Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR

HOMEOSTASIS DAN HEMODINAMIKA


KELOMPOK 1

Disusun oleh:
ACHMAD FATAHILLAH ABU BAKAR
ANANDA KAYLA HANIFAH K
ANDI MAGHFIRA BATARI A
ANGGI DYAH QURANI
ADE APRIANI PRATIWI
DHEA AYUDHIA PUTRI
ZAHRANI MASYITA W

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah ,puji syukur kami panjatkan kepada Allah


SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-NYA
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
membuat makalah yang berjudul “Konsep dasar
homestatis dan hemodinamika” dapat tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun selalu kami
harapankan demi kesempurnaan pembahasan ilmu yang
terdapat dalam makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Aamiin

MAKASSAR,14,Februari,2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................1
DAFTAR ISI.......................................2
BAB 1 PENDAHULUAN......................3
3.1 LATAR BELAKANG
3.2 RUMUSAN MASALAH
3.3TUJUAN
BAB 2 PEMBAHASAN..........................4
4.1 HOMEOSTATIS
4.2 HEMEODINAMIKA
BAB 3 PENUTUP..................................
1.KESIMPULAN
2.SARAN
DAFTAR PUSTAKA.................................
BAB 1 PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat mengancam keadaan
sistem tubuh. Sistem tubuh memiliki organ-organ yang berfungsi untuk
mempertahankan keadaan sistem tubuh itu sendiri.  Keadaan sistem
tubuh itu diatur oleh homeostasis dalam tubuh. Mekanisme homeostasis
berkaitan erat dengan keadaan cairan dalam tubuh, baik dalam hal
pengeluaran maupun asupan cairan tubuh.

Berkaitan dengan pentingnya keadaan homeostasis dalam


mempertahankan kadar cairan dalam tubuh, maka dalam makalah ini
akan dibahas tentang peran homeostasis beserta mekanismenya serta
peran homeodinamika yang merupakan pertukaran energi secara terus
menerus antara manusia dengan lingkungan sekitarnya.

 B.RUMUSAN MASALAH

 Apa pengertian homeostatis?


 Apa pengertian homeodinamika?
C.TUJUAN
 Untuk mengetahui pengertian homeostatis
 Untuk mengetahui pengertian homeodinamika

BAB 2 PEMBAHASAN
4.1 HOMEOSTATIS
Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai
kondisi yang di alaminya. Homeostasis adalah suatu proses
pemeliharaan setabilitas dan adaptasi terhadap kondisi
lingkungan sekitar yang terjadi secara terus-menerus.
Kondisi konstan ini meliputi berbagai variabel, seperti suhu tubuh
dan keseimbangan cairan tubuh, yang dijaga dalam batas yang
telah ditentukan (yang disebut rentang homeostasis).Hal-hal ini
perlu dijaga meskipun lingkungan, diet, dan aktivitas tubuh terus
berubah. Setiap variabel ini dikendalikan oleh satu atau beberapa
mekanisme yang bersama-sama mempertahankan
kehidupan.Kondisi seimbang dipertahankan dan diatur oleh
banyak mekanisme. Semua mekanisme yang mengendalikan
homeostasis memiliki setidaknya tiga komponen yang saling
bergantung, yaitu reseptor, pusat kendali, dan efektor, yang
masing-masing dimiliki untuk setiap variabel yang diatur.
Reseptor adalah komponen penginderaan yang memantau dan
merespon perubahan lingkungan, baik eksternal maupun internal.
Reseptor mencakup reseptor suhu dan reseptor mekanik. Pusat
kontrol misalnya pusat pernapasan dan sistem renin-angiotensin.
Efektor adalah target yang ditindaklanjuti sehingga perubahan
dikembalikan ke keadaan normal.

Konsep pengaturan lingkungan internal dijelaskan oleh


fisiolog Prancis Claude Bernard pada tahun 1849, sedangkan
kata homeostasis diciptakan oleh Walter Bradford
Cannon pada tahun 1926. Pada tahun 1932, Joseph Barcroft,
seorang ahli fisiologi Inggris, mengatakan bahwa fungsi otak
yang lebih tinggi membutuhkan lingkungan internal yang
paling stabil. Bagi Barcroft, homeostasis tidak hanya diatur
oleh otak, tetapi juga melayani otak. Homeostasis
merupakan istilah biologis yang hampir eksklusif, yang
merujuk pada konsep yang dijelaskan
oleh Bernard dan Cannon, mengenai konstannya lingkungan
internal tempat sel-sel tubuh hidup dan bertahan
hidup. Istilah sibernetika diterapkan pada sistem
kendali seperti termostat, yang berfungsi sebagai mekanisme
untuk menjaga homeostasis, tetapi sering kali didefinisikan
jauh lebih luas daripada istilah biologis homeostasis.
Kata homeostasis sendiri menggabungkan kata Latin baru
dari bahasa Yunani Kuno: ὅμοιος homoios, "mirip" dan
στάσις stasis, "diam", yang menghasilkan gabungan kata
"tetap sama".
Homeostatis pertama kali digunakan oleh seorang dokter dan
fisiologis asal Amerika bernama Walter Bradford Cannon dalam
bukuThe Wisdom of the Body (1930). Dalam buku tersebut
Cannon menyebutkan bahwa homeostatis merupakan proses
bagaimana tubuh manusia mempertahankan suhu yang stabil dan
kondisi vital lainnya seperti kandungan air, garam, gula, protein,
lemak, kalsium, dan oksigen dalam darah.
Homeostasis dibedahkan menjadi 2, yaitu homeostasis fisiologis
dan homeostasis psikologis.

1.Homeostasis fisiologis ini dapat dikendalikan oleh sistem


endokrin dan sistem saraf otonom.
Homeostasis fisiologis memiliki 4 cara yaitu ;
 Pengaturan diri
Pengaturan diri ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat.

 Konpensasi
Dalam cara konpensasi ini, tubuh akan cenderung beraksi
terhadap ketidak normalan yang terjadi di dalamnya.

 Umpan balik negatif


Penyimpanan dari keadaan normal dalam keadaan abnormal
tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik
atau menyeimbangkan penyimpanan yang terjadi.

 Umpan balik positif


Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis.

2.Homeostasis psikologis
Homeostasis psikologis berfokos pada keseimbangan emosional
dan kesejahteraan mental. Proses ini di dapatkan dari
pengalaman hidup dan interaksi dari orang lain serta dipengaruhi
oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh, dari homeostasis
pisikologis di antaranya adalah mekanisme pemahaman diri
seperti menangis, tertawa, berteriak, meremas, mencerca, DLL.

 Proses hemeostatis psikologi


Proses hemeostatis psikologi Proses homeostasis dipertahankan
oleh mekanisme fisiologis yang mengontrol fungsi tubuh dan
memantau organ tubuh. Sebagian besar mekanisme ini di kontrol
oleh sistem saraf dan endoktrin dan tidak mencakup perilaku
sadar. Mekanisme fisiologis adaptasi bekerja sama melalui
hubungan yang kompleks dalam saraf dan sistem endoktrin dan
sistem tubuh kainnya untuk mempertahankan konstansitas relatif
di dalam tubuh.

Pada individu yang sehat mekanisme ini mempegaruhi


keseimbangan fisiologis dan terpenuhinya kebutuhan tubuh.
Namun demikian, mekanisme adaptasi fisiologis hanya dapat
memberikan kontrol jangka pendek terhadap ekuilibrium tubuh.
Mekanisme ini tidak dapat mengadaptasi perubahan jangka
panjang dalam sekresi hormon atau fungsi vital. Oleh karenanya,
penyakit, cedera, atau setres yang berkepanjanganvdapat
menurunkan kapasitas adaptif.

Fungsi yang menurun dapat mengakibatkan kontrol homeostasis


berlanjut tetapi tidak adekuat atau kerusakan mekanisme umpan
balik yang memungkinkan terjadinya kontrol.
Kedua bentuk fungsi yang menurun tersebut dapat
mengakibatkan penyakit lebih memburuk atau kematian.
Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan
orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat.
Contoh proses homeostasis adalah mekanisme pertahanan diri
seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul, meremas,
mencerca, dan lain-lain.

Proses homeostasis ini adalah peraturan mandiri; dengan kata


lain, mekanisme ini adalah otomatis. Namun demikian, pada
individu yang sakit atau mengalami cedera tidak mampu untuk
mempertahankan dan menopang homeostasis.

 Kegagalan Homeostasis
Banyak mekanisme homeostasis seperti ini bekerja terus menerus untuk mempertahankan
kondisi stabil di dalam tubuh manusia.

Bagaimanapun, mekanisme bisa terjadi gagal. Ketika melakukan homeostasis, sel


mungkin tidak mendapatkan semua yang mereka butuhkan, atau limbah beracun dapat
terakumulasi dalam tubuh. Jika homeostasis tidak dikembalikan, ketidakseimbangan
dapat menyebabkan penyakit atau bahkan kematian.

 Sistem Tubuh yang Menyumbang Proses Homeostasis

Sistem Rangka

Menunjang dan melindungi jaringan danorgan-organ yang lemah, serta


berfungsi sebagaipersediaan kalsium (Ca++), suatu elektrolit yang
dalamplasma harus dijaga dalam jumalh yang terbatas.Bersama dengan
sistem otot, sistem rangka jugamemungkinkan gerakan tubuh dan bagian-
bagiannya.

 Sistem Otot

Menggerakan tulang-tulang tempat melekatnya. Dari pandangan


homeostasis secara murni, sistem ini memungkinkan suatu individu bergerak
ke arah makanan atau menjauhi bahaya. Selanjutnya panas yang ditimbulkan
oleh otot rangka sangat penting bagi regulasi suhu. Sebagai tambahan,
karena otot rangka dibawah kontrol kesadaran, memungkinkan seseorang
menggunakanya untuk melakukan gerakan yang tidak langsung ke arah
pemeliharaan homeostasis.

Sistem Saraf

Adalah salah satu dari dua sistem kontrol tubuh yang utama. Secara umum
sistem saraf mengontrol dan mengkoordinir aktivitas tubuh yang
memberikan respon yang cepat. Sistem ini secara khusus penting dalam
mendeteksi dam memberikan reaksi kepada perubahan perubahan dalam
lingkungan ekstetrnal. Selanjutnya,sistem ini bertanggung jawab pada
fungsi-fungsi yang lebih tinggi yang tidak seluruhnya langsung di bawah
pemeliharaan homeostasis, seperti kesadaran, memori(ingatan), dan
kreativitas.
Sistem Endoktrin

Adalah sistem kontrol utama yang lain. Secara umum, hormon yang
disekresikan me-regulasi aktivitas tubuh yang lambat, sistem ini khususnya
penting dalam mengontrol konsentrasi nutrien dan pengaturan fungsi ginjal,
mengontrol volume dan komposisi elektrolit lingkungan internal.

Sistem Sirkulasi

Adalah sistem transpor yang membawa berbagai zat seperti; zat makanan,
O2, CO2, zat sampah, elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke
bagian tubuh yang lain.

Sistem Kekebalan

Sebagai pertahanan melawan “penyusup” asing dan sel-sel tubuh yang telah
menjadi angker. Sistem ini juga membuka jalan untuk memperbaiki atau
mengganti sel-sel yang luka atau usang.

Sistem Respirasi

Mengambil O2 dari ligkungan eksternal dan mengeluarkan CO2 ke


lingkungan eksternal. Dengan mengatur kecepatan pemindahan CO2 sebagai
pembentuk asam (H2CO3), maka sistem respirasi juga penting dalam
pemeliharaan pH yang tepat dalam lingkungan internal.

Sistem Pencernaan

Mencerna makanan yang kita makan menjadi molekul zat makanan yang
siap diabsorbsi ke dalam plasma untuk di distribusikan ke sel-sel tubuh.
Sistem ini juga mentransfer air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke
dalam lingkungan internal.

Sistem Integumen
Berfungsi sebagai pelindung luar untuk melindungi kehilangan cairan
internal dari tabuh dan masuknya mikroorganisme asing ke dalam tubuh.
Sistem ini juga penting dalam meregulasi suhu tubuh. Jumlah panas yang
hilang dari permukaan tubuh ke lingkungan luar dapat diatur dengan
mengontrol produksi keringat dan dengan meregulasi aliran darah dan
dengan meregulasi aliran darah yang membawa panas ke kulit.

Sistem Urinaria

Mengeluarkan zat sampah selain CO2 dan memegang peranan penting


dalam meregulasi volume, komposisi elektrolit, dan keasaman cairan
ekstraseluler.

Sistem Reproduksi

Pada dasarnya tidak esensial untuk homeostasis dan dengan demikian tidak
esensial untuk kelangsungan hidup individu. Sistem reproduksi esensial
untuk pelestarian spesies.

Proses metabolik pada semua organisme hanya dapat terjadi di


lingkungan fisik dan kimia yang sangat spesifik. Kondisinya bervariasi
pada masing-masing organisme dan tergantung apakah proses kimia
berlangsung di dalam sel atau di dalam cairan interstisial yang
menggenangi sel. Mekanisme homeostasis yang paling dikenal pada
mamalia adalah regulator (pengatur) yang menjaga agar
komposisi cairan ekstraseluler (atau "lingkungan internal") tetap
konstan, terutama yang berkaitan dengan suhu, pH, osmolalitas, serta
konsentrasi natrium, kalium, glukosa, karbon dioksida, dan oksigen.
Ada banyak sekali mekanisme homeostasis lain yang mengatur
beragam aspek fisiologi dalam tubuh. Ketika tingkat suatu variabel
lebih tinggi atau lebih rendah dari yang dibutuhkan, masing-masing
kondisi ini sering diawali dengan hiper- dan hipo-,
seperti hipertermia dan hipotermia atau hipertensi dan hipotensi.
Jika suatu entitas dikendalikan melalui homeostasis, hal itu tidak
menyiratkan bahwa nilainya harus benar-benar stabil untuk menjaga
kesehatan. Suhu inti tubuh, misalnya, diatur oleh mekanisme
homeostasis oleh sensor suhu, di antaranya hipotalamus pada otak.
[11] Namun, titik setel suatu regulator diatur ulang secara teratur.[12]
Sebagai contoh, suhu inti tubuh pada manusia bervariasi sepanjang
hari (dipengaruhi oleh ritme sirkadian), dengan suhu terendah terjadi
pada malam hari dan tertinggi pada sore hari. Suhu normal juga
bervariasi akibat siklus menstruasi.[13][14] Titik setel regulator suhu
diatur ulang ketika infeksi untuk menghasilkan demam.[15][16]
Organisme mampu menyesuaikan diri pada berbagai kondisi seperti
perubahan suhu atau kadar oksigen pada ketinggian tertentu dengan
proses aklimatisasi.

4.2 HEMODINAMIKA

Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus menerus antara


manusia dengan lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya
melakukan penyesuaian diri, tetapi terus berintraksi dengan lingkungan agar
mampu mempertahankan.

Proses Homeodinamika

Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang
merupakan satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda. Proses
hidup yang dinamis, selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat
dipengaruhi dan memengaruhinya, serta memiliki keunikan tersendiri.

Prinsip Homeodinamika

Prinsif integralitas

Yaitu prinsif utama daam hubungan antara manusia dan lingkungan yang
tidak dapat di pisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-
menerus karena adanya intraksi manusia dengan lingkungan yang saling
mempengaruhi.

Prinsif resonansi

Yaitu prinsif bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan


frekuensinya berpariasi, mengingat manusia memiliki pengalaman
beradaptasi dengan lingkungan.

Prinsif helicy

Yaitu prinsif bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia


dengan lingkungan.

BAB 3 PENUTUP

A.    Kesimpulan
Homeostatis dan homeodimanik selalu berkesinambungan
satu sama lain. Dan apa bila sistem ini terbengkalai maka
akan menghasilkan masalah pada tubuh kita.

B.     Saran
Agar teman-teman / para pembaca  dapat lebih mengerti
mengenai homeostatis dan homeodinamik serta
diharapkan dapat dijadikan bahan referensi sebagai bahan
pelajaran yang bermanfaat tentunya.
SEKIAN DARI MAKALAH KAMI MAAF JIKA ADA
KESALAHAN KARENA SESUNGGUHNYA KESEMPURNAAN
HANYALAH ALLAH SWT

DAFTAR PUSTAKA

o Potter, patricia A.2005.buku Ajar Fundamental


keperawatan. Jakarta: PENERBIT BUKU
KEDOKTERAN EGC
o Hidayat, A. Aziz Alimu. 2009. Buku pengantar
kebutuhan dasar manusia. Jakarta: PENERBIT
SALEMBA MEDIKA
o SITUS WEB WIKIPEDIA
o Buku

Anda mungkin juga menyukai