َّ الر ْح َم ِن
َّ ِـــم اﷲ
ِ ِب ْس
LAPORAN KASUS
“SKIZOFRENIA PARANOID”
Pembimbing :
dr. M. Hermansyah, Sp.KJ
KSMF Stase Jiwa RSUD R. Syamsudin, SH
IDENTITAS PASIEN
KELUHAN UTAMA
Riwayat Pendidikan
• Pasien menempuh pendidikan sampai tingkat SMP dan tidak
melanjutkan SMA karena faktor ekonomi. Selama sekolah pasien
tidak pernah mengalami kesulitan dalam pendidikan.
Riwayat Psikoseksual
• Pasien mengatakan tidak pernah melakukan hubungan seksual diluar
nikah sebelumnya.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat Pekerjaan
• Setelah tidak melanjutkan sekolahnya, pasien tidak bekerja. Hanya
membantu ibu di rumah.
• Pasien menikah di usia 19 tahun dan hanya seorang ibu rumah
tangga hingga saat ini.
Riwayat Perkawinan
• Pasien sudah menikah 4 tahun dan mempunyai 1 anak laki-laki
berusia 3 tahun.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Aktivitas Sosial
• Sebelum sakit pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga maupun
tetangganya. Terkadang pasien masih ikut serta dalam mengadakan
pengajian.
Pelanggaran Hukum
• Pasien diketahui tidak pernah bermasalah ataupun memiliki pelanggaran
hukum.
Riwayat Psikoseksual
• Pasien mengatakan tidak pernah melakukan hubungan seksual diluar
nikah sebelumnya.
Riwayat Keluarga
• Pasien anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien sudah menikah dan
mempunyai seorang anak laki-laki berusia 3 tahun. Di keluarga pasien
tidak ada yang mengalami hal serupa.
GENOGRAM KELUARGA
Keterangan
= Laki-laki = Menikah
= Perempuan
= Pasien
STATUS MENTALIS
Wawancara Psikiatri Autoanamnesis :
04 Oktober 2019 pukul 09.30 WIB di Bangsal Kemuning
Waham Curiga (P1, P2, P9, P28, K13)
D : “Oh gitu. Tapi kalo boleh tahu, sebenarnya teteh deket ga sama bapak?”
P19 : “Deket”
D : “teh nurjanah sebenernya teteh disini tuh karena sakit apa sih? Terus yang
nyebabin teteh kayak gini, menurut teh nurjannah siapa ya?”
P31 : “saya emang dari awal ga sakit. Keluarga yang masukin saya kesini”
D : Assalamualaikum bapak, kami dokter muda dari RS bunut, mau tanya tanya
tentang N boleh pak?”
K1 : “Waalaikumsalam dok, boleh dok”
D : “Mau tanya pak, N awal masuk kenapa ya?”
K2 : “itu dok, sebelumnya ada perdebatan dengan bapak dan ibunya. Sejak dia nikah
sama suaminya ini selalu minta ke N buat minta cerai ke suaminya karena bapaknya
merasa dibohongi oleh suaminya. Ngakunya duda tapi ternyata punya istri, jadi kan
status si N ini istri kedua. Terus ngakunya bisnisnya gede padahal kecil-kecilan.”
D : “oh gitu. Apakah sebenernya si N ini sedang ada masalah ekonomi ya pak sehingga bapak
kandungnya yakin bahwa N yang nyuri uang bapkanya?”
K5 : “kalo menurut saya ga dok. Tapi memang si N ini sudah punya konflik sama bapak dan ibunya udah
lama. Sejak nikah sama suaminya ini. Bapaknya selalu minta si N supaya minta cerai aja sementara si N
udah cinta sama suaminya”
D : “jadi awalnya dari masalah itu ya pak?”
K6 : “iya dok. Pas kejadian dia ngamuk itu ya saya bawa ke rumah saya supaya bisa diawasin sama istri saya. Soalnya
kan dia punya anak juga.”
D : “Kalo boleh tahu, berapa hari di rumah bapak?”
K7 : “2 hari dok sebelum akhirnya saya putuskan untuk dibawa ke RSUD bunut.”
D : “Alasan kenapa akhirnya bapak memutuskan untuk membawa si N ke RSUD bunut ini apa pak?”
K8 : “Hari kedua di rumah saya, itu dia pernah nyoba buat ngebakar baju yang lagi dia pake dok. Kayak
mau bunuh diri gitu. Terus istri saya yg mencegah kejadian itu karena saya sedang tidak di rumah dok.”
D : “Tapi sebelumnya si N ini pernah mau bunuh diri juga ga sebelumnya pak?”
K9 : “kalo sebelum-sebelumnya saya ga tau dok. Tapi saya taunya ya semenjak di rumah saya aja.”
STATUS MENTALIS
Waham curiga (P1, P2, P9, P28, K13)
D : “kira-kira bapak tau ga kalo si N ini suka menyendiri? Apa memang sudah karakternya suka
menyendiri ?”
K10 : “Ngga dok. Aslinya dia memang pemalu dari kecil dan memang kadang suka sendirian gitu tapi setau
saya, sebelum dia sakit gini, dia punya banyak teman di pengajian malah kadang suka ngaji bareng di
kontrakannya.”
D : “berarti keliatan suka menyendirinya baru sekarang-sekarang aja ya pak?”
K11 : “iya dok. Baru keliatan mencoloknya sekarang.”
D : “selama di rumah bapak si N masih suka ngamuk ga?”
K12 : “terkadang masih suka ngamuk tapi ga sampe ngerusakin barang sih dok.”
D : “saat itu pencetus si N ngamuk apa ya pak?
K13 : “soalnya dia merasa istri saya mau ngambil anak laki-laki satu-satunya dari dia dok.”
D : “kenapa si N bisa berpikiran begitu pak?”
K14 : “karena anak nya ini ga pernah mau dekat sama ibunya sendiri (si N). Digendong ibunya malah
nangis, maunya sama istri saya. Jadi dia suka curiga sama istri saya.”
STATUS MENTALIS
Halusinasi auditorik ( P27, K15)
Halusinasi olfaktorius (K15)
D : “oh gitu ya. Tapi si N selama di rumah bapak keliatan ga bisa tidur ga pak?”
K15 : “itu memang benar dok. Suka ga bisa tidur dan sukanya ngerusuhin kita yang lagi tidur katanya ada
banyak suara berisik jadi dia gabisa tidur. Terus si N juga suka ngeluh ada bau tapi padahal pas saya cari sumber
baunya ga ada. Ga ada bangkai tikus atau apa gitu ga ada.”
D : “keluhan itu dirsakan si N setiap malam ya pak?”
K16 : ““iya dok. Selama di rumah saya sih gitu. Sampe asbes kamar yang ditempatin si N ini dirusak sama si N
sendiri karena kata si N dia mau nyari sumber bau nya.”
D : “oh gitu ya. Terus selama di rumah bapak si N lebih banyak menyendiri juga atau mau bersosialisasi
misalnya ngobrol sama baoak atau istri bapak atau dengan tetangga?”
K17 : “ga dok. Menyendiri aja di kamar. Terus juga si N ini selama di rumah saya, ga mau mandi, ga mau wudhu,
ga sholat juga.””
D : “kira-kira bapak tahu kenapa si N ga mau mandi?”
K18 : “kalo saya tanya sih katanya takut air. Terus juga emang kayaknya si N ini udah lama lupa sholat dok.”
D : “oh gitu ya. Tapi si N masih mau makan pak?”
K19 : makan sih masih mau dok sedikit-dikit..”
STATUS MENTALIS
D : “mohon maaf bapak kalo boleh saya mau minta nomer telepon bapak atau ibu kandung si N ada ?”
K20 : “ada dok tapi saya ga bisa ngasih ke dokter karena sampai saat ini bapak dan ibunya N ini sudah ga
mau lagi ketemu si N. Bahkan setelah masalah kemarin itu katanya ga usah hubungi mereka lagi dok.”
D : “oh gitu ya. Soalnya saya mau tanya pak, ini pendidikan terakhir si N apa ya”
K21 : “oh. Sampe SMP kelas 2. Udah ga lanjut sekolah karena ga ada biaya. Terus memang setelah itu si N
Cuma di rumah aja bantu-bantu ibunya. Terus pas usia 19 tahun dinikahkan sama bapaknya.”
D : “oh gitu. Terus kalo kontak suaminya si N ada ga ya pak ?
K22 : “ada dok. Tapi suaminya kemarin menitipkan handphone nya ke saya karena saat ini suaminya
sedang ke india dengan istri yang pertama.”
D : “oh gitu ya pak. Terima kasih pak informasinya. Assalamulaikum.”
K23 : “sama-sama dok. Walaikumsalam.”
STATUS MENTALIS
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : Tampak sehat
Keasadaran : Compos mentis
TTV
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Suhu : 36.0 OC
Frekuensi Nadi : 80 kali/menit
Frekuensi Napas : 20 kali/menit
Mata : CA -/-, SI -/-
Hidung : deformitas (-), epistaksis (-)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS
Mulut : mukosa bibir lembab
Leher : pembesaran KGB (-)
Telinga : normotia
Gigi : lengkap
Thorax : simetris
Abdomen : supel, NT (-), BU (+), Normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
STATUS NEUROLOGIS
Rangsang Meningeal : (-)
Mata
Gerakan : Baik ke segala arah
Bentuk : Bulat isokor
Refleks Cahaya : +/+ (langsung, tidak langsung)
Motorik
Tonus : Baik
Turgor : Baik
Kekuatan : Baik
Koordinasi : Baik
Refleks : tidak dilakukan
Otonom : miksi (+), defekasi (+), keringat (+)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
• Aksis I : F.20.0 Skizofrenia paranoid
• Aksis II : F.60.0 Gangguan Kepribadian paranoid
• Aksis III : Tidak ditemukan kelainan organobiologik
• Aksis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
• Aksis V : GAF = 61-70, beberapa gejala rigan & menetap,
diasbilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih
baik.
DIAGNOSIS KERJA
F.20.0 Skizofrenia Paranoid
TERAPI
FARMAKOLOGI
Haloperidol 2 mg 3 x 1 PO
Trihexyphenidyl 2 mg 3 x 1 PO
Chlorpromazine 100 mg 1 x 1 PO
NON-FARMAKOLOGI
Psikoterapi individu
• Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, dan
efek samping pengobatan
• Memotivasi pasien minum obat teratur & rajin kontrol berobat kerumah sakit
• Memberikan pasien kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dan keluhannya
sehingga pasien merasa lega.
Thought echo X
Thought insertion or withdrawal X
Thought broadcasting X
Delution of control X
Delution of influence X
Delution of passivity X
Delution of perception X
Halusinasi auditorik dan olfaktorius √
Waham Curiga √
ANALISA KASUS
ICD-10 dan PPDGJ III : Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang
harus selalu ada secara jelas
Gejala negatif X
ANALISA KASUS
Aspek Skizofrenia Paranoid Kasus
Terapi Farmakologi: Farmakologi:
1. Antipsikotik golongan tipikal untuk mengurangi gejala POSITIF • Haloperidol 3 x 2 mg PO
Haloperidol dosis 5-20 mg/hari • Chrorpromazine 1 x 100 mg
Chlorpromazepin dosis 300-1000 mg/hari PO
• Trihexyphenidyl 3 x 2 mg
Chlorpromazine dengan efek samping sedatif kuat terutama digunakan PO
terhadap Sindrom Psikosis dengan gejala dominan: gaduh gelisah,
hiperaktif, sulit tidur, kekacauan pikiran, perasaan dan perilaku, dll.
Sedangkan Haloperidol dengan efek samping sedatif lemah digunakan
terhadap Sindrom Psikosis dengan gejala dominan : apatis, menarik diri,
perasaan tumpul, kehilangan minat dan insiatif, hipoaktif, waham,
halusinasi, dll.