Anda di halaman 1dari 22

Refreshing

Diare
EVITA NUR ANNISA
2015730040
Pembimbing:
dr. Jauhari Tri W, sp.A
Kepaniteraan Klinik Stase Pediatri
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
DEFINISI

Perubahan pola defekasi yang frekuensinya lebih


dari 3 kali sehari dengan perubahan konsistensi
tinja menjadi lunak sampai cair, dengan /tanpa
lendir dan darah pada tinja
KLASIFIKASI

Berdasarkan Lamanya

 Diare Akut ( <14 hari )

 Diare Persisten/Diare Kronis ( >14 hari )


Shigella,
ETIOLOGI Protozoa: Salmonella,
Entamoeba
E.coli, Vibrio
histolytica,Giardia
Rotavirus,
lamblia,balantidium
cholerae
BakteriEnterovirus,
coli
Cacing : Ascaris lumbricoides,
Adenovirus,
Trichuris trichiura, Oxyuris
vermicularis, Strongyloides
Karbohidrat, lemak,
Infeksi Virusstercoralis
protein
Jamur : Candida albicans

Malabsorbsi Parasit

Etiologi Makanan

Sosial
Ekonomi

Perilaku
KLASIFIKASI

Diare sekretorik Diare yang terjadi akibat aktifnya adenil siklase yang
akan mengubah adenosine triphosphate (ATP)
menjadi cyclic adenosine monophosphate (cAMP).

Diare yang terjadi akibat invasi mikroorganisme ke


Diare invasif dalam mukosa usus sehingga terjadi kerusakan
mukosa usus.

Diare yang disebabkan oleh tekanan osmotic yang


Diare osmotik tinggi di dalam lumen usus sehingga menarik cairan
dari intarseluler ke dalam lumen usus yang
menimbulkan watery diarrhea.
PATOFISIOLOGI

Diare Sekretorik

Toxin bakteri akan menstimulasi cyclic Adenosis Monophospat

sekresi cairan dan elektrolit ke lumen usus

merangsang peningkatan peristaltik

Diare
PATOFISIOLOGI

Diare Invasive

Virus (rotavirus) , bakteri (shigella), parasit ( amoeba )

Invasi mikroorganisme ke dalam mukosa usus

Diare Non-disentriform dan Diare disentriform


PATOFISIOLOGI

Diare Invasive

Non-Disentriform  BAB tidak berdarah, biasanya disebabkan oleh


rotavirus

Disentriform  BAB disertai dengan lendir dan darah, biasanya


disebabkan oleh bakteri Shigella, Salmonella, dan EIEC
PATOFISIOLOGI
Diare Osmotik

Defisiensi enzim laktase

Akumulasi laktosa di lumen usus

Tekanan osmotik meningkat

Penarikan cairan intrasel kedalam lumen usus

Watery diarrhea
MANIFESTASI KLINIS
1. Diare Sekretorik
 Diare cair
 Disertai dengan muntah-muntah tidak ada demam
 Cepat menyebabkan dehidrasi

2. Diare Invasif

Non-Disentriform  BAB tidak berdarah, biasanya disebabkan oleh rotavirus

Disentriform  BAB disertai dengan lendir dan darah, biasanya


disebabkan oleh bakteri Shigella, Salmonella, dan EIEC

3. Diare Osmotik
 Tinja cair
Distensi abdomen (kembung)
LABORATORIUM

1. Feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida


2. Serum elektrolit : Hiponatremi, Hipernatremi,hipokalemi
3. Analisis Gas Darah :Asidosis metabolic ( Ph menurun, po2
meningkat, pco2 meningkat, HCO3 menurun )
PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI PADA DIARE
PENATALAKSANAAN
Dosis
< 2 tahun : 50 – 100 ml Dosis
setiap kali BAB < 6 bulan : ½ tablet
> 2 tahun : 100Berikan
– 200 ml (10mg)/hari
antibiotik
LINTAS selama
jika diare
DIARE di 10 hari
setiap kali BAB sebabkan oleh> bakteri 6 bulanatau: 1 tablet
suspek kolera (20mg)/hari selama 10 hari
1. Berikan oralit Dapat
Cara diberikan anti potozoa
memberikan obat jika
dan
penyebabnya oleh parasit
2. Berikan tablet Zinc selama 10cairan dirumahturut
hari berturut-
(amoeba, giardia)
Kapan harus membawa kembali
3. Teruskan ASI-makan balita ke petugas kesehatan
4. Berikan antibiotik secara selektif
5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga
PENATALAKSANAAN

Medikamentosa pada diare akut tertentu

Cotrimoxazole (disentri) : 50mg/kgBB dalam 2 dosis selama 5 hari

Tetrasiklin (Kolera) : 50mg/kgBB dalam 4 dosis selama 2 hari

Metronidazol (amoeba) : 30mg/kgBB dalam 3 dosis selama 5-10 hari

Metronidazol (Gardia) : 15mg/kgBB dalam 3 dosis selama 5 hari


PENCEGAHAN
• Pemberian ASI yang benar.
• Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan
Mencegah penyebaran makanan pendamping ASI.
patogen penyebab • Penggunaan air bersih yang cukup.
diare • Membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun sehabis buang air besar dan sebelum
makan. Penggunaan jamban yang bersih dan
higienis oleh seluruh anggota keluarga.
• Memberi ASI paling tidak sampai usia • Membuang tinja bayi yang benar.
2 th.
• Meningkatkan nilai gizi makanan
pendamping ASI dan memberi makan Memperbaiki daya
dalam jumlah yang cukup untuk tahan tubuh pejamu
memperbaiki status gizi anak.
• Imunisasi campak. (host)
KOMPLIKASI

• Natrium plasma > 150 mmol/L memerlukan pemantauan berkala yang


ketat.
Hipernatremia • Tujuannya adalah menurunkan kadar natrium secara perlahan-lahan.

• Anak dengan diare yang hanya minum air putih atau cairan yang hanya
mengandung sedikit garam, dapat terjadi hiponatremi (Na< 130 mol/L).
• Hiponatremi sering terjadi pada anak dengan Shigellosis dan pada anak
Hiponatremia malnutrisi berat dengan oedema.
KOMPLIKASI

• Hiperkalemia jika K > 5 mEq/L


• Koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas 10% 0,5 –
1 ml/kgBB i.v. pelan-pelan dalam 5 – 10 menit dengan monitor
Hiperkalemi detak jantung.

• Dikatakan hipokalemia bila K < 3.5 mEq/L


• Hipokalemi dapat menyebabkan kelemahan otot, paralitik ileus,
Hipokalemi gangguan fungsi ginjal dan aritmia jantung.
Thank You 
DAFTAR PUSTAKA

1. Pudjiati A, Hegar B, Hendryastuti S, Idris N, Gandaputra E, Harmoniati E, et al. Pedoman Pelayanan


Medik Jilid 1. Jakarta: IDAI. 2010;183 – 87
2. World Health Organization. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta: WHO Indonesia. 2009.
193 – 221
3. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Ilmu Kesehatan Anak jilid 1. Jakarta: FKUI.2007;360 – 69
4. Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran RSUP Dr.Hasan
Sadikin. 2014. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi Ke-5. FK Unpad : Jakarta
5. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2007. Buku Kuliah jilid 1 Ilmu Kesehatan Anak. FK UI : Jakarta
6. Juffrie, Mohammad. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1. Ikatan Dokter Anak Indonesia :
Jakarta. 2010.
7. Pedoman Tatalaksana Diare. Available fromhttp://www.depkes.go.id/downloads/diare.pdf.
8. Isan,neli amalia, dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi ketiga. Bandung : Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD. 2005.
9. Arthur C Guyton. 2011.Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
10. Pediatric intensive care guidelines third edition
11. Buku saku “Lintas Diare” oleh Depkes RI tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai