Nyeri perut bawah sejak 2 bulan SMRS, dan bertambah nyeri 1 bulan SMRS
Pasien tidak merasa hamil dan mengeluh nyeri di bagian perut bawah. Awalnya nyeri perut dirasakan sejak 2
bulan SMRS, namun pasien sempat dibawa ke paraji dan nyeri perut sempat hilang. Lalu 1 bulan SMRS
pasien kembali mengeluh nyeri perut yang sangat, hingga mengganggu aktifitas pasien, pasien berobat ke
bidan namun belum ada perbaikan. Selama 1 bulan terakhir pasien hanya berbaring dan tidak dapat
melakukan aktifitas sehari-hari karena nyeri perut yang dirasakan. Karena dirasakan semakin nyeri dan
terkadang disertai flek-flek perdarahan maka pasien memutuskan untuk berobat ke RS. Pasien tidak
merasakan mulas, pandangan pasien jelas, pusing (-), lemas (+),
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Pengobatan
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang
serupa • Pernah berobat ke paraji kurang lebih 2 bulan lalu
• Hipertensi (-) • Pernah berobat ke bidan kurang lebih 1 bulan yang
• DM(-) lalu dan hanya diberikan obat anti nyeri
• Astma(-) • Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan rutin
• Gastritis(-)
Riwayat Psikososial
Riwayat Penyakit Keluarga
• Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang
memiliki riwayat dengan gangguan yang sama Pasien adalah seorang IRT (ibu rumah tangga), pasien
• Hipertensi (-) tidak mengonsumsi alkohol, kopi dan tidak merokok,
• DM (-) serta jarang berolahraga.
• Astma(-)
Riwayat Alergi Riwayat Pernikahan
• Obat-obatan : negatif (-)
• Cuaca : negatif (-) Sekarang merupakan pernikahan pasien yang pertama
• Makanan : negatif (-) yang sudah berlangsung selama 17 tahun, pasien
• Minuman : negatif (-) menikah pada usia 19 tahun.
Riwayat Persalinan
Tahun Usia Tempat Jenis Penolong Anak
Riwayat Menstruasi
Persalinan Kehamilan Persalinan Persalinan Persalinan
• Menarche : 14 tahun
• Siklus haid : Teratur 1 2002 9 bulan Rumah Normal Paraji Jk : L
• Lama haid : 5 - 7 hari BB : 2700 gr
• Panjang siklus: 28 hari 2 2005 9 bulan Rumah Normal Bidan JK : P
• Hari Pertama Haid Terakhir :12 Juni
2019 BB:2500 gr
(setelah itu pasien mengatakan 3 2014 9 bulan Rumah Normal Paraji Jk : L
terkadang timbul flek yang pasien kira
BB : 3000 gr
itu adalah haid)
• TP : 19 Maret 2020 4 2016 11 bulan Rumah Normal Bidan Jk : L
• Usia kehamilan: 10 minggu 1 hari BB : 3500 gr
5 Hamil ini
Riwayat Kontrasepsi (2019)
Pasien menggunakan KB suntik 3 bulan
setelah melahirkan anak pertama
Kepala : Normocephal STATUS GENERALIS
Pemeriksaan Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera Ikterik (-/-), Refleks Pupil
Pemeriksaan Umum
Fisik (+/+), Isokor ka=ki
Leher : Pembesaran KGB (-/-), Pembesaran Tiroid (-/-)
Generalis Thorax
Keadaan umum :: Tampak
Normochest, Gerak Simetris
sakit sedang, lemas
Kesadaran : Compos
Payudara : Simetris, mentis
Hiperpigmentasi areola mamae.
Tanda Vital
Paru-Paru :
• Tekanan darah : 100/60 mmHg
• Suhu - I : Dinding : 36dada
o
C simetris
• Pernapasan
- P: :Vocal
20 kali/menit
fremitus simetris
• Nadi : 86 kali/menit
• SPO2 - P: Sonor: 99% pada kedua lapang paru
Status Gizi - A: Vesicular +/+
BB : 30 kg
TB : 155
Jantung : Bunyi I/II regular
cm
IMT
:Abdomen
12,48 (BB: kurang)
Cembung lunak
Ekstremitas Atas : Akral hangat (+/+), Edem (-), dan Crt : < 2 detik (+/+)
Ekstremitas Bawah : Akral hangat (+/+), Edem (-), dan Crt : < 2 detik (+/+)
Palpasi:
STATUS • Fundus uteri 1 jari dibawah pusat
GINEKOLOGI • Nyeri tekan (+)
Inspeksi:
• Vagina dan vulva : tak
• Perdarahan (+) flek
• Lendir (-)
• Nanah (-)
Pemeriksaan Inspekulo:
• Tidak dilakukan
Abnormalitas zygot
Faktor ovarium
Faktor Hormonal
Faktor lain
Gejala dan Tanda
Amenorea
Perdarahan vaginal
Nyeri abdomen
Nyeri goyang porsio
Penonjolan kavum Douglasi
Diagnosis
Anamnesis
• Terlambat haid
• Gejala subjektif pada kehamilan (mual, pusing, dsb)
• Nyeri perut yang disertai spotting
• Perdarahan pervaginam
• Nyeri yang mejalar ke bahu dan leher
Kuldosentesis
Laparoskopi
USG :
◦ Uterus yang membesar
◦ Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri
Kehamilan Abdominal
Menurut kepustakaan kehamilan abdominal hanya sebesar 1% dan jarang terjadi, terdapat 2 macam
kehamilan abdominal:
SEKUNDER
PRIMER
Diawali oleh kehamilan tuba dan
Telur dari awal berimplantasi setelah tuba rupture baru terjadi
kedalam rongga perut kehamilan abdominal
Gejala dan tanda
1. Gejala dan tanda kehamilan sering dijumpai
2. Pasien lebih menderita karena rangsangan peritoneum ( mual muntah, perut kembung, obstipasi atau diare,
nyeri perut)
3. Untuk kehamilan sekunder, pasien mungkin pernah nyeri perut hebat atau pingsan waktu rupture tuba
4. Tumor yang mengandung anak tidak pernah mengeras (tidak ada kontraksi Braxton-hicks).
5. Pergerakan anak dirasa nyeri oleh ibu
6. Bunyi jantung anak lebih jelas terdengar
7. Bagian tubuh anak lebih mudah teraba
8. Pada RO abdomen atau USG didapatkan kerangka anak yang terletak tinggi
9. Pada foto lateral terdapat bagian janin yang menutupi vertebra ibu
10. Pada pemeriksaan dalam pembukaan ternyata tidak membesar paling besar hanya 1-2 cm, serviks tidak
merata. Bila jari dimasukan ke dalam uterus maka akan terba uterus yang kosong.
Diagnosis Kehamilan
Abdominal
1. Uji oksitosin test
2 unit oksitosin disuntikan secara subkutan, lalu tumor yang
mengandung anak di palpasi dengan teliti. Bila tumor tersebut
megeras, kehamilan terjadi intrauterine
2. Bila tidak ada pembukaan dapat dilakukan sondasi untuk mengetahui
kosong tidaknya uterus
3. Histerografi dikerjakan dengan dilakukan lipiodol ke kavum uteri
Pengelolaan