiapan darah
- Persiapan ruang post operasi semi-intensif
PREOPERATIF

Kesadaran : compos mentis


TD : 93/65 mmHg
Nadi : 115 kali per menit
Respirasi: 22 kali per menit
SpO2 : 99% dengan udara bebas
DJJ : 140 kali per menit

Dilakukan preloading dengan RL 500 cc


INTRAOPERATIF

Dilakukan preoksigenasi O2 100%, Induksi dilakukan dengan diberikan


ketamin 100 mg Rocuronium 50 mg. Intubasi dengan ETT no. 6.5.
Maintenance anestesi dengan sevoflurane 1-2 vol%, O2 : Air FIO2 50%

TDS : 78-116 mmHg lama operasi: 3 jam


TDD : 57-69 mmHg perdarahan : 2500cc
HR : 75-115x/m diuresis : 50cc/jam
SpO2 : 99% cairan: kristaloid 2500cc, gelofusin
1000cc, transfusi 2 PRC
Intraoperatif

Lahir bayi laki-laki APGAR 8/9

setelah bayi lahir, dilakukan histerektomi


supravaginalis.
POST OPERATIF
Kesadaran: compos mentis
Tensi : 110/75 mmHg
Nadi : 88 kali per menit
Respirasi : 20 kali per menit
SpO2: 99% dengan nasal canul 3 liter per menit
NRS : 1/10
Hb Ht L Tr
Observasi tanda vital dan perdarahan 10.6 31.9 25.87 113.000
Head Up 30°
Oksigenasi nasal canul 3 liter per menit
PT INR APTT
Maintanace cairan ringer laktat 100cc/jam
Analgetik : 20.2 1.40 36.1
Oxycodon 1mg/jam
Paracetamol 4x1gr intravena

Pasien pindah ke ruangan HRR Alamanda


PEMBAHASAN

Plasenta akreta

implantasi abnormal Plasenta akreta


plasenta ke dinding Plasenta inkreta
rahim Plasenta perkreta
Patogenesis

Invasi
Proses Abnormal
trofoblas
jaringan parut vaskularisasi
berlebihan
Diagnosis
Anamnesis USG PA
• tanpa gejala • Plasenta previa • Villi chorialis
• perdarahan yang
pervaginam menginvasi
dan kram atau tertanam
pada
miometrium
dengan tidak
adanya
desidua
Pemilihan Teknik anestesi

• durasi operasi, perdarahan masif,


General histerektomi
anestesi

• metode untuk kontrol cepat jalan napas


dengan meminimalkan risiko regurgitasi
RSI dan aspirasi isi lambung
• Propofol 1-3 mg/kg
Hipnotik • Ketamine 1-2 mg/kg

Neuromuscular • first choice succinylcholine


blocking agent • alternative --> rocuronium
KESIMPULAN

Pada pasien plasenta akreta


pemilihan utama adalah general
anestesi . Perubahan fisiologis pada
ibu hamil meningkatkan risiko
terjadinya aspirasi dan gagal
intubasi yang harus diantisipasi
sebelum dilakukan induksi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai