Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

G5P4A0 Gravida 13 Minggu dengan KET


(Kehamilan Abdomen) dan Anemia sedang

Pembimbing: dr. Futiha Arabia, Sp. OG. (K)


Oleh: Annisa Safitrie
No CM : 90.07.25
Identita Nama : Ny. AH

s Pasien Jenis kelamin


Umur
: Perempuan
: 36 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Taji 002/002
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SD
Tanggal Masuk RS : 27-08-2019 (14.15 WIB)
Cara Masuk RS : UGD
KELUHAN UTAMA

Nyeri perut bawah sejak 2 bulan SMRS, dan bertambah nyeri 1 bulan SMRS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien tidak merasa hamil dan mengeluh nyeri di bagian perut bawah. Awalnya nyeri perut dirasakan sejak 2
bulan SMRS, namun pasien sempat dibawa ke paraji dan nyeri perut sempat hilang. Lalu 1 bulan SMRS
pasien kembali mengeluh nyeri perut yang sangat, hingga mengganggu aktifitas pasien, pasien berobat ke
bidan namun belum ada perbaikan. Selama 1 bulan terakhir pasien hanya berbaring dan tidak dapat
melakukan aktifitas sehari-hari karena nyeri perut yang dirasakan. Karena dirasakan semakin nyeri dan
terkadang disertai flek-flek perdarahan maka pasien memutuskan untuk berobat ke RS. Pasien tidak
merasakan mulas, pandangan pasien jelas, pusing (-), lemas (+),
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Pengobatan
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang
serupa • Pernah berobat ke paraji kurang lebih 2 bulan lalu
• Hipertensi (-) • Pernah berobat ke bidan kurang lebih 1 bulan yang
• DM(-) lalu dan hanya diberikan obat anti nyeri
• Astma(-) • Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan rutin
• Gastritis(-)
Riwayat Psikososial
Riwayat Penyakit Keluarga
• Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang
memiliki riwayat dengan gangguan yang sama Pasien adalah seorang IRT (ibu rumah tangga), pasien
• Hipertensi (-) tidak mengonsumsi alkohol, kopi dan tidak merokok,
• DM (-) serta jarang berolahraga.
• Astma(-)
Riwayat Alergi Riwayat Pernikahan
• Obat-obatan : negatif (-)
• Cuaca : negatif (-) Sekarang merupakan pernikahan pasien yang pertama
• Makanan : negatif (-) yang sudah berlangsung selama 17 tahun, pasien
• Minuman : negatif (-) menikah pada usia 19 tahun.
Riwayat Persalinan
Tahun Usia Tempat Jenis Penolong Anak
Riwayat Menstruasi
Persalinan Kehamilan Persalinan Persalinan Persalinan
• Menarche : 14 tahun
• Siklus haid : Teratur 1 2002 9 bulan Rumah Normal Paraji Jk : L
• Lama haid : 5 - 7 hari BB : 2700 gr
• Panjang siklus: 28 hari 2 2005 9 bulan Rumah Normal Bidan JK : P
• Hari Pertama Haid Terakhir :12 Juni
2019 BB:2500 gr
(setelah itu pasien mengatakan 3 2014 9 bulan Rumah Normal Paraji Jk : L
terkadang timbul flek yang pasien kira
BB : 3000 gr
itu adalah haid)
• TP : 19 Maret 2020 4 2016 11 bulan Rumah Normal Bidan Jk : L
• Usia kehamilan: 10 minggu 1 hari BB : 3500 gr
5 Hamil ini
Riwayat Kontrasepsi (2019)
Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan
setelah melahirkan anak pertama
 Kepala : Normocephal STATUS GENERALIS
Pemeriksaan  Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-/-), Refleks Pupil
Pemeriksaan Umum
Fisik (+/+), Isokor ka=ki
 Leher : Pembesaran KGB (-/-), Pembesaran Tiroid (-/-)
Generalis  Thorax
Keadaan umum :: Tampak
Normochest, Gerak Simetris
sakit sedang, lemas
Kesadaran : Compos
 Payudara : Simetris, mentis
Hiperpigmentasi areola mamae.
Tanda Vital
 Paru-Paru :
• Tekanan darah : 100/60 mmHg
• Suhu - I : Dinding : 36dada
o
C simetris
• Pernapasan
- P: :Vocal
20 kali/menit
fremitus simetris
• Nadi : 86 kali/menit
• SPO2 - P: Sonor: 99% pada kedua lapang paru
Status Gizi - A: Vesicular +/+
BB : 30 kg
TB : 155
Jantung : Bunyi I/II regular
cm
IMT
 :Abdomen
12,48 (BB: kurang)
Cembung lunak
 Ekstremitas Atas : Akral hangat (+/+), Edem (-), dan Crt : < 2 detik (+/+)
 Ekstremitas Bawah : Akral hangat (+/+), Edem (-), dan Crt : < 2 detik (+/+)
Palpasi:
STATUS • Fundus uteri 1 jari dibawah pusat
GINEKOLOGI • Nyeri tekan (+)

Inspeksi:
• Vagina dan vulva : tak
• Perdarahan (+) flek
• Lendir (-)
• Nanah (-)

Pemeriksaan Inspekulo:
• Tidak dilakukan

Pemeriksaan Dalam (VT):


• Vagina dan vulva : tak
• Portio kuncup
• Nyeri goyang portio (+)
• Pembukaan tidak ada
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Lengkap
Haemoglobin * 9.2 12-16 g/dL
Hematokrit *27.5 37-47 %
Eritrosit * 3.25 4.2-5.4 10^6/µL
Leukosit 7.1 4.8-10.8 10^3/µL
Trombosit 396 150-450 10^3/µL
MCM/MCV 84.5 80-94 fL
MCH 28.4 27-31 pg
MCHC 33.7 33-37 %
PDW * 3.5 9-14 fL
MPV * 7.5 8-12 fL
Differential Pemeriksaan USG :
Limfosit % * 16.7 26-36 %
Monosit % 6.5 3.4-9 %
Neutrofil % * 71.3 40-70 % Didapatkan kesan kehamilan ektopik (kehamilan
Eosinofil % 2.6 1-3 % abdominal) dengan usia kehamilan 13 minggu
Basofil % * 0.50 <1 %
Absolut
Limfosit # 1.18 1.00-1.43 10^3/µL
Monosit # 0.46 0.16-1.0 10^3/µL
Neutrofil # 5.08 1.8-7.6 10^3/µL
Eosinofil # 0.2 0.02-0.50 10^3/µL
Basofil # 0.17 0-0.1 10^3/µL
RESUME
Ny. AH datang ke RSUD sayang Cianjur tanggal 27-08-2019 (14.15) dengan keluhan Nyeri perut bawah
sejak 2 bulan SMRS, dan bertambah nyeri 1 bulan SMRS. Pasien tidak merasa hamil dan mengeluh nyeri di
bagian perut bawah. Awalnya nyeri perut dirasakan sejak 2 bulan SMRS, namun pasien sempat dibawa ke
paraji dan nyeri perut sempat hilang. Lalu 1 bulan SMRS pasien kembali mengeluh nyeri perut yang sangat,
hingga mengganggu aktifitas pasien, pasien berobat ke bidan namun belum ada perbaikan. Selama 1 bulan
terakhir pasien hanya berbaring dan tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari karena nyeri perut yang
dirasakan. Karena dirasakan semakin nyeri dan terkadang disertai flek-flek perdarahan maka pasien
memutuskan untuk berobat ke RS. Pasien tidak merasakan mulas, pandangan pasien jelas, pusing (-), lemas
(+)
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah:100/60 mmHg, Suhu: 36 oC, Pernapasan: 20
kali/menit, Nadi : 86 kali/menit, pasien nampak lemas, dan didapatkan konjungtiva anemis.
• Pada saat dilakukan palpasi didapatkan: Fundus uteri 1 jati dibawah pusat, Nyeri tekan abdomen (+).
Inspeksi:Vagina dan vulva : tak, Perdarahan (+) flek, Lendir (-), Nanah (-). Pemeriksaan Inspekulo: Tidak
dilakukan. Pemeriksaan Dalam (VT): Vagina dan vulva : tak, Portio kuncup, Nyeri goyang portio (+),
Pembukaan tidak ada.
• Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 9,2 (anemia sedang 7-9,9 g/dl) dan pemeriksaan USG didapatkan
kesan kehamilan ektopik (kehamilan abdominal).
Diagnosa

G5P4A0 Gravida 13 Minggu dengan KET


(Kehamilan Abdomen) dan anemia sedang
Tatalaksana
1. Infus RL
2. Oksigenasi
3. Atasi nyeri kaltrofen supp 100 mg
4. Lakukan USG bila + KET segera persiapkan Operasi
5. Laparotomi
6. Antibiotik cefixime oral 2x100 mg
7. Fe 1x1
8. Asamafenamat 3x 500 mg
Diagnosa Post OP

P4A1 post op laparotomi tubektomi dextra


adhesiolisis atas indikasi KET
Tanggal/ Jam Catatan Instruksi
27-08-19 S : nyeri perut bawah hingga pasien sulit untuk berjalan Observasi keadaan umum
14.20 O : KU : Tampak sakit sedang Pasang Infus RL
Kes : CM Persiapan laparotomi
TD : 100/60 mmHg
TFU :1 jari dibawah pusat
PD : v/v tak, Porsio kuncup, nyeri goyang porsio positif, perdarahan (flek
coklat)
Hb: 9,2
A : G5P4A0 gravida 13 minggu dengan KET
P : Perbaikan KU, konsul dokter SpOG

21.00 S : nyeri perut bawah skala nyeri 4 Observasi keadaan umum


O : KU : Tampak sakit sedang Puasa persiapan operasi
Kes : CM
TD : 120/80 mmHg
TFU :1 jari dibawah pusat
PD : v/v tak, Porsio kuncup, nyeri goyang porsio positif, perdarahan (flek
coklat)
A : G5P4A0 gravida 13 minggu dengan KET
P : Perbaikan KU, puasa persiapan operasi
Tanggal/ Jam Catatan Instruksi
28-8-2019 S : ibu masih merasa nyeri perut bawah skala nyeri 4 Observasi keadaan umum
09.00 O : KU : Tampak sakit sedang Pasang Infus RL
Kes : CM
TD : 120/80 mmHg
TFU :1 jari dibawah pusat
PD : v/v tak, Porsio kuncup, nyeri goyang porsio positif, perdarahan (flek
coklat)
A : G5P4A0 gravida 13 minggu dengan KET
P : Perbaikan KU, puasa persiapan laparotomi jam 11.00

13.20 S : post op laparotomi G5P4A0 hamil 13 minggu dengan KET • 02 2 liter/menit


O : KU : Tampak sakit sedang selama 12 jam
Kes : CM • Observasi TTV dan Ku
TD : 129/67 mmHg tiap jam
TFU :1 jari dibawah pusat • Analgetik injeksi 3x1
A : post op laparotomi tubektomi dextra adhesiolisis (KET) IV
P: • Puasa sampai sadar
• Head up 30 derajat penih
• 02 2 liter/menit selama 12 jam • Infus RL 20 gtt/menit
• Observasi TTV dan Ku tiap jam
• Analgetik injeksi 3x1 IV
• Puasa sampai sadar penih
• Infus RL 20 gtt/menit
Tanggal/ Jam Catatan Instruksi
20.00 S : nyeri luka OP positif Cefotaxim 2x1
O : KU : baik Metronidazole 2x1
Kes : CM Kalnex 3x1
TD : 120/80 mmHg Kaltrofen 3x1
Infus + Melakukan pengambilan
DC + sedimen darah
Drain + Pemantauan drain
Hb post op 8.7
A : post op laparotomi tubektomi dextra adhesiolisis (KET)
P : advise dr Maya

29-8-2019 S : nyeri luka OP berkurang Cefotaxim 2x1


09.00 O : KU : baik Metronidazole 2x1
Kes : CM Kalnex 3x1
TD : 120/80 mmHg Kaltrofen 3x1
N :89
R :18
S :36.1
Hb post op 8.7
A : post op laparotomi tubektomi dextra adhesiolisis (KET)
P : lanjutkan terapi
Tanggal/ Jam Catatan Instruksi
30-08-2019 S : nyeri luka OP berkurang
09.00 O : KU : baik
Kes : CM
TD : 90/60 mmHg
N :84
R :18
S :36.1
Hb post op 8.7
A : post op laparotomi tubektomi dextra adhesiolisis (KET)
P : lanjutkan terapi, observasi KU

31-08-2019 S : sudah merasa lebih baik Cefotaxim 2x1


09.00 O : KU : baik Asamafenamat 2x1
Kes : CM Fe 1x1
TD : 100/70 mmHg
N :90
R :20
S :36.1
Hb post op 8.7
A : post op laparotomi tubektomi dextra adhesiolisis (KET)
P : boleh pulang dengan diberikan obat
KET
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang hasil konsepsinya berimplantasi diluar kavum uteri,
kehamilan ektopik terganggu adalah Suatu kehamilan yang hasil konsepsinya berimplantasi diluar kavum
uteri,yang berakhir dengan abortus atau ruptur tuba
Etiologi
Faktor tuba

Abnormalitas zygot

Faktor ovarium

Faktor Hormonal

Faktor lain
Gejala dan Tanda

Amenorea
Perdarahan vaginal
Nyeri abdomen
Nyeri goyang porsio
Penonjolan kavum Douglasi
Diagnosis
Anamnesis
• Terlambat haid
• Gejala subjektif pada kehamilan (mual, pusing, dsb)
• Nyeri perut yang disertai spotting
• Perdarahan pervaginam
• Nyeri yang mejalar ke bahu dan leher

Pemeriksaan Fisik Fisik


• Kesakitan dan pucat
• Nyeri tekan perut bawah
• Perdarahan dalam rongga perut  tanda-tanda syok
Pemeriksaan Ginekologi
◦ Uterus membesar
◦ Nyeri goyang porsio (+)
◦ Kanan/kiri uterus : nyeri pada perabaan dan dapat teraba
massa tumor didaerah adneksa
◦ Kavum douglas bisa menonjol karena berisi darah, nyeri
tekan (+)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
◦ ß- hCG
◦ Progesterone serum
◦ Hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht)
◦ Penghitugan leukosit

Kuldosentesis
Laparoskopi
USG :
◦ Uterus yang membesar
◦ Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri
Kehamilan Abdominal
Menurut kepustakaan kehamilan abdominal hanya sebesar 1% dan jarang terjadi, terdapat 2 macam
kehamilan abdominal:

SEKUNDER
PRIMER
Diawali oleh kehamilan tuba dan
Telur dari awal berimplantasi setelah tuba rupture baru terjadi
kedalam rongga perut kehamilan abdominal
Gejala dan tanda
1. Gejala dan tanda kehamilan sering dijumpai
2. Pasien lebih menderita karena rangsangan peritoneum ( mual muntah, perut kembung, obstipasi atau diare,
nyeri perut)
3. Untuk kehamilan sekunder, pasien mungkin pernah nyeri perut hebat atau pingsan waktu rupture tuba
4. Tumor yang mengandung anak tidak pernah mengeras (tidak ada kontraksi Braxton-hicks).
5. Pergerakan anak dirasa nyeri oleh ibu
6. Bunyi jantung anak lebih jelas terdengar
7. Bagian tubuh anak lebih mudah teraba
8. Pada RO abdomen atau USG didapatkan kerangka anak yang terletak tinggi
9. Pada foto lateral terdapat bagian janin yang menutupi vertebra ibu
10. Pada pemeriksaan dalam pembukaan ternyata tidak membesar paling besar hanya 1-2 cm, serviks tidak
merata. Bila jari dimasukan ke dalam uterus maka akan terba uterus yang kosong.
Diagnosis Kehamilan
Abdominal
1. Uji oksitosin test
2 unit oksitosin disuntikan secara subkutan, lalu tumor yang
mengandung anak di palpasi dengan teliti. Bila tumor tersebut
megeras, kehamilan terjadi intrauterine
2. Bila tidak ada pembukaan dapat dilakukan sondasi untuk mengetahui
kosong tidaknya uterus
3. Histerografi dikerjakan dengan dilakukan lipiodol ke kavum uteri
Pengelolaan

Bila diagnosis sudah ditentukan, kehamilan


abdominal harus di operasi secepat mungkin
mengingat bahaya perdarahan dan ileus, selain itu
prognosis anak juga kurang baik sehingga
penundaan operasi kurang bermanfaat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai