Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL

Pembimbing :
dr. Hasri Darni, Sp.M

Disusun Oleh :
Fernita Cahyaningrum
2014730031

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA PONDOK KOPI
TAHUN 2018
Identitas Pasien

Nama : Ny. HN
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jln. Bunga Rampai 8, Jakarta Timur
Tanggal berobat : 08/01/2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Mata kanan terasa gatal dan belekan sejak 2 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli mata RSIJ Pondok Kopi dengan keluhan mata kanan terasa
gatal dan belekan sejak 2 hari yang lalu. Awalnya Os merasa gatal pada mata
kanannya kemudian Os mengucek-ngucek mata mata tanpa mencuci tangan terlebih
dahulu dan tangan dalam keadaan kotor, setelah itu mata terlihat merah. Keluhan
juga disertai dengan adanya kotoran mata atau belek yang berwarna kuning dan
kental. Kotoran mata ini dirasakan Os lebih banyak di pagi hari teruma saat bangun
tidur, terkadang mata kanan terasa lengket saat bangun tidur sehingga sulit
membuka mata. Selain itu Os juga mengeluhkan mata kanannya sering berair dan
seperti ada yang mengganjal yang bersifat hilang timbul. Os menyangkal adanya
pengelihatan buram, nyeri, dan silau saat melihat cahaya.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien belum pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya.
• Riwayat DM (-)
• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat trauma mata (-)
• Riwayat penyakit mata (-)
• Riwayat asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Di keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan Os.
Riwayat DM, HT, di keluarga penyakit mata disangkal.
Riwayat Psikososial
Pasien merupakan seorang karyawan swasta, keseharian pasien di tempat
kerja di depan laptop dari jam 9 pagi hingga 6 sore dengan istirahat yang
sebentar. Os mengaku terkadang mata cepat lelah.

Riwayat Pengobatan
Sudah pernah memakai tetes mata insto yang Os berikan setiap malam.
Keluhan gatal berkurang tapi keluhan lainnya tidak membaik.

Riwayat Alergi
Pasien menyangkal adanya alergi terhadap debu, obat-obatan, makanan
maupun cuaca.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalisata
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Komposmentis
• Tanda Vital :
Suhu : 36,3 C
TD : 140/100 mmHg
Nadi : 110x/menit
RR : 22x/menit
Status Ophtalmologi
OCULI DEXTRA (OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA (OS)
6/6 Visus 6/6

Ortoforia Kedudukan Bola Mata Ortoforia

Baik Segala Arah PERGERAKAN BOLA MATA Baik Segala Arah

Edema (-), hiperemis(-),


Edema (+), hiperemis(-), nyeri tekan (-),
nyeri tekan (-),
blefarospasme (-), lagoftalmus (-),
blefarospasme (-), lagoftalmus (-)
ektropion (-), Palpebra Superior
ektropion (-),
entropion (-)
entropion (-)
Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan (-) Palpebra Inferior Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan (-),

Edema (+),
Edema (-),
Papil (+) di Konjungtiva tarsal,
injeksi silier (-),
injeksi silier (-), Konjungtiva
injeksi konjungtiva (-),
injeksi konjungtiva (+),
infiltrat (-),
infiltrat (-),
Bulat, jernih, Kornea Bulat, jernih
Normal tidak dangkal, hifema (-), hipopion Camera Oculi Anterior Normal tidak dangkal, hifema (-),
(-) (COA) hipopion (-)
Warna coklat Iris Warna coklat
Bulat, Isokor 2 mm, Bulat, Isokor 2 mm,
refleks pupil L/TL: +/+ Pupil refleks pupil L/TL: +/+
Jernih Lensa Jernih
Tidak dilakukan Tonometri Tidak dilakukan
RESUME

Pasien datang dengan keluhan mata kanan terasa gatal dan


belekan sejak 2 hari yang lalu. Awalnya Os merasa gatal pada mata
kanannya kemudian mata terlihat merah. Keluhan juga disertai dengan
adanya kotoran mata atau belek yang berwarna kuning dan kental yang
dirasakan lebih banyak di pagi hari teruma saat bangun tidur, terkadang
mata kanan terasa lengket saat bangun tidur. Selain itu Os juga
mengeluhkan mata kanannya sering berair dan seperti ada yang
mengganjal yang bersifat hilang timbul. Os menyangkal adanya
pengelihatan buram, nyeri, dan silau saat melihat cahaya.
Pada pemeriksaan oftalmologi di mata kanan ditemukan injeksi
konjungtiva, papil di konjungtiva tarsal, kemosis konjungtiva, edema
palpebra superior.
Diagnosa Kerja
Suspek Konjungtivitis Bakterial Okuli Dextra

Penatalaksanaan
Medikamentosa:
• Tetes mata antibiotik spectrum luas sehari 4 kali selama 7 hari.

Non Medikamentosa:
• Membasuh dengan air hangat, menyikat kelopak
• Menghindari kontaminasi terhadap mata yang sehat dan mata orang lain
dengan cara mencuci tangan dan tidak berbagi handuk dengan orang lain
• Tidak menggosok mata yang sakit kemudian menyentuh mata yang sehat.
• Mencuci tangan setiap kali selesai memegang mata yang sakit
ANATOMI KONJUNGTIVA
DEFINISI

Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang


selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola
mata, dalam bentuk akut maupun kronis.
EPIDEMIOLOGI

• Konjungtivitis bakteri adalah penyakit yang umum di seluruh


dunia

• Insidens konjungtivitis bakteri di Amerika yakni 135 kasus per


10.000 populasi setiap tahunnya, merupakan sekitar 1% dari
semua konsultasi perawatan primer
ETILOGI

Penyebab tersering pada konjungtivitis bakteri adalah H.


Influenza, S. Pneumonia, S. Aureus, dan moraxella. Namun
dapat saja diakibatkan oleh infeksi gonokok, meningokok,
Eschericia coli, pseudomonas, hemophillus dan neisseria
GEJALA KLINIK
• Secara umum, gejala yang biasa timbul pada konjungtivitis
bakteri antara lain:
• Mata merah akibat dilatasi pembuluh darah konjungtiva
• Secret purulent dan mukopurulen
• Kemosis konjungtiva
• Edema kelopak mata yang ringan
• Kadang-kadang disertai keratitis dan blefaritis
• Papila pada konjungtiva tarsal
• Pembesaran kelenjar getah bening preauricular namun jarang
pada konjungtivitis bakteri
KLASIFIKASI
Konjungtivitis Bakteri Akut
• Sering dijumpai dan biasanya sembuh dengan sendirinya. Penyebab tersering adalah
H. influenza, S.pneumonia, S. aureus, dan Moraxella.
Konjungtivitis Bakteri Hiperakut
• Konjungtivitis bakteri hiperakut disebabkan oleh Neisseria gonorrhea yang dapt
menginvasi kornea yang intak
Konjungtivitis Bakteri Kronis
• Konjungtivitis bakteri kronis terjadi pada pasien dengan obstruksi ductus lakrimalis
dan dakriosistitis kronis (menahun), biasanya unilateral. Juga dapat terjadi pada
blefaritis kronis atau disfungsi kelenjar Meibom
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Kerokan konjungtiva

• Pewarnaan gram

• Kultur bakteri
DIAGNOSIS BANDING
Klinik & Sitologi Viral Bakteri Klamidia Alergi

Gatal Minim Minim Minim Hebat


Hyperemia Umum Umum Umum Umum

Air mata Profus Sedang Sedang Sedang


Eksudasi Minim Mengucur Mengucur Minim

Adenopati pre Lazim Jarang Lazim hanya Tak ada


auricular konjungtivitis
inklusi
Pewarnaan Monosit Bakteri, PMN PMN, plasma sel Eosinofil
kerokan & eksudat

Sakit tenggorok, Kadang Kadang Tak Pernah Tak Pernah


panas yang
menyertai
DIAGNOSIS BANDING
Tanda Bakterial Viral Alergik Toksik
Injeksi Mencolok Sedang Ringan-sedang Ringan-sedang
Konjungtiva
Hemoragi + + - -
Kemosis ++ +/- ++ +/-
Eksudat Purulen/ Jarang, air Berserabut Berserabut
mukopurulen (lengket) putih (lengket)

Pseudomembran +/- +/- - -

Papil +/- - + -
Folikel - + - + (medikasi)
Nodus pre + ++ - -
aurikular
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan utama untuk konjungtivitis bakteri adalah terapi antibiotik
topical (diberikan sebagai obat tetes mata atau salep).
• Pengobatan kadang-kadang diberikan sebelum pemeriksaan
mikrobiologik dengan antibiotik tunggal seperti Neosporin, basitrasin,
gentamisin, kloramfenicol, tobramisin, eritromisin, dan sulfa.
• Bila pengobatan tidak memberikan hasil dengan antibiotik selama 3-5
hari maka pengobatan dihentikan dan ditunggu hasil pemeriksaan
mikrobiologik.
• Apabila tidak sembuh dalam satu minggu bila mungkin dilakukan
pemeriksaan resistensi, kemungkinan defisiensi air mata atau obstruksi
ductus nasolacrimal.
PROGNOSIS

Prognosis dengan pemulihan yang sempurna tanpa gejala sisa dapat


ditemukan pada konjungtivitis bakter, selama kornea tidak terlibat.
Sebagian besar kasus diobati dengan antibiotik topical atau sembuh
sendiri. Konjungtivitis bakteri umumnya sembuh dalam 1-2 minggu
tanpa obat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai