Anda di halaman 1dari 26

LAPARASKOPI

PENGERTIAN UMUM LAPARASKOPI

Bedah Laparaskopi adalah suatu pembedahan invasi minimal, dimana sayatan luka-luka operasi
dibuat sangat kecil (0,5 – 1 cm) untuk memasukkan alat-alat bedah khusus kedalam rongga perut
seperti alat untuk bekerja, video kamera dan sumber cahaya untuk melihat dan mengangkat bagian
tubuh yang akan dioperasi melalui monitor-televisi

Penggunaan laparaskopi dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan
terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.

– Laparaskopi, Bedah dengan Sayatan Kecil

KEMAJUAN teknologi telah membawa perkembangan berarti di dunia bedah. Laparaskopi


diperkenalkan di awal tahun 1990an dengan metode sayatan kecil sepanjang 2-3 cm menolong pasien
tidak perlu berlama-lama di rumah sakit dan menghabiskan banyak biaya.

Laparaskopi adalah tindakan bedah yang tidak membutuhkan sayatan lebar karena menggunakan alat
bantu kamera kecil yang dapat dimasukkan dalam rongga abdomen. Metode ini dikatakan makin
berkembang dengan didukung oleh peralatan canggih yang disebut Endo Alfa.

Alat ini merupakan yang pertama di Indonesia dan yang ketiga di Asia, selain Jepang dan Hongkong.
Endo Alfa dilengkapi dengan teknologi Narrow Brand Image (NBI) yang menangkap keganjilan-
keganjilan pada rongga yang diperiksa dalam warna yang lebih spesifik. Dengan gambar yang lebih
jelas, dokter dapat dengan tepat dan cepat mendeteksi keganasan kanker sejak dini.

Laparaskopik dimulai dengan tindakan pre-operasi seperti biasanya. Bedanya, kalau dulu pada saat
bedah tangan dokter harus masuk untuk memeriksa benjolan atau indikasi kanker lain, sekarang hal
itu tidak perlu dilakukan lagi di awal. Dokter bedah cukup melakukan metode yang tergolong bedah
invasi minimal ini dengan empat lubang yang paling besar hanya berukuran 0.5-2cm dan kemudian
memasukkan kamera untuk menemukan kanker.

“Sekarang laparaskopik tidak hanya untuk perut saja. Bisa untuk ortopedi, keilmuan bedah syaraf,
keilmuan ginekolog, bedah torax, jantung, tumor paru, empedu,” ujar Sigit dalam presentasi
sebelumnya. Menurut keterangan Sigit, banyak rumah sakit di daerah sudah bisa melakukan
Laparaskopi namun alat mutakhir Endo Alfa hanya ada satu, yaitu di Jakarta.
Info Alat- alat Kesehatan Lengkap. Penasaran??? Klik disini

– Menolong pasien agar tidak perlu berlama-lama di rumah sakit dan menguras biaya.

Dulu orang yang barusan dioperasi cenderung merasa minder bila ingin berenang. Pasalnya, bekas
luka sayatan bedah yang panjang di perut membuat penampilan perut tak sedap dipandang. Namun,
sekarang Anda bisa tersenyum. Dengan teknik bedah laparaskopi, bekas luka sayatan operasi Anda
hanya seperti bekas cacar air.

Teknik bedah invasif minimal ini mulai diperkenalkan pada 1992, yang selanjutnya mengalami
banyak perkembangan seiring dengan kemajuan teknologi. Dr Hermansyur Kartowisastro, SpBKBD,
memaparkan saat ini sayatan terkecil yang dilakukan adalah 0,2-2 sentimeter dibanding 2-3 cm
sewaktu mulai diperkenalkan. Dengan metode sayatan kecil tersebut mampu menolong pasien agar
tidak perlu berlama-lama di rumah sakit. Juga tak menghabiskan banyak biaya. Maka masa
penyembuhan pasien lebih singkat.

Tindakan bedah laparaskopi dilakukan dengan membuat sayatan di bawah lipatan pusar kemudian
dimasukkan gas CO2. Pemberian gas ini untuk menggembungkan perut pasien agar usus tertekan ke
bawah dan menciptakan ruang di dalam perut untuk pembedahan.

Biaya prosedur laparaskopi memang lebih mahal ketimbang yang konvensional. Pasalnya, teknologi
dan alat-alat yang digunakan lebih canggih dan hanya sekali pakai.
Keuntungan Bedah Laparaskopi:

1. Rasa nyeri minimal karena luka operasi kecil dan tidak melukai otot.
2. Pemulihan dan penyembuhan lebih cepat sehingga waktu perawatan di rumah sakit lebih singkat
dan cepat kembali ke aktivitas normal.
3. Luka kecil mengakibatkan perut bekas operasi hampir tidak terlihat.

Jenis Operasi yang Dapat Dilakukan dengan Bedah Laparaskopi:

1. Bidang ilmu Bedah : Oeprasi Usus Buntu (Appendisitis), Batu kendung empedu
(Kholesistitis, Kholelitiasis), Perlengketan Usus, Operasi tertentu pada lambung, Usus
Halus dan Usus Besar.
2. Bidang Ilmu Kebidanan (OBs-Gyn) : Laparaskopi diagnostik, Chromotubation (menilai patensi
tuba atau saluran telur), sterilisasi, kehamilan ektopik (kehamilan dluar kandungan), Kista indung
telur/ovarium.

Kapankah Pasien Pulang:

- Pada operasi yang sederhana, pasien boleh pulang 1-2 hari setelah operasi.
- Pada radang usu buntu yang pecah dan bernanah, pasien boleh pulang minimal setelah 3-4 hari
setelah operasi, selanjutnya dapat berobat jalan.

Kapankah Bedah Laparaskopi Tidak Boleh Dilakukan:

Teknik operasi ini tidak dapat dilakukan pada pasien-pasian yag pernah operasi perut sehingga terjadi
perlengketan hebat di dalam rongga perut.

Bila bedah laparaskopi tidak memungkinkan, maka dilakukan tindakan pembedahan biasa dengan
sayatan yang lebih besar.
Bedah Tanpa Bekas Luka dan Tidak Nyeri
dengan Laparaskopi
Jakarta, Teknologi di bidang kedokteran terus berkembang, salah satunya teknologi
pembedahan laparaskopi yang minim luka sayatan operasi serta minim rasa nyeri.

"Dulu pembedahan adalah salah satu momok yang mungkin kalau bisa jangan sampai terjadi
dalam hidup kita," jelas dr H.M Jisdan Bambang H, Sp.B dalam acara Client Gathering &
Health Talk Eka Hospital di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Menurut dr Jisdan, salah satu ketakutan orang menjalani pembedahan adalah luka yang lebar
dan sakit yang luar biasa, tapi hal itu tidak lagi terjadi dengan teknologi pembedahan minimal
invasif atau laparaskopi.

"Ketika kita harus melakukan pembedahan, ada teknologi yang bisa membuat pembedahan
itu tidak lagi menakutkan," tambah dr Jisdan yang mengambil spesialis laparaskopi di Jerman
tahun 2004.

Bedah minimal invasif atau laparaskopi adalah tindakan pembedahan (operasi) dengan
menggunakan kamera fiber optik yang dimasukkan ke rongga tubuh melalui lubang yang
sangat kecil (5 mm-10 mm).

Pembedahan ini dilakukan untuk melacak sumber penyakit seseorang , mengangkat,


mengambil penyakit dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui lubang yang kecil tersebut.

Keunggulan dari teknologi pembedahan ini adalah sebagai berikut:

1. Ukuran atau sayatan luka operasi yang lebih kecil


2. Rasa nyeri lebih sedikit dan lebih ringan jika dibandingkan dengan operasi
konvensional
3. Tidak ada otot yang terpotong
4. Pendarahan akibat operasi lebih sedikit
5. Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi
6. Bekas luka operasi lebih kecil
7. Kontaminasi dari pasien risiko tinggi dapat dicegah (HIV, hepatitis, DSB).
8. Dapat membantu diagnosis penyakit yang tidak diketemukan dengan alat periksa yang
ada.
9. Masa perawatan dan pemulihan jauh lebih singkat, yaitu 1 sampai 2 hari.
10. Dan segera dapat melakukan aktivitas harian seperti biasa.
Selain itu, pembedahan ini bisa dilakukan untuk berbagai kasus operasi, antara lain:

1. Operasi empedu
2. Operasi appendix
3. Operasi hernia (turun berok)
4. Operasi perlengketan usus (adhesi)
5. Operasi ginekologis seperti kista indung telur
6. Operasi tumor intra abdominal
7. Operasi hepar (liver)
8. Operasi tumor gastrointestinal (saluran pencernaan)
9. Operasi TBC usus
10. Operasi trauma (kecelakaan) dan biopsi
11. Serta semua jenis penyakit intraabdominal yang harus menjalani pembedahan.

"Namun ya tetap ada kendala, seperti investasi," jelas dr Jisdan.

Beberapa kendala bedah minimal invasif ini antara lain :

1. Investasi alat canggih


2. Perlu tatacara perawatan khusus untuk instrumen yang dipakai
3. Pemahaman dan kebutuhan masyarakat terhadap kualitas dan hasil pelayanan yang
masih terbatas.

Salah satu rumah sakit yang memiliki Layanan Pembedahan Akses Minimal (Minimal
Invasif) ini adalah Eka Hospital di BSD City, Serpong, Tangerang.
LAPARASKOPI

PENGERTIAN
Laparoskopi adalah suatu teknik operasi yang menggunakan alat-alat berdiameter 5 hingga
12 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga
perut. Untuk melihat organ di dalam perut tersebut digunakan kamera yang juga berukuran
mini dengan terlebih dahulu dimasukkan gas untuk membuat ruangan di rongga perut lebih
luas. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan
mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua tangannya.

TUJUAN
• Mendiagnosis adanya kelainan (laparoskopi diagnostik)
– Diagnosis: untuk melihat adanya kelainan pada kasus infertilitas ( susah punya anak)
• Tindakan operasi tertentu ( laparoskopi operatif)

masalah yang dapat ditangani dengan teknik ini misalnya :


 mioma uteri
 tumor ovarium
 nyeri haid
 Endometriosis
 Adenomiosis
 Infertilitas
 sterilisasi tuba
 memperbaiki perlengketan saluran tuba
 melepaskan perlengketan organ genitalia
 kehamilan di luar kandungan
 pengangkatan rahim

Persiapan laparoskopi
• Pasien di rawat minimal 12 jam pra-operasi dengan membawa hasil pemeriksaan
laboratorium
• Puasa selama 8 jam sebelum tindakan operasi
• Kulit bagian pusar di bersihkan dan di tutup dengan kain kassa yang telah di bahasi
dengan alkohol
• Di lakukan pengosongan usus besar untuk membuang sisa-sisa kotoran
• Di berikan obat pencahar, premedikasi , antibiotik profilaksis

PROSEDUR LAPAROSKOPI
• Sebelum tindakan operasi, dilakukan pembiusan umum. Dalam posisi terlentang, dokter
memulai operasi dengan terlebih dahulu membuat ruang rongga perut lebih besar dengan
memasukkan gas CO2 melalui jarum yang dimasukkan ke dalam rongga perut.
Selanjutnya dokter akan membuat sayatan kecil berukuran 5-10 mm di daerah pusar dan
dua hingga tiga buah sayatan berukuran 5 mm lainnya di daerah perut bagian bawah.
Kamera teleskop biasanya dimasukkan melalui sayatan di pusar, sehingga dokter dapat
melihat seluruh organ di dalam perut melalui layar monitor. elanjutnya instrumen operasi
dimasukkan melalui sayatan yang dibuat di perut bagian bawah dan tindakan dilakukan
sesuai dengan penyakit yang didapatkan.
Prosedur Laparoskopi

 Dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10mm) pada
dinding perut pasien

 Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera
untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor
 Dua lubang yang lain untuk instrumen bedah yang lain

 Selanjutnya di gunakan gas karbondioksida (CO2) untuk mengembangkan rongga perut


sehingga mudah melakukan tindakan
 Teknik anestesi (pembiusan) yang digunakan umumnya anestesi umum.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk prosedur ini?


• Waktu operasi untuk tindakan laparoskopi sangat tergantung penyakit yang didapatkan..
Untuk kasus-kasus kista ovarium, pembebasan perlengketan, operasi dapat berlangsung 30
menit hingga 1 jam. Pada tindakan pengangkatan rahim, endometriosis berat, operasi dapat
memakan waktu hingga 4 jam.
keuntungan yang didapatkan dengan teknik ini :
 Diagnosis yang lebih baik
 Kerusakan jaringan lebih ringan
 Nyeri pasca operasi lebih ringan
 Lama perawatan lebih singkat
 Kejadian infeksi luka operasi lebih sedikit
 Sisi kosmetik lebih baik

Apa risiko yang dapat timbul?


Teknik laparoskopi dapat menimbulkan komplikasi yang sama dengan operasi konvensional,
misalnya perdarahan, cedera pada organ dalam perut, komplikasi akibat proses pembiusan,
infeksi (lebih kecil dibandingkan konvensional), dan pada beberapa pasien harus dilanjutkan
dengan operasi konvensional.

Berapa lama perawatan pasca tindakan?


• Pada umumnya perawatan pasca operasi laparoskopi lebih singkat dibandingkan dengan
operasi konvensional. Lama perawatan berkisar antara 1 hingga 3 hari. Pada sterilisasi atau
laparoskopi diagnostik dan tindakan ringan lainnya pasien dapat pulang pada hari yang sama.
Kelebihan Teknik Bedah Laparoskopi
Laparoskopi atau operasi lubang kunci merupakan langkah medis yang dilakukan ahli
bedah untuk mengakses ke bagian dalam rongga perut dan panggul. Tidak seperti
teknik bedah pada umumnya, laparoskopi memiliki beberapa kelebihan yang
menguntungkan pasien.

Apa saja keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika memilih teknik bedah laparoskopi?

Keuntungan Laparoskopi
Dengan teknik laparoskopi, Anda akan dibius total. Setelah itu, ahli bedah akan membuat sayatan
kecil sekitar 1-1,5 cm di sekitar tali pusar. Melalui sayatan itu, ahli bedah akan memasukkan alat
yang disebut laparoskop, yaitu sebuah tabung kecil yang memiliki kamera dan lampu kecil pada
ujungnya. Kamera itu akan memperlihatkan kondisi di dalam rongga perut dan panggul pada sebuah
monitor sehingga memudahkan ahli bedah untuk melakukan operasi. Pada saat bersamaan, perut
Anda akan diisi oleh gas karbondioksida agar lebih mengembung. Hal ini memudahkan ahli bedah
untuk melihat organ-organ Anda secara jelas.

Berikut ini adalah alasan yang membuat teknik bedah laparoskopi menguntungkan Anda.

 Melalui teknik tersebut, ahli bedah tidak perlu membuat sayatan yang besar sehingga bekas
luka yang Anda alami lebih sedikit.
 Rasa sakit juga tidak seperti jika Anda melakukan operasi pada umumnya.
 Kemungkinan dilakukannya transfusi darah juga lebih kecil karena pendarahan yang terjadi
juga lebih sedikit.
 Seusai operasi, Anda bisa langsung pulang. Namun jika rawat inap diperlukan, Anda mungkin
hanya perlu bermalam satu hari saja.
 Proses penyembuhan total lebih cepat.

Kapan Laparoskopi Diperlukan?


Teknik bedah ini bisa dipakai untuk beberapa kondisi seperti:

 Mengangkat rahim. Hal ini biasa dilakukan untuk mengobati penyakit endometriosis dan
penyakit radang panggul.
 Mengangkat kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
 Mengangkat fibroid.
 Memperbaiki hernia atau turun berok.
 Mengangkat usus buntu yang telah meradang.
 Mengangkat organ tubuh yang telah terkena kanker, seperti hati, usus, ginjal, ovarium,
prostat atau kandung kemih.
 Mengangkat kantong empedu pada penyakit batu empedu.

Selain mengobati, laparoskopi juga bisa digunakan untuk mendiagnosis kehadiran penyakit yang
telah disebutkan di atas pada tubuh Anda.
Proses Penyembuhan
Usai menjalani bedah ini, Anda akan diberitahu cara merawat luka sayatan agar tetap bersih dan bisa
pulih hingga sempurna. Ingat baik-baik kapan Anda harus kembali ke rumah sakit untuk melepas
jahitan atau perawatan lainnya.

Beberapa jam setelah operasi, mungkin Anda akan merasa pusing, mual, sakit atau bingung
akibat efek samping obat bius. Efek samping tersebut akan pulih dengan cepat.

Selama beberapa hari setelah operasi, Anda mungkin juga akan merasa nyeri di area sayatan.
Rasa nyeri bisa diatasi dengan obat pereda rasa sakit.

Jika perut Anda terasa kembung, kram, atau nyeri pada bahu, berarti ada beberapa gas
karbondioksida yang masih berada di dalam rongga perut Anda. Tidak perlu khawatir karena
hal tersebut bisa pulih dalam satu hingga dua hari.

Perlu diingat bahwa proses penyembuhan tidak sama pada tiap orang. Tergantung kepada
jenis penyakit Anda dan kesehatan Anda secara menyeluruh. Contohnya pengangkatan usus
buntu dari tubuh Anda memerlukan waktu sekitar dua minggu untuk pemulihan. Namun jika
teknik laparoskopi diterapkan untuk mengatasi kanker, waktu pemulihan mungkin memakan
waktu tiga bulan. Selain itu, jika terjadi komplikasi seperti infeksi, maka proses pemulihan
bisa memakan waktu lebih lama.

Beberapa Catatan yang Perlu Diingat Sebelum Menjalani Laparoskopi


Jika Anda ingin menjalani teknik bedah laparoskopi, Anda diminta untuk berhenti merokok
menjelang operasi. Merokok bisa memperlambat penyembuhan luka pascaoperasi dan berisiko lebih
tinggi terkena infeksi.

Hentikan pula mengonsumsi obat-obatan pengencer darah seperti aspirin, demi menghindari
pendarahan yang berlebihan selama operasi. Biasanya Anda juga akan disuruh untuk
berpuasa selama 6-12 jam sebelum operasi .

Meski teknik laparoskopi aman, tetap saja ada risikonya. Sekitar 1-2 persen orang yang
menjalani laparoskopi mengalami komplikasi ringan seperti infeksi, mual, muntah dan
memar. Diperkirakan komplikasi serius akan dialami oleh 1 dari 1000 orang yang
menjalaninya. Sebagai informasi sebelum menjalani bedah laparoskopi, berikut ini adalah
risiko serius yang bisa Anda alami.

 Kerusakan pembuluh nadi besar.


 Kerusakan pada organ, seperti usus atau kandung kemih.
 Reaksi alergi serius karena obat bius.
 Komplikasi akibat penggunaan gas karbondioksida, seperti gas masuk ke pembuluh darah.
 Terjadi penggumpalan darah di pembuluh darah.

Agar operasi berjalan lancar, sebaiknya turuti semua peraturan yang diberikan oleh ahli bedah
sebelum menjalani bedah laparoskopi. Tanyakan pula apa yang menyebabkan terjadinya komplikasi
dan cara agar terhindar dari hal tersebut.
LAPAROSCOPI /BEDAH MINIMAL
INVASIVE
Apa yang dimaksud dengan laparoskopi?

Laparoskopi adalah teknik bedah minimal invasive (dengan irisan Minimal, 0,5-1 cm)
menggunakan gas Co2 untuk insulfasi (mengembangkan) rongga perut,instrumen khusus
dengan acuan kamera video

Gas apa yang dipakai pada laparoskopi dan mengapa?

CO2, karena lebih mudah diikat oleh darah,dan dikeluarkan melalu paru, mengurangi resiko
embolasi dan keracunan gas.

Perlu diwaspadai pada penggunaan gas CO2 dalam laparoskopi?

Menurunkan PH (keasaman darah) dan meningkatkan PCO2

Keuntungan dari laparoskopi ?

Hospitalisasi/ lama rawat inap lebih singkat, nyeri minimal, biaya relative murah dan
mengurangi resiko ileus karena minim manipulasi usus

Indikasi untuk pemeriksaan laparoskopi /Laparoscopic diagnostik?

 Memeriksa hati dan melakukan biopsy


 Memeriksa saluran empedu penyumbatan pada dutus koledokus/saluran empedu.
 Menetapkan penyebab tumor-tumor abdomen yang terletak pada daerah yang mungkin
dapat dilihat dengan laparoskopi
 Menilai kemungkinan operasi dan menetapkan staging pada pasien dengan tumor ganas,
serta dalam batas tertentu menetapkan metastasis dalam abdomen
 Menetapkan etiologi asites, terutama yang resisten terhadap pengobatan

Kontraindikasi untuk pemeriksaan laparoskopi ?

 Kelainan pembekuan darah


 Pasien yang tidak koperatif
 Penyakit kardio-pulmoner yang berat
 Asites yang amat besar/banyak
 Obstruksi usus
 Keadaan obesitas yang berat

Kompilkasi yang mungkin terjadi pada laparoskopi bila tidak dilakukan secara tepat?

 Perdarahan dari organ atau tumor yang terkena istrumen


 Perforasi pada usus
 Emboli udara
 Merembesnya cairan asites dari sayatan dinding abdomen
Faktor-faktor yang dapat menggagalkan laparoskopi?

 Persiapan pasien yang kurang tepat

Indikasi untuk melakukan laparoskopi darurat?

 Pasien dengan keadaan abdomen akut tanpa trauma


 Pasien dengan trauma tumpul abdomen

Indikasi untuk dilakukan laparoskopi inguinal/lipat paha?

 Hernia bilateral inguinal


 Hernia residif atau kambuh
 Melanjutkan aktivitas penuh sesegera mungkin (pemain bola)

Obesitas yang berat merupakan suatu kontraindikasi relatif, mengapa?

Karena pada pasien yang gemuk atau mempunyai otot dinding perut yang tebal, kadang-
kadang sukar untuk menggerakkan trokar untuk mengubah lapangan pandang.

ENDOSKOPI
Endoskopi adalah salah satu prosedur pemeriksaan medis untuk melihat kondisi saluran
pencernaan dengan menggunakan alat endoskop yang merupakan suatu alat berbentuk seperti
selang elastis dengan lampu dan kamera optik di ujungnya. Kamera akan menangkap setiap
objek yang dituju dan ditampilkan pada monitor.

Endoskopi merupakan istilah kedokteran yang masih cukup asing di telinga masyarakat.
Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar istilah ini diutarakan dokter kepada saudara,
keluarga atau tetangga kita yang sedang sakit atau dirawat di rumah sakit dengan keluhan
sakit pada perut bagian atas yang menetap atau berulang disertai rasa penuh saat makan,
cepat kenyang, kembung, bersendawa, nafsu makan menurun, mual, muntah, dan dada terasa
panas yang dalam istilah medis disebut dengan sindrom dispepsia.

Pemeriksaan endoskopi sebenarnya merupakan pemeriksaan teleskopik (teropong),


pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter ahli penyakit dalam untuk memastikan apa yang
menjadi penyebab dari sindrom dispepsia dengan cara memasukkan alat optik ke dalam
saluran pencernaan melalui mulut hingga mencapai lambung dan duodenum. Pada artikel ini
akan dijelaskan endoskopi itu apa beserta indikasi pemeriksaan endoskopi.

PENGERTIAN ENDOSKOPI Endoskopi adalah pemeriksaan struktur dalam saluran


pencernaan dengan menggunakan endoskop fiberoptic atau endoskop video yang dilengkapi
dengan cahaya atau sinar. Ada 2 macam pemeriksaan endoskopi saluran cerna yaitu : Esofago
gastro duodenoscopi : pemeriksaan struktur dalam pada saluran pencernaan bagian atas
dimana endoskop fiberoptic atau endoskop videodimasukkan ke dalam saluran cerna melalui
mulut, esofagus, lambung, sampai duodenum bagian distal. Kolonoskopi : pemeriksaan
struktur dalam pada saluran pencernaan bagian bawah dimana endoskop fiberoptic atau
endoskop videodimasukkan ke dalam saluran cerna melalui anus, rektum, kolon sampai
sekum.

INDIKASI ENDOSKOPI Secara umum endoskopi dapat digunakan untuk melakukan


diagnosis penyakit dan untuk melakukan pengobatan penyakit. Sebagai alat diagnosis,
endoskopi dapat digunakan untuk : Mengetahui apa yang menjadi penyebab dispepsia.
Mengetahui apa yang menjadi penyebab dari nyeri perut atas yang belum jelas. Mengetahui
apa yang menjadi penyebab disfagia (sulit menelan). Mengetahui apa yang menjadi penyebab
muntah persisten (menetap). Mengetahui apa yang menjadi penyebab dari berat badan yang
turun dengan signifikan. Menentukan lokasi akurat dari perdarahan saluran pencernaan.
Menentukan lokasi tukak lambung atau keganasan saluran pencernaan. Menentukan lokasi
pelebaran pembuluh darah kerongkongan dan lambung. Mengevaluasi beratnya reflusk
gastroesofageal. Baca: GERD Mengevaluasi luasnya luka akibat menelan zat korosif. Sebagai
alat pengobatan, endoskopi dapat digunakan untuk : Ligasi (mengikat) pembuluh darah
esofagus dan gaster yang robek karena varises maupun non varises. Dilatasi (melebarkan)
strictur (penyempitan) esofagus atau strictur pylorus. Ekstraksi (mengeluarkan) corpus
alienum (benda asing).

ENDOSKOPI LAMBUNG Endoskopi lambung merupakan endoskopi yang termasuk jenis


esofago gastroduodenoskopi yang dilakukan dengan cara memasukkan alat endoskop ke
dalam saluran pencernaan sampai ke dalam lambung. Indikasi pemeriksaan endoskopi
lambung adalah: Penderita dispepsia dengan tanda alarm (bahaya), yaitu sulit menelan, nafsu
makan menurun, penurunan berat badan, anemia, muntah darah dan buang air besar hitam.
Penderita dispepsia dengan usia di atas 55 tahun. Penderita dispepsia yang tidak merespon
terhadap terapi empiris. untuk deteksi dini kanker lambung, terutama bagi mereka yang
memiliki riwayat keganasan lambung di dalam keluarga. Bagaimana Prosedur Endoskopi
dilakukan? Sebelum pemeriksaan endoskopi dilakukan, pasien harus melakuan persiapan
terlebih dahulu yang merupakan bagian dari posedur endoskopi dengan cara berpuasa selama
6 hingga 8 jam sebelum pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan pasien diposisikan berbaring
terlentang dan diberikan obat bius atau obat penenang agar pasien menjadi rileks, nyaman
dan tidak merasa sakit. Dokter akan memasukkan alat endoskopi dan meneropong saluran
pencernaan mulai dari kerongkongan, lambung hingga duodenum, dengan lama pemeriksaan
sekitar 5 hingga 10 menit.

Pemeriksaan endoskopi merupakan gold standar (baku emas) untuk menentukan kelainan
organik pada penyakit lambung. Kelainan organik yang dimaksud dapat berupa peradangan
lambung (gastritis), tukak lambung (ulkus peptikum) atau kanker lambung. Berapa biaya
endeskopi? Ini adalah hal yang sering ditanyakan oleh pasien sebelum menyetujui tindakan
tersebut. Mengenai biaya tindakan endokopi harganya bervariasi antar rumah sakit yang satu
dengan rumah sakit lainnya, namun secara umum biaya endoskopi lambung berkisar antara
1,5 juta hingga 2,5 juta rupiah untuk satu kali pemeriksaan.
Pemeriksaan Endoskopi ( Endoscopy ) :
Manfaat Dan Resiko Prosedur Endoskopi
Pengertian endoskopi atau endoscopy adalah prosedur dimana bagian dalam tubuh seseorang
diperiksa secara internal menggunakan endoskop. Endoskop adalah perangkat panjang yang
merupakan tabung fleksibel yang memiliki cahaya dan kamera di ujungnya. Gambar di
bagian dalam tubuh Anda dilihat dari layar monitor eksternal.

Endoskop dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui lubang, seperti tenggorokan atau anus.
Atau dapat juga dimasukkan melalui sayatan bedah kecil (pemotongan) di tubuh Anda.

Mengapa Prosedur Endoskopi Digunakan?

Endoskopi atau endoscopy digunakan terutama untuk membantu mendiagnosa kondisi


kesehatan, seperti masalah lambung, inkontinensia dan infeksi saluran kemih (ISK).
Beberapa endoskopi khusus diadaptasi dapat digunakan untuk mengobati kondisi tertentu,
seperti batu empedu.

Pemeriksaan Endoskopi Dan Investigasi

Pemeriksaan endoskopi dapat digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis ketika dirasakan


bahwa alat diagnostik lainnya, seperti sinar-X, atau magnetic resonance imaging (MRI) tidak
cocok. Scan MRI menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk
menghasilkan gambar rinci dari dalam tubuh.

Pemeriksaan endoskopi juga dapat digunakan untuk menyelidiki kondisi yang dikenal untuk
mengukur sejauh mana masalah yang mungkin telah terjadi. Hal ini dapat membantu dokter
atau spesialis untuk memutuskan tentang program yang paling cocok untuk pengobatan
Anda.

Beberapa kondisi yang dapat didiagnosa atau diselidiki dengan endoscopy adalah:

 Infeksi saluran kemih (ISK)


 Inkontinensia
 Gangguan pernapasan
 Perdarahan internal
 Sakit maag
 Irritable bowel syndrome (IBS)
 Diare kronis

Kadang-kadang, Pemeriksaan endoskopi digunakan terkait dengan USG (di mana gelombang
suara frekuensi tinggi yang digunakan untuk membuat gambar bagian dalam tubuh).
Penyelidikan USG terkait endoskopi untuk memungkinkan dokter Anda menangkap gambar
dari organ-organ yang sulit dijangkau, seperti pankreas.
Biopsi Dan Kanker

Pemeriksaan endoskopi juga dapat digunakan untuk mendiagnosa dan mengobati kanker.
Selama prosedur, endoskop digunakan untuk mendapatkan sampel jaringan kecil dalam tubuh
untuk melihat pertumbuhan sel-sel kanker. Ini dikenal sebagai biopsi.

Dimana Pemeriksaan Endoskopi Dapat Dilakukan Dan Berapa Biayanya?

Kebanyakan pemeriksaan endoskopi juga dapat dilakukan di sebuah rumah sakit lokal. Biaya
endoskopi biasanya bervariasi.

Sebelum menjalani prosedur endoskopi


Tergantung pada apa yang sedang di periksa pada bagian tubuh Anda, Anda mungkin diminta
untuk menghindari makan makanan dan minuman cairan selama beberapa jam sebelum Anda
menjalani endoskopi.
Anda mungkin juga akan diberi pencahar (obat untuk meringankan sembelit) untuk
membantu membersihkan setiap kotoran atau produk limbah dari perut Anda. Dalam
beberapa kasus, Anda juga mungkin memerlukan antibiotik untuk mengurangi risiko
terjadinya infeksi.
Jika Anda sedang menggunakan obat untuk mengobati pengumpalan darah Anda, seperti
warfarin, Anda mungkin diminta untuk berhenti memakai obat ini selama beberapa hari
sebelum melakukan endoskopi. Hal ini untuk mencegah perdarahan yang berlebihan yang
dapat terjadi selama prosedur. Namun, jangan berhenti mengkonsumsi obat apapun yang
telah diresepkan kecuali dokter umum atau spesialis menyarankan Anda untuk
melakukannya.

Prosedur Endoskopi

Endoskopi biasanya tidak menyakitkan, meskipun mungkin merasa sedikit tidak nyaman.
Endoskopi biasanya tidak memerlukan obat anestesi umum (obat yang membuat Anda
kehilangan kesadaran sementara, sehingga Anda tidak merasa sakit selama prosedur).
Namun, Anda mungkin akan diberi obat bius lokal, yang digunakan untuk mematikan rasa
untuk sementara pada area tertentu dari tubuh Anda dan tidak menyebabkan Anda kehilangan
kesadaran.

Prosedur endoskopi akan di lakukan dengan hati-hati di dalam tubuh Anda. Melalui apa
perangkat endoskop ini dimasukan ke dalam tubuh Anda akan tergantung pada bagian apa
yang akan diperiksa pada tubuh Anda. Kemungkinan pilihannya termasuk:

 Tenggorokan
 Anus (pembukaan melalui mana tinja dilewatkan keluar dari tubuh)
 Uretra (yang menghubungkan kandung kemih ke vulva atau penis).

Dalam beberapa kasus, endoskop akan dimasukkan ke dalam tubuh melalui sayatan kecil
(potongan) pada bagian tubuh Anda.
Resiko Endoskopi

Endoskopi biasanya aman dan risiko komplikasinya rendah (kurang dari 1 dari 100).
Kemungkinan komplikasi dari endoscopy adalah:

 Infeksi
 Robeknya organ
 Perdarahan yang berlebihan
 Reaksi alergi terhadap anestesi

Hubungi dokter jika Anda melihat ada tanda-tanda infeksi di area tubuh Anda dari mana
endoskop dimasukkan. Tanda-tanda infeksi termasuk:

 Kemerahan
 Sakit
 Pembengkakan
 Keluarnya cairan atau nanah

Infeksi biasanya dapat berhasil diobati dengan obat antibiotik. Perforasi organ atau
perdarahan yang berlebihan mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki
kerusakan pada jaringan atau organ. Obat antihistamin adalah jenis obat yang dapat
digunakan dalam hal reaksi alergi.

Beberapa tanda-tanda dan gejala lain yang dapat menunjukkan komplikasi setelah menjalani
endoscopy adalah:

 Tinja berwarna hitam


 Sesak nafas
 Nyeri perut yang parah dan terus menerus
 Muntah darah
 Nyeri dada
 Suhu tinggi (demam) dari 38C (100.4F) atau di atas

Hubungi dokter setempat segera jika Anda mengalami salah satu tanda-tanda dan gejala
tersebut.
Apa itu Endoskopi: Gambaran Umum,
Keuntungan, dan Hasil yang Diharapkan
Pengertian dan Gambaran Umum

Endoskopi adalah tindakan non bedah yang digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan
dari pasien dan, dalam beberapa kasus, disertai pengobatan, jika sudah memungkinkan.
Tindakan ini menggunakan endoskop, tabung lentur (fleksibel) dengan kamera yang melekat
pada salah satu ujungnya. Kamera tersebut mengambil gambar bagian dalam dari saluran
pencernaan, memungkinkan dokter yang memeriksa untuk melihat gambar tersebut melalui
layar televisi yang terhubung dengan endoskop.

Jenis-jenis Endoskopi

Terdapat banyak cara melakukan endoskopi. Beberapa diantaranya adalah:

 Endoskopi atas – endoskopi atas dilakukan dengan cara memasukkan endoskop


melalui mulut, tenggorokan, dan turun ke kerongkongan. Cara ini digunakan ketika
dokter perlu memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus kecil, khususnya di bagian
atas.
 Sigmoidoskopi atau kolonoskopi – adalah dua tindakan serupa yang memasukkan
endoskop melalui rektum menuju usus besar atau kolon. Cara ini dilakukan ketika
diperkirakan terjadi permasalahan dengan usus besar.
 Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP) – Cara ini adalah jenis
endoskopi khusus yang memeriksa kandung empedu dan pankreas. Cara ini juga
digunakan untuk memeriksa bagian tubuh yang berada di sekitar tempat yang sama.
ERCP juga terkadang digunakan untuk menghancurkan batu empedu yang terdapat di
saluran empedu.
 Endoscopic ultrasound (EUS) – Cara ini menggabungkan endoskopi dengan
teknologi gelombang ultrasound untuk memperoleh informasi yang berguna terhadap
keadaan dan kesehatan saluran pencernaan.
 Biopsi (pengambilan contoh jaringan tubuh) – Dokter Anda juga mungkin
menggunakan endoskop selama tindakan endoskopi untuk memperoleh contoh
jaringan dari saluran pencernaan. Alat khusus akan digunakan untuk mengangkat
jaringan dari daerah yang terinfeksi. Contoh jaringan ini kemudian akan dianalisis
untuk menentukan apakah terdapat penyakit tertentu.
 Perawatan – selama tindakan endoskopi, jika dokter Anda menemukan beberapa
masalah, tindakan ini pula dapat dimanfaatkan untuk melakukan perawatan. Sebagai
contoh, jika tindakan ini menunjukkan adanya pendarahan di saluran pencernaan,
dokter Anda dapat memasukkan alat lain melalui endoskop untuk menghentikan
pendarahan tersebut. Begitu juga jika ditemukan polip dan pertumbuhan lain,
endoskop dapat digunakan untuk membersihkannya.
Kapan Endoskopi digunakan?

Endoskopi utamanya digunakan dalam mendiagnosis dan merawat gangguan pencernaan.


Penyakit yang memengaruhi saluran pencernaan biasanya memengaruhi beberapa organ
lainnya, dimulai dari mulut sampai ke anus.

Endoskopi biasanya digunakan untuk memeriksa penyakit-penyakit pencernaan, antara lain:

 Radang usus buntu


 Obstruksi usus (penyumbatan usus)
 Peradangan saluran pencernaan
 Batu empedu
 Radang lambung
 Radang lambung dan usus kecil
 Wasir
 Intoleransi laktosa
 Ulkus peptikum (luka pada lambung atau usus 12 jari)
 Kolitis ulserativa (peradangan pada usus besar)
 Anemia
 Pyrosis (sensasi terbakar pada ulu hati/dada)
 Mulas
 Penyakit celiac (Intoleransi pada gluten)
 Kanker saluran pencernaan, seperti kanker usus besar, kanker kandung empedu, dan kanker
lambung

Endoskopi digunakan untuk melihat gejala-gejala atau adanya:

 Pendarahan saluran pencernaan bagian atas


 Peradangan dalam saluran pencernaan/usus
 Polip atau pertumbuhan abnormal lain dalam usus besar

Selain kegunaannya dalam pengobatan saluran pencernaan bagian atas, endoskopi juga
digunakan sebagai peralatan tambahan untuk mendiagnosis atau memperkuat diagnosis yang
berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan di sistem tubuh lainnya. Berikut ini adalah
beberapa contoh dari fungsi lain endoskopi:

 Rhinoskopi – pemeriksaan pada hidung


 Bronkoskopi – pemeriksaan pada saluran pernapasan bagian bawah
 Otoskopi – pemeriksaan pada telinga
 Ginoskopi – pemeriksaan pada sistem reproduksi wanita, termasuk pada mulut rahim,
kandungan, dan tuba falopii
 Selama kehamilan – untuk memeriksa ketuban atau janin
 Bedah tulang (ortopedi) – melibatkan pelepasan endoskopi pada terowongan karpal di
pergelangan tangan dan rekonstruksi sendi lutut.
Gejala utama

Para dokter biasanya menyarankan endoskopi ketika pasien mengalami gejala-gejala berikut
ini:

 Nyeri perut
 Kesulitan menelan
 Perubahan dalam buang air besar
 Konstipasi/sembelit berkepanjangan/kronis
 Diare kronis
 Gas
 Kembung
 Mual
 Muntah
 Buang-buang air besar

Endosokopi adalah tindakan diagnosis dan perawatan yang aman serta umum digunakan.
Endoskopi memiliki tingkat keberhasilan tinggi serta sedikit risiko dan kemungkinan
komplikasi, termasuk:

 Perforasi (pelubangan) dinding usus


 Infeksi
 Pendarahan
 Efek negatif yang diakibatkan oleh obat penenang.

Dokter Anda akan mendiskusikan tindakan tersebut secara rinci sehingga Anda dapat
mengetahui dan merasa tenang untuk menjalani endoskopi.

Siapa yang Anda Temui

Jika Anda mengalami beberapa gejala sehubungan dengan perut, daerah perut, dan buang air
besar, Anda dapat menemui dokter keluarga atau spesialis bagian dalam untuk pemeriksaan.
Jika penyebab lain tidak memungkinkan, dokter Anda akan menyarankan endoskopi atau
sigmoidoskopi, jika memang dibutuhkan.

Jika Anda membutuhkan ERCP atau EUS, atau jika dokter keluarga Anda mencurigai adanya
permasalahan yang lebih serius atau kronis, mereka mungkin akan merujuk Anda kepada
spesialis pencernaan atau ahli bedah saluran pencernaan bagian atas. Mereka adalah dokter
kesehatan yang memiliki spesialisasi dalam mendiagnosis dan merawat penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan saluran pencernaan bagian atas atau penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan sistem pencernaan. Dokter spesialis pencernaan dituntut untuk
mengikuti pelatihan khusus tentang endoskopi karena alat ini sangat penting untuk digunakan
dalam spesialisasi mereka.
Persiapan dan Penyembuhan

Jika Anda dijadwalkan untuk melakukan endoskopi, Anda harus melakukan beberapa
persiapan, sebagai berikut:

 Menjaga pola makan – Anda tidak diperkenankan untuk makan selama 6-8 jam
sebelum tindakan dilakukan. Hal ini dikarenakan untuk mendukung pemeriksaan usus
besar, seluruh kotoran harus dibersihkan beberapa jam sebelum tindakan dilakukan.
Untuk itu, Anda akan diberikan obat pencahar pada hari sebelum Anda dijadwalkan
untuk endoskopi.
 Penenang – Anda akan diberikan obat penenang agar Anda tetap merasa nyaman
selama tindakan. Obat ini akan membuat Anda tenang dan tertidur. Obat penenang ini
akan membuat Anda berada dalam kondisi ini selama satu jam, selama tindakan
dilakukan. Setelah terbangun, Anda akan mengingat sedikit atau bahkan tidak sama
sekali bahwa Anda telah melakukan endoskopi.
 Pembiusan umum – Endoskopi biasanya dilakukan dengan pembiusan. Beberapa
contoh kasus tersebut adalah ketika pasien masih sangat belia dan ketika rencana
tindakan melibatkan tindakan yang lebih rumit.

Setelah endoskopi, pengaruh dari obat bius atau obat penenang akan menghilang secara
bertahap. Anda akan diminta untuk tetap tinggal di rumah sakit untuk tinjauan dan
pemantauan lebih lanjut. Rasa tidak nyaman yang tertinggal seperti kembung atau sakit
ringan pada tenggorokan akan hilang dengan sendirinya pada beberapa hari pertama setelah
tindakan dilakukan. Dalam beberapa jam, Anda akan diperbolehkan untuk makan dan
minum, dan dapat keluar dari rumah sakit namun tetap beristirahat. Bagaimana pun juga,
Anda tidak akan diperkenankan untuk mengemudi pada hari yang sama karena Anda masih
berada di bawah pengaruh obat bius atau obat penenang. Siapa yang akan mengemudikan
Anda kembali ke rumah harus direncanakan sebelum tindakan dilaksanakan.
Endoskopi Gastrointestinal Bagian Atas
Definisi
Apa itu endoskopi gastrointestinal bagian atas?

Endoskopi gastrointestinal bagian atas adalah prosedur medis untuk memeriksa secara visual
saluran pencernaan bagian atas Anda, dimulai dari kerongkongan, perut, dan usus dua belas
jari. Prosedur dilakukan menggunakan instrumen seperti kabel yang tipis dan fleksibel,
disebut endoskop. Bagian ujung dari endoskop dimasukkan ke dalam mulut Anda dan
perlahan didorong ke dalam tenggorokan melewati kerongkongan, perut, dan usus dua belas
jari.

Keseluruhan saluran pencernaan bagian atas dapat diamati dan diperiksa selama prosedur
medis ini. Maka dari itu, tidak jarang upper GI endoscopy(UGI) juga disebut sebagai
esophagogastroduodenoscopy (EGD).

Dokter Anda dapat mencari kemungkinan adanya luka terbuka pada lambung (tukak
lambung), iritasi, tumor, infeksi, atau pendarahan. Sampel jaringan dapat diambil (biopsi),
polip dapat diangkat, dan pendarahan dapat diatasi selama prosedur ini. Endoskopi akan
mengungkapkan masalah-masalah yang mungkin Anda idap dan tidak terdeteksi oleh tes X-
ray, dan biasanya dapat mengesampingkan kemungkinan operasi pembedahan.

Kapan saya harus menjalani endoskopi gastrointestinal bagian atas?

Dokter Anda mungkin akan merekomendasikan prosedur endoskopi untuk:

 Memeriksa gejala. Endoskopi dapat membantu dokter dalam menentukan tanda-tanda dan
penyebab gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, sulit menelan, dan
pendarahan pada saluran pencernaan Anda.

 Diagnosis. Dokter akan mengambil sampel jaringan tubuh (biopsi) untuk diuji terkait
kemungkinan penyakit dan kondisi lainnya, seperti anemia, pendarahan, iritasi, diare, atau
kanker pada sistem pencernaan Anda.

 Mengobati. Dokter Anda dapat mengoperasikan alat-alat medis khusus lewat endoskop
untuk langsung mengatasi masalah pada sistem pencernaan Anda, seperti menutup luka
terbuka pada pembuluh darah yang menyebabkan perdarahan, melebarkan jalur
kerongkongan, mengangkat polip atau benda asing lainnya.

Prosedur endoskopi dapat dibarengi dengan prosedur lainnya, seperti ultrasound. Alat
pemancar ultrasound (probe) akan dipasangkan pada endoskop untuk menghasilkan gambar
dari dinding kerongkongan atau bagian dalam perut Anda. Endoskopi ultrasound juga dapat
membantu dokter Anda untuk mengambil gambar dari organ-organ yang sulit dijangkau,
seperti pankreas. Endoskop terbaru kini sudah dilengkapi oleh video HD guna menghasilkan
rekaman gambar yang jelas dan tajam.

Beberapa endoskop kini dapat membantu dokter Anda untuk mengoperasikan teknologi
terbaru, yaitu narrow band imaging (teknologi pewarnaan pembuluh darah kapiler mukosa
pada saluran pencernaan dengan pencahayaan sinar tanpa infrared) yang dapat mendeteksi
kondisi prakanker dengan lebih baik, seperti Barrett’s esophagus.

Pencegahan & peringatan


Apa yang harus saya ketahui sebelum menjalani endoskopi gastrointestinal bagian atas?

Endoskopi dapat dilakukan setelah rangkaian pemeriksaan upper gastrointestinal (UGI)


mengidentifikasi adanya masalah. Endoscopic retrograde cholangiopancreatogram (ERCP)
adalah pemeriksaan yang akan menguras hati, kantong empedu, saluran-saluran empedu, dan
pankreas. Prosedur ini dapat dilakukan untuk mendeteksi penyebab jaundice (sakit kuning)
jika dokter menilai Anda memiliki batu empedu pada saluran empedu atau pankreas Anda,
dan saat pemeriksaan lainnya (seperti ultrasound, scan hati, dan hasil x-ray) tidak dapat
dijadikan satu-satunya acuan.

Apakah ada alternatif lain selain operasi?

Barium meal adalah sebuah pemeriksaan x-ray untuk system pencernaan bagian atas.
Pemeriksaan urea breath dapat digunakan untuk mendeteksi bakteri (helicobacter pylori)
yang dapat menyebabkan tukak lambung.

Proses
Apa yang harus saya lakukan sebelum menjalani endoskopi gastrointestinal bagian atas?

Diskusikan dengan dokter Anda seputar kondisi-kondisi kesehatan yang Anda miliki dan
semua obat, baik resep/nonresep, vitamin, dan suplemen yang sedang Anda konsumsi,
termasuk:

 aspirin atau obat-obatan yang mengandung aspirin


 obat-obatan terkait arthritis
 obat-obatan anti-inflammatory nonsteroidal, seperti ibuprofen dan naproxen
 pengencer darah
 obat-obatan terkait tekanan darah
 obat-obatanan diabetes

Jalur saluran pencernaan bagian atas Anda (upper GI) akan diperiksa selama prosedur ini.
Dokter akan kesulitan untuk memeriksa dan mencari masalah dengan jelas jika saluran
tertutupi makanan atau minuman. Maka dari itu, dokter akan menyarankan Anda untuk
berpuasa; tidak makan dan minum, merokok, dan mengunyah permen karet selama 8 jam
menjelang prosedur.

Bagaimana proses endoskopi gastrointestinal bagian atas?

Dokter menjalankan endoskopi gastrointestinal atas di rumah sakit atau klinik. Pertama, Anda
akan dibius melalui infus yang akan membantu Anda untuk santai dan nyaman selama
prosedur. Pada beberapa kasus, prosedur dapat dilakukan tanpa pembiusan. Anda akan
diberikan anestesi cair untuk dikumur atau anestesi semprot pada bagian belakang
tenggorokan Anda. Anestesi tersebut akan membuat tenggorokan Anda kebas dan
menenangkan refleks muntah (gag reflex). Petugas medis akan mengawasi tanda-tanda vital
Anda dan menjaga Anda tetap nyaman.

Anda akan diminta untuk berbaring menyamping di atas meja operasi. Dokter akan secara
perlahan memasukkan endoskop ke dalam kerongkongan Anda menuju bagian dalam perut
dan usus dua belas jari. Sebuah kamera kecil yang terpasang pada endoskop akan
mentransmisi gambar video ke monitor, memperlihatkan dengan jelas jalur saluran
pencernaan Anda. Endoskop akan memompa udara ke dalam perut dan usus dua belas jari
Anda sehingga dapat terlihat dengan lebih jelas.

Selama prosedur, dokter mungkin akan melakukan hal-hal berikut ini:

 melakukan biopsi pada jaringan organ pencernaan Anda. Anda tidak akan merasakan biopsi
tersebut

 menghentikan perdarahan

 Mmlakukan prosedur-prosedur medis lainnya yang dirasa perlu, seperti pelebaran pada
penyempitan organ

Lama prosedur biasanya antara 15 – 30 menit. Endoskop tidak mengganggu pernapasan, dan
pasien umumnya akan tertidur selama prosedur.

Apa yang harus saya lakukan setelah menjalani endoskopi gastrointestinal bagian atas?

Setelah prosedur, Anda mungkin akan:

 tinggal di rumah sakit atau klinik tersebut selama 1 – 2 jam guna menghabiskan efek obat
bius
 merasa mual dan kembung sementara
 merasa sakit tenggorokan selama 1 – 2 hari sebelum Anda kembali normal saat Anda sudah
bisa menelan dengan baik
 beristirahat di rumah seharian

Setelah prosedur, Anda—atau relasi atau anggota keluarga yang datang bersama Anda—akan
menerima instruksi mengenai bagaimana merawat diri Anda pascaprosedur. Dianjurkan
untuk mengikuti panduan tersebut.

Komplikasi apa yang bisa terjadi?

Endoskopi adalah prosedur yang sangat aman. Namun, ada beberapa risiko komplikasi ringan
yang mungkin terjadi. Komplikasi yang langka, termasuk:

 Perdarahan. Risiko pendarahan setelah prosedur endoskopi akan meningkat jika prosedur
melibatkan biopsi (pengambilan sampel jaringan untuk diuji) atau mengobati masalah
sistem pencernaan. Pada kasus-kasus langka, penrarahan tersebut mengharuskan transfusi
darah.

 Infeksi. Beberapa endoskopi melibatkan pemeriksaan dan biopsi, dan risiko infeksi terbilang
rendah. Risiko ini dapat meningkat saat prosedur tambahan dilakukan sebagai bagian dari
prosedur endoskopi Anda. Infeksi-infeksi tertentu terbilang ringan dan dapat ditangani
dengan antibiotik. Dokter mungkin akan memberi Anda antibiotik pencegahan sebelum
prosedur dimulai jika ia menilai Anda memiliki risiko tinggi terjangkit infeksi.

 Luka Sobek. Luka sobek pada kerongkongan atau organ pada saluran pencernaan atas
lainnya mungkin memerlukan rawat inap di rumah sakit, dan terkadang diperlukan operasi
untuk memperbaikinya. Risiko ini tergolong sangat rendah—terjadi hanya 3:5 dari 10.000
diagnosis.

Anda dapat mengurangi risiko komplikasi dengan berhati hati dan selalu mengikuti aturan
dokter Anda seputar persiapan menerima endoskopi, seperti berpuasa dan menghentikan
beberapa pengobatan tertentu.

Penjelasan dari Hasil Tes


Apa arti hasil tes yang saya dapat?

Dokter Anda mungkin akan mendiskusikan hasil dan apa saja yang berhasil ditemukan
selama prosedur segera setelah prosedur usai. Tetapi, obat bius yang diberikan mungkin akan
memengaruhi fokus dan daya ingat Anda, maka umumnya dokter akan menunggu sampai
efek sedatifnya benar-benar habis. Hasil lainnya mungkin akan diterima setelah 2 – 4 hari.
Pemeriksaan untuk jenis infeksi tertentu mungkin memakan waktu hingga beberapa minggu.

Endoskopi gastrointestinal bagian atas

Normal: Kerongkongan, perut, dan usus dua belas jari (duodenum) terlihat normal

Ditemukan iritasi atau luka lecet pada kerongkongan (esophagitis), perut (gastrtis), atau
usus kecil

Ditemukan pendarahan, tukak, tumor, luka sobek, atau pembuluh darah yang melebar
(esophageal verices) pada kerongkongan, perut, dan usus dua belas jari (duodenum)
Abnormal:
Ditemukan hiatal hernia

Terdapat penyempitan pada kerongkongan

Ditemukan benda asing dalam kerongkongan, perut, dan usus dua belas jari (duodenum)

Sampel biopsi dapat diambil untuk:

 mengetahui apakah tumor atau luka tukak yang terdeteksi mengandung sel kanker
 mengidentifikasi tipe bakteri Helicobacter pylori (H. pylori)

Beberapa kondisi dapat mengubah hasil dari endoskopi gastrointestinal atas. Dokter Anda
akan berdiskusi dengan Anda mengenai hasil-hasil abnormal yang mungkin terkait pada
gejala atau tanda-tanda kondisi kesehatan Anda di masa lalu.
Apa saja yang memengaruhi tes?

Anda mungkin tidak dapat menjalankan tes atau hasilnya mungkin tidak akan membantu
banyak jika Anda baru saja menjalankan prosedur yang menggunakan barium contrast
material. Endoskopi Upper Gastrointestinal tidak boleh dilakukan kurang dari dua hari
setelah menjalankan seri pemeriksaan Upper Gastrointestinal (UGI) agar dokter Anda dapat
memeriksa perut dan usus kecil Anda.

Anda mungkin juga menyukai