Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN

 Trauma abdomen merupakan kasus emergency dengan


tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
 Trauma abdomen merupakan salah satu penyebab
kematian ke-3 pada pasien trauma, dan ditemukan sekitar
7–10% dari jumlah seluruh kasus trauma.
 Klasifikasi trauma abdomen berdasarkan jenis trauma
dibagi menjadi dua yaitu trauma tajam (penetrans) dan
trauma tumpul (blunt trauma).
TINJAUAN PUSTAKA

Pembagian 9 regio abdomen


Trauma Abdomen adalah cedera pada abdomen
terhadap struktur yang terletak diantara diafragma
dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau
luka tusuk.
TRAUMA ABDOMEN

TRAUMA PENETRASI TRAUMA NON


PENETRASI
1. Trauma Tenaga kompresi
tembak (hantaman)
2. Trauma tusuk
PEMERIKSAAN PENUNJANG RADIOLOGI

UROGRAFI INTRAVENA / IVP


BNO 3 POSISI
DOUBLE KONTRAS

Supine, erect dan CURIGA CEDERA SALURAN


LLD KEMIH

PEMERIKSAAN KHUSUS

1. Endoskopi
2. Sigmoidoskopi dan
colonoskopi
3. USG FAST
4. CT Scan Abdomen (kontras
dan non kontras)
5. Angiografi
6. Diagnostik Peritoneal
Lavage / DPL
PATOFISIOLOGI
Trauma penetrasi
atau non penetrasi

Terjadinya Kelemahan fisik dan


perforasi lapisan Gangguan mobilitas fisik
abdomen
Gangguan cairan dan
Menekan saraf elektrolit
peritonitis Nutrisi ↓ dari kebutuhan
tubuh
Terjadinya
perdarahan jaringan Refluks usus output cairan
lunak dan rongga berlebihan
abdomen

nyeri Resiko infeksi

Motilitas usus Disfungsi usus


PENATALAKSAAN AKUT ABDOMEN PADA
TRAUMA ABDOMEN
PRIMARY A : amankan jalan napas
SURVEY B : oksigensi
C : perdarahan, tanda syok
dan resusitasi cairan
D : menilai kesadaran
E : log roll → cedera daerah
retroperienal

MENEGAKKAN DIAGNOSA PASTI


TRAUMA TUMPUL
 Trauma tumpulabdomen adalah pukulan / benturan langsung
pada rongga abdomen yang mengakibatkan cidera
tekanan/tindasan pada isi rongga abdomen, terutama organ
padat atau berongga dan mengakibatkan ruptur abdomen.
 Trauma tumpul dapat disebabkan :

1. Pukulan
2. Benturan
3. Seat belt injury
KLASIFIKASI
1. Benturan benda tumpul dengan akibat :
 Perforasi pada organ visera berongga
 Perdarahan pada organ visera padat.
2. Cedera kompresi dengan akibat :
 Robekan dan hematom pada organ visera padat.
 Ruptur pada organ visera berongga, krn peningkatan tekanan
intra luminar
3. Cedera perlambatan (deselerasi) dengan akibat :
 Peregangan dan ruptur pada jaringan ikat/ penyokong
1. Anamnesis :
Pada anamnesis dapat ditemukan adanya riwayat seperti:
· Trauma pada abdomen akibat benturan benda tumpul
· Jatuh dari ketinggian
· Tindakan kekerasan atau penganiayaan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi : 3. Palpasi :
 Distensi abdomen  Nyeri hebat
 Pernapasan torakal  Rigiditas abdomen

2. Auskultasi : 4. Perkusi :
 Suara pertistaltik melemah  Percussion tenderness
sampai menghilang hingga merupakan tanda
terjadi Ileus Paralitik  peritoneal.
Peritonitis.  Pekak hati menghilang
bila ada kebocoran pada
organ berongga.
TRAUMA TAJAM
 Trauma tajam abdomen adalah suatu traum ayang
mengakibatkan luka pada permukaan tubuh dengan penetrasi
ke dalam rongga peritonium yang disebabkan oleh tusukan
benda tajam.
 Terdapat 2 macam :

1. Luka tembus : stab wound


2. Luka tembak : gun shoot wound
PENATALAKSANAAN
1. Darurat
 Atasi Syok dengan memasang Infus NaCl 0.9% atau Ringer
Laktat.
 Perbaiki atau pertahankan jalan nafas yang bebas dengan cara
pemasangan NGT untuk mengurangi tekanan intra abdominal
dan untuk mencegah terjadinya aspirasi muntahan.
2. Terapi definitif
 Dilakukan Explorasi Laparotomy atau Laparoskopi
dengan tujuan : mencari sumber perdarahan dan sumber
Perforasi dan terapi definitif atau mandatory (sementara).
 Perdarahan : Bisa berasal dari pembuluh darah organ organ
intra abdominal dan dilakukan penjahitan.
 Bila berasal dari liver bila perdarahan kecil dijahit, bila agak
luas dan hebat/ massiv dilakukan reseksi partial atau tampon.
DAFTAR PUSTAKA
1. Costa et. al. ‘The epidemiology and clinical evaluation of abdominal
trauma. An analysis of a multidisciplinary Trauma Registry. Annali
Italiani di Chirurgia, 81(2), pp. 95–102.
2. Drake RL, Vogl AW & Mitchell WM. Dasar-dasar Anatomi Gray.
Elsevier Churchill livingstone. 2012.
3. Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. penerbit : EGC.
4. Mattox & Ernest Moore & David Feliciano (2013) Trauma, Seventh
Edition.

Anda mungkin juga menyukai