Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

ENDOMETRIOSIS

IKHLIMA PRAMISTA JANARIA


2015730057

PEMBIMBING : dr. Nilakusuma, SpOG

Kepaniteraan Klinik Stase Obstetri dan Ginekologi


RSUD Sekarwangi
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2020
FAKTOR RESIKO ENDOMETRIOSIS
 Sering disebut “disease of theories”
 Penyebab definitiv msh diperdebatkan
 Usia menarche < 11 tahun
 Siklus menstruasi yang pendek
 Riwayat penyakit keluarga endometriosis
 Gangguan haid
PATOGENESIS
Teori Menstruasi Retrograde (Sampson)

Berasumsi bahwa darah menstruasi mengandung sel-sel


endometrium viabel yang mencapai rongga abdomen dan
berimplantasi.
TEORI METAPLASIA SELOMIK

Endometriosis bukan dari uterus


Teori ini mengemukakan bahwa lesi endometriosis terbentuk
akibat metaplasia dari
sel-sel epitel coelom yang berasal dari saluran Muller. Sel-sel ini
berdiferensiasi
menjadi sel-sel peritoneal, pleura dan sel-sel pada permukaan
ovarium.
 Teori Metastasis Pembuluh Darah / Limfatik : Endometriosis terjadi pada
lokasi yang jauh → melalui pembuluh darah /penyebaran limfatik.

 Teori Iatrogenik → Teori iatrogenik menyatakan terjadinya endometriosis


pada dinding abdomen adalah karena pemindahan desidua saat operasi
sesarea.

 Teori genetik → Wanita dengan anggota keluarga yg mengalami


endometriosis akan lbh mudah mengalami endometriosis.

 Faktor lingkungan (environmental factors) → Wanita yang terpapar


toksin dari lingkungan mempunyai risiko lebih besar untuk berkembang
menjadi endometriosis bersamaan dengan penyakit lain.
GEJALA ENDOMETRIOSIS
 Gejala klasik dari endometriosis meliputi dysmenorea, dyspareunia,
dyschezia dan atau infertilitas. Menurut penelitian kasus control di
Amerika Serikat, gejala seperti nyeri abdomen, dysmenorrhea,
menorrhagia, dan dyspareunia mempunyai hubungan dengan
endometriosis
KEJADIAN KATAMENIAL ADALAH KEJADIAN YANG BIASANYA TERJADI
PADA WANITA DENGAN ENDOMETRIOSIS.

 Beberapa katamenial yang  Gejala dapat timbul pada


dapat terjadi pada kelainan 40% pasien, dan rasa nyeri
endometriosis yaitu bervariasi tergantung pada
penumothoraks, hemoptysis, tempat terjadinya
dan endometriosis pada organ endometriosis. Gejala yang
peritoneum lainnya. Kasus disampaikan oleh pasien
yang telah dilaporkan, seperti nyeri perut, distensi,
terdapat endometriosis pada diare, konstipasi, dan
rektal yang menyebabkan tenesmus.
obstruksi, endometriosis pada
kolon sigmoid yang
menyebabkan gejala hampi
sama dengan kanker kolon.
PEMERIKSAAN FISIK

 Pada pemeriksaan dalam atau colok dubur, kadang teraba adanya


nodul-nodul di daerah kavum Douglasi dan daerah ligamentum
sakrouterina yang sangat nyeri. Uterus biasanya teraba retrofleksi
dan sulit digerakkan. Di parametrium terba massa kistik yang
nyeri pada penekanan. Selalu harus dilakukan pemeriksaan
kombinasi retrovaginal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Ultrasonografi transvaginal juga dapat digunakan untuk
mendiagnosis endometriosis pada traktus gastrointestinal
(sensitivitas USG adalah 91 % dengan spesifisitas 98%, nilai duga
positif 98% dan nilai duga negatif 95%.)
 laparoskopi merupakan gold standar untuk mendiagnosis
endometriosis.
 Pemeriksaan marka biokimia → IL 6 dan TNF α (meningkat pada
endometriosis)
 CA125, Hs-CRP dan VEGF secara signifikan meningkat pada
kasus yang sudah lama terjadi, sehingga tidak dapat digunakan
untuk mendiagnosis kasus baru endometriosis.
DERAJAT ENDOMETRIOSIS

sistem skoring revised-AFS (r-AFS).


NYERI PADA ENDOMETRIOSIS

 Jenis nyeri pada endometriosis dapat berupa nyeri saat haid, nyeri saat
berhubungan seksual (dyspareuni), nyeri saat berkemih (dysuria), nyeri saat
buang air besar (dyschezia), nyeri panggul, dan nyeri perut bagian bawah,
Wanita dengan endometriosis dilaporkan lebih sering mengeluhkan nyeri yang
berdenyut, menjalar sampai ke kaki dan nyeri menggerogoti. Selain itu pasien
dengan endometriosis juga mengeluhkan rasa nyeri pada rektum dan sensasi
perut tertarik ke bawah.

 pasien dengan endometriosis, rata-rata mengeluhkan nyeri pada area abdomen


yaitu suprapubik, umbilicus, iliaka kanan dan

 kiri, serta sacrum


TERAPI NYERI ENDOMETRIOSIS
 pil kontrasepsi
 progestin
 GnRH agonis
 aromatase inhibitor
 Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi merupakan pilihan yang
efektif untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh
endometriosis. Terapi ini juga aman dan dapat digunakan jangka
panjang pada wanita yang tidak ingin memiliki anak dan
membutuhkan kontrasepsi.

Anda mungkin juga menyukai