Keperawatan
“TRAUMA ABDOMEN”
Oleh :
Wike Widiawati
14401.14.15044
PROBOLINGGO
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
“TRAUMA ABDOMEN”
I. Definisi
Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional.
Trauma abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada rongga abdomen
yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi rongga abdomen,
terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau berongga (lambung,
usus halus, usus besar, pembuluh – pembuluh darah abdominal) dan
mengakibatkan ruptur abdomen.
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma
tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja.
Trauma Abdomen adalah terjadinya atau kerusakan pada organ abdomen
yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terjadi gangguan
metabolisme, kelainan imonologi dan gangguan faal berbagai organ.
II. Etiologi
Kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh
dari ketinggian.
1. Penyebab trauma penetrasi
a. Luka akibat terkena tembakan
b. Luka akibat tikaman benda tajam
c. Luka akibat tusukan
2. Penyebab trauma non-penetrasi
a. Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh
b. Hancur (tertabrak mobil)
c. Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut
d. Cidera akselerasi / deserasi karena kecelakaan olah raga
III. Manifestasi klinis
Trauma
(kecelakaan)
↓
Penetrasi & Non-Penetrasi
↓
Terjadi perforasi lapisan abdomen
(kontusio, laserasi, jejas, hematom)
↓
Menekan saraf peritonitis
↓
Terjadi perdarahan jar.lunak dan rongga abdomen → Nyeri
↓
Motilitas usus
↓
Disfungsi usus → Resiko infeksi
↓
Refluks usus output cairan berlebih
DAFTAR PUSTAKA
Suddarth & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC
Carpenito, 1998 Buku saku: Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis,
Edisi 6. Jakarta: EGC
Diagnosa
Keperawatan
Kekurangan Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda vital. 1. untuk
volume cairan tindakan mengidentifikasi
b/d perdarahan keperawatan 1x24 defisit volume
jam, volume cairan 2. Pantau cairan cairan.
tidak mengalami parenteral dengan
2. mengidentifikasi
kekurangan. elektrolit, antibiotik
keadaan perdarahan,
dan vitamin
serta Penurunan
sirkulasi volume
KH:
cairan menyebabkan
* Intake dan output kekeringan mukosa
seimbang dan pemekatan urin.
Deteksi dini
* Turgor kulit baik
memungkinkan
* Perdarahan (-) 3. Kaji tetesan infus. terapi pergantian
cairan segera.
6. menggantikan darah
yang keluar.
Nyeri b/d Setelah dilakukan 1. Kaji karakteristik 1. Mengetahui tingkat
adanya trauma tindakan nyeri. nyeri klien.
abdomen atau keperawatan 1x24
2. Beri posisi semi 2. Mengurngi
luka penetrasi jam, Nyeri klien
fowler. kontraksi abdomen
abdomen. teratasi.
3. Anjurkan tehnik 3. Membantu
manajemen nyeri mengurangi rasa
KH: seperti distraksi nyeri dengan
mengalihkan
Skala nyeri 0 4. Managemant
perhatian
lingkungan yang
Ekspresi tenang.
nyaman. 4. lingkungan yang
nyaman dapat
5. Kolaborasi pemberian
memberikan rasa
analgetik sesuai
nyaman klien
indikasi.
5. analgetik membantu
mengurangi rasa
nyeri.
7. Antibiotik
mencegah adanya
infeksi bakteri dari
luar.